Minggu Pertama dan Kedua Agustus 2014 Menggunakan bahan PA

advertisement
Pengantar
Rekan-rekan pengguna bahan PA Yang dikasihi Kristus,
Senang sekali dapat menjumpai rekan-rekan sekalian dengan
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB semester genap [Juli-Desember] 2014.
Kami berharap semuanya ada dalam keadaan sungguh amat baik. Sebagaimana
Allah menciptakan dunia ini dengan sungguh amat baik.
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB, semester genap 2014 ini, kami susun
menggunakan sistematika yang sama dengan edisi sebelumnya, yaitu:
1. TUJUAN. Merupakan tujuan minimal yang akan dicapai dari setiap
pertemuan PA, dengan adanya tujuan Ini bukan berarti kita membatasi
pembahasan PA hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan tujuan. Kita
tetap memberi kesempatan kepada peserta PA untuk menemukan
kebenaran seluas-luasnya.
2. PENGANTAR TEKS. Berisi penjelasan mengenai konteks, atau pergumulan
yang melatar belakangi bacaan tersebut ditulis dan/atau terjadi.
3. PEMBUKAAN. Berisi kegiatan-kegiatan awal PA, meliputi pujian, doa
pembukaan, ucapan terima kasih kepada dan/atau sambutan tuan rumah,
atau bisa juga diadakan permainan yang relevan dengan situasi dan
kondisi masing-masing kelompok PA.
4. BAHAN BACAAN. Berisi perikop yang akan di PA-kan. akan sangat baik
bila kita setia membahas perikop yang telah ditentukan dalam setiap PA,
dan tidak cepat beralih pada perikop lain.
5. BAHAN DISKUSI. Merupakan panduan untuk menolong peserta PA
memahami perikop yang di PA-kan, merefleksikannya dalam konteks
masa kini dan menemukan penerapannya dalam kehidupan pribadi
maupun bersama. Pada bagian ini bisa ditambahkan dengan proyek
ketaatan atau kegiatan nyata yang bisa dilakukan sebagai penerapan dari
kebenaran yang ditemukan selama proses PA.
6. PERSEMBAHAN. Bagian ini disediakan bagi kelompok yang memang
mengadakan persembahan setiap pertemuannya, bagi yang tidak akan
sangat baik bila tetap menyanyikan pujian yang ada pada bagian ini.
1 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
7. DOA SYAFAAT. Akan sangat baik bila pemimpin PA menanyakan pokokpokok doa kepada peserta PA untuk didoakan bersama-sama, doa bisa
dipimpin oleh satu atau dua orang peserta PA.
8. PENUTUP. Disi dengan pujian, pengumuman bila ada dan doa penutup.
Dengan tetap menggunakan motto yang sama; “Pemahaman Alkitab
adalah proses berteologi bersama” dan dijiwai oleh nilai-nilai POD
(Pendidikan Orang Dewasa), melalui bahan PA ini seluruh peserta PA terlibat
dalam proses berteologi bersama dengan saling menghargai satu sama lain.
Peran pemandu PA bukanlah nara sumber, melainkan memandu berjalannya
proses PA.
Sungguh amat baik bila setiap pemimpin PA berkenan mempersiapkan
diri terlebih dahulu dengan mempelajari sistematika panduan, mempelajari
perikop yang di-PA-kan beserta latar belakangnya, juga menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada. Sekalipun kami sudah berusaha untuk membuat
pertanyaan yang sederhana, tetapi bila pemimpin sendiri tidak mampu
menjawab pertanyaan PA, berarti pertanyaan tersebut sulit dan perlu dibuatkan
pertanyaan lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman di Klasis
Pugung Raharjo yang telah menulis Panduan PA semester genap 2014 ini: Pdt.
Yohanes Eko Prasetyo (YEP), Pdt. Prasetyanto Aji (PA), Pdt. Karel Eka Putra
Barus (KEPB), Pdt. Indro Tri Sugioto (ITS), CPdt. Longgar Purnomo (LP),
Pdt. Theofilus Agus Rohadi (TAR). Kiranya jerih lelah dan pelayanan saudara
menjadi berkat bagi banyak orang dan mendatangkan kemuliaan bagi nama
Tuhan.
Akhir kata, Kiranya Panduan PA ini menjadi berkat bagi kita sekalian.
Selamat be-PA, Tuhan Yesus memberkati.
Salam & Doa
MPS GKSBS
2 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
Daftar Isi
Hal
1. Pengantar
1
2. Daftar Isi
3
3. Minggu Pertama Juli 2014
4
4. Minggu Kedua Juli 2014
6
5. Minggu Ketiga Juli 2014
8
6. Minggu Keempat Juli 2014
10
7. Minggu Pertama September 2014
13
8. Minggu Kedua September 2014
15
9. Minggu Ketiga September 2014
17
10. Minggu Keempat September 2014
19
11. Minggu Kelima September 2014
22
12. Minggu Pertama Oktober 2014
25
13. Minggu Ketiga Nopember 2014
28
14. Minggu Keempat Nopember 2014
30
15. Minggu Pertama Desember 2014
33
16. Minggu Kedua Desember 2014
35
17. Minggu Ketiga Desember 2014
37
18. Minggu Keempat Desember 2014
40
19. Minggu Kelima Desember 2014
42
***
3 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Juli 2014
Bacaan: Roma 8: 9 – 13
PENGANTAR
Dalam bacaan ini Rasul Paulus membedakan dua pola prinsip kehidupan
yang sangat berbeda dan saling bertentangan. Prinsip hidup yang pertama
disebutnya dengan ”hidup menurut daging” (dalam bahasa Yunani: sarx), dan
prinsip hidup yang kedua disebutnya dengan ”hidup menurut Roh” (dalam bahasa
Yunani: pneuma). Arti secara harafiah dari ”sarx” adalah daging, yang sering
dipakai dalam pengertian Rasul Paulus sebagai suatu pola hidup yang melihat dan
menyandarkan segala sesuatu dari segi manusiawi. Pengertian Rasul Paulus
mengenai ”hidup menurut daging” lebih ditujukan untuk menggambarkan suatu
pola hidup yang memiliki tabiat yang rentan terhadap keinginan dan dorongan
melakukan dosa. Jadi orang yang hidup menurut daging pada hakikatnya orang
yang lebih mengikuti kecenderungan nafsu dirinya untuk jatuh didalam perbuatan
atau tindakan yang melawan Allah.
Berbeda dengan pengertian ”hidup menurut Roh”, yaitu prinsip hidup
yang dikuasai oleh Roh Allah, sehingga orang yang hidup menurut Roh Allah
memiliki kemampuan untuk melawan setiap dorongan dan kecenderungan
melakukan tabiat dosa. Pengertian hidup menurut Roh ini memiliki latar-belakang
dalam teologia Perjanjian Lama, yaitu dengan pengertian ”ruakh”. Arti kata
”ruakh” berarti: roh, angin, nafas yang mana didalamnya terdapat kuasa Ilahi.
Sehingga apabila ”ruakh Elohim” (Roh Allah) hadir maka tampaklah daya
kuasaNya yang memberi kekuatan dan mampu membaharui. Sehingga orang yang
hidup menurut Roh, dia dimampukan oleh kuasa Ilahi untuk melakukan sesuatu
yang benar, sehingga dia juga mampu untuk terus-menerus membaharui hidupnya.
Dalam pergumulan, 2 prinsip kehidupan yang saling bertentangan, yaitu hidup
menurut daging dan hidup menurut Roh; Rasul Paulus melihat bahwa hukum
Taurat tidak mampu untuk memberdayakan dan menjamin manusia melawan
dorongan dan kecenderungan tabiat dosa yang ada dalam diri manusia. Dengan
kesadaran baru bahwa secara nyata hukum Taurat tidak mampu untuk
menyelamatkan manusia dan hidup benar di hadapan Allah atau hidup menurut
Roh, maka Rasul Paulus berdasarkan pengalaman imannya melihat hanya Kristus
saja yang mampu melakukannya.
4 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
1. Pembukaan.
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan terima
kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta yang setia
hadir.
2. Pujian Pembukaan.
Menyanyikan KJ 4:1, 4, 5.
3. Doa Pembukaan.
Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA memimpin doa pembukaan.
4. Pembacaan Alkitab.
Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab dari Roma 8: 9–13.
5. Pengantar Teks.
Pemandu PA membacakan pengantar PA dan setelah selesai memberi
kesempatan kepada peserta apabila ada yang tidak dimengerti dari pengantar
tersebut.
6. Diskusi.
Pemandu PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Menurut saudara, dari bacaan atau pengantar di atas, apakah hal yang
menarik atau penting? Jelaskan!
b. Mengapa tidak setiap orang Kristen mampu hidup menurut Roh, padahal
mereka telah beriman kepada Tuhan Yesus?
c. Sebutkan godaan yang sering muncul yang membuat orang Kristen tidak
hidup benar menurut Roh?
d. Buatlah komitmen atau tindakan nyata yang dapat dilakukan dalam
kehidupan bersama untuk memperbaiki keadaan yang ada?
7. Pujian dan Persembahan
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan kepada
Tuhan dengan menaikan pujian KJ 450: 1-2
b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa persembahan.
8. Doa syafaat
Pemandu PA mengajak peserta PA berdoa syafaat untuk pokok doa sebagai
berikut:
a. Bersyukur untuk PA yang sedang berjalan dan untuk PA yang akan datang
serta bagi peserta PA agar dapat bertumbuh imannya.
b. Berdoa untuk kegiatan persekutuan Jemaat agar semakin menghasilkan
jemaat yang hidup benar ditengah kehidupan.
9. Pujian penutup
a. Pujian Penutup KJ No 436
b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyoya rumah.
[YEP]
5 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Juli 2014
Bacaan: Yesaya 55: 10-11
TUJUAN:
1. Jemaat mengerti tentang firman Allah.
2. Jemaat mengimani kuasa firman Allah.
PENJELASAN TEKS:
Pelayanan nabi Yesaya terjadi selama masa kerajaan Israel pecah
menjadi dua. Kerajaan Utara, disebut sebagai "Israel", "Samaria", atau
"Efraim", meliputi sepuluh suku Israel. Kerajaan Selatan, yang biasanya
disebut "Yehuda" dengan ibu kota Yerusalem, terdiri atas suku Yehuda dan
Benyamin. Yehuda dan Israel telah menerima perjanjian Allah, hukum
Taurat, Bait Suci, dan banyak janji-Nya, namun, kehidupan mereka penuh
dosa, mereka mengabaikan perjanjian itu, dan gagal mengakui Allah
sebagai sumber keselamatan dan berkat; oleh karena itu Allah akan
menjatuhkan hukuman. Ia menawarkan pengampunan penuh jikalau
mereka mau bertobat, membuang kejahatan, berusaha melakukan yang
benar, dan mentaati firman-Nya (Yesaya 1:16-19).
Dalam perikop ini (Yesaya 55:10-11), Allah berbicara melalui
Yesaya untuk mengingatkan umat Israel akan kesetiaan kepada Tuhan
melalui ketaatan mereka pada firman Allah. Istilah "firman Allah" (juga
disebut "Firman Tuhan" atau "Firman" saja) bila kita teliti dalam Alkitab,
dengan jelas menunjukkan: Pertama, mengacu kepada segala sesuatu yang
telah diucapkan Allah secara langsung. Misalnya ketika Allah berbicara
kepada Adam dan Hawa, kepada Abraham, Ishak, Yakub dan Musa serta
kepada seluruh bangsa Israel di Sinai ketika menyebutkan Sepuluh Hukum.
Kedua, Allah juga berfirman melalui para nabi dalam Perjanjian Lama.
Ketika para nabi berbicara kepada umat Allah, pada umumnya mereka
mendahului pernyataan mereka dengan, "Beginilah firman Tuhan,". Hal
yang sama berlaku bagi apa yang dikatakan para rasul PB. Misalnya,
Paulus mengatakan kepada jemaat di Tesalonika bahwa "kamu telah
menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan
6 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai
firman Allah"). Ketiga, segala sesuatu yang dikatakan Yesus dalam
pelayanan-Nya di dunia adalah firman Allah karena Dia itu juga Allah.
Dalam perikop ini, Yesaya menegaskan bahwa firman Allah itu dinamis
dan penuh kuasa dan melakukan hal-hal besar.
PROSES BER-PA:
A. Pembukaan.
1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan
mengucapkan selamat datang kepada peserta PA.
2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung
pembuka PKJ.15.
3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu
peserta PA yang ditunjuk.
B. Pembacaan Alkitab dari Yesaya 55: 10-11.
C. Pembacaan penjelasan teks.
D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang Saudara pahami tentang firman Allah itu?
2. Menurut Saudara, apakah kotbah yang disampaikan dalam
kebaktian dan acara gereja yang lain bisa disebut firman Allah?
Mengapa demikian?
3. Apa manfaat firman Allah bagi Saudara? Mengapa demikian?
4. Apa saja tekad Saudara setelah membaca/mendengar dan
merenungkan firman Allah? Mengapa demikian?
E. Persembahan.
1. Kidung pengantar persembahan dari PKJ 169.
2. Doa persembahan dan doa syafaat.
F. Penutup.
1. Kidung penutup dari PKJ 255.
2. Doa penutup.
[AJI]
7 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Juli 2014
Bacaan: Matius 13:24-30; 36-43
TUJUAN:
Jemaat dapat menemukan dan menentukan sikap yang tepat bila menghadapi
pergumulan hidup.
PENJELASAN TEKS:
Dalam ayat 24-30, Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan tentang
kerajaan sorga kepada murid-murid-Nya; ada seorang petani yang menaburkan
benih yang baik di ladangnya. Namun, sesudah dia menyelesaikan tugas menabur
benih gandum, musuhnya datang. Dia datang didalam kegelapan, sementara
semua orang sedang tidur, dan menaburkan benih lalang di antara gandum.
Ternyata tidak ada seorang pun yang tahu sampai lalang itu tumbuh di antara
tanaman gandum. Lalang kelihatannya sangat mirip dengan gandum. Pada saat
tanaman mengeluarkan bulirnya, barulah orang bisa membedakan lalang dan
gandum (Matius 7:20). Pada waktu mengetahui hal itu, sudah tidak mungkin lagi
melakukan sesuatu. Seseorang yang berjalan di ladang gandum untuk membuang
lalang, akan menginjak-injak gandum. Lagipula, akar gandum dan lalang saling
terjalin satu dengan yang lain sehingga kalau lalang dicabut maka gandumnya
akan
tercabut
juga.
Hamba-hamba petani ingin mengetahui dari mana asal benih itu. Petani itu hanya
memberitahu mereka bahwa seorang musuh yang melakukannya dan mereka harus
membiarkan lalang itu sampai waktu panen. Pada waktu panen itulah para penuai
akan menerima perintah untuk mengumpulkan lalang untuk dibakar dan
mengumpulkan gandum untuk disimpan.
Perumpamaan dalam ayat 24-30 kemudian dijelaskan dalam ayat 36-43.
Berikut beberapa pokok penjelasannya:
1. Orang yang menaburkan benih adalah Anak Manusia. Anak manusia di sini
mengacu kepada Yesus Kristus.
2. Ladang ialah dunia.
3. Benih yang baik ialah anak-anak Kerajaan.
4. Lalang ialah anak-anak si jahat
5. Musuh yang menaburkan benih adalah Iblis.
6. Waktu menuai ialah akhir zaman.
7. Para penuai ialah malaikat.
8 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
Dari perumpamaan dan penjelasannya ada beberapa pesan yang bisa diambil,
diantaranya:
1. Allah ingin menunjukkan bahwa kejahatan yang ada di dunia merupakan
akibat perbuatan iblis. Jika kita baca ayat 28 dikatakan “Seorang musuh yang
melakukannya”. Kata ‘musuh’ di sini adalah Iblis (ayat 39).
2. Lalang dan Gandum sebenarnya sulit dibedakan ketika mereka masih dalam
proses pertumbuhan. Lalang dan gandum dapat dibedakan ketika tiba
waktunya untuk dipanen. Sebelum tiba masa panen, maka lalang dan gandum
akan hidup bersama. Agaknya ini menjelaskan dimana yang jahat dan yang
baik, akan dapat dibedakan melalui perbuatannya dan akan bersama-sama
sampai tiba waktunya mereka dipisahkan oleh Allah.
PROSES BER PA:
A. Pembukaan.
1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan
mengucapkan selamat datang kepada peserta PA.
2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung pembuka
KJ 260.
3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu peserta
PA yang ditunjuk.
B. Pembacaan Alkitab dari Matius 13:24-30; 36-43
C. Pembacaan penjelasan teks.
D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Menurut Saudara, motivasi apa yang diberikan Tuhan Yesus melalui
perumpamaan kepada murid-murid pada waktu itu dan kita saat ini?
2. Menurut Saudara, bagaimanakah harusnya menyikapi kejahatan yang
terjadi dalam dunia ini? Apakah dengan membiarkan? Bertahan? atau
Melawannya? Mengapa demikian?
E. Persembahan.
1. Kidung pengantar persembahan dari PKJ 231.
2. Doa persembahan dan doa syafaat.
F. Penutup.
1. Kidung penutup dari KJ 440.
2. Doa penutup.
[KEPB]
9 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Juli 2014
Bacaan: Mazmur 119: 57-64
TUJUAN:
1. Peserta PA memahami bahwa Firman Tuhan berkuasa dan
berdaulat atas setiap aspek dari kehidupan umatNya.
2. Peserta PA mampu mentaati dan menjalani Firman Tuhan.
PENJELASAN TEKS
Mazmur ini mengungkapkan kasih yang agung untuk Firman Allah
yang tertulis. Firman Allah disebutnya sebagai janji, perintah, pedoman,
kesaksian, ajaran, hikmat, kebenaran keadilan dan teguran. Firman Allah
disajikan sebagai penghiburan, perlindungan, kebahagiaan hati dan jiwa
serta sumber segala kebutuhan. Oleh karena itu pemazmur dalam
mengungkapkan kasih yang mendalam bagi Allah dengan membaca,
merenungkan, mendoakan FirmanNya. Ia mengajarkan bahwa kita akan
bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran hanya bila kasih akan
Firman bertumbuh dalam diri kita.
Mazmur 119:57-64; Kehidupan Pemazmur berpusat di sekitar
Allah & FirmanNya. Bilamana kita ingin mengenal Allah & kasihNya
(Mazmur 119:57-64) kita harus tinggal dalam FirmanNya (57), mencari
wajah & kasih karuniaNya dengan segenap hati (58), bergegas untuk
mentaaati FirmanNya (60), sering berdoa (62) bergaul dengan orang yang
takut akan Dia (63) mencari kasihNya (64) dan berdoa untuk mengenal &
melakukan kehendakNya. Hal itu diwujudkan melalui ketetapan hati untuk
setia dengan sikap terima kasihnya terbukti melalui janji untuk bangun pada
tengah malam guna bersyukur pada Allah.
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan
rumah yang telah berkenan menyediakan tempat untuk PA.
2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA
yang telah berkenan hadir.
10 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA. Lagu pembukaan
dari PKJ 4:1-2.
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian
sesuai urutan tempat duduk.
C. Bahan Diskusi
1. Hal-hal apakah yang telah Tuhan lakukan terhadap Pemazmur
dalam perikop ini? Bagaimanakah tanggapan Pemazmur terhadap
hal itu?
2. Apa yang paling sulit dilakukan orang kristen dalam mentaati
firman Tuhan?
3. Langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan untuk hidup benar
dihadapan Tuhan?
D. Persembahan
Peserta PA menyanyikan PKJ146:1-sckp, dengan mengumpulkan
persembahan. Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk
memimpin doa persembahan dan syafaat.
E. Penutup.
Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ. 185:1-2
[ITS]
11 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
Minggu Pertama dan Kedua Agustus 2014
Menggunakan bahan PA Pekan Diakonia
Minggu Ketiga dan Keempat Agustus 2014
Menggunakan bahan PA Pepenkris.
12 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama September 2014
Bacaan: Mazmur 63: 2-9
TUJUAN
1. Jemaat memahami bahwa Allah memelihara umat kepunyaan-Nya dalam
keadaan senang maupun susah.
2. Jemaat dapat bersyukur atas setiap kebaikan Tuhan dan mengekspresikannya
dengan pujian dan penyembahan pada Tuhan seumur hidupnya.
PENJELASAN TEKS
Mazmur 63 merupakan mazmur pujian. Pemazmur (Daud) memberikan
kesaksian tentang kebaikan Allah yang dialami dalam hidupnya. Peristiwa
menegangkan terjadi ketika pemazmur diancam akan dibunuh (Mzm 63:10).
Mereka adalah orang-orang yang iri melihat kebaikan, kelebihan, kemampuan,
bahkan kemenangan atau kesuksesan sang pemazmur atas peperangan melawan
bangsa-bangsa dan yang disukai juga dihormati publik. Iri hatinya meningkat
pada level kebencian dan yang akhirnya berikhtiar mencabut nyawa atau
membunuh pemazmur. Pemazmur berusaha menyelamatkan dirinya dari kejaran
musuh dan berlari ke padang gurun dan tinggal disana untuk beberapa saat demi
keamanan dirinya. Walaupun dalam keadaan tertekan dan terancam jiwanya,
Tuhan tetap memelihara dan menyelamatkan pemazmur.
Ayat 2-4a merujuk pada pujian dan rasa syukur pemazmur kepada Tuhan.
Ia menyadari dalam keadaan sulit, tertekan dan terancam pun Allah tetap
menyertainya dan memberikan pertolongan kepadanya.
Itulah yang juga
membuatnya penting dan harus memandang Allah dengan penuh hormat.
Sedangkan ayat 4b-9 menunjuk pada sebuah respon kesanggupan untuk
memuliakan Allah. Rasa syukur atas kebaikkan Tuhan, ditindaklanjuti dengan
mengagungkan dan membesarkan nama Allah, memuji-muji Allah dengan soraksorai, penuh sukacita.
Menarik sekali untuk diamati ketika pemazmur memberikan pernyataannya: “Ya
Allah, Engkaulah Allahku” (ay.2). Keyakinannya kepada Allah yang hidup
mempengaruhi hidupnya untuk selalu mencari Tuhan. Ia juga menegaskan,
“Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku.” (ay.5). Sebuah
komitmen untuk memuji dan menyembah Allah yang tidak hanya sesaat atau
batas waktu tertentu tetapi mengikat kontrak dengan Tuhan seumur hidup.
13 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
Kesadaran pemazmur untuk memuji dan menyembah Allah seumur hidupnya ini
didasari atas keyakinannya pada Allah yang memeliharanya. Melalui pengalaman
hidup pemazmur bersama Allah, ia mengajak umat Tuhan untuk mengingat
kembali dan bersykur atas pemeliharaan Tuhan yang dinikmati umat ketika dalam
keadaan senang atau susah, bahagia atau menderita. Umat Tuhan sanggup memuji
dan menyembah Tuhan seumur hidup. Dan hal ini akan lebih menarik jika
menjadi gaya hidup umat Tuhan.
PROSES BER-PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan
terimakasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas.
2. Pujian pembukaan: KJ 64:1-3
B. Doa Pembukaan.
C. Pembacaan Alkitab: Mazmur 63:2-9
D. Pembacaan Pengantar PA.
E. Diskusi.
1. Setelah Saudara membaca perikop di atas, “Alasan apa yang membuat
pemazmur memuji Tuhan atau memuliakan Tuhan dalam hidupnya?”
Jelaskan!
2. Pemazmur mengatakan “Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur
hidupku” (ay.5), apakah maksud perkataan pemazmur tersebut? Lalu
bagaimana penerapannya bagi kita?
3. Kendala apa yang dapat membuat kita enggan untuk bersyukur atau
memuji Tuhan? Jikalau ada, langkah apakah yang akan kita ambil untuk
menanggapi hal tersebut?
F. Persembahan
Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan dan
mengiringinya dengan pujian dari PKJ 147
G. Doa Syafaat
Pemandu meminta 2 atau 3 orang untuk berdoa syafaat (termasuk doa
persembahan) yang sudah disediakan secara bergiliran kemudian diakhiri
dengan Doa Bapa Kami.
H. Penutup
a. Pujian Penutup : PKJ 27:1,2,6
b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyonya rumah.
[LP]
14 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua September 2014
Bacaan: Roma 13: 8-10
TUJUAN:
Peserta PA akan semakin mewujudkan kasih dalam kehidupan mereka.
PENJELASAN TEKS
Surat Paulus kepada jemaat yang ada di Roma berisi beberapa
pengajaran praktis, salah satunya adalah bagaimana seharusnya orang
Kristen hidup di tengah non Kristen. Pengikut Kristus di kota Roma bukan
hanya asli orang Yahudi tetapi banyak juga orang diluar Yahudi. Pada
awalnya mereka mengalami hubungan yang tidak baik karena persoalan
asal muasal (Yahudi non-Yahudi). Orang Yahudi menyatakan dirinya
sebagai pihak yang paling layak disebut pewaris kerajaan Allah, sementara
yang bukan orang Yahudi masih diragukan keberadaanya. Oleh sebab
itulah hubungan ini harus diperbaiki. Akhirnya Paulus menulis tentang
bagaimana orang harus hidup sebagai orang Kristen, terutama tentang
caranya mempraktekkan kasih dalam hubungan dengan orang-orang lain.
Dalam teks bacaan ini Paulus sangat serius membicarakan masalah
kasih, dengan berharap bahwa orang tidak boleh behutang apapun kepada
siapapun1 melainkan harus saling mengasihi. Ia kembali menegaskan
alasan kenapa kasih kepada sesama harus dinyatakan dalam kehidupan
setiap orang Kristen di kota Roma. Alasannya adalah; [1]. ketika kasih
kepada sesama diwujudkan, maka orang tersebut telah memenuhi hukum
Taurat, Roma 13:8 “…..Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia,
ia sudah memenuhi hukum Taurat.” [2] Jika seseorang melakukan kasih
dalam hidupnya, maka ia tidak akan berbuat jahat kepada sesamanya. Kasih
itu yang kemudian akan membuat mereka dapat hidup bersama dengan baik
dengan orang lain, yang pada akhirnya hidup mereka menjadi kesaksian
yang nyata.
1
Berhutang dalam bahasa yunani memiliki arti meminjam sesuatu bisa berupa uang yang
harus dibayar, selain itu memiliki arti dosa, atau sesuatu kejahatan kepada orang lain
15 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PROSES PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA membuka dengan menyampaikan selamat datang
kepada seluruh peserta PA, dan mengucapkan terima kasih atas
penyambutan tua rumah.
2. Pemandu PA memberikan kesempatan kepada tua rumah untuk
menyambut peserta PA yang telah datang ke-rumah mereka.
B. Pujian pembukaan PKJ 04:1-2
C. Doa pembukaan
[Pemimpin PA bisa menunjuk salah satu peserta PA yang hadir untuk
memimpin doa pembukaan]
D. Pujian penyambut Firman PKJ No: 198: 1-3
E. Pembacaan Alkitab Roma 13: 8-10
F. Penjelasan Teks.
G. Bahan diskusi.
1. Menurut saudara, apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus dalam ayat
8,
bahwa orang tidak boleh berhutang, tetapi mengasihi
sesamanya. Apa hubungannya hutang dengan mengasihi sesama
dalam ayat ini?
2. Melakukan kasih berarti memenuhi hukum Taurat, atau mengenapi
hukum Taurat. Sudahkah saudara mengisi dan membuat penuh
hukum Taurat dengan kasih? Mengapa bisa demikian?
3. Menurut saudara bagaimana caranya agar kasih bisa menjadi gaya
hidup bagi orang Kristen di jaman sekarang ini (bukan hanya slogan
semata)?
H. Pujian respon sekaligus persembahan PKJ 128: 1-sckp
I. Doa syafaat dan Penutup dan diakhiri doa Bapa Kami
[TAR]
16 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga September 2014
Bacaan: Bilangan 21: 4 – 9
PENGANTAR
Dalam bacaan perikop ini diceritakan Bangsa Israel sedang dalam
perjalanan menuju Tanah Perjanjian. Mereka sudah sampai di Gunung Hor
dan baru saja menguburkan Harun di sana (Bil 20:22-29). Jika kita
perhatikan letak wilayah Mesir dan Sinai, akan kita lihat dengan jelas
bahwa mereka sudah sangat dekat dengan Tanah Kanaan. Mereka bahkan
sudah mencicipi kemenangan melawan salah satu raja Kanaan, yaitu Raja
Arad yang mereka kalahkan di kota Horma (Bil 21:1-3).
Namun ternyata perjalanan mereka tidak mulus, orang Edom tidak
mengijinkan orang-orang Israel melintasi wilayah mereka (Bil 20:14-21).
Akibatnya orang-orang Israel harus berjalan kembali kearah selatan (kearah
laut Tiberau) untuk mengitari wilayah Edom untuk sampai tanah perjanjian
yang dituju. Ini artinya perjalanan mereka menjadi lebih lama dan
membutuhkan perjuangan lagi.
PROSES BER-PA
1. Pembukaan
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan
peserta yang setia hadir.
2. Pujian Pembukaan
Menyanyikan KJ 17
3. Doa Pembukaan
Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA membuka dengan doa.
4. Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab dari Bilangan
21:4-9.
5. Pengantar Teks
Pemandu PA membacakan pengantar PA dan setelah selesai memberi
kesempatan kepada peserta apabila ada yang tidak dimengerti dari
pengantar tersebut.
17 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
6. Diskusi
Pemandu PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana perasaan bangsa Israel ketika mereka harus berjalan
berputar? Bagaimana mereka mengungkapkan perasaan tersebut
(Bnd. Bil.11: 4-6). Jika saudara berada disana pada waktu itu,
masihkah ada hal yang bisa disyukuri dalam keadaan seperti itu?
b. Mengapa Tuhan mengijinkan ular-ular itu untuk memagut mereka?
Apa yang mereka lakukan?
c. Tuhan menjawab doa Musa dengan menyuruh mereka melakukan
tindakan simbolis, apa makna tindakan simbolis tersebut?
d. Dalam hidup saudara, hal apakah yang sering membuat sering
berkeluh kesah? Apakah yang saudara pelajari dari perikop ini?
7. Pujian dan Persembahan
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan
kepada Tuhan dengan menaikan pujian PKJ. 264
b. Pemandu PA meminta salah satu peserta untuk berdoa persembahan.
8. Doa syafaat
Pemandu PA mengajak peserta PA berdoa syafaat untuk pokok doa
sebagai berikut:
a. Bersyukur untuk PA yang sedang berjalan dan untuk PA yang akan
datang serta bagi peserta PA agar dapat bertumbuh imannya.
b. Berdoa untuk kegiatan persekutuan Jemaat agar menjadi berkat bagi
kehidupan
c. Berdoa untuk bangsa dan negara.
9. Pujian penutup
a. Pujian Penutup KJ No 375
b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyoya rumah.
[YEP]
18 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat September 2014
Bacaan: Filipi 1: 20-27
TUJUAN:
1. Jemaat mengerti sikap hidup sebagai orang beriman dalam Kristus.
2. Jemaat memiliki hidup yang diperkenan Kristus.
PENJELASAN TEKS:
Perikop ini memberikan penjelasan atas apa yang diharapkan Rasul
Paulus yakni bahwa dirinya tidak akan beroleh malu dan agar Kristus
dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhnya Penekanan pada sekarang
menunjukkan bahwa saat penentuan sudah dekat. Baik oleh hidupku,
maupun oleh matiku, kalimat ini tidak menunjukkan bahwa Paulus tidak
mempedulikan hal-hal ini tetapi kerinduannya agar apa pun yang terjadi,
nama Kristuslah yang tetap dimuliakan. Ini semua bisa terjadi karena
kehidupan pribadi Paulus sudah demikian sempurna terserap kedalam diri
dan program Tuhannya sehingga dia dapat mengatakan, bagiku hidup
adalah Kristus. Kristus merupakan keseluruhan hidupnya. Mati adalah
keuntungan sebab di dalam ketiadaan keterbatasan hidup kesatuan dengan
Kristus akan terwujud dengan sempurna. Tidak ada nada keletihan hidup di
dunia dalam kata-kata Paulus ini. Orang percaya yang sejati, yang hidup di
tengah-tengah kehendak Allah, tidak perlu takut terhadap kematian.
Mereka mengetahui bahwa Allah mempunyai maksud untuk kehidupan
mereka dan bahwa kematian, bila itu datang, hanya merupakan akhir tugas
mereka di dunia dan awal kehidupan yang lebih indah bersama Kristus.
Paulus tidak berusaha untuk menentukan pilihannya lebih dari kehendak
Tuhan, tetapi membiarkan Tuhan yang menentukan hidupnya.
Dalam perikop ini, Paulus menyatakan keyakinannya, bahwa
sesudah kematian tubuh, jiwa para orang beriman segera masuk kemuliaan
abadi. Keinginan pribadinya adalah untuk dan diam bersama-sama
dengan Kristus, yang menunjukkan bahwa berada bersama dengan Kristus
jauh lebih indah daripada yang lainnya. Namun demikian, jika ia masih
19 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
diberi kesempatan hidup, kewajiban yang lebih besar lagi ialah untuk
tinggal di dunia ini.
Terhadap jemaat Filipi, Paulus tahu bahwa dirinya akan tinggal
dan akan bersama-sama lagi (untuk melayani) dengan mereka. Hasilnya
adalah bahwa mereka makin maju dan bersukacita dalam iman. Dan
karena bisa berkumpul kembali, maka membuat mereka bermegah dalam
Kristus.
Paulus juga memberikan nasihat dalam ayat 27, hendaklah
hidupmu, Kata Yunani (politeuomai) pertama-tama berarti: hidup sebagai
warga kota sesuai dengan undang-undang yang berlaku di kota itu. Kota
baru dalam Kerajaan Allah diperintah Kristus sebagai raja, Injil sebagai
undang-undang dasarnya dan orang Kristen sebagai warga. Teguh berdiri
dalam satu Roh, Makna sebenarnya dari kesatuan Roh terdiri atas hal hidup
dengan cara yang layak, berdiri teguh dalam satu roh dan satu maksud,
berjuang bahu membahu seperti prajurit-prajurit untuk membela Injil yang
sesuai dengan penyataan rasuli dan membela kebenaran Injil terhadap orang
yang menjadi "seteru salib Kristus". Jemaat di Filipi disuruh hidup
berpadanan dengan kerajaan sorga.
PROSES BER PA:
A. Pembukaan.
1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan
mengucapkan selamat datang kepada peserta PA.
2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung
pembuka PKJ 5.
3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu
peserta PA yang ditunjuk.
B. Pembacaan Alkitab dari Filipi 1: 20-27.
C. Pembacaan penjelasan teks.
D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
20 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
1. Menurut Bapak/ Ibu/ Saudara, apa yang dimaksud dalam ayat 21
dalam perikop ini?
2. Dalam keyakinan Rasul Paulus, hidup di dunia ini merupakan
gerbang menuju kehidupan kekal bersama Tuhan sesudah kematian
dan kematian adalah keuntungan. Pertanyaannya adalah, bagaimana
tanggapan Bapak/ Ibu/ Saudara, ketika ada anggota jemaat yang
tetap memohonkan doa keselamatan atas orang-orang Kristen yang
sudah meninggal?
3. Apa yang dimaksud dalam ayat 27 dan bagaimana Bapak/ Ibu/
Saudara menanggapinya sebagai sikap hidup?
E. Persembahan.
1. Kidung pengantar persembahan dari PKJ 7.
2. Doa persembahan dan doa syafaat.
F. Penutup.
1. Kidung penutup dari KJ 363.
2. Doa penutup.
[PA]
21 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kelima September 2014
Bacaan: Mazmur 25:4-9
TUJUAN:
Peserta PA memahami arti pentingnya permohonan pengampunan dari
Tuhan.
PENJELASAN TEKS:
Salah satu ciri kitab Mazmur adalah puisi yang ditandai dengan adanya
kesejajaran (paralelisme). Kesejajaran tersebut bisa ditemukan dalam satu
baris ataupun bait dalam puisi-puisi tersebut. Maksud istilah kesejajaran di
sini adalah adanya kesesuaian dan hubungan isi antar tiap baris atau bait,
bisa berupa kesamaan kata, sebab-akibat, ataupun penjelasan antar baris
atau bait. Adanya kesejajaran di sini bermaksud untuk menyampaikan satu
pesan. Misalnya dalam perikop yang kita baca saat ini bisa kita temukan
beberapa kesejajaran:
1. Ayat 4 sejajar dengan ayat 8 dan berbentuk sebab-akibat.
Ayat 4: Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku.
Ayat 8: Ia menunjukkan jalan
Jika kita melihat ayat 4 di mana pemazmur minta untuk diberitahukan
jalan, hal tersebut di jawab pada ayat 8 di mana Tuhan akan
menunjukkan jalan.
2. Ayat 5 sejajar dengan ayat 9 juga berbentuk sebab akibat.
Ayat 5 : Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku
Ayat 9 :Ia membimbing orang-orang dan Ia mengajarkan jalan-Nya
Pada ayat 5 pemazmur meminta diikut sertakan dalam perjalanan dan
diajarkan kemudian pada ayat 9 dikatakan bahwa Tuhan membimbing
dan mengajarkan jalan-Nya.
3. Ayat 6 & 7 sejajar dengan 10 berbentuk penjelasan peristiwa.
Ayat 6: Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu.....sebab sudah
ada sejak purbakala
22 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
Ayat 7: Dosa-dosaku... dan pelanggaranku... tetapi ingatlah... sesuai
dengan kasih setia-Mu
Ayat 10 : Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran....
bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatanperingatan-Nya.
Dalam 3 ayat yang sejajar ini ditandai dengan kata “kasih setia” dan
berbentuk penjelasan peristiwa. Apa yang ingin dijelaskan di sini?
Yaitu Kasih Setia Tuhan sudah ada sejak dulu, kemudian pemazmur
mengharapkan dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan
diingat sesuai dengan kasih setia Tuhan. Sesuai dengan Kasih setia di
sini bisa diartikan kemurahan Tuhan.
Dari hal di atas ada beberapa hal yang didapatkan:
1. Ketika seseorang meminta kepada Tuhan agar diberi tahu jalan-Nya
maka Tuhan akan memberitahukannya (ayat 4,8). Jalan Tuhan di sini
mengacu kepada “jalan yang benar” yaitu hidup dan beribadat sesuai
dengan hukum Taurat (lihat juga Mzm 143:10; Ams 3:6, 4:10, 15:19,
24). Dalam hal ini, pemazmur memiliki hasrat untuk hidup sesuai
dengan jalan yang benar.
2. Ketika seseorang meminta diikut sertakan dalam perjalanan dan
diajarkan maka Tuhan akan membimbing dan mengajarkan jalan-Nya
(ayat 5,9).
3. Ketika seseorang memohon untuk diampuni dosa dan pelanggarannya
hal ini bisa didapatkan dengan cara berpegang pada janji Tuhan dan
menaati peringatan-peringatan Tuhan (ayat 6,7,10).
PROSES BER PA:
A. Pembukaan.
1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan
mengucapkan selamat datang kepada peserta PA.
2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung
pembuka PKJ 131.
3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu
peserta PA yang ditunjuk.
23 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
B. Pembacaan Alkitab dariMazmur 25:4-9
C. Pembacaan penjelasan teks.
D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang mendorong seseorang memohon pengampunan atas dosa
dan pelanggaran yang mereka dilakukan? Dan mengapa ada juga
orang yang masih melakukan suatu yang jahat, misal: judi,
perampokan, pelecehan, aborsi, pembunuhan, dsb?
2. Apa yang mendorong pemazmur dalam periskop ini memohon
pengampunan atas dosa yang pernah ia lakukan dan hasrat dia
untuk hidup menurut jalan yang benar?
3. Bagaimanakah seharusnya sikap orang yang telah mengaku dosa
dan mendapatkan pengampunan?
E. Persembahan.
1. Kidung pengantar persembahan dari KJ 369a.
2. Doa persembahan dan doa syafaat.
F. Penutup.
1. Kidung penutup dari KJ 408.
2. Doa penutup.
[KEPB]
24 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Oktober 2014
Bacaan Alkitab: Filipi 4: 6-9
TUJUAN
1. Jemaat mengerti bahwa Allah mampu memberikan sukacita kepada
mereka.
2. Jemaat memiliki keyakinan bahwa Allah adalah sumber sukacita.
PENJELASAN TEKS
Surat Filipi merupakan salah satu surat kiriman Rasul Paulus untuk
jemaat kristen dikota Filipi. Surat ini dikelompokkan sebagai surat-surat penjara
bersama surat-surat Paulus kepada Jemaat di Efesus, Kolose, Filemon. Bagian
pengantarnya menyebutkan Paulus dibantu oleh rekan sekerjanya Timotius dalam
pengiriman surat kepada jemaat di Filipi. Walaupun surat ini ditulis didalam
penjara, tetapi Paulus tetap mengucap syukur dan berdoa bagi jemaat di Filipi
karena ia tetap yakin akan iman jemaat disana. Adapun hal-hal yang mendasari
dalam keyakinan Rasul Paulus dituliskan dalam pasal 6-9 yaitu:
Filipi 4:6 Salah satu cara untuk melenyapkan kekawatiran adalah dengan
doa dengan alasan:
1. Oleh doa kita memperbaharui kepercayaan kita dalam kesetiaaan Tuhan
dengan menyerahkan segala kecemasan dan segala persoalan kepada Dia yang
memelihara kita. (Mat 6:25-34, 1Petrus 5:7).
2. Damai sejahtera Allah akan mengawal hati dan pikiran kita sebagai akibat
persekutuan kita dengan Kristus Yesus (Filipi 4;6-7, kol 3:15)
3. Allah menguatkan kita dari segala perkara yang Ia inginkan dari kita (Filipi
4:13,Ef 3:6)
4. Kita menerima rahmat, kasih karunia dan pertolongan pada waktu kita
memerlukannya (Ibrani 4:16)
5. Kita yakin Allah turut bekerja untuk segala kebaikan kita (Roma 8:28)
Filipi 4:7, damai sejahtera adalah sebuah keyakinan yang teguh bahwa
Tuhan Yesus dekat dan kasih Allah bekerja dalam kehidupan kita demi kebaikan.
Bila kita menyerahkan segala kesusahan kita maka Allah akan mengawal pintu
hati dan pikiran kita sambil mencegah kesusahan dan dukacita hidup ini yang
mengganggu kehidupan kita dan meruntuhkan harapan kita dalam Kristus. Kalau
kecemasan dan ketakutan kembali maka doa, permohonan dan ucapan syukur akan
25 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
menempatkan kita dibawah damai sejahtera Allah yang mengawali hati kita.
Sekali lagi kita akan merasa aman dan bersukacita didalam Tuhan.
Filipi 4:8, agar dapat mengalami damai sejahtera dan kemerdekaan Allah
dari kecemasan orang percaya harus menetapkan pikiran mereka pada hal-hal yang
benar, mulia, adil, suci. Paulus berkata bila kita melakukan hal ini maka Damai
sejahtera Allah akan menyertai kamu.
Filipi 4:9, Paulus mengajak mewujudkan cita-cita itu sesuai dengan ajaran
Paulus dan terutama menurut teladannya.
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan rumah
yang telah berkenan menyediakan tempat untuk PA.
2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA yang
telah berkenan hadir
3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA.
4. Lagu pembukaan dari PKJ 13:1-2.
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian sesuai
urutan tempat duduk.
C. Bahan Diskusi
1. Hal-hal apa yang Saudara temukan dalam perikop ini? Diskusikan hasil
temuan anda.
2. Mengapa orang percaya harus bersukacita?
3. Hal- hal apa yg bisa kita teladani dari sikap dan perbuatan Rasul
Paulus?
D. Persembahan
Peserta PA menyanyikan PKJ. 216 dengan mengumpulkan persembahan.
Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk memimpin doa persembahan
dan syafaat.
E. penutup.
Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ165:1-2. Pemimpin menunjuk
peserta memimpin doa syafaat. [ITS]
26 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
Minggu Kedua Oktober 2014
s.d.
Minggu Kedua Nopember 2014
Menggunakan bahan PA MPHB 2014
27 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Nopember 2014
Bacaan: 1 Tesalonika 5: 1-6
TUJUAN:
Peserta PA memiliki pemahaman yang benar tetang akhir zaman, dan
siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.
PENJELASAN TEKS
Perikop bacaan 1 Tes 5: 1-6 diawali dengan pembahasan perihal
keberadaan orang yang sudah meninggal sebelum Tuhan Yesus datang
kedua kalinya. Kemudian dilanjutkan dengan proses bagaimana Yesus
akan datang kedua kalinya ke dunia ini, serta apa yang akan terjadi dengan
kehidupan orang yang masih hidup dan yang sudah meninggal ketika
Tuhan datang.
Menurut Rasul Paulus pengajaran tentang akhir zaman tidak harus
ia sampaikan lagi kepada orang-orang yang ada di Tesalonika, Rasul Paulus
sangat yakin bahwa mereka sudah tahu persis tentang itu. Salah satu
prinsip tibanya akhir zaman adalah kedatangannya yang secara tiba-tiba
(seperti pencuri) dan itu sudah diketahui oleh semua orang.
Dalam bacaan 1 Tesalonika 5: 3-6 ini membagi orang percaya
dalam dua kelompok. Pada bagian yang pertama; dari ayat 3 ini Rasul
Paulus menjelaskan sebuah gambaran bahwa ada orang yang digolongkan
sebagai orang yang tidak siap, ketika Tuhan datang ke-dua kalinya. Orang
yang tidak siap ketika kedatangan Tuhan ini, akan mengalami kebinasaan,
dan Alkitab mencatat orang yang tidak siap tidak akan luput dari kegerian
akhir zaman ini, pada akhirnya sia-sialah menjadi seorang Kristen, sia-sia
semua ibadah, doa dan pengorbanan, jika tidak diselamatkan pada waktu
Tuhan Yesus datang pada kedua kali.
Bagian kedua, dari ayat 4-6 Rasul Paulus menyakinkan orangorang yang ada di Tesalonika bahwa mereka adalah golongan orang yang
siap untuk menyambut kedatangan Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan
28 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
kepada mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak sedang
tertidur seperti orang lain. Inti berita Rasul Paulus kepada orang-orang
yang hidup sebagai anak-anak terang adalah, “berjaga-jaga.” Sebab ada
banyak orang percaya yang tidak bersiap, mereka terbawa oleh arus dunia
ini, mabuk akan kesenangan dunia dan tertidur secara rohani. Berjagajaga, merupakan pesan Yesus yang telah berulang kali dikatakan-Nya
kepada murid-murid.
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA membuka dengan menyampaikan selamat datang
kepada seluruh peserta PA, dan mengucapkan terima kasih atas
penyambutan tuan rumah.
2. Pemandu PA memberikan kesempatan kepada tuan rumah untuk
menyambut peserta PA yang telah datang ke-rumah mereka.
B. Pujian pembukaan KJ 18: 1-3
C. Doa pembukaan oleh salah satu peserta PA
D. Pujian penyambut Firman KJ 52: 1-2
E. Pembacaan Alkitab 1 Tesalonika 5: 1-6
F. Penjelasan Teks
G. Bahan diskusi
1. Jelaskan hal-hal yang saudara ketahui tentang akhir zaman?
2. Jika Tuhan Yesus datang pada saat ini, apakah saudara sudah siap?
apa alasanya?
3. Hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan diri
dalam menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kalinya?
4. Sebagai orang-orang yang hidup dalam terang, apa saja tindakan
nyata kita untuk “membangunkan” saudara-saudara kita yang
sedang “tertidur” imannya pada saat ini?
H. Pujian respon sekaligus persembahan KJ 85: 1,2,10
I. Doa syafaat, Penutup dan Doa Bapa Kami
[TAR]
29 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Nopember 2014
Bacaan: Yehezkiel 34: 11-17
TUJUAN
1. Peserta memahami bahwa seluruh peristiwa kehidupan Tuhan ijinkan
untuk kehidupan yang lebih baik
2. Peserta memegang teguh dan mengimani bahwa janji-janji Allah akan
digenapi bagi umat-Nya
PENJELASAN TEKS
Kitab Yehezkiel berisi tentang penglihatan-penglihatan dan
nubuatan yang diterima nabi Yehezkiel dari Allah di Babel. Yehezkiel
menyampaikan nubuat malapetaka dan memperingatkan penduduk Yehuda
dan Yerusalem tentang dosa-dosa mereka terhadap Allah. Mereka telah
beribadah kepada ilah-ilah lain. Pada masa-masa sulit mereka lebih
mengandalkan raja-raja asing daripada mengharapkan pertolongan Tuhan.
Hidup mereka tidak sesuai lagi dengan Hukum Taurat. Dosa dan kebebalan
hati mereka telah menajiskan seluruh negeri dan Bait Suci. Bangsa milik
TUHAN akhirnya ditahklukkan oleh bangsa Babel dan hidup dalam
pembuangan.
Namun, Yehezkiel juga menyampaikan nubuat yang
membangkitkan pengharapan akan masa depan yang lebih baik. Tuhan
beruntun mejanji akan membebaskan mereka dari pembuangan dan
menuntun mereka kembali ke Yerusalem. Kitab ini dapat dibagi dalam dua
bagian, pasal 1–32 berisi nubuat Yehezkiel tentang hukuman dan
malapetaka yang menimpa Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Sedangkan
pasal 33–48 lebih menyoroti tindakan Tuhan untuk memulihkan dan
mengantar umat-Nya menuju masa depan yang baru dan cerah.
Perikop ini merupakan bagian dari janji Tuhan untuk memulihkan
keadaan umat-Nya. Allah menyatakan kasih-Nya melalui pemeliharaan
umat seperti seorang gembala yang menggembalakan domba-dombanya.
Allah berkata: “Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan
domba-domba-Ku dan akan mencarinya.” (ay.11). Allah memberikan
pengharapan bagi domba-domba-Nya dan Ia sendiri yang akan
30 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
memperhatikan, memelihara, menolong, melindungi domba-domba dari
bahaya. Hal ini diperjelas pada ayat-ayat selanjutnya.
1. Allah akan mencari dan menyelamatkan domba yang hilang (ay.12,16)
2. Ia akan membebaskan mereka dan membawa pulang ke tanah atau
tempat yang telah disediakan-Nya (ay.13a)
3. Ia mensejahterakan mereka, Ia tidak membiarkan mereka kelaparan
(ay.13b-15)
4. Ia akan merawat dan menyembuhkan domba yang terluka dan sakit
(ay.16)
5. Ia juga menjadi pelindung mereka (ay.16).
Ketika Allah mendidik umat-Nya, Ia tidak hanya mengingatkan atau
menegor mereka, namun Ia juga dengan keras menghukum mereka supaya
mereka sadar dan bertobat. Hal ini Allah nyatakan karena selain sebagai
gembala, Allah adalah Hakim bagi mereka (ay.17). Dan Allah juga yang
akan memberi pemulihan bagi umat pilihan-Nya. Pengharapan inilah yang
harus dipegang teguh umat Tuhan bahwa Tuhan Allah merencanakan
kehidupan yang lebih baik kepada umat-Nya yang walaupun Allah
menghendaki masa-masa sulit, penderitaan atau hal yang tidak kita
inginkan terjadi dalam hidup kita. (LP).
PROSES BER-PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta
dan terimakasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas.
2. Pujian pembukaan: KJ 415
B. Doa Pembukaan
Pemandu meminta salah satu perserta untuk memimpin doa pembukaan.
C. Pembacaan Alkitab : Yehezkiel 34:11-17
D. Pembacaan Pengantar PA
31 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
E. Diskusi
1. Dalam teks terdapat kalimat yang sering diulang, “Aku akan
menggembalakan domba-dombaKu (mereka)…..” pada ayat 13b,
15, 16b. Apa maksud Allah mengulang-ulang perkataan-Nya?
2. Tindakan apa sajakah yang Allah lakukan sebagai gembala kepada
domba-domba-Nya?
3. Apakah pengalaman hidup dalam kesulitan, tekanan atau
penderitaan bangsa Israel dalam pembuangan di Babel, juga pernah
kita alami dalam perjalanan hidup saudara? Ceritakan!
4. Apakah yang dapat kita lakukan untuk menanggapi janji-janji yang
Allah berikan pada kita?
F. Pujian dan Persembahan
Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan dan
mengiringinya dengan pujian dari PKJ 146
G. Doa Syafaat
Pemandu meminta 2 atau 3 orang untuk berdoa syafaat (termasuk doa
persembahan) secara bergiliran kemudia diakhiri dengan Doa Bapa
Kami.
H. Penutup
1. Pujian Penutup : PKJ 165
2. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyonya rumah.
[LP]
32 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Desember 2014
Bacaan: I Korintus 1: 3 - 9
PENGANTAR
Paulus mengucap syukur kepada Tuhan karena ia sadar bagaimana
kedudukan jemaat itu di dalam Kristus. Alasan lain mengapa Paulus
mengucap syukur kepada Tuhan atas jemaat Korintus adalah, karena
sekalipun dia melihat banyak kegagalan namun Paulus tetap masih bisa
memandang kebaikan mereka yang patut disyukuri.
Paulus juga mengucap syukur atas kasih karunia Allah yang
dianugrahkan kepada jemaat itu. Paulus menyadari bahwa anugerah
keselamatan adalah harta yang paling besar yang dapat dimiliki oleh setiap
orang percaya, oleh sebab itu Paulus bersyukur atas anugerah keselamatan
yang telah diterima oleh jemaat Korintus tersebut.
Paulus juga mengucap syukur karena jemaat Korintus telah menjadi
kaya dalam segala hal, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan dan
mereka tidak kekurangan karunia yang Tuhan berikan kepada mereka.
Paulus juga mengucap syukur karena Tuhan tetap memelihara dan
meneguhkan iman mereka.
PROSES BER-PA
1. Pembukaan
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan
peserta yang setia hadir.
2. Pujian Pembukaan
Menyanyikan PKJ 14
3. Doa Pembukaan
Pemandu PA meminta salah seorang peserta PA memimpin doa.
4. Pembacaan Alkitab
Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab dari I Korintus
1:3–9.
33 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
5. Pengantar Teks
Pemandu PA membacakan pengantar PA dan setelah selesai memberi
kesempatan kepada peserta apabila ada yang tidak dimengerti dari
pengantar tersebut.
6. Diskusi
Pemandu PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Ceriterakan kembali menurut bahasa yang sederhana: dalam Surat
Rasul Paulus, seperti apakah keadaan Jemaat Korintus yang ada
dalam bacaan kita?
b. Apakah dasarnya ketika Rasul Paulus menegaskan bahwa Tuhan akan
meneguhkan Jemaat Korintus sampai kepada kesudahannya sehingga
mereka tidak bercacat pada hari Tuhan? Bagaimana dengan kita?
c. Keteladanan apakah yang ditunjukkan Rasul Paulus dalam
pelayanannya bagi kita? Apakah kita seorang yang sering bersyukur
dengan keadaan disekeliling kita? Jelaskan!
d. Buatlah rencana tindakan yang dapat dikembangkan dalam pelayanan
disemangati keteladanan Rasul Paulus!
7. Pujian dan Persembahan
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan
kepada Tuhan dengan menaikan pujian PKJ 145
b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa
persembahan.
8. Doa syafaat
Pemandu PA mengajak peserta PA berdoa syafaat untuk pokok doa
sebagai berikut:
a. Bersyukur untuk PA yang sedang berjalan dan untuk PA yang akan
datang serta bagi peserta PA agar dapat bertumbuh imannya.
b. Berdoa untuk kegiatan persekutuan Jemaat agar menjadi berkat bagi
kehidupan
c. Berdoa agar setiap jemaat belajar senantiasa mengucap syukur.
9. Pujian penutup
a. Pujian Penutup KJ 444
b. Doa Penutup, dapat dipimpin oleh tuan/nyoya rumah.
[YEP]
34 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Desember 2014
Bacaan: Mazmur 85: 9-14
TUJUAN:
1. Jemaat mengimani bahwa Tuhan selalu mengasihi umatNya.
2. Jemaat tetap memiliki pengharapan akan pertolongan Tuhan.
PENJELASAN TEKS:
Mazmur ini merupakan doa permohonan yang diucapkan kaum
Israel buangan yang sudah kembali ke tanah air berkat karunia Allah. Akan
tetapi, ketika mereka sampai di tanah airnya, keadaan di tanah air jauh dari
memuaskan sehingga umat mengeluh dan minta tolong kepada Tuhan.
Maka seseorang atas nama Yahwe, imam atau nabi dalam ibadat, menjawab
dan menjanjikan anugerah Tuhan dan kesejahteraan umat. Ia diberi janji
kenabian bahwa damai sejahtera, rohani jasmani, akan terwujud dimasa
mendatang, dimasa Mesias.
Kendatipun mazmur ini pada dasarnya adalah ratapan bangsa,
mazmur ini juga memiliki unsur nubuat yang kuat. Bagian pertama (ayat 24) kelihatannya merujuk pada kembalinya bangsa itu dari pembuangan,
tetapi ayat-ayat ini dibuat lebih ideal daripada keadaan yang dikenal pada
zaman itu. Pemazmur memakai gambaran ideal ini untuk memperlihatkan
perbedaan yang tajam.
Ayat 9-14 merupakan jawaban penuh Harapan. Aku mau
mendengar apa yang hendak difirmankan Allah. Dengan gaya
bernubuat, pemazmur mendengar pesan Allah sebagai jawaban atas doa
bangsa itu. Dia yakin bahwa itu pasti merupakan pesan damai sejahtera.
Dengan memakai berbagai personifikasi (penggambaran benda atau sesuatu
yang mati namun dianggap hidup) yang gamblang dia menjelaskan betapa
nyata keselamatan Allah itu. Kesatuan antara kasih-Nya dengan kesetiaan
kita, antara keadilan-Nya dan damai sejahtera dalam hati kita, antara
bumi dan langit, menjadi pasti ketika Allah dan manusia bertemu. Sebagai
hasil dari pertemuan ini, Allah akan menyediakan apa yang dibutuhkan
manusia dan menuntun mereka kepada jalan yang benar. Bagi kita semua,
harapan-harapan dalam Tuhan Allah akan selalu nyata diperoleh.
35 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
Sebagaimana pemazmur ini, ia memberikan teladan keyakinannya pada
pertolongan Tuhan.
PROSES BER PA:
A. Pembukaan.
1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan
mengucapkan selamat datang kepada peserta PA.
2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung
pembuka KJ 52.
3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu
peserta PA yang ditunjuk.
B. Pembacaan Alkitab dari Mazmur 85: 9-14.
C. Pembacaan penjelasan teks.
D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Dalam perikop ini, disampaikan oleh pemazmur, bahwa dirinya
memiliki pengharapan akan pertolongan Tuhan. Mengapa demikian?
2. Dalam kehidupan setiap umat, pasti pernah memiliki masalah. Apa
saja yang biasanya Bapak/ Ibu/ Saudara lakukan dalam menghadapi
permasalahan tersebut?
3. Pemazmur memiliki pengharapan bahwa Tuhan sanggup
menolongnya, bagaimana dengan tekad iman Bapak/ Ibu/ Saudara?
Mengapa demikian?
E. Persembahan.
1. Kidung pengantar persembahan dari KJ 393.
2. Doa persembahan dan doa syafaat.
F. Penutup.
1. Kidung penutup dari PKJ 206.
2. Doa penutup.
[PA]
36 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Desember 2014
Bacaan: Lukas 1:46-55
TUJUAN:
Peserta PA bersuka cita atas kebaikan Tuhan yang terjadi pada diri sendiri
dan orang lain.
PENJELASAN TEKS:
Nyanyian pujian Maria dalam ayat 46-55, biasa dikenal dengan
istilah “magnificat” (berasal dari bahasa Latin). Nama magnificat diambil
dari kalimat awal nyanyian pujian tersebut, “jiwaku memuliakanTuhan”.
"Magnificat" berisi letupan-letupan kegembiraan dan rasa syukur Maria
atas rahmat Allah baginya, yaitu menjadi ibu Penebus dan syukur atas
kedatangan-Nya kedunia yang sudah begitu lama didambakan. Nyanyian
pujian Maria ini juga banyak menggunakan kutipan-kutipan dari Perjanjian
Lama dan menunjuk kepada kedatanganTuhanYesus.
Jika dibandingkan dengan Perjanjian Lama. Kidung Maria agak
mirip dengan puji-pujian Hana dalam 1 Sam 2:1-10, dimana Hana pada saat
itu, sangat bersukacita karena telah melahirkan Samuel, anaknya lewat
campur tangan Ilahi. Pujian tersebut mau memperlihatkan bahwa Allah
adalah Allah yang memperhatikan penderitaan umat-Nya, khususnya
Hanna pada saat itu, ketika ia harus merasa terhina, rendah, dan tidak
berharga karena tidak dapat melahirkan seorang anak bagi suaminya
Elkana. Demikian juga pujian Maria yang maumenujukkan perbuatan
Allah yang memperhatikan umat-Nya.
Magnificat sebagai sebuah doa yang memuji dan memuliakan Allah
karena apa yang telah Allah lakukan bagi diri Maria (46-50) dan kepada
umatnya (51-55). Dalam pujian ini hanya Allah saja yang menjadi tujuan
dan pusatnya. Jika kita perhatikan ayat 46-50, ayat-ayat tersebut berisi
tentang kebesaran dan kemahakuasaanTuhan Allah, sehingga Maria
menyembah Allah. Dikatakan dalam ayat-ayat tersebut bahwa jiwa Maria
memulikanTuhan dan hatinya bergembira karena Allah, Juruselamatnya,
Allah memperhatikan kerendahan hamba-Nya, Yang Mahakuasa telah
37 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
melakukan perbuatan-perbuatan besar kepada Maria. Ini merupakan pujian
Maria atas apa yang telah dilakukan Allah kepadanya dirinya secara ribadi.
Kemudian, pada ayat 51-55, merupakan pujian tentang tindakan
Allah terhadap umatNya, dimana Allah memperlihatkan kuasa-Nya dengan
perbuatantangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak
hatinya (51), menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan
meninggikan orang-orang yang rendah (52), melimpahkan segala yang baik
kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan
tangan hampa (53), menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat
rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang Israel (5455).
PROSES BER PA:
A. Pembukaan.
1. Pemimpin PA mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan
mengucapkan selamat datang kepada peserta PA.
2. Pemimpin PA mengajak peserta PA untuk menyanyikan kidung
pembuka PKJ 16.
3. Doa pembukaan bisa dilakukan oleh pemimpin PA atau salah satu
peserta PA yang ditunjuk.
B. Pembacaan Alkitab dari Lukas 1:46-55
C. Pembacaan penjelasan teks.
D. Pemimpin PA memandu diskusi dengan pertanyaan sebagai berikut:
Terkait dengan isi pujian Maria, sangat menarik bila melihat
kegembiraan Maria ternyata bukan hanya tentang apa yang terjadi pada
dirinya sendiri (46-50) tetapi juga apa yang terjadi bagi orang lain (5155). Artinya, Maria tidak hanya bergembira atas kebaikan Allah
terhadap dirinya sendiri tetapi juga bersyukur atas kebaikan Allah
terhadap orang lain. Berdasarkan hal tersebut, berikut beberapa
pertanyaan yang sekiranya bisa kita diskusikan:
1. Jika dibandingkan dengan isi pujian Maria, bagaimana tanggapan
anda tentang pendapat yang mengatakan “seorang akan sedih jika
ada sesamanya yang mengalami masalah, tetapi ia akan lebih sedih
38 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
bila sesamanya lebih baik dan berhasil daripada dirinya”?
Bukankah dalam kenyataan sehari-hari sering kali kita temui ada
orang yang justru sedih bahkan iri ketika orang lain atau
tetangganya lebih “sukses” daripada dirinya?
2. Menurut anda ketika melihat dan merenungkan isi nyanyian pujian
Maria di atas, pesan apa yang didapatkan untuk gereja dan diri
sendiri harus lakukan?
E. Persembahan.
1. Kidung pengantar persembahan dari PKJ 239.
2. Doa persembahan dan doa syafaat.
F. Penutup.
1. Kidung penutup dari KJ 392.
2. Doa penutup.
[KEPB]
39 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Desember 2014
Bacaan Alkitab: Mazmur 89: 2-5
TUJUAN:
1. Jemaat mengerti bahwa Allah setia akan janji-Nya.
2. Jemaat senantiasa dapat mengandalkan Tuhan.
PENJELASAN TEKS
Mazmur pujian ini pada dua bagian pertamanya (1-19,20-33)
berfokus pada kesetiaan Tuhan. Namun pada bagian akhir (39-53) berubah
menjadi keluhan yang dipanjatkan karena apa yang dipaparkan pada dua
bagian tersebut sepertinya tidak lagi berlaku. Kesetiaaan adalah kata kunci
Mazmur (2,3,6,9,15,34,50).
Kesetiaaan Tuhan nyata lewat pemilihan Tuhan atas hambaNya
Daud untuk menggembalakan umat-Nya (2-5). Seberapa pasti Tuhan dapat
diandalkan dengan janjinya tersebut? Sepasti kedaulatan Tuhan atas alam
ciptaaanNya, demikianlah Allah akan memastikan bahwa umatNya akan
mendapatkan berkat yang dicurahkan lewat orang yang dipercaya
memimpin mereka (16-19). Seperti tunduknya semua kekuatan alam baik
yang di atas maupun yang di bumi kepada Tuhan, demikian juga hambaNya
akan taat dan setia menjalankan panggilan penggembalaan-Nya atas umat
Tuhan. Kepastian inilah yang membuat Pemazmur tegas memastikan
bahwa bahwa ia dan umat Tuhan dapat mengandalkan Tuhan.
Mazmur ini pada dasarnya adalah ratapan dari individu yang
berbicara mewakili bangsa. Ratapan yang sebenarnya diawali dengan
pengantar panjang berisi nyanyian pujian dan sabda Tuhan. Mazmur yang
agak panjang ini bertemakan kesetiaan Allah kepada janji yang diberikan
Daud serta keturunannya. Mazmur ini mengingatkan tentang kesetiaaan
Tuhan kepada janjiNya, Khususnya janjiNya kepada Daud.
Lalu
menyusullah suatu puji-pujian kepada Allah pencipta.
40 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu mengucapkan salam dan terima kasih kepada tuan
rumah yang telah berkenan menyediakan tempat untuk PA.
2. Pemandu mengucapkan terima kasih kepada segenap peserta PA
yang telah berkenan hadir.
3. Doa pembukaan dipimpin oleh pemandu PA.
4. Lagu pembukaan dari PKJ55:1-3.
B. Pembacaan Alkitab
Pemandu mengajak peserta untuk membaca Alkitab secara bergantian
sesuai tempat duduk
C. Bahan Diskusi
1. Dalam hal apa kesetiaan Tuhan dinyatakan kepada umatNya?
2. Belajar tentang apa dari perikop ini dihubungkan dengan
kehidupan bersama orang lain?
3. Berikan contoh sikap hidup setelah kita menerima kesetiaan
Tuhan lewat janjiNya?
D. Persembahan
Peserta PA menyanyikan PKJ148:1-sckp
dengan mengumpulkan
persembahan. Pemimpin menunjuk salah seorang peserta untuk
memimpin doa persembahan dan syafaat.
E. Penutup.
Pemandu mengajak peserta untuk memuji dari PKJ 179:1-2
[ITS]
41 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kelima Desember 2014
Bacaan: Mazmur 105: 1-9
TUJUAN:
Peserta PA semakin merasakan kebaikan Tuhan, dan kemudian akan
semakin medekat kepada Tuhan dalam kehidupannya.
PENJELASAN TEKS
Dalam masa penantian untuk menempati tanah Kanaan setelah
pulang dari negri pembuangan, pemazmur mengajak umat untuk
merenungkan perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan di masa lampau, baik yang
mereka alami sendiri maupun yang dialami oleh nenek moyang. Dengan
merenungkan kembali, pemazmur mendapat kekuatan iman bahwa Tuhan
pasti tidak akan lupa dengan janjiNya. Dalam perenungan akan perbuatanperbuatan Tuhan di masa lampau, pemazmur mengajak umat Tuhan untuk
bersyukur, bernyanyi, bermegah dalam namaNya dan juga mencari Tuhan.
Segala perbuatan Tuhan di masa lampau adalah bukti dan jaminan bahwa Ia
adalah Allah yang berkuasa dan dapat diandalkan. Sehingga walaupun
mereka harus melewati sejarah hidup yang panjang untuk menikmati tanah
perjanjian Kanaan (ay.8-11), mereka percaya bahwa janji itu akan Allah
genapi.
Ayat 1-3 adalah bentuk ungkapan syukur umat Israel yang telah
melihat dan mendengar perbuatan Allah yang besar kepada mereka.
Ucapan syukur pemazmur membuat ia sanggup bertahan dalam
menghadapi banyak kesulitan hidup, karena ucapan syukurnya tidak
didasarkan pada kenyataan hidup yang ia alami, melainkan pada sifat-sifat
Allah yang kekal, baik dan setia adanya. Dan keyakinan itu diteguhkan
dengan banyaknya bukti kehebatan kuasa dan kesetiaan Allah pada nenek
moyang mereka. Bentuk ungkapan syukur umat Israel di wujudkan dengan
BERSYUKUR, BERNYANYI, BERMEGAH untuk segala kebaikan
Tuhan.
Ketika pemazmur merasakan segala kebaikan Tuhan maka ia
meresponya dengan beryukur untuk segala hal yang telah ia alami. Syukur
ini juga yang kemudian ia wujudkan dengan menyayi untuk memuji Tuhan,
42 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
dari pujian-pujian inilah kemudian menjadi kumpulan tulisan yang terusmenerus dipakai dalam ibadah-ibadah umat Israel hingga sekarang.
Pemazmur tidak hanya berhenti pada rasa syukur dan memuji Tuhan,
namun Ia bermegah yang memiliki membanggakan Allah dalam hidupnya
yang juga lebih rinci ia saksikan ini kebanyak orang, oleh karena itu ia
berani mengajak banyak orang untuk berharap dan mengandalkan Tuhan.
Ayat 4-5 merupakan tindakan lanjut dari umat Allah yang kemudian
semakin medekatkan diri kepada Allah. Ungkapan mencari kekuatan,
mencari wajah Tuhan, serta selalu mengingat Mujizat, serta penghukuman
yang akan terjadi mendorong mereka untuk semakin mengenal Allah
dengan benar.
Dari pemazmur kita belajar untuk mengingat-ingat
pekerjaan tangan Tuhan dalam sejarah hidup umat manusia, termasuk diri
kita sendiri di dalamnya. Setiap perenungan pada akhirnya mendatangkan
kekuatan iman yang baru dan semakin teguh untuk menjalani hidup yang
sekarang dan yang akan datang.
PROSES BER PA
A. Pembukaan
1. Pemandu PA membuka dengan menyampaikan selamat datang
kepada seluruh peserta PA, dan mengucapkan terima kasih atas
penyambutan tuan rumah.
2. Pemandu PA memberikan kesempatan kepada tuan rumah untuk
menyambut peserta PA yang telah datang ke-rumah mereka.
B. Pujian pembukaan KJ. 242: 1-3
C. Doa pembukaan oleh salah satu peserta PA
D. Pujian penyambut Firman KJ. 332: 1-2
E. Pembacaan Alkitab Mazmur 105: 1-9
F. Penjelasan Teks.
43 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
G. Bahan diskusi:
1. Menurut Bapak/Ibu/ Saudara ayat mana yang paling berkesan dan
memiliki makna khusus bagi Bapak/Ibu/ Saudara. Apa alasannya?
2. Kesaksian pengalaman iman dari orang tua, atau kakek nenek kita
yang mana, yang bapak/ibu/ saudara tetap terkesan hingga sampai
saat ini? Silakan untuk menceritakannya dan kenapa tetap berkesan
sampai saat ini?
3. Ada sebagian pengalaman masa lalu yang dapat memberikan
kekuatan untuk menghadapi kehidupan masa kini dan masa
mendatang. Mengapa demikian?
H. Pujian respon sekaligus persembahan KJ. 383
I. Doa Syafaat, Penutup dan Doa Bapa Kami
[TAR]
44 | Motto: ” Pemahaman Alkitab Adalah Proses Belajar Berteologi Bersama”
Download