Pengantar Rekan-rekan pengguna bahan PA Yang dikasihi Kristus, Senang sekali dapat menjumpai rekan-rekan sekalian dengan PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB semester genap [Juli-Desember] 2014. Kami berharap semuanya ada dalam keadaan sungguh amat baik. Sebagaimana Allah menciptakan dunia ini dengan sungguh amat baik. PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB, semester genap 2014 ini, kami susun menggunakan sistematika yang sama dengan edisi sebelumnya, yaitu: 1. TUJUAN. Merupakan tujuan minimal yang akan dicapai dari setiap pertemuan PA, dengan adanya tujuan Ini bukan berarti kita membatasi pembahasan PA hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan tujuan. Kita tetap memberi kesempatan kepada peserta PA untuk menemukan kebenaran seluas-luasnya. 2. PENGANTAR TEKS. Berisi penjelasan mengenai konteks, atau pergumulan yang melatar belakangi bacaan tersebut ditulis dan/atau terjadi. 3. PEMBUKAAN. Berisi kegiatan-kegiatan awal PA, meliputi pujian, doa pembukaan, ucapan terima kasih kepada dan/atau sambutan tuan rumah, atau bisa juga diadakan permainan yang relevan dengan situasi dan kondisi masing-masing kelompok PA. 4. BAHAN BACAAN. Berisi perikop yang akan di PA-kan. akan sangat baik bila kita setia membahas perikop yang telah ditentukan dalam setiap PA, dan tidak cepat beralih pada perikop lain. 5. BAHAN DISKUSI. Merupakan panduan untuk menolong peserta PA memahami perikop yang di PA-kan, merefleksikannya dalam konteks masa kini dan menemukan penerapannya dalam kehidupan pribadi maupun bersama. Pada bagian ini bisa ditambahkan dengan proyek ketaatan atau kegiatan nyata yang bisa dilakukan sebagai penerapan dari kebenaran yang ditemukan selama proses PA. 6. PERSEMBAHAN. Bagian ini disediakan bagi kelompok yang memang mengadakan persembahan setiap pertemuannya, bagi yang tidak akan sangat baik bila tetap menyanyikan pujian yang ada pada bagian ini. 1 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” 7. DOA SYAFAAT. Akan sangat baik bila pemimpin PA menanyakan pokokpokok doa kepada peserta PA untuk didoakan bersama-sama, doa bisa dipimpin oleh satu atau dua orang peserta PA. 8. PENUTUP. Disi dengan pujian, pengumuman bila ada dan doa penutup. Dengan tetap menggunakan motto yang sama; “Pemahaman Alkitab adalah proses berteologi bersama” dan dijiwai oleh nilai-nilai POD (Pendidikan Orang Dewasa), melalui bahan PA ini seluruh peserta PA terlibat dalam proses berteologi bersama dengan saling menghargai satu sama lain. Peran pemandu PA bukanlah nara sumber, melainkan memandu berjalannya proses PA. Sungguh amat baik bila setiap pemimpin PA berkenan mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan mempelajari sistematika panduan, mempelajari perikop yang di-PA-kan beserta latar belakangnya, juga menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada. Sekalipun kami sudah berusaha untuk membuat pertanyaan yang sederhana, tetapi bila pemimpin sendiri tidak mampu menjawab pertanyaan PA, berarti pertanyaan tersebut sulit dan perlu dibuatkan pertanyaan lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti. Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman di Klasis Pugung Raharjo yang telah menulis Panduan PA semester genap 2014 ini: Pdt. Yohanes Eko Prasetyo (YEP), Pdt. Prasetyanto Aji (PA), Pdt. Karel Eka Putra Barus (KEPB), Pdt. Indro Tri Sugioto (ITS), CPdt. Longgar Purnomo (LP), Pdt. Theofilus Agus Rohadi (TAR). Kiranya jerih lelah dan pelayanan saudara menjadi berkat bagi banyak orang dan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan. Akhir kata, Kiranya Panduan PA ini menjadi berkat bagi kita sekalian. Selamat be-PA, Tuhan Yesus memberkati. Salam & Doa MPS GKSBS 2 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” Daftar Isi Hal 1. Pengantar 1 2. Daftar Isi 3 3. Minggu Pertama Juli 2014 4 4. Minggu Kedua Juli 2014 6 5. Minggu Ketiga Juli 2014 8 6. Minggu Keempat Juli 2014 10 7. Minggu Pertama September 2014 13 8. Minggu Kedua September 2014 15 9. Minggu Ketiga September 2014 17 10. Minggu Keempat September 2014 19 11. Minggu Kelima September 2014 22 12. Minggu Pertama Oktober 2014 25 13. Minggu Ketiga Nopember 2014 28 14. Minggu Keempat Nopember 2014 30 15. Minggu Pertama Desember 2014 33 16. Minggu Kedua Desember 2014 35 17. Minggu Ketiga Desember 2014 37 18. Minggu Keempat Desember 2014 40 19. Minggu Kelima Desember 2014 42 *** 3 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Pertama Juli 2014 Bacaan: Roma 8: 9 – 13 PENGANTAR Dalam bacaan ini Rasul Paulus membedakan dua pola prinsip kehidupan yang sangat berbeda dan saling bertentangan. Prinsip hidup yang pertama disebutnya dengan ”hidup menurut daging” (dalam bahasa Yunani: sarx), dan prinsip hidup yang kedua disebutnya dengan ”hidup menurut Roh” (dalam bahasa Yunani: pneuma). Arti secara harafiah dari ”sarx” adalah daging, yang sering dipakai dalam pengertian Rasul Paulus sebagai suatu pola hidup yang melihat dan menyandarkan segala sesuatu dari segi manusiawi. Pengertian Rasul Paulus mengenai ”hidup menurut daging” lebih ditujukan untuk menggambarkan suatu pola hidup yang memiliki tabiat yang rentan terhadap keinginan dan dorongan melakukan dosa. Jadi orang yang hidup menurut daging pada hakikatnya orang yang lebih mengikuti kecenderungan nafsu dirinya untuk jatuh didalam perbuatan atau tindakan yang melawan Allah. Berbeda dengan pengertian ”hidup menurut Roh”, yaitu prinsip hidup yang dikuasai oleh Roh Allah, sehingga orang yang hidup menurut Roh Allah memiliki kemampuan untuk melawan setiap dorongan dan kecenderungan melakukan tabiat dosa. Pengertian hidup menurut Roh ini memiliki latar-belakang dalam teologia Perjanjian Lama, yaitu dengan pengertian ”ruakh”. Arti kata ”ruakh” berarti: roh, angin, nafas yang mana didalamnya terdapat kuasa Ilahi. Sehingga apabila ”ruakh Elohim” (Roh Allah) hadir maka tampaklah daya kuasaNya yang memberi kekuatan dan mampu membaharui. Sehingga orang yang hidup menurut Roh, dia dimampukan oleh kuasa Ilahi untuk melakukan sesuatu yang benar, sehingga dia juga mampu untuk terus-menerus membaharui hidupnya. Dalam pergumulan, 2 prinsip kehidupan yang saling bertentangan, yaitu hidup menurut daging dan hidup menurut Roh; Rasul Paulus melihat bahwa hukum Taurat tidak mampu untuk memberdayakan dan menjamin manusia melawan dorongan dan kecenderungan tabiat dosa yang ada dalam diri manusia. Dengan kesadaran baru bahwa secara nyata hukum Taurat tidak mampu untuk menyelamatkan manusia dan hidup benar di hadapan Allah atau hidup menurut Roh, maka Rasul Paulus berdasarkan pengalaman imannya melihat hanya Kristus saja yang mampu melakukannya. 4 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” 1. Pembukaan. Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta yang setia hadir. 2. Pujian Pembukaan. Menyanyikan KJ 4:1, 4, 5. 3. Doa Pembukaan. Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA memimpin doa pembukaan. 4. Pembacaan Alkitab. Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab dari Roma 8: 9–13. 5. Pengantar Teks. Pemandu PA membacakan pengantar PA dan setelah selesai memberi kesempatan kepada peserta apabila ada yang tidak dimengerti dari pengantar tersebut. 6. Diskusi. Pemandu PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: a. Menurut saudara, dari bacaan atau pengantar di atas, apakah hal yang menarik atau penting? Jelaskan! b. Mengapa tidak setiap orang Kristen mampu hidup menurut Roh, padahal mereka telah beriman kepada Tuhan Yesus? c. Sebutkan godaan yang sering muncul yang membuat orang Kristen tidak hidup benar menurut Roh? d. Buatlah komitmen atau tindakan nyata yang dapat dilakukan dalam kehidupan bersama untuk memperbaiki keadaan yang ada? 7. Pujian dan Persembahan a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan kepada Tuhan dengan menaikan pujian KJ 450: 1-2 b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa persembahan. 8. Doa syafaat Pemandu PA mengajak peserta PA berdoa syafaat untuk pokok doa sebagai berikut: a. Bersyukur untuk PA yang sedang berjalan dan untuk PA yang akan datang serta bagi peserta PA agar dapat bertumbuh imannya. b. Berdoa untuk kegiatan persekutuan Jemaat agar semakin menghasilkan jemaat yang hidup benar ditengah kehidupan. 9. Pujian penutup a. Pujian Penutup KJ No 436 b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyoya rumah. [YEP] 5 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kedua Juli 2014 Bacaan: Yesaya 55: 10-11 TUJUAN: 1. Jemaat mengerti tentang firman Allah. 2. Jemaat mengimani kuasa firman Allah. PENJELASAN TEKS: Pelayanan nabi Yesaya terjadi selama masa kerajaan Israel pecah menjadi dua. Kerajaan Utara, disebut sebagai "Israel", "Samaria", atau "Efraim", meliputi sepuluh suku Israel. Kerajaan Selatan, yang biasanya disebut "Yehuda" dengan ibu kota Yerusalem, terdiri atas suku Yehuda dan Benyamin. Yehuda dan Israel telah menerima perjanjian Allah, hukum Taurat, Bait Suci, dan banyak janji-Nya, namun, kehidupan mereka penuh dosa, mereka mengabaikan perjanjian itu, dan gagal mengakui Allah sebagai sumber keselamatan dan berkat; oleh karena itu Allah akan menjatuhkan hukuman. Ia menawarkan pengampunan penuh jikalau mereka mau bertobat, membuang kejahatan, berusaha melakukan yang benar, dan mentaati firman-Nya (Yesaya 1:16-19). Dalam perikop ini (Yesaya 55:10-11), Allah berbicara melalui Yesaya untuk mengingatkan umat Israel akan kesetiaan kepada Tuhan melalui ketaatan mereka pada firman Allah. Istilah "firman Allah" (juga disebut "Firman Tuhan" atau "Firman" saja) bila kita teliti dalam Alkitab, dengan jelas menunjukkan: Pertama, mengacu kepada segala sesuatu yang telah diucapkan Allah secara langsung. Misalnya ketika Allah berbicara kepada Adam dan Hawa, kepada Abraham, Ishak, Yakub dan Musa serta kepada seluruh bangsa Israel di Sinai ketika menyebutkan Sepuluh Hukum. Kedua, Allah juga berfirman melalui para nabi dalam Perjanjian Lama. Ketika para nabi berbicara kepada umat Allah, pada umumnya mereka mendahului pernyataan mereka dengan, "Beginilah firman Tuhan,". Hal yang sama berlaku bagi apa yang dikatakan para rasul PB. Misalnya, Paulus mengatakan kepada jemaat di Tesalonika bahwa "kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan 6 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah"). Ketiga, segala sesuatu yang dikatakan Yesus dalam pelayanan-Nya di dunia adalah firman Allah karena Dia itu juga Allah. Dalam perikop ini, Yesaya menegaskan bahwa firman Allah itu dinamis dan penuh kuasa dan melakukan hal-hal besar. PROSES BER-PA: A. Pembukaan. 1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan mengucapkan selamat datang kepada peserta PA. 2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung pembuka PKJ.15. 3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu peserta PA yang ditunjuk. B. Pembacaan Alkitab dari Yesaya 55: 10-11. C. Pembacaan penjelasan teks. D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa yang Saudara pahami tentang firman Allah itu? 2. Menurut Saudara, apakah kotbah yang disampaikan dalam kebaktian dan acara gereja yang lain bisa disebut firman Allah? Mengapa demikian? 3. Apa manfaat firman Allah bagi Saudara? Mengapa demikian? 4. Apa saja tekad Saudara setelah membaca/mendengar dan merenungkan firman Allah? Mengapa demikian? E. Persembahan. 1. Kidung pengantar persembahan dari PKJ 169. 2. Doa persembahan dan doa syafaat. F. Penutup. 1. Kidung penutup dari PKJ 255. 2. Doa penutup. [AJI] 7 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga Juli 2014 Bacaan: Matius 13:24-30; 36-43 TUJUAN: Jemaat dapat menemukan dan menentukan sikap yang tepat bila menghadapi pergumulan hidup. PENJELASAN TEKS: Dalam ayat 24-30, Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan tentang kerajaan sorga kepada murid-murid-Nya; ada seorang petani yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Namun, sesudah dia menyelesaikan tugas menabur benih gandum, musuhnya datang. Dia datang didalam kegelapan, sementara semua orang sedang tidur, dan menaburkan benih lalang di antara gandum. Ternyata tidak ada seorang pun yang tahu sampai lalang itu tumbuh di antara tanaman gandum. Lalang kelihatannya sangat mirip dengan gandum. Pada saat tanaman mengeluarkan bulirnya, barulah orang bisa membedakan lalang dan gandum (Matius 7:20). Pada waktu mengetahui hal itu, sudah tidak mungkin lagi melakukan sesuatu. Seseorang yang berjalan di ladang gandum untuk membuang lalang, akan menginjak-injak gandum. Lagipula, akar gandum dan lalang saling terjalin satu dengan yang lain sehingga kalau lalang dicabut maka gandumnya akan tercabut juga. Hamba-hamba petani ingin mengetahui dari mana asal benih itu. Petani itu hanya memberitahu mereka bahwa seorang musuh yang melakukannya dan mereka harus membiarkan lalang itu sampai waktu panen. Pada waktu panen itulah para penuai akan menerima perintah untuk mengumpulkan lalang untuk dibakar dan mengumpulkan gandum untuk disimpan. Perumpamaan dalam ayat 24-30 kemudian dijelaskan dalam ayat 36-43. Berikut beberapa pokok penjelasannya: 1. Orang yang menaburkan benih adalah Anak Manusia. Anak manusia di sini mengacu kepada Yesus Kristus. 2. Ladang ialah dunia. 3. Benih yang baik ialah anak-anak Kerajaan. 4. Lalang ialah anak-anak si jahat 5. Musuh yang menaburkan benih adalah Iblis. 6. Waktu menuai ialah akhir zaman. 7. Para penuai ialah malaikat. 8 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” Dari perumpamaan dan penjelasannya ada beberapa pesan yang bisa diambil, diantaranya: 1. Allah ingin menunjukkan bahwa kejahatan yang ada di dunia merupakan akibat perbuatan iblis. Jika kita baca ayat 28 dikatakan “Seorang musuh yang melakukannya”. Kata ‘musuh’ di sini adalah Iblis (ayat 39). 2. Lalang dan Gandum sebenarnya sulit dibedakan ketika mereka masih dalam proses pertumbuhan. Lalang dan gandum dapat dibedakan ketika tiba waktunya untuk dipanen. Sebelum tiba masa panen, maka lalang dan gandum akan hidup bersama. Agaknya ini menjelaskan dimana yang jahat dan yang baik, akan dapat dibedakan melalui perbuatannya dan akan bersama-sama sampai tiba waktunya mereka dipisahkan oleh Allah. PROSES BER PA: A. Pembukaan. 1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan mengucapkan selamat datang kepada peserta PA. 2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung pembuka KJ 260. 3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu peserta PA yang ditunjuk. B. Pembacaan Alkitab dari Matius 13:24-30; 36-43 C. Pembacaan penjelasan teks. D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: 1. Menurut Saudara, motivasi apa yang diberikan Tuhan Yesus melalui perumpamaan kepada murid-murid pada waktu itu dan kita saat ini? 2. Menurut Saudara, bagaimanakah harusnya menyikapi kejahatan yang terjadi dalam dunia ini? Apakah dengan membiarkan? Bertahan? atau Melawannya? Mengapa demikian? E. Persembahan. 1. Kidung pengantar persembahan dari PKJ 231. 2. Doa persembahan dan doa syafaat. F. Penutup. 1. Kidung penutup dari KJ 440. 2. Doa penutup. [KEPB] 9 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat Juli 2014 Bacaan: Mazmur 119: 57-64 TUJUAN: 1. Peserta PA memahami bahwa Firman Tuhan berkuasa dan berdaulat atas setiap aspek dari kehidupan umatNya. 2. Peserta PA mampu mentaati dan menjalani Firman Tuhan. PENJELASAN TEKS Mazmur ini mengungkapkan kasih yang agung untuk Firman Allah yang tertulis. Firman Allah disebutnya sebagai janji, perintah, pedoman, kesaksian, ajaran, hikmat, kebenaran keadilan dan teguran. Firman Allah disajikan sebagai penghiburan, perlindungan, kebahagiaan hati dan jiwa serta sumber segala kebutuhan. Oleh karena itu pemazmur dalam mengungkapkan kasih yang mendalam bagi Allah dengan membaca, merenungkan, mendoakan FirmanNya. Ia mengajarkan bahwa kita akan bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran hanya bila kasih akan Firman bertumbuh dalam diri kita. Mazmur 119:57-64; Kehidupan Pemazmur berpusat di sekitar Allah & FirmanNya. Bilamana kita ingin mengenal Allah & kasihNya (Mazmur 119:57-64) kita harus tinggal dalam FirmanNya (57), mencari wajah & kasih karuniaNya dengan segenap hati (58), bergegas untuk mentaaati FirmanNya (60), sering berdoa (62) bergaul dengan orang yang takut akan Dia (63) mencari kasihNya (64) dan berdoa untuk mengenal & melakukan kehendakNya. Hal itu diwujudkan melalui ketetapan hati untuk setia dengan sikap terima kasihnya terbukti melalui janji untuk bangun pada tengah malam guna bersyukur pada Allah. PROSES BER PA A. Pembukaan 1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan rumah yang telah berkenan menyediakan tempat untuk PA. 2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA yang telah berkenan hadir. 10 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” 3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA. Lagu pembukaan dari PKJ 4:1-2. B. Pembacaan Alkitab Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian sesuai urutan tempat duduk. C. Bahan Diskusi 1. Hal-hal apakah yang telah Tuhan lakukan terhadap Pemazmur dalam perikop ini? Bagaimanakah tanggapan Pemazmur terhadap hal itu? 2. Apa yang paling sulit dilakukan orang kristen dalam mentaati firman Tuhan? 3. Langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan untuk hidup benar dihadapan Tuhan? D. Persembahan Peserta PA menyanyikan PKJ146:1-sckp, dengan mengumpulkan persembahan. Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa persembahan dan syafaat. E. Penutup. Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ. 185:1-2 [ITS] 11 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” Minggu Pertama dan Kedua Agustus 2014 Menggunakan bahan PA Pekan Diakonia Minggu Ketiga dan Keempat Agustus 2014 Menggunakan bahan PA Pepenkris. 12 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Pertama September 2014 Bacaan: Mazmur 63: 2-9 TUJUAN 1. Jemaat memahami bahwa Allah memelihara umat kepunyaan-Nya dalam keadaan senang maupun susah. 2. Jemaat dapat bersyukur atas setiap kebaikan Tuhan dan mengekspresikannya dengan pujian dan penyembahan pada Tuhan seumur hidupnya. PENJELASAN TEKS Mazmur 63 merupakan mazmur pujian. Pemazmur (Daud) memberikan kesaksian tentang kebaikan Allah yang dialami dalam hidupnya. Peristiwa menegangkan terjadi ketika pemazmur diancam akan dibunuh (Mzm 63:10). Mereka adalah orang-orang yang iri melihat kebaikan, kelebihan, kemampuan, bahkan kemenangan atau kesuksesan sang pemazmur atas peperangan melawan bangsa-bangsa dan yang disukai juga dihormati publik. Iri hatinya meningkat pada level kebencian dan yang akhirnya berikhtiar mencabut nyawa atau membunuh pemazmur. Pemazmur berusaha menyelamatkan dirinya dari kejaran musuh dan berlari ke padang gurun dan tinggal disana untuk beberapa saat demi keamanan dirinya. Walaupun dalam keadaan tertekan dan terancam jiwanya, Tuhan tetap memelihara dan menyelamatkan pemazmur. Ayat 2-4a merujuk pada pujian dan rasa syukur pemazmur kepada Tuhan. Ia menyadari dalam keadaan sulit, tertekan dan terancam pun Allah tetap menyertainya dan memberikan pertolongan kepadanya. Itulah yang juga membuatnya penting dan harus memandang Allah dengan penuh hormat. Sedangkan ayat 4b-9 menunjuk pada sebuah respon kesanggupan untuk memuliakan Allah. Rasa syukur atas kebaikkan Tuhan, ditindaklanjuti dengan mengagungkan dan membesarkan nama Allah, memuji-muji Allah dengan soraksorai, penuh sukacita. Menarik sekali untuk diamati ketika pemazmur memberikan pernyataannya: “Ya Allah, Engkaulah Allahku” (ay.2). Keyakinannya kepada Allah yang hidup mempengaruhi hidupnya untuk selalu mencari Tuhan. Ia juga menegaskan, “Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku.” (ay.5). Sebuah komitmen untuk memuji dan menyembah Allah yang tidak hanya sesaat atau batas waktu tertentu tetapi mengikat kontrak dengan Tuhan seumur hidup. 13 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” Kesadaran pemazmur untuk memuji dan menyembah Allah seumur hidupnya ini didasari atas keyakinannya pada Allah yang memeliharanya. Melalui pengalaman hidup pemazmur bersama Allah, ia mengajak umat Tuhan untuk mengingat kembali dan bersykur atas pemeliharaan Tuhan yang dinikmati umat ketika dalam keadaan senang atau susah, bahagia atau menderita. Umat Tuhan sanggup memuji dan menyembah Tuhan seumur hidup. Dan hal ini akan lebih menarik jika menjadi gaya hidup umat Tuhan. PROSES BER-PA A. Pembukaan 1. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan terimakasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas. 2. Pujian pembukaan: KJ 64:1-3 B. Doa Pembukaan. C. Pembacaan Alkitab: Mazmur 63:2-9 D. Pembacaan Pengantar PA. E. Diskusi. 1. Setelah Saudara membaca perikop di atas, “Alasan apa yang membuat pemazmur memuji Tuhan atau memuliakan Tuhan dalam hidupnya?” Jelaskan! 2. Pemazmur mengatakan “Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku” (ay.5), apakah maksud perkataan pemazmur tersebut? Lalu bagaimana penerapannya bagi kita? 3. Kendala apa yang dapat membuat kita enggan untuk bersyukur atau memuji Tuhan? Jikalau ada, langkah apakah yang akan kita ambil untuk menanggapi hal tersebut? F. Persembahan Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan dan mengiringinya dengan pujian dari PKJ 147 G. Doa Syafaat Pemandu meminta 2 atau 3 orang untuk berdoa syafaat (termasuk doa persembahan) yang sudah disediakan secara bergiliran kemudian diakhiri dengan Doa Bapa Kami. H. Penutup a. Pujian Penutup : PKJ 27:1,2,6 b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyonya rumah. [LP] 14 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kedua September 2014 Bacaan: Roma 13: 8-10 TUJUAN: Peserta PA akan semakin mewujudkan kasih dalam kehidupan mereka. PENJELASAN TEKS Surat Paulus kepada jemaat yang ada di Roma berisi beberapa pengajaran praktis, salah satunya adalah bagaimana seharusnya orang Kristen hidup di tengah non Kristen. Pengikut Kristus di kota Roma bukan hanya asli orang Yahudi tetapi banyak juga orang diluar Yahudi. Pada awalnya mereka mengalami hubungan yang tidak baik karena persoalan asal muasal (Yahudi non-Yahudi). Orang Yahudi menyatakan dirinya sebagai pihak yang paling layak disebut pewaris kerajaan Allah, sementara yang bukan orang Yahudi masih diragukan keberadaanya. Oleh sebab itulah hubungan ini harus diperbaiki. Akhirnya Paulus menulis tentang bagaimana orang harus hidup sebagai orang Kristen, terutama tentang caranya mempraktekkan kasih dalam hubungan dengan orang-orang lain. Dalam teks bacaan ini Paulus sangat serius membicarakan masalah kasih, dengan berharap bahwa orang tidak boleh behutang apapun kepada siapapun1 melainkan harus saling mengasihi. Ia kembali menegaskan alasan kenapa kasih kepada sesama harus dinyatakan dalam kehidupan setiap orang Kristen di kota Roma. Alasannya adalah; [1]. ketika kasih kepada sesama diwujudkan, maka orang tersebut telah memenuhi hukum Taurat, Roma 13:8 “…..Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.” [2] Jika seseorang melakukan kasih dalam hidupnya, maka ia tidak akan berbuat jahat kepada sesamanya. Kasih itu yang kemudian akan membuat mereka dapat hidup bersama dengan baik dengan orang lain, yang pada akhirnya hidup mereka menjadi kesaksian yang nyata. 1 Berhutang dalam bahasa yunani memiliki arti meminjam sesuatu bisa berupa uang yang harus dibayar, selain itu memiliki arti dosa, atau sesuatu kejahatan kepada orang lain 15 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PROSES PA A. Pembukaan 1. Pemandu PA membuka dengan menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta PA, dan mengucapkan terima kasih atas penyambutan tua rumah. 2. Pemandu PA memberikan kesempatan kepada tua rumah untuk menyambut peserta PA yang telah datang ke-rumah mereka. B. Pujian pembukaan PKJ 04:1-2 C. Doa pembukaan [Pemimpin PA bisa menunjuk salah satu peserta PA yang hadir untuk memimpin doa pembukaan] D. Pujian penyambut Firman PKJ No: 198: 1-3 E. Pembacaan Alkitab Roma 13: 8-10 F. Penjelasan Teks. G. Bahan diskusi. 1. Menurut saudara, apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus dalam ayat 8, bahwa orang tidak boleh berhutang, tetapi mengasihi sesamanya. Apa hubungannya hutang dengan mengasihi sesama dalam ayat ini? 2. Melakukan kasih berarti memenuhi hukum Taurat, atau mengenapi hukum Taurat. Sudahkah saudara mengisi dan membuat penuh hukum Taurat dengan kasih? Mengapa bisa demikian? 3. Menurut saudara bagaimana caranya agar kasih bisa menjadi gaya hidup bagi orang Kristen di jaman sekarang ini (bukan hanya slogan semata)? H. Pujian respon sekaligus persembahan PKJ 128: 1-sckp I. Doa syafaat dan Penutup dan diakhiri doa Bapa Kami [TAR] 16 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga September 2014 Bacaan: Bilangan 21: 4 – 9 PENGANTAR Dalam bacaan perikop ini diceritakan Bangsa Israel sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian. Mereka sudah sampai di Gunung Hor dan baru saja menguburkan Harun di sana (Bil 20:22-29). Jika kita perhatikan letak wilayah Mesir dan Sinai, akan kita lihat dengan jelas bahwa mereka sudah sangat dekat dengan Tanah Kanaan. Mereka bahkan sudah mencicipi kemenangan melawan salah satu raja Kanaan, yaitu Raja Arad yang mereka kalahkan di kota Horma (Bil 21:1-3). Namun ternyata perjalanan mereka tidak mulus, orang Edom tidak mengijinkan orang-orang Israel melintasi wilayah mereka (Bil 20:14-21). Akibatnya orang-orang Israel harus berjalan kembali kearah selatan (kearah laut Tiberau) untuk mengitari wilayah Edom untuk sampai tanah perjanjian yang dituju. Ini artinya perjalanan mereka menjadi lebih lama dan membutuhkan perjuangan lagi. PROSES BER-PA 1. Pembukaan Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta yang setia hadir. 2. Pujian Pembukaan Menyanyikan KJ 17 3. Doa Pembukaan Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA membuka dengan doa. 4. Pembacaan Alkitab Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab dari Bilangan 21:4-9. 5. Pengantar Teks Pemandu PA membacakan pengantar PA dan setelah selesai memberi kesempatan kepada peserta apabila ada yang tidak dimengerti dari pengantar tersebut. 17 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” 6. Diskusi Pemandu PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: a. Bagaimana perasaan bangsa Israel ketika mereka harus berjalan berputar? Bagaimana mereka mengungkapkan perasaan tersebut (Bnd. Bil.11: 4-6). Jika saudara berada disana pada waktu itu, masihkah ada hal yang bisa disyukuri dalam keadaan seperti itu? b. Mengapa Tuhan mengijinkan ular-ular itu untuk memagut mereka? Apa yang mereka lakukan? c. Tuhan menjawab doa Musa dengan menyuruh mereka melakukan tindakan simbolis, apa makna tindakan simbolis tersebut? d. Dalam hidup saudara, hal apakah yang sering membuat sering berkeluh kesah? Apakah yang saudara pelajari dari perikop ini? 7. Pujian dan Persembahan a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan kepada Tuhan dengan menaikan pujian PKJ. 264 b. Pemandu PA meminta salah satu peserta untuk berdoa persembahan. 8. Doa syafaat Pemandu PA mengajak peserta PA berdoa syafaat untuk pokok doa sebagai berikut: a. Bersyukur untuk PA yang sedang berjalan dan untuk PA yang akan datang serta bagi peserta PA agar dapat bertumbuh imannya. b. Berdoa untuk kegiatan persekutuan Jemaat agar menjadi berkat bagi kehidupan c. Berdoa untuk bangsa dan negara. 9. Pujian penutup a. Pujian Penutup KJ No 375 b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyoya rumah. [YEP] 18 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat September 2014 Bacaan: Filipi 1: 20-27 TUJUAN: 1. Jemaat mengerti sikap hidup sebagai orang beriman dalam Kristus. 2. Jemaat memiliki hidup yang diperkenan Kristus. PENJELASAN TEKS: Perikop ini memberikan penjelasan atas apa yang diharapkan Rasul Paulus yakni bahwa dirinya tidak akan beroleh malu dan agar Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhnya Penekanan pada sekarang menunjukkan bahwa saat penentuan sudah dekat. Baik oleh hidupku, maupun oleh matiku, kalimat ini tidak menunjukkan bahwa Paulus tidak mempedulikan hal-hal ini tetapi kerinduannya agar apa pun yang terjadi, nama Kristuslah yang tetap dimuliakan. Ini semua bisa terjadi karena kehidupan pribadi Paulus sudah demikian sempurna terserap kedalam diri dan program Tuhannya sehingga dia dapat mengatakan, bagiku hidup adalah Kristus. Kristus merupakan keseluruhan hidupnya. Mati adalah keuntungan sebab di dalam ketiadaan keterbatasan hidup kesatuan dengan Kristus akan terwujud dengan sempurna. Tidak ada nada keletihan hidup di dunia dalam kata-kata Paulus ini. Orang percaya yang sejati, yang hidup di tengah-tengah kehendak Allah, tidak perlu takut terhadap kematian. Mereka mengetahui bahwa Allah mempunyai maksud untuk kehidupan mereka dan bahwa kematian, bila itu datang, hanya merupakan akhir tugas mereka di dunia dan awal kehidupan yang lebih indah bersama Kristus. Paulus tidak berusaha untuk menentukan pilihannya lebih dari kehendak Tuhan, tetapi membiarkan Tuhan yang menentukan hidupnya. Dalam perikop ini, Paulus menyatakan keyakinannya, bahwa sesudah kematian tubuh, jiwa para orang beriman segera masuk kemuliaan abadi. Keinginan pribadinya adalah untuk dan diam bersama-sama dengan Kristus, yang menunjukkan bahwa berada bersama dengan Kristus jauh lebih indah daripada yang lainnya. Namun demikian, jika ia masih 19 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” diberi kesempatan hidup, kewajiban yang lebih besar lagi ialah untuk tinggal di dunia ini. Terhadap jemaat Filipi, Paulus tahu bahwa dirinya akan tinggal dan akan bersama-sama lagi (untuk melayani) dengan mereka. Hasilnya adalah bahwa mereka makin maju dan bersukacita dalam iman. Dan karena bisa berkumpul kembali, maka membuat mereka bermegah dalam Kristus. Paulus juga memberikan nasihat dalam ayat 27, hendaklah hidupmu, Kata Yunani (politeuomai) pertama-tama berarti: hidup sebagai warga kota sesuai dengan undang-undang yang berlaku di kota itu. Kota baru dalam Kerajaan Allah diperintah Kristus sebagai raja, Injil sebagai undang-undang dasarnya dan orang Kristen sebagai warga. Teguh berdiri dalam satu Roh, Makna sebenarnya dari kesatuan Roh terdiri atas hal hidup dengan cara yang layak, berdiri teguh dalam satu roh dan satu maksud, berjuang bahu membahu seperti prajurit-prajurit untuk membela Injil yang sesuai dengan penyataan rasuli dan membela kebenaran Injil terhadap orang yang menjadi "seteru salib Kristus". Jemaat di Filipi disuruh hidup berpadanan dengan kerajaan sorga. PROSES BER PA: A. Pembukaan. 1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan mengucapkan selamat datang kepada peserta PA. 2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung pembuka PKJ 5. 3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu peserta PA yang ditunjuk. B. Pembacaan Alkitab dari Filipi 1: 20-27. C. Pembacaan penjelasan teks. D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: 20 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” 1. Menurut Bapak/ Ibu/ Saudara, apa yang dimaksud dalam ayat 21 dalam perikop ini? 2. Dalam keyakinan Rasul Paulus, hidup di dunia ini merupakan gerbang menuju kehidupan kekal bersama Tuhan sesudah kematian dan kematian adalah keuntungan. Pertanyaannya adalah, bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu/ Saudara, ketika ada anggota jemaat yang tetap memohonkan doa keselamatan atas orang-orang Kristen yang sudah meninggal? 3. Apa yang dimaksud dalam ayat 27 dan bagaimana Bapak/ Ibu/ Saudara menanggapinya sebagai sikap hidup? E. Persembahan. 1. Kidung pengantar persembahan dari PKJ 7. 2. Doa persembahan dan doa syafaat. F. Penutup. 1. Kidung penutup dari KJ 363. 2. Doa penutup. [PA] 21 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kelima September 2014 Bacaan: Mazmur 25:4-9 TUJUAN: Peserta PA memahami arti pentingnya permohonan pengampunan dari Tuhan. PENJELASAN TEKS: Salah satu ciri kitab Mazmur adalah puisi yang ditandai dengan adanya kesejajaran (paralelisme). Kesejajaran tersebut bisa ditemukan dalam satu baris ataupun bait dalam puisi-puisi tersebut. Maksud istilah kesejajaran di sini adalah adanya kesesuaian dan hubungan isi antar tiap baris atau bait, bisa berupa kesamaan kata, sebab-akibat, ataupun penjelasan antar baris atau bait. Adanya kesejajaran di sini bermaksud untuk menyampaikan satu pesan. Misalnya dalam perikop yang kita baca saat ini bisa kita temukan beberapa kesejajaran: 1. Ayat 4 sejajar dengan ayat 8 dan berbentuk sebab-akibat. Ayat 4: Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku. Ayat 8: Ia menunjukkan jalan Jika kita melihat ayat 4 di mana pemazmur minta untuk diberitahukan jalan, hal tersebut di jawab pada ayat 8 di mana Tuhan akan menunjukkan jalan. 2. Ayat 5 sejajar dengan ayat 9 juga berbentuk sebab akibat. Ayat 5 : Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku Ayat 9 :Ia membimbing orang-orang dan Ia mengajarkan jalan-Nya Pada ayat 5 pemazmur meminta diikut sertakan dalam perjalanan dan diajarkan kemudian pada ayat 9 dikatakan bahwa Tuhan membimbing dan mengajarkan jalan-Nya. 3. Ayat 6 & 7 sejajar dengan 10 berbentuk penjelasan peristiwa. Ayat 6: Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu.....sebab sudah ada sejak purbakala 22 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” Ayat 7: Dosa-dosaku... dan pelanggaranku... tetapi ingatlah... sesuai dengan kasih setia-Mu Ayat 10 : Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran.... bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatanperingatan-Nya. Dalam 3 ayat yang sejajar ini ditandai dengan kata “kasih setia” dan berbentuk penjelasan peristiwa. Apa yang ingin dijelaskan di sini? Yaitu Kasih Setia Tuhan sudah ada sejak dulu, kemudian pemazmur mengharapkan dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan diingat sesuai dengan kasih setia Tuhan. Sesuai dengan Kasih setia di sini bisa diartikan kemurahan Tuhan. Dari hal di atas ada beberapa hal yang didapatkan: 1. Ketika seseorang meminta kepada Tuhan agar diberi tahu jalan-Nya maka Tuhan akan memberitahukannya (ayat 4,8). Jalan Tuhan di sini mengacu kepada “jalan yang benar” yaitu hidup dan beribadat sesuai dengan hukum Taurat (lihat juga Mzm 143:10; Ams 3:6, 4:10, 15:19, 24). Dalam hal ini, pemazmur memiliki hasrat untuk hidup sesuai dengan jalan yang benar. 2. Ketika seseorang meminta diikut sertakan dalam perjalanan dan diajarkan maka Tuhan akan membimbing dan mengajarkan jalan-Nya (ayat 5,9). 3. Ketika seseorang memohon untuk diampuni dosa dan pelanggarannya hal ini bisa didapatkan dengan cara berpegang pada janji Tuhan dan menaati peringatan-peringatan Tuhan (ayat 6,7,10). PROSES BER PA: A. Pembukaan. 1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan mengucapkan selamat datang kepada peserta PA. 2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung pembuka PKJ 131. 3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu peserta PA yang ditunjuk. 23 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” B. Pembacaan Alkitab dariMazmur 25:4-9 C. Pembacaan penjelasan teks. D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa yang mendorong seseorang memohon pengampunan atas dosa dan pelanggaran yang mereka dilakukan? Dan mengapa ada juga orang yang masih melakukan suatu yang jahat, misal: judi, perampokan, pelecehan, aborsi, pembunuhan, dsb? 2. Apa yang mendorong pemazmur dalam periskop ini memohon pengampunan atas dosa yang pernah ia lakukan dan hasrat dia untuk hidup menurut jalan yang benar? 3. Bagaimanakah seharusnya sikap orang yang telah mengaku dosa dan mendapatkan pengampunan? E. Persembahan. 1. Kidung pengantar persembahan dari KJ 369a. 2. Doa persembahan dan doa syafaat. F. Penutup. 1. Kidung penutup dari KJ 408. 2. Doa penutup. [KEPB] 24 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Pertama Oktober 2014 Bacaan Alkitab: Filipi 4: 6-9 TUJUAN 1. Jemaat mengerti bahwa Allah mampu memberikan sukacita kepada mereka. 2. Jemaat memiliki keyakinan bahwa Allah adalah sumber sukacita. PENJELASAN TEKS Surat Filipi merupakan salah satu surat kiriman Rasul Paulus untuk jemaat kristen dikota Filipi. Surat ini dikelompokkan sebagai surat-surat penjara bersama surat-surat Paulus kepada Jemaat di Efesus, Kolose, Filemon. Bagian pengantarnya menyebutkan Paulus dibantu oleh rekan sekerjanya Timotius dalam pengiriman surat kepada jemaat di Filipi. Walaupun surat ini ditulis didalam penjara, tetapi Paulus tetap mengucap syukur dan berdoa bagi jemaat di Filipi karena ia tetap yakin akan iman jemaat disana. Adapun hal-hal yang mendasari dalam keyakinan Rasul Paulus dituliskan dalam pasal 6-9 yaitu: Filipi 4:6 Salah satu cara untuk melenyapkan kekawatiran adalah dengan doa dengan alasan: 1. Oleh doa kita memperbaharui kepercayaan kita dalam kesetiaaan Tuhan dengan menyerahkan segala kecemasan dan segala persoalan kepada Dia yang memelihara kita. (Mat 6:25-34, 1Petrus 5:7). 2. Damai sejahtera Allah akan mengawal hati dan pikiran kita sebagai akibat persekutuan kita dengan Kristus Yesus (Filipi 4;6-7, kol 3:15) 3. Allah menguatkan kita dari segala perkara yang Ia inginkan dari kita (Filipi 4:13,Ef 3:6) 4. Kita menerima rahmat, kasih karunia dan pertolongan pada waktu kita memerlukannya (Ibrani 4:16) 5. Kita yakin Allah turut bekerja untuk segala kebaikan kita (Roma 8:28) Filipi 4:7, damai sejahtera adalah sebuah keyakinan yang teguh bahwa Tuhan Yesus dekat dan kasih Allah bekerja dalam kehidupan kita demi kebaikan. Bila kita menyerahkan segala kesusahan kita maka Allah akan mengawal pintu hati dan pikiran kita sambil mencegah kesusahan dan dukacita hidup ini yang mengganggu kehidupan kita dan meruntuhkan harapan kita dalam Kristus. Kalau kecemasan dan ketakutan kembali maka doa, permohonan dan ucapan syukur akan 25 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” menempatkan kita dibawah damai sejahtera Allah yang mengawali hati kita. Sekali lagi kita akan merasa aman dan bersukacita didalam Tuhan. Filipi 4:8, agar dapat mengalami damai sejahtera dan kemerdekaan Allah dari kecemasan orang percaya harus menetapkan pikiran mereka pada hal-hal yang benar, mulia, adil, suci. Paulus berkata bila kita melakukan hal ini maka Damai sejahtera Allah akan menyertai kamu. Filipi 4:9, Paulus mengajak mewujudkan cita-cita itu sesuai dengan ajaran Paulus dan terutama menurut teladannya. PROSES BER PA A. Pembukaan 1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan rumah yang telah berkenan menyediakan tempat untuk PA. 2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA yang telah berkenan hadir 3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA. 4. Lagu pembukaan dari PKJ 13:1-2. B. Pembacaan Alkitab Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian sesuai urutan tempat duduk. C. Bahan Diskusi 1. Hal-hal apa yang Saudara temukan dalam perikop ini? Diskusikan hasil temuan anda. 2. Mengapa orang percaya harus bersukacita? 3. Hal- hal apa yg bisa kita teladani dari sikap dan perbuatan Rasul Paulus? D. Persembahan Peserta PA menyanyikan PKJ. 216 dengan mengumpulkan persembahan. Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa persembahan dan syafaat. E. penutup. Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ165:1-2. Pemimpin menunjuk peserta memimpin doa syafaat. [ITS] 26 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” Minggu Kedua Oktober 2014 s.d. Minggu Kedua Nopember 2014 Menggunakan bahan PA MPHB 2014 27 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga Nopember 2014 Bacaan: 1 Tesalonika 5: 1-6 TUJUAN: Peserta PA memiliki pemahaman yang benar tetang akhir zaman, dan siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. PENJELASAN TEKS Perikop bacaan 1 Tes 5: 1-6 diawali dengan pembahasan perihal keberadaan orang yang sudah meninggal sebelum Tuhan Yesus datang kedua kalinya. Kemudian dilanjutkan dengan proses bagaimana Yesus akan datang kedua kalinya ke dunia ini, serta apa yang akan terjadi dengan kehidupan orang yang masih hidup dan yang sudah meninggal ketika Tuhan datang. Menurut Rasul Paulus pengajaran tentang akhir zaman tidak harus ia sampaikan lagi kepada orang-orang yang ada di Tesalonika, Rasul Paulus sangat yakin bahwa mereka sudah tahu persis tentang itu. Salah satu prinsip tibanya akhir zaman adalah kedatangannya yang secara tiba-tiba (seperti pencuri) dan itu sudah diketahui oleh semua orang. Dalam bacaan 1 Tesalonika 5: 3-6 ini membagi orang percaya dalam dua kelompok. Pada bagian yang pertama; dari ayat 3 ini Rasul Paulus menjelaskan sebuah gambaran bahwa ada orang yang digolongkan sebagai orang yang tidak siap, ketika Tuhan datang ke-dua kalinya. Orang yang tidak siap ketika kedatangan Tuhan ini, akan mengalami kebinasaan, dan Alkitab mencatat orang yang tidak siap tidak akan luput dari kegerian akhir zaman ini, pada akhirnya sia-sialah menjadi seorang Kristen, sia-sia semua ibadah, doa dan pengorbanan, jika tidak diselamatkan pada waktu Tuhan Yesus datang pada kedua kali. Bagian kedua, dari ayat 4-6 Rasul Paulus menyakinkan orangorang yang ada di Tesalonika bahwa mereka adalah golongan orang yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan 28 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” kepada mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak sedang tertidur seperti orang lain. Inti berita Rasul Paulus kepada orang-orang yang hidup sebagai anak-anak terang adalah, “berjaga-jaga.” Sebab ada banyak orang percaya yang tidak bersiap, mereka terbawa oleh arus dunia ini, mabuk akan kesenangan dunia dan tertidur secara rohani. Berjagajaga, merupakan pesan Yesus yang telah berulang kali dikatakan-Nya kepada murid-murid. PROSES BER PA A. Pembukaan 1. Pemandu PA membuka dengan menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta PA, dan mengucapkan terima kasih atas penyambutan tuan rumah. 2. Pemandu PA memberikan kesempatan kepada tuan rumah untuk menyambut peserta PA yang telah datang ke-rumah mereka. B. Pujian pembukaan KJ 18: 1-3 C. Doa pembukaan oleh salah satu peserta PA D. Pujian penyambut Firman KJ 52: 1-2 E. Pembacaan Alkitab 1 Tesalonika 5: 1-6 F. Penjelasan Teks G. Bahan diskusi 1. Jelaskan hal-hal yang saudara ketahui tentang akhir zaman? 2. Jika Tuhan Yesus datang pada saat ini, apakah saudara sudah siap? apa alasanya? 3. Hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kalinya? 4. Sebagai orang-orang yang hidup dalam terang, apa saja tindakan nyata kita untuk “membangunkan” saudara-saudara kita yang sedang “tertidur” imannya pada saat ini? H. Pujian respon sekaligus persembahan KJ 85: 1,2,10 I. Doa syafaat, Penutup dan Doa Bapa Kami [TAR] 29 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat Nopember 2014 Bacaan: Yehezkiel 34: 11-17 TUJUAN 1. Peserta memahami bahwa seluruh peristiwa kehidupan Tuhan ijinkan untuk kehidupan yang lebih baik 2. Peserta memegang teguh dan mengimani bahwa janji-janji Allah akan digenapi bagi umat-Nya PENJELASAN TEKS Kitab Yehezkiel berisi tentang penglihatan-penglihatan dan nubuatan yang diterima nabi Yehezkiel dari Allah di Babel. Yehezkiel menyampaikan nubuat malapetaka dan memperingatkan penduduk Yehuda dan Yerusalem tentang dosa-dosa mereka terhadap Allah. Mereka telah beribadah kepada ilah-ilah lain. Pada masa-masa sulit mereka lebih mengandalkan raja-raja asing daripada mengharapkan pertolongan Tuhan. Hidup mereka tidak sesuai lagi dengan Hukum Taurat. Dosa dan kebebalan hati mereka telah menajiskan seluruh negeri dan Bait Suci. Bangsa milik TUHAN akhirnya ditahklukkan oleh bangsa Babel dan hidup dalam pembuangan. Namun, Yehezkiel juga menyampaikan nubuat yang membangkitkan pengharapan akan masa depan yang lebih baik. Tuhan beruntun mejanji akan membebaskan mereka dari pembuangan dan menuntun mereka kembali ke Yerusalem. Kitab ini dapat dibagi dalam dua bagian, pasal 1–32 berisi nubuat Yehezkiel tentang hukuman dan malapetaka yang menimpa Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Sedangkan pasal 33–48 lebih menyoroti tindakan Tuhan untuk memulihkan dan mengantar umat-Nya menuju masa depan yang baru dan cerah. Perikop ini merupakan bagian dari janji Tuhan untuk memulihkan keadaan umat-Nya. Allah menyatakan kasih-Nya melalui pemeliharaan umat seperti seorang gembala yang menggembalakan domba-dombanya. Allah berkata: “Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.” (ay.11). Allah memberikan pengharapan bagi domba-domba-Nya dan Ia sendiri yang akan 30 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” memperhatikan, memelihara, menolong, melindungi domba-domba dari bahaya. Hal ini diperjelas pada ayat-ayat selanjutnya. 1. Allah akan mencari dan menyelamatkan domba yang hilang (ay.12,16) 2. Ia akan membebaskan mereka dan membawa pulang ke tanah atau tempat yang telah disediakan-Nya (ay.13a) 3. Ia mensejahterakan mereka, Ia tidak membiarkan mereka kelaparan (ay.13b-15) 4. Ia akan merawat dan menyembuhkan domba yang terluka dan sakit (ay.16) 5. Ia juga menjadi pelindung mereka (ay.16). Ketika Allah mendidik umat-Nya, Ia tidak hanya mengingatkan atau menegor mereka, namun Ia juga dengan keras menghukum mereka supaya mereka sadar dan bertobat. Hal ini Allah nyatakan karena selain sebagai gembala, Allah adalah Hakim bagi mereka (ay.17). Dan Allah juga yang akan memberi pemulihan bagi umat pilihan-Nya. Pengharapan inilah yang harus dipegang teguh umat Tuhan bahwa Tuhan Allah merencanakan kehidupan yang lebih baik kepada umat-Nya yang walaupun Allah menghendaki masa-masa sulit, penderitaan atau hal yang tidak kita inginkan terjadi dalam hidup kita. (LP). PROSES BER-PA A. Pembukaan 1. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan terimakasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas. 2. Pujian pembukaan: KJ 415 B. Doa Pembukaan Pemandu meminta salah satu perserta untuk memimpin doa pembukaan. C. Pembacaan Alkitab : Yehezkiel 34:11-17 D. Pembacaan Pengantar PA 31 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” E. Diskusi 1. Dalam teks terdapat kalimat yang sering diulang, “Aku akan menggembalakan domba-dombaKu (mereka)…..” pada ayat 13b, 15, 16b. Apa maksud Allah mengulang-ulang perkataan-Nya? 2. Tindakan apa sajakah yang Allah lakukan sebagai gembala kepada domba-domba-Nya? 3. Apakah pengalaman hidup dalam kesulitan, tekanan atau penderitaan bangsa Israel dalam pembuangan di Babel, juga pernah kita alami dalam perjalanan hidup saudara? Ceritakan! 4. Apakah yang dapat kita lakukan untuk menanggapi janji-janji yang Allah berikan pada kita? F. Pujian dan Persembahan Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan dan mengiringinya dengan pujian dari PKJ 146 G. Doa Syafaat Pemandu meminta 2 atau 3 orang untuk berdoa syafaat (termasuk doa persembahan) secara bergiliran kemudia diakhiri dengan Doa Bapa Kami. H. Penutup 1. Pujian Penutup : PKJ 165 2. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyonya rumah. [LP] 32 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Pertama Desember 2014 Bacaan: I Korintus 1: 3 - 9 PENGANTAR Paulus mengucap syukur kepada Tuhan karena ia sadar bagaimana kedudukan jemaat itu di dalam Kristus. Alasan lain mengapa Paulus mengucap syukur kepada Tuhan atas jemaat Korintus adalah, karena sekalipun dia melihat banyak kegagalan namun Paulus tetap masih bisa memandang kebaikan mereka yang patut disyukuri. Paulus juga mengucap syukur atas kasih karunia Allah yang dianugrahkan kepada jemaat itu. Paulus menyadari bahwa anugerah keselamatan adalah harta yang paling besar yang dapat dimiliki oleh setiap orang percaya, oleh sebab itu Paulus bersyukur atas anugerah keselamatan yang telah diterima oleh jemaat Korintus tersebut. Paulus juga mengucap syukur karena jemaat Korintus telah menjadi kaya dalam segala hal, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan dan mereka tidak kekurangan karunia yang Tuhan berikan kepada mereka. Paulus juga mengucap syukur karena Tuhan tetap memelihara dan meneguhkan iman mereka. PROSES BER-PA 1. Pembukaan Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta yang setia hadir. 2. Pujian Pembukaan Menyanyikan PKJ 14 3. Doa Pembukaan Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA memimpin doa. 4. Pembacaan Alkitab Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab dari I Korintus 1:3–9. 33 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” 5. Pengantar Teks Pemandu PA membacakan pengantar PA dan setelah selesai memberi kesempatan kepada peserta apabila ada yang tidak dimengerti dari pengantar tersebut. 6. Diskusi Pemandu PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: a. Ceriterakan kembali menurut bahasa yang sederhana: dalam Surat Rasul Paulus, seperti apakah keadaan Jemaat Korintus yang ada dalam bacaan kita? b. Apakah dasarnya ketika Rasul Paulus menegaskan bahwa Tuhan akan meneguhkan Jemaat Korintus sampai kepada kesudahannya sehingga mereka tidak bercacat pada hari Tuhan? Bagaimana dengan kita? c. Keteladanan apakah yang ditunjukkan Rasul Paulus dalam pelayanannya bagi kita? Apakah kita seorang yang sering bersyukur dengan keadaan disekeliling kita? Jelaskan! d. Buatlah rencana tindakan yang dapat dikembangkan dalam pelayanan disemangati keteladanan Rasul Paulus! 7. Pujian dan Persembahan a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan kepada Tuhan dengan menaikan pujian PKJ 145 b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa persembahan. 8. Doa syafaat Pemandu PA mengajak peserta PA berdoa syafaat untuk pokok doa sebagai berikut: a. Bersyukur untuk PA yang sedang berjalan dan untuk PA yang akan datang serta bagi peserta PA agar dapat bertumbuh imannya. b. Berdoa untuk kegiatan persekutuan Jemaat agar menjadi berkat bagi kehidupan c. Berdoa agar setiap jemaat belajar senantiasa mengucap syukur. 9. Pujian penutup a. Pujian Penutup KJ 444 b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyoya rumah. [YEP] 34 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kedua Desember 2014 Bacaan: Mazmur 85: 9-14 TUJUAN: 1. Jemaat mengimani bahwa Tuhan selalu mengasihi umatNya. 2. Jemaat tetap memiliki pengharapan akan pertolongan Tuhan. PENJELASAN TEKS: Mazmur ini merupakan doa permohonan yang diucapkan kaum Israel buangan yang sudah kembali ke tanah air berkat karunia Allah. Akan tetapi, ketika mereka sampai di tanah airnya, keadaan di tanah air jauh dari memuaskan sehingga umat mengeluh dan minta tolong kepada Tuhan. Maka seseorang atas nama Yahwe, imam atau nabi dalam ibadat, menjawab dan menjanjikan anugerah Tuhan dan kesejahteraan umat. Ia diberi janji kenabian bahwa damai sejahtera, rohani jasmani, akan terwujud dimasa mendatang, dimasa Mesias. Kendatipun mazmur ini pada dasarnya adalah ratapan bangsa, mazmur ini juga memiliki unsur nubuat yang kuat. Bagian pertama (ayat 24) kelihatannya merujuk pada kembalinya bangsa itu dari pembuangan, tetapi ayat-ayat ini dibuat lebih ideal daripada keadaan yang dikenal pada zaman itu. Pemazmur memakai gambaran ideal ini untuk memperlihatkan perbedaan yang tajam. Ayat 9-14 merupakan jawaban penuh Harapan. Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah. Dengan gaya bernubuat, pemazmur mendengar pesan Allah sebagai jawaban atas doa bangsa itu. Dia yakin bahwa itu pasti merupakan pesan damai sejahtera. Dengan memakai berbagai personifikasi (penggambaran benda atau sesuatu yang mati namun dianggap hidup) yang gamblang dia menjelaskan betapa nyata keselamatan Allah itu. Kesatuan antara kasih-Nya dengan kesetiaan kita, antara keadilan-Nya dan damai sejahtera dalam hati kita, antara bumi dan langit, menjadi pasti ketika Allah dan manusia bertemu. Sebagai hasil dari pertemuan ini, Allah akan menyediakan apa yang dibutuhkan manusia dan menuntun mereka kepada jalan yang benar. Bagi kita semua, harapan-harapan dalam Tuhan Allah akan selalu nyata diperoleh. 35 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” Sebagaimana pemazmur ini, ia memberikan teladan keyakinannya pada pertolongan Tuhan. PROSES BER PA: A. Pembukaan. 1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan mengucapkan selamat datang kepada peserta PA. 2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung pembuka KJ 52. 3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu peserta PA yang ditunjuk. B. Pembacaan Alkitab dari Mazmur 85: 9-14. C. Pembacaan penjelasan teks. D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: 1. Dalam perikop ini, disampaikan oleh pemazmur, bahwa dirinya memiliki pengharapan akan pertolongan Tuhan. Mengapa demikian? 2. Dalam kehidupan setiap umat, pasti pernah memiliki masalah. Apa saja yang biasanya Bapak/ Ibu/ Saudara lakukan dalam menghadapi permasalahan tersebut? 3. Pemazmur memiliki pengharapan bahwa Tuhan sanggup menolongnya, bagaimana dengan tekad iman Bapak/ Ibu/ Saudara? Mengapa demikian? E. Persembahan. 1. Kidung pengantar persembahan dari KJ 393. 2. Doa persembahan dan doa syafaat. F. Penutup. 1. Kidung penutup dari PKJ 206. 2. Doa penutup. [PA] 36 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga Desember 2014 Bacaan: Lukas 1:46-55 TUJUAN: Peserta PA bersuka cita atas kebaikan Tuhan yang terjadi pada diri sendiri dan orang lain. PENJELASAN TEKS: Nyanyian pujian Maria dalam ayat 46-55, biasa dikenal dengan istilah “magnificat” (berasal dari bahasa Latin). Nama magnificat diambil dari kalimat awal nyanyian pujian tersebut, “jiwaku memuliakanTuhan”. "Magnificat" berisi letupan-letupan kegembiraan dan rasa syukur Maria atas rahmat Allah baginya, yaitu menjadi ibu Penebus dan syukur atas kedatangan-Nya kedunia yang sudah begitu lama didambakan. Nyanyian pujian Maria ini juga banyak menggunakan kutipan-kutipan dari Perjanjian Lama dan menunjuk kepada kedatanganTuhanYesus. Jika dibandingkan dengan Perjanjian Lama. Kidung Maria agak mirip dengan puji-pujian Hana dalam 1 Sam 2:1-10, dimana Hana pada saat itu, sangat bersukacita karena telah melahirkan Samuel, anaknya lewat campur tangan Ilahi. Pujian tersebut mau memperlihatkan bahwa Allah adalah Allah yang memperhatikan penderitaan umat-Nya, khususnya Hanna pada saat itu, ketika ia harus merasa terhina, rendah, dan tidak berharga karena tidak dapat melahirkan seorang anak bagi suaminya Elkana. Demikian juga pujian Maria yang maumenujukkan perbuatan Allah yang memperhatikan umat-Nya. Magnificat sebagai sebuah doa yang memuji dan memuliakan Allah karena apa yang telah Allah lakukan bagi diri Maria (46-50) dan kepada umatnya (51-55). Dalam pujian ini hanya Allah saja yang menjadi tujuan dan pusatnya. Jika kita perhatikan ayat 46-50, ayat-ayat tersebut berisi tentang kebesaran dan kemahakuasaanTuhan Allah, sehingga Maria menyembah Allah. Dikatakan dalam ayat-ayat tersebut bahwa jiwa Maria memulikanTuhan dan hatinya bergembira karena Allah, Juruselamatnya, Allah memperhatikan kerendahan hamba-Nya, Yang Mahakuasa telah 37 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” melakukan perbuatan-perbuatan besar kepada Maria. Ini merupakan pujian Maria atas apa yang telah dilakukan Allah kepadanya dirinya secara ribadi. Kemudian, pada ayat 51-55, merupakan pujian tentang tindakan Allah terhadap umatNya, dimana Allah memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatantangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya (51), menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah (52), melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa (53), menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang Israel (5455). PROSES BER PA: A. Pembukaan. 1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan mengucapkan selamat datang kepada peserta PA. 2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung pembuka PKJ 16. 3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu peserta PA yang ditunjuk. B. Pembacaan Alkitab dari Lukas 1:46-55 C. Pembacaan penjelasan teks. D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut: Terkait dengan isi pujian Maria, sangat menarik bila melihat kegembiraan Maria ternyata bukan hanya tentang apa yang terjadi pada dirinya sendiri (46-50) tetapi juga apa yang terjadi bagi orang lain (5155). Artinya, Maria tidak hanya bergembira atas kebaikan Allah terhadap dirinya sendiri tetapi juga bersyukur atas kebaikan Allah terhadap orang lain. Berdasarkan hal tersebut, berikut beberapa pertanyaan yang sekiranya bisa kita diskusikan: 1. Jika dibandingkan dengan isi pujian Maria, bagaimana tanggapan anda tentang pendapat yang mengatakan “seorang akan sedih jika ada sesamanya yang mengalami masalah, tetapi ia akan lebih sedih 38 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” bila sesamanya lebih baik dan berhasil daripada dirinya”? Bukankah dalam kenyataan sehari-hari sering kali kita temui ada orang yang justru sedih bahkan iri ketika orang lain atau tetangganya lebih “sukses” daripada dirinya? 2. Menurut anda ketika melihat dan merenungkan isi nyanyian pujian Maria di atas, pesan apa yang didapatkan untuk gereja dan diri sendiri harus lakukan? E. Persembahan. 1. Kidung pengantar persembahan dari PKJ 239. 2. Doa persembahan dan doa syafaat. F. Penutup. 1. Kidung penutup dari KJ 392. 2. Doa penutup. [KEPB] 39 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat Desember 2014 Bacaan Alkitab: Mazmur 89: 2-5 TUJUAN: 1. Jemaat mengerti bahwa Allah setia akan janji-Nya. 2. Jemaat senantiasa dapat mengandalkan Tuhan. PENJELASAN TEKS Mazmur pujian ini pada dua bagian pertamanya (1-19,20-33) berfokus pada kesetiaan Tuhan. Namun pada bagian akhir (39-53) berubah menjadi keluhan yang dipanjatkan karena apa yang dipaparkan pada dua bagian tersebut sepertinya tidak lagi berlaku. Kesetiaaan adalah kata kunci Mazmur (2,3,6,9,15,34,50). Kesetiaaan Tuhan nyata lewat pemilihan Tuhan atas hambaNya Daud untuk menggembalakan umat-Nya (2-5). Seberapa pasti Tuhan dapat diandalkan dengan janjinya tersebut? Sepasti kedaulatan Tuhan atas alam ciptaaanNya, demikianlah Allah akan memastikan bahwa umatNya akan mendapatkan berkat yang dicurahkan lewat orang yang dipercaya memimpin mereka (16-19). Seperti tunduknya semua kekuatan alam baik yang di atas maupun yang di bumi kepada Tuhan, demikian juga hambaNya akan taat dan setia menjalankan panggilan penggembalaan-Nya atas umat Tuhan. Kepastian inilah yang membuat Pemazmur tegas memastikan bahwa bahwa ia dan umat Tuhan dapat mengandalkan Tuhan. Mazmur ini pada dasarnya adalah ratapan dari individu yang berbicara mewakili bangsa. Ratapan yang sebenarnya diawali dengan pengantar panjang berisi nyanyian pujian dan sabda Tuhan. Mazmur yang agak panjang ini bertemakan kesetiaan Allah kepada janji yang diberikan Daud serta keturunannya. Mazmur ini mengingatkan tentang kesetiaaan Tuhan kepada janjiNya, Khususnya janjiNya kepada Daud. Lalu menyusullah suatu puji-pujian kepada Allah pencipta. 40 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PROSES BER PA A. Pembukaan 1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan rumah yang telah berkenan menyediakan tempat untuk PA. 2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA yang telah berkenan hadir. 3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA. 4. Lagu pembukaan dari PKJ55:1-3. B. Pembacaan Alkitab Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian sesuai tempat duduk C. Bahan Diskusi 1. Dalam hal apa kesetiaan Tuhan dinyatakan kepada umatNya? 2. Belajar tentang apa dari perikop ini dihubungkan dengan kehidupan bersama orang lain? 3. Berikan contoh sikap hidup setelah kita menerima kesetiaan Tuhan lewat janjiNya? D. Persembahan Peserta PA menyanyikan PKJ148:1-sckp dengan mengumpulkan persembahan. Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa persembahan dan syafaat. E. Penutup. Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ 179:1-2 [ITS] 41 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kelima Desember 2014 Bacaan: Mazmur 105: 1-9 TUJUAN: Peserta PA semakin merasakan kebaikan Tuhan, dan kemudian akan semakin medekat kepada Tuhan dalam kehidupannya. PENJELASAN TEKS Dalam masa penantian untuk menempati tanah Kanaan setelah pulang dari negri pembuangan, pemazmur mengajak umat untuk merenungkan perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan di masa lampau, baik yang mereka alami sendiri maupun yang dialami oleh nenek moyang. Dengan merenungkan kembali, pemazmur mendapat kekuatan iman bahwa Tuhan pasti tidak akan lupa dengan janjiNya. Dalam perenungan akan perbuatanperbuatan Tuhan di masa lampau, pemazmur mengajak umat Tuhan untuk bersyukur, bernyanyi, bermegah dalam namaNya dan juga mencari Tuhan. Segala perbuatan Tuhan di masa lampau adalah bukti dan jaminan bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa dan dapat diandalkan. Sehingga walaupun mereka harus melewati sejarah hidup yang panjang untuk menikmati tanah perjanjian Kanaan (ay.8-11), mereka percaya bahwa janji itu akan Allah genapi. Ayat 1-3 adalah bentuk ungkapan syukur umat Israel yang telah melihat dan mendengar perbuatan Allah yang besar kepada mereka. Ucapan syukur pemazmur membuat ia sanggup bertahan dalam menghadapi banyak kesulitan hidup, karena ucapan syukurnya tidak didasarkan pada kenyataan hidup yang ia alami, melainkan pada sifat-sifat Allah yang kekal, baik dan setia adanya. Dan keyakinan itu diteguhkan dengan banyaknya bukti kehebatan kuasa dan kesetiaan Allah pada nenek moyang mereka. Bentuk ungkapan syukur umat Israel di wujudkan dengan BERSYUKUR, BERNYANYI, BERMEGAH untuk segala kebaikan Tuhan. Ketika pemazmur merasakan segala kebaikan Tuhan maka ia meresponya dengan beryukur untuk segala hal yang telah ia alami. Syukur ini juga yang kemudian ia wujudkan dengan menyayi untuk memuji Tuhan, 42 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” dari pujian-pujian inilah kemudian menjadi kumpulan tulisan yang terusmenerus dipakai dalam ibadah-ibadah umat Israel hingga sekarang. Pemazmur tidak hanya berhenti pada rasa syukur dan memuji Tuhan, namun Ia bermegah yang memiliki membanggakan Allah dalam hidupnya yang juga lebih rinci ia saksikan ini kebanyak orang, oleh karena itu ia berani mengajak banyak orang untuk berharap dan mengandalkan Tuhan. Ayat 4-5 merupakan tindakan lanjut dari umat Allah yang kemudian semakin medekatkan diri kepada Allah. Ungkapan mencari kekuatan, mencari wajah Tuhan, serta selalu mengingat Mujizat, serta penghukuman yang akan terjadi mendorong mereka untuk semakin mengenal Allah dengan benar. Dari pemazmur kita belajar untuk mengingat-ingat pekerjaan tangan Tuhan dalam sejarah hidup umat manusia, termasuk diri kita sendiri di dalamnya. Setiap perenungan pada akhirnya mendatangkan kekuatan iman yang baru dan semakin teguh untuk menjalani hidup yang sekarang dan yang akan datang. PROSES BER PA A. Pembukaan 1. Pemandu PA membuka dengan menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta PA, dan mengucapkan terima kasih atas penyambutan tuan rumah. 2. Pemandu PA memberikan kesempatan kepada tuan rumah untuk menyambut peserta PA yang telah datang ke-rumah mereka. B. Pujian pembukaan KJ. 242: 1-3 C. Doa pembukaan oleh salah satu peserta PA D. Pujian penyambut Firman KJ. 332: 1-2 E. Pembacaan Alkitab Mazmur 105: 1-9 F. Penjelasan Teks. 43 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama” G. Bahan diskusi: 1. Menurut Bapak/Ibu/ Saudara ayat mana yang paling berkesan dan memiliki makna khusus bagi Bapak/Ibu/ Saudara. Apa alasannya? 2. Kesaksian pengalaman iman dari orang tua, atau kakek nenek kita yang mana, yang bapak/ibu/ saudara tetap terkesan hingga sampai saat ini? Silakan untuk menceritakannya dan kenapa tetap berkesan sampai saat ini? 3. Ada sebagian pengalaman masa lalu yang dapat memberikan kekuatan untuk menghadapi kehidupan masa kini dan masa mendatang. Mengapa demikian? H. Pujian respon sekaligus persembahan KJ. 383 I. Doa Syafaat, Penutup dan Doa Bapa Kami [TAR] 44 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”