GLossary ADB Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) AFD Badan Pembangunan Perancis (French Development Agency) AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan EIA Penilaian Dampak Lingkungan (Environmental Impact Assessment) EMP Rencana Pengelolaan Lingkungan (Environmental Management Plan) ESIA Penilaian Dampak Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Impact Assessment) ESMF Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Management Framework) ESS Perlindungan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Safeguards) ESSBCM Environmental and Social Safeguards and Business Continuity Management Division FS Study Kelayakan (Feasibility Study) IFC Lembaga Keuangan Internasional (International Finance Corporation) IPP Rencana Pengelolaan Masyarakat Adat (Indigenous People Plan) LARAP Rencana Aksi Pemukiman Kembali dan Pembebasan Lahan (Land Acquistion and Ressetlement Plan) MFI Lembaga Keuangan Multilateral (Multilateral Finance Institution) PT SMI PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) RKL-RPL Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (Environmental Management and Monitoring Plan) SIA Penilaian Dampak Sosial (Social Impact Assessment) ToR Kerangka Acuan (Terms of Reference) UKL-UPL Usaha Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (Environmental Management and Monitoring Effort) Ringkasan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF-Environmental and Social Management Framework) Korporasi PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR Latar Belakang PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) adalah Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur yang didirikan pada tanggal 26 Februari 2009 dan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang sepenuhnya di miliki oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan. PT SMI memainkan peran aktif dalam memfasilitasi pembiayaan infrastruktur serta persiapan proyek dan menyediakan peran konsultasi untuk proyek infrastruktur di Indonesia. Untuk mengaktifkan program pinjaman PT SMI dan untuk lebih memudahkan penilaian kelayakan proyek yang dijamin oleh pemerintah, PT SMI menyiapkan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Management Framwork atau ESMF) untuk memandu PT SMI dalam mengelola siklus proyek investasi mereka dalam hal terkait pengamanan lingkungan dan sosial (Environmental and Social Safeguards). Tujuan dari penyusunan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial saat ini adalah untuk memperinci kebijakan, prinsip, prosedur detail dari pengelolaan lingkungan dan sosial serta pengaturan kelembagaan dan alur kerja yang perlu dipatuhi oleh PT SMI untuk memastikan semua investasi yang diberikan selaras dengan persyaratan-persyaratan baik dari undang-undang nasional, prinsip ESS PT SMI, prinsip ESS yang dikemukakan oleh pemangku kepentingan Multilateral Finance Institurion (MFI) dan sesuai standar internasional dan praktik terbaik. PT SMI juga berkomitmen dalam pelaksanaan ESMF sebagai bagian dari komitmen untuk pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan baik dalam aspek lingkungan dan sosial, serta menjadi bagian dari implementasi Perlindungan Lingkungan dan Sosial pada level manajemen perusahaan. Secara keseluruhan pelaksanaan prosedur ESMF ini dilakukan oleh staf dan divisi di dalam PT SMI dengan struktur organisasi dan tanggung jawab untuk pengelolaan ESS dan input kepada prosedur ESMF meliputi Presiden Direktur, Direktorat Manajemen Risiko meliputi Direktur Direktorat Manajemen Risiko, Divisi ESS&BCM, Divisi Unit Bisnis, dan beberapa Divisi terkait lainnya. . Aplikasi Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF) Korporasi Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Korporasi (ESMF) akan menjelaskan secara detail mengenai kebijakan, prinsip, prosedur, kerangka kerja institusi, dan juga alur kerja PT. SMI untuk menghindari, meminimisasi, dan mengelola dampak lingkungan dan sosial terkait proyek infrastruktur. ESMF ini disusun berdasarkan peraturan Pemerintah Indonesia, ESS (Environmental and Social Safeguard Standards) PT.SMI, dan Standar Internasional meliputi 3 Kebijakan Safeguards Bank Pembangunan Asia (ADB), 10 Kebijakan Safeguards Bank Dunia, dan 8 Kebijakan Safeguards Lembaga Keuangan Internasional (International Finance Corporation atau IFC) versi 2012, serta didukung dengan Kebijakan French Development Agency (AFD), dalam menilai proses pengelolaan dan pelaksanaan (lihat Halaman Terakhir Ringkasan). 1 ESMF ini dimaksudkan untuk digunakan oleh institusi PT SMI dan oleh staf dari semua level manajemen dalam organisasi, sebagai dokumen pernyataan kebijakan, dan juga menyediakan peran komunikasi dengan publik dan potensial investor (seperti MFI) untuk membantu pemangku kepentingan eksternal untuk memahami Perlindungan Lingkungan Sosial kebijakan (ESS) dan prosedur PT SMI. Secara umum, dokumen ESMF ini terdiri dari (i) dokumen utama Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial; dan (ii) detail prosedur, proses, format untuk Pengelolaan Perlindungan Lingkungan dan Sosial (lampiran-lampiran). Kerangka pengelolaan lingkungan dan sosial ini berlaku untuk semua komponen proyek dan produk keuangan PT. SMI yaitu meliputi 3 kategori sebagai berikut: i) Jasa Konsultasi dimana PT SMI telah menyediakan dana atau diperintahkan (terutama dari Kementrian Keuangan) untuk menyediakan jasa konsultasi pengembangan proyek, yang tidak melibatkan pencairan dana PT SMI; ii) Investasi dan Pembiayaan (produk berbasis dana) dimana PT SMI menyediakan jasa keuangan dan perbankan untuk membantu pengembangan proyek seperti seperti hutang senior (senior debt), hutang subordinasi (subordinated debt), pendanaan mezzanine (mezzanine funding), investasi ekuitas (equity investment), pembiayaan dana talangan (bridging finance), pendanaan ulang (refinancing), sekuritisasi (securitization) – melibatkan pencarian secara actual dari dana PT SMI; iii) Pengembangan Proyek (produk berbasis dana) dimana PT SMI mengelola dan mempersiapkan pengembangan proyek secara langsung dalam mendukung pengembang proyek – melibatkan pencairan secara actual dari dana PT SMI. Pembiayaan infrastruktur dan pengembangan usaha yang dilakukan oleh PT SMI terutama akan mencakup produk berbasis dana, dan juga akan memerlukan pertimbangan dari berbagai tingkat kesiapan atau persiapan proyek untuk implementasinya, sesuai definisi tipe proyek di atas. Dengan demikian, akan ada empat jenis proyek (berdasarkan tingkat kesiapan proyek) yang akan tunduk pada proses bisnis PT SMI dan akan membutuhkan prosedur kajian ESMF yang juga berbeda, sebagaimana berikut: i) Tipe 1 – Proyek pada tahap awal persiapan (dimana lokasi belum dipilih dan pilihan desain yang masih terbuka). Selain dokumen persiapan proyek lainnya (seperti Feasibility Study atau FS), Klien harus mempersiapkan dan mengungkapkan dokumen-dokumen Perlindungan Lingkungan dan Sosial (seperti Environmental Impact Assessment atau EIA atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau, Environmental Management Plan atau EMP atau Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan atau RKL-RPL, Social Impact Assessment atau SIA, Land Acquisition and Resettlement Action Plan atau LARAP, Indigenous People Plan atau IPP, etc) yang relevan dengan proyek. Pada tahap ini, PT SMI akan menyarankan Klien untuk berkolaborasi dengan tim ESS dalam mempersiapkan dokumen yang diperlukan; ii) Tipe 2 – Proyek yang telah sepenuhnya siap (dimana lelang konstruksi telah dilakukan). PT SMI akan meninjau secara detail dokumen Perlindungan Lingkungan dan Sosial yang tersedia dan akan meminta Klien untuk melengkapi atau mengungkapkan dokumen yang baru, sesuai peraturan yang berlaku, sebelum penilaian akhir proyek. Apabila dalam penilaian ditemukan kesenjangan (gap) , PT SMI harus memastikan bahwa Klien telah memenuhi kesenjangan tersebut baik dalam hal dokumen yang diproduksi namun juga dalam hal menangani risiko/dampak yang dihasilkan untuk dihindari atau diminimalkan. 2 iii) Tipe 3 – Proyek dengan fasilitas yang telah dibangun atau proyek dalam tahap konstruksi. PT SMI akan melaksanakan due diligence untuk mengkonfirmasi bahwa (a) proyek tersebut sesuai dengan ESMF ini; (b) tidak ada risiko reputasi bagi PT SMI dan MFI apabila mereka terlibat; dan (c) tidak terdapat masalah warisan atau sengketa atau kewajiban hukum yang tertunda. Berdasarkan temuan penilaian tersebut, PT SMI akan meminta Klien untuk menerapkan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan, atau mengurangi potensi risiko reputasi atau untuk menangani masalah atau kewajiban yang tertunda, melalui pengungkapan semua dokumen ESS dan instrument lain sebelum penilaian final proyek. iv) Tipe 4 – Proyek menyediakan jasa konsultasi. PT SMI akan melakukan due diligence untuk mengkonfirmasi bahwa: (a) proyek tersebut sesuai dengan ESMF ini; dan (b) tidak terdapat risiko reputasi untuk PT SMI dan/atau MFI yang terlibat. Untuk produk berbasis dana (baik untuk pembiayaan dan investasi dan pengembangan proyek), langkahlangkah ESMF standar dan prosedur yang diuraikan dalam dokumen ESMF bab 2.3.3 dan Bab 4 (dalam dokumen lengkap ESMF) akan berlaku. Proyek yang menyediakan layanan konsultasi akan dikaji secara berbeda, dan pada dasarnya akan melibatkan jasa konsultasi dan konsultan untuk berbagai klien seperti Pemerintah, pengembang swasta dan badan pengatur. Perbedaan persyaratan dan prosedur ESS di antara tipe jenis produk berbasis dana dan tipe penyediaan layanan konsultasi dijelaskan lebih detail pada dokumen ESMF lampiran 10 (lampiran dokumen lengkap ESMF), yang akan memuat sebuat matriks yang mengandung paparan risiko, contoh, dan pendekatan untuk penilaian risiko ESS untuk berbagai jenis prosedur bisnis PT SMI. Dokumen ESMF ini dirancang untuk melibatkan ESS ke dalam siklus proses pinjaman untuk proyek-proyek yang mencari dukungan dana dari PT SMI. Penerapan prosedur ESMF dimulai tepat sejak awal persiapan proyek dan pengajuan pinjaman kepada PT SMI dan hasil melalui langkah-langkah seperti: (1) pengajuan pinjaman, (2) penyaringan awal, (3) penilaian proyek, (4) penandatangan kontrak, (5) pencairan kredit, dan (6) pemantauan dan evaluasi. ESMF juga mencakup kegiatan seperti audit eksternal, pembaruan dokumen dan pengungkapan norma-norma. Lingkup panduan operasional dari ESMF meliputi: i) Alat mitigasi risiko lingkungan dan sosial seperti penilaian dampak lingkungan (ESIA, AMDAL, UKL UPL) dan rencana pengelolaan lingkungan (EMP atau RKL RPL) berdasarkan kategorisasi risiko proyek. Kerangka acuan (ToR) dari dokumen tersebut juga disediakan sehingga dapat dipergunakan untuk studi persiapan proyek (pra-FS, FS) dalam rangka review oleh PT SMI; ii) Kerangka kebijakan pembebasan lahan dan pemukiman kembali, yang meliputi prinsip-prinsip, prosedur, persyaratan, dan pengaturan organisasi untuk pembebasan lahan dan pemukiman kembali secara sukarela, rencana pembebasan lahan dan pemukiman kembali secara komprehensif atau disingkat rencana aksi pemukiman kembali berdasarkan kategorisasi risiko proyek (LARAP – Land Acquisition and Resettlement Action Plan); iii) Kerangka perencanaan masyarakat adat, yang meliputi prinsip-prinsip, prosedur, persyaratan, dan pengaturan organisasi untuk mengatasi dampak terhadapt masyarakat adat yang diakibatkan oleh proyek; penilaian sosial dan rencana masyarakat adat ketika masyarakat adat terkena dampak; (IPP – Indigenous People Plan) 3 iv) Mekanisme penanganan keluhan dan konsultasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) untuk memastikan pendekatan partisipatif dan adil dalam mengevaluasi dan memitigasi risiko proyek; v) Mengungkapkan secara detail stakeholder yang terkait termasuk peran dan kewajibannya; vi) Mengungkapkan secara detail pada upaya-upaya penguatan sumber daya manusia dalam PT SMI guna menerapkan kerangka dokumen ini; vii) Pedoman terkait peningkatan kapasitas (capacity building); dan viii) Instruksi atau tata cara pada kegiatan pemantauan dan pembaruan dokumen kerangka ini. Dokumen ESMF menggarisbawahi persyaratan dan prosedur untuk pengajuan dari kerangka ini dalam siklus proses bisnis PT SMI. ESMF meliputi seperangkat alat pembantu seperti format untuk check list dan bentuk-bentuk penilaian, contoh kerangka acuan (terms of reference) untuk mempersiapkan dokumen dalam langkah-langkah mitigasi perlindungan, poin penting untuk berbagai instrument perlindungan lingkungan dan sosial, dan daftar persyaratan mandatori yang perlu dimasukkan kedalam perjanjian pinjaman. ESMF ini juga menjelaskan secara detail prosedur operasional, aplikasi dari kerangka tersebut dan juga penggunaan format, kerangka acuan (ToR) dan poin penting dari dokumen ESIA, AMDAL, UKLUPL, LARAP, SA, dan IPP yang tersedia. Updating dan Operasionalisasi ESMF ESMF ini merupakan dokumen yang dinamis dan dapat terus diperbaharui oleh PT SMI dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan, pembelajaran selama pelaksanaan pengelolaan ESS dan pengembangan proyek, dan untuk menyelaraskan ESMF ini dengan ketentuan perlindungan lingkungan dan sosial yang dimiliki baik oleh PT SMI dan stakeholder MFI, persyaratan peraturan yang berlaku, sifat dan skala proyek dan status lingkungan. Pembaruan dokumen ESMF ini perlu dikaji oleh stakeholder MFI, disetujui oleh manajemen PT SMI, dan tersedia untuk para pemangku kepentingan (stakeholder) melalui website PT SMI. Berbagai pengamatan/temuan dan ulasan eksternal, pembelajaran, juga perlu dimasukkan kedalam dokumen pembaruan ESMF untuk memastikan kesesuaian dan kecukupan yang kontinyu. Pembaruan harus dicatat dalam lembar revisi sebagai kontrol dokumen dari ESMF untuk menjaga sejarah, ulasan lingkup dan alasan perubahan yang terjadi. Divisi ESSBCM (staf perlindungan lingkungan dan sosial) PT SMI akan bertanggungjawab dalam pembaruan ESMF ini. ESMF juga akan beroperasi, hanya dengan melalui proses review dan persetujuan yang dilakukan secara secara internal oleh manajemen PT SMI, dan kemudian diperiksa lebih lanjut oleh pemangku kepentingan MFI sebagai proses peer review dari standar penerapan ESS PT SMI. 4 PT.SMI ESS, Asian Development Bank, World Bank and IFC Policies PT SMI’s Environmental and Social Safeguards 1. ES-1: Assessment and Management of Environmental & Social Risks and Impact 2. ES-2: Labour and Working Conditions 3. ES-3: Pollution Prevention and Abatement 4. ES-4: Safety, Health and Security 5. ES-5: Land Acquisition and Resettlement 6. ES-6: Biodiversity Conservation and Natural Resources Management 7. ES-7: Indigenous Peoples and Local Communities 8. ES-8: Cultural Heritage 9. ES-9: Energy Conservation and Environment-Friendly Energy 10. ES-10: Consultation and Grievance Mechanisms Asian Development Bank (ADB) Operational Policies 1. Safeguard Requirement 1 – Environment 2. Safeguard Requirement 2 – Involuntary Resettlement 3. Safeguard Requirement 3 – Indigenous Peoples World Bank’s Safeguards Operational Policies 1. OP 4.01 Environmental Assessment 2. OP 4.04 Natural Habitats 3. OP 4.09 Pest Management 4. OP 4.11 Physical Cultural Resources 5. OP 4.12 Involuntary Resettlement 6. OP 4.10 Indigenous Peoples 7. OP 4.36 Forests 8. OP 4.37 Safety of Dam 9. OP 7.50 Projects on International Waterways 10. OP 7.60 Projects in Disputed Areas International Finance Corporations Environmental and Social Performance Standards 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. PS 1 PS 2 PS 3 PS 4 PS 5 PS 6 PS 7 PS 8 Assessment and Management of Environmental and Social Risks and Impacts Labour and working condition Resource use efficiency and pollution prevention and abatement Community health, safety, and security Land acquisition and involuntary resettlement Biodiversity conservation and sustainable natural resource Indigenous Peoples Cultural heritage 5