Pemeriksaan Kasus Dana BOS/BOP Diperpanjang

advertisement
Pemeriksaan Kasus Dana BOS/BOP
Diperpanjang
BERITAJAK
ARTA.COM
— 30-032010 17:02
Kendati telah
menemukan
titik terang,
namun
Inspektorat
Provinsi DKI
Jakarta belum
mengakhiri
pemeriksaan
kasus dugaan
penyimpanga
n dana
Bantuan
Operasional
Sekolah
(BOS) dan
dok/beritajakarta.com
Bantuan
Operasional
Pendidikan (BOP), di beberapa Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) tahun 20072008. Akhirnya diputuskan pemeriksaan diperpanjang waktunya demi mendapatkan hasil
akurat dan rekomendasi yang tepat untuk disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta,
Fauzi Bowo. Padahal, semula hasil pemeriksaan ini dijadwalkan tuntas pada akhir Maret
ini.
Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Khusus Inspektorat Provinsi DKI Jakarta,
Agus Sutrisna, menegaskan, pemeriksaan dan penyelidikan kasus tersebut belum bisa
dirampungkan pada akhir Maret 2010. Karena tim pemeriksa perlu mengembangan datadata dan informasi yang diterima dari beberapa TKBM yang telah diperiksa. Selain itu,
ada juga TKBM yang belum diperiksa dikarenakan waktu pemeriksaan yang terganggu
dengan aktivitas tim pemeriksa ataupun pihak TKBM.
“Memang pemeriksaan belum selesai, meski kami bilang waktu itu Insya Allah akan
selesai dalam satu bulan ini,” kata Agus Sutrisna di Jakarta, Selasa (30/3). Perpanjangan
waktu pemeriksaan kasus dugaan penyimpangan BOS/BOP 2007-2008 di beberapa
TKBM ini diambil karena inspektorat melihat masih ada yang perlu diperiksa lagi untuk
mengembangkan data, bukti, dan informasi baru yang diterima.
Langkah itu harus dilakukan karena inspektorat ingin merampungkan pemeriksaan
dengan teliti, rinci, detail dan transparan tanpa ada yang ditutupi. Sehingga dapat
menghasilkan rekomendasi sebagai bahan pengambilan keputusan gubernur DKI Jakarta
untuk menyelesaikan kasus tersebut. Ia sendiri mengaku belum tahu pasti kapan
pemeriksaan ini benar-benar final. Yang pasti sesuai arahan Kepala Inspektorat Provinsi,
Sukesti Martono, pemeriksaan kasus ini harus diselesaikan secepatnya.
Selain itu, Agus juga enggan menyebutkan pihak-pihak yang telah diperiksanya.
Inspektorat akan terus berusaha memenuhi permintaan Koalisi Anti Korupsi Pendidikan
(KAKP), untuk memeriksa sekolah-sekolah yang diduga mengorupsi dana BOS/BOP.
“Saya tidak bisa memberi gambaran sejauh mana pemeriksaan inspektorat saat ini
berjalan. Tunggu sampai selesai dulu. Biar gubernur yang bicara, karena ia yang berhak,"
tegas Agus.
Sebelumnya, Kepala Inspektorat Provinsi DKI Jakarta, Sukesti Martono, mengatakan,
sejauh ini pemeriksaan masih terus berlangsung. Dari hasil pemeriksaan sementara,
penggelontoran dana BOS/BOP dilarang secara gelondongan atau berupa uang tunai,
utamanya pada sekolah terbuka dan TKBM. Penyalurannya harus dalam bentuk program
atau barang untuk membantu operasional.
Ironisnya, selama ini TKBM Ibu Pertiwi yang dikepalai oleh Ade Pudjianti, diduga selalu
menerima dana BOS/BOP berbentuk uang. Sekolah ini menginduk pada SMPN 67
Jakarta Selatan. Padahal, selama ini Ade sendirilah yang gencar melaporkan dugaan
adanya penyimpangan dana BOS/BOP tahun 2007 di sejumlah TKBM dan sekolah
terbuka, yang menginduk pada sejumlah SMPN. Ade telah diperiksa Inspektorat Provinsi
DKI pada Jumat (12/3) lalu pukul 14.00. Namun hasilnya belum diumumkan.
Berdasarkan laporan keuangan sekolah TKBM Ibu Pertiwi, pada 2008, dana BOS yang
dipakai ini sebanyak Rp 6.372.000. Kemudian pada tahun 2009, dana BOS yang dipakai
Rp 20.366.080 dan pada 2010, dana terpakai Rp 5.173.845. Untuk BOP, laporan
keuangan menyebutkan pada 2009 sebesar Rp 4.680.000. Selain itu ada juga beasiswa
sebesar Rp 2.400.000. Dana diserahkan dari sekolah induk SMPN 67 kepada TKBM Ibu
Pertiwi dalam bentuk gelondongan setelah pengelola TKBM tersebut meminta kepada
sekolah induknya.
Download