ELEKTRONIKA BIOMEDIK “HEARING AID” PUSPITO AJI NUGROHO D411 04 109 JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2009 HEARING AID PENDAHULUAN Hearing aid atau alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang dirancang untuk membantu orang yang kehilangan pendengarannya. Kebanyakan kehilangan pendengaran pada orang dewasa secara permanen (tidak dapat diobati secara medis ataupun dengan pembedahan). Tetapi dalam banyak kasus sebuah alat bantu pendengaran dapat membantu. Pemilihan alat Bantu dengar tergantung pada jenis dan konfigurasi dari masalah kehilangan pendengaran yang spesifik. Alat Bantu dengar mutakhir saat ini menghasilkan kualitas suara yang paling dekat dengan pendengaran normal dibandingkan alat bantu dengar yang lain. Kualitas suara yang Widex hasilkan dapat dibandingkan dengan suara yang yang halus dan pas sama seperti kalau kita sedang mendengarkan CD. Kita dapat menyebutnya sebagai pendengaran tingkat tinggi. Salah satu masalah terbesar bagi pengguna alat bantu dengar adalah efek latar belakang suara yang cukup mengganggu. Alat bantu dengar digital yang lebih canggih mencoba mencari cara untuk mengatasi hal tersebut. Mereka mampu untuk mengurangi suara berisik tersebut dan meningkatkan suara yang akan didengar dengan cara menyesuaikan suara sehalus mungkin secara otomatis. Selain suara yang halus, alat Bantu dengar digital bentuknya sanagt kecil sehingga bisa digunakan secara tersembunyi pada atau di dalam telinga.Sebuah cip berukuran 3x4 mm yang mampu melakukan perhitungan matematis sebanyak 150.000 kali dalam satu detik, sehingga dapat memroses suara yang masuk dengan cepat. Untuk jenis di belakang telinga bisa menggunakan dua mikrofon untuk kebutuhan yang berbeda, mikrofon directional (satu arah) untuk digunakan dalam keadaan ramai dan jenis omni-directional (segala arah) untuk situasi sepi. Bagian – Bagian Telinga Macam – macam Hearing Aid Hearing aid atau alat bantu pendengaran pada saat ini tersedia dalam beberapa jenis. Tipe yang terbaik untuk dipilih tergantung pada tingkat kehilangan pendengaran, bentuk telinga, gaya hidup dan kebutuhan akan pendengaran. Setelah mengevaluasi tingkat pendengaran, seorang ahli THT dapat menolong kita untuk menentukan pilihan yang tepat. Berikut ini adalah jenis-jenis alat bantu pendengaran : 1. Behind the Ear (BTE) Jenis alat bantu pendengaran ini diletakkan di belakang telinga dan dikaitkan di bagian atas daun telinga. Alat ini ditahan oleh bentuk telinga sesuai dengan kanal telinga sehingga suara dari alat bantu pendengaran ini diteruskan ke gendang telinga. Jenis ini mudah untuk dimanipulasi dan segala tipe rangkaian dapat sesuai dengan model ini. 2. In The Ear (ITE) Jenis ini diletakkan di dalam daun telinga. Alat ini akan menutup saluran telinga sepenuhnya. Seperti halnya BTE, jenis tipe ini mudah dioperasikan dapat sesuai dengan kebanyakan rangkaian yang dikembangkan. 3. In The Canal (ITC) Jenis ini diletakkan di dalam saluran kanal telinga dan tidak terlalu tampak kelihatan dibandingkan dengan jenis BTE ataupun ITE. Karena bentuknya yang lebih kecil sehingga jenis ini pasti lebih sukar untuk dimodifikasi dan tidak semua tipe rangkaian dapat pas untuk model ini. 4. Completely-in-the-Canal (CIC) Jenis alat bantu dengar yang satu ini dipasang jauh di dalam saluran kanal telinga dan umumnya tidak dapat dilihat. Karena bentuknya yang begitu kecil sehingga tidak semua tipe rangkaian dapat sesuai dengan model ini. Jenis ini sangat sesuai untuk penderita yang amat parah. 5. Bone Anchored Hearing Aids (BAHA) Jenis alat bantu dengar tipe ini dipasang secara permanen di dalam kulit di belakang telinga, yaitu sebuah lempeng titanium dan prosessor. Prinsip kerjanya yaitu lempeng titanium menerima rangsang dari luar kemudian diolah di prosessor kemudian dilanjutkan ke telinga bagian dalam melalui tulang. Desain Sebuah Alat Bantu Pendengaran Kehilangan pendengaran pada tiap-tiap orang berbeda-beda pada frekuensi suara tertentu. Oleh karena itu penderita tersebut harus dites dengan sejumlah nada. Volume dari tiap nada (frekuensi) menunjukkan level dari kemampuan mendengar seseorang. Level ini direkam untuk tiap frekuensi yang digunakan dalam test. Jika nada pada ambang pendengaran yang normal adalah 30 dB, dan penderita tersebut mempunyai ambang pendengaran 36 dB, maka perolehan 6 dB tersebut yang harus disesuaikan pada sensitivitas seseorang pada telinga normal. Kita harus mendesain sebuah rangkaian amplifier untuk mengkompensasi (sebanyak mungkin) kehilangan pendengaran pada frekuensi yang berbeda-beda. Diasumsikan bahwa input diterima oleh sebuah mikrofon. Mikrofon ini merubah dari besaran akustik menjadi besaran tegangan. Keluaran mikrofon menjadi masukan untuk sebuah penguat lebar bandwith, yang didesain untuk menguatkan sinyal yang lemah dari mikrofon dalam batas sinyal audio. Hasil dari combinasi mikrofon dan broadband amplifier diumpankan ke sebuah rangkaian amplifier. Amplifier ini kita desain berdasarkan seberapa besar penguatan yang kita butuhkan untuk mengatasi kehilangan pendengaran. Signal dari rangkaian tadi kita umpankan ke sebuah audio amplifier untuk dikuatkan dayanya sehingga dapat dipancarkan oleh alat pendengar (earphone). Impedansi keluaran dari broadband amplifier yang diberikan ke rangkaian desain sebesar 50 ohms. Impedansi input dari audio amplifier sebesar 2 Magaohms. Blok Diagram dari Keseluruhan Alat Bantu Pendengaran Seluruh hearing aid, tanpa memperhatikan jenisnya, dibuat dengan bagian dasar yang sama. Mikrofon mengambil suara - suara dari sekitarnya dan mengirimnya ke prosessor yang memperkuat sinyal tersebut. Hearing Aid akan memperkuat beberapa frekuensi dari suara yang masuk lebih dari berbagai ketergantungan atas kehilangan pendengaran anak anda. Ahli suara anda menggunakan hearing aid's tone controls untuk menghasilkan penguatan suara yang sesuai untuk kehilangan pendengaran pada anak anda. Setelah suara tersebut diperkuat, kemudian suara tersebut diarahkan melalui hearing aid tone hook ke sebuah earmold yang mana dibuat berdasarkan kebiasaan untuk setiap anak. Tone hook adalah sebuah lempengan plastic kecil yang terkait diatas dan belakang telinga bagian luar pada anak (pinna). Earmold mempengaruhi hearing aid dalam telinga anak dan mengarahkan suara dari hearing aid ke dalam kanal telinga. Earmolds terbuat dari bahan materi lunak setelah sebuah cetakan diambil dari telinga anak anda. Earmolds dibuat tersendiri untuk setiap anak dan dipaskan dengan sempit dalam kanal telinga. Selama seorang bayi tumbuh, earmolds perlu untuk diganti sesuai pada bentuk dasar. Hearing Aid Gain Hearing aid meningkatkan level suara pada tinggi suara yang berbeda (frekuensi) . Hal ini diketahui sebagai penguatan pada hearing aid. Untuk kehilangan pendengaran ringan, dibutuhkan jumlah penguatan yang kecil. Sebuah kehilangan pendengaran yang berat memerlukan banyak penguatan. Ketika suatu kehilangan pendengaran berbeda pada setiap frekuensi, Para ahli suara juga harus menyetel penguatan dari hearing aid secara tepat Hearing Aid Circuit Berikut adalah salah satu contih rangkaian sebuah alat bantu pendengaran yang didesain sebagai penguat yang digunakan untuk alat jenis ITE dan BTE. Figure 1 Rangkaian ini memounyai keluaran maximum 123 dBSPL dan perolehan ambang sebesar 50 dB. Pengaturan volume dapat dilakukan dengan mengatur Vc untuk besar volume keluaran dan treshold trim resistor (RT) untuk mengatur level sinyal keluarannya. Rangkaian ini menggunakan system AGC (automatic gain control / pengaturan otomatis) dimana umpan baliknya berada antara keluaran dan volume control. Transistor T1 digunakan sebagai amplifier AGC yang menhasilkan ambang atau batas 25 dB. Keluaran hasil penguatan dihubungkan ke sebuah penerima yang dikenal sebagai Knowles BK 1606. Performance dari rangkaian di atas dapat dilihat pada table dibawah. Daftar Pustaka 1. http://www.engr.uky.edu/~donohue/audio/MIDTERM.html 2. http://www.gennum.com/hip/pdffiles/50059DOC.pdf 3. http://en.wikipedia.org/wiki/Hearing_aid 4. http://www.newsweek.com/id/135381 5. http://www.widex.com/Agent_ID/HearingAids.aspx 6. www.rexton.com