MODUL PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI LINGKUNGAN TIM PENYUSUN : Dr.Liliya Dewi Susanawati, ST., MT. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo, MS. Asisten LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 PENDAHULUAN Benturan tetesan air hujan dengan permukaan tanah akan menghancurkan ikatan struktur tanah dan terlepas menjadi partikel-partikel tanah yang kemudian memercik bersama dengan percikan air hujan. Peristiwa ini menyebabkan tanah akan terkikis dan proses ini dikenal dengan percikan air hujan atau rain splash erotion, serta merupakan tahap terpenting dari proses erosi, karena merupakan awal terjadinya erosi (Darmawidjaja, 1981). Erosi dialam akan selalu ada dan tetap terjadi dan bentuk permukaan bumi akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Proses pengikisan permukaan bumi secara alamiah disebut erosi geologi atau erosi alam, sedang erosi yang disebabkan oleh aktifitas manusia disebut erosi yang dipercepat (Utomo, 1983). Pada kondisi erosi yang dipercepat besarnya laju pengikisan tanah jauh lebih besar dari pada laju pembentukan tanah, sehingga akan mengurangi tingkat kesuburan tanah. Aliran permukaan merupakan penyebab utama terjadinya proses pengangkutan partikel-partikel tanah. Kemampuan limpasan permukaan dalam mengangkut partikel tanah tergantung dari besarnya energi potensial yang dimiliki oleh aliran permukaan tersebut, semakin besar energi potensial yang dimiliki maka semakin besar pula kemampuan limpasan tersebut dalam mengangkut partikel tanah. Hudson (1976), memandang erosi dari dua segi yakni : 1. Faktor penyebab erosi, yang dinyatakan dalam erosivitas hujan, 2. Faktor ketahanan tanah terhadap erosivitas hujan, yang dinyatakan sebagai erodibilitas tanah. Erosi merupakan fungsi dari erosivitas dan erodibilitas. Pada dasarnya proses erosi adalah akibat interaksi kerja antara faktor-faktor iklim, topografi, vegetasi dan manusia terhadap tanah. Secara umum, faktor-faktor tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan yang dikenal dengan Persamaan Umum Kehilangan Tanah (PUKT), yaitu kehilangan tanah (A) dipengaruhi oleh indeks Erosifitas (R), Faktor Erodibilitas (K), Faktor Panjang Kemiringan (L), Fakor Kemiringan (S), Faktor Pengelolaan Tanaman (C), Faktor Pengendali Erosi (P) (Soemarto,1995). Dalam Praktikum ini diharapkan dapat menentukan kehilangan tanah dengan menggunakan rumus USLE dan rumus aktual dengan menggunakan alat Rainfall Simulator. BAB 1 DASAR-DASAR KONSERVASI Konservasi adalah upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi alam, sehingga yang dimaksud dengan konservasi tanah dan air adalah upaya memperbaiki, mmepertahankan, dan meningkatkan kualitas tanah (fisik, kimia) dan air sebagai sarana untuk tercapainya peningkatan taraf hidup manusia. Secara umum sebuah konservasi tanha dan air selalu bertujuan untuk mencapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang namun secara khusus konservasi tanah dan air adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan serta menurunkan/menghilangkan dampak negatif pengelolaan lahan seperti erosi, sendimentasi dan banjir, berikut prinsip-prinsip dasar pengkonversian tanah dan air : 1. Mengusahakan agar kapasitas infiltrasi tanah tetap besar sehingga jumlah aliran permukaan dapat dikurangi. 2. Mengurangi laju aliran permukaan sehingga daya pengikisannya terhadap permukaan rendah dan material yang terbawa aliran dapat diendapkan. 3. Mengusahakan agar daya tahan tanah terhadap daya tumbuk atau penghancuran agregat tanah oleh butir hujan tetap ada. 4. Mengusahakan agar pada bagian-bagian tertentu dari tanah dapat menjadi penghambat atau menahan partikel yang terangkut aliran permukaan agar terjadi pengendapan yang tidak jauh dari tempat pengikisan. Sesuai dengan prinsip diatas maka hal yang harus dilakukan adalah: 1. Penutuoan tanah agar terlindung dari daya dispersi air hujan. 2. Perbaikan dan menjaga keadaan tanah agar resistensi terhadap penghancuran agregat. 3. Pengaturan aliran permukaan sehingga mengalir dengan kekuatan yang tidak merusak 4. Penghambatan aliran permukaan dan menambah kapasitas infiltrasi 5. Dalam usaha konservasi tanah dan air terdapat bebrapa metode yang dapat dilakukan, antara lain : Konservasi secara mekanis Konservasi secara vegetative Konservasi secara agronomis Konservasi secara kimiawi BAB 2 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB EROSI Keilangan tanah akibat erosi dipercepat menurut USLE (Univ. Soil Loss Eqn): A = RKLSCP • A = prediksi kehilangan tanah dalam metrik ton/ha/th • R = CH intensitas lebih penting dari jumlah, terutama intensitas tertinggi selama 30 menit I Ek↑, R= rainfall erosion index • K = sifat tanahnya, nilainya: 0-0,6. K <0.2 normal untuk tanah pasir & tanah pasir K = 0.2-0.3 KI sedang, stabilitas aggr sedang – – » » K > 0.3 KI rendah, mudah terserosi Karakteristik tanah yang paling mempengaruhi erosi: Stabilitas aggregat Kapasitas infiltrasi, dipeng oleh: Tekstur - BO Jenis dan jlh liat mengembang - kedalaman tanah • LS : panjang dan kecuraman slope atau lereng (faktor topografi). Bila slope curam kec runoff >>. Secara teori: bila V double kemampuan air bawa partikel 64x >>, bawa suspensi 32x>>, dan tenaga erosive 4 x >>. Bila panjang slope 2x tanah hilang jadi 2.6x >> • C : Cropping system dan management factor. Penutupan tanah oleh hutan dan padang rumput > legume dan rumput makanan hewan > gandum dan oat > jagung, kedelai, kentang > tanah bera. Nilai C untuk lokasi tertentu tergantung pada: Tanaman yang sedang tumbuh Fase pertumbuhan tanaman Penolahan tanah Management lainnya Nilai C berkisar dari 0.1 (hutan dengan residu tanaman yajg banyak di permukaan tanah) sampai ~ 1.0 ( sangat sedikit residu atau hampir bera) – – – – • P: faktor penyangga eg. Contouring till, strip cropping, terracesing, grassed waterways. Nilai P meningkat dengan kelerengan (slope) BAB 3 SIMULASI EROSI TANAH 3.1 Tujuan Praktikum Rainfall Simulator ini bertujuan untuk a. Menentukan simulasi erosi tanah dengan menggunakan Rainfall Simulator b. Menentukan besarnya erosi tanah 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1. Rainfall Simulator a. Plastik Pelindung b. Bak Penampung c. Stopwacth d. Gelas Ukur e. Nozzel f. Selang g. Tandon h. Bak Simulator 2. Pompa a. Tombol on/off b. Engkol c. Kran Input d. Kran Output e. Kran Tekanan f. Bensin g. Manometer h. V.belt 3. Berat Isi a. Oven b. Kertas Saring c. Corong d. Gelas ukur e. Cawan f. Timbangan digital g. Penggaris 4. Air dan Tanah 3.3 Cara Kerja 3.3.1 Cara Pengambilan Sampel Tanah Cara pengambilan sampel tanah dilakukan dengan beberapa tahap a. Tentukan titik suatu lahan untuk pengambilan sampel tanah b. Pasang ring silinder pada hand bor c. Tancapkan han bor ke dalam tanah hingga kedalaman 5 cm d. Lepaskan ring silinder yang sudah berisi sampel tanah 3.3.2 Cara Kerja Rainfall Simulator Cara kerja Rainfall Simulator dilakukan beberapa tahap a. Isi bak simulator dengan tanah dan ratakan b. Ukur tinggi tanah c. Ukur dimensi bak simulator d. siapkan wadah tampungan air dan letakkan pada keluaran bak simulator e. Pipa noozle disambungkan ke kompresor f. Buka kran input (1/4 bukaan) g. Hidupkan kompresor h. Tunggu beberapa saat hingga air keluar dari noozle i. Tampung air yang keluar dari bak simulator selama 5 menit j. Matikan kompresor k. Hitung volume air yang ditampung 3.3.3 Cara Penentuan Berat Jenis Penentuan berat jenis tanah dilakukan beberapa tahap a. Hasil ai yang ditampung dibaskom terlebih dahulu diaduk b. Ambil air sebanyak 1 liter c. Saring air dengan kertas sering d. Masukkan ke dalam open selama 24 jam pada suhu 105o e. Ambil hasil dari oven dan kemuadian timbang berat keringnya. 3.3.4 Cara Penentuan Nilai Indeks ErodibilItas Tanah dengan Menggunakan Nomograf a) Lihat Nomograf I 1. Baca nomograf dari sisi kiri dari skala vertikal dengan informasi yang telah diketahui tentang persentase debu (silt) dan pasri sangat halus (very fine sand) 2. Ikuti secara horizontal sampai bertemu kurva presentase pasir (sand) yang sesuai, kemudian interpolasikan pada angka persentase yang paling dekat, 3. Ikuti secara vertikal sampai mendapat angka kandungan unsur organik yang sesuai, 4. Lanjutkan penelusuran secara horizontal kearah kanan, menyentuh nomograf II b) Lihat Nomograf II 1. Penelusuran secara horizontal dari nomograf I diatas (lanjutan dari butir a.4 diatas), sampai menemukan kurva struktur tanah yang sesuai, 2. Dari perpotongan tersebut, lanjutkan penelusuran secara vertikal sampai menemukan kurva permeabilitas yang sesuai, 3. Lanjutkan penelusuran secara horizontal kearah skala erodibilats tanah yang berada disisi kiri dari bagian nomograf II untuk mendapat nilai faktor K. Hasil Analisis Sampel tanah Sukoanyar untuk Praktikum No 1 A. Tekstur Tanah kode %Total %Debu Pasir Tanah Sukoanyar 18 64 Tekstur %Liat %Pasir Halus 18 No 1 B. Struktur Tanah Kode Tanah Sukoanyar No 1 C. Permeabilitas Tanah Kode Cm/jam Tanah Sukoanyar 22,9 No 1 D. Bahan Organik Kode Tanah Sukoanyar No 1 E. Erodibiltas tanah Kode Tanah Sukoanyar Kelas % Pasir Kasar 4 14 Kelas Stuktur 1 %pasir Halus + % Debu 78 Lempung berdebu Keterangan Granuler (lemah) Kelas 1 Keterangan Cepat Bahan Organik (%) 1,11 Nilai Erodibiltas Tanah (K) Nomograf SI 0,560 0,745