EMOSI DAN SUASANA HATI Menurut Stephen Robbins terdapat 3 hal penting dalam emosi dan suasana hati, yaitu: Afeksi : nada perasaan (bagaimana kita merasakan sesuatu), hanya dirasakan di 'dalam' namun tidak melibatkan aspek biologis. Akan tetapi dapat menimbulkan ingconruency(ketidaksebidangan). Emosi : Emosi dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu, emosi juga dapat dikatakan reaksi terhadap seseorang terhadap kejadian , Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu Mood : ini juga sama merupakan suasana hati (respon yang terjadi setelah merasakan), melibatkan aspek biologis dan durasi terjadinya biasanya panjang/lama, bisa dalam hitungan hari, bulan hingga tahun). Untuk mempermudah penjelasan diatas saya memberi ilustrasi berikut : Dalam afeksi, ada yang namanya flat affect (afek datar), biasanya adalah kategori "orang represi” (suka menekan/memendam sesuatu)" sebab afeknya berfungsi namun emosinya tidak berfungsi dengan baik. Misal: temannya meninggal tapi dia tidak mau menangis, bisa jadi menutup-nutupi kesedihannya dan bisa juga karena tidak respect pada temannya sehingga tidak ikut merasa sedih. Kalau emosi itu, kenapa dikatakan melibatkan aspek biologis? Maksudnya seperti ini, contoh: orang yang marah, wajahnya berubah merah. Atau contoh lainnya seperti empati (bisa merasakan) atau simpati (larut dalam perasaannya).Kalau mood, biasanya ini seringkali timbul tenggelam, kadang mereda kadang pula memuncak dan bila sudah di tingkat gangguan (disorders). Emosi Dasar Sulit untuk mengetahui jumlah emosi berdasarkan kata-kata emosi karena jumlahnya bervariasi dari satu bahasa ke bahasa lain. Namun sebagian ahli menyebutkan bahwa emosi sebenarnya hanya terdiri dari sedikit emosi dasar saja. Selebihnya adalah perpaduan antara emosi-emosi dasar itu. Misalnya Paul Ekman, salah seorang peneliti emosi paling terkemuka, menunjukkan bahwa manusia memiliki 6 emosi dasar, yakni ‘fear’ (takut), ‘anger’ (marah), ‘sadness’ (sedih), ‘joy’ (bahagia), ‘disgust’ (jijik) dan ‘surprise’ (terkejut). Emosi dasar itu dipercaya dimiliki oleh semua manusia dari budaya manapun juga. Apakah Emosi Membuat Kita Tidak Rasional ? Seberapa sering Anda mendengar seseorang berkata ," Oh , Anda bersikap emosional " ? Anda mungkin telah tersinggung . Astronom terkenal Carl Sagan pernah menulis , "Dimana kita memiliki emosi yang kuat , kami bertanggung jawab untuk menipu diri kita sendiri. " Pengamatan ini menunjukkan bahwa rasionalitas dan emosi bertentangan dengan satu sama lain dan jika Anda menunjukkan emosi , Anda cenderung bertindak tidak rasional . Salah satu tim penulis berpendapat bahwa menampilkan emosi seperti kesedihan , sampai menangis , sangat beracun untuk karir bahwa kita harus meninggalkan ruang daripada membiarkan orang lain untuk menyaksikan tampilan emosional kita . penulis Lois Frankel menyarankan bahwa perempuan harus menghindari emosional di tempat kerja, karena akan merusak bagaimana orang lain menilai kompetensi mereka . perspektif ini menunjukkan bahwa demonstrasi atau bahkan mengalami emosi cenderung membuat kita tampak lemah , rapuh , atau tidak rasional . Namun, penelitian ini tidak setuju dan semakin menunjukkan bahwa emosi sebenarnya penting untuk berpikir rasional . Bahkan , telah ada bukti dari link tersebut untuk waktu yang lama . Suasana Hati Sebagai Afek Positif dan Negatif Salah satu cara untuk mengklasifikasikan emosi adalah tergantung positif atau negatifnya mereka. Emosi positif seperti kegembiraan dan rasa syukur mengekspresikan evaluasi yang menguntungkan atau perasaan. Emosi-emosi negatif seperti kemarahan atau rasa bersalah. Ingat bahwa emosi tidak bisa netral. Menjadi netral berarti nonemotional. Ketika kita mengelompokkan emosi ke dalam kategori positif dan negatif, mereka menjadi negara-negara mood karena kita sekarang melihat mereka lebih umum bukannya mengisolasi satu emosi tertentu. Lihat dalam structure of moods. Dalam tersebut, bersemangat adalah emosi tertentu yang merupakan penanda murni positif yang tinggi mempengaruhi, sementara kebosanan adalah penanda murni positif yang rendah mempengaruhi. Demikian pula, gugup adalah murni penanda negatif yang tinggi mempengaruhi, sementara santai adalah penanda murni negatif rendah mempengaruhi. Akhirnya, beberapa kepuasan emosi seperti ( campuran positif tinggimempengaruhi dan negatif rendah mempengaruhi ) atau kesedihan ( campuran positif rendah mempengaruhi dan negatif yang tinggi mempengaruhi ) - berada di antara keduanya. Anda akan melihat bahwa model ini tidak mencakup semua emosi . Ada dua alasan mengapa . Pertama , kita bisa muat emosi lainnya seperti antusiasme atau depresi ke dalam model , tapi kami pendek pada ruang .Kedua , beberapa emosi , seperti kejutan , tidak cocok dengan baik karena mereka tidak jelas positif atau negatif . Poin dari “Apakah Emosi Membuat Kita Tidak Rasional ?” 1. mengekspresikan emosi ke publik dapat merusak status sosial 2. emosi sangat penting untuk pengambilan keputusan rasional 3. emosi membantu kita memahami dunia di sekitar kita Positive Affect Berdampak positif sebagai suasana hati yang terdiri dari positif emosi seperti kegembiraan, keyakinan diri, dan keceriaan pada tinggi end, dan kebosanan, kelesuan, dan kelelahan pada akhir rendah. Negative Affect Pengaruh negatif adalah suasana hati yang terdiri dari kegelisahan, stres, dan kecemasan pada tinggi , dan relaksasi, ketenangan, dan ketenangan pada akhir rendah. Perhatikan bahwa positif dan negatif mempengaruhi adalah suasana hati. Sumber Emosi dan Suasana Hati Kepribadian.Suasana hati dan emosi memiliki komponen sifat:Sebagian besar orang memiliki kecenderungan mengalami suasana hati dan emosi tertentu lebih sering daripada yang lain.Orang juga mengalami emosi yang sama dalam intensitas yang berbeda.Orang afektif intens mengalami emosi yang positif dan negative lebih dalam,ketika merasa sedih,mereka benar-benar sedih.Ketika mereka merasa senang,mereka benar-benar senang. Hari dalam seminggu dan waktu dalam satu hari adalah suatu keadaan dimana emosi dan mood seseorang berada dalam kondisi yang paling baik.Mereka cenderung berada dalam mood yang paling buruk (afektif negative tertinggi dan afek negative terendah) dalam awal minggu,dan mood yang paling baik ketika akhir minggu.Hari senin pagi mungkin bukan waktu yang terbaik untuk meminta tolong atau memberitahu berita buruk.Interaksi dalam tempat kerja kita mungkin lebih positif dari menjelang siang dan pada akhir minggu. Cuaca.Sebagian besar orang percaya bahwa suasana hati mereka dipengaruhi oleh cuaca.Namun,berdasarkan bukti-bukti yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa cuaca memiliki dampak yang kecil terhadap suasana hati.Salah satu peneliti menyimpulkan “Bertentangan dengan pandangan budaya yang berlaku,Data-data ini mengindikasikan bahwa orang tidak menunjukkan suasana hati yang lebih baik pada hari yang cerah (sebaliknya,mood yang buruk pada hari yang mendung dan hujan). Stress.Seperti yang kita bayangkan,kegiatan sehari-hari yang menyibukkan (tugas-tugas yang menumpuk,teguran dari atasan,kehilangan penjualan dalam jumlah besar) secara negative mempengaruhi suasana hati.Efek dari stress juga muncul dari waktu ke waktu. Aktivitas sosial.Apakah kita cenderung paling senang ketika berkumpul bersama teman?Bagi sebagian besar orang,aktivitas sosial meningkatkan suasana hati yang baik dan memiliki sedikit efek terhadap suasana hati yang buruk.Penelitian membuktikan aktivitas yang physical(berski atau mendaki bersama teman),informal (menghadiri pesta), atau epicurean(makan bersama) sangat terkait denan peningkatan suasana hati yang baik daripada kegiatan yang formal (menghadiri rapat). Tidur.Orang dewasa mengabarkan untuk tidur lebih sedikit dari dewasa generasi yang lalu.Kualitas tidur sangat mempengaruhi suasana hati.siswa dan pekerja dewasa yang kurang tidur menunjukkan kondisi yang lebih kelelahan,kemarahan,dan permusuhan.orang yang kurang tidur atau mengurangi tidur mempengaruhi saat pengambilan keputusan dan mengakibatkan kesulitan dalam mengontrol emosi. Olah Raga.Kita sering mendengar bahwa orang berolah raga untuk memperbaiki suasana hati.penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olah raga meningkatkan suasana baik seseorang.Ketika tidak terlalu parah,efeknya sangat kuat kepada mereka yang merasa tertekan.Jadi dengan olah raga dapat memperbaiki suasana hati. Umur.Apakah orang yang lebih muda merasakan emosi yang lebih rendah daripada orang yang lebih tua?jawabannya adalah tidak!Suatu penelitian dari orang yang berumur 18 sampai 94 tahun membuktikan bahwa emosi negative mulai berkurang ketika seseorang menjadi lebih tua.Periode dari suasana hati yang baik bertahan lebih lama terhadap orang yang lebih tua,dan suasana hati yang buruk lebih cepat hilang. Jenis kelamin.Banyak yang percaya bahwa wanita lebih emosional daripada pria.Bukti-bukti yang ada membenarkannya.Mereka lebih sering mengalami emosi,dan mereka menunjukkan ekspresi yang lebih sering dari emosi positif dan negative,kecuali kemarahan.Bukti dari suatu penelitian dengan peserta dari 37 negara yang berbeda menunjukkan bahwa pria secara konsisten menunjukkan level yang lebih tinggi terhadap emosi yang kuat seperti kemarahan,sedangkan wanita menunjukkan emosi yang lebih rendah seperti sedih dan ketakutan.Jadi,ada beberapa perbedaan dalam jenis kelamin ketika mengalami dan mengekspresikan emosi. Kerja Emosional Jika kita menjadi seorang penjaga toko /pramusaji, kita pastilah tahu pentingnya memproyeksikan sikap ramah dan senyum, dan atasan kita juga pasti berharap kita bersikap optimis. Bahkan pada saat kita sedang tidak ceria, atau sedang sedih.Dengan demikian kita sebenarnya sudah menyatakan emotional labor.Jadi selain melakukan pekerjaan fisik, karyawan juga memerlukan tenaga kerja emosional.Tenaga kerja emosional itu sendiri adalah ekspresi dan emosi karyawan dalam suatu organisasi yang diinginkan selama transaksi antarpribadi di tempat kerja. Konsep kerja emosional muncul dari penelitian terhadap pekerjaan pelayanan. Berpikir tentang hal itu . Airlines mengharapkan pramugari mereka untuk menjadi ceria,kita mengharapkan direktur pemakaman untuk menjadi sedih , dan dokter secara emosional netral .tenaga kerja emosional relevan dengan hampir setiap pekerjaan.Manajer Anda misalnya , mengharapkan kita untuk menjadi sopan , tidak bermusuhan,dalam interaksi dengan rekan kerja. Tantangan yang sebenarnya adalah ketika karyawan harus memproyeksikan satu emosi sementara secara bersamaan merasakan lain. kesenjangan ini adalah disonansi emosional. Jika hal itu tidak segera di atasi, akan menyebabkan kelelahan emosional, frustasi pada karyawan. Oleh karena itu peningkatan kerja emosional karyawan adalah komponen kunci prestasi kerja yang efektif. Emosi Yang Dirasakan VS Emosi Yang Ditampilkan Felt emotions adalah perasaan / emosi sesunguhnya dari diri seseorang, sedangkan displayed emotion adalah emosi yang harus dipenuhi oleh pekerja atas suatu jabatan yang ia duduki, atau kata lain adalah emosi karena tuntutan pekerjaan. Perbedaannya adalah, jika felt emotions adalah emosi bawaan dari seseorang, dan tidak bisa dipelajari, displayed emotion bisa dipelajari oleh seseorang. Di dalam displayed emotion itu juga terdapat dua jenis, yaitu surface acting, dan deep acting. Perbedaannya adalah pada surface acting adalah waiters tersenyum kepada pelangan, padahal ia tidak ingin seperti itu, sedangkan pada deep acting, mereka lebih mendalami dalam melakukan displayed emotion, contohnya manager jasa duka, harus berempati atas kejadian yang dialami konsumennya. Teori Kejadian Afektif Telah kita ketahui emosi dan moods adalah bagian penting dalam kehidupan kita, terutama dunia kerja kita. Tetapi bagaimanakan emosi dan mood mempengaruhi kinerja dan kepuasan kita? Affective Events Theory (AET) menunjukan bahwa karyawan bereaksi secara emosional terhadap hal-hal yang terjadi di tempat kerja dan reaksi ini mempengaruhi kinerja dan kepuasan mereka. Kecerdasan Emosional/Emotional Intelligence Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui emosi di dalam diri sendiri dan orang lain, mengerti maksud dari emosi tersebut dan mengatur emosi seseorang menurut cascading model. Menurut penelitian, EI mempunyai peran yang besar dalam performa kerja. Sebuah studi yang menggunakann fMRI menemukan bahwa pelajar yang mempunyai performa bagus dalam pembuatan keputusan strategis lebih cenderung untuk tidak melibatkan pusat emosi otak dalam proses pengambilan keputusan dan lebih menekankan pada penggunaan bagian kognitif dalam otak mereka. Dukungan Terhadap EI Ada beberapa pendapat yang mendukung EI, yaitu : Pesona Intuisi Hampir semua orang setuju bahwa kecerdasan social itu penting. Intuisi membuat seseorang dapat mendeteksi emosi orang lain, mengontrol emosinya sendiri kecerdasan social itu penting. Intuisi membuat seseorang dapat mendeteksi emosi orang lain, mengontrol emosinya sendiri, dan mengatasi interaksi social dengan baik, mempunyai keunggulan di dalam dunia bisnis. EI Memperkirakan Kriteria Masalah Bukti menunjukkan bahwa meskipun lemah, EI secara konsisten berhubungan dengan performa kerja. EI Berbasis Biologi Menurut Studi, orang dengan kerusakan di bagian otak yang mengatur proses emotional mempunyai tingkat inteligensi yang sama dengan standard. Tetapi mereka mempunyai skor EI yang jauh lebih rendah dan tidak bisa membuat keputusan dengan baik. Penolakan Terhadap EI EI juga mempunyai beragam kritik yang mengatakan EI tidak dapat dipercaya dan tidak bisa diukur. Peneliti EI tidak Setuju dengan Definisi Ada beberapa definisi tentang EI yang menyebabkan peneliti tidak bisa sepakat akan arti dari EI. Beberapa peneliti berfokus pada EI dengan menggunakan test jawaban benar dan salahuntuk mengukur kemampuan mengenali dan mengendalikan emosi. Peneliti lain berfokus pada EI sebagai berbagai macam pemikiran yang dapat diukur dengan self-report dan tidak berhubungan utama dengan cognitive intelligence. EI Tidak Dapat Diukur Bermacam kritik menimbulkan pertanyaan bagaimana cara mengukur EI. Karena EI merupakan sebuah bentuk kecerdasan banyak yang berpendapat harus ada benar dan salah dalam jawabannya. Tetapi beberapa test self-report seperti “Saya baik dalam membaca”, tidak mempunyai jawaban salah dan benar. Tetapi, ukuran self-report tersebut dapat menunjukkan kemampuan non-ability seperti kepercayaan diri. EI Tidak ada Apa - apanya tetapi Pesonalitas dengan Ukuran Berbeda EI sangat dekat dengan kepintaran dan kepribadian sehingga bila mempertimbangkan factorfaktor tersebut, maka EI tidak mempunyai hal khusus untuk ditawarkan. Emotion Regulation Ide utama dari emotion regulation adalah untuk mengidentifikasi dan memodifikasi emosi yang dirasakan. Strategi untuk merubah emosi meliputi berpikir tentang hal yang menyenAngkan, menekan pikiran negatif, mengalihkan perhatian, atau melakukan teknik relaksasi. Walaupun kelihatannya menguntungkan untuk menggunakan emotion regulation, peneliti juga menemukan efek burk darinya. Contohnya adalah berbicara pada diri sendiri pada saat ketakutan malah dapat membuat diri kita fokus pada apa yang membuat kita takut. Aplikasi PO terhadap Emosi dan Suasan Hati kali ini kita akan membahas tentang bagaimana kita mengetahui bahwa emosi dan moods bisa memperbaiki kemampuan kita dalam menjelaskan dan memprediksi proses seleksi di dalam organisasi, mengambil keputusan, kreatifitas, motivasi, kepemimpinan, konflik interpersonal, negosiasi, pelayanan terhadap pelanggan, sikap kerja, dan perilaku menyimpang dalam tempat kerja. Selection Pengusaha harus mempertimbangkan EL faktor dalam mempekerjakan karyawan, khususnya untuk pekerjaan yang memiliki level tingkat tinggi dan dituntut untuk berinteraksi sosial. Decision Making Emosi yang positif dapat meningkatkan kemampuan kita dalam memecahkan masalah dan membantu kita memahami dan menganalisa informasi baru. Oleh karena itu orang yang memiliki sifat emosi negative cenderung membuat keputusan yang buruk, dan cepat kehilangan kesabaran untuk menganalisis pro dan kontra. Sebaliknya, orang-orang yang mengalami emosi positif adalah pembuat keputusan yang baik. Creativity Suasana hati yang baik atau positif dan umpan balik yang baik dari perusahaan dapat meningkatkan kreativitas pekerja. Para pekerja akan lebih banyak memiliki ide-ide yang bagus jika emosi dan suasana hati atau moods para pekerja tersebut baik. Suasana hati yang baik membuat pikiran para pekerja menjadi lebih flexible dan terbuka dalam berkreasi. Motivation Mempromosikan para pekerja adalah salah satu cara agar para pekerja memiliki emosi dan suasana hati yang baik, dengan promosi ini mereka juga akan termotivasi dalam bekerja. Orang yang memiliki motivasi yang tinggi secara emosional akan berkomitmen pada pekerjaan mereka. Jika para pekerja memiliki motivasi yang rendah maka akan menyebabkan mereka tidak loyal terhadap pekerjaan mereka dan cenderung berbuat menyimpang Leadership Menjadi seorang pemimpin harus memiliki emosi yang baik, karena emosi yang baik membantu menyampaikan pesan lebih efektif. Pemimpin harus bisa membaca dan memahami emosi orang lain untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Pemimpin harus membuat orang mengikuti mereka dengan cara membuat para pekerjanya menjadi berpikiran atau memliki emosi yang positif. Orang yang memiliki emosi yang positif dapat lebih mudah menerima perubahan. Negotiation Emosi yang buruk dapat mengganggu kinerja negosiator. Sebaliknya, emosi yang baik dapat memperlancar jalannya negosiasi karena masing-masing pihak lebih tenang dan sabar dalam bernegosiasi. Emosi yang buruk menyebabkan negosiasi menjadi tidak efektif. Customer Service Pelanggan "menangkap" emosi dari karyawan,apabila karyawan melayani dengan sikap dan emosi yang baik, maka para pelanggan juga akan merasakan suasana hati dan emosi yang baik, namun apabila karyawan melayani pelanggan dengan sikap dan emosi yang buruk maka pelanggan akan juga memiliki suasana hati yang buruk dan cenderung memiliki emosi yang buruk, hal ini disebut emotional contagion atau penularan emosi. Job Attitude Emosi yang di dapat di tempat kerja bisa terbawa hingga pekerja tersebut pulang kerumahnya, namun biasanya emosi tersebut juga jarang terbawa di tempat kerja pada hari berikutnya Deviant Workplace Behaviors Mereka yang merasakan emosi negatif kemunginan terlibat dalam perilaku menyimpang di tempat kerja. Tindakan yang melanggar norma-norma dan mengancam anggota atau organisasi disebut penyimpangan karyawan . Ini merupakan suatu tindakan pemindaian berupa kekerasan atau non-kekerasan, iri, dengki, menusuk dari belakang, dan lain-lain. How Managers Can Influence Moods Manajer dapat menggunakan candaan dan memberikan kepada pegawainya penghargaan kecil untuk pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik. Dan ketika pemimpin sedang dalam keaadaan yang baik, anggota kelompok akan menjadi lebih positif, dan hasilnya mereka akan bekerjasama dengan lebih baik. Memilih anggota tim yang positif dapat memberikan efek yang positif karena engergi positif mengalir di antara anggota. DAFTAR PUSTAKA Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi Edisi 12 Ch.8 Emosi dan Suasana Hati Prof. Dr. Umi Narimawati, M.Si., Emosi dan Suasana Hati Modul Perilaku Organisasi Institute Pertanian Bandung