RINGKASAN BIOLOGI VERTEBRATA “Pisces“

advertisement
RINGKASAN BIOLOGI VERTEBRATA
“Pisces“
Dibuat oleh :
1. Angelia Hendywan (X3/01)
2. Gabriella Diandra (X3/10)
3. Geraldi Tanis (X3/11)
4. Kathleen Fidelia (X3/20)
5. Kezia Stefana (X3/21)
6. Nicolas Irawan (X3/30)
7. Novialiana Sari (X3/31)
I.
Ciri-Ciri Pisces
Pisces tergolong dalam benda hidup, kumpulan hewan bertulang belakang
(vertebrata). Ciri-ciri Pisces adalah seperti berikut :
• Hidup di dalam air
• Mempunyai sisik yang berlendir
• Mempunyai sirip untuk bergerak
• Bernafas melalui insang
• Membiak secara bertelur
• Berdarah sejuk
• Morfologinya terdiri dari kepala, dada, badan, ekor
Vertebrata X-3_2013
Page 1
• Geraknya dengan berenang, menggunakan sisik, gurat sisi, 3 pasang sirip, dan ekor
II.
Klasifikasi Pisces :
Terdapat lebih daripada 31,900 spesies ikan, menjadikannya antara
kelas vertebrata terbesar. Pisces dapat dibagi ke 3 kelas:
1. Ikan tanpa rahang / Kelas Agnatha (108 spesies)
2. Ikan bertulang rawan / Kelas Chondrichthyes (970 spesies)
3. Ikan bertulang keras / Kelas Osteichthyes(29,000 spesies)
• Kelas Agnatha
-. Ciri :
1. Tidak memilikki rahang, namun mempunya mulut penghisap
2. Bentuk tubuhnya seperti ikan, namun tidak bersisik
3. Rangka tubuhnya tersusun atas tulang rawan
4. Celah insangnya terdiri dari lima pasang atau lebih
5. Jantungnya memilikki 2 ruang (satu serambi, satu bilik)
6. Siripnya tidak berpasangan
7. Punya tentakel untuk meraba
8. Bersifat hermaprodit
9. Kebanyakkan bersifat parasit pada hewan lain
-. Contoh species :
1. Petromyzon (ikan lamprey)
2. Polistrotema (ikan hag)
•
Kelas Chondrichthyes
-. Ciri :
1. Rangka dalamnya tersusun atas tulang rawan
2. Mulutnya telah memilikki rahang
3. Letak mulutnya di belakang ujung depan tubuh, agak ke ventral
4. Celah insangnya terdapat di sisi kiri kanan faring
5. Insangnya tidak terlindungi oleh tutup insang
6. Jantungnya mempunyai 2 ruang (satu serambi, satu bilik)
7. Biasanya bentuk tubuhnya pipih
8. Tidak punya gelembung renang
9. Kelenjar hati lebar
10. Pencernaannya kaya akan membrane-membran
-. Contoh species :
1. Squalus sp (ikan hiu)
2. Galeocerdoryneri (ikan cucut macan)
3. Sphyrna lawini (ikan cucut ronggeng)
4. Hypotremata (ikan pari)
•
Kelas Osteichthyes
-. Ciri :
1. Rangkanya tersusun atas tulang sejati dan sudah mempunya gigi
2. Tubuhnya terdiri atas kepala, badan, dan ekor
Vertebrata X-3_2013
Page 2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pada kepala terdapat fovea nasalis yang tidak berhubungan dengan rongga
hidung, sehingga tidak dapat digunakan untuk bernafas, melainkan hanya
untuk membau karfena di fovea nasalis terdapat banyak saraf pembau
Celah insang terdapat di sisi kiri kanan faring, dan terlindung oleh tutup
insang
Tubuh terlindungi oleh kulit yang transparan dan berlendir
Umumnya tubuh ikan tertutup sisik yang merupakan eksoskeleton bagi
ikan, dan terbentuk melalui proses osifikasi
Alat geraknya berupa sirip yang berpasangan, sirip punggung digunakan
sebagai alat keseimbangan, dan sirip ekor sebagai kemudi
Suhu tubuh ikan selalu berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungannya
(poikiloterm)
Jantungnya terdiri dari 2 ruang, 1 serambi ; 1 bilik
-. Osteichthyes dapat dibagi menjadi beberapa ordo :
1. Ganoidea : ikan golongan ini bertulang sejati dan bertulang rawan.
Contohnya, ikan steur dari Rusia, ikan buaya dari Amerika Selatan, dan
ikan senuk rumbai-rumbai dari sungai Nil
2. Dipnoi : disamping bernafas dengan insang, bernafas juga dengan
pulmosis. Contohnya, Neoceratodus forster (ikan baramudi), Protopterus
annectans (ikan paru-paru dari Afrika)
3. Teleostei : ikan ini sudah memilikki rangka dari tulang-tulang sejati.
Contohnya, Cyprinus carpio (ikan mas), Puntius javanicus (ikan tawes),
Clarias batrachus (ikan lele)
III.
Sistem Saraf pada Pisces
Sistem saraf pada Pisces terdiri dari otak dengan 10 saraf kranial, memiliki gurat sisi
untuk merasakan tekanan air, indra lengkap. Ikan merupakan hewan yang
memerlukan reflek bergerak yang memadai untuk menghindari musuh dan menangka
mangsa. Selain itu ikan dituntut untuk memilikki keseimbangan yang baik. Maka dari
itu, otak kecil pada ikan berkembang lebih pesat, karena otak kecil merupakan pusat
keseimbangan dan pergerakkan.
IV.
Sistem Pernapasan pada Pisces
Pisces bernapas dengan bantuan sepasang insang yang berfungsi untuk mengambil O2
yang terlarut sangat rendah di dalam perairan. Masing – masing insang terdiri atas
sepasang filamen yang terdiri atas lapisan tipis yang disebut lamella. Pada bagian
filamen terdapat banyak pembuluh darah kapiler sehingga memungkinkan terjadinya
pertukaran antara CO2 dan O2. Fase pernapasan pada ikan ada 2, yaitu :
1. Fase inspirasi
Pada fase inspirasi O2 masuk ke insang melalui mulut. Setelah masuk ke dalam
insang O2 akan diikat oleh pembuluh kapiler dan dibawa ke jaringan yang
memerlukan.
2. Fase ekspirasi
Pada fase ekspirasi CO2 dibawa dari jaringan oleh darah ke insang dan akan
dikeluarkan dari tubuh.
Ikan juga memiliki suatu alat yang digunakan untuk membantu mendapatkan oksigen
dari lingkungan, yaitu gelembung renang (vesika natatoria atau pneumatosis). Alat ini
Vertebrata X-3_2013
Page 3
berasal dari penonjolan dinding bawah saluran pencernaan (rongga perut), serta
mengandung O2, CO2, dan N2.
V.
Sistem Transportasi pada Pisces
Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri
ata dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang. Sinus venosus
adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan
terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung terdapat klep
untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Peredaran darah ikan disebut peredaran
darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian
masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari
jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.
VI.
Sistem Reproduksi pada Pisces
• Terdapat 3 macam proses reproduksi pada kelas pisces yaitu secara ovipar,
vivipar, dan ovovivipar. Sebagian besar ikan melakukan reproduksi secara ovipar
yaitu pembuahan di luar tubuh ikan betina dengan cara ikan betina mengeluarkan
telur dari dalam tubuhnya dan akan dibuahi oleh ikan jantan.
• Sel sperma akan masuk ke sel telur (oosit) melalui lubang yang disebut mikrofil.
Biasanya satu sel telur hanya dapat dimasuki oleh satu sel sperma. Oosit yang
sudah dibuahi sel sperma disebut zigot.
• Kemudian zigot akan berkembang menjadi embrio dan akan menetas menjadi
larva yang diselubungi kantong kuning telur (yolk sac) sebagai sumber nutrisi dan
bentuknya sangat berbeda dengan ikan dewasa. Setelah sekitar 2 minggu larva
tersebut akan tumbuh menjadi ikan dewasa dan mengulang proses tersebut.
• Contoh ikan yang bereproduksi secara ovipar adalah: ikan salmon, belut, ikan
tuna, ikan mas.
• Pada reproduksi secara vivipar, pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina.
Perkembangan embrio dalam tubuh ikan betina dibantu oleh plasenta dengan
memberikan nutrisi pada embrio. Setelah itu akan dilahirkan anak ikan yang
bentuknya sudah menyerupai ikan dewasa.
• Pada reproduksi secara ovovivipar, perbedaannya adalah embrio tidak
memperoleh nutrisi secara langsung dari induknya melainkan dari kuning
telurnya dan tubuh induknya berfungsi sebagai tempat perlindungan. Setiap
embrio berkembang di dalam telurnya masing – masing.
• Contoh ikan yang mengalami reproduksi secara vivipar dan ovovivipar adalah
ordo Lamniformes (ikan hiu). Ikan yang melakukan reproduksi secara ovovivipar
biasanya tidak dapat menghasilkan anak sebanyak ikan yang bereproduksi secara
ovipar.
VII.
Sistem Ekskresi pada Pisces
Sistem eksresi (pengeluaran urine) dan kelamin ikan bergabung menjadi satu sehingga
disebut sistem urogenitalia. Alat ekskresi terdiri atas ginjal (ren), ureter, kandung
kemih dan korus ekskretorius. Sepasang ginjal ikan berwarna merah tua, keduanya
dihubungkan ke kandung kemih melalui ureter. Kandung kemih merupakan tempat
penampung urine dari ureter kanan dan kiri, sedangkan korus ekskretorius merupakan
lunbang pengeluaran urine.
Sistem pencernaan
VIII.
Vertebrata X-3_2013
Page 4
• Ikan telah memiliki saluran dan kelenjar pencernaan makanan. Saluran pencernaan
ikan meliputi rongga mulut, faring, kerongkongan (esofagus), lambung, dan usus
(intestinum).
• Di dalam rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut (konus pada rahang), lidah
yang tidak dapat digerak-gerakkan dan kelenjar mukosa. Ikan tidak memiliki
kelenjar ludah.
• Usus ikan berbentuk tabung yang berkelok-kelok dan dilengkapi oleh alat
penggantung usus (mesentrium) agar dapat dikaitka kedinding punggung.
• Kelenjar makanan ikan terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas.
• Hati (hepar) berfungsi untuk menghasilkan dan menyimpan empedu.
• Kantong empedu berwarna kehijauan. Kantong tersebut memiliki saluran, duktus
sistikus, yang bermuara di lambung. Kantong empedu berfungsi untuk menampung
cairan empedu dan mencurahkannya kedalam usus.
• Di dalam usus, cairan empedu digunakan untuk mencerna lemak. Pankreas bersifat
mikroskopi yang berfungsi untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan.
IX.
X.
XI.
Gambar anatomi tubuh ikan ;
Peranan pada kehidupan manusia :
• Sumber protein nabati yang tinggi. Contoh: ikan salmon, ikan gurame
• Sebagai hewan peliharaan. Contoh: ikan mas, ikan koi
• Sebagai bahan penelitian
• Sebagai rekreasi/ hiburan. Contoh: kegiatan memancing
• Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut jantung
• Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa
• Membantu membinasahkan nyamuk
• Sebagai natural biological control
Daftar pustaka :
• Buku Biologi untuk SMU, Hartini Etik Widayati, Intan Pariwara
• Amin Mohammad.2009.Biologi SMA/MA Kelas X.Jakarta : Bumi Aksara
• http://en.wikipedia.org/wiki/Fish
• http://patology.wordpress.com/2009/05/23/sistem-reproduksi-pada-ikan-pisces/
• http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/05/12/pemijahan-vivipar-ovovivipar-danovipar/
• http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-pisces.html
• http://persada-share.blogspot.com/2013/02/pisces.html
• http://lourinetambottoh.blogspot.com/2011/05/sistem-saraf-pada-manusia-danhewan.html
Vertebrata X-3_2013
Page 5
• http://materi78.files.wordpress.com/2012/10/chordata1.pdf
• http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan
Vertebrata X-3_2013
Page 6
Amphibi X3
Definisi: (Nathaniel/X3)
Amphibia (bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup). Merupakan
hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, yang tidak tertutupi oleh rambut dan bisa hidup di dua
tempat, yaitu air dan darat
Ciri – ciri: Sindur Pangestu / X3)
¾ Jumlah ruang jantung
: 3 (1 bilik,2 serambi)
¾ Suhu tubuh
: poikiloterm (tidak tetap)
¾ Bagian otak yang paling berkembang
: otak tengah lobus opticus » untuk mengatur
¾ refleks mata (penyempitan pupil mata),pusat pendengaran
¾ Alat respirasi
: kulit dan paru-paru (bagi amphibi dewasa) dan
insang (bagi amphibi yang masih kecebong)
¾ Permukaan tubuh
: kulit licin,tak ditemukan sisik
¾ Alat gerak
: 2 pasang kaki dan pada setiap celah jari
kakinya terdapat selaput renang
¾ menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong
hewan eksoterm
¾ Mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada lubang
hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya air pada saat hewan tersebut
berada di dalam air.
¾ Mata berkelopak dan kelopak tersebut dapat digerakkan.
¾ Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya
Sistem Otot: (Getrud tatya/X3)
Tubuh tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya involunter. Otot lurik yang kerjanya
Volunter dan otot jantung yang secara morfologi seperti otot lurik, namun involunter.
Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas :
1) Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versusyang
membentuk dinding perut.
2) Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).
3) Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
4) Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan
menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.
Reproduksi: (Brandon/X3)
Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anurapada umumnya dan
internal pada OrdoApoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam perairan yang
tenang dan dangkal.
Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebutdengan amplexus, yaitu katak
jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang
lebih besar.Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya
sehingga bias dibuahi jantannya.
Amplexus bias terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya dan sering
terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin.Siapa yang paling lama bertahan dengan
amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya.
Amphibi berkembangbiak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa family
amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota ordoapoda. (Duellman and Trueb, 1986)
Vertebrata X-3_2013
Page 7
Sistem Ekskresi : (Leonard/X3)
Ginjal amphibi berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karea kulit katak dapat ditembus
oleh air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia
berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya
terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang
dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang
diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga
menggunakan kantung kemih untuk konserfasi air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih
terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air
yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan
ADH.
Contoh Amphibi: (Joshua Aristya / X3)
1.Lepidobatrachus laevis (kelas: lissamphibia) → Katak mulut lebar
2. Rhinophrynus dorsalis (kelas:amphibia) → Mexican Burrowing Toad
3.Ambystoma mavortium (kelas:amphibia) → Barred Tiger Salamander
4.Nasikabatrachus sahyadrensis (kelas:amphibia) → Pignose Frog
5.Necturus maculosus (kelas:amphibia) → Common Mudpuppy
6.Ambystoma mexicanum (kelas:amphibian) → Axolotl
Peranan Amfibi dalam kehidupan: (Christy/X3)
a. Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur populasi serangga.
b. Amfibi merupakan makanan nagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung.
c. Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan protein
(misalnya katak hijau)
d. Selain itu dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan penelitian.
Daftar Pustaka
Widayati, Sri. 2009. Biologi, SMA/MA. Jakarta: Buku sekolah elektronik
http://blog.uad.ac.id/uminatifatulchusnah/2011/12/06/kelas-amphibia/
http://scienceandri.blogspot.com/2011/07/amphibia.html
http://m.palingseru.com/689/10-jenis-hewan-amphibi-paling-unik
http://albertosouza47.blogspot.com/2011/03/amfibi.html
Dibuat oleh:
Brandon / 2 / x3
F.Christy / 9 / x3
G.Tatya / 12 / x3
J.Aristya / 19 / x3
Leonard / 22 / x3
Nathaniel / 29 / x3
Sindur P / 32 / x3
Vertebrata X-3_2013
Page 8
Rangkuman Biologi REPTILIA Dibuat Oleh : ­Christian Sutedjo X3/03 ­Federico Malvin X3/08 ­Hendry X3/13 ­Jessica Angelia X3/18 ­Ludhan Wijaya X3/23 ­Natasha X3/28 ­Surya Joko Wijaya X3/33 Vertebrata X-3_2013
Page 9
KELAS REPTILIA Materi Kelas X Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Jadi reptil adalah binatang
melata. Reptil termasuk ke dalam vertebrata yang berdarah dingin dan mempunyai sisik yang
menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan
telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Dan reptilia merupakan kelompok
hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru.
Ciri-Ciri Umum dari kelas reptilia ini :
1. Sistem Alat Indera
Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada
spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil
lainnya. Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan,
pendengaran,pembau dan kemoreseptor khusus.
Sistem alat indera pada reptil yang berkembang baik adalah indra penciuman.
• Indra penciuman(pembau) pada reptil termasuk tajam. Indera pembau ini
terlatak pada langit - langit rongga mulut. Lidah berfungsi membawa zatkimia
berupa gas ke reseptoryang terletak di langit - langitmulutnya. Ujung lidahnya
ditempelkan keindera pembau tersebut sehingga reptil dapat mencium bau mangsanya.
•
Indera penglihatansecara umum, reptil memiliki
struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya.
Ada yang memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak.
Akomodasi pada semua reptil kecuali ular diatur oleh
lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga
lensa dapat memipih dan membesar. Sementara pada
ular, untuk akomodasi lensa mata dapat diarahkan
maju- mundur.
Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput
transparan. Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor yang
ditangkap adalah bayangan dan sensitif terhadap cahaya dan panas.
Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada di atas kepalanya.
Mata median merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon. Mata median ini
tidak membentuk gambaran retina. Fungsinya adalah untuk mengamati durasi
dari fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya terhadap ritme
biologis. Mata median ini diduga juga berguna untuk menakar kadar radiasi
sinar matahari yang memapar tubuh ular.
Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o. Selain itu, kedua mata
lateralnya dapat bergerak ke arah yang berbeda. Sehingga, hewan ini dapat
melihat ke dua arah sekaligus.
•
Indera Pendengaran
reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak
jelas terlihat dari luar, berada tepat di belakang rahang. Buaya memiliki
gendang telinga yang berada di dalam lubang telinga, tepatnya berada di ujung
saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk menggetarkan tulangtulang pendengaran. Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak memiliki
gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan
melalui rahang bawah.
Vertebrata X-3_2013
Page 10
•
kemoreseptor khusus
1. Organ Vomeronasal
Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia. Karena
hidung ular hanya memiliki epitel respirasi, maka fungsi penciumannya
digantikan oleh organ ini. Organ vomeronasal atau organ Jacobson
berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi sebagai pendeteksi
kimia adanya mangsa maupun pemangsa. Lidah berfungsi sebagai poembawa
sinyal kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini.
2. organ perasa
Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa merasakan
mangsanya.
3. Pit Organ
Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubanglubang di depan wajah ular yang di dalamnya terdapat membran
thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ pit ditunjukkan dengan panah
warna merah. Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan lubang
hidungnya.
2. Sistem Reproduksi
Jantan
• Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
• Sepasang testis
• Memiliki epididimis
• Memiliki vas deferens
Betina
• Memiliki sepasang ovarium
• Memiliki saluran telur (oviduk)
• Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang
fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat
ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal.
Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun
makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina
menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang
oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma
bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di
hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang
dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok
hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke
dalam saluran kelamin betina (Bennett, 1998).
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat
melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan
air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah.
Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan
Vertebrata X-3_2013
Page 11
ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang
berlimpah (Bennett, 1998).
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai
jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan
kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
3. Sistem Peredaran darah
Terdiri dari 2 atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2 ventriculus yaitu ventriculus
dexter serta ventriculus sinister, dan sinus venosus. Atrium dextrum dipisah dengan
atrium sinistrum oleh septum atriarum. Antara atrium dan ventriculus ada sekat yang
disebut apertura atriovenricularis dengan katup valvula atrioventricularis. Ventriculus
dexter dipisah dari ventriculus sinister oleh septum ventriculorum ialah tidak
sempurna sehingga darah di ventriculus dexter dan sinister untuk sebagian masih
tercampur (Bennett, 1998).
Dari ventriculus dexter keluar areus aortae sinister yang membelok ke kiri, dan arteria
pulmanalis yang bercabang dua masing-masing ke pulmo. Dari ventruculus sinister
keluar arcus aortae dexter yang membelok ke kanan dan mempercabangkan sebuah
arteria yang berjalan ke arah cranial yaitu arteria carotis communis. Arteria carotis
communis ini akan bercabang dua menjadi arteria carotis communis dexter dan
sinister yang masing-masing baik dexter maupun sinister akan bercabang lagi menjadi
arteria carotis externa dan interna (Bennett, 1998).
Arteria carotis communis interna kiri akan membuat suatu hubungan dengan arcus
aortae sinister. Arcus aortae dexter dan sinister, masing-masing berjalan ke caudal dan
keduanya bertemu di medial untuk menjadi satu pembuluh yang besar disebut aorta
dorsalis. Sebelum kedua arcus aortae ini bertemu, arcus aortae dexter terlebih dulu
mempercabangkan arteria esophagus yang menuju ke esophagus, kemudian juga
mempercabangkan arteria subelavia dexta dan sinistra yang menuju ke extremitas
anterior (Bennett, 1998).
Sinus venosus menerima darah dari vanae besar, ialah vena cova superior dexta dan
sinistra, dan vena cava inferior yang datang dari bagian caudal tubuh setelah
menerima vena hepatica terlebih dulu. Dari sinus venosus darah kemudian menuju ke
atrium dextrum. Yang masuk ke atrium sinistrum ialah vanae pulmonalis yang berisi
darah arterial dari pulmo (Bennett, 1998).
4.
Sistem Respirasi
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya dilengkapi
oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding
larinx ini dilengkapi oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea. Kearah
posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan
bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Bentuk
Pulmo lacertilia dan ophidia reptilia relatif sederhana. Pada beberapa reptilia, bagian
internal pulmo terbagi tidak sempurna dan menjadi 2 bagian, yaitu bagian anterior
berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan
berfungsi terutama untuk reservoir. Pada ular umumnya pulmo mempunyai lekukanlekukan yang asymetris, dan pulmo kanan selalu sangat pamang (Bennett, 1998).
Vertebrata X-3_2013
Page 12
5. Sistem Saraf Otak
Pada bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian dorsal, otak menunjukkan dua lobus
olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer serebral besar; di belakang hemisfer
tersebut terdapat dua lobus optik berbentuk oval. Berikutnya adalah serebelum yang
berbentuk buah pir, lebih besar darai serebelum amfibi. Medula oblongata tersebar
Ssecara lateral di bawah serebelum, kemudian menyempit ke sum-sum tulang
belakang. Di bagian ventral, di antara bagaian dasar hemisfer serebral, terdapat
saluran optik dan saraf optik, diikuti dengan infundibulum dan hipofisis. Terdapat 12
pasang saraf kranial dan saraf spinal yang berpasangan ke setiap somit tubuh.
Terdapat kuncup pengecap di lidah dan organ olfaktori pada setiap rongga nasal.mata
memiliki kelenjar lakrimal untuk mempertahankan kornea atau permukaan bola mata
tetap lembap ketika keluar darai air. Telinga merupakan karakteristik tipe vertebrata
darat. Setiap telinga memiliki kanal auditori eksternal pendek yang berda di bawah
penutup kulit., dengan membran timpani di ujung bagian dalam, rongga timpani atau
telinga tengah, dan telinga dalam mengandung tiga kanalis semisirkularis dan organ
pendengaran. Dari setiap rongga timpani terdapat rongga eustachius yang mengarah
secara medial, keduanya memiliki lubang bersama ke atap faring di belakang nares
interna.
6. Penutup tubuh - tubuh ditutupi kulit yang kering, keras, dan bersisik
-pada kura-kura rangkanya mengalami modifikasi menjadi
karapaks (perisai punggung dan plastron (perisai perut) yag
tersusun dari protein keratin
7. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru, kulit dan kloaka. Kloaka
merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil
yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih (Bennett, 1998).
Kelas Reptil dibedakan berdasarkan bentuk tengkoraknya dibedakan menjadi 4 ordo, yaitu:
1. Ordo Crocodilia
Ordo Crocodilia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar diantara reptil
lainnya. Kulit tebal, dan liat karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan
berlunas membentuk perisai dermal, mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala besar
berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan rahang atas yang kuat dengan gigigigi runcing bertipe gigi poliodont. Lidah tidak dapat dijulurkan. Mata kecil terletak di bagian
kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh
lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah.
Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup
dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya menyelam. Lubang telinga
terdapat disebelah caudal mata tertutup oleh lipatan kulit. Ekor panjang dan kuat. Tungkai
relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari 4 dan berselaput.
Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput. Jantung buaya memiliki 4 ruang yaitu atrium kanan
dan atrium kiri terbagi secara sempurna namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak
sempurna yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya memiliki
Vertebrata X-3_2013
Page 13
foramen panizzae. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan
berjemur di siang hari unutk menjaga suhu tubuhnya. Mereka melakukan aktivitas di malam
hari misalnya berburu. Bersifat ovipar, betina membuat sarang dengan menggali lubang
ditanah untuk menyimpan telur.
Ordo Crocodilia dibedakan menjadi 3 famili, yaitu:
a. Famili Alligatoridae
Famili Alligatoridae memilki ciri-ciri bentuk moncongnya yang tumpul dengan geretan gigi
pada rahang bawah tepat menancap pada gigi yang terdapat pada rongga pada deretan rahang
atas sehingga pada saat moncongnya mengatup hanya pada deretan gigi pada rahang atasnya
saja yang terlihat, dapat mencapai umur maksimal hingga 75 tahun. Tahan terhadap suhu
rendah. Pada bagian punggung terdapat lempeng tulang dan di bagian ventral terdapat sisik
dari bahan tanduk yang lebar berjumlah lebih dari 6 sisik. Famili ini terdiri dari 4 genus, yaitu
Genus Alligator, contoh speciesnya : Alligator mississippiensis, Alligator sinensis
Genus Caiman, contoh speciesnya : Caiman crocodiles, Caiman latirostis
Genus Melanoschus, contoh speciesnya : Melanosuchus niger
Genus Paleosuchus, contoh speciesnya : Paleosuchus palpbrosus, Paleosuchus trigonatus
b. Famili Crocodylidae
Ciri-ciri famili Crocodyliae adalah moncongnya meruncing dengan bentuk yang hampir
segitiga dan pada saat mengatup, kedua deret giginya terlihat dengan jelas. Kedua tulang
rusuk pada ruas tulang belakang pertama bagian leher terbuka lebar.
2. Ordo Squamata
Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain tubuhnya di tutupi oleh sisik
yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik ini mengalami pergantian secara periodek yang di sebut
molting. Organ kopulasi sepasang, anus berupa celah transfersal (melintang) bentuk dan
susunan sisik-sisik di gunakan sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap.
Memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada subordo ophidia,
amphisbaenia, dan beberapa spesies ordo lacertilia. Perkembangbiakan ovovivivar atau
ovivar gengan fertilisasi internal
3. Ordo Rinchochepalia
4. Ordo Testudinata/ Chelonia
Sumber :
http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2010/12/alat‐indra‐pada‐reptil.html http://mokoagow.blogspot.com/2010/12/sistem‐reproduksi‐reptil.html http://ahmadyanuar.wordpress.com/2011/10/07/reptil/ http://devia.site90.net/reptilia.html Vertebrata X-3_2013
Page 14
AVES – X3
Dibuat oleh:
Christopher David (X3/04) – Sistem Saraf Aves
Elianora Apriani (X3/07) – Sistem Ekskresi Aves
Henny Sugiharto (X3/ 14) – Ciri – Ciri Aves
Isadora Elisha (X3/17) – Sistem Pencernaan Aves
Marrysa Prijadi (X3/24) – Sistem Respirasi Aves
Michelle Wibianto (X3/27) – Sistem Transportasi Aves
Tania Rosandi (X3/34) – Sistem Reproduksi Aves
Vertebrata X-3_2013
Page 15
Ciri - ciri
1) Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas (feather).
¾ Fungsi :
a) sebagai penutup tubuh
b) sebagai isolator yang ikut mengatur suhu tubuh
c) membantu proses saat terbang
¾ Macam-macam bulu pada burung:
a) Plumae yang mendasari bentuk tubuh
b) Plumulae yang lunak seperti kapas
c) Filoplumae yang menyerupai rambut bertangkai panjang
2) Anggota gerak (tungkai) ada 2 pasang:
- Tungkai depan berupa sayap, berfungsi sebagai alat untuk terbang.
- Tungkai belakang berfungsi untuk bertengger, berjalan atau berenang.
- Umumnya tiap kaki memiliki 4 buah jari.
3) Memiliki paruh yang terbuat dari bahan keratin. Rahang atas disebut maksila,
sedangkan rahang bawah disebut mandibula.
4) Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangkanya kuat namun ringan.
5) Memiliki kantong udara untuk membantu pernapasan saat terbang
6) Memiliki kotak suara (syrinx) yang terdapat pada pangkal trakea. Syrinx berisi selaput
yang bergetar dan menghasilkan gelombang suara saat udara dari paru-paru
melewatinya.
7) Fertilisasi internal (Berlangsung dalam tubuh betina). Sel telur ini dibungkus
cangkang yang keras.
8) Hasil ekskresi setengah padat karena tidak mempunyai kantung air seni
9) Burung betina umumnya memiliki ovarium dan oviduct sebelah kiri saja.
10) Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut tasometatasarus.
11) Pada pangkal paruh terdapat tonjolan keatas dari kulit lunak yang disebut sera.
12) Hidup di darat
13) Bisa terbang sampai ketinggian kira-kira 6000 m.
14) Hidup menetap dan bermigrasi.
Sistem Respirasi
-
Tempat difusi udara pernapasan terjadi di paru-paru yang berjumlah sepasang dan
terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Jalur pernapasan (masuknya udara ke dalam tubuh) pada burung adalah sebagai
berikut:
1) Dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan pada
langit-langit rongga mulut
2) Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang
menghubungkan rongga mulut dengan trakea
3) Trakea atau batang tenggorok yang panjang, berbentuk pipa, dan disokong oleh
cincin tulang rawan.
4) Sepasang paru-paru yang terdapat dalam rongga dada. Bagian ini meliputi bronkus
kanan dan bronkus kiri yang merupakan cabang bagian akhir dari trakea. Dalam
bronkus pada pangkal trakea, terdapat sirink (siring), yang pada bagian dalamnya
terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar dan dapat menimbulkan
suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus, yang merupakan bronkus
sekunder, dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (bagian ventral) dan
Vertebrata X-3_2013
Page 16
dorsobronkus (bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus oleh
banyak parabronkus (100 atau lebih). Parabronkus berupa tabung kecil. Di
parabronkus bermuara banyak kapiler yang memungkinkan udara berdifusi.
-
-
Selain paru-paru, burung memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang disebut pundipundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus)
Pundi-pundi hawa terdapat pada pangkal leher (saccus cervicalis), rongga dada
(saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau korakoid
(saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau
rongga perut (saccus abdominalis).
Pundi – pundi hawa berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak
terjadi difusi udara pernapasan. Kantung udara membuat pernapasan burung lebih
efisien. Udara pada pundi pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (O2) di
paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya.
-
Fungsi Pundi – pundi hawa:
1) Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan
oksigen cadangan.
2) Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas
badan secara berlebihan.
3) Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.
4) Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.
-
Mekanisme pernapasan pada burung dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan waktu
istirahat dan pernapasan waktu terbang
o Pada waktu istirahat
ƒ Inspirasi:
Otot antar tulang rusuk berkontraksi, rongga dada membesar, paruparu mengembang. Akibatnya tekanan udara dada menjadi kecil,
sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk
sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju ke
kantong udara sebagai cadangan udara.
ƒ Ekspirasi:
Otot antar tulang rusuk berrelaksasi, rongga dada mengecil, paru paru
menyusut. Akibatnya tekanan udara dada menjadi besar, sehingga
udara dari kantung udara masuk ke paru-paru dan udara yang kaya
karbondioksida akan keluar. Selanjutnya, saat di alveolus, O2 diikat
Vertebrata X-3_2013
Page 17
oleh darah kapiler alveolus. Jadi, pengikatan O2 berlangsung pada saat
inspirasi maupun ekspirasi
o Pada waktu terbang:
ƒ Inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-kantung udara.
ƒ Waktu sayap diangkat ke atas, kantung udara di ketiak mengembang,
sedang kantung udara di tulang korakoid terjepit, sehingga terjadi
inspirasi
ƒ Waktu sayap diturunkan, kantung udara di ketiak terjepit, sedang
kantung udara di tulang korakoid mengembang, sehingga terjadi
ekspirasi. Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat burung
mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup
banyak.
Sistem Pencernaan
-
Makanan burung bervariasi berupa biji-bijan, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri dari:
1. Paruh
¾ merupakan modifikasi dari gigi
2. Rongga mulut
¾ terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan
tanduk
3. Faring
¾ berupa saluran pendek
4. Esofagus
¾ pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tombolok, berperan
sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat.
5. Lambung.
¾ Terdiri atas :
a. Proventrikulus (lambung kelenjar) : banyak menghasilkan enzim pencernaan,
dinding ototnya tipis.
b. Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal) : ototnya berdinding tebal. Pada
burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama
makanan yang berguna untuk membantu proses pencernaan dan disebut sebagai
“hen’s teeth”
6. Intestinum yang terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
7. Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
8. Kelenjar pencernaan burung yang meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas.
Sistem Saraf
-
-
Cerebrum (Otak besar)
o Permukaan otak besar tidak berlipat sehingga sel saraf (neuron) tidak banyak.
o Ukuran relatif besar
Mesencephalon (otak tengah)
o Otak tengah berbentuk 2 gelembung
o Berkembang dengan cukup pesat
o Merupakan pusat saraf pengelihatan
Cerebellum (Otak kecil)
Vertebrata X-3_2013
Page 18
-
-
o Permukaanya berlipat-lipat sehingga mampu menampung sel saraf (neuron)
dalam jumlah yang banyak.
o Ukuran relatif besar
o Merupakan pusat pengatur keseimbangan burung pada waktu terbang.
Medulla
o Mengandung sel saraf (neuoron) yang membantu mengatur detak jantung,
respirasi, dan tekanan darah
Pendengaran
o Pendengaran burung baik
o Dari telinga ada saluran eustachius yang menuju ke faring dan bermuara pada
langit-langit bagian belakang.
Penciuman
o Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa
celah pada dorsal paruh. Indra pencium pada burung kurang baik.
Pengelihatan
o Mata besar dengan pekten, yaitu sebuah membran bervaskulasi dan berpigmen
yang melekat pada mangkuk optik, dan melanjut ke dalam humor vitreus. Syaraf
optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut bingkai skleral.
o Kepekaan terhadap warna sangat tajam
o Cepat berakomodasi pada berbagai jarak.
Sistem Transportasi
-
-
Alat sirkulasi darah (Gambar 5.21)
o Jantung
ƒ Memiliki empat ruang, yaitu ventrikel dexter, ventrikel sinister, atrium
dexter, dan atrium sinister.
ƒ Pada jantung sudah terdapat katup yang sempurna, yang berfungsi
mencegah tercampurnya darah kaya O2 dan CO2
ƒ Terbungkus selaput perikardium
o Arteri
ƒ Membawa darah keluar dari jantung
ƒ Arteri terbesar adalah aorta yang membawa darah ke seluruh bagian tubuh
o Vena
ƒ Vena dibedakan atas:
• Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior)
• Membawa darah dari kepala, anggota tubuh depan, dan
anggota otot-otot pektoralis menuju jantung
• Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior)
• Membawa darah dari tubuh bagian bawah ke jantung
• Pembuluh balik yang datang dari paru - paru (pulmo) kanan dan
paru – paru kiri (vena pulmonalis)
• Membawa darah menuju serambi kiri jantung
Peredaran darah memungkinkan transportasi nutrisi dan oksigen yang efisien ke seluruh
tubuh, memberikan burung dengan energi untuk terbang dan mempertahankan aktivitas
yang tinggi.
Vertebrata X-3_2013
Page 19
-
-
Jantung pada burung dapat berdetak hingga 1200 kali per menit (sekitar 20 denyut per
detik)
Peredaran darah: (Gambar 5.22)
o P.D. Kecil
ƒ Ventrikel dexter → arteri pulmonalis → pulmo → vena pulmonalis →
atrium sinister.
o P.D. Besar
ƒ Ventrikel sinister → aorta → arteri → pembuluh kapiler yang meliputi
arteriole dan venula → vena cava superior dan vena cava inferior →
sistema porta hepatica → atrium dexter.
o Darah dari vena kava masuk ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian,
darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah dari paru-paru
kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis, lalu menuju ventrikel kiri. Di
ventrikel kiri darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.
Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti
Sistem Ekskresi
-
Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru dan kulit.
Ginjal
o Berjumlah sepasang dan berwarna coklat
o Mengekskresikan zat berupa urine dalam bentuk asam urat dan garam.
o Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui
nares (lubang hidung).
Vertebrata X-3_2013
Page 20
o Burung tidak memiliki kandung kemih sehingga urine dan fesesnya bersatu dan
keluar melalui lubang kloaka.
o Metabolisme burung sangat cepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus
memiliki dinamika yang sangat tinggi. Peningkatan efektivitas ini terlihat pada
jumlah nefron yang dimiliki oleh ginjal burung. Setiap 1 mm3 ginjal burung,
terdapat 100–500 nefron. Jumlah tersebut hampir 100 kali lipat jumlah nefron
pada manusia.
o Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi garam yang bermuara pada
ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola makannya yang memangsa
ikan laut dengan kadar garam tinggi.
-
Burung memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya.
o Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya agar tidak basah ketika
terkena air
Burung memiliki sepasang paru – paru
o Tempat terjadinya difusi udara pernapasan
o Terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk
Sistem Reproduksi
Organ reproduksi jantan terdiri dari:
a. Testis
• Berjumlah sepasang
• Berbentuk oval atau bulat
• Bagian permukaannya licin
• Terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling kranial.
• Alat penggantung testis adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum.
• Pada musim kawin ukurannya membesar.
• Berfungsi sebagai tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa.
b. Saluran reproduksi
• Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf
bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada saat masih muda, duktus deferen
bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut
glomere. Di Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk
duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen
berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus
deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
c. Epididimis
• Berjumlah sepasang
• Berukuran kecil
• Terletak pada sisi dorsal testis
• Berupa saluran yang dilewati sperma
• Menuju ke ductus deferens.
Vertebrata X-3_2013
Page 21
d. Ductus deferens
• Berjumlah sepasang.
• Pada hewan muda tampak halus, sedang pada hewan tua nampak berkelok-kelok ke
caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum
Organ reproduksi betina terdiri dari:
a. Ovarium
• Ovarium yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga
abdomen.
b. Saluran reproduksi
• Oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung,
dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian;
o Bagian anterior adalah infundibulum yang punya bagian terbuka yang
mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbrefimbre.
o Bagian posteriornya dapat magnum yang berfungsi mensekresikan albumin,
selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar.
Uterus atau shell gland mempunyai fungsi untuk menghasilkan cangkang
kapur.
c. Vagina.
• Selama reproduksi telur, panjang vagina sekitar 4,7 inci (12 cm).
• Disini kultikula ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian pori-pori kerabang.
• Secara normal, telur tinggal di dalam vagina selama beberapa menit, tetapi dalam
keadaan tertentu dapat tinggal beberapa jam.
-
Proses Fertilisasi
o Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan
tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter.
o Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk.
Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung
jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di
kloaka.
o Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke
dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat
perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan
dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
o Setelah terjadi pembuahan dan terbentuk zigot maka perkembangan embrional
akan di mulai. Sekitar lima jam setelah ovulasi, saat telur yang sedang
berkembang berada dalam ismus, pembelahan sel pertama berlangsung.
Pembelahan selanjutnya terjadi sekitar 20 menit kemudian. Setelah itu , satu jam
kemudian , pada saat telur meningalkan ismus, berlangsung perkembangan
Vertebrata X-3_2013
Page 22
embrional dengan membentuk 16 sel. Setelah sekitar empat jam berada di dalam
uterus , telah terbentuk 256 sel sebagian blastoderm. Blastoderm menyebar
keseluruh yolk berdiferensiasi menjadi dua lapisan sel melalui suatu proses yang
disebut gastrulasi. Kedua lapisan tersebut akan tampak sebagai lingkaran
berwarna keputihann pada permukaan yolk bila telur yang telah dibuahi dipecah.
Sedangkan pada telur yang tidak dibuahi tidak akan tampak lingkaran tersebut.
Lapisan ketiga, mesodermis, jika telur sudah dierami (Suprijatna, 2008).
o Secara rinci, perkembangan embrional di luar tubuh induk selama pengeraman
yaitu :
ƒ Periode Tahap perkembangan
Telur dalam tubuh induk. Fertilisasi, pembelahan sel, pertumbuhan sel
hidup, dan segresi sel menjadi kelompok-kelompok yang berfungsi
khusus.
ƒ Telur di luar tubuh induk sebelum ditetaskan. Tidak berkembang, embtio
dalam keadaan hidup inaktif.
ƒ Selama penetasan:
ƒ Hari ke 1
16 jam Tanda pertama perkembangan embrio
18 jam Tampak saluran percernaan
20 jam Tampak vertebral column
21 jam Pertama pembentukan system saraf
22 jam Pertama pembentukan kepala
23 jam Tampak butir-butir darah dan system sirkulasi
24 jam Mulai pembentukan mata
ƒ Hari ke 2
25 jam Mulai pembentukan hati
35 jam Mulai pembentukan telinga
42 jam Jantung mulai berdenyut
ƒ Hari ke 3
50 jam Mulai pembentukan amnion
60 jam Mulai pembentukan nasal
62 jam Mulai pembentukan kaki
64 jam Mulai pembentukan sayap
70 jam Mulai pembentukan allantois
ƒ Hari ke 4 Mulai pembentukan lidah
ƒ Hari ke 5 Mulai pembentukan organ reproduksi dan diferensiasi sex
ƒ Hari ke 6 Mulai pembentukan paruh dan gigi telur
ƒ Hari ke 8 Mulai pembentukan bulu
ƒ Hari ke 10 Mulai pembentukan paruh
ƒ Hari ke 13 Penampakan sisik dan kuku
ƒ Hari ke 14 Embrio memutar kepalanya ke arah ujung tumpul telur
ƒ Hari ke 16 Sisik, kuku, dan paruh menjadi halus dan keras
ƒ Hari ke 17 Paruh memutar ke arah rongga udara
ƒ Hari ke 19 Yolk sack mulai memasuki rongga udara
ƒ Hari ke 20 Yolk sack seluruhnya masuk rongga tubuh; embrio memenuhi
semua ruang dalam telur, kecuali rongga udara
ƒ Hari ke 21 Telur menetas
Vertebrata X-3_2013
Page 23
o Perkembangan embrio selama penetasan
ƒ Pada saat setelah telur dierami maka lapisan sel ke tiga, mesodermis, akan
berkembang menjadi tulang, darah serta organ reproduksi dan organ
sekretori. Penyerapan zat makan yang didapatkan oleh embrio ini adalah
berasal dari telur itu sendiri. Perkembangan embrio dalam telur ini dapat
berlangsung karena adanya membran ekstraembrional.
ƒ Membran ekstra embrional ada empat yaitu :
• Choiron : merupakan lapisan yang paling luar.
• Amnion : merupakan kantong yang berisi cairan transparan yang
berguna untuk memelihara embrio agar dapat bergerak bebas
selama pertumbuhan.
• Yolk sack (kantong kuning telur) : merupakan membrane yang
membungkus kuning telur.
• Allantois : merupakan membrane yang menyeliputi embrio dan
berperan sebagai suatu system sirkulasi.
o Pertumbuhan embrio selama dalam telur memerlukan protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin, air, dan oksigen sebagai bahan makanan untuk mencapai
perkembangan yang normal.
a. Energy
- Energy yang dibutuhkan oleh embrio ini berasal dari protein, karbohidrat, dan lemak.
- Selama empat hari pertama, perkembangan embrio, karbohidrat merupakan sumber
energinya. Selanjutnya adalah protein dan karbohidrat yang ditandai dengan terbentuknya
urea yang merupakan hasil akhir metabolisme protein. Pada tahap akhir yang menjadi
sumber energy adalah lemak yang berasal dari kuning telur. Selama pengeraman
berlangsung, produksi panas terus meningkat sejalan dengan terjadinya perkembangan
embrio. Dalam pembentukan panas ini diperlukan udara segar yang berupa oksigen
dengan jumlah yang terus bertambah. Hal ini ditunjukkan dengan respiratory quotient
yang terus menurun. RQ adalah perbandingan antara volume oksigen yang dikonsumsi
pada saat tertentu (Suprijatna,2008).
b. Mineral
- Mineral utama yang terlibat dalam proses metabolisme embrional yaitu kalsium.
- Sumber mineral ini utamanya adalah kalsium yang terdapat dalam kerabang. Kandungan
kalsium dalam telur meningkat, mulai hari ke 12. Kadar kalsium yang terus meningkat
tersebut beasal dari kalsium kerabang karena pada telur yang infertile yang dieramkan
tidak terjadi peningkatan kadar kalsium selama pengeraman tersebut. Adanya
peningkatan kadar kalsium pada telur fertile yang dieramkan ini hanya mungkin
diperoleh karena adanya transfer dari kerabangtelur melalui membrane kerabang. Mineral
lainnya yang dibutuhkan selama perkembanagn embrional terdapat dalam telur.
-
Penetasan
o Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya.
o Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung.
o Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan
paruhnya.
o Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari
makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
Vertebrata X-3_2013
Page 24
DAFTAR PUSTAKA
• http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-pada-burungaves.html#.UTnMQ1ePcwI diakses pada 6 Maret 2013
• http://virlinazuhanisani.blogspot.com/2013/01/ciri-ciri-aves.html diakses pada 6
Maret 2013
• http://zonabawah.blogspot.com/2011/08/ciri-ciri-kelas-aves-burung.html diakses pada
6 Maret 2013
• http://diajengasnani.blogspot.com/2009/03/aves.html diakses pada 6 Maret 2013
• http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2232287-ciri-ciri-vertebrata/
diakses
pada 6 Maret 2013
• Biologi 1 SMA dan MA untuk kelas X. Esis.
• http://www.agrobur.com/2012/02/mengapa-burung-bernyanyi.html diakses pada 10
Maret 2013
• http://ensiklofauna.net46.net/?q=node/19 diakses pada 6 Maret 2013
• http://people.eku.edu/ritchisong/birdbrain.html diakses pada 10 Maret 2013
• http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung#Sistem_peredaran_darah diakses pada
10 Maret 2013
• http://2.bp.blogspot.com/dcUbifL6nI4/TjLRIUdNq6I/AAAAAAAAArc/IwRQl7PZ2BU/s1600/gambar+5.2122.jpg diakses pada 10 Maret 2013
• http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-sirkulasi-darah-pada-burungaves.html diakses pada 10 Maret 2013
• http://kymuttzzituwwuky.blogspot.com/2012/04/sistem-ekskresi-pada-hewaninvertebrata.html diakses pada 10 Maret 2013
• http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/organ-sistem-ekskresi-pada-hewan/
yang diakses pada 10 Maret 2013
• http://biologimediacentre.com/sistem-ekskresi-2-sistem-ekskresi-pada-vertebrata/
diakses pada 10 Maret 2013
• http://yogarananda.wordpress.com/2012/11/23/reproduksi-aves-zoologi/ diakses pada
10 Maret 2013
• http://biologigonz.blogspot.com/2010/06/aves.html diakses pada 10 Maret 2013
Vertebrata X-3_2013
Page 25
Mammalia
Kelompok 1 :
• Danny Jaya / X3 / 5
• I Gusti Bagus Agung Hemawan / X3 / 15
• Isabela Ferenita / X3 / 16
• Marsela / X3 / 25
• Michael Iswadi / X3 / 26
• Yoel Peterson / X3 / 35
• Vera Christin / X3 / 36
Vertebrata X-3_2013
Page 26
Ciri-ciri mamalia :
1. Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh
panas maupun dingin.
2. Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
3. Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
4. Diagfragma yang menventilasi paru-paru.
5. Mempunyai kantung amniotik.
6. Tubuh yang endoterm atau berdarah panas.
7. Bernafas melalui paru-paru.
8. Mempunyai cuping telinga/daun telinga.
9. Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar,
dan gigi molar.
10. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan
kelenjar pipi.
11. Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
12. Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang
dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat
gerak yang menyerupai sayap.
13. Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang,
berenang, dan terbang.
14. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.
15. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Klasifikasi Mamalia
Mamalia di kelompokan ke dalam banyak Ordo diantaranya sebagai berikut :
1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot
susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus) /cungur bebek,
echidna
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Monotremata
Famili
: Ornithorhynchidae
Genus
: Ornithorhynchus
Spesies
: Ornithorynchus anatinus
Platypus
Vertebrata X-3_2013
Page 27
2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik
diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya :kanguru (Marcropus sp.)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo
: Diprotodontia
Subordo : Macropodiformes
Famili
: Macropodidae
Genus
: Macropus sp
Macropus sp
3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada
masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus
: Ovis
Spesies
: Ovis aries
Ovis aries
4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk
merobek, misalnya : harimau (Panthera sp.), anjing, musang.
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Panthera
Spesies
: Panthera sp
Panthera sp
Vertebrata X-3_2013
Page 28
5. Cetacea adalah mammalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan
mirip dayung dantidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi,
misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo
: Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili
: Balaenoptiidae
Genus
: Balaenoptera
Spesies
: Balaenoptera omurai
Balaenoptera omurai
6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput
di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang, misalnya :
kelelawar (Pteropus vampeirus)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Chiroptera
Famili
: Pteropidae
Genus
: Pteropus
Species
: Pteropus vampeirus
Pteropus vampeirus
Vertebrata X-3_2013
Page 29
7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya :
Armadillo, kukang
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Edentata
Famili
: Dasypodidae
Armadillo
8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus
cerurut (Crocidura mutina), landak
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Soricomorpha
Famili
: Soricidae
Genus
: Crocidura
Spesies
: Crocidura mutina
Crocidura mutina
9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia
tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang
dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya:
Kelinci (Lepuhnigri collis)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Lagomorpha
Famili
: Leporidae
Genus
: Lepuhnigri
Spesies
: Lepuhnigri collis
Lepuhnigri collis
Vertebrata X-3_2013
Page 30
10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya: Kuda
(Equus caballus), zebra, tapir
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Perissodactyla
Famili
: Equidae
Genus
: Equus
Spesies
: Equus caballus
Equus caballus
11. Primata mamalia dengan ibu jari berhada pandan yang memiliki anggota gerak yang
panjang, mata yang menghadap ke depan, korteksserebral yang berkembang baik,
omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Primata
Famili
: Cercopithecidae
Genus
: Macaca
Spesies
: Macaca mulatta
Macaca mulatta
12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya : Gajah (Elephantidae
elephas)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Proboscidea
Famili
: Elephantidae
Genus
: Elephantidae
Spesies
: Elephantidae elephas
Elephantidae elephas
13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus
menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp.), tikus mencit, kelinci
Kingdom : Hewan
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Rodentia
Famili
: Castoridae
Genus
: Castor
Spesies
: Castor sp
Castor sp
Vertebrata X-3_2013
Page 31
14. Sirenia mamalia herbivore akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada kaki
belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong),
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Sirenia
Famili
: Dugongidae
Genus
: Dugong
Spesies
: Dugong dugong
Dugong dugong
16. Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos taurus)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Bovidae
Subfamili : Bovinae
Genus
: Bos
Spesies
: Bos taurus
Bos taurus
16. Omnivora atau Artiodactyla mamalia pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Suidae
Genus
: Sus
Spesies
: Sus scrofa
Sus scrofa
17. Scandentia, misalnya : tupai (Tupaia javanica)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Scandentia
Famili
: Tupaiidae
Genus
: Tupaia
Spesies
: Tupaia javanica
Tupaia javanica
Vertebrata X-3_2013
Page 32
18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya : Tringgiling (Manis javanica)
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo
: Polidota
Famili
: Manidae
Genus
: Manis
Manis javanica
Spesies
: Manis javanica
18. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar, misalnya Lemur
(Cyanocephalus volans), Galeopithecus
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Subkelas : Eutheria
Ordo
: Dermoptera
Familia
: Cyanocephalidae
Genus
: Cyanocephalus
Spesies
: Cyanocephalus volans
Cyanocephalus volans
Kelenjar Susu pada Mamalia
• Hewan betina mempunyai kelenjar kulit di sisi bawah tubuh (di dada, perut, atau
bahkan ketiak), yang mengeluarkan susu sesudah melahirkan.
• Kelenjar susu menyerupai kelenjar keringat dan mungkin berasal dari kelenjar itu.
Pada marsupialia dan hewan plasental, kelenjar susu memiliki putting. Susu didapat
dengan menghisap putting tersebut. Monotremata tidak memiliki putting, tetapi pada
waktu menyusui anak, induk menelentang sehingga susu mengalir karena tekanan
abdomen dengan rangsangan anak. Produksi susu diatur hormone yang keluar waktu
hamil. Hewan jantan hanya memiliki kelenjar susu yang sudah menyusui.
Sitem Pernapasan Mamalia
Mamalia bernapas menggunakan paru-paru. Gas oksigen mask ke dalam tubuh melalui
lubang hidung Æ faring Æ laring Æ trakea Æ bronkus Æ paru-paru. Kemudian gas oksigen
dari paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung, gas oksigen diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh oleh darah. Dari jaringan tubuh, gas karbon dioksida diangkut menuju jantung
Æ paru-paru, dan keluar melalui organ-organ yang sama pula.
Sistem Pencernaan Mamalia
• Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan agar bisa diserap tubuh.
• Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan.
• Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital,
submaksilari dan sublingual. Terdapat antung empedu dengan saluran empedu dan
saluran getah pankreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum/caecum (usus buntu)
berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm mempunyai appendiks vermiformis
(umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Vertebrata X-3_2013
Page 33
•
•
Sedangkan organ pencernaannya terdiri dari rongga mulut (di dalamnya terdapat gigi
dan lidah), kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum dan anus.
Pada ventriculus, terdapat 4 ruangan berupa:
1. Rumen :
a. Memiliki kapasitas 80 %
b. Pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa.
c. Simbiosis dengan bakteri anaerob (Cytophaga, Bacterium) dan Flagellata :
Copromonas subtitis
2. Retikulum
a. Memiliki kapasitas 5 %
b. Makanan berupa bolus
c. Terjadi pengeluaran makanan ke arah mulut kembali
3. Omasum :
a. Memiliki kapasitas 7 – 8 %
b. Proses secara mekanik
c. Memiliki kelenjar
4. Abomasum :
a. Memiliki kapasitas 7 – 8 %
b. Pencernaan secara kimiawi
c. Kadar pH rendah
d. Terjadi pencernaan yang sesungguhnya oleh enzim pencernaan.
Jalur Makanan Pada Hewan Memamah Biak:
1. Cavum oris (rongga mulut)
2. Oesophagus
3. Rumen (perut besar)
4. Retikulum (perut jala)
5. Oesophagus
6. Mulut (dikunyah kembali)
7. Oesophagus
8. Omasum (perut kitab)
9. Abomasum (perut masam)
10. Intestinum tenue
11. Intestinum crassum
12. Anus
Vertebrata X-3_2013
Page 34
Sistem Reproduksi Mamalia
Ada 2 jenis pembuahan, yaitu :
1. Internal
2. Eksternal
Mamalia termasuk yang melakukan pembuahan secara internal. Sebelum terjadi pembuahan
internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin
jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina).
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus.
Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang yang berakhir pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang
dihasilkan testis disalurkan melalu vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal
ujung ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat
menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma. Sperma yang telah masuk
ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang
telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding
uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan
perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen
yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
Vivipar (beranak)
Semua mamalia tergolong vivipar, kecuali platypus. Vivipar merupakan embrio yang
berkembang dan mendapatkanmakanan dari dalam uterus (rahim) induk betina. Setelah anak
siap untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk betinanya.
Ovovivipar (bertelur dan beranak)
Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih
tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan
yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya
dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya.
Contoh hewan mamalia yang tergolong ovovivipar adalah platypus.
Manfaat Mamalia
• Sebagai Makanan (contoh : Sapi dan Kambing)
Daging mengandung protein, lemak untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi
manusia
• Sebagai Minuman (contoh : Susu Sapi dan Susu Kuda)
Susu dapat diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt,es
krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia.
Untuk umur produktif, susu dapat membantu pertumbuhan. Sementara itu, untuk
orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos
• Sebagai Hewan Peliharaan (contoh : kelinci, anjing dan kucing)
• Sebagai Obat (contoh : Kelelawar) untuk mengobati sakit asma
• Sebagai bahan Pakaian dari kulit yang disamak atau dari rambutnya, misalnya lembu,
kambing, paus, domba, rubah, berang-berang, kelinci.
• Sumber bahan bakar, Misalnya Minyak dari lemak paus dan anjing laut.
• Untuk Transportasi, misalnya kuda, unta, keledai, gajah, kerbau, lembu.
• Dilatih Untuk penjaga rumah, misalnya anjing, kucing, kera.
• Untuk berburu serta memetik buah kelapa, misalnya anjing dan kera.
• Membantu polisi polisi dalam penyelidikan kasus kriminalitas, misalnya anjing
Vertebrata X-3_2013
Page 35
•
•
•
•
pelacak.
Sebagai bahan hiburan yaitu berupa pertunjukan, misalnya sepak bola gajah,
permainan matador, banteng, atraksi lumba-lumba, dan lutung.
Dibidang sains digunakan sebagai bahan praktikum dan penelitian bagi pelajar,
misalnya kelinci dan tikus.
Memberantas nyamuk, misalnya kelelawar dan mencit.
Untuk kerajinan tangan dari tulang, tanduk, dan kulit.
Vertebrata X-3_2013
Page 36
Download