Laporan Keuangan Trikomsel Juni 2010

advertisement
PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak Perusahaan
Laporan keuangan konsolidasi
Enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Tidak Diaudit)
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009
(Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi ……………………………………………………………………………………………… 1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………………………………………………………………..
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………………..
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………………………………………………………………………
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……………………………………………………………….. 6-44
****************************
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
Catatan
2010
2009
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha – Pihak Ketiga
Piutang lain-lain
Pihak Ketiga
Persediaan – setelah dikurangi penyisihan atas
Penurunan nilai persediaan sebesar
Rp 1.090.582.711 pada tahun 2009
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
2e,5
2f,6
68.800.060.185
234.132.664.557
120.113.988.412
232.187.424.473
2g,23
24.937.427.075
29.756.322.482
2h,2k,7
937.060.178.139
81.335.117.757
617.808.625.391
911.910.021.103
68.357.264.210
108.213.971.675
1.964.074.073.104
1.470.538.992.355
2i,8
JUMLAH AKTIVA LANCAR
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva pajak tangguhan, bersih
2l
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan
Sebesar Rp 41.184.623.408 pada tahun 2010 dan
Rp 30.089.517.998 pada tahun 2009
2j,9
Aktiva tidak lancar lainnya
2p,10
2.090.272.370
-
40.477.126.958
24.427.836.845
43.228.868.026
27.589.558.765
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR
66.995.236.173
70.818.426.791
2.031.069.309.277
1.541.357.419.146
JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
1
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
Catatan
2010
2009
11
1.106.676.220.212
778.732.030.974
1.094.710
145.295.362.557
7.948.594.378
14.438.982.487
688.552.491
13.603.678.907
85.534.248.234
3.239.564.913
1.784.820.606
848.005.450
5.971.162.882
1.288.652.485.742
876.109.833.059
7.819.089.123
790.221
354.903.477
5.826.970.111
15.430.488
494.395.151
8.174.782.821
6.336.795.750
1.296.827.268.563
882.446.628.809
24.862
-
445.000.000.000
50.992.584.389
(3.873.793.782)
158.927.559.144
83.195.666.101
445.000.000.000
50.992.584.389
(2.115.257.151)
107.989.708.114
57.043.754.985
734.242.015.852
658.910.790.337
2.031.069.309.277
1.541.357.419.146
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank – pihak ketiga
Hutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak Ketiga
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Hutang sewa guna usaha
Kewajiban lancar lainnya
22
2g,11
13a
2j,7
2g,14,23
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan
Kewajiban pajak tangguhan, bersih
Kewajiban tidak lancar lainnya
2n,14
2l,13
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
JUMLAH KEWAJIBAN
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG KONSOLIDASI
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham
Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada
tahun 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.450.000.000 saham pada tahun 2010 dan
2009
Tambahan setoran modal, bersih
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Laba ditahan
Saldo laba
16
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
2
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
Catatan
2010
PENDAPATAN BERSIH
2o,18
2.425.388.691.515
2.555.929.868.520
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2o,19
2.109.993.374.162
2.312.193.498.983
315.395.317.353
243.736.369.537
157.629.040.717
124.589.539.223
157.766.276.636
119.146.830.314
(35.934.069.045)
(8.978.432.417)
1.003.797.087
(2.294.759.160)
(36.877.259.251)
(5.191.947.858)
2.655.953.068
601.840.469
Penghasilan (Beban) lain-lain, bersih
(46.203.463.534)
(38.811.413.572)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN BADAN
111.562.813.103
80.335.416.742
(28.367.147.150)
-
(22.561.619.640)
(730.042.117)
(28.367.147.150)
(23.291.661.757)
83.195.665.953
57.043.754.985
148
-
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
2g,2o,20,22
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Beban keuangan
Laba (rugi) selisih kurs dan Beban swap - bersih
Pendapatan bunga
Lain-lain, bersih
MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN BADAN
Tahun berjalan
Tangguhan
21
2c,2d
2l,13b
Beban pajak penghasilan badan, bersih
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2009
83.195.666.101
2q,17
19
57.043.754.985
14
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
3
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
Catatan
Saldo tanggal 1 Januari 2009
Tambahan setoran modal
Pembagian dividen
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Laba bersih tahun berjalan
16
Saldo tanggal 30 Juni 2009
Saldo tanggal 1 Januari 2010
Pembayaran dividen tunai
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Laba bersih tahun berjalan
Saldo tanggal 30 Juni 2010
17
Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
321.310.000.000
123.690.000.000
Tambahan Modal
Disetor - Bersih
Selisih Kurs
karena
Penjabaran
Laporan
Keuangan
Uang Muka
Pemesanan
Saham
50.992.584.389
-
Saldo Laba
Telah
Ditentukan
Penggunaannya
Belum
Ditentukan
Penggunaannya
-
(618.615.723)
(1.496.641.428)
-
-
57.043.754.985
(1.496.641.428)
57.043.754.985
-
165.033.463.099
658.910.790.337
193.527.559.144
(35.600.000.000)
687.434.964.101
(35.600.000.000)
(788.614.350)
83.195.666.101
445.000.000.000
50.992.584.389
-
(2.115.257.151)
445.000.000.000
-
50.992.584.389
-
(3.085.179.432)
445.000.000.000
50.992.584.389
-
-
-
-
-
-
(788.614.350)
(3.873.793.782)
107.989.708.114
428.681.092.391
174.682.584.389
-
1.000.000.000
-
-
-
83.195.666.101
1.000.000.000
242.123.225.245
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
Jumlah Ekuitas
734.242.015.852
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran beban operasi
2010
2009
2.489.567.435.271
(2.386.800.532.418)
(108.340.084.224)
2.469.475.068.367
(2.599.034.689.584)
(146.155.772.534)
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi
Pembayaran pajak penghasilan badan
(5.573.181.371)
(28.109.474.500)
(275.715.393.751)
(22.577.050.128)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas operasi
(33.682.655.871)
(298.292.443.879)
1.003.797.087
167.660.000
(4.957.663.574)
2.655.953.068
(14.777.990.667)
(3.786.206.487)
(12.122.037.599)
92.489.511.087
392.546.889
(35.934.069.045)
(35.600.000.000)
-
82.724.535.176
123.690.000.000
(36.877.259.251)
(1.496.641.428)
(600.471.584)
50.992.584.389
21.347.988.931
218.432.747.302
(16.120.873.426)
(91.981.734.176)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan penghasilan bunga
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
9
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan hutang bank
Penambahan modal saham
Penerimaan hutang pembiayaan konsumen
Pembayaran beban keuangan
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Pembayaran dividen
Pembayaran hutang sewa guna usaha
Tambahan setoran modal
16
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
-
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
5
84.920.933.611
212.095.722.588
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
5
68.800.060.185
120.113.988.412
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
5
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Trikomsel Oke Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana
Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342,
dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1996. Anggaran dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris
Fathiah Helmi, S.H., No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan realisasi jumlah saham
yang dikeluarkan saat penawaran perdana. Perubahan anggaran dasar tersebut telah
diberitahukan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009.
Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi
usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular,
aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan paska bayar, netbook, serta jasa yang terkait
dengan telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal
21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Jalan Raya R.S. Fatmawati No. 40, Cipete
Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan
mengoperasikan secara keseluruhan masing-masing 766 dan 808 toko (tidak diaudit).
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009,
Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000
saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan
harga penawaran sebesar Rp225 per saham. Pada tanggal 14 April 2009, seluruh saham
Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan surat No.S-01871/BEI.PSJ/042009 tanggal 7 April 2009.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2010:
Dewan Komisaris
Kindarto Kohar
Glenn T Sugita
Christine Barki
Suryatin Setiawan
Direksi
-
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur
Djohan Sutanto
- Direktur
Djoko Harijanto
- Direktur
Evy Soenarjo
- Direktur
Ellianah Wati Setiady
- Direktur
Juliana Julianti Samudro - Direktur
Hening Tjiptadi Sudirdjo - Direktur tidak terafiliasi
30 Juni 2009:
Dewan Komisaris
Kindarto Kohar
Christine Barki
Suryatin Setiawan
Direksi
- Presiden Komisaris
- Komisaris Independen
- Komisaris Independen
6
Sugiono Wiyono Sugialam
Ellianah Wati Setiady
Djohan Sutanto
Djoko Harijanto
Evy Soenarjo
-
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
1. UMUM (LANJUTAN)
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:
Ketua : Suryatin Setiawan
Anggota : Felix Kristani
Anggota : Lely Setyaningsih Kwik
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah Juliana Samudro.
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan per tanggal
30 Juni 2010 masing-masing sebesar Rp 568.119.624 dan Rp 3.268.964.052 sedangkan gaji dan
tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan per tanggal 30 Juni 2009
masing-masing sebesar Rp 316.268.000 dan Rp 1.924.604.400
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing
sebanyak 819 dan 872 orang (tidak diaudit).
d. Anak Perusahaan
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki Anak perusahaan dengan kepemilikan
hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:
Nama Anak Perusahaan
Domisili
Trikomsel Pte. Ltd.
Singapura
PT Okeshop*
Indonesia
Mulai
Beroperasi
Secara
Komersial
Kegiatan Usaha
Distribusi penjualan
Telepon selular
Perdagangan alat-alat
Multimedia, komputer, telepon
selular beserta aksesoris
dan suku cadangnya
Persentase
Kepemilikan
2010
2009
25 Nopember
2008
100.00%
100.00%
-
99.90%
Jumlah Aset sebelum
Eliminasi (dalam jutaan)
2010
175.547
-
1.988
2009
74.810
-
*) sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan prinsip
dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/ PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal
27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik”.
Laporan Keuangan Anak Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak perusahaan
tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut:
7
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun
berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang
dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang
Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki
oleh Perusahaan, secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh saldo akun
dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
Berdasarkan PSAK No. 11 “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk
tujuan akuntansi investasi dalam Anak perusahaan di luar negeri dan perhitungan bagian laba
(rugi) terkait, laporan keuangan Anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke dalam mata
uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir tahun untuk akun-akun aset dan
kewajiban, kurs historis untuk akun-akun ekuitas dan kurs rata-rata dalam tahun yang
bersangkutan untuk akun-akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam kelompok Ekuitas
di neraca konsolidasi.
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan
sebagai akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca
konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak
perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan
kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada
pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham
minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi
kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba
tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh
bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas
dapat ditutup.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada
saat transaksi dilakukan.
Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam
Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir
transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan
atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
8
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN)
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Dolar Amerika Serikat
1 Dolar Singapura
1 Dolar Hong Kong
1 Baht Thailand
1 Dolar Taiwan
2010
2009
9.083
6.481
1.167
280
291
10.225
7.055
-
d. Instrumen Derivatif
Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam
neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar
instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu
yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban
yang dilindungi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai
efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif
Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dimaksudkan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan
akuntansi.
e. Deposito Berjangka
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan
dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito
berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan / atau
dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya bersih - Deposito yang dibatasi penggunaannya” dalam neraca konsolidasi.
f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Perusahaan dan Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil
penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masing-masing pelanggan pada
akhir tahun.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan
sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
h. Persediaan
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14
(Revisi 2008),”Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), ”Persediaan”. Penerapan
PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi
Perusahaan.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
neto (the lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan biaya penyelesaian dan estimasi biaya
9
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN)
yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata tertimbang (weighted-average method).
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
fisik persediaan pada akhir tahun.
i.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan
dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j.
Aset Tetap
Pemilikan Langsung
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”,
yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17
(1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih model
biaya sebagai dasar pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada
saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi
yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset
tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi
pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap
Perusahaan
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
Metode
Garis Lurus
Saldo Menurun Berganda
Saldo Menurun Berganda
Taksiran Umur Manfaat
(Tahun)
Tarif
20
4 dan 8
8
5%
50% dan 25%
25%
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto
hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi
pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan
jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan
perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian
pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu
10
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN)
Sewa (Lanjutan)
aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut
PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu
sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Perusahaan sebagai lessee
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak
perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai
wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan
dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode
terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai
bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat
aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa
Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa
sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
k. Penurunan Nilai Aset
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa
atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan
seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan
diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount)
atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi
tahun berjalan.
l.
Pajak Penghasilan Badan
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset
dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan
realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak
tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali
untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau,
jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah
ditetapkan.
11
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN)
m. Tambahan modal disetor - bersih
Tambahan modal disetor - bersih merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran
umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut.
n. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan
Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undangundang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja Karyawan”.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja
karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial
“Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti
diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terhutang atas program imbalan yang
ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested).
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah
kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui
pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar jumlah penjualan
konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait diakui sebesar jumlah yang terhutang
kepada pemilik (consignor) sebagai bagian dari pendapatan. Pendapatan dari penjualan voucher
isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
p. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman
Biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan
disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Biaya Ditangguhkan,
bersih - Biaya Pinjaman Sindikasi”, yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran
pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat
mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh
tempo segera, biaya-biaya terkait dengan hutang bank tersebut dibebankan pada laporan laba
rugi konsolidasi tahun berjalan.
q. Laba Bersih per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang
jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan
2009 masing-masing berjumlah 4.450.000.000 saham dan 4.028.486.592 saham (Catatan 18).
12
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
r.
Informasi Segmen
Informasi segmen Perusahaan dan Anak perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha
sebagai segmen primer dan segmen saluran distribusi sebagai segmen sekunder.
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu
komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu
yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau
jasa melalui saluran distribusi lain.
Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan
manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan
ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama.
s. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya
ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan
dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
3. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
Pada tanggal 25 Nopember 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd.,
perusahaan di Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan
harga perolehan sebesar nilai buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang
merupakan presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd.
sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000.
Kemudian pada tanggal yang sama, guna memperluas jaringan usaha dan basis pelanggannya,
Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Trikomsel Pte. Ltd., dimana
Trikomsel Pte. Ltd. ditunjuk oleh Perusahaan untuk memasarkan telepon selular di luar negeri melalui
jalur distribusi resmi yang izinnya dimiliki Perusahaan.
4. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN
Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan
PT Okeshop (OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer,
telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 25 Nopember 2009. Modal yang telah disetor sebesar
Rp25.000.000 berasal dari Perusahaan dan PT Delta Sarana Pradana (DSP) masing-masing sebesar
Rp24.975.000 atau dan Rp25.000, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing
sebesar 99,90% dan 0,10%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, OkeShop belum beroperasi
secara komersial.
Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, SH tanggal 8 Februari 2010, yang telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.: AHU-09871.AH.01.02.Tahun 2010
tanggal 23 Febuari 2010, OkeShop telah meningkatkan modal disetor menjadi sebesar Rp
13
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
2,000.000.000 yang diambil bagian dan disetor seluruhnya oleh Perusahaan, sehingga kepemilikan
Perusahaan dan DSP menjadi Rp 1.999.975.000 dan Rp 25.000.
Pada tanggal 8 Pebruari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan
keterbukaan informasi kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan Anak
perusahaan, OkeShop, dimana Perusahaan masih melakukan study sehubungan pendirian OkeShop.
Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 21 Mei 2010, Okeshop mendirikan PT Mobile
World Indonesia (MWI), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer,
telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-32716.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 29 Juni 2010. Modal yang telah disetor sebesar
Rp25.000.000 berasal dari Okeshop, PT Erajaya Swasembada (EJS) dan PT Parastar Echorindo
(PSE) masing-masing sebesar Rp1.000.000.000, sehingga kepemilikan Okeshop, EJS dan PSE
masing-masing sebesar 33.33%. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, MWI belum beroperasi secara
komersial.
5. KAS DAN SETARA KAS
2010
2009
Kas
Rupiah
Dolar Singapura
(SGD11.527.82 Pada tahun 2010 Dan
SGD 3.22 pada tahun 2009)
Dolar Amerika Serikat
($AS 3.896 pada tahun 2010 Dan
$AS 71pada tahun 2009)
China Yuan (CNY 2.935)
Hongkong Dollar (HKD 6.655,50)
Taiwan Dollar (TWD 11.617)
Thailand Baht (THB 11.200)
287.402.857
202.679.985
76.096.586
22.717
35.387.368
3.923.772
7.764.306
3.381.012
3.136.056
725.872
-
417.091.957
203.428.574
24.742.072.615
3.102.733.903
5.702.533.816
529.647.620
168.034.938
209.951.944
339.121.496
280.265.834
240.195.665
6.325.477
28.228.987
46.898.531
621.706
13.221.331
1.401.372
4.922.050
16.651.180.777
5.857.473.953
5.090.405.509
1.599.682.279
2.845.228.943
443.965.617
151.780.205
63.990.354
107.342.334
268.008.757
39.485.576
21.321.272.324
61.001.818
972.637
32.630.000
-
35.416.177.285
54.534.421.083
Bank - pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank UOB Buana Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank OCBC NISP Tbk.
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
PT ANZ Panin Bank
PT Bank International Indonesia Tbk.
PT Rabobank International Indonesia
Standard Chartered Bank , Jakarta
PT Bank Mutiara
Bank Of Tokyo
14
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2010
Dolar Singapura
Standard Chartered Bank, Singapura
(SGD pada tahun 2010 Dan
SGD 82.058 pada tahun 2009)
PT Bank UOB Buana Tbk.
(SGD 32.200,91 pada tahun 2010 Dan
SGD 18.270 pada tahun 2009)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk.
($AS 234.671,79 dan $AS 3.561.446
pada tahun 2010 dan 2009)
Citibank N.A., Jakarta
($AS 408.284,31 dan $AS 326.258
pada tahun 2010 dan 2009)
PT Bank UOB Buana Tbk.
($AS 47.210,48 pada tahun 2010 dan
$AS 11.064 pada tahun 2009)
Standard Chartered Bank, Jakarta
($AS 15.042,90 Pada tahun 2010 dan
$AS 6.705 pada tahun 2009)
Standard Chartered Bank, Singapura
($AS 2.069.536,69 pada tahun 2010 dan
$AS 1.498.662 pada tahun 2009)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
($AS 19.763’46 dan $AS 19.812
pada tahun 2010 dan 2009)
PT Bank International Indonesia
PT ANZ Panin Bank
($AS 29.331,95 pada tahun 2010 dan
$AS 149.979 pada tahun 2009)
Merrill Lynch, Singapura
($AS 7.913,29 pada tahun 2010 dan
$AS 503.967 pada tahun 2009)
Deposito berjangka - pihak ketiga
PT Bank Mandiri Tbk.
ANZ, Jakarta
($AS 500.000,00 pada tahun 2010)
UBS, Singapura
($AS 0 pada tahun 2010 dan
$AS 50.000 pada tahun 2009)
Jumlah kas dan setara kas
15
2009
1.118.699.702
589.536.179
208.704.080
128.896.303
1.327.403.782
718.432.482
2.131.523.869
36.415.783.101
3.708.446.388
3.335.987.988
428.812.790
113.127.048
136.634.661
68.561.078
17.678.902.053
15.323.822.837
179.511.507
8.857.378
202.575.859
-
266.422.102
1.533.534.662
71.876.413
5.153.063.700
24.610.987.161
62.146.456.273
2.500.000.000
2.000.000.000
4.528.400.000
-
-
511.250.000
68.800.060.185
120.113.988.412
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga sebagai berikut:
2010
Rupiah:
Pedagang eceran
- Jakarta
- Kota lain di Jawa
- Luar Jawa
PT. Carrefour Indonesia
PT. Bank OCBC NISP Tbk.
Citibank N.A., Jakarta
PT. Bank Permata Tbk.
PT. Hero Supermarket Tbk.
PT. Bank International Indonesia Tbk.
PT. Access
PT. Matahari Putra Prima Tbk.
PT. Cipta Multi Usaha Perkasa
Parastar Echorindo
PT. Bank Central Asia
PT. Bank Mega Tbk.
PT. Aka Lestarindo
PT. Nokia Indonesia
PT. Sony Ericsson Indonesia
Lain-lain (masing-masing di
Bawah Rp 1 Miliar)
2009
84,307,358,262
26,858,301,293
39,822,595,762
18.391.111.104
106.805.000
11.023.280
2.506.948.731
2.781.840.000
6.346.273.596
459.547.727
1.427.827.500
3.150.650
98.130.000
5.078.980.300
2.522.176.518
2.026.907.650
Dolar Amerika Serikat:
Glory Access Trading Ltd., Hongkong
($AS169,743.50 pada tahun 2010 dan
$AS 726.740pada tahun 2009)
Nokia Pte. Ltd., Singapura
($AS 0 dan $AS 146.583
pada tahun 2010 dan 2009)
Sony Ericsson Mobile Communication AB, Sweden
($AS 0 dan $AS 16.512
pada tahun 2010 dan 2009)
GSM City Inc.
($AS 0 pada tahun 2010 dan
$AS 25.280 pada tahun 2009)
Prime Net (S) Pte Ltd
($AS 0 pada tahun 2010 dan
$AS 149.425 pada tahun 2009)
Royal Teletrading Pte Ltd
($AS 0 pada tahun 2010 dan
$AS 69.000 pada tahun 2009)
Daily Glory Telecommunications Trading Ltd
($AS 0 pada tahun 2010 dan
$AS 580.923 pada tahun 2009)
Best Telecom Pte, Ltd
($AS 18,939)
Fast Track Pte, Ltd
($AS 85,889.88)
Access Celluler
($AS 156,356)
Pegasus Telecom Limited
($AS 75,250)
16
116.505.215.465
47.903.174.352
30.711.386.723
9.869.955.021
521.835.400
2.878.806.861
1.237.761.006
1.748.369.048
53.050.000
235.470.471
406.217.250
-
26.598.196.942
198.644.943
219.347.174.317
212.269.886.540
1.541.780.211
7.430.916.500
-
2.949.947.958
-
1.104.842.635
-
258.488.000
-
1.527.875.738
-
705.525.000
-
5.939.942.102
172.022.937
-
777.140.390
-
1.420.181.548
-
683.495.750
-
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (LANJUTAN)
2010
Prime Net (S) Pte, Ltd.
($AS 382,284.25)
Remo Comm Pte, Ltd.
($AS 90,040.50)
Lain-Lain ($AS 649,647)
Jumlah piutang usaha
2009
3.472.287.843
-
817.837.862
5.900.743.701
-
14.785.490.241
19.917.537.933
234.132.664.557
232.187.424.473
Sebagian piutang usaha pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 digunakan sebagai jaminan atas hutang
bank, seperti dijelaskan dalam Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasi.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh saldo piutang usaha tersebut di atas
dapat tertagih.
7. PERSEDIAAN
2010
2009
Telepon selular
Kartu perdana dan voucher isi ulang
Barang dalam perjalanan
Aksesoris
Suku cadang
Netbook/laptop
898.241.193.230
35.887.707.898
3.488.682.513
686.046.859
2.024.341.527
813.110.687.607
68.724.077.670
17.201.462.127
4.960.421.054
8.866.075.502
137.879.854
Jumlah persediaan
Dikurangi penyisihan atas penurunan
nilai persediaan
940.327.972.027
913.000.603.814
(3.267.793.888)
(1.090.582.711)
Persediaan, bersih
937.060.178.139
911.910.021.103
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30
Juni 2010 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.
Sebagian persediaan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 digunakan sebagai jaminan
atas hutang bank, seperti dijelaskan dalam Catatan 9 atas laporan keuangan konsolidasi.
Pada bulan Mei 2008, persediaan Perusahaan yang berada di salah satu gudang ekspedisi dengan
nilai perolehan persediaan pada tanggal 31 Mei 2008 sebesar Rp13.543.342.965 telah terbakar.
Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, penyelesaian penggantian kerugian tersebut oleh
pihak asuransi masih dalam proses. Perusahaan berkeyakinan bahwa kerugian atas terbakarnya
persediaan akan tertutup dengan nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp15.000.000.000 (yang
dihitung berdasarkan harga jual eceran atas persediaan tersebut) dengan telah diterimanya sebagian
pembayaran dari perusahaan asuransi pada tanggal 8 Agustus 2008 sebesar Rp4.500.000.000, atau
sebesar 30% dari jumlah nilai pertanggungan persediaan. Pada tanggal 30 Juni 2009, sisa nilai
persediaan yang terbakar sebesar Rp9.043.342.965 dicatat dalam akun “Piutang Lain-lain” dalam
neraca konsolidasi tanggal 30 Juni 2009.
17
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA
2010
Pajak Dibayar di Muka
Tagihan pajak penghasilan (Catatan 11d)
Pajak Penghasilan pasal 22
Pajak Penghasilan pasal 23
Pajak pertambahan nilai
dibayar di muka
Biaya Dibayar di Muka
Sewa dibayar di muka
Fit Out
Service Charge
Asuransi dibayar di muka
Lainnya
2009
11.014.049.388
37.813.889.003
41.511.135
51.651.911.474
-
32.465.668.239
16.705.352.736
81.335.117.757
68.357.264.210
22.317.159.499
2.546.012.950
686.666.233
86.043.862
19.503.307.565
25.015.399.579
5.666.759.062
27.620.448
678.700.159
45.139.190.109
31.388.479.248
Uang Muka – Pihak Ketiga
Pembelian persediaan
($AS 57.238.048,36 pada tahun 2010
$AS3.603.545 dan Rp 13.296.073.246
pada tahun 2009)
Pembelian aset tetap
($AS 3.580.500 dan Rp.1.516.880.030 pada tahun
2010 dan $AS 2.438.865 pada tahun 2009)
Lain-lain
519.893.193.278
50.142.319.837
37.334.354.058
15.441.887.946
25.011.755.200
1.671.417.390
Jumlah uang muka
572.669.435.282
76.825.492.427
Jumlah biaya dibayar di muka
dan uang muka pihak ketiga
617.808.625.391
108.213.971.675
Fit Out merupakan biaya renovasi dan dekorasi di outlet-outlet ritel Perusahaan yang diamortisasi
selama 1 (satu) tahun. Biaya amortisasi atas Fit Out disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha”
dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 20).
Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka kepada operator untuk pembelian voucher.
Uang muka pembelian aset tetap sebagian besar merupakan uang muka pembelian unit gedung
perkantoran Equity Tower kepada PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan nilai pembelian
sebesar $AS3.850.500.
9. ASET TETAP
Saldo Awal
1 Januari 2010
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
30 Juni 2010
Mutasi 2010
Nilai perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
3.221.982.451
65.952.344.162
8.289.107.287
679.044.539
3.513.618.635
-
750.042.806
-
-
3.901.026.990
68.715.919.991
8.289.107.287
Sub-jumlah
77.463.433.900
4.192.663.174
750.042.806
-
80.906.054.268
18
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Aset sewa guna usaha
Kendaraan
-
765.000.000
-
Jumlah nilai perolehan
77.463.433.900
4.957.663.174
750.042.806
Akum ulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
688.885.755
31.141.595.016
4.158.391.809
91.866.970
4.680.627.994
516.339.435
163.467.169
Sub-jumlah
35.988.872.580
5.288.834.399
163.467.168
-
79.687.500
Jumlah akumulasi penyusutan
35.988.872.580
5.368.521.899
Nilai buku bersih
41.474.561.320
Aset sewa guna usaha
Kendaraan
Saldo Awal
1 Januari 2009
-
765.000.000
81.671.054.268
-
780.752.725
35.658.755.841
4.674.731.244
41.114.239.810
79.687.500
163.467.168
41.193.927.310
40.477.126.958
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
30 Juni 2009
Reklasifikasi
Mutasi 2009
Nilai perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
3.221.982.451
48.804.595.113
3.925.556.978
13.265.701.173
1.528.000.000
-
-
3.221.982.451
62.070.296.286
5.453.556.978
Sub-jumlah
55.952.134.542
14.793.701.173
-
-
70.745.835.715
Aset sewa guna usaha
Kendaraan
2.572.550.309
-
-
-
2.572.550.309
Jumlah nilai perolehan
58.524.684.851
14.793.701.173
-
-
73.318.386.024
Akum ulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Peralatan kantor
Kendaraan
527.786.633
21.855.435.633
2.277.327.896
80.549.560
3.961.428.470
292.486.968
-
-
608.336.193
25.816.864.103
2.569.814.864
Sub-jumlah
24.660.550.162
4.334.464.998
-
-
28.995.015.160
883.353.199
211.149.639
-
-
1.094.502.838
Jumlah akumulasi penyusutan
25.543.903.361
4.545.614.637
-
-
Nilai buku bersih
32.980.781.490
Aset sewa guna usaha
Kendaraan
30.089.517.998
43.228.868.026
Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30
Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.368.521.899 dan Rp 4.545.614.637 (Catatan 20).
Pada tanggal 30 Juni 2010 aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir
dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga,
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp26.147.000.000, yang berdasarkan pendapat manajemen
Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan pihak ketiga, yaitu PT Bumiputera-BOT
Finance, PT Bank Jasa Jakarta dan PT ORIX Indonesia Finance dengan jangka waktu berkisar antara
2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) tahun untuk kendaraan.
19
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
9. ASET TETAP (Lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 30 Juni 2009, nilai buku bersih aset sewa guna usaha berupa
kendaraan masing-masing sebesar Rp 685.312.500 dan Rp 1.478.047.472.
Hutang sewa guna usaha dijamin dengan aset sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian sewa
guna usaha membatasi Perusahaan untuk tidak menjual atau mengalihkan aset sewa guna usaha
tersebut.
10. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA
Akun ini terdiri dari:
2010
Biaya ditangguhkan, bersih
Biaya Pinjaman Sindikasi
Lainnya
Margin deposit
($AS 931.156,47dan $AS 708.269
pada tahun 2010 dan 2009)
Deposit sewa dan keamanan
Lainnya ($AS 550.035,41 pada tahun 2010 dan
$AS 3.393 pada tahun 2009)
Jumlah aktiva tidak lancar lainnya
2009
8.084.825.049
13.358.075.930
1.267.187.500
8.084.825.049
14.625.263.430
4.995.971.629
2.889.345.950
7.242.050.525
5.687.555.576
8.457.694.217
34.689.234
24.427.836.845
27.589.558.765
Biaya ditangguhkan - biaya pinjaman sindikasi terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan hutang bank sindikasi, seperti: biaya upfront, biaya arrangement, biaya agen jaminan dan lainlain. Biaya ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu perjanjian hutang bank sindikasi,
yaitu 3 (tiga) tahun, kecuali biaya agen jaminan yang merupakan biaya tahunan yang diamortisasi
selama 1 (satu) tahun (Catatan 9a). Amortisasi biaya tangguhan yang dibebankan untuk periode fiskal
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp 3.991.873.149 disajikan sebagai bagian dari
“Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Margin deposit merupakan deposit yang ditempatkan Perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk.
sebesar $AS 708.269 pada tahun 2009.
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA
2010
Rupiah
Hutang bank sindikasi
2009
450.000.000.000
452.000.000.000
Cerukan:
PT Bank Central Asia Tbk.
43.391.635.040
41.557.030.974
Pinjaman berjangka:
PT Bank Central Asia Tbk.
73.173.298.611
50.000.000.000
566.564.933.651
543.557.030.974
20
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN)
Dolar Amerika Serikat
Hutang bank sindikasi
($AS22.685.185 pada tahun 2010
dan $AS21.500.000 pada tahun 2009)
Pinjaman berjangka:
PT Bank ANZ Panin
($AS 11.052.050 pada tahun 2010 dan
$AS1.500.000 pada tahun 2009)
206.049.536.991
219.837.500.000
100.385.770.150
15.337.500.000
90.830.000.000
-
81.747.000.000
-
61.098.979.420
-
540.111.286.561
235.175.000.000
1.106.676.220.212
778.732.030.974
Pinjaman modal kerja:
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
(AS$ 10.000.000)
Post Import Finance:
JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta
(AS$ 9.000.000)
Import Invoice Financing:
Standard Chartered Bank, Jakarta
(AS$ 6.726.740)
Jumlah hutang bank
Informasi sehubungan dengan hutang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard
Chartered Bank (”SCB”), dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Import Invoice Financing
dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan
pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas pembiayaan ini merupakan fasilitas yang
berdenominasi dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Perusahaan juga memperoleh fasilitas
Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan Foreign Exchange II terkait dengan
transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari
2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain
dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui
amandemen perjanjian fasilitas bank.
Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas Import Invoice Financing tersebut
diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya fasilitas pembiayaan tersebut dari
tanggal 12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009. Pada tanggal 18 Pebruari 2010, Perusahaan
menandatangani perpanjangan perjanjian dengan Standard Chartered Bank, Jakarta sehubungan
dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange
dari tanggal 18 Pebruari 2010 sampai dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas
import invoice financing II sebesar $AS10.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan tiga (3)
bulan. Seluruh fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dijamin dengan
persediaan merk Nokia sebesar $AS10.000.000 dan piutang sebesar $AS10.000.000.
Pada tanggal 18 Februari 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan Standard
Chartered Bank (Standchart) Jakarta sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas
import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 18 Februari 2010 sampai
dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas import financing II sebesar USD 10 juta
dengan maksimum tenor pembiayaan 3 bulan. Sehingga total kredit yang diperoleh Perusahaan
dari Standchart sebesar USD 20 juta.
21
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN)
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
-
Rasio EBITDA terhadap bunga minimal 200%;
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%;
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh
persyaratan rasio keuangan di atas.
Seluruh fasilitas di atas dijamin dengan persediaan yang bermerk Nokia dan piutang milik
Perusahaan, masing-masing senilai $AS10.000.000 (Catatan 6 dan 7).
b.
Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin Bank
(“ANZ”), yang disahkan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal
yang sama, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan
maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital
dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility dengan pagu kredit sebesar
$AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata uang asing
dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakan untuk
pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan akan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010.
Pada tanggal 21 Mei 2010 Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin
Bank (ANZ), dimana perseroan memperoleh penambahan plafond kredit, sehingga total kredit
yang diperoleh Perusahaan dari ANZ adalah sebesar USD 40 juta. Fasilitas ini menjadikan
fasilitas kredit terbesar yang diterima oleh Perseroan
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
- Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110%;
- Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%;
- Rasio hutang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi 250%;
- Rasio EBITDA terhadap biaya bunga , minimal 200%;
- Net worth minimal Rp350.000.000.000;
- Rasio piutang ditambah dengan persediaan dan prepayment of handsets inventory level
adalah 125% dari total hutang.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh
persyaratan rasio keuangan di atas.
Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan persediaan dan piutang milik Perusahaan
dengan jumlah senilai $AS25.000.000 (Catatan 6 dan 7).
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
-
Menjaminkan kembali persediaan dan piutang yang telah dijadikan jaminan;
Melakukan peleburan dan penggabungan;
Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan aset kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari;
Mengumumkan atau membayar dividen;
Memperoleh hutang lain;
Perpanjangan hutang.
Sehubungan dengan pembagian dividen tahun 2008 pada tanggal 7 Agustus 2009, Perusahaan
telah memperoleh surat waiver dari ANZ pada tanggal 19 Maret 2010.
22
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
11.
HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN)
c.
Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Revolving Facility Agreement, yang
dilakukan dengan sindikasi bank-bank, yaitu Citigroup Global Markets Asia Ltd., PT Bank Central
Asia Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank
CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (selanjutnya disebut “Bank’’), dengan Citicorp
International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent.
Hutang bank sindikasi tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi
Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang
merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar
$AS27.000.000. Hutang bank sindikasi ini dibayar tiga (3) bulan dari tanggal penarikan hutang dan
bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana fasilitas-fasilitas
pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk dua (2)
tahun berikutnya. Pada tanggal 12 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perubahan
perjanjian hutang bank sindikasi sehubungan dengan Revolving Facility Agreement. Berdasarkan
perubahan perjanjian tersebut, hutang bank sindikasi yang terdiri dari Tranche A yang merupakan
fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan
Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum
pagu kredit sebesar $AS27.000.000 berubah menjadi Tranche A1 dan Tranche A2 yang
merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit masing-masing
sebesar Rp480.000.000.000 dan Rp20.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas
berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS25.000.000.
Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
-
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar minimal 110%;
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%;
Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%;
Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh
persyaratan rasio keuangan di atas.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
-
Memperoleh pinjaman baru atau memberikan pinjaman kepada pihak lain;
Memberikan jaminan kepada pihak lain;
Mendirikan atau mengakuisisi Anak perusahaan diatas $AS2.000.000 untuk satu (1) Anak
perusahaan atau secara keseluruhan diatas $AS10.000.000.
Pada tanggal 2 Pebruari 2009, Perusahaan telah menginformasikan transaksi akuisisi Trikomsel
Pte. Ltd., Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3) kepada Citicorp
International Limited, selaku facility agent dari hutang bank sindikasi di atas.
Jumlah beban bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp14.757.648.287 dan Rp6.998.461.618 disajikan dalam akun “Penghasilan
(Beban) Lain-lain - Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Hutang bank di atas dijamin dengan rekening tertentu kas di bank peserta sindikasi dan
persediaan Perusahaan sebesar 125% dari jumlah hutang bank sindikasi (Catatan 5 dan 7).
23
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN)
d. Perusahaan memiliki perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) yang diaktakan
dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 2 tanggal 10 Mei 2006 dan
Perubahan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 8 Desember 2006, dimana Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas
Omnibus Sight Letters of Credit (“L/C“) dan Trust Receipt (“T/R“) atau Usance Payable at Sight
L/C (“UPAS”) dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000.000.000 dan
$AS13.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2007.
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit dengan BCA yang diaktakan dengan Akta Notaris
Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 30 tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan
memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA, yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran)
dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp50.000.000.000, fasilitas L/C dan T/R atau UPAS
dengan batas maksimum pinjaman sebesar $AS13.000.000, pinjaman berjangka dengan batas
maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000.000, dan Bank Guarantee Line dengan batas
maksimum pinjaman sebesar Rp1.000.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut mengharuskan
Perusahaan untuk membayar margin deposit minimum sebesar 10% dari saldo fasilitas L/C dan
T/R atau UPAS.
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra
Irawaty Purnadi, S.H., No. 50 tanggal 29 Juli 2008, batas maksimum fasilitas L/C dan T/R atau
UPAS diturunkan dari $AS13.000.000 menjadi $AS7.000.000 dan Time Revolving Loan
diturunkan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp75.000.000.000.
Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra
Irawaty Purnadi, S.H., No.01 tanggal 6 Agustus 2009, BCA memberikan tambahan fasilitas Forex
Line dengan batas maksimum sebesar $AS6.000.000, mengalihkan fasilitas bank garansi,
menurunkan dan mengubah struktur fasilitas L/C dan T/R atau UPAS sebesar $AS7.000.000
menjadi fasilitas L/C dan T/R atau UPAS dan Standby Letter of Credit (SBLC) sebesar
$AS5.000.000. Fasilitas tersebut di atas jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2008 dan telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2010.
Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa persyaratan
mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
pinjaman,
antara
lain
untuk
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal
110%
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA, maksimal
350%
Rasio hutang terhadap tangible net worth, maksimal
250%
Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga, minimal
200%
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan telah memenuhi
seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:
-
Memperoleh pinjaman/kredit baru;
Meminjamkan uang kepada pihak lain (selama tidak melebihi 15% ekuitas);
Melakukan transaksi di luar praktek yang ada;
Mengajukan permohonan pailit;
Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru;
24
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN)
-
Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau kekayaan utama;
Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran;
Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris serta para
pemegang saham;
Melakukan pembagian dividen melebihi 45% dari laba bersih tahun berjalan.
Sehubungan dengan pembatasan-pembatasan tersebut di atas, pada tanggal 12 Maret 2008 dan
30 Maret 2009, Perusahaan telah menerima surat waiver dari BCA masing-masing mengenai
perubahan anggaran dasar dan pembagian dividen; dan transaksi akuisisi Trikomsel Pte. Ltd.,
Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3).
Sehubungan dengan pendirian PT Okeshop, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari BCA
pada tanggal 25 Maret 2010.
e. Pada tanggal 31 Maret 2010 Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) untuk memperoleh fasilitas kredit sebesar USD 10 juta.
f. Pada tanggal 16 Juni 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan JPMorgan Chase
Bank N.A. (JPMorgan) untuk memperoleh fasilitas Post Import Finance dengan pagu kredit
maksimum sebesar USD 15 juta
g. Pada tanggal 22 Juni 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan PT Bank UOB
Buana untuk memperoleh fasilitas Kredit F/X Line sebesar USD 10 juta
Seluruh hutang bank di atas dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 6
dan 7).
h. Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas hutang bank di atas adalah sebagai berikut:
2010
Rupiah
Hutang bank sindikasi
Pinjaman berjangka:
PT Bank Central Asia Tbk.
Cerukan:
PT Bank Central Asia Tbk.
Dolar Amerika Serikat
Hutang bank sindikasi
Hutang non-cash loan usance
PT ANZ Panin Bank
Standard Chartered Bank, Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk.
Hutang Pinjaman modal kerja:
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
Post Import Finance:
JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta
25
2009
10,05%-10,09%
12,91%-15,00%
10,25%-11,25%
10,00%-10,56%
10,75%-13,50%
10,75%-13,50%
3.90%-6.50%
6,81%-8,04%
3.80%-3.95%
3.80%-4.00%
-
4,19%-6,94%
3.39%-3.75%
-
3.65%
-
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
12. HUTANG USAHA
2010
Pihak hubungan istimewa (Catatan 21):
Rupiah
PT Kreatip Komunikacitra
PT Triyakom
Pihak ketiga:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Nokia Pte. Ltd., Singapura
($AS 1.679.291)
Research in Motion Ltd., Singapura
($AS 3.095.220)
Mol Access Portal Berhad, Malaysia
($AS 223)
PT ZTE Indonesia ($AS 57.468)
PT Malifax Indonesia ($AS 38.320)
Sony Ericsson Mobile
($AS 6.445.804 pada tahun 2010 dan
$AS 3.571.356 pada tahun 2009)
DHL Global Forwarding (Singapore) Pte. Ltd.
($AS 0 pada tahun 2010 dan
$AS 73.657 pada tahun 2009)
PT Parastar Echorindo ($AS 50)
Project Goth, Australia ($AS 1.917)
PT Natrindo Telepon Selular ($AS 140)
Jumlah hutang usaha
2009
1.094.710
3.629.127.054
-
1.094.710
3.629.127.054
57.743.040.611
27.464.115.438
-
17.170.753.338
28.113.883.260
-
2.022.310
521.980.482
348.060.378
-
58.547.239.639
36.517.113.566
454.150
17.410.107
1.271.620
753.138.838
-
87.552.321.946
54.441.005.742
145.296.457.267
85.534.248.234
-
Akun ini pada umumnya merupakan kewajiban kepada para pemasok atas pembelian barang dagang.
Pada tanggal 30 Juni 2009, hutang usaha pihak ketiga-lainnya dalam Rupiah sebesar
Rp.20.728.427.850 merupakan uang muka pembelian yang diterima dari para dealer sehubungan
dengan pesanan barang ke Perusahaan.
Menurut manajemen Perusahaan, seluruh hutang usaha pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 akan
atau telah dilunasi dalam waktu 90 hari.
13. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak:
2010
2009
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pajak Pertambahan Nilai Singapura
Pajak Penghasilan Badan Singapura
2.546.240.775
875.903.215
3.265.565.393
1.260.884.995
53.284.318
763.729.094
589.265.239
1.833.286.263
-
Jumlah hutang pajak
7.948.594.378
3.239.564.913
26
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
13. PERPAJAKAN (LANJUTAN)
b. Beban (manfaat) pajak penghasilan badan:
2010
c.
2009
Tahun berjalan
Tangguhan
28.367.147.150
-
22.561.619.640
730.042.117
Beban pajak penghasilan badan, bersih
28.367.147.150
23.291.661.757
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam
laporan laba rugi konsolidasi, dan penghasilan kena pajak untuk enam bulan yang berakhir pada
tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 sebagai berikut:
2010
2009
Laba sebelum beban pajak
penghasilan badan
Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan
111.562.813.103
1.503.904.342
80.335.416.742
-
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
110.058.908.761
80.335.416.742
(3.619.968.613)
1.898.780.953
3.768.807.972
1.298.704.851
81.270.180
1.964.260.880
51.101.328
759.599.448
(967.334.987)
(2.614.435.472)
112.437.898.937
80.577.213.106
Koreksi fiskal
Penyusutan aset tetap
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Beban Pajak
Jamuan dan sumbangan
Penghasilan bunga yang telah dikenakan
Pajak final
Penghasilan kena pajak
d. Perhitungan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2010
Penghasilan kena pajak (dibulatkan)
2009
112.437.898.000
80.577.213.100
Beban pajak penghasilan badan - tahun berjalan
28.109.474.500
22.561.619.640
Dikurangi pajak penghasilan dibayar
di muka:
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
37.813.889.003
41.511.135
-
38.957.081.284
17.300.312
2.357.060.956
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
37.855.400.138
41.331.442.552
9.745.925.638
18.769.822.912
Tagihan pajak penghasilan
27
-
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
13. PERPAJAKAN (LANJUTAN)
Terdapat perbedaan antara penghasilan kena pajak tahun 2006 dan 2005 dengan SPT yang
dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak. Namun, pada bulan Mei 2008, Perusahaan
telah melakukan revisi atas perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2005 dan 2006, dimana
Perusahaan membayar tambahan pajak sebesar Rp.996.268.400 ke Kantor Pajak. Jumlah
tersebut dicatat sebagai “Beban usaha - Pajak dan Perizinan” dalam laporan laba rugi konsolidasi
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai
berikut:
2010
Laba sebelum beban pajak penghasilan badan
Beban pajak penghasilan dengan
tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas koreksi fiskal:
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Jamuan dan sumbangan
Beban pajak
Penyusutan aset tetap
Penghasilan bunga yang telah
dikenakan pajak final
Beban pajak penghasilan badan
Perusahaan
Anak perusahaan
f.
2009
110.058.908.761
80.335.416.742
27.514.727.190
22.493.916.688
474.952.238
324.676.213
942.201.993
(904.992.153)
1.273.411.755
212.687.845
14.308.372
29.379.029
(241.833.747)
(732.041.932)
28.109.731.734
257.415.416
23.291.661.757
-
28.367.147.150
23.291.661.757
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai ”Pajak Penghasilan”
diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008. Perubahan tersebut
juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif
pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun 2010 dan
seterusnya. Perusahaan mencatat penurunan manfaat pajak atas dampak penurunan tarif
tersebut sebesar Rp. 282.211.730 dan Rp. 17.423.280 sebagai bagian dari ” Manfaat (Beban)
Pajak Penghasilan Badan – Tangguhan ” pada laporan Laba Rugi Konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
14. KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA
Akun ini merupakan hutang dengan pihak-pihak di bawah ini:
2010
2009
Pihak hubungan istimewa (Catatan 21)
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Pihak ketiga
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
CPF, Singapura ($AS966)
Lainnya ($AS1.315,89)
-
36.793.027
13.591.726.678
5.924.492.812
Jumlah kewajiban lancar lainnya
13.603.678.907
11.952.229
28
9.877.043
5.971.162.882
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
15. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia
55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan
kerja tersebut tidak didanai.
Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2008 dicatat berdasarkan penilaian
aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan
laporannya bertanggal 3 September 2008, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
2010
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Usia pensiun
2009
10,70%
10%
TMI II-99
55 Tahun
11%
10%
TMI II-99
55 tahun
16. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010
Pemegang saham
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
Persentase
pemilikan
Modal saham
ditempatkan dan
disetor penuh
PT Delta Sarana Pradana
Kindarto Kohar
Sugiono Wiyono
Masyarakat (kepemilikan kurang
Dari 5%
2.772.610.000
1.112.500.000
57.445.000
62.31%
25.00%
1.29%
277.261.000.000
111.250.000.000
5.744.500.000
450.000.000
10.11%
45.000.000.000
Jumlah
4.450.000.000
100.00%
445.000.000.000
2009
Pemegang saham
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
Persentase
pemilikan
Modal saham
ditempatkan dan
disetor penuh
PT Delta Sarana Pradana
Kindarto Kohar
Sugiono Wiyono
Masyarakat
3.885.110.000
57.445.000
57.445.000
450.000.000
87,31%
1,29%
1,29%
10,11%
388.511.000.000
5.744.500.000
5.744.500.000
45.000.000.000
Jumlah
4.450.000.000
100,00%
445.000.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Pebruari 2009 yang berita
acaranya diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 6 pada tanggal yang sama, serta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 24 Pebruari 2009 yang
29
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
16. MODAL SAHAM (LANJUTAN)
diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 20 tanggal 26 Pebruari 2009, pemegang
saham memutuskan antara lain:
-
Mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi perusahaan terbuka.
Mengeluarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru dari portepel yang ditawarkan
kepada masyarakat melalui penawaran umum.
Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp78.690.000.000 atau
786.900.000 saham yang seluruhnya diambil oleh PT Delta Sarana Pradana tanggal
24 Pebruari 2009, sehingga jumlah modal disetor dan ditempatkan Perusahaan menjadi
sebesar Rp400.000.000.000 atau 4.000.000.000 saham.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. AHU-08209.AH.01.02 TH 2009 tanggal 19 Maret 2009.
Berdasarkan Subscription Agreement Mandatory Exchangable Bonds tertanggal 16 Juni 2008 dan
kesepakatan yang dibuat antara PT Delta Sarana Pradana, Kindarto Kohar (pemegang saham),
Sugiono Wiyono Sugialam (pemegang saham) dan Canopus Finance Limited (”Canopus”) tertanggal
28 Pebruari 2009, telah menyepakati penerbitan Mandatory Exchangable Bonds (”MEB”) oleh PT Delta
Sarana Pradana kepada Canopus, pihak yang tidak terafiliasi terhadap Perusahaan dan Pemegang
Saham termasuk PT Delta Sarana Pradana. Berdasarkan kesepakatan MEB, Canopus memiliki opsi
untuk mengkonversi MEB yang dimilikinya menjadi sejumlah saham Perusahaan dan ketentuan yang
disepakati oleh Pemegang Saham dan Canopus. MEB tersebut dapat ditukarkan dengan sejumlah
saham milik PT Delta Sarana Pradana di perusahaan yang mewakili 25% dari modal ditempatkan dan
disetor penuh Perusahaan sesudah penawaran umum. Pada tanggal 1 Desember 2009, Canopus telah
melakukan konversi MEB dengan 1.112.500.000 lembar saham Perusahaan.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perusahaan
yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 pada tanggal 22 April 2009 dan
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009, pemegang saham memutuskan antara lain:
-
Memberikan kuasa kepada dewan komisaris perseroan untuk menyatakan peningkatan modal
ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, setelah Penawaran Umum Perdana selesai dan
mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek dan Daftar Pemegang Saham
Perseroan sehingga modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar
Rp445.000.000.000 atau 4.450.000.000 saham, dengan dikeluarkannya saham sejumlah
450.000.000 saham dalam rangka Penawaran Umum.
-
Mengubah susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang berlaku efektif sejak
tanggal 22 April 2009 sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan dilakukan
pada tahun 2010 sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Kindarto Kohar
Christine Barki
Suryatin Setiawan
Glenn T. Sugita
Direksi
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur
Djohan Sutanto
- Direktur
Djoko Harijanto
- Direktur
- Presiden Komisaris
- Komisaris Independen
- Komisaris Independen
- Komisaris
Evy Soenarjo
- Direktur
Ellianah Wati Setiady
- Direktur tidak terafiliasi
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta
Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 84 tanggal 26 Juni 2009, para pemegang saham Perusahaan
menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp31.150.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun
buku 31 Desember 2008, dan menentukan cadangan umum dari laba bersih tahun 2009 sebesar
Rp1.000.000.000
30
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
16. MODAL SAHAM (LANJUTAN)
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta
Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 6 tanggal 7 Mei 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujui
susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang berlaku efektif sejak 7 Mei 2010 sampai
dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2012 sebagai berikut::
Dewan Komisaris
Kindarto Kohar
Glenn T Sugita
Christine Barki
Suryatin Setiawan
Direksi
-
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur
Djohan Sutanto
- Direktur
Djoko Harijanto
- Direktur
Evy Soenarjo
- Direktur
Ellianah Wati Setiady
- Direktur
Juliana Julianti Samudro - Direktur
Hening Tjiptadi Sudirdjo - Direktur tidak terafiliasi
Dan telah menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 35.600.000.000, yang diambil dari saldo laba
tahun buku 2009, dan menentukan cadangan umum dari laba bersih tahun 2009 sebesar
Rp1.000.000.000
17. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Rincian dari perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut:
2010
Laba bersih
Jumlah rata-rata tertimbang saham
2009
83.195.666.101
57.043.754.985
4.450.000.000
4.028.486.592
19
14
Laba bersih per saham dasar
18. PENDAPATAN BERSIH
Akun ini merupakan pendapatan bersih yang diterima dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
2010
Milik Perusahaan :
Penjualan telepon selular
Penjualan voucher isi ulang
Content
Servis
Lainnya
Milik anak perusahaan
Jumlah pendapatan bersih
31
2009
1.571.547.110.288
432.678.778.617
16.918.182
898.614.494
13.240.028.102
1.875.105.746.241
651.891.770.291
5.173.636
25.047.596.563
3.879.581.789
2.018.381.449.683
2.555.929.868.520
407.007.241.832
-
2.425.388.691.515
2.555.929.868.520
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
19. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
2010
2009
Saldo persediaan pada awal periode
Pembelian
576.673.539.708
2.470.380.012.593
468.101.489.921
2.756.002.030.165
Persediaan tersedia untuk dijual
Saldo persediaan pada akhir periode
3.047.053.552.301
(937.060.178.139)
3.224.103.520.086
(911.910.021.103)
Jumlah beban pokok pendapatan
2.109.993.374.162
2.312.193.498.983
20. BEBAN USAHA
2010
Gaji tenaga kerja lepas
Sewa
Gaji dan imbalan kerja karyawan
Transportasi
Amortisasi fit out
Pemasaran dan iklan
Penyusutan (Catatan 8)
Amortisasi biaya ditangguhkan
Jasa pengelola
Listrik dan air
Telekomunikasi
Jasa konsultan
Pajak dan perizinan
Perlengkapan kantor
Perjalanan Dinas
Perjamuan
Biaya Import
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Jumlah beban usaha
2009
26,934,449,643
25,361,703,477
25,960,661,481
22,027,823,482
3,903,835,279
9.164.677.433
5.367.166.447
4.400.527.733
4.125.830.388
2.312.628.683
2.478.070.157
5.386.746.913
751.905.886
1.495.408.770
1.931.507.350
2.320.213.314
4,861,320,207
8.844.564.074
22.971.711.355
21.637.216.824
14.497.173.169
11.177.613.989
9.885.643.125
5.178.597.589
4.545.614.637
3.991.873.149
3.626.730.508
2.621.788.975
2.355.150.150
1.924.681.725
997.536.447
501.090.517
-
157.629.040.717
124.589.539.223
18.677.117.064
21. BEBAN KEUANGAN
2010
2009
Beban bunga bank
Beban administrasi bank
Beban bunga sewa guna usaha
35.380.504.904
518.774.546
34.789.595
35.398.928.647
1.385.040.589
93.290.015
Jumlah beban keuangan
35.934.069.045
36.877.259.251
32
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
22. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan
istimewa dengan rincian sebagai berikut:
a. Pada tanggal 14 November 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Jasa
Layanan Pengiriman Barang Telekomunikasi dan Perlengkapannya dengan PT Alpha EMS,
entitas sepengendali, dimana PT Alpha EMS akan memberikan jasa penyimpanan dan pengiriman
barang telekomunikasi milik Perusahaan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka
waktu 2 (dua) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan diperpanjang secara otomatis
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak
memutuskan perjanjian tersebut. Jasa penyimpanan dan pengiriman terkait dengan perjanjian
tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2009 adalah sebesar Rp 320.364.031
b. Pada tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip
Komunikacitra dalam rangka pemesanan voucher isi ulang yang jumlahnya akan ditentukan dari
waktu ke waktu dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing pihak. Perjanjian tersebut
berlaku efektif untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah ditandatanganinya perjanjian dan
dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun secara otomatis. Per tanggal 30 Juni 2009, pembelian
voucher isi ulang yang dilakukan Perusahaan adalah sebesar Rp 141.980.334.955 dan saldo
hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar
Rp 3.629.127.054
c.
Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip
Komunikacitra, dimana Perusahaan menunjuk PT Kreatip Komunikacitra sebagai salah satu
penyedia tenaga kerja di wilayah kerja Jawa, Bali dan tempat lainnya. Perjanjian berlaku untuk
jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis. Beban jasa penyedia
tenaga kerja terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp183.462.884
d. Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian berlangganan jasa
telekomunikasi berbasis Internet Protocol (IP) dengan PT Mobicom Selularindo Gemilang. Jangka
waktu berlangganan adalah untuk periode 3 (tiga) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya.
Tidak ada beban telekomunikasi yang dibebankan kepada Perusahaan untuk enam bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang berkaitan dengan perjanjian tersebut.
e. Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama download
content dengan PT Trikomsel Yahoh Communication. Perjanjian tersebut berlaku sejak
ditandatanganinya perjanjian sampai dengan tanggal 7 Januari 2010 dan diperpanjang secara
otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya. Per tanggal 30 Juni 2009 tidak ada
pembelian content dan saldo hutang yang terkait dengan perjanjian tersebut.
f.
Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan
dan rak untuk menempatkan perangkat-perangkat terkait dengan penyediaan jasa internet dengan
PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2009 dan dapat
diperpanjang untuk 1 (satu) tahun kedepan secara otomatis. Kemudian, pada tanggal 1 Februari
2008, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk berlangganan jasa internet dengan
PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun
sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
kedepan untuk tahun-tahun berikutnya. Beban-beban terkait dengan kedua perjanjian tersebut
yang dibebankan dalam operasi per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp207.044.729.
33
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
22. SALDO , TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK - PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
(LANJUTAN)
g. Pada tahun 2008, Perusahaan menggunakan jasa kontraktor PT Delta Komindo Pratama untuk
mendekorasi (fitting out) sejumlah outlet yang dimiliki Perusahaan. Biaya fit out dibayar di muka
pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp40.288.422. Amortisasi fit out yang dibebankan
pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30
Juni 2009 adalah sebesar Rp34.405.088, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam
laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan.
h. Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di E-Centre Karawaci, Tangerang, melalui perjanjian
sewa dengan PT Kreatip Komunikacitra, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007
sampai dengan tanggal 1 Maret 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Maret
2010. Sewa dibayar di muka pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp 80.000.000 Beban
sewa yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi sewa tersebut per tanggal
30 Juni 2009 sebesar Rp 60.000.000 disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan
laba rugi konsolidasi Perusahaan.
i.
Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip Komunikacitra,
dimana Perusahaan menunjuk PT Kreatip Komunikacitra dalam pembuatan desain iklan
pemasaran. Biaya pemasaran dan iklan yang dibebankan dalam operasi per tanggal 30 Juni 2009
sebesar Rp36.450.000 disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi
konsolidasi Perusahaan.
j.
Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, melalui perjanjian
sewa dengan Kindarto Kohar, Presiden Komisaris dan pemegang saham Perusahaan, untuk
jangka waktu sewa dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Tidak
ada beban sewa yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2009.
Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa
pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap
Jumlah Aktiva/Kewajiban
Jumlah
2010
2009
2010 (%)
(%)
2009 (%)
Aktiva lancar
Fit Out dibayar di muka
17.024.627
80.000.000
0.67
0,005
Jumlah
17.024.627
80.000.000
0.67
0,005
Kewajiban lancar
Hutang usaha
Kewajiban lancar lainnya
1.094.710
-
3.629.127.054
-
0.00
0.23
Jumlah
1.094.710
3.629.127.054
0.00
0.23
34
-
-
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
22. SALDO , TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK - PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
(LANJUTAN)
Rincian beban yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap
Jumlah Pendapatan
Jumlah
2010
Sewa
Pemasaran dan iklan
Amortisasi Fit Out
2009
201.724.749
129.408.357
2010 (%)
60.000.000
36.450.000
34.405.088
2009 (%)
0.80
3.31
0,003
0,002
0,002
Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas
adalah sebagai berikut:
Pihak hubungan istimewa
Sifat hubungan
Sifat Transaksi
PT Delta Sarana Pradana
Pemegang saham Perusahaan
Transaksi keuangan
PT Mobicom Selularindo Gemilang
Perusahaan yang dikendalikan oleh
PT Delta Sarana Pradana
Transaksi keuangan
PT Kreatip Komunikacitra
Perusahaan yang dikendalikan oleh
Bapak Sugiono Wiyono
Sugialam, presiden direktur dan
pemegang saham Perusahaan
Jasa desain iklan, sewa, penyediaan
dan pengelolaan tenaga kerja dan
pembelian voucher isi ulang
PT Sinergitama Komindo
Perusahaan yang dikendalikan oleh
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa telekomunikasi internet
PT Deltakomindo Pratama
Perusahaan yang dikendalikan oleh
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa konstruksi fit out
PT Triyakom
Perusahaan yang dikendalikan oleh
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Pembelian content
PT Alpha EMS
Perusahaan yang dikendalikan oleh
Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa penyimpanan dan
pengiriman barang
Telekomunikasi
23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut:
Mata Uang Asing
Aktiva
Dolar Singapura
Kas
Standard Chartered Bank, Singapura
PT Bank UOB Buana Tbk.
Dolar China
Kas
Dolar Hongkong
Kas
Dolar Taiwan
Kas
Baht Thailand
Kas
35
Ekuivalen (Rp)
11.527.82
123.164.12
32.200,91
76.096.586,00
1.118.699.702,00
208.704.079,99
2.935,00
3.923.772,15
6.655,50
7.764.306,30
11.617,00
3.381.011,68
11.200,00
3.136.056,00
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (LANJUTAN)
Dolar Amerika Serikat
Kas dan setara kas
Kas
PT Bank Central Asia Tbk.
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank UOB Buana Tbk.
Standard Chartered Bank, Jakarta
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT ANZ Panin Bank
Standard Chartered Bank, Singapura
Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura
Deposito berjangka
PT. ANZ , Jakarta
3.896,00
234.671,74
408.284,31
47.210,48
15.042,90
19.763,46
29.331,95
1.946.372,57
7.913,29
35.387.368,00
2.131.523.868,57
3.708.446.387,70
428.812.789,84
136.634.660,70
179.511.507,18
266.422.102,00
17.678.902.053,00
266.422.102,00
500.000,00
4.528.400.000,00
Jumlah Asset
30.782.168.353.11
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang
Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut:
Mata Uang Asing
Piutang usaha
Glory Access Trading Ltd., Hongkong
Best Telecom Pte. Ltd
Fast Track Pte. Ltd
Access Celluler
Pegasus Telecom Limited
Prime Net (S) Pte. Ltd
Remo Comm Pte, Ltd
Lain-lain
Uang Muka Pembelian
Nokia Pte. Ltd., Singapura
Aktiva tidak lancar lainnya
Margin deposit
Merril Lynch
Ekuivalen (Rp)
169.743,50
18.939,00
85.889,88
156.356,00
75.250,00
382.284,25
90.040,50
649.647,00
1.541.780.211
172.022.937
777.140.390
1.420.181.548
683.495.750
3.472.287.843
817.837.862
5.900.743.701
57.238.048,36
519.893.193.278
931.156,47
4.995.971.629
Jumlah aktiva
539.674.655.149
Kewajiban
Dolar Amerika Serikat
Hutang bank
Hutang Bank Sindikasi
Standard Chartered Bank, Jakarta
The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd.
PT Bank ANZ Panin
JPMorgan Chase Bank, NA, Jakarta
Hutang usaha
Research in Motion Ltd., Singapura
Mol Access Portal Berhad, Malaysia
PT ZTE Indonesia
PT Malifax Indonesia
Sony Ericsson Mobile
PT Parastar Echorindo
Project Goth
Jumlah kewajiban
22.685.185
6.726.740
10.000.000
11.052.050
9.000.000
206.049.536.991
61.098.979.420
90.830.000.000
100.385.770.150
81.747.000.000
3.095.220
223
57.468
38.320
6.445.804
50
1.917
28.113.883.260
2.022.310
521.980.482
348.060.378
58.547.239.639
454.150
17.410.107
627.662.336.887
KEWAJIBAN BERSIH
87.987.681.738
36
-
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING
Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga
sebagai berikut:
a. Pada tanggal 2 Juli 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bonet Utama
dimana Perusahaan membeli jasa link internet termasuk dengan penyewaan ruang server dan
fasilitas pendukung lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juli 2009 sampai Perusahaan
menghentikan masa berlangganan.
b. Pada tanggal 2 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Acer Indonesia
(”Acer“), dimana Perusahaan ditunjuk untuk memasarkan dan menjual produk-produk Acer di
Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juni 2009 sampai dengan tanggal 2 Juni 2010.
Perusahaan sedang memproses perpanjangn perjanjian dengan Acer.
c. Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan ditunjuk oleh Brightpoint Singapore Pte. Ltd., sebagai
distributor produk HTC di Indonesia.
d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pendaftaran dan Penjualan Produk PT Telekomunikasi
Selular (“Telkomsel”) tanggal 12 Mei 2004, Perusahaan ditunjuk sebagai ritel nasional untuk
melaksanakan pendaftaran dan/atau penjualan produk Telkomsel kepada end user. Perjanjian ini
telah diamandemen beberapa kali dan diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Desember 2012.
e. Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan
PT Asuransi Adira Dinamika untuk menetapkan dan menuangkan pemahaman awal mereka atas
rencana kerjasama untuk memberikan perlidungan asuransi telepon selular dan/atau netbook
yang dijual kepada konsumen Perusahaan. Nota kesepakatan ini berlaku enam (6) bulan sejak
tanggal ditandatanganinya nota tersebut.
f. Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. (“Telkom”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer resmi untuk
mendistribusikan Kartu Flexi Trendy di Divisi Regional (Divre) III (Jawa Barat dan Banten), Divre
IV (Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Divre VII (Bali, Makassar, Pare-pare
dan Kendari) pada tahun 2006, Divre VI (Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur bagian Selatan, Kalimantan Timur bagian Tengah dan Kalimantan Timur bagian Utara)
pada tahun 2007, Divre II (Jakarta) pada tahun 2008 dan Divre I (Medan) pada tahun 2009.
Perjanjian-perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali sebagai berikut:
• Pada tanggal 30 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan
kembali perjanjian kerjasama dimana Perusahaan mendistribusikan dan menjual Produk Flexi
Trendy di wilayah operasi Divre VII KTI (Kawasan Timur Indonesia) area layanan SulawesiMaluku-Papua dan area layanan Bali-Mataram-Kupang. Perusahaan telah menerima side
letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.
• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan
kembali dengan Telkom Divre III Jawa Barat dan Banten. Perubahan dan pernyataan kembali
tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan
tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan
perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.
• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan
kembali dengan Telkom Divre VI Kalimantan. Perjanjian tersebut berlaku selama sepuluh (10)
bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah
menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret
2010.
37
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (LANJUTAN)
• Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan
kembali dengan Telkom Divre IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perjanjian
tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan
tanggal 31 Januari 2010. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan
masih memproses perpanjangan perjanjian ini.
• Pada tanggal 7 Maret 2010, Perusahaan menandatangani amandemen ke satu (1) dengan
Telkom Divre I Medan. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak tanggal
1 April 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011.
g. Pada tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama
dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor Telkom Flexi untuk wilayah
operasi sebagaimana disepakati para pihak. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka
waktu dua puluh lima (25) bulan dari tanggal 9 Januari 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari
2010. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan masih dalam proses
perpanjangan.
Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani amandemen Perjanjian Kerjasama
Penjualan Pulsa Isi Ulang Flexi Trendy Elektronik dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk
untuk mendistribusikan produk Flexi Trendy secara elektronik dengan menggunakan sistem eflexi (FRG) di wilayah operasi Divre I dan Divre V. Amandemen tersebut berlaku sejak tanggal
1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.
Pada tanggal 30 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepakatan dengan
Telkom Divisi Telkom Flexi Area Commerce-3 Jawa Barat dan Banten untuk melakukan
penjualan kartu perdana trendy, bundling terminal, modem CDMA-Flexi net dan Pulsa isi ulang
Flexi. Kerjasama ini berlaku enam (6) bulan sejak ditandatanganinya nota kesepakatan tersebut.
h. Pada tanggal 18 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Excelcomindo
Pratama, Tbk (“XL”), dimana Perusahaan akan membeli aset ritel XL dan menjual produk proXL
di outlet ritel Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun
sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara
kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
Berdasarkan perjanjian berlangganan layanan Pro-XL paska bayar secara korporasi tanggal
12 Maret 2004, Perusahaan dapat mengakses layanan GSM-XL yang mencakup network
coverage kartu SIM Pro-XL yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari.
Perjanjian ini berlaku selama dua belas (12) bulan dan berakhir dalam hal XL memutuskan
perjanjian atau pada saat berakhirnya masa kontrak .
Pada tanggal 25 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan XL, dimana
Perusahaan ditunjuk untuk menjual produk XL melalui saluran distribusi OkeShop. Perjanjian ini
terakhir diamandemen tanggal 9 Juni 2009. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal
1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan akan ditinjau kembali setiap tiga
(3) bulan. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak.
Selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, Perusahaan dan XL
menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama XL Centre Outlet untuk area-area
disepakati bersama. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu lima (5)
sejak ditandatanginya dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari kedua
pihak.
38
telah
yang
tahun
belah
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (LANJUTAN)
Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan XL pada tanggal 2 Pebruari 2009,
XL sepakat untuk memasarkan produknya melalui saluran penjualan milik Perusahaan yaitu
Cluster JAKTIM-03. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan, sejak tanggal
1 Pebruari 2009 sampai dengan tanggal tanggal 31 Januari 2010 dan akan ditinjau setiap tiga (3)
bulan oleh XL.
Selama tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama
distribusi produk XL untuk seluruh saluran pemasaran dan outlet Trikomsel sesuai dengan areaarea yang telah ditentukan XL yaitu Jakarta Timur, Pekan Baru dan Kupang. Perjanjianperjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanginya dan dapat
otomatis diperpanjang untuk dua belas (12) bulan berikutnya.
i.
Berdasarkan Perjanjian kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Selular (“AXIS”) pada tanggal
29 Juni 2009, Perusahaan ditunjuk sebagai Distributor Nasional AXIS. Perjanjian tersebut
berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan dua belas (12) bulan.
j.
Pada tanggal 23 April 2009, Perusahaan menandatangani amandemen pertama perjanjian M
Top-Up Coorperation dengan M Cashback Indonesia (MCI) untuk memperpanjang jangka waktu
perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada tanggal 18 Mei 2007. Perjanjian tersebut
berlaku sejak ditandatangani sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh pihak yang
bersangkutan.
k.
Pada tanggal 1 Pebruari 2008, Indosat menunjuk Perusahaan sebagai dealer ritel untuk menjual
produk Indosat. Penjualan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Pebruari 2008 sampai
dengan 31 Desember 2009. Pada tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan dan Indosat telah
menandatangani perjanjian penjualan dealer ritel untuk periode tanggal 1 Januari 2010 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2010.
l.
Berdasarkan perjanjian kerjasama dengan PT Indosat Mega Media pada tanggal 12 Maret
2009, Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk menjual produk IM2 dan IM2 truff melalui
jaringan outlet Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian
sampai dengan satu (1) tahun.
m. Pada tanggal 10 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang
Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Produk Elektronika dengan Kerjasama Operasi
Sucofindo-Surveyor Indonesia, pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1)
tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, dan otomatis diperpanjang.
n. Pada tanggal 4 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Unit Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan
harga beli keseluruhan sebesar $AS3.850.500, yang dicicil dalam waktu dua puluh empat
(24) bulan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diharuskan membayar uang muka sebesar
$AS1.084.895 dan cicilan bulanan sebesar $AS104.990 untuk tiga (3) bulan pertama,
$AS103.900 untuk dua puluh (20) bulan berikutnya dan $AS102.635 untuk bulan terakhir.
Perjanjian tersebut telah diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Esther Mercia Sulaiman, S.H.,
No. 4 pada tanggal yang sama, dimana serah terima ditargetkan akan dilakukan pada bulan
Juni 2010.
39
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (LANJUTAN)
o. Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian konsinyasi dengan PT
Alfa Retailindo Tbk (“Alfa”). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan
mengirimkan barang secara konsinyasi kepada Alfa dan Alfa akan menerima barang tersebut
sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009.
Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses.
p. Berdasarkan Master Agreement antara Perusahaan dengan Citibank N.A. tanggal 25 Oktober
2007, pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani kontrak transaksi forward
dengan jumlah keseluruhan sebesar $AS10.000.000, dimana sebesar $AS5.000.000 pertama
akan jatuh tempo pada tanggal 14 Nopember 2008 (transaksi forward satu (1) bulan) dengan
kurs Rp9.980 per $AS1, dan sisanya sebesar $AS5.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal
15 Desember 2008 (transaksi forward dua (2) bulan) dengan kurs Rp10.040 per $AS1. Atas
transaksi forward tersebut, Perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp12.475.000.000 yang
disajikan sebagai bagian dari akun “Rugi Selisih Kurs dan Beban Swap - Bersih” dalam laporan
laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Selama tahun
2009, Perusahaan tidak melakukan transaksi forward dengan Citibank N.A.
q. Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian dengan
Sony Ericsson Mobile Communications AB (“Sony Ericsson”), dimana Sony Ericsson menunjuk
Perusahaan sebagai distributor non-eksklusif atas produk Sony Ericsson di Indonesia.
Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan
berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian
tersebut.
r.
Pada tanggal 1 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa dengan Sony Ericsson,
dimana Perusahaan akan menawarkan jasa purna jual atas produk Sony Ericsson. Perjanjian
tersebut akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2006 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk
jangka waktu satu (1) tahun berikutnya, kecuali apabila ada perjanjian tertulis dari salah satu
pihak untuk membatalkan perjanjian tersebut.
s.
Pada tanggal 6 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd.
(“Nokia”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk
Nokia di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui
amandemen perjanjian No. 8 tanggal 18 Pebruari 2010 dan berlaku efektif sejak tanggal 1
Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
t.
Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd.,
berkenaan dengan kerjasama pemberian pelayanan purna jual telepon selular. Perjanjian
tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 1 Agustus 2008, dan
diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu setiap satu (1) tahun. Berdasarkan surat
pemberitahuan pada tanggal 10 September 2009, Nokia Pte. Ltd., bermaksud menghentikan
kerjasama tersebut dengan Perusahaan efektif pada tanggal 10 Desember 2009.
u. Pada tanggal 15 September 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT
Sitcomindo berkenaan dengan penjualan aset yang digunakan untuk pelayanan purna jual
telepon selular Nokia sebesar Rp10.619.476.000. Pengalihan aset tersebut telah dinilai oleh
KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan berdasarkan laporannya tertanggal 28 Agustus 2009.
40
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (LANJUTAN)
v.
Pada tanggal 1 Pebruari 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Mobile-8
Telecom (“Mobile-8”) dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor untuk mengembangkan
sistem dan teknologi eletronik dalam rangka penyelenggaraan transaksi E-Reload. Perjanjian
tersebut berlaku sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2010 dan Perusahaan masih memproses
perpanjangan perjanjian.
w. Pada tanggal 16 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) untuk memperoleh fasilitas
treasury sebesar $AS2.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
belum menggunakan fasiltas tersebut.
x.
Pada tanggal 10 Juni 2010, Trikomsel Pte Ltd, anak perusahaan menanda tangani Perjanjian
Master Purchase Agreement dengan Sony Ericsson.
25. INFORMASI SEGMEN
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah
berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen
usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya.
a. Informasi Segmen Primer
Perusahaaan terutama mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam 3 (tiga) segmen usaha utama,
yaitu telepon selular, voucher isi ulang serta content dan lain-lain. Informasi mengenai segmen
usaha primer tersebut adalah sebagai berikut:
30 June 2010
Telepon Selular
Penjualan Bersih
Pihak Ketiga
Jumlah Penjualan Bersih
Hasil Segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
Jumlah
1.987.554.352.120
432.678.778.617
14.155.560.778
2.425.388.691.515
1.987.554.352.120
432.678.778.617
14.155.560.778
2.425.388.691.515
297.622.931.295
9.155.600.672,56
8.616.785.385,50
315.395.317.353
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
157.629.040.717
Laba Usaha
157.766.276.636
Beban Lain-lain, bersih
46.203.463.534
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan
111.562.813.103
Beban Pajak Penghasilan Badan, bersih
28.367.147.150
Hak Minoritas Atas Rugi Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi
Laba Bersih
148
83.195.666.101
Jumlah Aktiva
2.031.069.309.276
Jumlah Kewajiban
1.296.827.268.562
Penyusutan dan Amortisasi
13.671.507.459
Pengeluaran untuk Barang Modal
5.368.521.899
41
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
25. INFORMASI SEGMEN (LANJUTAN)
30 June 2009
Telepon Selular
Penjualan Bersih
Pihak Ketiga
Jumlah Penjualan Bersih
Hasil Segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
Jumlah
1.875.105.746.241
651.891.770.291
28.932.351.989
2.555.929.868.521
1.875.105.746.241
651.891.770.291
28.932.351.989
2.555.929.868.521
209.416.305.577
14.619.434.252
19.700.629.708
243.736.369.537
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
124.589.539.224
Laba Usaha
Beban Lain-lain, bersih
119.146.830.314
38.811.413.571
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan
80.335.416.742
Beban Pajak Penghasilan Badan, bersih
23.291.661.757
Laba Bersih
57.043.754.985
Jumlah Aktiva
1.541.357.419.146
Jumlah Kewajiban
882.446.628.809
Penyusutan dan Amortisasi
4.545.614.637
Pengeluaran untuk Barang Modal
14.793.701.173
b. Informasi Segmen Sekunder
Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan saluran distribusi per tanggal 30 Juni 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
2010
2009
Penjualan bersih
Penjualan Dealer
Penjualan eceran
Anak Usaha
1.398.908.737.832
619.472.711.851
407.007.241.832
1.529.382.522.150
800.662.641.671
225.884.704.700
Jumlah
2.425.388.691.515
2.555.929.868.521
26. KONDISI EKONOMI
Kegiatan usaha Perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia maupun
secara global di masa mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata
uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi
yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan
lainnya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan pihak-pihak lain, suatu tindakan yang berada di
luar kendali Perusahaan.
42
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU
Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai
dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman”
Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan,
konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset
tersebut.
b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”
Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus
diungkapkan.
c.
PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan,
dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
d. PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang
Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
e. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose
financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
f.
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas
melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
g.
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi
untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika
laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
h.
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
43
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (LANJUTAN)
i.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan
perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi, dan koreksi kesalahan.
j.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
k.
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi
dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi yang memadai telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan
jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
l.
ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”
Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai
bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang
dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan
harga dimasa yang akan datang.
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari
Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap
laporan keuangan konsolidasinya.
44
Download