I i A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOTVoI. 11 No.4 October 2015 Quantum Teaching sebagai Model Pembelajaran Ester Setiawati SMP IPEKA Pluit, Jakarta estersetiawati 140265@va hoo.com Melda Jaya Saragih Fakultas llmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan rnelda.sa ragih to uph.ed u ABSTRAK ini merupakan studi pustaka untuk mengetahui tentang alternatif penggunaan model Quontum Teaching pada proses pembelajaran. Di dalamnya akan dibahas tentang pengertian, langkah-langkah pembelajaran Quantum teaching dan faktor-faktor yang berpengaruh pada pembelajaran. Dilihat dari tahapan pembelajaran Quantum Teaching semestinya menolong guru dan siswa untuk memperoleh hasil lebih efektif dan proses belajar yang menyenangkan. Model ini akan mengupas penggunaan segala sesuatu yang ada di lingkungan belajar, baik dari sumber daya manusianya seperti guru dan siswa, perangkat pembelajaran, sarana prasarana dan suasana kelas untuk diolah menjadi suatu kesatuan agar pembelajaran lebih menarik. Jurnal KATA KUNCI: model, pembelajaran, alternative, quontum, dan teoching. ABSTRACT This journal is o literature study to find out obout the use of alternotive models of Quontum Teaching in the learning process. ln it will be discussed obout the understanding, learning steps of Quantum teaching ond the factors that offect leorning. Arriving from the learning stoges of Quantum Teoching should help teachers and students to gain o more effective and fun learning process. This model will explore the use of everything that exists in the learning environment, either from humon resources such as teachers and students, learning tools, infrastructure and classroom otmosphere to 110 UMVERSITAS PELITA HAIL{PA}I # Quantum Teaching sebagai Model Pembelajaran be processed into o unity so thot the leorning can be more interesting. KEYWORDS: modeling, leorning, alternotive, quantum, ond teaching. PENDAHULUAN Perubahan jaman mengakibatkan perubahan teknologi. Teknologi yang tinggi mendorong manusia untuk terus belajar. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah mulai dengan belajar. Meskipun demikian belajar menjadi hal yang tidak mudah, karena belajar berarti keluar dari zona nyaman ke zona yang tidak nyaman. oleh karena itu belajar harus dibuat menjadi sesuatu yang menyenangkan. Guru, siswa, lingkungan dan perangkat pembelajaran harus diciptakan untuk saling mendukung agar proses dan hasil pembelajaran menjadi efektif. Menurut tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, menyatakan ranking hasil pendidikan lndonesia menempati peringkat tefendah di dunia. Tempat pertama dan kedua diraih oleh Finlandia dan Korea Selatan. Ranking itu memadukan hasil tes internaslonal dan data sepertitingkat kelulusan antara 2006 dan 2OLA.lndonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan B.rasil. (Majalah BBC lndonesia,2T November 2}t2l lndeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for oll di lndonesia menurun. Jika tahun lalu lndonesia berada di peringkat ke-65, tahun ini merosot di peringkat ke-69. Berdasarkan data dalam Educotion For All (EFA) Globat Monitoring Report 20LL: Di Balik Krisis: Konflik Militer dan Pendidikan yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, llmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (uNESco) yang diluncurkan di New york, Amerika ffi UMVERSITAS PEI^ITA H A]IAI,A\I 111 AJournal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOTVot. 11 No.4 October 2015 Serikat, Senin l1.l3l waktu setempat, indeks pembangunan pendidikan (educotion development index/EDl) menurut data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai ini menempatkan lndonesia di posisi ke-69 dari L27 negara di dunia (Kompas.com, 3 Maret 2011). Data pendidikan di lndonesia di kancah internasional meminta perhatian yang serius untuk segala kalangan pendidikan lndonesia untuk tetap meningkatkan kualitas pendidikan lndonesia. Oleh karena itu, dalanl banyak aspek dibidang pendidikan harus diperbaiki, Salaha satunya adalah dengan memperbaiki kualitas pembelajaran, baik dari segi kegiatan pembelajaran termasuk model pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran terus diupayakan. Salah satunya melalui model pembelajaran Quantum Teaching. Faktor Kegagalan dan Keberhasilan Pembelajaran Kurang maksimalnya keberhasilan dalam dunia pendidikan disebabkan oleh berbagai bisa faktor. Menurut John Holt (2010 : 7), mengatakan bahwa secara garis besar faktor siswa bisa gagal dapat dibagi dalam empat kelompok besar, yaitu 1. : Strategi. Strategi berhubungan dengan cara siswa berusaha memenuhi keinginan atau tuntutan dari orang dewasa di sekolahnya. Artinya strategi untuk mencapai tujuan atau memenuhi tuntutan orang dewasa di sekolahnya siswa kurang merencanakan dan melakukan dengan baik. 2. Rasa takut dan kegagalan. Ketakutan siswa atas penerimaan dirinya di lingkungan teman-temannya atau di kelas. Sehingga dalam pembelajaran di kelas harus diusahakan 112 UMVERSITAS PELITA HAiL{PA}I W Qu an tum Tea ching sebagai lrtode I Pembelajaran kooperatif, sehingga dapat saling membantu dan mengajari yang tainnya untuk meminimalisir rasa takut dan kegagalan tersebut 3. Pembelajaran yang nyata (Reol Learningl. Pembelajaran yang nyata membahas perbedaan antara apa yang diharapkan siswa ketahui (Apparent Leorningl, apa yang benar-benar siswa ketahui (Reol Leorningl. 4. Mengapa sekolah gagal? . sekolah dapat menjadi gagal karena menjaldnkan strategi yang buruk, mempertebal rasa takut siswa, menghasilkan pembelajaran yang fragmentaris, terdistorsi dan tidak bertahan lama. Dari penjelasan diatas strategi pembelajaran dapat menyebabkan kurang maksimalnya pencapaian belajar.sehingga siswa perlu dimotivasi dengan berbagai pendekatan. Menurut Harry K. Wong dan Rosemary T. Wong,(2009 : L1), keberhasilan suatu pembelajaran tidak dapat lepas dari peran guru yang efektif, yang mempunyai cirri-ciri 1. : Memiliki ekspektasi positif terhadap kesuksesan siswa. Dalam hal ini guru sangat berperan dalam mengembangkan kepercayaan diri siswa akan kesuksesan mereka dalam belajar. 2. 3. Manager kelas yang andal. Mengetahui cara merancang pelajaran untuk dikuasai siswa. Dalam hal ini sangat dibutuhkan peran guru dalam merancang pembelajaran agar tujuan pembelajaran tersampaikan dengan baik dan goal yang diharapkan bisa tersampaikan dengan baik kepada siswa. ffi UNIVERSITAS PEIJTA HAIL\PA}. 113 A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 1 1 No. 4 October 2015 QuontumTeoching Menurut Bobbi De Porter (2001: 5), kata quantum berarti interaksi antara paket-paket energi dalam energi foton yang terquantisasi (interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya), sedangkan Quantum Teaching merupakan interaksi yang terjadi di dalam kelas antara siswa dengan lingkungan belajar yang efektif (orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Energi dipahami sebagai sumber kehidupan, sehingga dalam proses pembelajaran dapat diartikan mempunyai keberagaman. Secara umum dapat diartikan kemapuan atau talenta atau bakat ilmiah siswa menjadi cahaya yang berguna untuk orang lain dan dirinya sendiri. Quantum Teaching menekankan pada konsep "bawalah dunia mereka (siswa) ke dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita kepada mereka". Dengan kata lain hubungan siswa dengan guru juga memperhatikan faktor emosi bukan hanya materi pelajaran. Karakteristik Quantum Teaching menurut media. kompasiana.com, 3 Mei 2013 adalah : 1. Berawal pada psikologi kognitif. 2. Bersifat humanistic 3. Bersifat konstruktivisme baik pikiran, fisik maupun mental' 4. Memusatkan perhatian pada instruksi yang bermutu dan bermakna' 5. Menekankan pada pemercepataan pembelajaran. 6. Menekankan kealamiahan dan kewajiban proses pembelajaran. 7. Menekankan kebermaknaan dan kebermutuan pembelajaran' 8. Memiliki modelyang memadukan konteks dan isi pembelajaran114 LINIVERSITAS PELITA HAIL{I'A}I ffi Quantum Teaching sebagai Model Pembelajaran 9. Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilaan hidup dan prestasi material. 10. Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri siswa. 11. Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi. L2. Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam pembelajaran. Pada dasarnya proses pembelajaran dapat digambarkan sebagai suatu orchestra simfoni yang akan saling mengisi dengan'ciri khasnya masing-masing untuk membentuk suatu kesatuan yang indah. Komponen Pembelajaran dalam Quantum Teaching Pada proses pembelalaran dapat dijabarkan secara lebih spesifik menjadi beberapa komponen : 1. Segalanya berbicara. Segala yang ada di lingkungan kelas termasuk perangkat (alat dan bahan), lembar kerja, rancangan pembelajaran bahkan bahasa tubuh mempunyai satu pesan yaitu tentang belajar. Seorang guru harus mampu melihat adanya kekuatan atau niat terpendam yang dapat dikembangkan, artinya guru harus berpikir positif. cara pandang ini akan mempengaruhi siswa untuk meraih keberhasilannya. Bagaimana cara pandang guru akan dengan cepat dipahami oleh siswa, karena akan tercermin di dalam tingkah lakunya seperti tersenyum, mengajak berbicara dengan akrab termasuk cara berbicara. Bila guru menginginkan siswanya berhasil maka ia harus berpikiran positif. I L]NIVERSITAS PEI.ITA HARAPAN 115 A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 11 No. 4 October 2015 Kunci keberhasilan adalah membangun ikatan emosional dengan menciptakan kesenangan belajar, menjalin hubungan yang baik dan menyingkirkan hambatan dalam belajar. Menjalin rasa simpati dan saling pengertian akan menolong guru untuk memberikan pengaruh kepada siswa. Hubungan yang baik membuat siswa tidak hanya menerima ajaran guru tetapi juga pribadi guru. Pengaruh akan membedakan antar guru yang baik dengan guru yang cemerlang. Dengan demikian seorang guru yang cemerl6ng akan lebih mempengaruhi dari pada guru yang baik. Hal ini akan memudahkan guru untuk mentransfer ilmunya sehingga lebih mudah dipahaml oleh siswa. Kegembiraan dalam mengajar akan menolong siswa untuk belajar lebih mudah bahkan mengubah pikiran negatif menjadi positif. 2. Segalanya bertujuan. Semua yang dilakukan mempunyai tujuan untuk belajar. Ketika seorang guru menyiapkan pembelajaran nya baik materi maupun sarana-prasarananya, maka hanya satu tujuannya adalah agar pembelajaran menjadi lebih baik dan menyenangkan. 3. Pengalaman sebelum memberikan nama Cara belajar paling baik adalah memperoleh informasi, sebelum memperoleh nama untuk apa mereka mempelajari sesuatu. Otak manusia berkembang dengan sangat kompleks dan cenderung untuk menggerakan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu sebenarnya merupakan sifat dasar seorang manusia, jika hal ini dikembangkan akan banyak membawa kemajuan dalam kehidupannya. 4. 116 Mengakui setiap usaha UMVERSITAS PELITA HAIL{PAII ffi Quantum T eaching sebagai Model pembelajaran Siswa perlu diberikan pengakuan ketika belajar, karena mereka keluar dari faktor kenyamanan mereka. Ketika siswa mau berusaha untuk belajar sesuatu, jangan menjadi penghambat, tetapi dukung dan berilah motivasi agar makin berkembang kemampuannya. 5. Perlu dirayakan Perayaan memberikan umpan balik yang positif bagi kemajuan dan peningkatan belajar. Beberapa bentuk perayaan yang menyenangkan antara lain tepuk tangan, seruan tertentu, memberikah pengakuan, dan catatan pribadi. Keunggula n Quo ntu m Teach i n g Ketika seseorang belajar tentunya bukan sekedar belajar, tetapi harus memberikan dampak bagi lingkungan dan dirinya dalam keunggulan. Ada delapan kunci keunggulan dalam Quantum Teaching, yaitu : 1. lntegritas ' lntegritas berasal dari bahasa Latin integer yang artinya menyeluruh atau lengkap. lntegritas berasal dari dalam diri seseorang, oleh karena itu bukti yang mampu teramati adalah kejujuran dan konsisten - yang menyeluruh pada kehidupannya. Artinya apa yang diperbuat sesuai dengan yang dikatakan. 2. Kegagalan adalah awal kesuksesan Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi kegagaran harus dipandang sebagai batu loncatan atau pijakan untuk memperoleh yang lebih besar atau mencapai tujuannya. 3. Berbicaralah dengan niat baik ffi UNIVERSITAS PEIJTA HARAPAN ttl A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 11 No. 4 October 2015 Segala sesuatu yang dibicarakan mempunyaitujuan untuk menjadi lebih baik. Agar hal ini dapat tercapai perlu adanya niat yang baik, sehingga komunikasiyang jujur menjadi landasannya ketika berinteraksi dengan orang lain. 4. Hidup disaat ini Hiduplah seolah-olah hanya hari ini. Cara berpikir ini akan menjadikan seseorang berussaha untuk meraih dan memberikan yang terbaik bdgi orang lain dan lingkungannya. 5. Komitmen Untuk mencapai segala sesuatu tidak ada yang instan, semuanya lewat perjuangan, dan seringkali perjuangan untuk mencapainya membutuhkan waktu yang lama. Seseorang yang berjuang untuk mencapai tujuannya harus mempunyai komitmen, tidak pantang mundur ketika menghadapi masalah. 6. Tanggung jawab Belajar bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuat, menolong seseorang untuk mempertimbangkan segala sesuatunya dengan lebih baik, sehingga hasil yang diperoleh akan cenderung lebih baik pula. Keberhasilan di dalam pembelajaran ditentukan oleh siswa dan guru. 7. Sikap luwes atau fleksibel Jaman yang berubah setiap saat, membuat seseorang harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan. Bersikap terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu memproleh hasil yang diinginkan. Seorang guru harus dapat mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan. 8. Keseimbangan 118 UMVERSITAS PELITA HAIL{PA}{ # Quantum Teaching sebagai Model Pembelajaran Agar seseorang mempunyai pikiran, tubuh dan jiwa yang sehat, maka harus ada keseimbangan diantara ketiganya. Di dalam pembelajaran mempertahankan pikiran, tubuh, jiwa, bahkan emosi menjadi hal yang penting agar proses dan hasil pembelajaran menjadi efektif dan optimal. Unsur-unsur dalam Quantum Teoching Model pembelajaran Quantum Teaching mempunyai unsur-unsur 1. Konteks : : ' semua hal untuk mengubah sesuatu, seperti pemberdayaan suasana, landasan yang kuat, lingkungan yang mendukung, dan rancangan belajar yang dinamis. 2. lsi : semua hal yang terkait dengn keterampilan penyampaian, seperti kurikulum, strategi, penyajian yang prima, fasilitas, ketrampilan belajar untuk belajar, dan keterampilan hidup. Kerangka perencanaan Quantum Teaching Filosofi Quantum Teaching adalah "TANDUR": 1. T = tumbuhkan Tumbuhkan minat untuk mempelajari sesuatu, misalnya dengan pertanyaan "Apakah Manfaatnya BAgiKu?" (AMBAK). Tumbuhkan juga berarti membuat siswa tertarik pada materi yang diajarkan, sehingga keinginan tahunya dapat dikembangkan. Kegiatan yang dipakai dapat berupa tanya jawab, cerita atau isu yang sedang berkembang. 2. A = alami Buatlah pengalaman yang dapat dimengerti oleh siswa, artinya kegiatan pembelajaran harus memberi manfaat atau pengalaman bagi siswa. Strategi ffi UNI\TERSITAS PELITA HNL{I,A}I tt9 A Journal of Language, Literature, Culture, and Education POLYGLOT Vol. 11 No. 4 October 2015 yang digunakan dapat berupa permainan atau simulasi, penugasan individu atau kelompok dan jembatan keledai untuk mengingat sesuatu. 3. N = namai Pakailah kata kunci, konsep model, rumus dan strategi. Tujuan "namai" adalah untuk memberi identitas, menguatkan dan mendefinisikan sesuatu. Kegiatan ini akan mengajarkan konsep, ketrampilan berpikir dan strategi belajar. Kegiatan dapat dalam bentuk menyusun gambar ataupun pdster. 4. D = demonstrasikan Siswa diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan sesuatu atau menjelaskan kemampuannya. Kegiatan dapat dalam bentuk membuat power point dan menyusun laporan. 5. U = ulangi Tunjukkan cara-cara mengulang kepada siswa. Kegiatan ini termasuk kegiatan penutup. Biasanya melibatkan multi kecerdasan. Strategi dapat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. R= rayakan Merayakan tiap menyelesaikan pelajaran yang baru. Tujuannya adalah untuk menghargai atas usaha yang telah dilakukan. Strategi yang digunakan antara lain dalam bentuk reward atau melakukan kegiatan bersama. KESIMPUTAN Pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching akan menghasilkan hasil belajar yang efektif dan menyenangkan. Guru dapat menggunakan seluruh potensi yang ada baik sumber daya manusia, perangkat pembelajaran maupun sarana-prasarana 120 di sekitarnya. Penggunaan model UNIVERSITAS PELITA HAIL{PANI # Quontum Teaching sebagai Model Pembelajaran Quantum Teaching akan mengubah sikap siswa mengenai belajar, kurikulum akan dapat dipahami dengan lebih baik, menerapkannya dengan cepat dan mengingatnya lebih lama. Guru akan mengalami perubahan paradigma yang lebih baik ketika memandang siswanya, selain itu guru juga dituntut menjadi teladan. Dengan kata lain, guru harus bersedia memberikan tenaga dan pikirannya untuk mencapai yang terbaik. Guru dan siswa akan bersemangat ketika mengajar dan belajar serta pada akhirnya belajar akan menjadi menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA De Porter, Bobbi, Mark Reardon dan sarah singer-Nourie. euantum Teoching : Memproktikkan Quantum Teaching Di Ruong-Ruang Kelas. edisi keempat. Bandung: Penerbit Kaifa. 2001. Holt, John. Mengapa Siswa Gagal. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2010. Wong, Harry K. dan Rosemary T. Wong. The First Days Of School : Menjodi Guru Yang Effektif. edisi pertama. Yogyakarta : Penerbit Pustaka pelajar. 2009. "Model Pembelajaran Quantum Teaching:' - kompasiana, http://www.media. kompasiana.com/buku/model-pembelaiaran-quantum-teachins. internet; akses 3 May, 2013. "Peringkat Pendidikan lndonesia turun," - Kompas.com, http:/ I lnternet; akses 3 www.edukasi.kompas.com/.../lndeks.Pendidikan.lndonesia; Mar ,2OLt. "Peringkat sistem pendidikan lndonesia terendah di dunia" - BBC, http:// www. bbc.co. u k/indonesia/.../121127 ed ucation ran ks... : ; I nternet; akses 27 Nov., 2A12. ffi UN]VERSITAS PEIJTA HARAPAN t27