STRATEGI ORGANISASI DAN FUNGSI MANAJEMEN (SWOT & POAC)1 Oleh : Adela Istanto2 Sebuah organisasi membutuhkan strategi dalam menjalankan aktivitasnya, baik organisasi laba maupun nirlaba. Agyapyong & Muntaka (2012:2) mengemukakan strategi sebagai pendekatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk menyelaraskan kapasitas organisasi dengan misi organisasi & visi untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya organisasi dan mencapai keunggulan kompetitif. Strategi dalam suatu organisasi dikelola secara manajerial atau lebih dikenal dengan istilah manajemen strategis. Douda (2010:2) menjelaskan bahwa manajemen strategis adalah proses pemeriksaan lingkungan baik sekarang dan masa depan, merumuskan tujuan organisasi, pelaksanaan dan pengendalian keputusan fokus pada pencapaian tujuan ini di lingkungan sekarang dan masa depan. Douda menambahkan bahwa manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa suatu organisasi harus terus memantau kejadian internal dan eksternal dan tren sehingga perubahan tepat waktu dapat dibuat sesuai kebutuhan. Suatu organisasi harus mampu mengidentifikasi dan cerdik beradaptasi dengan perubahan. Dalam kehidupan berorganisasi, strategi memiliki posisi yang penting untuk menentukan bagaimana organisasi akan mencapai visi dan misinya. Strategi dapat ditentukan melalui analisis pendahuluan terhadap situasi dan kondisi organisasi. Analisis ini terkait dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada di lingkungan internal organisasi dan peluang-peluang serta ancaman-ancaman yang ada di lingkungan eksternal organisasi. Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat ditentukan strategi yang dapat dilaksanakan oleh suatu organisasi. Salah satu alat yang dapat digunakan dalam penyusunan strategi ini adalah matrik SWOT (Strength Weakness Opportunities Threats). Strategi yang telah tersusun harus dilaksanakan secara manajerial. Langkah-langkah manajerial tampak dari fungsi-fungsi manajemen. George R. Terry mengemukakan bahwa fungsi-fungsi manajerial terdiri dari empat komponen, antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Empat komponen fungsi manajerial ini sering dikenal dengan POAC (Planing, Organizing, Actuating, Controling). Diharapkan, menjalankan strategi sesuai dengan fungsi manajerial akan mengoptimalkan manfaat dari strategi itu sendiri. 1 Makalah disampaikan pada LDKM FKIP UKSW 2013. Lulusan PE FKIP UKSW Tahun 2012, Mahasiswa MPE UNS Angkatan 2012, Pengajar PE FKIP UKSW 2013-Sekarang, Kadep Kaderisasi HMP PE FKIP UKSW 2009-2010, Ketua Umum BPM FKIP UKSW 2010-2011, Kabid Profesional Skill SM FKIP UKSW 2011-2012, Sekretaris PakGoeRoe Trainer Club. 2 A. SWOT (Strength Weakness Opportunities Threats) Abdolvand (2012:3) menjelaskan bahwa analisis SWOT adalah sebuah model analisis yang berguna untuk masing-masing faktor yang membentuk sistem kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diidentifikasi, dan strategi yang sesuai dengan situasi saat ini mencerminkan pada karir. Kerangka SWOT telah menikmati popularitas yang konsisten antara kedua peneliti dan praktisi selama beberapa dekade terakhir. Awalnya diperkenalkan pada tahun 1969 oleh para peneliti Harvard, kerangka SWOT menjadi populer selama tahun 1970 karena asumsi yang melekat bahwa manajer dapat merencanakan penyelarasan sumber daya perusahaan dengan lingkungannya (Aghdaie, 2012:2). Dyson (2004:2) menjelaskan bahwa analisis SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman dalam lingkungan. Setelah mengidentifikasifaktor-faktor strategi ini, dikembangkanlah strategi yang dapat membangun kekuatan, menghilangkan kelemahan, memanfaatkan peluang atau mengatasi ancaman. Keuntungan dari analisis SWOT adalah upaya untuk menghubungkan faktor internal dan eksternal untuk merangsang strategi baru. Kelemahan dari analisis SWOT dikemukakan oleh Hill & Westbrook (dalam Viaggi, 2013:4) yang menyatakan bahwa analisis SWOT seperti yang diterapkan dalam praktek sering tunduk pada kritik, sebagian karena frekuensi inkonsistensi dan perkiraan. Mintzberg (dalam Valentine, 2005:2) mengemukakan bahwa analisis SWOT dapat menggambarkan konteks internal organisasi dalam hal kekuatan dan kelemahan serta menjelajahi konteks eksternal untuk peluang dan ancaman. Hal ini dimaksudkan untuk memicu wawasan strategis dan menyaring fakta terpisah-pisah dan angka menjadi latar belakang koheren untuk perencanaan strategis. Matrik SWOT digunakan dalam proses perencanaan strategis suatu organisasi, termasuk individu yang menghadapi persaingan. Thompson & Strickland (dalam Shahwahid, 2009:2) mengemukakan bahwa analisis SWOT memungkinkan organisasi untuk memahami lingkungannya secara menyeluruh. Matrik SWOT menjadi alat yang tepat dalam proses perencanaan strategis suatu organisasi. Xia Chan (2011:2) menjelaskan empat strategi yang dapat dikembangkan melalui matriks SWOT. Pertama, adalah strategi SO pengaruh artinya untuk memanfaatkan semua peluang yang mungkin didasarkan pada kekuatan internal dan sumber daya. Kedua, mengenai ST ketika organisasi cukup rentan terhadap ancaman eksternal, harus mengambil keuntungan dari kekuatan internal untuk mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal. Ketiga, berkaitan dengan WO, organisasi disediakan dengan peluang eksternal yang mungkin dibatasi oleh kelemahan internal. Dalam keadaan seperti itu, bisnis harus menggunakan sumber daya eksternal untuk mengimbangi kelemahan internal. Jika tidak, peluang akan menjadi mangsa dari pesaingnya. Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah WT yang digunakan ketika bisnis didorong ke dalam situasi bermasalah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh negatif dicor baik oleh ancaman eksternal dan kelemahan internal, berjuang keras untuk menyingkirkan dilema ini, atau akan dipaksa untuk bangkrut. Mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan matriks ini dan membutuhkan penilaian yang baik. Perlu diingat bahwa tidak ada pencocokan yang terbaik, semua berdasarkan kemampuan auditor. Tujuan dari masing-masing pencocokan adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua strategi yang dikembangkan dalam matriks ini akan dipilih untuk dilaksanakan. Kekuatan Internal Peluang Eksternal Strategi Strength Opportunities (Memanfaatkan kekuatan untuk mengeksplitasi peluang yang ada) Ancaman Eksternal Strategi Strength Threats (Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi/mengalahkan ancaman yang dihadapi) Kelemahan Internal Strategi Weakness Opportunities (Memanfaatkan peluang untuk menutupi dan mengurangi dampak kelemahan yang ada) Strategi Weakness Treats (Mengurangi dampak kelemahan internal dengan menjauhi ancaman yang dihadapi) B. POAC (Planing Organizing Actuating Controling) Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses, sebagai suatu kolektivitas orangorang yang melakukan aktivitas manajerial dan sebagai suatu seni. George R. Terry mengemukakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Tujuan manajemen antara lain : Untuk mencapai keteraturan, kelancaran dan kesinambungan organisasi. Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi. 1. Planing Kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif, kebijakan, prosedur, program dan tindakan sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan organisasi. a) Menjelaskan, memantapkan dan memastikan tujuan yang hendak dicapai. b) Meramalkan keadaan yang akan datang. c) Memperkirakan kondisi pekerjaan yang akan dilakukan. d) Memilih pekerjaan yang sesuai dengan tujuan. e) Membuat rencana secara menyeluruh dengan menekankan pada kreativitas. f) Membuat kebijakan, prosedur, strandar dan metode pelaksanaan kerja. g) Mengubah rencana sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan. 2. Organizing Kegiatan menggabungkan seluruh potensi organisasi untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan organisasi maupun tujuan pribadi. a) Mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang ada. b) Membagi pekerjaan dalam tugas-tugas operasional. c) Mengelompokan tugas dalam posisi/jabatan secara operasional. d) Menjelaskan tugas dan tanggung jawab tiap jabatan. e) Menjelaskan persyaratan pengisian jabatan. f) Menempatkan personal untuk mengisi posisi/jabatan operasional. g) Penyediaan fasilitas untuk masing-masing jabatan. 3. Actuating Implementasi rencana yang telah ditetapkan dengan memperhatikan prosedur dan tugas tanggungjawab masing-masing bagian untuk pencapaian tujuan. a) Melakukan partisipasi dalam pengambilan keputusan, tindakan dan program aksi. b) Mengarahkan orang lain dalam bekerja. c) Berkomunikasi secara efektif. d) Mendayagunakan anggota agar ikut berkembang. e) Pemberian reward. 4. Controling Pengawasan dan pengendalian semua kegiatan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian hingga pelaksanaan dan pengarahan agar pekerjaan berjalan efektif dan efisien. a) Membandingkan hasil pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan. b) Menilai hasil pekerjaan dengan standar hasil kerja. c) Membuat saran dan tindakan perbaikan. d) Memberitahukan kesalahan-kesalahan serta tindakan perbaikan kepada anggota. e) Melaksanakan pengawasan berkesinambungan.