2. The Inefficient Market Scholl. Pada inefficient market harga tidak

advertisement
18
2. The Inefficient Market Scholl.
Pada inefficient market harga tidak mencerminkan seluruh informasi yang dapat diperoleh.
Bukan merupakan prediksi yang paling baik dari Spot Exchange Rates dikemudian hari.
Approach to Forecasting
Pada pasar y g. tidak efisien bahwa prediksi forex market tentang spot rates
dikemudian hari dapat dikoreksi.
Forecast dapat dikoreksi sebagal berikut :
1. Fundamental Analysis
>\\
/
\
/
Mengacu kepada teori ekonomi untlik/membentuk model ekonometrika yang handal
/\
memprediksi perusahaan exchange rais. \
I
Faktor-faktor yang mempengaruhjfadalah:
/
J!
=> Money supply
=> Inflation rates
=> Interest rates
t
I
\
'
·\
\.
\\,
\
\
/t
I
I
=> Balance ofp(l)/ment.
I'
2. Technical Analysi /
\\
\
'\>>
\
\\
\
I
Menggunakan data harga dan volume untuk menentukan trend exchange rates
I
jata
berdasarkan
masa lampau. Pendekatan ini tidak didasarkan atas pertimbangan
Economic FJndamental. Tecnical analysis didasarkan pada premise bahwa terdapat market
I
trend waves yang dapat dianalysis, dan masa lalu dapat digunakan untuk memprediksi
masa yang akan datang (Engel dan Hamilton, p.689).
19
Asumsi Dasar Analisis Teknikal:
a. Harga pasar ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan.
b. Permintaan dan penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik rasional
maupun tidak.
c.
Harga valuta bergerak dalam trend terus menerus dan berlangsung cukup lama,
meskipun ada fluktuasi kecil di pasar.
d. Perubahan trend disebabk ,permintaan dan penawaran.
\
e. Pergeseran permintaan dan pe waran, tidak menjadi masalah mengapa terjadi, dapat
\
dideteksi lambat atau cepat melalui,chart transaksi.
\
\_
f. Beberapa chart berulang dengan sendirinya.
\\
.
\
.,
l\
f
\
•
.·I
j'f
Beberapa metode tecnical analysis :
=> Hourly, Daily, Weekly, Monthly bar chart/,//
I
=> EUiot wave
/
=> Stochastic
I
=> Point and figures
\
'\
\\
'\
I
=> Cycles
I
=> Gann angles.
Technical Indicators
. \.
'
•
I. RSI (Relative Strength I dicator): Indikator pergerakan rata-rata dari pembelian ataupuo
penjualan berdasarkan term-nya (Hourly, Daily, Weekly, Monthly). Setiap indikator pada
setiap term tersebut umumnya berbeda pada setiap term yang satu dengan term yang
20
lainya. Titik tengah pada RSI adalah titik Break Event Point (BEP) yang merupakan
daerah Critical level dan berada di bawah level 70 dan diatas level 30. Bila RSI berada
diatas atau sama dengan 70, maka hal ini menunjukan suatu posisi kejenuhan pembelian
(Over Bought) dan merupakan indikator bahwa harga akan cenderung untuk jatuh,
sebaliknya bila RSI dibawah atau sama dengan 30, maka hal ini menunjukan suatu
kejenuhan penjualan ( ld) atau harga akan naik seba akibat kejenuhan penjualan.
I
1.
RSI
'
80
---+-+. ----+- -- ----f- ------ 80
0
---- --
---+ ri-7-----+---
-----+---Mar97
r,
Apr
40
----ri----/ Mel
'\. Jun
I
20
Jut
'·\.
Gambar I : Gra :fik Relative Stren!!h t Indicator
I
I/
.,., ,
.
''
2. Moving Average: Pergerakan ra}h-rata, dimana diambil dari p !akan rata-rata beberapa
hari, umumnya pergerakan ratlrata menjadi pedoman adalah per : iikan rata-rata 4 hari,
I
9 hari dan 18 hari. Bila pergerakan rata-rata cepat (fast) memotong dari atas ke bawah
/
terhadap pergerakan rata-r ta lambat (slow), maka harga cenderung turun dan sebaliknya
(
bila pergerakan rata-rata eepat (fast) memotong dari bawah ke atas terhadap pergerakan
rata-rata lambat (slow), maka harga cenderung naik.
21
1.6000
1.7600
1.7600
1.7400
1.7200
Mat1l7
Apr
Jun
Mei
Jul
Gambar 2: Grafik Moving Average.
3. Bullish Difergence dan Bearish Difergence: Bullish Difergence adalah suatu pergerakan
/
\
I
I
rata-rata yang cenderung un
aik, sementara cenderung untuk turun atau sinyal
I
positive untuk mengambil posisi
eli pada
I
at trend RSI yang terakhir mengikuti
I
pergerakan harga. Bullish Difergence s aljositive bahwa trend sedang naik (UP Trend).
Bearish Difergence adalah suatu pergerafan rata-rata yang cenderung turun, sementara
RSI cenderung untuk naik atau sinyal fsitivmengambil posisi jual pada saat trend
RSI yang terakhir mengikuti perge akan harga. Bullish Difergence sinyal positive bahwa
trend sedang turun (Down Trend .
4. Price Theory
·
',
Open Price : I. Apabila opn terakhir lebih tinggi dari open sebelumnya, maka harga
cenderung
laik.
I
2. Apabila .bpen terakhir lebih rendah dari open sebelumnya maka harga
I
I
cenderimg untuk turun.
I
3. Apabila opening price berada pada level terendah, maka closing price
akan berada di atas open price.
22
4. Apabila opening price berada pada level tertinggi, maka closing price
akan berada di bawah open price.
Close Price : 1. Apabila close hari ini lebih tinggi dari sebelumnya, maka pada open
market selanjutnya harga cenderung untuk naik.
2. Apabila close hari ini lebih rendah dari sebelumnya, maka pada open
market selanjutnya harga cenderung untuk turun.
3. Apabila close berada pada daerah level terendah pada perdagangan yang
sepi, mak pen market selanjutnya cenderung untuk menciptakan gap di
bawah closet .
\
.
4. Apabila close berad ada daerah level tertinggi pada perdagangan yang
sepi, maka open marke lanju
inderung untuk menciptakan gap di
atas close terakhir.
5. Apabila close di level te mggi darf\ erakan di atas biasanya, maka
pada open market cenderung untuk llerada pada level tengah dari
pport di baw>h
..L
I
tmkhl•
.
\
Open Interest (0/I) terhadap volume perdagangan dan pergerakan harga .
I
HARGA
vqLUME
·
011
MARKET
INaik
Naik
Naik
{Ttirun
Turun
Tumn
I
Naik
Naik
I
Turun
Naik
Naik
Turun
Turun
Turun
Turun
Naik
Tabel 1: Peramalan Pergerakan Harga Valuta Asing.
23
Margin Trading Valuta Asing di Indonesia
Margin trading diatur berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Se No. 23/23/UD
tanggal
28 Febuari
1991 berkaitan dengan
Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia
No.23/74/KEP/DIR tanggal28 Febuari 1991.
Margin trading diartikan :
Transaksi jual beli valuta asing yang tidak diikuti dengan pergerakan dana dan yang
diperhitungkan sebagai keuntungan atau kerugian adalah setisih antara harga beli/jual suatu
jenis valuta pada saat tertentu\engan harga jual!beli valuta yang bersangkutan pada akhir
masa transaksi.
.
\\
///
/
Dalam surat edaran tersebut diJelaskan belfurapa hal yang berkaitan dengan margin
\
'
. g, antara Iam
. :
tradm
yz
/
I"
a. Margin deposit adalah deposito Ylljkhus digunakan untuk menutupi kerugiankerugian yang mungkin tirnbul kare/a transaksi argin.
I1
'
"'
b. Maintenance margin adalah jul}flah margin deposit g dipergunakan sebagai batas
I
keharusan untuk melakukan margin call.
,
I
·,
c. Margin call adalah pemberit uan mengenai tambahan setoran untuk memenuhi minimum
/
margin deposit yang telah1Wsepakati dalam kontrak.
/
d. Open position adalah pdsisi valuta dasar (base currency) transaksi yang masih terbuka.
I
e. Squaring adalah tindallan
menutup atas posisi yang terbuka.
[..
f. Historical rate adalah cara perhitungan yang didasarkan atas kurs awal suatu transaksi
untuk menentukan kerugian atau keuntungan transaksi.
24
g. Mark to market rate
Raal
akhir hari kerja bagi
tungan yang didasarkan atas kurs pasar pada se
masih terbuka untuk menentukan kerugian
keuntungan.
Perangkat lunak I aplikasi pada foreign exchange
=!>
Memantau pergerakan kurs, spot exchange rate, interest rate, fundamental analysis,
Technical analysis.
Aplikasi : Reuter, Reuter Technical Analyst (RTA), Telerate/Teletrac, Nikko OTI.
=!>
Meramalkan suatu keadaan atau kejadian pada foreign exchange.
Aplikasi : Neuro Forecaster, Neural Ware, DAS-Net.
=!>
Melakukan simulasi terhadap pengambilan keputusan transaksi.
Aplikasi : Wmg Z, Excel.
=!>
Perencanaan dan penerapan strategis pada foreign exchange
Aplikasi : FRET (Fuzzy Rule Extraction Tools), Y-DES (Yamaichi Dealing Expert
System), AZTE (Arizona Token Expert).
25
Gambar 3 : Peralatan teknologi informasi pada foreign exchange.
26
Reuter
Tclerate
Entry Data
I
......J
Gambar 4 : Tahapan melakukan transaksi valuta asing.
Keterangan gambar :
1.
Monitoring pergerakan kurs dari Reuter.
2. Mencari informasi dari Reuter (teknikal analisis/fudamental analisis) dan dari Dow Jones
Telerate (teknikal analisis).
3.
Informasi dicetak/ print.
4.
Trader (konsultan keuangan) menerima informasi dan mengambil keputusan untuk
melakukan transaksi.
5.
Trader (konsultan keuangan) berkomunikasi dengan bagian dealing untuk mengambil
posisi juaVbeli dan berapa jumlah lot yang diinginkan.
6.
Trader (konsultan keuangan) menulis slip transaksi, kemudian diantar ke account control.
7.
Pihak dealing dan account control melakukan transfer data transaksi.
s. Trader (konsultan keuangan) menerima laporan transaksi (statement) dari account control.
27
Jenis-jenis pengambilan keputusan pada foreign exchange
1. MemperkeciJ resiko
=>Foreign Exchange (Valuta Asing)
• Call margin 30% dari modal awal (previous balance).
• Margin deposit untuk call margin 100% dari modal awal (previous balance).
• Melakukan Hedging :>: 50 point terhadap posisi yang salah.
=> Resiko operasi
• Perang yang melibatkan negara industri maju.
Misal : Krisis perang teluk '* harga menurun tajam.
• Meninggalnya tokoh politik negara industri maju "* harga tidak stahil.
• Bencana alam '* harga terkoreksi.
• Intervensi pemerintah '* harga terkoreksi.
2. Antisipasi perubahan pasar (market trend)
=> Maket searah naik : US Dollar terhadap Mark, Yen, Swiss, Franc, Pounsterling.
Tindakan : Beli pada saat harga koreksi turun.
Jual saat harga naiklharga level tertinggi (new high) dari jenis mata uang yang
ditransaksikan.
=>Market searah turun: US Dollar terhadap Mark, Yen, Swiss, Franc, Pounsterling.
Tindakan : Jual pada saat harga koreksi naik.
beli saat harga turun!harga level terendah (new low) dari jenis mata uang yang
ditransaksikan.
Download