RINGKASAN BIOLOGI VERTEBRATA “Pisces“ Dibuat oleh : 1. Angelia Hendywan (X3/01) 2. Gabriella Diandra (X3/10) 3. Geraldi Tanis (X3/11) 4. Kathleen Fidelia (X3/20) 5. Kezia Stefana (X3/21) 6. Nicolas Irawan (X3/30) 7. Novialiana Sari (X3/31) I. Ciri-Ciri Pisces Pisces tergolong dalam benda hidup, kumpulan hewan bertulang belakang (vertebrata). Ciri-ciri Pisces adalah seperti berikut : • Hidup di dalam air • Mempunyai sisik yang berlendir • Mempunyai sirip untuk bergerak • Bernafas melalui insang • Membiak secara bertelur • Berdarah sejuk • Morfologinya terdiri dari kepala, dada, badan, ekor Vertebrata X-3_2013 Page 1 • Geraknya dengan berenang, menggunakan sisik, gurat sisi, 3 pasang sirip, dan ekor II. Klasifikasi Pisces : Terdapat lebih daripada 31,900 spesies ikan, menjadikannya antara kelas vertebrata terbesar. Pisces dapat dibagi ke 3 kelas: 1. Ikan tanpa rahang / Kelas Agnatha (108 spesies) 2. Ikan bertulang rawan / Kelas Chondrichthyes (970 spesies) 3. Ikan bertulang keras / Kelas Osteichthyes(29,000 spesies) • Kelas Agnatha -. Ciri : 1. Tidak memilikki rahang, namun mempunya mulut penghisap 2. Bentuk tubuhnya seperti ikan, namun tidak bersisik 3. Rangka tubuhnya tersusun atas tulang rawan 4. Celah insangnya terdiri dari lima pasang atau lebih 5. Jantungnya memilikki 2 ruang (satu serambi, satu bilik) 6. Siripnya tidak berpasangan 7. Punya tentakel untuk meraba 8. Bersifat hermaprodit 9. Kebanyakkan bersifat parasit pada hewan lain -. Contoh species : 1. Petromyzon (ikan lamprey) 2. Polistrotema (ikan hag) • Kelas Chondrichthyes -. Ciri : 1. Rangka dalamnya tersusun atas tulang rawan 2. Mulutnya telah memilikki rahang 3. Letak mulutnya di belakang ujung depan tubuh, agak ke ventral 4. Celah insangnya terdapat di sisi kiri kanan faring 5. Insangnya tidak terlindungi oleh tutup insang 6. Jantungnya mempunyai 2 ruang (satu serambi, satu bilik) 7. Biasanya bentuk tubuhnya pipih 8. Tidak punya gelembung renang 9. Kelenjar hati lebar 10. Pencernaannya kaya akan membrane-membran -. Contoh species : 1. Squalus sp (ikan hiu) 2. Galeocerdoryneri (ikan cucut macan) 3. Sphyrna lawini (ikan cucut ronggeng) 4. Hypotremata (ikan pari) • Kelas Osteichthyes -. Ciri : 1. Rangkanya tersusun atas tulang sejati dan sudah mempunya gigi 2. Tubuhnya terdiri atas kepala, badan, dan ekor Vertebrata X-3_2013 Page 2 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pada kepala terdapat fovea nasalis yang tidak berhubungan dengan rongga hidung, sehingga tidak dapat digunakan untuk bernafas, melainkan hanya untuk membau karfena di fovea nasalis terdapat banyak saraf pembau Celah insang terdapat di sisi kiri kanan faring, dan terlindung oleh tutup insang Tubuh terlindungi oleh kulit yang transparan dan berlendir Umumnya tubuh ikan tertutup sisik yang merupakan eksoskeleton bagi ikan, dan terbentuk melalui proses osifikasi Alat geraknya berupa sirip yang berpasangan, sirip punggung digunakan sebagai alat keseimbangan, dan sirip ekor sebagai kemudi Suhu tubuh ikan selalu berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungannya (poikiloterm) Jantungnya terdiri dari 2 ruang, 1 serambi ; 1 bilik -. Osteichthyes dapat dibagi menjadi beberapa ordo : 1. Ganoidea : ikan golongan ini bertulang sejati dan bertulang rawan. Contohnya, ikan steur dari Rusia, ikan buaya dari Amerika Selatan, dan ikan senuk rumbai-rumbai dari sungai Nil 2. Dipnoi : disamping bernafas dengan insang, bernafas juga dengan pulmosis. Contohnya, Neoceratodus forster (ikan baramudi), Protopterus annectans (ikan paru-paru dari Afrika) 3. Teleostei : ikan ini sudah memilikki rangka dari tulang-tulang sejati. Contohnya, Cyprinus carpio (ikan mas), Puntius javanicus (ikan tawes), Clarias batrachus (ikan lele) III. Sistem Saraf pada Pisces Sistem saraf pada Pisces terdiri dari otak dengan 10 saraf kranial, memiliki gurat sisi untuk merasakan tekanan air, indra lengkap. Ikan merupakan hewan yang memerlukan reflek bergerak yang memadai untuk menghindari musuh dan menangka mangsa. Selain itu ikan dituntut untuk memilikki keseimbangan yang baik. Maka dari itu, otak kecil pada ikan berkembang lebih pesat, karena otak kecil merupakan pusat keseimbangan dan pergerakkan. IV. Sistem Pernapasan pada Pisces Pisces bernapas dengan bantuan sepasang insang yang berfungsi untuk mengambil O2 yang terlarut sangat rendah di dalam perairan. Masing – masing insang terdiri atas sepasang filamen yang terdiri atas lapisan tipis yang disebut lamella. Pada bagian filamen terdapat banyak pembuluh darah kapiler sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran antara CO2 dan O2. Fase pernapasan pada ikan ada 2, yaitu : 1. Fase inspirasi Pada fase inspirasi O2 masuk ke insang melalui mulut. Setelah masuk ke dalam insang O2 akan diikat oleh pembuluh kapiler dan dibawa ke jaringan yang memerlukan. 2. Fase ekspirasi Pada fase ekspirasi CO2 dibawa dari jaringan oleh darah ke insang dan akan dikeluarkan dari tubuh. Ikan juga memiliki suatu alat yang digunakan untuk membantu mendapatkan oksigen dari lingkungan, yaitu gelembung renang (vesika natatoria atau pneumatosis). Alat ini Vertebrata X-3_2013 Page 3 berasal dari penonjolan dinding bawah saluran pencernaan (rongga perut), serta mengandung O2, CO2, dan N2. V. Sistem Transportasi pada Pisces Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri ata dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap searah. Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung. VI. Sistem Reproduksi pada Pisces • Terdapat 3 macam proses reproduksi pada kelas pisces yaitu secara ovipar, vivipar, dan ovovivipar. Sebagian besar ikan melakukan reproduksi secara ovipar yaitu pembuahan di luar tubuh ikan betina dengan cara ikan betina mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya dan akan dibuahi oleh ikan jantan. • Sel sperma akan masuk ke sel telur (oosit) melalui lubang yang disebut mikrofil. Biasanya satu sel telur hanya dapat dimasuki oleh satu sel sperma. Oosit yang sudah dibuahi sel sperma disebut zigot. • Kemudian zigot akan berkembang menjadi embrio dan akan menetas menjadi larva yang diselubungi kantong kuning telur (yolk sac) sebagai sumber nutrisi dan bentuknya sangat berbeda dengan ikan dewasa. Setelah sekitar 2 minggu larva tersebut akan tumbuh menjadi ikan dewasa dan mengulang proses tersebut. • Contoh ikan yang bereproduksi secara ovipar adalah: ikan salmon, belut, ikan tuna, ikan mas. • Pada reproduksi secara vivipar, pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina. Perkembangan embrio dalam tubuh ikan betina dibantu oleh plasenta dengan memberikan nutrisi pada embrio. Setelah itu akan dilahirkan anak ikan yang bentuknya sudah menyerupai ikan dewasa. • Pada reproduksi secara ovovivipar, perbedaannya adalah embrio tidak memperoleh nutrisi secara langsung dari induknya melainkan dari kuning telurnya dan tubuh induknya berfungsi sebagai tempat perlindungan. Setiap embrio berkembang di dalam telurnya masing – masing. • Contoh ikan yang mengalami reproduksi secara vivipar dan ovovivipar adalah ordo Lamniformes (ikan hiu). Ikan yang melakukan reproduksi secara ovovivipar biasanya tidak dapat menghasilkan anak sebanyak ikan yang bereproduksi secara ovipar. VII. Sistem Ekskresi pada Pisces Sistem eksresi (pengeluaran urine) dan kelamin ikan bergabung menjadi satu sehingga disebut sistem urogenitalia. Alat ekskresi terdiri atas ginjal (ren), ureter, kandung kemih dan korus ekskretorius. Sepasang ginjal ikan berwarna merah tua, keduanya dihubungkan ke kandung kemih melalui ureter. Kandung kemih merupakan tempat penampung urine dari ureter kanan dan kiri, sedangkan korus ekskretorius merupakan lunbang pengeluaran urine. Sistem pencernaan VIII. Vertebrata X-3_2013 Page 4 • Ikan telah memiliki saluran dan kelenjar pencernaan makanan. Saluran pencernaan ikan meliputi rongga mulut, faring, kerongkongan (esofagus), lambung, dan usus (intestinum). • Di dalam rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut (konus pada rahang), lidah yang tidak dapat digerak-gerakkan dan kelenjar mukosa. Ikan tidak memiliki kelenjar ludah. • Usus ikan berbentuk tabung yang berkelok-kelok dan dilengkapi oleh alat penggantung usus (mesentrium) agar dapat dikaitka kedinding punggung. • Kelenjar makanan ikan terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. • Hati (hepar) berfungsi untuk menghasilkan dan menyimpan empedu. • Kantong empedu berwarna kehijauan. Kantong tersebut memiliki saluran, duktus sistikus, yang bermuara di lambung. Kantong empedu berfungsi untuk menampung cairan empedu dan mencurahkannya kedalam usus. • Di dalam usus, cairan empedu digunakan untuk mencerna lemak. Pankreas bersifat mikroskopi yang berfungsi untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan. IX. X. XI. Gambar anatomi tubuh ikan ; Peranan pada kehidupan manusia : • Sumber protein nabati yang tinggi. Contoh: ikan salmon, ikan gurame • Sebagai hewan peliharaan. Contoh: ikan mas, ikan koi • Sebagai bahan penelitian • Sebagai rekreasi/ hiburan. Contoh: kegiatan memancing • Digunakan untuk kedokteran sebagai penguat denyut jantung • Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa • Membantu membinasahkan nyamuk • Sebagai natural biological control Daftar pustaka : • Buku Biologi untuk SMU, Hartini Etik Widayati, Intan Pariwara • Amin Mohammad.2009.Biologi SMA/MA Kelas X.Jakarta : Bumi Aksara • http://en.wikipedia.org/wiki/Fish • http://patology.wordpress.com/2009/05/23/sistem-reproduksi-pada-ikan-pisces/ • http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/05/12/pemijahan-vivipar-ovovivipar-danovipar/ • http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-pisces.html • http://persada-share.blogspot.com/2013/02/pisces.html • http://lourinetambottoh.blogspot.com/2011/05/sistem-saraf-pada-manusia-danhewan.html Vertebrata X-3_2013 Page 5 • http://materi78.files.wordpress.com/2012/10/chordata1.pdf • http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan Vertebrata X-3_2013 Page 6 Amphibi X3 Definisi: (Nathaniel/X3) Amphibia (bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup). Merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, yang tidak tertutupi oleh rambut dan bisa hidup di dua tempat, yaitu air dan darat Ciri – ciri: Sindur Pangestu / X3) ¾ Jumlah ruang jantung : 3 (1 bilik,2 serambi) ¾ Suhu tubuh : poikiloterm (tidak tetap) ¾ Bagian otak yang paling berkembang : otak tengah lobus opticus » untuk mengatur ¾ refleks mata (penyempitan pupil mata),pusat pendengaran ¾ Alat respirasi : kulit dan paru-paru (bagi amphibi dewasa) dan insang (bagi amphibi yang masih kecebong) ¾ Permukaan tubuh : kulit licin,tak ditemukan sisik ¾ Alat gerak : 2 pasang kaki dan pada setiap celah jari kakinya terdapat selaput renang ¾ menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm ¾ Mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada lubang hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya air pada saat hewan tersebut berada di dalam air. ¾ Mata berkelopak dan kelopak tersebut dapat digerakkan. ¾ Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya Sistem Otot: (Getrud tatya/X3) Tubuh tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya involunter. Otot lurik yang kerjanya Volunter dan otot jantung yang secara morfologi seperti otot lurik, namun involunter. Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas : 1) Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versusyang membentuk dinding perut. 2) Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan). 3) Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka. 4) Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf. Reproduksi: (Brandon/X3) Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anurapada umumnya dan internal pada OrdoApoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam perairan yang tenang dan dangkal. Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebutdengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih besar.Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bias dibuahi jantannya. Amplexus bias terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin.Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya. Amphibi berkembangbiak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa family amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota ordoapoda. (Duellman and Trueb, 1986) Vertebrata X-3_2013 Page 7 Sistem Ekskresi : (Leonard/X3) Ginjal amphibi berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karea kulit katak dapat ditembus oleh air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunakan kantung kemih untuk konserfasi air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH. Contoh Amphibi: (Joshua Aristya / X3) 1.Lepidobatrachus laevis (kelas: lissamphibia) → Katak mulut lebar 2. Rhinophrynus dorsalis (kelas:amphibia) → Mexican Burrowing Toad 3.Ambystoma mavortium (kelas:amphibia) → Barred Tiger Salamander 4.Nasikabatrachus sahyadrensis (kelas:amphibia) → Pignose Frog 5.Necturus maculosus (kelas:amphibia) → Common Mudpuppy 6.Ambystoma mexicanum (kelas:amphibian) → Axolotl Peranan Amfibi dalam kehidupan: (Christy/X3) a. Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur populasi serangga. b. Amfibi merupakan makanan nagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung. c. Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan protein (misalnya katak hijau) d. Selain itu dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan penelitian. Daftar Pustaka Widayati, Sri. 2009. Biologi, SMA/MA. Jakarta: Buku sekolah elektronik http://blog.uad.ac.id/uminatifatulchusnah/2011/12/06/kelas-amphibia/ http://scienceandri.blogspot.com/2011/07/amphibia.html http://m.palingseru.com/689/10-jenis-hewan-amphibi-paling-unik http://albertosouza47.blogspot.com/2011/03/amfibi.html Dibuat oleh: Brandon / 2 / x3 F.Christy / 9 / x3 G.Tatya / 12 / x3 J.Aristya / 19 / x3 Leonard / 22 / x3 Nathaniel / 29 / x3 Sindur P / 32 / x3 Vertebrata X-3_2013 Page 8 Rangkuman Biologi REPTILIA Dibuat Oleh : ­Christian Sutedjo X3/03 ­Federico Malvin X3/08 ­Hendry X3/13 ­Jessica Angelia X3/18 ­Ludhan Wijaya X3/23 ­Natasha X3/28 ­Surya Joko Wijaya X3/33 Vertebrata X-3_2013 Page 9 KELAS REPTILIA Materi Kelas X Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Jadi reptil adalah binatang melata. Reptil termasuk ke dalam vertebrata yang berdarah dingin dan mempunyai sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Dan reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. Ciri-Ciri Umum dari kelas reptilia ini : 1. Sistem Alat Indera Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil lainnya. Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan, pendengaran,pembau dan kemoreseptor khusus. Sistem alat indera pada reptil yang berkembang baik adalah indra penciuman. • Indra penciuman(pembau) pada reptil termasuk tajam. Indera pembau ini terlatak pada langit - langit rongga mulut. Lidah berfungsi membawa zatkimia berupa gas ke reseptoryang terletak di langit - langitmulutnya. Ujung lidahnya ditempelkan keindera pembau tersebut sehingga reptil dapat mencium bau mangsanya. • Indera penglihatansecara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya. Ada yang memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak. Akomodasi pada semua reptil kecuali ular diatur oleh lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih dan membesar. Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat diarahkan maju- mundur. Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput transparan. Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor yang ditangkap adalah bayangan dan sensitif terhadap cahaya dan panas. Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada di atas kepalanya. Mata median merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon. Mata median ini tidak membentuk gambaran retina. Fungsinya adalah untuk mengamati durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya terhadap ritme biologis. Mata median ini diduga juga berguna untuk menakar kadar radiasi sinar matahari yang memapar tubuh ular. Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o. Selain itu, kedua mata lateralnya dapat bergerak ke arah yang berbeda. Sehingga, hewan ini dapat melihat ke dua arah sekaligus. • Indera Pendengaran reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak jelas terlihat dari luar, berada tepat di belakang rahang. Buaya memiliki gendang telinga yang berada di dalam lubang telinga, tepatnya berada di ujung saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk menggetarkan tulangtulang pendengaran. Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak memiliki gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan melalui rahang bawah. Vertebrata X-3_2013 Page 10 • kemoreseptor khusus 1. Organ Vomeronasal Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia. Karena hidung ular hanya memiliki epitel respirasi, maka fungsi penciumannya digantikan oleh organ ini. Organ vomeronasal atau organ Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi sebagai pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa. Lidah berfungsi sebagai poembawa sinyal kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini. 2. organ perasa Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa merasakan mangsanya. 3. Pit Organ Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubanglubang di depan wajah ular yang di dalamnya terdapat membran thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ pit ditunjukkan dengan panah warna merah. Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan lubang hidungnya. 2. Sistem Reproduksi Jantan • Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis • Sepasang testis • Memiliki epididimis • Memiliki vas deferens Betina • Memiliki sepasang ovarium • Memiliki saluran telur (oviduk) • Berakhir pada saluran kloaka Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina (Bennett, 1998). Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan Vertebrata X-3_2013 Page 11 ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah (Bennett, 1998). Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya. 3. Sistem Peredaran darah Terdiri dari 2 atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2 ventriculus yaitu ventriculus dexter serta ventriculus sinister, dan sinus venosus. Atrium dextrum dipisah dengan atrium sinistrum oleh septum atriarum. Antara atrium dan ventriculus ada sekat yang disebut apertura atriovenricularis dengan katup valvula atrioventricularis. Ventriculus dexter dipisah dari ventriculus sinister oleh septum ventriculorum ialah tidak sempurna sehingga darah di ventriculus dexter dan sinister untuk sebagian masih tercampur (Bennett, 1998). Dari ventriculus dexter keluar areus aortae sinister yang membelok ke kiri, dan arteria pulmanalis yang bercabang dua masing-masing ke pulmo. Dari ventruculus sinister keluar arcus aortae dexter yang membelok ke kanan dan mempercabangkan sebuah arteria yang berjalan ke arah cranial yaitu arteria carotis communis. Arteria carotis communis ini akan bercabang dua menjadi arteria carotis communis dexter dan sinister yang masing-masing baik dexter maupun sinister akan bercabang lagi menjadi arteria carotis externa dan interna (Bennett, 1998). Arteria carotis communis interna kiri akan membuat suatu hubungan dengan arcus aortae sinister. Arcus aortae dexter dan sinister, masing-masing berjalan ke caudal dan keduanya bertemu di medial untuk menjadi satu pembuluh yang besar disebut aorta dorsalis. Sebelum kedua arcus aortae ini bertemu, arcus aortae dexter terlebih dulu mempercabangkan arteria esophagus yang menuju ke esophagus, kemudian juga mempercabangkan arteria subelavia dexta dan sinistra yang menuju ke extremitas anterior (Bennett, 1998). Sinus venosus menerima darah dari vanae besar, ialah vena cova superior dexta dan sinistra, dan vena cava inferior yang datang dari bagian caudal tubuh setelah menerima vena hepatica terlebih dulu. Dari sinus venosus darah kemudian menuju ke atrium dextrum. Yang masuk ke atrium sinistrum ialah vanae pulmonalis yang berisi darah arterial dari pulmo (Bennett, 1998). 4. Sistem Respirasi Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya dilengkapi oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini dilengkapi oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea. Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Bentuk Pulmo lacertilia dan ophidia reptilia relatif sederhana. Pada beberapa reptilia, bagian internal pulmo terbagi tidak sempurna dan menjadi 2 bagian, yaitu bagian anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan berfungsi terutama untuk reservoir. Pada ular umumnya pulmo mempunyai lekukanlekukan yang asymetris, dan pulmo kanan selalu sangat pamang (Bennett, 1998). Vertebrata X-3_2013 Page 12 5. Sistem Saraf Otak Pada bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian dorsal, otak menunjukkan dua lobus olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer serebral besar; di belakang hemisfer tersebut terdapat dua lobus optik berbentuk oval. Berikutnya adalah serebelum yang berbentuk buah pir, lebih besar darai serebelum amfibi. Medula oblongata tersebar Ssecara lateral di bawah serebelum, kemudian menyempit ke sum-sum tulang belakang. Di bagian ventral, di antara bagaian dasar hemisfer serebral, terdapat saluran optik dan saraf optik, diikuti dengan infundibulum dan hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf kranial dan saraf spinal yang berpasangan ke setiap somit tubuh. Terdapat kuncup pengecap di lidah dan organ olfaktori pada setiap rongga nasal.mata memiliki kelenjar lakrimal untuk mempertahankan kornea atau permukaan bola mata tetap lembap ketika keluar darai air. Telinga merupakan karakteristik tipe vertebrata darat. Setiap telinga memiliki kanal auditori eksternal pendek yang berda di bawah penutup kulit., dengan membran timpani di ujung bagian dalam, rongga timpani atau telinga tengah, dan telinga dalam mengandung tiga kanalis semisirkularis dan organ pendengaran. Dari setiap rongga timpani terdapat rongga eustachius yang mengarah secara medial, keduanya memiliki lubang bersama ke atap faring di belakang nares interna. 6. Penutup tubuh - tubuh ditutupi kulit yang kering, keras, dan bersisik -pada kura-kura rangkanya mengalami modifikasi menjadi karapaks (perisai punggung dan plastron (perisai perut) yag tersusun dari protein keratin 7. Sistem Ekskresi Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru, kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih (Bennett, 1998). Kelas Reptil dibedakan berdasarkan bentuk tengkoraknya dibedakan menjadi 4 ordo, yaitu: 1. Ordo Crocodilia Ordo Crocodilia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar diantara reptil lainnya. Kulit tebal, dan liat karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan berlunas membentuk perisai dermal, mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala besar berbentuk piramida, keras dan kuat, dilengkapi dengan rahang atas yang kuat dengan gigigigi runcing bertipe gigi poliodont. Lidah tidak dapat dijulurkan. Mata kecil terletak di bagian kepala yang menonjol ke dorso-lateral. Pupil vertikal dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga lubang tersebut hanya nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal ujung moncong dan dilengkapi dengan suatu penutup dari otot yang dapat berkontraksi secara otomatis pada saat buaya menyelam. Lubang telinga terdapat disebelah caudal mata tertutup oleh lipatan kulit. Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup kuat. Tungkai belakang lebih panjang, berjari 4 dan berselaput. Tungkai depan berjari 5 tanpa selaput. Jantung buaya memiliki 4 ruang yaitu atrium kanan dan atrium kiri terbagi secara sempurna namun sekat antar ventrikel kanan dan kiri tidak sempurna yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya memiliki Vertebrata X-3_2013 Page 13 foramen panizzae. Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan berjemur di siang hari unutk menjaga suhu tubuhnya. Mereka melakukan aktivitas di malam hari misalnya berburu. Bersifat ovipar, betina membuat sarang dengan menggali lubang ditanah untuk menyimpan telur. Ordo Crocodilia dibedakan menjadi 3 famili, yaitu: a. Famili Alligatoridae Famili Alligatoridae memilki ciri-ciri bentuk moncongnya yang tumpul dengan geretan gigi pada rahang bawah tepat menancap pada gigi yang terdapat pada rongga pada deretan rahang atas sehingga pada saat moncongnya mengatup hanya pada deretan gigi pada rahang atasnya saja yang terlihat, dapat mencapai umur maksimal hingga 75 tahun. Tahan terhadap suhu rendah. Pada bagian punggung terdapat lempeng tulang dan di bagian ventral terdapat sisik dari bahan tanduk yang lebar berjumlah lebih dari 6 sisik. Famili ini terdiri dari 4 genus, yaitu Genus Alligator, contoh speciesnya : Alligator mississippiensis, Alligator sinensis Genus Caiman, contoh speciesnya : Caiman crocodiles, Caiman latirostis Genus Melanoschus, contoh speciesnya : Melanosuchus niger Genus Paleosuchus, contoh speciesnya : Paleosuchus palpbrosus, Paleosuchus trigonatus b. Famili Crocodylidae Ciri-ciri famili Crocodyliae adalah moncongnya meruncing dengan bentuk yang hampir segitiga dan pada saat mengatup, kedua deret giginya terlihat dengan jelas. Kedua tulang rusuk pada ruas tulang belakang pertama bagian leher terbuka lebar. 2. Ordo Squamata Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain tubuhnya di tutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik ini mengalami pergantian secara periodek yang di sebut molting. Organ kopulasi sepasang, anus berupa celah transfersal (melintang) bentuk dan susunan sisik-sisik di gunakan sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap. Memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas kecuali pada subordo ophidia, amphisbaenia, dan beberapa spesies ordo lacertilia. Perkembangbiakan ovovivivar atau ovivar gengan fertilisasi internal 3. Ordo Rinchochepalia 4. Ordo Testudinata/ Chelonia Sumber : http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2010/12/alat‐indra‐pada‐reptil.html http://mokoagow.blogspot.com/2010/12/sistem‐reproduksi‐reptil.html http://ahmadyanuar.wordpress.com/2011/10/07/reptil/ http://devia.site90.net/reptilia.html Vertebrata X-3_2013 Page 14 AVES – X3 Dibuat oleh: Christopher David (X3/04) – Sistem Saraf Aves Elianora Apriani (X3/07) – Sistem Ekskresi Aves Henny Sugiharto (X3/ 14) – Ciri – Ciri Aves Isadora Elisha (X3/17) – Sistem Pencernaan Aves Marrysa Prijadi (X3/24) – Sistem Respirasi Aves Michelle Wibianto (X3/27) – Sistem Transportasi Aves Tania Rosandi (X3/34) – Sistem Reproduksi Aves Vertebrata X-3_2013 Page 15 Ciri - ciri 1) Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas (feather). ¾ Fungsi : a) sebagai penutup tubuh b) sebagai isolator yang ikut mengatur suhu tubuh c) membantu proses saat terbang ¾ Macam-macam bulu pada burung: a) Plumae yang mendasari bentuk tubuh b) Plumulae yang lunak seperti kapas c) Filoplumae yang menyerupai rambut bertangkai panjang 2) Anggota gerak (tungkai) ada 2 pasang: - Tungkai depan berupa sayap, berfungsi sebagai alat untuk terbang. - Tungkai belakang berfungsi untuk bertengger, berjalan atau berenang. - Umumnya tiap kaki memiliki 4 buah jari. 3) Memiliki paruh yang terbuat dari bahan keratin. Rahang atas disebut maksila, sedangkan rahang bawah disebut mandibula. 4) Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangkanya kuat namun ringan. 5) Memiliki kantong udara untuk membantu pernapasan saat terbang 6) Memiliki kotak suara (syrinx) yang terdapat pada pangkal trakea. Syrinx berisi selaput yang bergetar dan menghasilkan gelombang suara saat udara dari paru-paru melewatinya. 7) Fertilisasi internal (Berlangsung dalam tubuh betina). Sel telur ini dibungkus cangkang yang keras. 8) Hasil ekskresi setengah padat karena tidak mempunyai kantung air seni 9) Burung betina umumnya memiliki ovarium dan oviduct sebelah kiri saja. 10) Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut tasometatasarus. 11) Pada pangkal paruh terdapat tonjolan keatas dari kulit lunak yang disebut sera. 12) Hidup di darat 13) Bisa terbang sampai ketinggian kira-kira 6000 m. 14) Hidup menetap dan bermigrasi. Sistem Respirasi - Tempat difusi udara pernapasan terjadi di paru-paru yang berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan (masuknya udara ke dalam tubuh) pada burung adalah sebagai berikut: 1) Dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan pada langit-langit rongga mulut 2) Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang menghubungkan rongga mulut dengan trakea 3) Trakea atau batang tenggorok yang panjang, berbentuk pipa, dan disokong oleh cincin tulang rawan. 4) Sepasang paru-paru yang terdapat dalam rongga dada. Bagian ini meliputi bronkus kanan dan bronkus kiri yang merupakan cabang bagian akhir dari trakea. Dalam bronkus pada pangkal trakea, terdapat sirink (siring), yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar dan dapat menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus, yang merupakan bronkus sekunder, dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (bagian ventral) dan Vertebrata X-3_2013 Page 16 dorsobronkus (bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus oleh banyak parabronkus (100 atau lebih). Parabronkus berupa tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler yang memungkinkan udara berdifusi. - - Selain paru-paru, burung memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang disebut pundipundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) Pundi-pundi hawa terdapat pada pangkal leher (saccus cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau korakoid (saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau rongga perut (saccus abdominalis). Pundi – pundi hawa berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara pernapasan. Kantung udara membuat pernapasan burung lebih efisien. Udara pada pundi pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (O2) di paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. - Fungsi Pundi – pundi hawa: 1) Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen cadangan. 2) Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan. 3) Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring. 4) Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang. - Mekanisme pernapasan pada burung dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan waktu istirahat dan pernapasan waktu terbang o Pada waktu istirahat Inspirasi: Otot antar tulang rusuk berkontraksi, rongga dada membesar, paruparu mengembang. Akibatnya tekanan udara dada menjadi kecil, sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara. Ekspirasi: Otot antar tulang rusuk berrelaksasi, rongga dada mengecil, paru paru menyusut. Akibatnya tekanan udara dada menjadi besar, sehingga udara dari kantung udara masuk ke paru-paru dan udara yang kaya karbondioksida akan keluar. Selanjutnya, saat di alveolus, O2 diikat Vertebrata X-3_2013 Page 17 oleh darah kapiler alveolus. Jadi, pengikatan O2 berlangsung pada saat inspirasi maupun ekspirasi o Pada waktu terbang: Inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-kantung udara. Waktu sayap diangkat ke atas, kantung udara di ketiak mengembang, sedang kantung udara di tulang korakoid terjepit, sehingga terjadi inspirasi Waktu sayap diturunkan, kantung udara di ketiak terjepit, sedang kantung udara di tulang korakoid mengembang, sehingga terjadi ekspirasi. Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup banyak. Sistem Pencernaan - Makanan burung bervariasi berupa biji-bijan, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri dari: 1. Paruh ¾ merupakan modifikasi dari gigi 2. Rongga mulut ¾ terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk 3. Faring ¾ berupa saluran pendek 4. Esofagus ¾ pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tombolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat. 5. Lambung. ¾ Terdiri atas : a. Proventrikulus (lambung kelenjar) : banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. b. Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal) : ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan yang berguna untuk membantu proses pencernaan dan disebut sebagai “hen’s teeth” 6. Intestinum yang terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. 7. Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. 8. Kelenjar pencernaan burung yang meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Sistem Saraf - - Cerebrum (Otak besar) o Permukaan otak besar tidak berlipat sehingga sel saraf (neuron) tidak banyak. o Ukuran relatif besar Mesencephalon (otak tengah) o Otak tengah berbentuk 2 gelembung o Berkembang dengan cukup pesat o Merupakan pusat saraf pengelihatan Cerebellum (Otak kecil) Vertebrata X-3_2013 Page 18 - - o Permukaanya berlipat-lipat sehingga mampu menampung sel saraf (neuron) dalam jumlah yang banyak. o Ukuran relatif besar o Merupakan pusat pengatur keseimbangan burung pada waktu terbang. Medulla o Mengandung sel saraf (neuoron) yang membantu mengatur detak jantung, respirasi, dan tekanan darah Pendengaran o Pendengaran burung baik o Dari telinga ada saluran eustachius yang menuju ke faring dan bermuara pada langit-langit bagian belakang. Penciuman o Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada dorsal paruh. Indra pencium pada burung kurang baik. Pengelihatan o Mata besar dengan pekten, yaitu sebuah membran bervaskulasi dan berpigmen yang melekat pada mangkuk optik, dan melanjut ke dalam humor vitreus. Syaraf optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut bingkai skleral. o Kepekaan terhadap warna sangat tajam o Cepat berakomodasi pada berbagai jarak. Sistem Transportasi - - Alat sirkulasi darah (Gambar 5.21) o Jantung Memiliki empat ruang, yaitu ventrikel dexter, ventrikel sinister, atrium dexter, dan atrium sinister. Pada jantung sudah terdapat katup yang sempurna, yang berfungsi mencegah tercampurnya darah kaya O2 dan CO2 Terbungkus selaput perikardium o Arteri Membawa darah keluar dari jantung Arteri terbesar adalah aorta yang membawa darah ke seluruh bagian tubuh o Vena Vena dibedakan atas: • Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior) • Membawa darah dari kepala, anggota tubuh depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung • Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior) • Membawa darah dari tubuh bagian bawah ke jantung • Pembuluh balik yang datang dari paru - paru (pulmo) kanan dan paru – paru kiri (vena pulmonalis) • Membawa darah menuju serambi kiri jantung Peredaran darah memungkinkan transportasi nutrisi dan oksigen yang efisien ke seluruh tubuh, memberikan burung dengan energi untuk terbang dan mempertahankan aktivitas yang tinggi. Vertebrata X-3_2013 Page 19 - - Jantung pada burung dapat berdetak hingga 1200 kali per menit (sekitar 20 denyut per detik) Peredaran darah: (Gambar 5.22) o P.D. Kecil Ventrikel dexter → arteri pulmonalis → pulmo → vena pulmonalis → atrium sinister. o P.D. Besar Ventrikel sinister → aorta → arteri → pembuluh kapiler yang meliputi arteriole dan venula → vena cava superior dan vena cava inferior → sistema porta hepatica → atrium dexter. o Darah dari vena kava masuk ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah dari paru-paru kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis, lalu menuju ventrikel kiri. Di ventrikel kiri darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti Sistem Ekskresi - Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru dan kulit. Ginjal o Berjumlah sepasang dan berwarna coklat o Mengekskresikan zat berupa urine dalam bentuk asam urat dan garam. o Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Vertebrata X-3_2013 Page 20 o Burung tidak memiliki kandung kemih sehingga urine dan fesesnya bersatu dan keluar melalui lubang kloaka. o Metabolisme burung sangat cepat. Dengan demikian, sistem ekskresi juga harus memiliki dinamika yang sangat tinggi. Peningkatan efektivitas ini terlihat pada jumlah nefron yang dimiliki oleh ginjal burung. Setiap 1 mm3 ginjal burung, terdapat 100–500 nefron. Jumlah tersebut hampir 100 kali lipat jumlah nefron pada manusia. o Jenis burung laut juga memiliki kelenjar ekskresi garam yang bermuara pada ujung matanya. Hal tersebut untuk mengimbangi pola makannya yang memangsa ikan laut dengan kadar garam tinggi. - Burung memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. o Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya agar tidak basah ketika terkena air Burung memiliki sepasang paru – paru o Tempat terjadinya difusi udara pernapasan o Terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk Sistem Reproduksi Organ reproduksi jantan terdiri dari: a. Testis • Berjumlah sepasang • Berbentuk oval atau bulat • Bagian permukaannya licin • Terletak di sebelah ventral lobus renis bagian paling kranial. • Alat penggantung testis adalah mesorchium yang merupakan lipatan dari peritoneum. • Pada musim kawin ukurannya membesar. • Berfungsi sebagai tempat untuk membuat dan menyimpan spermatozoa. b. Saluran reproduksi • Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada saat masih muda, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Di Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka. c. Epididimis • Berjumlah sepasang • Berukuran kecil • Terletak pada sisi dorsal testis • Berupa saluran yang dilewati sperma • Menuju ke ductus deferens. Vertebrata X-3_2013 Page 21 d. Ductus deferens • Berjumlah sepasang. • Pada hewan muda tampak halus, sedang pada hewan tua nampak berkelok-kelok ke caudal menyilangi ureter kemudian bermuara pada urodaeum Organ reproduksi betina terdiri dari: a. Ovarium • Ovarium yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen. b. Saluran reproduksi • Oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; o Bagian anterior adalah infundibulum yang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbrefimbre. o Bagian posteriornya dapat magnum yang berfungsi mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland mempunyai fungsi untuk menghasilkan cangkang kapur. c. Vagina. • Selama reproduksi telur, panjang vagina sekitar 4,7 inci (12 cm). • Disini kultikula ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian pori-pori kerabang. • Secara normal, telur tinggal di dalam vagina selama beberapa menit, tetapi dalam keadaan tertentu dapat tinggal beberapa jam. - Proses Fertilisasi o Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. o Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. o Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. o Setelah terjadi pembuahan dan terbentuk zigot maka perkembangan embrional akan di mulai. Sekitar lima jam setelah ovulasi, saat telur yang sedang berkembang berada dalam ismus, pembelahan sel pertama berlangsung. Pembelahan selanjutnya terjadi sekitar 20 menit kemudian. Setelah itu , satu jam kemudian , pada saat telur meningalkan ismus, berlangsung perkembangan Vertebrata X-3_2013 Page 22 embrional dengan membentuk 16 sel. Setelah sekitar empat jam berada di dalam uterus , telah terbentuk 256 sel sebagian blastoderm. Blastoderm menyebar keseluruh yolk berdiferensiasi menjadi dua lapisan sel melalui suatu proses yang disebut gastrulasi. Kedua lapisan tersebut akan tampak sebagai lingkaran berwarna keputihann pada permukaan yolk bila telur yang telah dibuahi dipecah. Sedangkan pada telur yang tidak dibuahi tidak akan tampak lingkaran tersebut. Lapisan ketiga, mesodermis, jika telur sudah dierami (Suprijatna, 2008). o Secara rinci, perkembangan embrional di luar tubuh induk selama pengeraman yaitu : Periode Tahap perkembangan Telur dalam tubuh induk. Fertilisasi, pembelahan sel, pertumbuhan sel hidup, dan segresi sel menjadi kelompok-kelompok yang berfungsi khusus. Telur di luar tubuh induk sebelum ditetaskan. Tidak berkembang, embtio dalam keadaan hidup inaktif. Selama penetasan: Hari ke 1 16 jam Tanda pertama perkembangan embrio 18 jam Tampak saluran percernaan 20 jam Tampak vertebral column 21 jam Pertama pembentukan system saraf 22 jam Pertama pembentukan kepala 23 jam Tampak butir-butir darah dan system sirkulasi 24 jam Mulai pembentukan mata Hari ke 2 25 jam Mulai pembentukan hati 35 jam Mulai pembentukan telinga 42 jam Jantung mulai berdenyut Hari ke 3 50 jam Mulai pembentukan amnion 60 jam Mulai pembentukan nasal 62 jam Mulai pembentukan kaki 64 jam Mulai pembentukan sayap 70 jam Mulai pembentukan allantois Hari ke 4 Mulai pembentukan lidah Hari ke 5 Mulai pembentukan organ reproduksi dan diferensiasi sex Hari ke 6 Mulai pembentukan paruh dan gigi telur Hari ke 8 Mulai pembentukan bulu Hari ke 10 Mulai pembentukan paruh Hari ke 13 Penampakan sisik dan kuku Hari ke 14 Embrio memutar kepalanya ke arah ujung tumpul telur Hari ke 16 Sisik, kuku, dan paruh menjadi halus dan keras Hari ke 17 Paruh memutar ke arah rongga udara Hari ke 19 Yolk sack mulai memasuki rongga udara Hari ke 20 Yolk sack seluruhnya masuk rongga tubuh; embrio memenuhi semua ruang dalam telur, kecuali rongga udara Hari ke 21 Telur menetas Vertebrata X-3_2013 Page 23 o Perkembangan embrio selama penetasan Pada saat setelah telur dierami maka lapisan sel ke tiga, mesodermis, akan berkembang menjadi tulang, darah serta organ reproduksi dan organ sekretori. Penyerapan zat makan yang didapatkan oleh embrio ini adalah berasal dari telur itu sendiri. Perkembangan embrio dalam telur ini dapat berlangsung karena adanya membran ekstraembrional. Membran ekstra embrional ada empat yaitu : • Choiron : merupakan lapisan yang paling luar. • Amnion : merupakan kantong yang berisi cairan transparan yang berguna untuk memelihara embrio agar dapat bergerak bebas selama pertumbuhan. • Yolk sack (kantong kuning telur) : merupakan membrane yang membungkus kuning telur. • Allantois : merupakan membrane yang menyeliputi embrio dan berperan sebagai suatu system sirkulasi. o Pertumbuhan embrio selama dalam telur memerlukan protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, air, dan oksigen sebagai bahan makanan untuk mencapai perkembangan yang normal. a. Energy - Energy yang dibutuhkan oleh embrio ini berasal dari protein, karbohidrat, dan lemak. - Selama empat hari pertama, perkembangan embrio, karbohidrat merupakan sumber energinya. Selanjutnya adalah protein dan karbohidrat yang ditandai dengan terbentuknya urea yang merupakan hasil akhir metabolisme protein. Pada tahap akhir yang menjadi sumber energy adalah lemak yang berasal dari kuning telur. Selama pengeraman berlangsung, produksi panas terus meningkat sejalan dengan terjadinya perkembangan embrio. Dalam pembentukan panas ini diperlukan udara segar yang berupa oksigen dengan jumlah yang terus bertambah. Hal ini ditunjukkan dengan respiratory quotient yang terus menurun. RQ adalah perbandingan antara volume oksigen yang dikonsumsi pada saat tertentu (Suprijatna,2008). b. Mineral - Mineral utama yang terlibat dalam proses metabolisme embrional yaitu kalsium. - Sumber mineral ini utamanya adalah kalsium yang terdapat dalam kerabang. Kandungan kalsium dalam telur meningkat, mulai hari ke 12. Kadar kalsium yang terus meningkat tersebut beasal dari kalsium kerabang karena pada telur yang infertile yang dieramkan tidak terjadi peningkatan kadar kalsium selama pengeraman tersebut. Adanya peningkatan kadar kalsium pada telur fertile yang dieramkan ini hanya mungkin diperoleh karena adanya transfer dari kerabangtelur melalui membrane kerabang. Mineral lainnya yang dibutuhkan selama perkembanagn embrional terdapat dalam telur. - Penetasan o Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. o Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. o Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. o Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang. Vertebrata X-3_2013 Page 24 DAFTAR PUSTAKA • http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/sistem-pernapasan-pada-burungaves.html#.UTnMQ1ePcwI diakses pada 6 Maret 2013 • http://virlinazuhanisani.blogspot.com/2013/01/ciri-ciri-aves.html diakses pada 6 Maret 2013 • http://zonabawah.blogspot.com/2011/08/ciri-ciri-kelas-aves-burung.html diakses pada 6 Maret 2013 • http://diajengasnani.blogspot.com/2009/03/aves.html diakses pada 6 Maret 2013 • http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2232287-ciri-ciri-vertebrata/ diakses pada 6 Maret 2013 • Biologi 1 SMA dan MA untuk kelas X. Esis. • http://www.agrobur.com/2012/02/mengapa-burung-bernyanyi.html diakses pada 10 Maret 2013 • http://ensiklofauna.net46.net/?q=node/19 diakses pada 6 Maret 2013 • http://people.eku.edu/ritchisong/birdbrain.html diakses pada 10 Maret 2013 • http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_burung#Sistem_peredaran_darah diakses pada 10 Maret 2013 • http://2.bp.blogspot.com/dcUbifL6nI4/TjLRIUdNq6I/AAAAAAAAArc/IwRQl7PZ2BU/s1600/gambar+5.2122.jpg diakses pada 10 Maret 2013 • http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-sirkulasi-darah-pada-burungaves.html diakses pada 10 Maret 2013 • http://kymuttzzituwwuky.blogspot.com/2012/04/sistem-ekskresi-pada-hewaninvertebrata.html diakses pada 10 Maret 2013 • http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/organ-sistem-ekskresi-pada-hewan/ yang diakses pada 10 Maret 2013 • http://biologimediacentre.com/sistem-ekskresi-2-sistem-ekskresi-pada-vertebrata/ diakses pada 10 Maret 2013 • http://yogarananda.wordpress.com/2012/11/23/reproduksi-aves-zoologi/ diakses pada 10 Maret 2013 • http://biologigonz.blogspot.com/2010/06/aves.html diakses pada 10 Maret 2013 Vertebrata X-3_2013 Page 25 Mammalia Kelompok 1 : • Danny Jaya / X3 / 5 • I Gusti Bagus Agung Hemawan / X3 / 15 • Isabela Ferenita / X3 / 16 • Marsela / X3 / 25 • Michael Iswadi / X3 / 26 • Yoel Peterson / X3 / 35 • Vera Christin / X3 / 36 Vertebrata X-3_2013 Page 26 Ciri-ciri mamalia : 1. Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin. 2. Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik. 3. Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina. 4. Diagfragma yang menventilasi paru-paru. 5. Mempunyai kantung amniotik. 6. Tubuh yang endoterm atau berdarah panas. 7. Bernafas melalui paru-paru. 8. Mempunyai cuping telinga/daun telinga. 9. Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar. 10. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi. 11. Memiliki kantung pada mamalia marsupialia. 12. Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. 13. Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang. 14. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. 15. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Klasifikasi Mamalia Mamalia di kelompokan ke dalam banyak Ordo diantaranya sebagai berikut : 1. Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya, misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus) /cungur bebek, echidna Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Monotremata Famili : Ornithorhynchidae Genus : Ornithorhynchus Spesies : Ornithorynchus anatinus Platypus Vertebrata X-3_2013 Page 27 2. Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial, misalnya :kanguru (Marcropus sp.) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Subkelas : Marsupialia Ordo : Diprotodontia Subordo : Macropodiformes Famili : Macropodidae Genus : Macropus sp Macropus sp 3. Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivore, misalnya : domba peliharaan (Ovis aries), rusa Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Bovidae Subfamili : Caprinae Genus : Ovis Spesies : Ovis aries Ovis aries 4. Carnivora mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek, misalnya : harimau (Panthera sp.), anjing, musang. Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Panthera Spesies : Panthera sp Panthera sp Vertebrata X-3_2013 Page 28 5. Cetacea adalah mammalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dantidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi, misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Subkelas : Eutheria Ordo : Cetacea Upaordo : Mysticeti Famili : Balaenoptiidae Genus : Balaenoptera Spesies : Balaenoptera omurai Balaenoptera omurai 6. Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang, misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Chiroptera Famili : Pteropidae Genus : Pteropus Species : Pteropus vampeirus Pteropus vampeirus Vertebrata X-3_2013 Page 29 7. Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya : Armadillo, kukang Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Edentata Famili : Dasypodidae Armadillo 8. Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut (Crocidura mutina), landak Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Soricomorpha Famili : Soricidae Genus : Crocidura Spesies : Crocidura mutina Crocidura mutina 9. Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya: Kelinci (Lepuhnigri collis) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Lagomorpha Famili : Leporidae Genus : Lepuhnigri Spesies : Lepuhnigri collis Lepuhnigri collis Vertebrata X-3_2013 Page 30 10. Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya: Kuda (Equus caballus), zebra, tapir Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Perissodactyla Famili : Equidae Genus : Equus Spesies : Equus caballus Equus caballus 11. Primata mamalia dengan ibu jari berhada pandan yang memiliki anggota gerak yang panjang, mata yang menghadap ke depan, korteksserebral yang berkembang baik, omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Primata Famili : Cercopithecidae Genus : Macaca Spesies : Macaca mulatta Macaca mulatta 12. Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya : Gajah (Elephantidae elephas) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Proboscidea Famili : Elephantidae Genus : Elephantidae Spesies : Elephantidae elephas Elephantidae elephas 13. Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh terus menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp.), tikus mencit, kelinci Kingdom : Hewan Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Rodentia Famili : Castoridae Genus : Castor Spesies : Castor sp Castor sp Vertebrata X-3_2013 Page 31 14. Sirenia mamalia herbivore akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada kaki belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong), Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Sirenia Famili : Dugongidae Genus : Dugong Spesies : Dugong dugong Dugong dugong 16. Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos taurus) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Bovidae Subfamili : Bovinae Genus : Bos Spesies : Bos taurus Bos taurus 16. Omnivora atau Artiodactyla mamalia pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Artiodactyla Famili : Suidae Genus : Sus Spesies : Sus scrofa Sus scrofa 17. Scandentia, misalnya : tupai (Tupaia javanica) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Scandentia Famili : Tupaiidae Genus : Tupaia Spesies : Tupaia javanica Tupaia javanica Vertebrata X-3_2013 Page 32 18. Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya : Tringgiling (Manis javanica) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Subkelas : Eutheria Ordo : Polidota Famili : Manidae Genus : Manis Manis javanica Spesies : Manis javanica 18. Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar, misalnya Lemur (Cyanocephalus volans), Galeopithecus Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Subkelas : Eutheria Ordo : Dermoptera Familia : Cyanocephalidae Genus : Cyanocephalus Spesies : Cyanocephalus volans Cyanocephalus volans Kelenjar Susu pada Mamalia • Hewan betina mempunyai kelenjar kulit di sisi bawah tubuh (di dada, perut, atau bahkan ketiak), yang mengeluarkan susu sesudah melahirkan. • Kelenjar susu menyerupai kelenjar keringat dan mungkin berasal dari kelenjar itu. Pada marsupialia dan hewan plasental, kelenjar susu memiliki putting. Susu didapat dengan menghisap putting tersebut. Monotremata tidak memiliki putting, tetapi pada waktu menyusui anak, induk menelentang sehingga susu mengalir karena tekanan abdomen dengan rangsangan anak. Produksi susu diatur hormone yang keluar waktu hamil. Hewan jantan hanya memiliki kelenjar susu yang sudah menyusui. Sitem Pernapasan Mamalia Mamalia bernapas menggunakan paru-paru. Gas oksigen mask ke dalam tubuh melalui lubang hidung Æ faring Æ laring Æ trakea Æ bronkus Æ paru-paru. Kemudian gas oksigen dari paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung, gas oksigen diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah. Dari jaringan tubuh, gas karbon dioksida diangkut menuju jantung Æ paru-paru, dan keluar melalui organ-organ yang sama pula. Sistem Pencernaan Mamalia • Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan agar bisa diserap tubuh. • Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. • Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari dan sublingual. Terdapat antung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pankreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum/caecum (usus buntu) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Vertebrata X-3_2013 Page 33 • • Sedangkan organ pencernaannya terdiri dari rongga mulut (di dalamnya terdapat gigi dan lidah), kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum dan anus. Pada ventriculus, terdapat 4 ruangan berupa: 1. Rumen : a. Memiliki kapasitas 80 % b. Pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa. c. Simbiosis dengan bakteri anaerob (Cytophaga, Bacterium) dan Flagellata : Copromonas subtitis 2. Retikulum a. Memiliki kapasitas 5 % b. Makanan berupa bolus c. Terjadi pengeluaran makanan ke arah mulut kembali 3. Omasum : a. Memiliki kapasitas 7 – 8 % b. Proses secara mekanik c. Memiliki kelenjar 4. Abomasum : a. Memiliki kapasitas 7 – 8 % b. Pencernaan secara kimiawi c. Kadar pH rendah d. Terjadi pencernaan yang sesungguhnya oleh enzim pencernaan. Jalur Makanan Pada Hewan Memamah Biak: 1. Cavum oris (rongga mulut) 2. Oesophagus 3. Rumen (perut besar) 4. Retikulum (perut jala) 5. Oesophagus 6. Mulut (dikunyah kembali) 7. Oesophagus 8. Omasum (perut kitab) 9. Abomasum (perut masam) 10. Intestinum tenue 11. Intestinum crassum 12. Anus Vertebrata X-3_2013 Page 34 Sistem Reproduksi Mamalia Ada 2 jenis pembuahan, yaitu : 1. Internal 2. Eksternal Mamalia termasuk yang melakukan pembuahan secara internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang yang berakhir pada vagina. Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalu vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ujung ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma. Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar. Vivipar (beranak) Semua mamalia tergolong vivipar, kecuali platypus. Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkanmakanan dari dalam uterus (rahim) induk betina. Setelah anak siap untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk betinanya. Ovovivipar (bertelur dan beranak) Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan mamalia yang tergolong ovovivipar adalah platypus. Manfaat Mamalia • Sebagai Makanan (contoh : Sapi dan Kambing) Daging mengandung protein, lemak untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi manusia • Sebagai Minuman (contoh : Susu Sapi dan Susu Kuda) Susu dapat diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt,es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia. Untuk umur produktif, susu dapat membantu pertumbuhan. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos • Sebagai Hewan Peliharaan (contoh : kelinci, anjing dan kucing) • Sebagai Obat (contoh : Kelelawar) untuk mengobati sakit asma • Sebagai bahan Pakaian dari kulit yang disamak atau dari rambutnya, misalnya lembu, kambing, paus, domba, rubah, berang-berang, kelinci. • Sumber bahan bakar, Misalnya Minyak dari lemak paus dan anjing laut. • Untuk Transportasi, misalnya kuda, unta, keledai, gajah, kerbau, lembu. • Dilatih Untuk penjaga rumah, misalnya anjing, kucing, kera. • Untuk berburu serta memetik buah kelapa, misalnya anjing dan kera. • Membantu polisi polisi dalam penyelidikan kasus kriminalitas, misalnya anjing Vertebrata X-3_2013 Page 35 • • • • pelacak. Sebagai bahan hiburan yaitu berupa pertunjukan, misalnya sepak bola gajah, permainan matador, banteng, atraksi lumba-lumba, dan lutung. Dibidang sains digunakan sebagai bahan praktikum dan penelitian bagi pelajar, misalnya kelinci dan tikus. Memberantas nyamuk, misalnya kelelawar dan mencit. Untuk kerajinan tangan dari tulang, tanduk, dan kulit. Vertebrata X-3_2013 Page 36