FAKTOR PENYEBAB EROSI EROSI adalah akibat interaksi kerja antara : iklim, topografi, vegetasi, tanah dan manusia. Dalam persamaan diskriptif : E = f (i, r, v, t, m) E = erosi i = iklim r = topografi v = vegetasi t = tanah m = manusia } obyek subyek Pendapat lain : faktor obyek tidak dapat dicampur dengan faktor subyek. Morgan (1979) menggolongkan faktor penyebab erosi menjadi : 1. faktor energi 2. faktor ketahanan 3. faktor pelindung Hudson (1979) menggolongkan menjadi : 1. erosivitas 2. erodibilitas E = f (erosivitas)(erodibilitas) dikembangkan : erosi EROSIVITAS ERODIBILITAS HUJAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH ENERGI TANAH PANJANG &KECU RAMAN LERENG PENGELOLAAN TANAMAN PRAKTEK PENGAWET AN TANAH A = R X K X L X S X C X P Universal Soil Loss Equation (USLE) (Persamaan Umum Kehilangan Tanah) Faktor iklim (i) : HUJAN Erosivitas hujan : kemampuan hujan untuk menimbulkan erosi. Yang menentukan : a. Jumlah curah hujan b. Intensitas hujan c. Ukuran butir hujan d. Kecepatan jatuh butir hujan e. Lama hujan • Besarnya curah hujan adalah volume air hujan yg jatuh pada suatu areal tertentu.(mm) Ini dpt dimaksudkan unt satu kali hujan atau unt masa tertentu : per hari, per bulan, per musim, per tahun. • Intensitas hujan : menyatakan besarnya curah hujan yang jatuh dalam suatu waktu yg singkat misal: 5, 10, 15 atau 30 menit. (mm per jam atau cm per jam) • Biasanya yang dipakai dalam penentuan erosi: Intensitas hujan. tetapi kadang tidak jelas: "intensitas hujan tinggi dalam waktu singkat tidak menimbulkan erosi, intensitas hujan rendah dalam waktu yang lama menimbulkan erosi". Klasifikasi intensitas hujan (dlm Kohnke dan Bertrand,1959) Intensitas hujan (mm/jam) Klasifikasi Kurang dari 6,25 Kecil (gerimis) 6,25 – 12.50 Sedang 12,50 – 50,00 Lebat Lebih dari 50,00 Sangat lebat • Misal : Suatu hujan yang sangat lebat sebesar 75 mm per jam selama 2 menit. Disini jumlah hujan yang jatuh adalah 2,5 mm tidak memberikan petunjuk timbulnya aliran permukaan atupun erosi yg disebabkan oleh suatu hujan. • Ada pendapat bahwa hujan yang menimbulkan aliran permukaan adalah hujan lebih. • Ketentuan hujan dianggap hujan lebih ialah 0,02 0,01 T x 1500 mm per jam T (1) • Menurut ketentuan di atas, suatu hujan selama 5 mnt dengan intensitas 75 mm per jam merupakan hujan lebih. Tetapi sebenar nya air yg jatuh hanya 6,25 mm. Ini kecil seka li menyebabkan terjadinya aliran permukaan. • Lalu dirubah seperti berikut : − Suatu hujan yg lamanya kurang dr 1 jam adalah hujan lebih, jika jumlah seluruh air yg jatuh melebihi 20 mm. − Sedangkan suatu hujan yg lamanya lebih dari 1 jam adalah hujan lebih jika memenuhi persamaan (1) Ukuran butir-butir Hujan Berpengaruh thd timbulnya erosi • Suatu hujan tdr dr butir-butir yg bermacam –macam ukurannya. Mulai dr sedikit lebih besar dr kabut sampai sedikit lebih besar dr 7 mm (ukuran maksimum). • Mayoritas tdr dr 1 sampai 4 mm • Ada korelasi antara ukuran butir hujan dg intensitas hujan. Peningkatan ukuran butir 3 x akan menunjukkan peningkatan intensitas hujan sebesar 80 x. (Laws and Parson,1944) Kecepatan jatuh butir-butir hujan • Ditentukan oleh : − Grafitasi − Tahanan udara − Kecepatan angin Butir-butir hujan yg kecil hampir berbentuk bola. Butir-butir besar berbentuk agak gepeng dg permukaan bawah yg datar. Bentuk demiki an akan menyebabkan tahanan udara yg lebih besar shg butir besar mudah pecah oleh tekan an udara. Maka butir hujan akan berdiamater tidak lebih dari 7 mm. • Agin juga menentukan kecepatan jatuh butir hujan. • Angin kencang dapat memperbesar kecepatan jatuh butir hujan. • Kecepatan jatuh butir hujan maksimum sekitar 30 km per jam. • Suatu sifat hujan yg sangat penting dalam hubungannya dg terjadinya erosi energi kinetik hujan. • karena energi kinetik ini yg akan menyebabkan terjadinya penghancuran agregat tanah. • Erosi berhubungan dengan energi • Indek erosivitas hujan dinyatakan dengan energi kinetik • Ek = ½ mv2 m = massa Harus v = kecepatan jatuh diketahui • Sangat tidak praktis mengukur besar dan kecepatan jatuh butir hujan. • Sehingga untuk menghitung energi kinetik menggunakan data intensitas curah hujan. • Hudson (1965) di Rhodesia menggunakan rumus : 127,5 Ek 29,8 I • I : intensitas curah hujan (mm/jam) bila I < 4 mm/j Ek < 0 kurang cocok Hudson : E terjadi bila I > 25 mm/jam • Digunakan parameter lain yi : intensitas maksimum dalam jangka waktu ttt. mis: 5 mnt (I5), 15 mnt ( I15), 30 mnt (I30) paling banyak digunakan • I30 : merupakan intensitas yg paling besar selama 30 mnt pada suatu kejadian hujan. • Untuk menentukan erosivitas hujan digunakan parameter majemuk antara energi kinetik dan intensitas hujan. • Wischmeier dan Smith menggabungkan antara energi kinetik dengan Intensitas maksimum 30 mnt. • EI30 berkorelasi sangat erat dg besarnya erosi yg terjadi, maka : • EI30 dianggap Indeks Erosivitas suatu kejadian hujan • Indeks erosivitas hujan adalah pengukur kemampuan suatu hujan utk minimbulkan erosi. Faktor Topografi (r) • Unsur : - kemiringan - panjang lereng - konfigurasi - keseragaman - arah lereng paling berpenga ruh thd erosi • Kemiringan lereng kemiringan lereng 100 persen = 45 derajat makin curam lereng, makin cepat aliran permukaan energi makin besar • Panjang lereng Lereng panjang lebih banyak air yang mengalir makin besar kecepatan nya sehingga erosi leb. besar dibagian ujung bawah. • Konfigurasi Erosi lembar lebih hebat pada permukaan cembung dari pada cekung. Erosi pada permukaan cekung cenderung terbentuk erosi alur atau parit. • Keseragaman lereng Erosi leb. kecil pada lereng yg tidak seragam • Arah lereng Unt. Belahan bumi bg utara: lereng mengha dap keselatan erosinya leb besar dr pd yg menghadap ke utara. Faktor tumbuhan (v) Tanaman memperkecil erosi karena: 1. Intersepsi air hujan oleh tajuk tanaman. 2. Pengurangan aliran permukaan (run off). 3. Peningkatan agregasi tanah serta porositas tanah. 4. Peningkatan kehilangan air tanah melalui transpirasi shg cepat kering. Intersepsi Energi kinetik tetes air dari tanaman berdaun lebar lebih besar dari yg berasal dr tnm berdaun kecil. Ic = P - T - S Ic = persentase besarnya intersepsi P = Jumlah hujan Ic = C + α P T= S= C= α= persentase jumlah air lolos persentase jml aliran persentase kapasitas tajuk menyimpan air persentase jml air yg dievaporasikan dr tajuk Efektifitas tnm dalam mengurangi laju erosi dipengaruhi: tinggi dan kontinuitas mahkota daun kerapatan tanaman sistem perakaran IE = produksi bhn kering (kw/ha) x kemam puan tnm menutup tanah (%). Faktor Tanah (t) Erodibilitas tanah adalah kepekaan suatu tanah untuk mengalami erosi Nilai erodibilitas tinggi, tnh akan lebih mudah tererosi. Erodibilitas menyangkut : Ketahanan tanah thd pelepasan dan pengangkutan. Kemampuan tanah unt. menyerap dan meluluskan air ke dalam tanah. Karakteristik / sifat fisik tnh yg mempengaruhi : 1.Tekstur tanah Tanah yg berlempung akan tahan terhadap erosi,krn gaya kohesi yg tinggi dari partikel tsb. Bouyoucos : Tnh yg berlempung 9 – 35 % : peka erosi. Tnh yg berlempung > 35 % : tahan erosi Clay ratio : persentasi pasir persentasi debu E persentasi lempung Bila nilai E nya besar : peka erosi E nya kecil : tahan erosi Wischmeier (1969) : • debu berperanan positif thd erosi • lempung berperanan negatif thd erosi Tanah yg mengandung 40 – 60 % debu : sangat peka erosi Bryan (1969) : • Kandungan lempung tak selalu tepat ada hub.nya dg erosi. • Ternyata harus dilihat dahulu jenis lempungnya. • Kalau banyak mengandung sesquioxida (oksida Alumi nium + Oksida besi), tahan terhadap dispersi. • Terutama ditentukan oleh perbandingan: SiO2 : sesquioxida Batas kritik : Bila ratio > 2,0 plastik → mudah terurai, tererosi. < 2,0 kersai → tak mudah tererosi. Montmorillonit : • SiO2 : sesquioxida = tinggi • bila basah mengembang & plastis agregat tak stabil dlm air. Kaolinit : • SiO2 : sesquioxida = rendah • tak mengembang & sedikit plastis bila basah agregatnya stabil 2. Struktur tanah • Tipe struktur kersai dan granulair lebih sarang menyerap air lebih banyak. • Kemantapan agregat dipengaruhi : - jenis kation yang diadsorpsi lempung. - adanya bahan perekat. - Lempung yg jenuh dg Ca dan Mg ber flokulasi. - Lempung yg jenuh Na terdispers. 3. Bahan organik Dalam hal ini perannya yg penting a.l: • Melindungi tnh dr pukulan air hujan. • Memperlambat aliran permukaan. • Peningkatan memegang air. • Memantapkan agregat. • Peningkatan infiltrasi. 4. Kedalaman tanah • Tanah yg permeabel dan dalam (tebal) kurang peka dibanding yg tipis berpengaruh thd banyak sedikit nya air yg bisa diserap tnh shg mempe ngaruhi jml aliran permukaan. 5. Kesuburan tanah • Tnh yg subur biasanya ditumbuhi tnm dg rindang dan banyak semak, (shg pengaruhnya sama dg pengaruh tnm). 6. Sifat lapisan bawah • Ditentukan oleh permeabilitas tnh lapisan bawah. Nilai erodibilitas tanah (K) : A K EI30 A = besarnya erosi yg tjd. EI30 = indeks erosivitas hujan. Manusia • Manusia akan menjadi penentu apakah tanah yang diusahakannya menjadi rusak ataukah tetap produktif secara lestari. • Banyak hal yg menentukan langkah manusia tsb, antara lain : − Luas tnh yg diusahakan − Tingkat pengetahuan dan penguasaan teknologi − Harga hasil usaha tani − Perpajakan − Hutang (sumber modal yg diperlukan petani) − Pasar dan sumber keperluan usaha tani − Infrastruktur dan fasilitas kesejahteraan. − Jenis dan orientasi usaha tani