ALAT BANTU DENGAR (HEARING AID) Alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang dioperasikan dengan batere, yang berfungsi memperkuat dan merubah suara sehingga komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Alat bantu dengar terdiri dari: Microphone, merubah suara menjadi signal elektronik, signal elektronik ini kemudian diperkeras oleh amplifier. Amplifier, berfungsi untuk memperkeras elektronik signal dari mikrofon menjadi signal yang lebih besar. Receiver atau loudspeaker, merubah elektronik signal yang sudah diperkeras menjadi suara. Berdasarkan hasil tes fungsi pendengaran, seorang audiologis bisa menentukan apakah penderita sudah memerlukan alat bantu dengar atau belum (audiologis adalah seorang profesional kesehatan yang ahli dalam mengenali dan menentukan beratnya gangguan fungsi pendengaran). Alat bantu dengar sangat membantu proses pendengaran dan pemahaman percakapan pada penderita penurunan fungsi pendengaran sensorineural. Dalam menentukan suatu alat bantu dengar, seorang audiologis biasanya mempertimbangkan hal-hal berikut: kemampuan mendengar penderita aktivitas di rumah maupun di tempat bekerja keterbatasan fisik keadaan medis penampilan harga. MACAM – MACAM ALAT BANTU DENGAR 1. Alat Bantu Dengar Hantaran Udara akan Alat ini paling banyak digunakan, biasanya dipasang di dalam saluran telinga dengan sebuah penutup kedap udara atau sebuah selang kecil yang terbuka. Alat Bantu Dengar Yang Dipasang Di Badan Digunakan pada penderita tuli dan merupakan alat bantu dengar yang paling kuat.Alat ini disimpan dalam saku kemeja atau celana dan dihubungkan dengan sebuah kabel ke alat yang dipasang di saluran telinga. Alat ini seringkali dipakai oleh bayi dan anak-anak karena pemakaiannya lebih mudah dan tidak mudah rusak. Cara kerja alat ini sama dengan alat bantu dengar yang lain. Tetapi yang membedakan adalah amplifier dan mikrofon pada alat ini bisa ditaruh di saku berbentuk kotak biasanya,dan dihubungkan dengan kabel ke telinga. Alat ini seringkali dipakai oleh bayi dan anak-anak karena pemakaiannya lebih mudah dan tidak mudah rusak. Alat Bantu Dengar Yang Dipasang Di Belakang Telinga Digunakan untuk penderita gangguan fungsi pendengaran sedang sampai berat. Alat ini dipasang di belakang telinga dan relatif tidak terlihat oleh orang lain misalnya BTE. CROS (contralateral routing of signals) Alat ini digunakan oleh penderita yang hanya mengalami gangguan fungsi pendengaran pada salah satu telinganya. Mikrofon dipasang pada telinga yang tidak berfungsi dan suaranya diarahkan kepada telinga yang berfungsi melalui sebuah kabel atau sebuah transmiter radio berukuran mini. Dengan alat ini, penderita dapat mendengarkan suara dari sisi telinga yang tidak berfungsi. BICROS (bilateral CROS) Jika telinga yang masih berfungsi juga mengalami penuruna fungsi pendengaran yang ringan, maka suara dari kedua telinga bisa diperkeras dengan alat ini. 2. Alat Bantu Dengar Hantaran Tulang Alat ini digunakan oleh penderita yang tidak dapat memakai alat bantu dengar hantaran udara, misalnya penderita yang terlahir tanpa saluran telinga atau jika dari telinganya keluar cairan (otore). Alat ini dipasang di kepala, biasanya di belakang telinga dengan bantuan sebuah pita elastis. Suara dihantarkan melalui tulang tengkorak ke telinga dalam. Beberapa alat bantu dengar hantaran tulang bisa ditanamkan pada tulang di belakang telinga. BERBAGAI CONTOH HEARING AID Hearing aid atau alat bantu pendengaran pada saat ini tersedia dalam beberapa jenis. Tipe yang terbaik untuk dipilih tergantung pada tingkat kehilangan pendengaran, bentuk telinga, gaya hidup dan kebutuhan akan pendengaran. Setelah mengevaluasi tingkat pendengaran, seorang ahli THT dapat menolong kita untuk menentukan pilihan yang tepat. Berikut ada empat jenis alat bantu pendengaran : 1. Behind The Ear (BTE) Jenis alat bantu pendengaran ini diletakkan di belakang telinga dan dikaitkan di bagian atas daun telinga. Alat ini ditahan oleh bentuk telinga sesuai dengan kanal telinga sehingga suara dari alat bantu pendengaran ini diteruskan ke gendang telinga. Jenis ini mudah untuk dimanipulasi dan segala tipe rangkaian dapat sesuai dengan model ini. Seluruh hearing aid, tanpa memperhatikan jenisnya, dibuat dengan bagian dasar yang sama. Pada Hearing Aid jenis BTE,seperti yang ditunjukkan dibawah ini, anda dapat mengamati mikrofon, tone hook, volume control, saklar on/off,dan baterai. Mikrofon mengambil suara - suara dari sekitarnya dan mengirimnya ke prosessor yang memperkuat sinyal tersebut. Hearing Aid akan memperkuat beberapa frekuensi dari suara yang masuk lebih dari berbagai ketergantungan atas kehilangan pendengaran anak anda. Ahli suara anda menggunakan hearing aid's tone controls untuk menghasilkan penguatan suara yang sesuai untuk kehilangan pendengaran pada anak anda. Setelah suara tersebut diperkuat, kemudian suara tersebut diarahkan melalui hearing aid tone hook ke sebuah earmold yang mana dibuat berdasarkan kebiasaan untuk setiap anak. Tone hook adalah sebuah lempengan plastic kecil yang terkait diatas dan belakang telinga bagian luar pada anak (pinna). Earmold mempengaruhi hearing aid dalam telinga anak dan mengarahkan suara dari hearing aid ke dalam kanal telinga. Earmolds terbuat dari bahan materi lunak setelah sebuah cetakan diambil dari telinga anak anda. Earmolds dibuat tersendiri untuk setiap anak dan dipaskan dengan sempit dalam kanal telinga. Selama seorang bayi tumbuh, earmolds perlu untuk diganti sesuai pada bentuk dasar. 2. In The Ear (ITE) Jenis ini diletakkan di dalam daun telinga. Alat ini akan menutup saluran telinga sepenuhnya. Seperti halnya BTE, jenis tipe ini mudah dioperasikan dapat sesuai dengan kebanyakan rangkaian yang dikembangkan. 3. In The Canal (ITC) Jenis ini diletakkan di dalam saluran kanal telinga dan tidak terlalu tampak kelihatan dibandingkan dengan jenis BTE ataupun ITE. Karena bentuknya yang lebih kecil sehingga jenis ini pasti lebih sukar untuk dimodifikasi dan tidak semua tipe rangkaian dapat pas untuk model ini. Berikut adalah salah satu contih rangkaian sebuah alat bantu pendengaran yang didesain sebagai penguat yang digunakan untuk alat jenis ITE dan BTE. 4. Completely-in-the-Canal (CIC) Jenis alat bantu dengar yang satu ini dipasang jauh di dalam saluran kanal telinga dan umumnya tidak dapat dilihat. Karena bentuknya yang begitu kecil sehingga tidak semua tipe rangkaian dapat sesuai dengan model ini. Jenis ini sangat sesuai untuk penderita yang amat parah. Pada dasarnya cara kerja alat pendengaran ini sama dengan jenis BTE melainkan letaknya saja yang berbeda. 5. Bone Anchored Hearing Aids (BAHA) Jenis alat bantu dengar tipe ini dipasang permanen di dalam kulit di belakang telinga, yaitu sebuat lempeng titanium dan prossesor. Prinsip kerjanya yaitu lempeng titanium menerima rangsang dari luar kemudian diolah di prosessor dan dilanjutkan ke telinga bagian dalam melalui tulang. 6. Cochlear implant Cochlear implant adalah alat pendengaran buatan yang dirancang untuk menghasilkan sensasi pendengaran yang berguna yang secara elektrikal merangsang saraf - saraf dalam pusat telinga. The cochlear implant dirancang untuk simpangan bagian – bagian rusak dari bagian dalam telinga dan mengirim rangsangan listrik secara langsung ke saraf pendengar dimana rangsangan tersebut kemudian ditafsirkan sebagai suara oleh otak. Alat ini menyediakan kemampuan untuk sensasi pendengaran yang berguna dan memperbaiki kemampuan berkomunikasi bagi orang yang kehilangan pendengaran yang parah. Cochlear implants adalah sebuah pilihan penting bagi individu yang memperoleh sedikit atau tidak ada keuntungan dari sebuah hearing aid konvensional. Prinsip kerja dari cochlear implant : a) Gelombang suara masuk pada mikrofon yang ditempatkan pada headpiece. b) Suara dikirim ke speech processor melalui sebuah kabel tipis yang menghubungkan headpiece ke speech processor. c) The speech processor mengubah suara tersebut menjadi sebuah sinyal khusus yang dapat ditafsirkan oleh otak. Perubahan ini diselesaikan dengan suatu program yang disebut speech processing strategies. d) Sinyal khusus tersebut dikirim kembali melalui kabel yang sama ke headpiece dan dikirim melewati kulit melalui gelombang radio ke alat yang ditanam tersebut. e) Sinyal tersebut berjalan melalui barisan elektroda di dalam pusat telinga dan merangsang saraf pendengaran. f) Saraf pendengaran kemudian mengirim sinyal – sinyal listrik ke otak dimana siyal – sinyal listrik tersebut ditafsirkan sebagai suara. DAFTAR PUSTAKA - Cameron John R, Skofronick James G, “Medical Physics”, pp 17, John Willy & Sons Inc, New York. - http://medicastore.com/penyakit/357/Berkurangnya_Pendengaran_&_Tuli.html - http://id.shvoong.com/medicine-and-health/otolaryngology/1941963-alat-bantu-dengar/ - http://reviewpla.net/3538/bagaimana-cara-kerja-alat-bantu-pendengaran - http://doktermu.com/Penyakit-penyakit-umum/bagaimana-alat-bantu-pendengaranbekerja.html - http://reviewpla.net/3540/tentang-alat-bantu-pendengaran - http://anaktunarungu.wordpress.com/2008/02/13/cara-kerja-alat-bantu-dengar/ - http://www.scribd.com/doc/46697821/Fisika-Kesehatan - http://medicastore.com/penyakit/357/Berkurangnya_Pendengaran_&_Tuli.html - http://www.explainthatstuff.com/hearingaids.html