Perkembangan Ekonomi Perikanan Tahun 2012

advertisement
EVALUASI PEMBANGUNAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN INDONESIA
TAHUN 2012
Oleh :
Suhana
Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan
Kelautan dan Peradaban Maritim
KIARA, 20 Desember 2012
ISU UTAMA
• KEGAGALAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN TERUS BERULANG
• EKONOMI PERIKANAN DIKUASAI ASING
(INVESTASI SEKTOR PERIKANAN, IMPOR IKAN,
ABK ASING, EKSPOR IKAN)
• PEMBANGUNAN DI PULAU-PULAU KECIL
MASIH BERPARADIGMA DARATAN
(PEMBANGUNAN JALAN)
Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester II
Tahun 2011
Permasalahan Minapolitan Tahun Anggaran 2009, 2010 dan Semester 1 2011 :
1) Penetapan kawasan Minapolitan tidak memperhatikan kondisi kesiapan
daerah;
2) Pengadaan Kapal Pole Line Fiberglass 30 GT tidak sesuai ketentuan
sehingga berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp. 3.394.450.292;
3) Peningkatan produksi perikanan melalui transpormasi penggunaan kapal
tradisional ke kapal Inka belum efektif;
4) Pelaksanaan PUMP tahun 2011 belum berjalan efektif;
5) Perencanaan pembangunan pabrik rumput laut berpotensi tidak efektif;
6) Upaya peningkatan kualitas hasil perikanan melalui program sistem rantai
dingin belum efektif;
7) Pengelolaan kawasan minapolitan belum memperhatikan aspek lingkungan;
Berdasarkan kondisi temuan BPK tersebut Kebijakan Minapolitan
tidak berjalan efektif dikarenakan tidak melalui perencanaan yang
matang dan cermat
Perkembangan Ekspor Ikan dan Produk Perikanan
Indonesia Tahun 2012 (Per September)
1) Pendekatan Kwalitas menjadi utama dalam ekspor ikan dan produk perikanan
Indonesia ke negara tujuan  secara sistematis telah berperan dalam
meningkatkan pasokan kebutuhan gizi SDM negara-negara tujuan ekspor;
2) Berdasarkan riset penulis (2010) di Bali dan Kalimantan Barat menunjukan
bahwa ikan-ikan yang di ekspor adalah ikan-ikan berkwalitas 1 dan 2,
sementara untuk konsumsi dalam negeri berkwalitas 3 ke bawah
Perkembangan Impor Ikan dan Produk Perikanan Indonesia
Tahun 2012 (Per September)
1) Pendekatan Volume menjadi ciri khas ikan dan produk ikan yang di impor Indonesia 
Bukan Pendekatan Kwalitas Ikan dan Produk Perikanan  secara sistematis telah
berperan dalam menyediakan ikan dan produk perikanan kwalitas rendahan bagi
penduduk Dalam Negeri  untuk bahan baku Industri Ikan Asin dan olahan lainnya;
2) Volume impor ikan meningkat terjadi pada saat nelayan nasional “panen ikan” (Cuaca
baik)  ikan hasil tangkapan nelayan tidak terserap karena kalah bersaing dengan ikan
impor yang harga murah;
Perkembangan 20 Jenis Produk Ekspor Ikan dan
Produk Perikanan Indonesia Tahun 2012
1) Kelompok crustacea dan pelagis masih menjadi andalan utama produk ekspor Indonesia;
Perkembangan 20 Jenis Produk Impor Ikan dan
Produk Perikanan Indonesia Tahun 2012
Perkembangan 2 Jenis Produk Impor Ikan dan Produk
Perikanan Indonesia Tahun 2012
Kapasitas Produksi Terpakai Pada Industri Perikanan
Indonesia Periode 2008 - Triwulan III 2012
Triwulan Ke
No
Tahun
I
II
III
IV
1
2008
65,5
68,7
68,1
75,4
2
2009
68,63
73,05
75,53
78,97
3
2010
79,14
66,28
70,69
68,72
4
2011
68,82
74,39
78,43
74,99
5
2012
70,62
68,66
76,83
Sumber : Survey Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia Tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan Triwulan III 2012
Meningkatnya ikan impor belum berdampak pada meningkatnya kapasitas
industri perikanan nasional  Kemana larinya ikan impor ?
Nilai Tukar Nelayan Tahun 2012
Perkembangan Investasi Perikanan
Ironis Bayi Kekurangan Gizi di Sentra
Perikanan Nasional
• Dokumen BAPPENAS (2010) menunjukan bahwa
bayi yang masih kekurangan gizi masih sangat
tinggi, terutama di provinsi-provinsi berbasis
sektor kelautan dan perikanan. Misalnya Maluku
(27,8 %), Maluku Utara (22,8 %), Nusa Tenggara
Timur (33,6 %), Nusa Tenggara Barat (24,8 %),
Sulawesi Tenggara (27,6 %), Papua (21,2 %),
Papua Barat (23,2 %), Gorontalo (25,4 %), Riau
(21,4 %), Kalimantan Barat (22,5 %), dan
Kalimantan Timur (19,3 %)
PEMBANGUNAN DI PULAU-PULAU KECIL MASIH
BERPARADIGMA DARATAN
(KASUS PULAU FANI, RAJA AMPAT, PAPUA BARAT)
Kasus di Pulau Kecil Tahun 2012
No
Hari/
Tanggal
Penulis
Judul
Berita
Penerbit
Kutipan
1
Kamis,22
November
2012
Agus
Sana'a
Eksploitasi
Pasir
Mengancam
Wakatobi
Sinar
Harapan
Penggunaan pasir lokal untuk
membangun rumah atau gedunggedungmilik pemerintah maupun
swasta di wakatobi meningkat
tajam kurun waktu lima tahun
terakhir menyusul penetapan
wakatobi sebagai kabupaten
otonom baru di Sultra.
dampaknya, pasir di pinggir pantai
pulau
2
Selasa,9
Oktober
2012
Ichwan Penyu Sisik
Susanto Kepulauan
Seribu
Terancam
Kompas
Keberadaan lokasi bertelur penyu
sisik dikepulauan seribu terancam
pembangunan dam dan jalan
lingkar di seputar pulau
permukiman. Bangunan fisik
tersebut menghambat akses
penyu menuju pantai berpasir
sehingga pemerintah daerah
diminta mengkaji ulang proyek itu
Degrowth Ekonomi Perikanan : Dari Pertumbuhan Volume ke
Pertumbuhan Kwalitas Untuk SDM Nasional
• Reorientasi kebijakan ekonomi perikanan dari kepentingan asing ke kepentingan nasional.
Hal ini sesuai dengan amanat Pasal 25B Ayat (2) UU No 45 Tahun 2009 tentang Perubahan
UU No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan yang secara tegas menyatakan bahwa
pengeluaran hasil produksi usaha perikanan (yang berkwalitas baik) ke luar negeri
(ekspor) dilakukan apabila produksi dan pasokan di dalam negeri telah mencukupi
kebutuhan konsumsi nasional.
• Perbaikan sistem jaringan pasar ikan antar pulau dan antar wilayah;
• Penguatan armada kapal pengangkut ikan antar pulau;
• Kembalikan manfaat subsidi perikanan (BBM, Kapal, Pakan Ikan dan Pupuk) untuk rakyat
melalui penyediaan ikan berkwalitas baik dengan harga terjangkau;
• Tindak tegas para pelaku ekspor dan impor ikan illegal, termasuk penjualan ikan di tengah
laut. Data UN-Comtrade (2011) mengindikasikan semakin maraknya ekspor ikan Tuna
illegal dari Indonesia ke Thailand. Pada Tahun 2000 tercatat dugaan ekspor ikan tuna
Albacore secara illegal mencapai 52 persen dari total volume ekspor ikan tuna Albacore
Indonesia ke Thailand, yaitu mencapai 271.419 Kg dengan nilai mencapai 1.070.630 US $.
Sementara itu pada Tahun 2010, dugaan ekspor ikan tuna Albacore illegal ke Thailand
semakin meningkat sampai 69,20 persen dari total volume ekspor ikan tuna Albacore
Indonesia ke Thailand. Volume ekspor ikan tuna Albacore illegal dari Indonesia ke Thailand
tahun 2010 diperkirakan mencapai 2.352.724 Kg dengan nilai mencapai 8.326.839 US $;
• Evaluasi implementasi MEA 2015 untuk sektor perikanan;
• Pendekatan karakteristik dan daya dukung pulau dalam melalukan pembangunan di pulau
kecil
SUHANA
Kepala Riset dan Kebijakan Ekonomi Kelautan
Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim
HP : 081310859708; Blog : http://suhana-ocean.blogspot.com, Email : [email protected]
Download