PENDAHULUAN Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling

advertisement
EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT) TERAPI ALTERNATIF UNTUK
MENGURANGI KECEMASAN PADA PASIEN YANG AKAN MENJALANI
PERCUTANEOUS CORONARY THERAPY (PCI)
1,2 Mahasiswa
Ayu Prameswari1, Hana Ariyani2
Program Magister Keperawatan Universitas Padjadjaran
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan
kematian didunia. Salah satu penyakit jantung yang dapat mengancam jiwa adalah coronary
artery disease (CAD), penyakit CAD ini memerluka penanganan yang segera yaitu dengan
tindakan percoutaneous coronary intervention (PCI). PCI merupakan prosedur yang memiliki
resiko relatif rendah, namun beberapa pasien menyatakan cemas dengan prosedur ini. Salah
satu terapi non invasif yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat kecemasan akibat
prosedur PCI adalah terapi EFT mengkombinasikan akupresur pada titik meridian yang spesifik
yang mampu menurunkan kadar kortisol yang merupakan hormon stress. Tujuan: Untuk
mengevaluasi hipotesis yang menyatakan bahwa terapi emotional freedom technique (EFT)
memiliki manfaat untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien yang akan menjalani
tindakan percoutaneous coronary intervention (PCI) dengan cara menganalisa secara
sistematik dan merangkum data-data yang ada. Metode: Review dilakukan pada 20 penelitian
mengenai efektifitas EFT terhadap penurunan tingkat kecemasan, namun hanya 9 penelitian
yang memenuhi syarat dari The Overall Quality Assessment Questionnaire (OQAQ ) sehingga
hanya 9 penelitian yang dilakukan analisis. Hasil: Hasil dari penelitian yang dilakukan review
menujukan adanya manfaat terapetik dari terapi EFT, meskipun data yang ada mengenai
penelitian EFT terhadap penurunan tingkat kecemasan masih kurang. Kesimpulan: EFT dapat
menjadi terapi alternatif non invasif untuk menurunkan tingkat kecemasan selain dari
pengobatan medis konvensional namun diperlukan Penelitian-penelitian terbaru mengenai
efektifitas EFT terhadap penurunan kecemasan pada pasien yang akan menjalani PCI.
Kata Kunci: Emotional freedom technique (EFT), percoutaneous coronary intervention (PCI),
kecemasan.
ABSTRACT
Background: Coronary artery disease (CAD) is the leading cause of death worldwide and it
need a fast management. CAD may be treated by percoutaneous coronary intervention (PCI),
which effectively open narrowed or obstructed arteries or veins. PCI is a lower-risk option for the
treatment of CAD but it is usually increasing anxiety for the patients. Patients with higher levels
of anxiety are predictive of poor outcomes, so this anxiety need to be manage. Emotional
freedom technique (EFT) is a complementary therapy that combine acupuncture and tapping on
end points of the body's energy meridians. PCI can reduce anxiety level by decreasing cortisol
level in the body that causing stress. Objectives: To evaluate the hypothesis that EFT has
therapeutic benefits on decreasing anxiety level patient undergoing PCI by systematically
analyzing and summarizing the evidence. Methods: Twenty databases were searched for study
on the effectiveness of EFT on decreasing anxiety level dance therapy but only 9 that meeting
criteria The Overall Quality Assessment Questionnaire (OQAQ). Results: Most studies have
found therapeutic benefits of EFT on decreasing anxiety level dance therapy, although these
results are based on generally poor-quality evidence. Conclusion: Emotional freedom technique
(EFT) should be considered as a potentially complementary therapy for reducing anxiety level
on patient undergoing PCI beside conventional medical treatments. New studies are highly
recommended to determine the real value of EFT.
Keywords: Emotional freedom technique (EFT), percoutaneous coronary intervention (PCI),
anxiety.
PENDAHULUAN
Penyakit jantung merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan
kematian didunia. Pada tahun 2008 Munther K. Homoud dari Tufts-New England
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol. 11. No. 1 Maret 2015
Medical Center memperkirakan ada lebih dari 16 juta orang atau sekitar 6,7% warga
Amerika yang menderita penyakit coronary artery disease (CAD) dan penderita
penyakit jantung koroner di Amerika, rata-rata didominasi oleh laki-laki yaitu sebesar
50 % sedangkan wanita hanya 30 %. Penyakit jantung koroner ini bisanya menyerang
orang-orang yang berusia diatas 40 tahun dan sangat jarang menyerang pada usia
muda. Penyakit CAD biasanya di tandai dengan keadaan klinis stable angina. Salah
satu penanganan yang diberikan pada pasien dengan penyakit CAD ini adalah
percoutaneous coronary intervention (PCI). PCI dapat diartikan sebagai suatu tindakan
intervensi non bedah untuk membuka kembali arteri koroner yang menyempit atau
tersumbat dengan memasukkan balon atau stent melalui kateter yang dimaksukkan ke
dalam lumen arteri melalui insisi kecil pada kulit. PCI dapat menurunkan gejala pada
pasien dengan unstable dan stable kronik angina serta ST elevation miocard infraction
(STEMI). Bila dilihat dari prosedur tindakannya PCI merupakan tindakan yang lebih
aman dari segi morbiditas dan pemulihannya dibanding dengan metode terdahulu yaitu
coronary artery bypass grafting surgery (CABG) (Capodanno, 2011)
PCI dalam penelitian yang dilakukan oleh Weintraub (2008) terbukti dapat
meningkatkan prognosis, menurunkan gejala dan mengurangi kejadian iskemik karena
tindakan PCI merupakan tindakan medis yang aman dengan fase pemulihan yang
relatif cepat. Tindakan PCI ini telah menjadi prosedur umum di Amerika dan Australia
dalam menangani pasien-pasien dengan CAD, hal ini terlihat dari banyaknya tindakan
PCI yang telah dilakukan. Di Australia saja antara 2006-2007 kurang lebih 35.121 kali
tindakan PCI telah dilakukan sedangkan di Amerika pada rentang tahun yang sama
ada 1.131.000 kali tindakan PCI (Trotter, Gallagher & Lyod, 2011). Meskipun PCI
merupakan prosedur yang relatif dengan resiko rendah, beberapa pasien menyatakan
cemas dengan prosedur ini. Dilaporkan terdapat prevalensi diantara 24-72% pasien
dengan ansietas saat akan dilakukan prosedur PCI. Ansietas pada pasien muncul
akibat kurangnya pengetahuan dan ketakutan yang tidak bisa dideskripsikan serta
bersifat subjektif. Ansietas pada pasien dengan CAD bermula dengan adanya gejala
fisik antara lain nyeri dada, terkadang perawat terkecoh dengan nyeri dada akibat fisik
dan psikologis. Perubahan terhadap kinerja jantung juga perlu dicurigai sebagai tanda
adanya ansietas pada pasien dengan PCI.
Untuk mencegah adanya gejala fisik yang merugikan akibat ansietas maka
penurunan ansietas sangat diperlukan. Penurunan ansietas ini dilakukan untuk
memberikan kenyamanan pada pasien dengan PCI elektif dan mengurangi resiko
perburukan keadaan pasca PCI. Intervensi yang bisa dilakukan untuk mengurangi
1076
Emotional Freedom Technique (Eft) Terapi Alternatif Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Pasien Yang
Akan Menjalani Percutaneous Coronary Therapy (PCI) Ayu Prameswari, Hana Ariyani
ansietas bisa dilakukan dengan terapi farmakologi seperti anti depresan sebelum
intervensi PCI. Intervensi Nonfarmakologi juga perlu dikembangkan, terkait masalahmasalah psikologis dan spiritual yang mendasari munculnya ansietas. Perkembangan
terapi nonfarmakologi juga berkembang ke arah terapi komplementer. Pemilihan terapi
komplementer dilakukan berdasarkan
pada rendahnya efek samping (Watt,
Laugharne, & Janca, 2008). Beberapa terapi komplementer yang bisa dilakukan untuk
penurunan kecemasan antara lain akupuntur, relaksasi akupresur, emotional freedom
technique
(EFT)
dan
banyak
lain.
EFT
adalah
terapi
komplementer
yang
dikembangkan oleh Gary Craig. EFT dikembangkan untuk manajemen stress dan
ansietas (Salas, Brooks, & Rowe, 2011). EFT adalah tindakan non invasif dan bentuk
dari akrepresure emotional dengan dasar kekuatan energi yang berdasar titik meridian
pada akupuntur. Beberapa penelitian menyatakan bahwa EFT dapat menurunkan
stress, dan menunkan ansietas serta depresi.
EFT adalah perkembangan tough field therapy (TFT) yang dikombinasikan
dengan emosional dari pasien. Menurut Irgens, Dammen, Nysater dan Hoffart (2012)
TFT dapat menurunkan ansietas pada beberapa keadaan pasien yang telah
mengalami gangguan ansietas berat. EFT dalam penelitian The Effect of EFT
(Emotional Freedom Techniques) on Psychological Symptoms in Addiction Treatment :
A Pilot Study mengungkapkan bahwa EFT efektif menurunkan gejala distres psikologi
salah satunya kecemasan (Church & Brooks, 2013). Banyak yang menudukung bahwa
EFT mungkin dapat membantu dalam menurunkan kecemasan pada pasien-pasien
yang akan menjalani tindakan PCI namun evidence base yang mendukung dari
hipotesis yang ada masih sangat sedikit oleh karena itu perlu dilakukan penelaahan
literatur lebih lanjut mengenai mengenai hal ini.
METODE
Artikel ini merupakan literature review dari beberapa hasil penelitian, baik
penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif yang membahas mengenai efektifitas
tindakan EFT dalam menurunkan tingkat kecemasan. Penulis melakukan pencarian
hasil penelitian melalui beberapa jurnal yakni: PubMed, Journal of Americam College
Cardiology, Cleveland Clinic Journal of Medicine, Proquest, Sagepub, Biomed Central.
Dari hasil pencarian diperoleh 20 hasil penelitian yang berkaitan dengan efektifitas
tindakan EFT dalam menurunkan tingkat kecemasan namun hanya 9 penelitian yang
benar-benar relevan dengan bahasan pada artikel ini. Hasil penelitian dibatasi pada
penelitian yang hanya membahas tentang efektifitas tindakan EFT dalam menurunkan
1077
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol. 11. No. 1 Maret 2015
tingkat kecemasan. Analisis konten dilakukan dengan membandingkan kesamaan
tujuan dan variabel penelitian kemudian penelitian yang tidak memenuhi kriteria
pertanyaan penelitian dikeluarkan. Pertanyaan penelitian ini digunakan untuk
mengevaluasi kualitas dari penelitian, setelah pemilahan dilakukan barulah artkel yang
terpilih di-review.
Tabel 1. Overview Quality Assessment Questionnaire
1. Were the search methods reported?
2.
Was the search comprehensive?
3.
Were the inclusion criteria reported?
4.
Was selection bias avoided?
5.
Were the validity criteria reported?
6.
Was validity assessed appropriately?
7.
Were the methods used to combine studies reported?
8.
Were the findings combined appropriately?
9.
Was the conclusion supported by reported data?
10. What was the overall scientific quality of the overview?
Oxman dan Guyatt, 1991
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil telah yang dilakukan pada artikel terkait didapatkan bahwa
tingkat kecemasan pada pasien-pasien yang menjalani tindakan PCI dan pembedahan
jantung ralatif cukup tinggi. Hal ini ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan Eng et al
(2006) yang menujukan bahwa dari 61 responden yang terindikasi mengalami
kecemasan sebelum tindakan PCI, 12 responden (19.7%) mengalami kecemasan
tinggi, 9 responden (14.8%) mengalami kecemasan sedang dan 40 orang (65.6%)
mengalami kecemasan rendah. Penelitian Eng ini didukung oleh penelitian Zhao et al
(2007) dan Pedersan et al (2006) dimana Zhao et al dalam penelitiannya menemukan
dari 112 orang responden yang akan menjalani tindakan PCI dimana 25.8% dari
pasien yang akan menjalani tindakan PCI secara klinis mengalami depresi, 34.0%
orang responden lainnya terindikasi mengalami kecemasan dan Pedersan et al (2006)
yang menemukan dari 692 orang pasien yang akan menjalani tindakan PCI 62 (9%)
mengalami kecemasan, 59 (8,5%) mengalami kecemasan yang diikuti dengan gejala
depresi dan 100 orang pasien (14,5%) menujukan tanda-tanda depresi dimana pada
pasien-pasien yang menglami kecemasan dan menjukan tanda-tanda depresi status
1078
Emotional Freedom Technique (Eft) Terapi Alternatif Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Pasien Yang
Akan Menjalani Percutaneous Coronary Therapy (PCI) Ayu Prameswari, Hana Ariyani
kesehatannya mengalami penurunan setelah tindakan PCI dilakukan, itu artinya
kecemasan memiliki pengaruh terhadap kemungkinan memburuknya status kesehatan
pasien setelah PCI dan kecemasan pada pasien yang menjalani tindakan PCI dapat
menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan kematian pada pasien maka perlu
adanya pemberian terapi atau medikasi baik sebelum dan sesudah dilakukannya
tindakan PCI untuk mengurangi tingkat kematian pada pasien akibat kecemasan (Zhao
et al, 2007).
EFT merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah kecemasa, trauma, stress dan depresi. Menurut Church dan
Brooks (2013) EFT terbukti mampu mengurangi tingkat kecemasan secara signifikan
tanpa menimbulkan efek samping penggunanya. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Irgens, Dammen, Nysater, dan Hoffart (2012) pada 45 orang
responden yang mengalami kecemasan dan depresi didapatkan hasil, 23 orang yang
mendapatkan terapi EFT tingkat kecemasan dan depressinya mengalami penurunan
dibandingkan dengan 22 orang kelompok kontrol yang tidak mendapatkan terapi EFT.
Bukan hanya itu terapi EFT juga terbukti mampu menurunkan tingkat kecemasan dan
depresi pada pasien-pasien dengan penyakit sindrom koroner akut (Bakara, 2013).
Menurut Bougea et al (2013) terapi EFT mampu menurunkan kadar kortisol yang
memberikan efek relaksai sehingga mampu menurunkan frekuensi dan intensitas sakit
kepala serta kecemasan pada pasien Fibromyalgia. Dengan efek relaksasi EFT juga
dapat mengurangi Nyeri yang diderita oleh pasien namun jenis nyeri yang dapat
dikurangi adalah nyeri kronik (Wooten, 2002; Brattberg, 2008).
Efek samping dari terapi EFT ini tidak disebutkan secara rinci, namun penelitian
dari Irgens, Dammen, Nysater dan Hoffart (2012) mengatakan bahwa setelah follow up
selama 6 bulan paska intervensi, tidak ditemukan adanya efek samping yang
dilaporkan. Efek samping EFT hanya mungkin terjadi ketika ada lesi pada permukaan
kulit, sehingga hanya perlu pengkondisian saat tapping dilakukan dengan tidak
menyentuh bagian yang lesi, karena dasar terapi ini adalah alur titik meridian melalui
tapping dan pendekatan emosi dari pasien dalam merasakan suatu masalah. dari
penelitian-penelitian diatas terapi EFT ini tidak memiliki kontra indikasi yang jelas
namun menurut ahli akupuntur Michel Gandy dalam bukunya Zainuddin (2006) khusus
untuk ibu hamil, sebaiknya tidak mentapping di daerah “siku bagian dalam”, karena
area ini dapat merangsang kontraksi rahim. Grand Master Neigong juga melarang
keras menekan “inner ankle point” ini bagi ibu hamil.
1079
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol. 11. No. 1 Maret 2015
KESIMPULAN
Meskipun kualitas data ilmiah yang didapat kurang memadai, penggunaan
terapi EFT memiliki potensi manfaat yang besar untuk kesehatan fisik dan terutama
kesehatan psikologis khususnya dalam hal menurunkan tingkat kecemasan. EFT
mengkombinasikan akupresur atau titik meridian yang berasal dari budaya timur
dengan psikoterapi tradisional barat. Tapping yang dilakukan pada titik meridian
mengirimkan sinyal secara langsung kepada pusat stres yang ada di otak tengah
sehingga mempunyai kemampuan untuk mengakses bagian amigdala, suatu bagian di
otak yang menginisiasi reaksi negatif tubuh terhadap rasa takut (Ortner, 2013).
Tapping pada titik meridian yang spesifik memiliki efek positif terhadap kadar kortisol
(hormon stres) dimana sekresi hormon ini dalam jangka waktu yang lama dapat
menciptakan stres yang kronis sehingga mengganggu kesehatan baik fisik maupun
mental, sehingga tubuh rentan terkena penyakit. EFT efektif karena mampu
menyeimbangkan sistem saraf simpatis dan parasimpatis. EFT meningkatkan
regenerasi sel dan relaksasi area parasimpatis membantu seseorang untuk
menurunkan frekuensi nadi, melancarkan pencernaan dan lain-lain. Sistem simpatis
mempersiapkan tubuh seseorang untuk aktivitas fisik yang lebih berat, meningkatkan
frekuensi denyut nadi, konstriksi pupil, dan lain-lain. Dan jika kedua sistem ini tidak
seimbang maka akan menimbulkan masalah kesehatan di antaranya hipertensi dan
masalah jantung, depresi, kecemasan dan melemahnya imunitas (Ortner, 2013).
Penulis berharap review ini kedepannya mampu mendorong penelitian-penelitian baru
yang mengevaluasi keefektifan EFT terhadap penurunan tingkat kecemasan
menggunakan desain penelitian yang menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
ACCF/AHA/SCAI Guideline for Percutaneous Coronary Intervention : A Report ofon
Practice Guidelines and the Society for Cardiovascular Angiography and
Interventions the American College of Cardiology Foundation/American Heart
Association Task Force D. Circulation is published by the American Heart
Association, 7272 Greenville Avenue, Dallas, TX 75231
Bakara, Derison M. 2012. Pengaruh Intervensi Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT) terhadap Tingkat Depresi, Kecemasan dan Stress pada Pasien Sindrom
Koroner Akut (SKA) Non Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung. Tesis Universitas Padjajaran : Tidak dipublikasikan
Bakara, D. M., Ibrahim, K., & Sriati, A. (2013). Efek Spiritual Emotional Freedom
Techniqueterhadap Cemas dan Depresi, Sindrom Koroner Akut.Jurnal
Keperawatan Padjadjaran, 1(1).
1080
Emotional Freedom Technique (Eft) Terapi Alternatif Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Pasien Yang
Akan Menjalani Percutaneous Coronary Therapy (PCI) Ayu Prameswari, Hana Ariyani
Bougea, A. M., Spandideas, N., Alexopoulos, E. C., Thomaides, T., Chrousos, G. P., &
Darviri, C. (2013). Effect of the emotional freedom technique on perceived stress,
quality of life, and cortisol salivary levels in tension-type headache sufferers: a
randomized controlled trial. Explore: The Journal of Science and Healing, 9(2), 9199.
Brattberg, G. (2008). Self-administered EFT (Emotional Freedom Techniques) in
individuals with fibromyalgia: a randomized trial. Integrative Medicine, 7(4), 30-35.
Capodanno, D., Stone, G. W., Morice, M. C., Bass, T. A., & Tamburino, C. (2011).
Percutaneous coronary intervention versus coronary artery bypass graft surgery in
left main coronary artery disease: a meta-analysis of randomized clinical
data. Journal of the American College of Cardiology, 58(14), 1426-1432.
Church, D. 2010. The Treatment of Combat Trauma in Veterans Using EFT: A Pilot
Protocol. Traumatology, 15(1), 45-55.
Church, D., & Brooks, A. 2013. The Effect of EFT ( Emotional Freedom Techniques )
on Psychological Symptoms in Addiction Treatment : A Pilot Study, 2(1), 315–323
Church, D., De Asis, M., & Brooks, A. J. 2012. Brief group intervention using EFT
(Emotional Freedom Techniques) for depression in college students: A
randomized controlled trial. Depression Research & Treatment, 2012.
doi:10.1155/2012/257172
Church, D., Feinstein, D. 2012. The psychobiology and clinical principles of energy
psychology treatments for PTSD: A review. Psychology of Trauma, (in press)
Dehdari. T , Heidarnia, A , Ramezankhani, A , S. Sadeghian , Ghofranipour F .2008.
Anxiety, Self Efficacy Expectation and Social Support in Patients after Coronary
Angioplasty and Coronary Bypass. Iranian J Publ Health, Vol. 37, No.4, 2008,
pp.119-125
Eng et all. 2006. Anxiety and Depression among Patients Before and After
Percutaneous Coronary Intervention (PCI) at National Heart Institute (NHI). Med &
Health 2007; 2(1): 26-33
Gallagher, R., & McKinley, S. (2007). Stressors and anxiety in patients undergoing
coronary artery bypass surgery. American Journal of Critical Care,16(3), 248-257.
Guidelines for Percutaneous Coronary Interventions The Task Force for Percutaneous
Coronary Interventions of the European Society of Cardiology. European Heart
Journal (2005) 26, 804–847 doi:10.1093/eurheartj/ehi138
Guidelines In Percutaneous Coronary And Valvular Interventions February.
Society of Cardiology. ISBN 9944-5914-2-4
Turkish
Irgens, A., Dammen, T., Nysater, E., & Hoffart, A. 2012. Thought Field Therapy (Tft) As
A Treatment for Anxiety Symptoms: Arandomized Controlled Trial. Explore, 8(6),
331–338.
1081
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol. 11. No. 1 Maret 2015
Iskandar, Eddy. 2010. The Miracle of Touch : Panduan Menerapkan Keajaiban EFT
(Emotional Freedom Techniques ) untuk Kesehatan, Kesuksesan dan
Kebahagiaan. Bandung : Qanita
Kiling, Maykel Alfian. 2011. Pengaruh Terapi Musik terhadap Stress Psikososial Pasien
yang akan Menjalani Prosedur Intervensi Koroner Perkutan di Ruang Angiografi
RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung. Tesis Universitas Padjajadjaran : Tidak
dipublikasikan
Landau, Charles., Lange, Richard A., Hillis, L. David. 2013. Percutaneous transluminal
coronary angioplasty. The New England Journal of Medicine. Downloaded from
nejm.org on June 3, 2013. Copyright © 1994 Massachusetts Medical Society.
Ortner, N. (2013). The Tapping Solution: A Revolutionary System for Stress-free Living.
Hay House, Inc.
Oxman, A. D., & Guyatt, G. H. (1991). Validation of an index of the quality of review
articles. Journal of clinical epidemiology, 44(11), 1271-1278.
Pedersen, S. S., Denollet, J., Spindler, H., Ong, A. T., Serruys, P. W., Erdman, R. A., &
van Domburg, R. T. (2006). Anxiety enhances the detrimental effect of depressive
symptoms on health status following percutaneous coronary intervention. Journal
of psychosomatic research, 61(6), 783-789.
Rossini, R., Musumeci, G., Navarese, E. P., & Tarantini, G. (2013). Coronary artery
disease: to cath or not to cath? When and how best to cath: those are the
remaining questions. American journal of cardiovascular disease, 3(1), 27.
Salas, M. M., Brooks, A. J., & Rowe, J. E. (2011). The immediate effect of a brief
energy psychology intervention (Emotional Freedom Techniques) on specific
phobias: a pilot study. Explore (New York, N.Y.), 7(3), 155–61.
doi:10.1016/j.explore.2011.02.005
Salas, M. M., Brooks, A. J., & Rowe, J. E. 2011. The immediate effect of a brief energy
psychology intervention (Emotional Freedom Techniques) on specific phobias: a
pilot study. Explore (New York, N.Y.), 7(3), 155–61.
doi:10.1016/j.explore.2011.02.005
Tilton, S R. 2008. Review of the State Trait Anxiety Inventory (STAI), Newsnotes, 8(2)
Trotter, R., Gallagher, R., & Donoghue, J. 2011. Anxiety in patients undergoing
percutaneous coronary interventions. Heart & lung : the journal of critical care,
40(3), 185–92. doi:10.1016/j.hrtlng.2010.05.054
Watt, G. V. D., Laugharne, J., & Janca, A. 2008. Alternative Medicine in the Treatment
of Anxiety and Depression Complementary and Alternative Medicine in the
Treatment of Anxiety and Depression, 1–7
Weintraub, W. S., Spertus, J. A., Kolm, P., Maron, D. J., Zhang, Z., Jurkovitz, C., ... &
Boden, W. E. (2008). Effect of PCI on quality of life in patients with stable coronary
disease. New England Journal of Medicine, 359(7), 677-687.
1082
Emotional Freedom Technique (Eft) Terapi Alternatif Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Pasien Yang
Akan Menjalani Percutaneous Coronary Therapy (PCI) Ayu Prameswari, Hana Ariyani
Wooten, H. R. (2002). Using Heart-Centered Hypnotherapy and Emotional Freedom
Technique in Dealing with Chronic Pain. JOURNAL OF HEART CENTERED
THERAPIES, 5, 95-97.
Yoon et all. 2011. Effects of Percutaneous Coronary Intervention on Depressive Mood
in Patients Elderly. J Korean Geriatr Soc 15(2) June 2011
Zainuddin, Ahmad Faiz. 2006. Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Jakarta
Afzan Publishing
Zhao, Z, Luo, J, Wang, J, Su, Y. 2007. Depression and anxiety before and after
percutaneous coronary intervention and their relationship to age The No.2
Sanatorium for Retired Cadres, National Defense University, Beijing 100143,
China Med & Health 2007; 2(1): 26-33
1083
Download