345 ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT ANALYSIS OF MEDICAL RECORD FILLING COMPLETENESS AND RETURNING IN HOSPITAL INPATIENT UNIT Winarti, Stefanu Supriyanto Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya : E-mail [email protected] ABSTRACT Medical record is a compilation of documentation that consists of patient identity, evaluation, treatment, procedures and other health service in a health care centre. Resending procedures of medical records to Medical Records Unit at least 2x24 hours after outpatient process. It has to send back on time for many values. The aim of research was to analyze why the medical records were many medical records sent back lately to medical records unit in General Hospital of “X”. This was descriptive study with medical records as sample. They were medical records 195 files, taken by random sampling. The results showed that of the 195 files that timely repayment time as many as 57 files or 29%, while late as 138 files or 71%. Factors that led to the delay in returning the medical record were the completeness of medical record completeness, and the complete medical record filing, and compliance of health workers who responsible in filing the medical record. To minimize the incompletness of medical records, improve the ontime target. The medical staffs needs to expose by socialization of medical record. Keywords: medical records, procedures analysis PENDAHULUAN digunakan untuk berbagai keperluan. Keperluan Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas tersebut antara lain untuk bahan bukti untuk di pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian pengadilan, pendidikan dan pelatihan, serta dapat dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan digunakan untuk bahan analisis dan evaluasi mutu dalam upaya pelayanan rumah sakit. Mengingat kegunaan rekam kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan medis yang banyak maka diperlukan pengendalian di rumah sakit mempunyai karakteristik yang sangat terhadap pengisian formulir rekam medis. mendukung penyelenggaraan kompleks. Di era globalisasi, rumah sakit perlu mempersiapkan Kesehatan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi medis yang bermutu adalah: terkait kelengkapan (iptek) menyebabkan isian rekam medis; keakuratan; ketepatan catatan meningkatnya tuntutan masyarakat bagi rumah sakit rekam medis; ketepatan waktu; dan pemenuhan untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang persyaratan aspek hukum. Sedangkan jika mengacu cepat dan pofesional terhadap kebutuhan informsi pada pedoman standar pelayanan minimal (SPM) medis. Rumah sakit wajib menjalankan rekam medis rumah sakit, terdapat empat indikator sasaran mutu dengan baik. yang salah satunya ketepatan waktu penyediaan semakin dapat Menteri Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, syarat rekam benar agar Peraturan bersaing. yang diri Menurut pesat Dalam rekam medis yang lengkap dan dokumen rekam medis (Depkes RI, 2008). Dari dapat keempat diperoleh informasi yang dapat indikator sasaran Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 mutu tersebut, 346 kelengkapan pengisian dan waktu pengembalian dan pengembalian berkas rekam medis di seksi berkas rekam medis rawat inap 2x24 jam di Rumah rekam medis yang merupakan tujuan dari penelitian Sakit “X” yang akan peneliti lakukan analisis. ini. Pelaksanaan pelayanan rekam medis di Rumah Sakit “X” di Surabaya masih mengalami METODE banyak masalah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Penelitian merupakan deskriptif dari bulan Agustus dan September 2012 mengalami sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah berkas kenaikan. Pada bulan rekam pengembalian berkas adalah rata-rata lama 9,55 hari datanya medis pasien diambil penelitian rata-rata lama pengembalian berkas rekam medis Agustus yang ini rawat secara inap cross yang sudah dan dikembalikan ke Seksi Rekam Medik Rumah Sakit keterlambatan adalah 7,58 hari dari ketentuan ”X” selama Agustus dan September 2012. Jumlah pengembalian berkas rekam medis rumah sakit yaitu berkas rekam medis yang sudah kembali pada hanya 2 hari. Sedangkan pada bulan September periode tersebut sebanyak 3.711 berkas. Teknik rata-rata lama pengembalian berkas meningkat sampling yang akan digunakan adalah Random hingga 10,76 hari dan keterlambatan pengembalian Sampling , berkas rekam medis meningkat hingga 8,76 hari. kesempatan yang sama terpilih sebagai sampel. Sedangkan rata-rata ketidaklengkapan pengisian Teknik pengambilan sampel dengan cara lottery berkas rekam medis rawat inap Rumah Sakit “X” technique yaitu teknik undian. Kriteria penilaian pada bulan Agustus dan September paling besar adalah prosentase berkas rekam medis yang telah adalah Instalasi Rawat Darurat yaitu 5.57% dan yang diisi dengan lengkap dan dikembalikan ke seksi paling kecil adalah dari Instalasi Rawat Inap Jiwa rekam medis dengan tepat waktu. Kesimpulan data yaitu 1.60%. hasil yaitu observasi dimana yang semua telah mempunyai diolah dengan Dari data tersebut menunjukkan bahwa menggunakan pedoman menurut Arikunto (2005). masih sering ditemukannya rekam medis yang waktu Kriteria memiliki kesesuaian kelengkapan pengisian pengembalian dan kelengkapan pengisian berkas dan waktu pengembalian berkas yaitu : 76%-100%= rekam medis yang kurang dan tidak sesuai dengan Sangat Baik, 61%-75%= Baik, 41%-60%= Cukup, kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit 0%-40%= Kurang. menunjukkan pelaksanaan pengembalian dan kelengkapan pengisian berkas rekam medis yang HASIL DAN PEMBAHASAN belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat Rekam Medik Rumah Sakit “X” di bawah menghambat institusi pelayanan kesehatan dalam Bidang Pemasaran dan Rekam Medik, sedangkan menjalankan pelayanan Bidang Pemasaran dan Rekam Medik di bawah kepada masyarakat secara baik dan bermutu. Untuk koordinasi Wakil Direktur Penunjang Medik. Rekam itu diperlukan suatu analisis kelengkapan pengisian Medis Rumah Sakit “X” dipimpin oleh Kepala Seksi fungsinya memberikan Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 347 Rekam Medik, yang bertanggung jawab terhadap identifikasi identitas sosial, penerimaan, pengolahan data, penyimpanan, pengambilan kembali rekam medik, pelaporan dan retensi/penyusutan rekam medis. Seksi Rekam Medik memiliki hubungan koordinatif dengan instalasi/SMF di seluruh Rumah Sakit “X” Ketenagaan rekam medik di Rumah Sakit “X” disusun sesuai pola ketenagaan berdasarkan beban kerja mulai dari bagian manajemen sampai dengan pelayanan langsung ke pasien. Untuk petugas rekam medis pada manajemen ditempatkan di Bidang Pemasaran dan Rekam Medik yang mempunyai tupoksi mengelola seluruh kegiatan rekam medis rumah sakit. Sedangkan petugas rekam medis di pelayanan mengelola kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelayanan pasien di masingmasing unit pelayanan yang nantinya akan dilaporkan ke Bidang Pemasaran dan Rekam Medik. Petugas rekam medik di Rumah Sakit “X” didistribusikan menyeluruh di manajemen, pelayanan langsung yang terdiri dari pelayanan rawat inap, Gambar 1 Alur Penerimaan Berkas Rekam Medis Rawat Inap rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap utama. Pendistribusian ketenagaan ini diharapkan dapat memperlancar kegiatan pengelolaan rekam medik di ini Rawat Inap dengan kategori membawa surat rujukan. Jika pasien tersebut belum pernah dirawat, Rumah Sakit “X”. Berikut Pasien datang ke Tempat Penerimaan Pasien (TPP) adalah alur pasien dan penatalaksanaan rekam medik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Surabaya. maka dibuatkan rekam medis rawat inap (jika sudah pernah dirawat, dicarikan rekam medisnya). Pasien diantarkan menuju ruang rawat inap, berkas rekam medis diserahkan kepada perawat ruang rawat inap. Proses perawatan selesai, pasien menyelesaikan proses administrasi. Rekam medis diproses oleh staf rekam medis Instalasi Rawat Inap (IRNA) sebelum dikembalikan ke Seksi Rekam Medis. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 348 Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kelengkapan Pengisian Formulir Rekam Medis Rawat Inap Kelengkapan Pengisian Formulir Rekam Medis Identitas Pasien Anamnese Riwayat Penyakit Diagnosa Persetujuan Tindakan Catatan Perawat Catatan Observasi Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui Lengkap Persen Tidak lengkap Persen 175 186 157 159 188 183 180 90% 95% 81% 82% 96% 94% 92% 20 9 38 36 7 12 15 10% 5% 19% 18% 4% 6% 8% bahwa kelengkapan pengisian formulir rekam medis yang tenaga kesehatan sehingga memungkinkan tenaga kesehatan menilai dan menangani kondisi risiko. paling lengkap tertinggi pada poin persetujuan Sedangkan bagi pihak pemberi pelayanan tindakan yaitu sebesar 188 berkas atau 96% dan kesehatan, rekam medis ini memiiki banyak manfaat yang tidak lengkap tertinggi pada poin riwayat yang akan menunjang pemberian layanan. Rekam penyakit yaitu sebesar 38 berkas atau 20%. Hasil medis membantu kelanjutan (sarana komunikasi) analisis tabel 1 menunjukkan bahwa sebanyak 66% antar tenaga kesehatan. Rekam medis juga mampu dokumen rekam medis telah diisi secara lengkapoleh menggambarkan penyakit sehingga dalam hal ini tenaga kesehatan. Angka kelengkapan rekam medis rekam medis menjadi pendukung diagnostik kerja. pada Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit “X” Pengambilan keputusan tentang diagnosis dan Surabaya sebesar 66%. Pada Peraturan Menteri pengobatan juga harus didasarkan pada informasi Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam yang akurat tentang penyakit pasien. Selain itu, Medis, disebutkan bahwa rekam medis harus dibuat rekam medis juga dapat menjadi alat bantu dalam secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara mengawal elektronik pasal 2. Jika merujuk pada pasal tersebut, praktik klinis serta menghasilkan rencana pelayanan. pelayanan sesuai Pihak mencapai 100%. Rekam medis yang lengkap membutuhkan memiliki nilai guna tinggi. Institute Of Medicine Dick mendokumentasikan adanya kasus penyakit campur Steen dalam (Hatta, 2004) menjelaskan bahwa (mix case) dan praktiknya sehingga nantinya mampu kegunaannya dapat dirasakan oleh semua pihak. menganalisis kegawatan penyakit. Rekam medis keberadaan rumah pedoman maka angka kelengkapan rekam medis seharusnya Bagi pasien yang memperoleh pelayanan manajemen dengan rekam sakit juga medis untuk membantu dalam upaya merumuskan pedoman kesehatan, rekam medis yang lengkap berguna praktik menangani risiko serta menjadi catatan rinsi tentang jenis pelayanan yang untuk penggunaan pelayanan. Hal ini karena rekam telah medis diterima. pelayanan yang Karena diterima, mencantumkan rekam medis semua dapat berperan sebagai alat bukti pelayanan. Kondisi merupakan dasar memberikan corak penelaahan dalam penggunaan sarana pelayanan kesehatan. Dengan memiliki rekam medis yang kesehatan pasien dapat dipantau dengan baik oleh Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 lengkap maka 349 manajemen akan mampu melaksanakan kegiatan dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan menjaga mutu (quality assurance). tertentu bertanggungjawab atas catatan dan/atau Sesuai Menteri dokumen yang dibuat pada rekam medis (pasal 6). Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 pasal 6, Jika merujuk pada pasal 6 tersebut maka angka disebutkan bahwa yang bertanggungjawab atas kepatuhan catatan dan/atau dokumen yang dibuat pada rekam bertanggungjawab medis adalah dokter, dokter gigi dan/atau tenaga pengisian berkas kesehatan tertentu. Yang dimaksud dengan tenaga mencapai 100 kesehatan tertentu adalah tenaga kesehatan yang dinyatakan ikut secara kesehatan dalam melengkapi formulir pengisian langsung kepada pasien. Dalam kegiatan pelayanan, berkas rekam medis termasuk baik meskipun belum yang bertanggungjawab terhadap pengisian berkas bisa rekam medis adalah dokter dan tenaga kesehatan mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit di tertentu seperti perawat, fisioterapis, radiografer, masyarakat. memberikan dengan pelayanan Peraturan kesehatan petugas dalam rekam %. bahwa mencapai kesehatan yang melengkapi formulir medis Dengan angka 100%. seharusnya demikian kepatuhan Hal dapat petugas tersebut bisa perekam medis dan lain-lain. Tetapi dalam penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu ini hanya dibatasi pada dokter, perawat dan petugas pengembalian berkas rekam medik yang tepat waktu rekam medis. sebanyak 57 berkas rekam medis atau 29%, Berdasarkan hasil penelitian diketahui sedangkan waktu pengembalian berkas rekam bahwa tenaga kesehatan yang patuh mengisi medik yang tidak tepat waktu sebanyak 138 berkas formulir rekam medis dengan lengkap adalah dokter atau 71%. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur yaitu 188 berkas rekam medis atau 96% dari 195 Jendral Pelayanan Medik Nomor YM 00.03.2.2.1996, berkas rekam medis. sedangkan tenaga kesehatan ditetapkan bahwa rekam medis harus ditulis segera yang tidak patuh mengisi formulir rekam medis secara lengkap dan ditanda tangani oleh dokter yang dengan lengkap yaitu perawat sebanyak 36 berkas merawat pasien 2x24 jam setelah pasien selesai rekam medis atau 18%. Hasil analisis menunjukkan dalam perawatan. Waktu 2 hari adalah waktu bahwa tenaga kesehatan yang patuh mengisi berkas maksimum untuk pengembalian rekam medis dari rekam medis sebanyak 165 orang atau 85%, unit pelayanan ke unit rekam medis. sedangkan tenaga kesehatan yang tidak patuh Pengembalian dokumen rekam medis yang mengisi berkas rekam medis sebanyak 30 orang tidak tepat waktu dapat menjadi beban petugas atau 15%. Berdasarkan pengolahan data, dalam pengolahan data. Karena data yang diperoleh tenaga kesehatan yang patuh dalam 85% melengkapi sudah mengalami keterlambatan, maka dalam formulir pengisian berkas rekam medis. Dalam pengolahannya juga akan mengalami keterlambatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun Hal 2008 tentang Rekam Medis, disebutkan bahwa disampaikan kepada pimpinan rumah sakit menjadi ini akan mempengaruhi Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 informasi yang 350 tidak tersaji tepat waktu yang berguna sebagai baik pengambilan keputusan manajemen secara efektif pengembalian dokumen rekam medis karena rekam serta pembuatan medis adalah bukti tertulis atas segala bentuk laporan yang dikerjakan oleh petugas. Sedangkan pengobatan dan perawatan yang dilakukan dokter bagi pengobatan terhadap pasiennya (Dirjen Yanmed,1997). Selain itu selanjutnya yang akan dijalani oleh pasien dan juga dengan tingkat kedisiplinan pengembalian pasien terhambat dalam mendapatkan informasi dokumen rekam medis yang baik, dokter juga akan yang seharusnya dapat diperoleh dari data yang ada merasakan manfaatnya apabila dokter sewaktu- didalam dokumen rekam medis miliknya. waktu menyebabkan pasien keterlambatan akan mempengaruhi Berdasarkan membutuhkan ketentuan dokumen tentang rekam medis. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa angka keterlambatan ketepatan pengembalian berkas rekam medis masih penyerahan dokumen rekam medis rawat inap kurang. Hal tersebut dapat menghambat proses dengan persentase tertinggi terdapat pada tingkat pada kedisiplinan dokter dalam tanggung jawab dalam berhubungan dengan Jaminan Kesehatan Nasional pengisian data pada dokumen rekam medis yaitu (JKN), karena pada pelayanan kesehatan yang sebanyak 96% yang telah diisi secara lengkap. Pihak menggunakan kartu JKN maka untuk klaim asuransi yang terkait dalam pengisian data rekam medis berdasarkan kode diagnosa penyakit dan tindakan selanjutnya adalah dokter yang merawat, perawat yang tertera pada berkas rekam medis sehingga dan petugas rekam medis. Dalam pengisian ini apabila berkas rekam medis tersebut terlambat dokter penanggung jawab hanya akan meneliti dan diserahkan ke seksi rekam medik maka proses klaim menandatangani dokumen rekam medis tersebut. asuransi menjadi tidak tepat waktu atau terlambat Jika dilihat dari tanggung jawabnya seharusnya para diklaimkan dokter juga mempunyai tingkat kedisiplinan yang keuangan rumah sakit. Tabel 2 bahwa observasi menepati dapat diketahui hasil dalam penyebab pelayanan kesehatan sehingga akan terutama berdampak yang pada Tabulasi Silang Waktu Pengembalian dan Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap Lengkap Tidak Lengkap Jumlah Waktu pengembalian Tepat (≤ 2x24 jam) Tidak Tepat (≥ 2x24 jam) Total Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen 33 95 128 58% 69% 24 43 67 42% 31% 57 138 195 100% 100% 100% Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian adalah yang tepat waktu pengembaliannya tetapi besar berkas rekam medis adalah yang tidak tepat tidak diisi dengan lengkap yaitu sebanyak 24 berkas waktu pengembaliannya tetapi diisi dengan lengkap rekam medis atau 42%. yaitu sebanyak 95 berkas rekam medis atau 69%, sedangkan sebagian kecil berkas rekam medis Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013 351 Tabel 3 Tabulasi Silang Kepatuhan Petugas dan Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Patuh Waktu pengembalian Tepat (≤ 2x24 jam) Tidak Tepat (≥ 2x24 jam) Total Jumlah 33 132 165 Persen 58% 96% Tidak Patuh Jumlah Persen 24 42% 6 4% 30 Selain besar dari berkas rekam medis yang tidak tepat kepatuhan waktu pengembaliannya tetapi petugas medisnya kelengkapan rekam medis dengan cara diadakan patuh dalam mengisi berkas rekam medis sebanyak rapat dengan unit kerja yang terkait, atau dengan 132 cara atau 96%, sedangkan waktu perlu dilakukan Jumlah Persen 100% 100% 100% Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa sebagian berkas itu Jumlah 57 138 195 tenaga dibuatkan kesehatan poster kelengkapan atau sosialisasi akan leaflet berkas tentang pentingnya mengenai pengembalian berkas rekam medik yang tepat waktu pentingnya rekam medis dan petugas medisnya tidak patuh dalam mengisi supaya diisi dengan baik dan benar dan perlu berkas sebanyak 24 berkas atau 42%, sedangkan dilakukan monitor terhadap tenaga kesehatan yang waktu pengembalian berkas rekam medis yang tidak bertugas melengkapi rekam medik supaya dapat tepat waktu tetapi petugas medisnya tidak patuh meningkat. mengisi berkas rekam medis sebanyak 6 berkas DAFTAR PUSTAKA atau 4%. SIMPULAN Hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini adalah bahwa angka kelengkapan rekam medis rawat inap Rumah Sakit “X” Surabaya sebesar 66%. Kepatuhan petugas kesehatan dalam tanggungjawabnya melengkapi formulir pengisian berkas rekam medis sebanyak 85%. Secara umum pengembalian berkas rekam medis yang telah diisi Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1997. Pedoman Rekam Medis Rumah Sakit, Dirjen Bina Pelayanan Medik, Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Dirjen Bina Pelayanan Medik, Jakarta. Hatta, G. 2004. Paradigma Baru Rekam Medis: Manajemen Informasi Kesehatan, Makalah. Surabaya. Menteri Kesehatan RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneseia Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 1966. tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran. Menkes RI, Jakarta. lengkap dan tepat waktu dalam kriteria penilaian cukup baik atau 58%. Diperlukan upaya intensif dalam pengawasan kelengkapan berkas rekam medis dengan cara evaluasi pengiriman berkas rekam medis dan juga kelengkapan berkas rekam medis yang kemudian hasil dari evaluasi tersebut di feedback kan ke masing-masing unit kerja dan disampaikan kepada direktur pada saat paripurna. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1 Nomor 4 September-Desember 2013