MAKALAH FILSAFAT AGAMA TEISME Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir individu yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Filsafat Agama Ibu Rihlah Nur Aulia Disusun oleh: Triya Andani (4715116320) Jurusan Ilmu Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Aliran dalam konsep ketuhanan berbeda dengan perkembangan konsep kepercayaan kepada Tuhan. Kalau perkembangan konsep ketuhanan lebih menekankan pada aspek sejarah dan perubahan yang terjadi dari satu fase ke fase berikutnya, sedangkan dalam aliran tentang konsep ketuhanan tidak dilihat dari aspek sejarah, tetapi hubungan Tuhan dengan dunia dan makhluknya.1 Dalam catatan sejarah yang ada terdapat bermacam-macam pandangan mnusia tentang Tuhan, kali ini kami akan membahas tentang aliran-aliran: Teisme Deisme Panteisme Panenteisme Parapenganut empat aliran ini mereka semua sepakat tentang pemikiran bahwa Tuhan sebagai zat pencipta. Namun demikian, mereka berbeda tentang cara berada, aktivitas, dan hubungan Tuhan dengan alam dan manusia, mereka mendapat pandangan-pandangan tersebut dari tokoh-tokoh mereka masing-masing yang notabennya masing-masing dari mereka memiliki persepsi masing-masing tentang Tuhan karena latar belakang mereka berbeda satu sama lainnya. Dalam kesempatan ini penulis akan membahas tentang satu aliran ketuhanan saja, yaitu Teisme. Guna untuk menambah pengetahuan penulis khususnya dan pembaca umumnya. 1 Filsafat agama,prof.Dr.Amsal bakhtiar M.A.,Jakarta,rajawali pers,2009 hal.79 2 B. Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan teisme ? 2. Apa saja kebenaran kebenaran pada teisme ? 3. Apasaja kritik terhadap teisme ? C. Tujuan Tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu yang diberikan oleh dosen penganpu mata kuliah Filsafat Agama dan sekaligus untuk menambah pengetahuan pembaca tentang salah satu aliran konsep ketuhan dalam filsafat, yaitu teisme. 3 BAB II Pembahasan A. Defenisi teisme Teisme adalah Paham ketuhanan yang berpendapat bahwa alam diciptakan oleh tuhan yang maha sempurna,sehingga antara Tuhan dan makhluk sangat berbeda.Menurut Teisme,Tuhan berada di alam Imanent dan dia juga jauh dari alam transcendent 2 . Teisme, dalam penggunaannya yang paling luas, adalah kepercayaan terhadap satu dewa. Beberapa penggunaan lebih kecil menjelaskan bahwa dewa berada dalam entitas yang dapat dikenali tapi berbeda, sama dengan panteisme. Penggunaan kecil lainnya mengatakan bahwa dewa adalah kekuatan eksistensi di alam semesta, dan tidak termasuk sejenis bentuk teisme. Teisme dapat dikelompokkan menjadi banyak jenis, seperti monoteisme (dimana kata Tuhan dikapitalkan) dan politeisme.3 Dalam kamus teologi, teisme = Theism – (Yun- ‘Allah’), yaitu kepercayaan akan Allah yang transenden dan pribadi yang menciptakan, memelihara, dan campur tangan (misalnya: melalui mukjizat) dalam dun ia manusia. Tidak seperti panteisme, teisme tidak memutlakan imanensi ilahi sehingga menyamakan Allah dengan dunia. Tidak seperti deisme, teisme percaya bahwa Allah bukan sekedar pencipta yang jauh melainkan melalui penyelenggaraan-Nya, pewahyuan, serta berbagai tindakan penyelamatan-Nya, Allah tanpa henti terlibat dalam sejarah hidup manusia dan dunia. Mugkin yang menciptakan istilah ini adalah Ralph Cudworth (1617-1688) dari Cambridge. Immanuel Kant (1724-1804) jelas membedakan teisme dari deisme. Meskipun ada banyak perbedaan besar diantara mereka, agama Kristiani, Islam, dan Yahudi dapat dijadikan satu kelompok agama-agama teistik.4 Sebutan teisme pertama digunakan oleh Ralph Cudworth (1617-1688) , dan digunakan sebagai lawan kata ateisme, sebutan yang dicetuskan sekitar tahun 1587.Ciri lain dari teisme menegaskan bahwa tuhan setelah menciptakan alam,tetap aktif dan memelihara alam.karena itu,teisme meyakini kebenaran mukjizat kendati menyalahi hokum alam,begitu juga do’a seseorang akan didengar akan dikenal dan dikabulkan Tuhan karena dia maha mendengar. Agama-agam besar pada dasarnya menganut paham teisme,seperti yahudi,Kristen,dan islam. Ada beberapa tipe tentang teisme,yaitu teisme rasional,dipelopori oleh Rene Descartes dan Leibniz,teisme eksistensial,seperti 2 soren Kierkegard,teisme Ibid., hal.81 http://id.wikipedia.org/wiki/Teisme,tertanggal 7 Juni 2013 4 Kamus teologi, Gerald O’collins SJ & Edward G Farrugia SJ, Yogyakarta : Kanisius 2006.hal. 312 3 4 Fenomenologi,seperti peter koestenbaum,teisme empiris,seperti Thomas reid,dan sebagainya.semua tipe tersebut berbeda pandangan dalam cara mendekati Tuhan. Teisme juga bisa dibedakan dalam hal kepercayaan tentang Tuhan dan HubunganNya dengan alam. Sebagian besar penganut teisme percaya bahwa materi alam adalah nyata , sedangkan yang lain mengatakan tidak nyata itu hanya eksis dalam pikiran dan idea.Kebanyakan mereka yakin bahwa Tuhan tidak berubah,Tetapi sebagian ada yang terpengaruh oleh panteisme,sehingga mengatakan Tuhan berubah dalam beberapa hal.Sebagian teisme berpendapat bahwa Tuhan menciptakan alam dan selalu ada bersamany,sementara yang lain yakin bahwa alam harus harus memiliki suatu permulaan yang berbeda.Perbedaan yang cukup menonjol dalam teisme adalah antara Yahudi dan Islam di satu pihak dengan Kristen ortodok dilain pihak.Dalam keyakinan orang Yahudi dan Islam Tuhan adalah dzat yang Esa,sedangkan dalam Kristen yakin bahwa Tuhan adalah tiga pribadi (Trinitas). Dalam Agama Islam kejelasan tentang Tuhan adalah Esa,sekaligus Transenden dan Imanen dijelaskan dalam beberapa Ayat Al-quran. Keesaan tuhan dijelaskan dalam surat Al-Ikhlas ayat 1 قُ ْل ُه َو ه ......... اَّللُ أ َ َحد Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Transendensi Tuhan dicantumkan dalam surat AL-A’raf ayat 54 ْ َار ي طلُبُهُ َحثِيثًا َوال ه ِإ هن َربه ُك ُم ه س ِ س َم َاوا اَّللُ ا هلذِي َخلَقَ ال ه َ ض فِي ِست ه ِة أَي ٍهام ث ُ هم ا ْست ََو ٰى َ ت َو ْاْل َ ْر َ علَى ْال َع ْر ِش يُ ْغشِي الله ْي َل النه َه َ ش ْم اركَ ه ............ َاَّللُ َربُّ ْالعَا َلمِ ين ٍ س هخ َرا َ وم ُم َ َت بِأ َ ْم ِر ِه ۗ أ َ ََل َلهُ ْالخ َْل ُق َو ْاْل َ ْم ُر ۗ تَب َ َو ْالقَ َم َر َوالنُّ ُج "Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ´Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam". Immanensi Tuhan dijelaskan pada surat Qaf ayat 16 ......... َونَحْ نُ أ َ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْال َو ِري ِد 5 “Dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya”. Adapun ayat yang sekaligus menunjukkan bahwa tuhan disamping transenden dan immanen adalah surat Yunus ayat 3 yang artinya “Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,kemudian dia bersemayam di ata Arsy’ untuk mengatur semua urusan. Awal ayat ini menjelaskan bahwa tuhan berada di arsy yang mengesankan bahwa Tuhan jauh dari alam.Namun di akhir ayat dia mengatur semua urusan yang mengesankan bahwa Tuhan selalu memperhatikan alam (imanen).jadi,ayat ini menegaskan bahwa Tuhan adalah Transenden dan sekaligus Immanen. Lebih lanjut konsep teisme dalam islam dijelaskan oleh Al-gazali.Menurutnya Allah adalah zat yang Esa dan pencipta alam serta berperan aktif dalam mengendalikan alam. Allah menciptakan alam dari tidak ada (creation exnihilo).karena itu menurut Al-ghazali mukjizat adalah suatu peristiwa yang wajarkarena tuhan bisa merubah hokum alam yang dianggap tidak bisa berubah menjadi berubah.Menurut Al-Ghazali karena maha kuasa dan berkehendak mutlak.Tuhan mampu merubah segalanya sesuai dengan kehendak mutlakNya.5 Al-Ghazali pada Akhir hidupnya lebih menitiktekan kan pada immanensi Tuhan.Tuhan sangat dekat dengan dirinya,sehingga untuk berdo’a pun tidak perlu dengan suara dan gerakan bibir.Dia berpendapat bahwa kedekatan Tuhan itu sekaligus membuka Tabir pengetahuan. Al- Ghazali adalah sosok yang selalu haus mencari kebenaran.pertama ia meyakini bahwa kebenaran itu dapat diperoleh leh indera.Namun ternyata indra bohong.sebab,mata ketika melihat bulan hanya sebesar bola,padahal besar bulan hampir sama dengan bumi.kedua dia berpendapat bahwa pengetahuan yang berasal dari akal dapat dipercaya sebab akallah yang mampu menetapkan bahwa bulanitu jauh lebih besar dari bola.Tapi menurut AlGhazali,pengetahuan yang berasal dari akal tidak dapat juga dipegang karena ketika sesorang bermimpi,dia benar-benar merasa mengalami kejadian dalam mimpi tersebut.padahal ketika dia bangun kejadian dalam mimpi hanya ilusi. Karena itu,dia berusaha mencari pengetahuan yang benar dan tidak dapat diragukan lagi. Pengetahuan yang demikian adalah pegetahuan yang langsung dari sumber yang maha benar,Yaitu Tuhan,sehingga tidak ada lagi hijab antara hamba pencaripengetahuan dengan yang memiliki pengetahuan Inilah kata Al-Ghazali pengetahuan yang ketiga dan paling hakiki.pengetahuan yang demikian bagaikan cahaya yang mampu mengungkap rahsia-rahasia alam dan Tuhan.Istilah 5 Al-gazali,tahafut afalsafah,(kairo:Dar al-ma’ari,1968)hlm.240. 6 yang digunakan olehnya adalah al-kasyf (terbukanya tabir).Yakni terbukanya tabir antara dia dengan Tuhan.pengetahuan semacam ini,menurut Al-ghazali adalah pengetahuan yang didambakannya.Namun,tidak semua orang yang mendapat pengetahuan tersebut,hanya orang-orang tertentu yang bisa mencapai derajat itu,yaitu para sufi.6 Tokoh Kristen yang pertama mengemukakan gagasan teisme adalah St.Augustinus. Menurutnya Tuhan ada dengan sendirinya (self-exiting),Tidak diciptakan,tidak berubah , Abadi , bersifat personal dan maha sempurna.Tuhan adalah Kekuatan yan personal yang terdiri atas tiga person yaitu Bapak anak dan roh kudus.Menurutnya Tuhan menciptakan alam jauh dari alam,diluar dimensi waktu tetapi dia mengendalkan setiap kejadian dalam alam.Karena itu menurut Agustinus Mukjizat adalah benar-benar ada karena tuhan selalu mengatur ciptaaNya.Setiap kejadian yan dianggap Reguler dan tidak regular adalah perbuatan Tuhan.Alam diciptakan dari tiada karena itu alam adalah baru dan tidak abadi. Alam memiliki permulaan dan batas akhir serta tidak diciptakan dalam waktu,tetapi bersamaan dengan waktu. Manusia menurut Augustinus,sama dengan alam.tidak abadi,manusia terdiri atas jasad yang fana dan jiwa yang tidak mati setelah kematian,jiwa menunggu penyatuan baik dengan jasad lain maupun dengan keadaan yang lebih tinggi,yaitu sorga atau neraka.Ketika dibangkitkan jiwa manusia akan mencapai kesempurnaan,hakikat yang sebenarnya dari manusia adalah jiwa bukan jasadnya.Jiwa yang bersih akan kembali kepenciptanya yaitu tuhan. Filosof Yahudi yang berpaham teisme adalah ibn Maimun atau maimodes . Menurutnya , Tuhan meliputi semua posisi yang penting,tidak berjasad dan tidak berpotensi dan tidak menyerupai makhluk.Dalam hal ini,menurut ibn maimun bahwa Tuhan adalah transenden. Apakah hal ini berarti tuhan tidak memperhatikan keadaan makhluknya ? Apakah doa tidak dikabulkanNya? Ibn Maimun menjawab bahwa tuhan memperhatikan nasib makhlukNya dan mendengar do’a kita.Bukti Tuhan memerhatikan nasib makhlukNya, menurut ibn maimun,dia Memberikan nikmat kepada makhluk bertingkat-tingkat.semakin penting sesuatu itu untuk kebutuhan hidup semakin mudah dan murahnya diperoleh.Sebaliknya semakin tidak dibutuhka hal itu semakin jarang dan mahal. Contohnya : Udara,airdan makanan adalah kebutuhan pokok manusia udara paling dibutuhkan karena tanpa udara manusia akan mati dalam waktu yang singkat.sementara itu dia bisa bertahan 6 Al-gazali,al-munqiz,hlm.59 7 hidup dalam wwaktu satu sampai dua hari,kendati tidak ada air.Bukankah udara lebih banyak dan lebih mudah diperoleh daripada air ? begitu juga air dan makanan. Bukankah air lebih mudah diperoleh daripada makanan? Sebab,seseorang mampu bertahan hidupnyasampai beberapa minggu dengan air,kendati ia tidak makan-makan. Demikanlah menurut ibn Maimun,Tuhan sangat memerhatikan makhlukNya.7 Dari ketiga filosof yang berlainan agama itu,tampak benang merah yang menghubungkan pemikiran mereka.Baik Al-ghazali,Augustinus,maupun ibn maimun sama sama berpendapat bahwa tuhan secaara zat adalah transenden dan jauh dari pengetahuan manusia.Namun ditinjau dari segi perbuatanNya tuhan berada dalam alam dan bahkan memerhatikan nasib makhlukNya. B. Kebenaran-kebanaran teisme Kontribusi positif yang terdapat dalam teisme antara lain : Pertama,sebagian besar pemikir mengakui adanya suatu realitas tertinggi yang perlu dianut.beda dengan halnya moral ateisme tidak bisa diidentifikasi secara jelas dan diusut asalnya sedangkan moral teisme dapat didentifikasi dan diusut aslanya yaitu Tuhan.Tuhan teisme adalah puncak kesempurnaan moral dan pantas untuk disembah.Lagi pula,Tuhan teisme merupakan pribadi yang jelas,sehingga tidak heran ada penganut teisme yang rela mngorbankan dirinyauntuk Tuhan teistik seperti mati syahid. Kedua dalam kehidupan yang selalu berubah,teisme menawarkan suatu landasan yang kokoh. Teisme menegakkan standar moral yang universal untuk semua manusia.Bahkan untuk semua ras.Standar nilai yang absolut ini mengungguli moral dan tingkah laku yang dibuat oleh manusia yang bersifat relative dan berubah. Ketiga,sebagian besar aliran pandangan menempatkan manusia dalam posisi tertinggi.teisme meletakkan suatu dasar yang kokoh dalam menghargai manusia,dengan prinsip bahwa manusia adalah ciptaanTuhan dan sekaligus wakilya di muka bumi.jadi,dasar ketinggian martabat manusia karena tuhan menciptakannya lebih tinggi daripada makhluk lain. Keempat ketika para penganut pandangan nihilisme yang menyimpulkan bahwa hidup adalah sesuatu yang tidak bernilai teisme menawarkan suatu tujuan tertinggi bagi 7 Mayer,perspectives understanding and evaluating today’s world views,hal. 400. 8 kehidupan. Teisme mempertegas keberadaan manusia didunia,darimana,sedang kemana,dan mau kemana.Untuk itu teisme menawarkan kehidupan yang abadi setelah mati. C. Kritik Terhadap Teisme Kendati memberikan sumbangan yang berharga teisme tidak luput dari kritikan.salah seorang pengkritik yang cukup tajam adalah Sigmund freud.Dia berkomentar “we say to our self,it would indeed be very nice if there were a god,who was both creator of the world and benevolent providence,if there were a moral world order,a future life,but at the same time it is very odd that this is all just as we should wish it our selfves. Kita berkata pada diri kita sendiri,sungguh sangat menyenangkan jika ada tuhan,pencipta alam dan dermawan serta jika ada suatu tatanan dunia moral dan kehidupan akhirat.Namun pada saat yang sama sangat aneh bahwa ini semua hanya sekedar keinginan dari kita sendiri’.Dalam hal ini freud ingin menegaskan bahwa agama manusia tidak lain hanyalah refleksi dari keinginan – keinginan saja.Kemudian keinginan itu dipersonifikasikan dengan bentuk yang abstrak. Kritikan terhadap teisme yang lebih tajam datang dari materialism.Menrut pendukung materialisme terkhusus Karl marx, agama adalah bagian dari kelas buruh yang menderita.mereka tidak mampu melawan struktur kelas yang begitu kuat,sehingga mereka mencari kekuatan supernatural untuk menolong mereka.dari sini muncullah tuhan-tuhan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.Orang miskin adalah tuhannya orang kaya,orang tertindas,Tuhannya adalah orang yang kuat dan orang yang berperang Tuhannya adalah orang yang cinta damai.Menurutnya,jika sosialisme muncul,tidak seorang pun akan lapar,dan tidak seorangpun akan tertindas.Agama akan mati dengan sendirinya sebagaimana halnya dengan Negara,demikian tegas marx.8 Kritik freud dan marx memandang realitas Tuhan dari kacamata psikologis dan sosiologis.oleh karena itu marx sangat benci terhadap agama yang waktu itu sangat menyengsarakan rakyat kecil,tetapi memperkaya kaum kapitalis dan pendeta.pengalaman dia waktu hidup mendorongnya untuk melakukan analisis kehidupan social,sehingga dia dengan terburu buru menyimpulkan bahwa keyakinan pada tuhan itulah yang menyebabkan kelaskelas dalam masyarakat semakin tajam.Akhirnya kecaman yang tajam ditujukan kepada para pemimpin agama. 8 Harsa W.Bachtiar,percakapan dengan sidneyy hook tentang 4 masalah filsafat, (Jakarta: Djambatan,1980) hlm.129 9 Padahal kalau marx mau mendalami kandungan kitab suci masalahnya menjadi lain,karena kandungan kitab suci tidak bertujuan menindas terhadap kaum buruh,bahkan sebaliknya.lagi pula wawasan marx sangat terbatas pada agama yang ada di eropa pada waktu itu kekliruan marx tampak juga pada ukuran yang dipakai.Dia mengukur keyakinan agama lewat ukuran yang bersifat empiris.padahal agama tidak bisa di ukur lewat ukuran yang empiris,tetapi tidak digunakan untuk mengukur kepercayaan.Kepercayaan ukurannya adalah kafir dan iman,sedangkan ilmu empiris ukurannya adalah benar dan salah atau logis dan tidak logis.Karena itu,kritik karl marx tentang agama terkesan terlalu tergesa-gesa dan tidak utuh. 10 BAB III Kesimpulan · Teisme adalah Paham ketuhanan yang berpendapat bahwa alam diciptakan oleh tuhan yang maha sempurna,sehingga antara Tuhan dan makhluk sangat berbeda.Menurut Teisme,Tuhan berada di alam Imanent dan dia juga jauh dari alam transcendent. Kebenaran teisme : 1. sebagian besar pemikir mengakui adanya suatu realitas tertinggi yang perlu dianut 2. dalam kehidupan yang selalu berubah,teisme menawarkan suatu landasan yang kokoh 3. sebagian besar aliran pandangan menempatkan manusia dalamposisi tertinggi 4. teisme adalah suatu tujuan tertinggi bagi kehidupan. · Kritik terhadap teisme : I. Sigmund freud “Kita berkata pada diri kita sendiri,sungguh sangat menyenangkan jika ada tuhan,pencipta alam dan dermawan serta jika ada suatu tatanan dunia moral dan kehidupan akhirat.Namun pada saat yang sama sangat aneh bahwa ini semua hanya sekedar keinginan dari kita sendiri’ II. Karl marx “agama adalah bagian dari kelas buruh yang menderita.mereka tidak mampu melawan struktur kelas yang begitu kuat,sehingga mereka mencari kekuatan supernatural untuk menolong mereka.” 11 Daftar Pustaka 12