ISU STRATEGIS DAN MENDESAK DALAM PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN LAUT NO 1 2 ISU STRATEGIS/MENDESAK Penetapan titik dasar/garis pangkal wilayah perbatasan laut Pembangunan dan peningkatan fungsi Pos Pengawasan Batas Laut Pulau terluar di kawasan perbatasan URAIAN PERMASALAHAN UPAYA PEMECAHAN INSTANSI TERKAIT 1. Kawasan perbatasan laut Indonesia meliputi Batas Laut Teritorial (BLT), Batas Zona Ekonomi Eklusif (ZEE), Batas Landas Kontinen (BLK), Batas Zona Tambahan (BZT), dan Batas Zona Perikanan Khusus (Special Fisheries Zone) 2. Garis batas laut tersebut ditentukan lebarnya oleh keberadaan pulau-pulau kecil di kawasan perbatasan, yang selanjutnya diperlukan/berfungsi sebagai penentu titik batas/garis pangkal kepulauan. 1. Penetapan titik dasar/garis pangkal kepulauan akan dimulai tahun 2004 di titiktitik batas yang telah disepakati. 2. Perbatasan laut antarnegara sebelum tercapai delimitasi bilateral, bersama atau unilateral oleh pihak indonesia, sebaliknya ditetapkan batas laut sementara, untuk keperluan hankam dan pencegaha penyelundupan dan lintas batas ilegal. 3. Penetapan batas laut sementara 4. Peta garis batas yang telah disepakati akan disosialisasikan dan diberikan kepada Pemda Propinsi, Kabupaten dan Kecamatan di wilayah perbatasan. 5. Pemasangan/rehabilitasi Sistem Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di Pulau-pulau kawasan perbatasan. Belum lengkapnya sarana dan prasarana /fasilitas Pos Pengawas Batas Laut telah menyebabkan terjadinya pelanggaran batas laut baik yang dilakukan oleh aparat negara tetangga maupun nelayan/masyarakatnya dan kegiatan illegal lainnya seperti pencurian ikan, pencurian pasir laut, dan lain sebagainya. 1. Perlu peningkatan fungsi Pos Lintas Batas melalui pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pos pengawasan batas laut di pulau-pulau terluar 2. Penempatan petugas Pos pengawas batas laut berasal dari putra daerah. 3. Pemberian tunjangan khusus bagi petugas pos pengawas batas laut di pulau terpencil 4. Penetapan 3 pintu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) harus diawasi secara terpadu. Bakosurtanal Depdagri Mabes TNI AL Pemda Dephan Deplu Dephub Deplu Depkeh & HAM Mabes TNI AL Pemda Bakosurtanal DKP Halaman - 1 NO ISU STRATEGIS/MENDESAK URAIAN PERMASALAHAN UPAYA PEMECAHAN 3 Belum disepakatinya garisgaris batas dengan negara tetangga secara menyeluruh. Beberapa bagian dari garis batas terutama di perbatasan laut belum disepakati secara menyeluruh oleh negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia. Permasalahan yang sering muncul di perbatasan laut adalah berubahnya/bergesernya garis pangkal yang diakibatkan oleh pergeseran titik dasar/titik pangkal dari pulau-pulau kecil terpencil yang implikasinya menyebabkan kerugian bagi negara secara ekonomi dan lingkungan. 1. Perlu segera diselesaikan penetapan titik batas laut di pulau-pulau terluar dan perjanjian dengan negara tetangga dalam penggunaan sumberdaya laut dari perairan tersebut. 2. Penyelesaian masalah tapal batas yang menyangkut pulau-pulau kecil terpencil/pulau kosong tanpa penghuni. 3. Pengelolaan sumbertdaya laut/perairan secara berkelanjutan. 4 5 Sarana dan Prasarana wilayah Aksesibilitas ke kawasan perbatasan INSTANSI TERKAIT 1. Ketersediaan prasarana dan sarana, baik sarana/prasarana wilayah maupun fasilitas sosialekonomi masih jauh dari memadai. Jaringan jalan dan angkutan perhubungan laut masih sangat terbatas, karena tidak memiliki keterkaitan sosial maupun ekonomi dengan wilayah lain. 2. Kondisi sarana dan prasarana komunikasi seperti pemancar atau transmisi radio dan televisi, perhubungan serta sarana telepon di kawasan perbatasan umumnya masih relatif minim. 1. Perlu peningkatan sarana dan prasarana perhubungan laut di sepanjang perbatasan laut dan sarana/prasarana wilayah lainnya. 2. Penyediaan energi listrik sarana telekomunikasi dan pemukiman di pulaupulau terluar yang berpenghuni maupun pulau-pulau terpencil 3. Penanganan pintu-pintu arteri dari pusatpusat pertumbuhan dapat dikembangkan sebagai kawasan konservasi (penyu), kawasan budidaya (ikan/udang), dan kawasan wisata bahari karena kondisi alamnya yang sangat indah. 4. Membangun dermaga-dermaga kecil di pulau-pulau yang tidak ada penghuninya yang pada umumnya berupa pulau berbatu atau pulau karang, sehingga mudah untuk didarati kapal. 1. Secara umum, pulau-pulau kecil terluar mengahadapi 1. Perlu adanya kerjasama interdep dalam rangka membangun sarana dan prasarana Bakosurtanal DKP Mabes TNI AL Deplu Pemda Dephan Dep. Kimpraswil Dephub Dep. ESDM / PLN Pemda Kem Budpar Mabes TNI AL Bakosurtanal Dep. Kimpraswil Dephub Halaman - 2 NO ISU STRATEGIS/MENDESAK URAIAN PERMASALAHAN permasalahan yang hampir serupa satu sama lain. Sebagian besar pulau-pulau kecil terluar merupakan pulau terpencil dengan aksesibilitas yang rendah serta tidak memiliki infrastruktur yang memadai. 2. Minimnya aksesibilitas dari dan keluar kawasan perbatasan wilayah merupakan salah satu factor yang turut mendorong orientasi masyarakat yang cenderung berkiblat aktifitas sosial ekonominya kenegara tetangga yang secara jangka panjang dikhawatirkan akan memunculkan degradasi nasionalisme masyarakat yang tinggal di perbatasan. 6 Gangguan keamanan dan ketertiban Sebagai konsekuensi terbatasnya sarana dan prasarana serta sumberdaya manusia di bidang pertahanan dan keamanan (aparatur TNI/Polri) beserta kapal patrolinya, telah menyebabkan lemahnya pengawasan di sepanjang garis perbatasan laut dan perairan disekitar pulau-pulau terluar, sehingga mengakibatkan dampak negatif yang lebih jauh dengan sering terjadinya pembajakan dan perompakan, penyelundupan saenjata, penyelndupan manusia (seperti tenaga kerja, bayi, dan wanita), maupun pencurian ikan secara besar- UPAYA PEMECAHAN 2. 3. 4. 5. INSTANSI TERKAIT seperti transportasi, komunikasi, kelistrikan, pelayanan air bersih, serta sarana ekonomi (perbankan) di perbatasan. Subsidi angkutan perintis darat, laut, dan udara Pembangunan terminal/pelabuhan laut antarnegara di pulau-pulau strategis. Pengembangan bandar udara Pengembangan pelabuhan dan pengadaan fasilitas Sistem Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP). 1. Membangun pos-pos keamanan lintas batas (CIQS) di pulau-pulau perbatasan. 2. Penegakkan hukum di daerah perbatasan 3. Melakukan koordinasi pemantauan keamanan antara RI – negara tetangga (Malaysia, Singapura, Filifina, Timor Leste, dll) 4. Pemberdayaan masyarakat di perbatasan 5. Sosialisasi tentang kesadaran hukum 6. Pemberlakuan kegiatan patroli keamanan laut di kawasa perbatasan dan pulau-pulau kecil terpencil secara kontinyu. Keminfokom Dep. ESDM/PLN Perbankan Pemda Deplu Dephan Depkeh & HAM Mabes TNI Mabes Polri Kejaksanaan Depkeu Pemda DKP Halaman - 3 NO ISU STRATEGIS/MENDESAK URAIAN PERMASALAHAN UPAYA PEMECAHAN INSTANSI TERKAIT besaran. 7 8 Potensi Sumberdaya Manusia (SDM) Eksploitasi pemanfaatan sumberdaya alam pasir laut yang tak terkendali secara berkelanjutan. 1. Seperti halnya potensi kekayaan laut yang sangat berlimpah, potensi sumberdaya manusia Indonesia juga sangat besar, walaupun dengan kualitas sangat rendah. Potensi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang besar ini memang tidak tinggal di kawasan perbatasan, tetapi memanfaatkan kawasan perbatasan dan pulaupulau diperbatasan sebagai tempat transit untuk bekerja di luar negeri. 2. Tenaga kerja Indonesia yang sangat besar ini merupakan potensi untuk mengembangkan kawasan perairan perbatasan, khususnya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan negara tetangga yang secara ekonomi relatif lebih baik, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia. 1. Perlu dibangunnya sarana untuk pengurusan surat-surat/perizinan (imigrasi, tenaga kerja, bea cukai, dll) bagi para TKI yang hendak bekerja di luar negeri. 2. Penyediaan sarana dan prasarana semacam Balai Latihan Kerja (BLK) atau Pelatihan bagi calon tenaga kerja, agar memiliki keahlian (skill) yang handal. 3. Melakukan pengawasan secara berkala dan intensif terhadap para pelintas batas (TKI) antarpulau/antarnegara secara illegal. Upaya optimalisasi potensi sumberdaya alam harus memperhatikan daya dukung lingkungan, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan, baik fisik maupun sosial. Disebagian besar kawasan perbatasan, upaya pemanfaatan SDA dilakukan secara illegal dan tak terkendali (pengelolaan pasir laut, ), sehingga menganggu stabilitas 1. Perlu adanya peningkatan perekonomian masyarakat di perbatasan serta pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur perekonomian di perbatasan. 2. Menginventarisasi lembaga permodalam masyarakat/koperasi yang harus mendapat bantuan pendanaan 3. Pemberian bantuan dana penguatan untuk kegiatan pengelolaan sumberdaya alam secara arif di perbatasan Depdagri Depnakertrans Mabes Polri Kimpraswil Menkeh & HAM Pemda Mabes TNI AL Kementrian UKM Depnakertrans Deperindag Depsos Pemda Halaman - 4 NO ISU STRATEGIS/MENDESAK URAIAN PERMASALAHAN UPAYA PEMECAHAN INSTANSI TERKAIT geopolitik dan keamanan yakni tenggelamnya pulau-pulau kecil perbatasan yang berfungsi pula sebagai titik dasar dari sebuah garis pangkal perbatasan. 9 10 Pemanfaatan potensi sumberdaya hayati secara optimal Diperairan Indonesia terdapat berbagai potensi sumberdaya alam yang dapat pulih. Sumbedaya ini tidaklah berarti bebas dieksploitasi tetapi harus dikelola secara optimla dan berkelanjutan. Sumberdaya alam ini selanjutnya diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengat batas lestarinya, shingga kegiatan ekonominya dapat terus berlangsung tanpa mengganggu ekosistem perairannya. Beberapa diantara sumberdaya perairan laut Indonesia yang dapat pulih meliputi, mangrove, terumbu karang, padang lamun dan rumput laut, perikanan, serta bahanbahan bioaktif lainnya. 1. Pengaturan terhadap pemanfaatan sumberdaya alam laut secara proporsional dan dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan (Amdal). 2. Memberikan pelatihan bagi masyarakat dan nelayan dalam pemanfaatan berbagai sumberdaya hayati laut. 3. Memberikan pelayanan dan pembinaan teknis bagi peningkatan kesejehteraan masyarakat dan nelayan di perbatasan. 4. Membangun dan menyediakan berbagai sarana baik sector industri maupun pemasarannya terhadap berbagai produk hasil laut/perairan. DKP Depkimpraswil Pemda Turunnya kualitas lingkungan dan SDA 1. Berbagai aktifitas manusia yang tidak terkendali seperti penambangan pasir maupun degradasi lingkungan secara alamiah (abrasi) serta belum optimalnya pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang ada. 2. Kondisi tersebut dapat menyebabkan juga bterancamnya keberadaan dan fungsi pulaupulau kecil terluar. Tidak berkembangnya pulau-pulau 1. Penyuluhan arti pentingnya status hukum kepemilkikan tanah. 2. Pemberian bagi sertifikat tanah (pemutihan sertifikat tanah). 3. Pembebasan tanah oleh pemerintah untuk pembangunan fasilitas umum. 4. Komitmen aparat pemerintah dalam rangka penyelesaian masalah pertanahan secepatnya. 5. Penetapan status lahan atau tanah melalui kegioatan Prona. Kementerian LH Depdagri Pemda DKP Halaman - 5 NO ISU STRATEGIS/MENDESAK URAIAN PERMASALAHAN UPAYA PEMECAHAN INSTANSI TERKAIT terluar di perbatasan Indonesia, dapat menyebabkan lunturnya wawasan kebangsaan dan nasionalisme, terancamnya kedaulatan NKRI karena hilangnya garis batas negara akibat abrasi atau karena faktor alamiah lainnya, terjadinya penyelundupan, pencurian ikan secara besar-besaran, hingga ancaman okupasi oleh negara asing. 11 12 Belum adanya kelembagaan yang mengelola kawasan perbatasan laut secara integral dan terpadu. Posisi strategis kawasan perbatasan laut 1. Pengelolaan kawasan perbatasan khususnya perbatasan laut belum dilakukan secara terpadu dengan mengintegrasikan seluruh sector terkait. Sampai saat ini, permasalahan beberapa kawasan perbatasan masih ditangani secara ad-hoc, sementara (temporer) dan parsial serta lebih didominasi oleh pendekatan keamanan (security) melalui beberapa kepanitiaan (committee) tanpa menyertakan aspek kesejahteraan (prosperity), sehingga belum memberikan hasil yang optimal. 1. Melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat perbatasan. 2. Membangun sarana kesehatan, pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya-budaya. 3. Meningkatlkan gizi masyarakat dan kesehatan lingkungan. 4. Pengadaan obat-obatan dan peralatan medis yang memadai. 5. Mendirikan berbagai sarana dan fasilitas publik untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. 6. Meningkatkan jangkauan keamanan yang disertai pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat. 7. Mengadakan pelatihan untuk tenaga penyuluh kesehatan dan pendidikan. 1. Perbatasan laut Indonesia memiliki posisi strategis dalam hal peluang mengembangkan ekonominya. Beberapa hal yang menjadikan posisi perbatasan laut penting dalam menciptakan 1. Pengelolaan sumberdaya kelautan dilakukan secara optimal. 2. Membangun berbagai sarana kegiatan ekonomi masyarakat seperti pasar tradisonal, pasar lelang perbatasan, pusat industri pengolahan hasil bumi dan SDA Depkes Kementerian LH Pemda Depdiknas Depsos Dephan Depnakertrans Dep. Kimpraswil Depsos Pemda Dep. Perdagangan Dep. Perindustrian Halaman - 6 NO ISU STRATEGIS/MENDESAK URAIAN PERMASALAHAN peluang pengembangan ekonomi diantaranya; sumberdaya alam kelautan yang melimpah, akses pasar internasional yang relatif dekat, keberagaman budaya dan keterbukaan masyarakatnya, dan sudah ada jalinan perdagangan tradisonal antarnegara yang telah berlangsung lama. 2. Namun demikian, posisi strategis yang dimiliki oleh beberapa wilayah yang terdapat di kawasan perbatasan tersebut belum dimanfaatkan secara baik dan optimal. UPAYA PEMECAHAN INSTANSI TERKAIT 3. Menyediakan sarana infrastruktur dan aksesibilitas dari dan menuju kawasan/pulau –pulau lainnya di sekitar perbatasan. 4. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan usaha pengolahan hasil laut dan bentuan teknis bagi pemasaranan produk/barang dan jasa antarwilayah dan antarnegara 5. Mendirikan/membangun berbagai sarana dan prasarana wilayah ekonomi seperti dermaga, Bandar udara, jalan, dan sebagainya. Halaman - 7