manhaj tarjih muhammadiyah

advertisement
MANHAJ TARJIH
MUHAMMADIYAH
Presented By:
Erfina Dyah Anggraheni: 20100720036
‫‪Landasan Manhaj‬‬
‫ اي أيها الذين أطيعواهللا وأطيعوا الرسول و أوىل األمر منكم فإن تنازعتم ىف‬‫شيء فردوه اىل هللا والرسول إن كنتم تؤمنون ابهلل واليوم األخرذلك خري‬
‫وأحسن أتويال (النساء ‪)59‬‬
‫ وما أاتكم الرسول فخذوه وما هناكم عنه فانتهوا ‪(...‬احلشر ‪)5‬‬‫ قل ان كنتم حتبون هللا فاتبعوين حيببكم هللا ويغفرلكم ذنوبكم وهللا غفور رحيم‬‫‪)...‬ال عمران‪;(31‬‬
‫تركت فيكم أمرين ما إن متسكتم هبما لن تضلوا أبدا كتاب هللا و سنة رسوله‬
MAKNA TARJIH
• Menurut bahasa, kata “tarjih” berasal dari kata “rajaha” yang
berarti memberi pertimbangan lebih dari yang lainnya.
Menurut istilah, tarjih adalah usaha yang dilakukan Mujtahid
untuk mengemukakan satu diantara dua jalan yang
bertentangan, karena adanya kelebihan yang nyata untuk
dilakukan tarjih tersebut. Adapun arti dari Manhaj Tarjih
adalah pedoman beristinbath yang digunakan para ulama
Muhammadiyah.
UNSUR-UNSUR TARJIH
• Adanya dua dalil (dengan syarat dalil:
bersamaan martabatnya, bersamaan
kekuatannya, dan keduanya menetapkan
hukum yang sama dalam satu waktu).
• Adanya sesuatu yang menjadikan salah satu
dalil itu lebih utama dari yang lainnya.
POKOK-POKOK MANHAJ MAJELIS
TARJIH
– Dalam beristidlal, dasar utamanya adalah Al Qur’an dan As Sunnah yang
Shohih.
– Dalam memutuskan suatu keputusan, dilakukan dengan cara musyawarah.
– Tidak mengikatkan diri kepada suatu madzhab tertentu, tetapi pendapat-
pendapan madzhab dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan
hukum.
– Berprinsip terbuka dan toleran, dan tidak beranggapan bahwa hanya majelis
Tarjih yang paling benar.
– Di dalam masalah Aqidah, hanya dipergunakan dalil-dalil yang mutawatir.
– Tidak menolak ijma’ sahabat, sebagai dasar suatu keputusan.
Lanjutan;
– Terhadap dalil-dalil yang nampak mengandung ta’arudl, dipergunakan cara: al
jam’u wa l’taufiq. Dan kalau tidak dapat, baru dilakukan tarjih.
– Menggunakan asas “sadd-u ‘l-dzara’i, untuk menghindari terjadinya fitnah dan
mafsadah.
– Menta’lil dapat dipergunakan untuk memahami kandungan dalil-dalil Al
Qur’an dan As Sunnah, sepanjang sesuai dengan tujuan syari’ah.
– Penggunaan dalil-dalil untuk menetapkan suatu hukum, dilakukan dengan cara
komprehensif, utuh dan bulat. Tidak terpisah.
– Dalil-dalil umum Al Qur’an dapat ditakhsis dengan hadits ahad, kecuali dalam
bidang aqidah.
– Dalam mengamalkan agama islam, menggunakan prinsip at taysir.
Lanjutan;
– Dalam bidang ibadah yang diperoleh keutamaan-keutamaannya dari Al
Qur’an dan As Sunnah, pemahamannya dapat menggunakan akal,
sepanjang diketahui latar belakang dan tujuannya.
– Dalam hal-hal yang termasuk dalam al umuru ‘l-dunyawiyah yang tidak
termasuk dari tugas para nabi, penggunaan akal sangat dibutuhkan
demi kemaslahatan umat.
– Untuk memahami nash yang musytarak, faham sahabat dapat
diterima.
– Dalam memahami nash, makna dzahir didahulukan dari ta’wil dalam
bidang Aqidah.
Contoh Putusan yang dikoreksi
• Hukum Memasang gambar KH Ahmad Dahlan
pada awalnya dinyatakan haram karena
dikhawatirkan menimbulkan kultus dan syirik;
• Putusan hukum tersebut dikoreksi dengan
putusan kemudian yang menyatakan boleh
memasang photo/gambar KH Ahmad Dahlan.
MABADI KHOMSAH MANHAJ TARJIH
MUHAMMADIYAH
• Masalah Lima tersebut meliputi :
– Pengertian Agama (Islam)
– Pengertian Dunia (al Dunya)
– Pengertian Al Ibadah
– Pengertian Sabilillah
– Pengertian Qiyas
METODE IJTIHAD
• Arti Ijtihad:
Mencurahkan segenap kemampuan berfikir
dalam menggali dan merumuskan ajaran Islam
baik bidang hukum, aqidah, filsafat, tasawwuf,
maupun disiplin ilmu lainnya berdasarkan
wahyu dengan pendekatan tertentu.
MACAM-MACAM METODE IJTIHAD
• Ijtihad Bayani
Ciri-cirinya:
Senantiasa berpijak pada dalil nash
Memperhatikan aspek kesahihan transmissional.
Berpegang pada makna zahir teks
Contoh Ijtihad Bayani Langsung:
Ketentuan shalat Tarawih 11 Raa’at dengan rangkaian 4-4-3 dan
2-2-2-2-21;
Contoh Ijtihad Bayani Tidak Langsung:
Shalat ‘ied yang bersamaan waktunya shalat Jum’at tidak
menggugurkan shalat jum’at (Hadis dijumpai dalam ketentuan
Surat yang dibaca Rasulullah pada shalat jum’at)
Ijtihad Qiyasi
•
Hokum syubhat untuk bunga bank pemerintah. Muhammadiyah
berpandangan bahwa banga bank yang menyertai transaksi perbankan
pemerintah tidak sama dengan riba yang disebutkan laam al-Quran
•
Masalah zakat selain sapi/ kerbau kambing dan onta yang diqiyaskan
kepada hewan tersebut dimuka. Begitu juga kadar zakat tanaman
seperti tebu, kayu, getah, kelapa, lada, cengkeh yang diqiyaskan pada
gandum, beras, jagung dan makanan pokok lainnya yang jika telah
mencapai 5 wasaq (7,5 kuintal) zakatnya sebesar 5 atau 10 %.
(3) Ijtihad Istishlahi
• Contoh:
bayi tabung
aborsi untuk menjaga (potensi) kehidupan ibu
Mengharamkan perkawinan antar agama
PRINSIP UMUM MANHAJ TARJIH:
• Al-muraa’at
• At-tahdits
• Al-ibtikar
Download