ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN KELOMPOK 5 kelas A Dosen Pengampu Prof. Dr.Ir. Woro Busono, MS Vinna Oktavia Siti Rohmatul M. Diani Ayu K. 125050101111004 125050101111008 125050101111042 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 Pengertian System endokrin merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless). Respons Sistem Endokrin sifatnya lambat Komunikasi Sistem Endokrin melalui media yaitu HORMON. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan“ melalui aliran darah ke berbagai sel dan menerjemahkan "pesan“ sebagai tindakan Definisi Hormon Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin adalah hormon. Hormon yang berasal dari kata harmao, yang berarti pembangkit aktivitas, adalah sebuah zat kimia organik. Kriteria lainnya yang harus dipenuhi bagi suatu zat untuk dapt dikatagorikan sebagai hormon, adalah zat tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit harus sudah efektif dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengatur fisiologis. Kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran, maka hormon yang dihasilkannya langsung disekresikan ke dalam pembuluh darah. Setelah masuk ke dalam pembuluh darah maka hormon akan dihantar melalui sistem peredaran daran ke suatu organ tujuan (target organ) tertentu yang relatif jauh dari kelenjar penghasil hormonnya. Setibanya di tempat organ tujuan maka hormon tersebut akan melakukan kegiatan yang spesifik yang pada umumnya sebagai pengatur atau integrator proses metabolisme dari organ tujuannya SIFAT-SIFAT HORMON Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu atau aktivitas tertentu Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada pengaturan oleh syaraf Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon diproduksi hanya apabila dibutuhkan Kelenjar endokrin KELENJAR ENDOKRIN Hipotalamus Merupakan master dari hipofisis pada tubuh. Berfungsi sebagai pengatur penting dalam saraf, mensekresikan berbagai jenis hormon 1. 2. HIPOFISIS disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali dimana dapat menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Hipofisis di bagi menjadi 2: a. Hipofisis anterior b. Hipofisis posterior a. Hipofisis anterior Hormon somatropik, Adrenokortikotropik (ACTH) dan Gonadotropik b. Hipofisis posterior Hormon anti diuretik (ADH) dan Oksitosin 3. Kelenjar tiroid Merupakan kelenjar yang terdiri dari folikelfolikel dan terdapat di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin (T4) , triiodontironin (T3) dan kalsitonin. 4. Kelenjar paratiroid (PTH) berjumlah 4 buah terletak di belakang kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme fosfor dan mengatur kadar kalsium darah. 5. Kelenjar pankreas Merupakan sekelompok sel yang terletak di pankreas / dikenal dengan pulau- pulau langerhans Menghasilkan hormon insulin dan glukagon Insulin dapat mengubah glukosaglikogen Glukagon dapat mengubah glikogenglukosa 6. Kelenjar kelamin Terdiri dari ovarium(betina) dan testis (jantan) Ovarium menghasilkan sel telur, hormon estrogen dan progesteron Testis mensekresikan hormon testosteron 7. Kelenjar Pineal Terdapat di dalam otak di dalam ventrikel terletak dekat korpus. Berfungsi untuk menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin 8. Kelenjar adrenalin Berbentuk bola yang menempel pada bagian atas ginjal Hormon yg disekresi: 1. Korteksadrenal (sebelahluar) a. Zonaglomerulosa: Mineralokortikoid (aldosteron) & deoksikortikosteron b. Zonafasciculata: Glukokortikoid c. Zonareticularis: Androgen, estrogen 2. Medulaadrenal a. Katekolamin: epinefrin(adrenalin) 80- 90%, norepinefrin10-20% 9. Kelenjar timus Merupakan organ dalam sistem endokrin & limfatik Mensekresikan hormon timosin Menstimulasi produksi limfosit Mekanisme Kerja Hormon Di dalam keadaan fisiologis yang normal maka keadaan hormon di dalam peredaran darah mempunyai mekanisme pengaturan olehnya sendiri, sehingga kadarnya akan selalu dalam keadaan yang optimum dalam menjaga keseimbangan keadaan organ tujuan yang berada di bahwa pengaruhnya. Mekanisme pengaturan ini disebut mekanisme atau umpan baik negatif (negative feedback mechanism, sybernetics atau servo mechanism). Sistem ini dapat dijelaskan dengan contoh pengaturan hipofisa terhadap hormon seks yang dihasilkan oleh gonad. Dengan mekanisme atau sistem umpan balik negatif, maka keseimbangankeseimbangan hormonal di dalam tubuh akan terjamin, sehingga keseimbangan metabolisme dan keseimbangan fisiologis juga akan dipertahankan selama tubuh masih dapat dan mampu untuk melakukannya. Keseimbangan di dalam konteks fisiologis adalah keseimbangan yang dinamis, jadi bukan keseimbangan yang statis. Pada dasarnya umpan balik negatif dalam biologi dapat disamakan dengan sebuah sistem pembesaran (amplifier) dengan umpan balik negatif. Feedback control Negative feedback is most common: for example, LH from pituitary stimulates the testis to produce testosterone which in turn feeds back and inhibits LH secretion Positive feedback is less common: examples include LH stimulation of estrogen which stimulates LH surge at ovulation Negative feedback effects of cortisol Feedback control of insulin by glucose concentrations