HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS (DI SMP DUA MEI CIPUTAT) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan IPS (S.Pd) Oleh: RIA KURNIAWATI 105015000649 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 2010 LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini Nama : RIA KURNIAWATI NIM : 105015000649 Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Judul skripsi : Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya penulis dan belum pernah diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis dalam skripsi ini belum pernah terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain atau suatu lembaga, kecuali bagian-bagian tertentu yang secara tertulis dijadikan sebagai sumber acuan dalam skripsi ini dan disebutkan dalam fote note dan daftar pustaka. Demikian pernyataan ini dibuat, apabila terbukti bahwa pernyataan ini telah benar, maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis. Jakarta, Mei 2010 Yang Membuat Ria Kurniawati PENGESAHAN PANITIA PENGUJI Skripsi yang berjudul “Hubungan Interaksi Sosial Dengan Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 16 Juni 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana starata S1 (S.Pd.) dalam bidang pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Jakarta, 16 Juni 2010 Panitian Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Drs. H. Nurochim, MM., NIP. 1959071519840310003 16 Juni 2010 Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Program Studi) Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 19730424 2008011012 16 Juni 2010 Penguji I Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA NIP. 19471141 98510110 16 Juni 2010 Penguji II Dra. Ulfah Fajarini, M.Si NIP. 19670828199303 2 006 16 Juni 2010 Mengetahui, Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Dede Rosyada, MA 1957100519 87031003 Tanda Tangan HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Ria Kurniawati NIM: 105015000649 Di bawah Bimbingan Drs. H. Syaripulloh, M. Si NIP. 150.389 364 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI Nama : RIA KURNIAWATI NIM : 105015000649 Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Judul skripsi : Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) BAB Judul dan Halaman Buku BAB I 1. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, h. 89. 2. Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, hal. 2 3. Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, h. 15. 4. Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, h. 14. 5. Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, h. 89. 6. Sadirman, A.M., Interaksi dan Motivasi belajarmengajar, h. 1 7. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 54. 8. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 55. 9. Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, h. 151. 10. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 55. 11. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 62. 1. Prof. Zahara Idris MA., Dasar- dasar Kependidikan, h. 70. 2. Dra. Elly M. Setiadi, M.Si., et al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, h. 90. 3. Dr. Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi, h. 137. 4. http://definisi.net/index.php?category=DefinisiSosial 5. Drs. H. Dadang Supardan, M. Pd. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, h. 27. BAB II Paraf Pembimbing 6. http://massofa. Wordpress. Com/2008/02/06/bidang-kajian- sosiologi- daninteraksi- sosial/ 7. http://massofa. Wordpress. Com/2008/02/06/bidang-kajian- sosiologi- daninteraksi- sosial/ 8. Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 57 9. Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 57. 10. Drs. H. Dadang Supardan, M. Pd. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, h. 140. 11. Prof. Dr. Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), h. 65. 12. Drs. M. Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, M.Si, Mengerti Sosiologi Pengantar untuk Memahami Konsep- konsep Dasar, h. 52. 13. J. Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar & Terapan, h. 20. 14. Hadziq Sholeh, SMA Muhammadiyah Lasem, h. 52. 15. Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 57. 16. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 62. 17. Drs. Ng. Philipus, M.Si. dan Dr. Nurul Aini, M.S., Sosiologi dan Politik, h. 22. 18. Dr. Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi, h. 138139. 19. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 58- 60. 20. Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 58- 59. 21. Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, h. 154- 155. 22. Dra. Elly M. Setiadi, M.Si., et al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, h. 94- 95. 23. J. Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar & Terapan, h. 16. 24. Dr. Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi, h. 139143. 25. Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, h. 11. 26. Sadirman, A.M., Interaksi dan Motivasi belajarmengajar, h. 7 27. Prof. Dr. Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), h. 76- 77. 28. Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar h. 57- 58. 29. Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 58. 30. Dra. Elly M. Setiadi, M.Si., et al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, h. 92- 93. 31. Prof. Dr. Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), h. 66- 73. 32. Dr. Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi, h. 143145. 33. Rini Susanti, Bentuk Tes dan Tingkah Laku Belajar, h.129. 34. Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, h. 2. 35. Subiyantoro, SMA Muhammadiyah 3 Surakarta, h. 77. 36. Sarlito W. Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, h. 27. 37. Purwanto, Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar, h. 150. 38. Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. , Psikologi Pendidikan, h. 85. 39. Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, h. 66. 40. Nurdin Ibrahim, Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka dengan Hasil Belajar Siswa SLTP T, h. 48. 41. Abdul Rahman Shaleh, Psikologi, Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, h. 205. 42. Drs. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, h. 28. 43. Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, h. 15 44. Purwanto, Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar, h. 153- 154. 45. Nurdin Ibrahim, Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer, (Jurnal Pendidikan dan Kebudyaan, Vol. 15, No. 1, Januari 2009), h. 111. 46. Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, h. 2. 47. Dra. H. Sapriya., et al. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, h. 3. 48. Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, h. 54. 49. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pedekatan Baru, h. 132. 50. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, h. 233. 51. Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan pembelajaran, h. 103- 104. 52. Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, h. 74 53. Abdul Rahman Shaleh, Psikologi, Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, h. 221. 54. Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan, h. 102. 55. Drs. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, h. 39- 40. BAB III 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h. 1. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h.39. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h.38. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h.39. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h.40. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h.90. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h.91. Sanapiah Faisal, Format- format Penelitian Sosial, h. 51- 53. 9. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, h. 206. Mengetahui dosen pembimbing Drs. H. Syaripulloh, M. Si NIP. 150.389 364 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir kuliah. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW., beserta keluarga dan para sahabatnya. Laporan hasil penelitian (Skripsi) ini dengan judul Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) penulis buat, dan sampaikan sebagai kewajiban dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana strata (S.Pd.) pada jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan hasil penelitian sampai selesai, terutama kepada: 1. Allah SWT., satu-satunya motivator dan sumber inspirator penulis dalam membuat laporan penelitian ini, 2. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA., selaku rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 4. Bapak Drs. H. Nurochim, MM., selaku ketua jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial beserta staf jurusan yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi, 5. Bapak Drs. H. Syaripulloh, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu selama proses bimbingan serta memberikan saran dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi, 6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis berada dalam perkuliahan, 7. Selanjutnya, penulis layak mengucapkan rasa terima kasih kepada Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Perpustakaan Lembaga i Ilmu Pengetahuan Ilmiah, Perpustakaan Universitas Terbuka, yang telah meminjamkan berbagai referensi kepada penulis selama penyusunan skripsi, 8. Bapak Enjang Supyan, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP Dua Mei Ciputat yang dengan senang hati mengizinkan penelitian di sekolah yang beliau pimpin, 9. Bapak Saptono, S.Pd. selaku wakil kepala sekolah sekaligus menjabat sebagai guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial, Bapak Ahmad Murtarsyidin selaku kepala Tata Usaha SMP Dua Mei Ciputat serta siswa-siswi SMP Dua Mei Ciputat, yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, 10. Ucapan terimakasih yang tak terhingga, penulis haturkan rasa hormat dan kasih sayang kepada kedua orang tua penulis, yang telah membesarkan dan memberikan dukungan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya. Tak akan cukup kata untuk melukiskan jasa dan kasih sayang yang telah diberikan oleh mama dan papa selama ini, semoga Allah SWT., senantiasa membalas semua jasa-jasa mama dan papa. Amin,,, 11. Teman-teman penulis, IPS angkatan 2005, dan teman-teman lain baik di kosan maupun di rumah yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga ukhuwah persahabatan kita akan tetap abadi selamanya, 12. Yang tersayang,,, yang selalu ada dihati penulis, yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini, 13. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya namun tidak mengurangi sedikitpun rasa penghormatan dan terimakasih penulis, semoga menjadi ajang silaturrahim dikemudian hari. Akhirnya dengan sujud kepada Allah SWT., penulis berdoa semoga Allah SWT., membalas amal baik mereka dan selalu melimpahkan rahmat dan inayahnya atas kebaikan yang mereka lakukan. Amin . . . . Jakarta, Mei 2010 Penulis ii DAFTAR ISI Halaman PENGESAHAN PANITIA UJIAN PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................................... iii DAFTAR TABEL............................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... viii ABSTRAKS........................................................................................................ ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah .................................................................... 5 D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 6 BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik ........................................................................ 7 1. Interaksi Sosial ....................................................................... 7 a. Pengertian Interaksi Sosial................................................ 7 b. Syarat-syarat Interaksi Sosial............................................ 11 c. Faktor-faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial ................ 17 2. Hakikat Hasil Belajar .............................................................. 21 a. Pengertian Hasil Belajar.................................................... 21 b. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).................... 25 c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........... 25 iii B. Hasil Penelitian Yang Relevan ..................................................... 29 C. Kerangka Berpikir......................................................................... 30 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 32 B. Metode Penelitian ......................................................................... 33 C. Variabel Penelitian ....................................................................... 33 D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 34 E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 35 F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 35 G. Teknik Pengolahan Data ............................................................... 37 H. Teknik Analisa Data...................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................... 41 B. Deskripsi Data............................................................................... 53 C. Analisa Data .................................................................................. 69 D. Interpretasi Data ............................................................................ 69 E. Keterbatasan Penelitian................................................................. 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................. 73 B. Saran-Saran ................................................................................... 74 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 78 iv DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen ......................................................................... 36 Tabel 4.1 Data Jumlah Guru Dan Statusnya .................................................... 43 Tabel 4.2 Data Jumlah Kelas Dan Rombel, Dan Siswa Tahun Pelajaran 2009/2010......................................................................................... 44 Tabel 4.3 Sarana Dan Prasarana SMP Dua Mei Ciputat.................................. 44 Tabel 4.4 Penghitungan Uji Coba Instrumen 1 ............................................... 46 Tabel 4.5 Penghitungan Uji Coba Instrumen 2 ................................................ 50 Tabel 4.6 Daftar Skor Interaksi Sosial Antar Siswa ........................................ 51 Tabel 4.7 Ketika Bertemu Dengan Teman Yang Menyapa Kamu Di sekolah, Kamu Akan Membalasnya Dengan Sapaan.................. 54 Tabel 4.8 Membina Hubungan Baik Dengan Teman Di Sekolah.................... 54 Tabel 4.9 Bergaul Dengan Teman-Teman Di Sekolah Sangat Menyenangkan ................................................................................. 54 Tabel 4.10 Lebih Senang Berbicara Dengan Teman-Teman Ketika Sedang Istirahat Daripada Berdiam Diri Di kelas............................ 55 Tabel 4.11 Menghubungi Teman Ketika Tidak Masuk Sekolah Untuk Menanyakan Pelajaran .......................................................... 55 Tabel 4.12 Pada Saat Belajar Kelompok, Lebih Suka Mengemukakan Pendapat ........................................................................................... 56 Tabel 4.13 Akan Sedih, Apabila Teman Tidak Naik Kelas ............................... 56 Tabel 4.14 Senang Bila Mengerjakan Tugas Bersama Teman-Teman Daripada Sendiri .............................................................................. 56 Tabel 4.15 Lebih Suka Ke sekolah Bersama Teman- Teman ............................ 57 Tabel 4.16 Ketika Mempunyai Masalah Dengan Teman Disekolah, Akan Langsung Membicaranya ....................................................... 57 Tabel 4.17 Memberi Kabar Kepada Teman, Jika Tidak Masuk Sekolah Karena Sakit atau Izin ...................................................................... 58 Tabel 4.18 Bertanya Kepada Teman, Ketika Ada Materi Yang Belum v Dipahami .......................................................................................... 58 Tabel 4.19 Jika Ada Teman Yang Sakit, Akan Menjenguknya ......................... 58 Tabel 4.20 Dengan belajar Kelompok, Akan Lebih Mudah Dalam Belajar ...... 59 Tabel 4.21 Lebih Suka Ke Perpustakaan Bersama Teman-Teman.................... 59 Tabel 4.22 Setelah Bertanya Kepada Teman, Menjadi Lebih Mengerti Pelajaran Yang Dipelajari ................................................................ 60 Tabel 4.23 Jika Teman Meminta Bantuan, Kamu Akan Senang Hati Membantunya................................................................................... 60 Tabel 4.24 Belajar Kelompok Dapat Meningkatkan Nilai................................. 60 Tabel 4.25 Memperhatikan Dengan Baik, Jika Teman sedang Berbicara ......... 61 Tabel 4.26 Jika Ada Teman Yang Putus Asa, Maka Akan Memberinya Semangat .................................................................... 61 Tabel 4.27 Skor Jawaban Interaksi Sosial Antar Siswa Di SMP Dua Mei Ciputat .............................................................................................. 62 Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Variabel X ...................................................... 63 Tabel 4.29 Skor Hasil Belajar IPS Siswa-siswi SMP Dua Mei Ciputat Semester 1 Tahun Ajaran 2009-2010............................................... 65 Tabel 4.30 Distribusi Frekuensi Variabel Y ...................................................... 66 Tabel 4.31 Skor Jawaban Tentang Hubungan Interaksi Sosial Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Dua Mei Ciputat ... 67 Tabel 4.32 Perhitungan Memperoleh Data Indeks Korelasi Variabel X (Interaksi Sosial Antar Siswa) dan Y (Hasil Belajar IPS)................ 68 Tabel 4.33 Rangkuman Tabel Nilai Koefisien “r” Product Moment dari Pearson ............................................................................................. 71 vi DAFTAR GAMBAR Halaman Kerangka Berfikir ................................................................................................. 31 vii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Angket Untuk Siswa .................................................................... 78 Lampiran 2 Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment dari Pearson Untuk Berbagai df ........................................................... 82 viii ABSTRAKS RIA KURNIAWATI. 2010. “Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa Dengan Hasil Belajar IPS”. ( dibimbing oleh Drs. H. Syaripulloh, M. Si). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar adalah melalui kualitas dari hasil belajar siswa, serta kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Keberhasilan siswa dalam belajar didukung oleh adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti kondisi fisik, panca indera, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognisi. Sedangkan faktor eksternal seperti lingkungan dalam bentuk interaksi sosial antar siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar IPS. Penelitian ini bersifat desktiptif analistis dengan populasinya adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Dua Mei Ciputat. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel bebas adalah interaksi sosial siswa dan variabel terikat adalah hasil belajar IPS. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder dengan teknik pengumpualn data melalui angket dan dokumentasi yang diolah untuk diambil kesimpulan. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan teknik statistik korelasional product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ternyata mempunyai hubungan yang cukup signifikan, karena hubungan antara keduanya berada pada nilai 0,473. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan rxy = 0,473 yang berada pada rentang 0,40 – 0,70 yang menunjukkan adanya korelasi yang sedang atau cukupan. Hal ini ditunjukkan pula dengan hasil penelitian pada taraf signifikansi 5% yang menyatakan bahwa rtabel taraf signifikansi 5% sebesar 0,304, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel sebesar 0,393. Ternyata rxy atau ro (yang besarnya = 0,473) adalah jauh lebih besar daripada rtabel (yang besarnya 0,304 dan 0,393). Karena ro lebih besar daripada rtabel, maka Hipotesis Nol Ditolak. Berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telah diketahui bahwa belajar merupakan ciri paling mendasar yang membedakan dari makhluk hidup yang lain. Belajar juga merupakan kebutuhan setiap manusia karena dengan belajar dapat mencerdaskan kehidupan manusia. Melalui belajar seluruh kemampuan yang dimiliki oleh individu sebagai siswa dapat tergali bahkan dapat ditingkatkan. Dengan menggali kemampuan yang dimiliki oleh individu maka kesejahteraan suatu bangsa dan Negara Indonesia dapat ditingkatkan karena sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penunjang kesejahteraan suatu bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu, dengan belajar siswa dapat memperoleh kecakapan, sikap, nilai, dan keterampilan dalam bergaul dengan orang lain. "Menurut Muhibbin Syah, sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran". 1 Sebagaimana yang telah dikemukakan Slameto (2003) merumuskan “belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu proses perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil 1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 89. 1 2 pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 2 Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya merupakan suatu proses kegiatan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari bodoh menjadi pandai yang terjadi karena interaksi seseorang dengan lingkungannya. Untuk itu, agar siswa dapat meningkatkan kemampuan yang dimilikinya, maka siswa harus melakukan suatu proses yang dinamakan belajar. Dalam proses belajar seorang siswa berusaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan belajar. “Menurut Hamalik (2005) tujuan belajar adalah sejumlah yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikapsikap yang baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa”.3 Belajar dapat dilakukan secara terus menerus sepanjang masa dimulai dalam masa kecil sampai usia dewasa baik secara informal (keluarga), formal (SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA), maupun nonformal (kursus-kursus). Secara formal belajar merupakan suatu proses dari seorang siswa yang berusaha untuk mencapai tujuan belajar atau yang sering disebut dengan hasil belajar. “Menurut Abdurrahman (1999) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.4 Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan hasil belajar, itu bergantung pada proses belajar yang dialami untuk siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Proses perubahan tingkah laku dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar siswa tidak hanya ditentukan antara guru dengan murid, tetapi juga ditentukan oleh interaksi sosial antar siswa dengan siswa di dalam kelas. Oleh karena itu dalam belajar perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu sebagai berikut: 2 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2008), cet. 1, hal. 2. 3 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, H. 15. 4 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, H. 14. 3 1. Internal/dalam, yakni: a. Fisiologi, yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indera. b. Psikologi, yang terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognisi. 2. Eksternal/luar, yakni: a. Lingkungan, yang terdiri dari alam dan sosial. b. Instrumental, yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana prasarana, administrasi dan manajemen. 5 Salah satu contoh dari faktor eksternal adalah lingkungan. Lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini bukan saja terdiri dari lingkungan alam, akan tetapi lingkungan sosial. Bahkan lingkungan sosial inilah yang lebih mempengaruhi aktifitas siswa dalam belajar. ”Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antarmanusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi dengan sesamanya, maupun interaksi dengan Tuhannya, baik itu disengaja maupun tidak disengaja”. 6 ”Kimball Young dan Raymond, W. Mack, 1959 dalam bukunya Soerjono Soekanto mengatakan bahwa interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama”. 7 ”Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama 5 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2008), h. 89. 6 Sadirman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengajar, (Jakarta: Rajawali, 1990), Ed. 1, Cet. 3, h. 1 7 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 54. 4 terjadinya aktivitas-aktivitas sosial”. 8 ”Proses sosial, merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Di mana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai atau tujuan tertentu”. 9 ”Menurut Gillin dan Gillin, 1954 dalam bukunya Soerjono Soekanto interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompok- kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia”. 10 ”Unsur yang paling penting dalam proses interaksi sosial adalah kontak dan komunikasi. Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat dibagi terhadap suatu kehidupan yang terasing. Kehidupan terasing yang sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Padahal, seperti diketahui, perkembangan jiwa seseorang banyak ditentukan oleh pergaulannya dengan orang-orang lain”. 11 Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang individu sebagai makhluk sosial tidak luput dari kodratnya bahwa individu harus bergaul dengan orang lain karena seorang individu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan sangat tergantung pada individu lain. Oleh karena itu, seorang individu dalam kehidupan sehari-hari harus berinteraksi sosial dengan orang lain. Bagi siswa di kelas, konsep interkasi sosial merupakan konsep penting untuk dipahami, karena pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari siswa tidak lepas dari interaksi sosial, baik interaksi dengan guru maupun dengan sesama teman. Istilah interaksi sosial yang dimaksud dalam pembahasan ini merupakan 8 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 55. Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. 1, h. 151. 10 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 55. 11 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 62. 9 5 hubungan timbal balik antara siswa dengan siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku dalam belajar. Oleh karena itu, siswa tersebut termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar diantara siswa. Sehingga dalam proses interaksi sosial antar siswa akan timbul sikap saling memacu antar siswa menjadi lebih giat dalam belajar, dan termotivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar. Hal ini menjadi sebuah fenomena yang menarik bagi penulis untuk diteliti, sehingga penulis akan meneliti dalam bentuk skripsi berjudul Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Interaksi sosial antar siswa dapat berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 2. Interaksi sosial antar siswa di kelas dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. 3. Interaksi sosial antar siswa akan timbul sikap saling memacu antar siswa menjadi lebih giat dalam belajar, dan termotivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). C. Pembatasan Masalah Dalam pembatasan masalah, agar penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini hanya membatasi pada: 1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Dua Mei Ciputat yaitu siswa kelas tujuh (VII) berjumlah 2 rombel dan kelas delapan (VIII) berjumlah 2 rombel. 2. Interaksi sosial yang dimaksud dalam penelitian ini bertemunya individu perindividu dengan kelompok yang saling berhubungan yaitu siswa dengan siswa dalam bergaul dengan teman sekelasnya, dalam belajar. 3. Belajar yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan suatu proses bertahap 6 dan merupakan unsur yang sangat mendasar dalam jenjang pendidikan. Dan tingkat kemampuan yang dicapai oleh siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), setelah melalui proses belajar dalam periode tertentu dinamakan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalahnya adalah ”Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Dua Mei Ciputat?”. E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data, fakta yang valid, dan dapat terpercaya untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi peneliti: sebagai bahan pengetahuan lebih lanjut tentang hubungan interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). b. Bagi para pendidik atau guru: memberikan informasi kepada guru agar lebih memperhatikan interaksi sosial antar siswa sehingga hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) lebih baik. c. Bagi pemimpin sekolah: memberikan informasi kepada pihak sekolah untuk meningkatkan proses belajar dalam upaya mencapai hasil yang maksimal. d. Bagi siswa-siswi: dengan interaksi sosial antar siswa dapat memacu siswa untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, berikut ini dapatlah di angkat beberapa teori yang menunjang untuk menjawab permasalahan yang ada untuk mempermudah melakukan penelitian ini. 1. Interaksi Sosial a. Pengertian Interaksi Sosial Sebelum mengemukakan tentang interaksi sosial, penulis akan menyinggung sedikit tentang pengertian interaksi dan sosial. “Interaksi terdiri terdiri dari kata inter (antar), dan aksi (kegiatan). Jadi, interaksi adalah kegiatan timbal balik”. 1 “Menurut Elly M. Setiadi interaksi adalah proses di mana orangorang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan”. 2 “Menurut Roucek dan Warren, interaksi adalah salah satu masalah pokok karena ia merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi merupakan proses timbal balik, di mana satu kelompok dipengaruhi 1 Prof. Zahara Idris MA., Dasar- dasar Kependidikan, (Bandung: Angkasa, 1982), h. 70. Dra. Elly M. Setiadi, M.Si., et al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet. 3, h. 90. 2 7 8 tingkah laku reaktif pihak lain dan dengan demikian, ia mempengaruhi tingkah laku orang lain”. 3 “Definisi sosial dapat berarti kemasyarakatan. Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain”. 4 “Menurut Soekanto (1986: 11), apabila istilah sosial pada ilmu sosial menunjuk pada objeknya, yaitu masyarakat”. 5 Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 6 1) Jumlah pelakunya dua orang atau lebih 2) Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang 3) Adanya suatu demensi waktu yang meliputi, masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang 4) Adanya tujuan yang hendak dicapai. Jadi, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara dua orang atau lebih dalam kehidupan sosial. Berikut ini adalah pengertian interaksi sosial menurut para ahli: “Menurut Bonner bahwa interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih sehingga kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain dan sebaliknya”. 7 “Interaksi sosial menurut Young adalah kontak timbal balik antar dua orang atau lebih”. 8 Sedangkan Dadang Supardan, dalam bukunya Poepenoe, 1983: 104 dan Soekanto, 1993: 247 mengatakan bahwa “interaksi sosial adalah 3 Dr. Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005) Cet. 1, h. 137. Drs. H. Dadang Supardan, M. Pd. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet 1, h. 27. 5 http://definisi.net/index.php?category=Definisi-Sosial 6 http://massofa. Wordpress. Com/2008/02/06/bidang-kajian- sosiologi- dan- interaksisosial/ 7 Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, (Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama, 2008), Cet. I, h. 57. 8 Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 57. 4 9 proses sosial yang menyangkut hubungan timbal balik antarpribadi, kelompok, maupun pribadi dengan kelompok”. 9 “Menurut Bimo Walgito interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik”. 10 “Menurut Amin Nurdin dan Ahmad Abrori secara definitif, interaksi sosial sendiri berarti adanya hubungan dua orang atau lebih yang berperilaku atau tindakannya direspon oleh yang lain”. 11 “Menurut J. Dwi Narwoko interaksi sosial adalah proses di mana antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok berhubungan satu dengan yang lain”. 12 “Menurut Hadziq Sholeh interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau sebaliknya dan kelompok dengan kelompok dalam masyarakat”. 13 “Menurut Yusron Razak interaksi sosial adalah hubunganhubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antar perseorangan, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lainnya”. 14 “Menurut Soerjono Soekanto interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok”. 15 9 Drs. H. Dadang Supardan, M. Pd. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, h. 140. 10 Prof. Dr. Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), (Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 1978), Ed. IV, h. 65. 11 Drs. M. Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, M.Si, Mengerti Sosiologi Pengantar untuk Memahami Konsep- konsep Dasar, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet 1, h. 52. 12 J. Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar & Terapan, (Jakarta: Kencana, 2004), Ed. 1, h. 20. 13 Hadziq Sholeh, SMA Muhammadiyah Lasem, (Widyatama, Vol. 5 No. 1, Maret 2008), h. 52. 14 Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 57. 15 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), h. 62. 10 “Menurut Ng. Philipus dan Nurul Aini interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok sosial yang lain”. 16 “Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat kerja sama, tetapi bisa juga berbentuk tindakan persaingan, pertikaian, dan sejenisnya. Interaksi sosial merupakan hubungan yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat”. 17 Pada dasarnya pengertian interaksi sosial yang dikemukakan oleh para tokoh di atas tersebut tidak ada yang salah, karena masing-masing tokoh tersebut mempunyai pemikiran yang berbeda-beda mengenai pengertian interaksi sosial. Jadi, menurut uraian beberapa teori yang telah diuraikan di atas bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial yang terjadi antara dua orang atau lebih baik secara langsung ataupun secara tidak langsung saling mempengaruhi dan merespons antara satu dengan yang lain dalam berbagai kehidupan seharihari. Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan yang terjadi anatara individu dengan lingkungnnya dan individu dengan dirinya sendiri. Dimana perilaku seseorang tidak hanya mempengaruhi lingkungnnya, tetapi juga dapat mempengaruhi individu yang bersangkutan. 16 Drs. Ng. Philipus, M.Si. dan Dr. Nurul Aini, M.S., Sosiologi dan Politik, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2006), Ed. 1, h. 22. 17 Dr. Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi, h. 138- 139. 11 b. Syarat- syarat Terjadinya Interaksi Sosial Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya Faktor-faktor Dasar Interaksi Sosial dan Kepatuhan pada Hukum, suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu: 18 1). Adanya kontak sosial (social-contact); 2). Adanya komunikasi. Menurut Kingsley Davis dalam Soejono Soekanto, kata kontak berasal dari bahasa Latin con dan cum (yang artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh), jadi artinya secara harafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, seperti misalnya, dengan cara berbicara dengan pihak lain tersebut. Apabila dengan perkembangan teknologi dewasa ini, orang-orang dapat berhubungan satu dengan lainnya melalui telepon, telegraf, radio, surat, dan seterusnya, yang tidak memerlukan suatu hubungan badaniah. Bahkan dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah tidak perlu menjadi syarat utama terjadinya kontak. Ini berarti bahwa interaksi sosial tidak akan tercipta hanya dengan bertemunya orang perorangan secara badaniah semata, melainkan interaksi sosial baru akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompokkelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama. Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara, seperti telepon, telegraf, radio, dan seterusnya. Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak- 18 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 58- 60. 12 gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Menurut Yusran Razak interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu: 19 1) Adanya Kontak Sosial (Sosial Contact) Kata kontak berasal dari bahasa latin, yaitu con atau cum (bersama-sama) dan tango (menyentuh) jadi artinya bersama-sama menyentuh. Kontak sosial mempunyai sifat. Yang pertama bersifat primer, artinya terjadi apabila hubungan diadakan secara langsung yang berhadapan muka. Yang kedua bersifat sekunder artinya suatu kontak memerlukan suatu perantara. Kontak sosial dapat terjadi melalui dua cara. Cara pertama adalah verbal/gestural, yaitu kontak yang terjadi melalui saling menyapa, saling berbicara, dan berjabat tangan. Cara kedua kata atau bahasa melainkan dengan adanya isyarat. Misalnya adalah bau keringat, bau minyak wangi, lambaian tangan dan sebagainya. 2) Adanya Komunikasi (Communication) Arti terpenting komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Tafsiran tersebut dapat berwujud melalui pembicaraan, gerak-gerik badan atau sikap perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Menurut Abdulsyani dalam proses sosial, baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. 20 1) Kontak Sosial Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan 19 Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 58- 59. Abdulsyani, Sosiologi Skematika; Teori dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. 1, h. 154- 155. 20 13 masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung antara satu pihak dengan pihak yang lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat, sebagai perantara; misalnya; melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain. Sedangkan kontak sosial secara langsung, adalah kontak sosial melalui suatu pertemuan dengan bertatap muka dan berdialog di antara kedua belah pihak tersebut. Yang paling penting dalam interaksi sosial tersebut adalah saling mengerti antara kedua belah pihak; sedangkan kontak badaniah bukan lagi merupakan syarat utama dalam kontak sosial, oleh karena hubungan demikian belum tentu terdapat saling pengertian. Kontak sosial terjadi tidak semata-mata oleh karena adanya aksi belaka, akan tetapi harus memenuhi syarat pokok kontak sosial, yaitu reaksi (tanggapan) dari pihak lain sebagai lawan kontak sosial. Dalam kontak sosial, dapat terjadi hubungan yang positif dan hubungan negatif. Kontak sosial positif terjadi oleh karena hubungan antara kedua belah pihak terdapat saling pengertian, disamping menguntungkan masing-masing pihak tersebut, sehingga biasanya hubungan dapat berlangsung lebih lama, atau mungkin dapat berulangulang dan mengarah pada suatu kerja sama. Sedangkan kontak negatif terjadi oleh karena hubungan antara kedua belah pihak tidak melahirkan saling pengertian, mungkin merugikan, masing-masing atau salah satu, sehingga mengakibatkan suatu pertentangan atau perselisihan. 2) Komunikasi Sosial Komunikasi sosial adalah syarat pokok lain daripada proses sosial. Komunikasi sosial mengandung pengertian persamaan pandangan antara orang-orang yang berinteraksi terhadap sesuatu. Menurut Elly M. Setiadi untuk terjadinya suatu interaksi sosial diperlukan adanya syarat-syarat yang harus ada, yaitu: 21 21 Dra. Elly M. Setiadi, M.Si., et al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, h. 94- 95. 14 1). Adanya Kontak Sosial (Social contact) Kata kontak berasal dari bahasa Latin “con” yang artinya bersama-sama dan “tanga” yang berarti menyentuh”. Jadi secara harfiah kontak berarti “bersama-sama menyentuh”. Sebagai gejala sosial kontak tidak perlu terjadi dengan saling menyentuh saja, oleh karena itu orang dapat mengadakan hubungan dengan orang lain tanpa harus terjadi kontak secara fisik. Misalnya, orang berbicara melalui telepon, berkirim kabar melalui surat, dan sebagainya. Kontak sosial ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif. Kontak sosial yang bersifat positif dapat mengarahkan pada suatu kerja sama, sedangkan kontak yang bersifat negatif dapat mengarahkan seseorang pada suatu pertentangan bahkan dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi sosial. 2). Adanya Komunikasi Seseorang memberikan tafsiran pada tingkah laku atau perasaan-perasaan orang lain dalam bentuk pembicaraan, gerak-gerik badan, atau sikap tertentu. Menurut J. Dwi Narwoko secara teoritis, sekurang-kurangnya ada dua syarat bagi terjadinya suatu interaksi sosial, yaitu terjadinya kontak sosial dan komunikasi. Terjadinya suatu kontak sosial tidaklah sematamata tergantung dari tindakan, tetapi juga tergantung kepada adanya tanggapan terhadap tindakan tersebut. Sedangkan aspek terpenting dari komunikasi adalah bila seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu atau perikelakuan orang lain. 22 Menurut Basrowi dalam proses sosial, baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. 23 22 J. Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar & Terapan, (Jakarta: Kencana, 2004), Ed. 23 Dr. Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi, h. 139- 143. 1, h. 16. 15 1) Kontak Sosial Istilah kontak sosial berasal dari kata Latin, yaitu crun atau con, yang berarti ‘bersama-sama’ dan tangere yang berarti ‘menyentuh’. Secara harfiah, kontak berarti bersama-sama menyentuh, tetapi dalam pengertian sosiologis, kontak tidak selalu berarti sentuhan fisik. Sebagai gejala sosial, orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa sentuhan fisik, misalnya berbicara dengan orang lain melalui telepon, surat, dan sebagainya. Kontak sosial memiliki makna bagi si pelaku dan si penerima membalas aksi tersebut dengan reaksi. Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya, kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara, misalnya telepon, radio, dan seterusnya. 2) Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses saling memberikan tafsiran kepada atau dari perilaku pihak lain. Melalui tafsiran pada perilaku pihak lain, seseorang mewujudkan perilaku sebagai reaksi terhadap maksud atau peran yang ingin disampaikan oleh pihak lain itu. Komunikasi dapat diwujudkan dengan pembicaraan, gerakgerik fisik ataupun perasaan. Selanjutnya, dari sini timbul sikap dan ungkapan perasaan, seperti senang, ragu-ragu, takut atau menolak, bersahabat, dan sebagainya yang merupakan reaksi atas peran (message) yang diterima. Saat ada aksi dan reaksi itulah terjadi komunikasi. Dalam interaksi sosial antar siswa jika dikaitkan dengan komunikasi sebenarnya merupakan hubungan timbal balik antar siswa yang satu dengan siswa yang lain, untuk mencapai tujuan belajar. Karena tujuan dari komunikasi dan interaksi itu pada dasarnya untuk mencapai tujuan bersama. 16 Komunikasi menurut Suherman (1992) didefinisikan sebagai proses di mana para partisipan/siswa menciptakan dan saling berbagi informasi satu sama lain guna mencapai pengertian timbal balik. 24 Dari pengertian tersebut komunikasi dalam proses belajar melibatkan dua individu antara siswa dengan siswa saat proses belajar sedang berlangsung. Dalam proses komunikasi, dikenal adanya unsur komunikan dan komunikator. Hubungan antara komunikator dengan komunikan biasanya karena menginteraksikan sesuatu, yang dikenal dengan istilah pesan (message). Kemudian untuk menyampaikan atau mengontakkan pesan itu perlu adanya media atau saluran (channel). Jadi, unsur-unsur yang terlibat dalam komunikasi itu adalah: komunikator, komunikan, pesan dan saluran atau media. Begitu juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia lain, empat unsur untuk terjadinya proses komunikasi itu akan selalu ada. 25 Komunikator sebagai penyampai pesan perlu menyampaikan pesan dengan baik agar pesan dapat dimengerti oleh penerima pesan atau komunikan. Oleh karena itu komunikasi dapat berlangsung searah dan juga dapat berlangsung dua arah. Komunikasi berlangsung searah bila dalam proses komunikasi itu tidak ada umpan balik dari komunikan kepada komunikator. Sedangkan komunikasi dua arah adalah komunikasi yang menempatkan komunikan lebih aktif, dalam arti komunikan dapat atau perlu memberikan tanggapan sebagai umpan balik tentang pesan yang diterima dari komunikator. 26 Dapat disimpulkan bahwa komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang lebih baik dibandingkan dengan komunikasi searah, karena dalam proses komunikasi dua arah baik orang yang menyampaikan 24 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2008 ), cet. 1, h. 11. 25 Sadirman, A.M., Interaksi dan Motivasi belajar- mengajar, (Jakarta: Rajawali,1990), Ed. 1, Cet. 3, h. 7 26 Prof. Dr. Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), h. 76- 77. 17 pesan atau yang disebut juga dengan komunikator, atau orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator atau yang disebut juga dengan komunikan saling memberikan umpan balik (feedback) sehingga kedua belah pihak saling aktif dalam proses komunikasi. Jadi, syarat-syarat terjadinya interaksi sosial melalui dua cara, yaitu kontak dan komunikasi. Kontak adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling memberi respons dari pihak lain sebagai lawan kontak sosial dalam kehidupan masyarakat. Kontak tidak perlu terjadi dengan saling menyentuh, akan tetapi orang dapat mengadakan hubungan dengan orang lain tanpa harus terjadi kontak secara fisik. Sedangkan komunikasi merupakan proses penyampaian berupa informasi-informasi atau pengetahuan dari penyampai atau komunikator kepada penerima atau komunikan. Maka berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa syarat-syarat terjadinya interaksi sosial sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Secara global bahwa kontak dan komunikasi sosial mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan. Dengan demikian jika dikaitkan dengan interaksi sosial, kontak tanpa komunikasi, tidak mungkin menimbulkan hubungan. Jadi, kontak dan komunikasi merupakan syarat mutlak terbentuknya timbal balik atau interaksi. c. Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Sosial Menurut Soerjono Soekanto berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendirisendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung. Apabila masingmasing ditinjau secara lebih mendalam, faktor imitasi misalnya, mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian 18 diterima oleh pihak lain. Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerjasama dengannya. 27 Menurut Yusran Razak reaksi yang menandai berlangsungnya interaksi sosial berupa: (i) imitasi yaitu proses peniruan sesuatu; (ii) sugesti, yaitu memberi pandangan terhadap orang lain sehingga diterima oleh pihak lain; dan (iii) identifikasi, yaitu kecenderungan keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama atau identik dengan pihak lain. 28 Menurut Elly M. Setiadi berlangsungnya interaksi sosial yaitu: faktor-faktor yang mendasari 29 1) Faktor Imitasi Faktor imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat membawa seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku. 2) Faktor Sugesti Yang dimaksud sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik. Karena dalam psikologi sugesti dibedakan adanya. a) Autosugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri yang datang dari dirinya sendiri. b) Heterosugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain. 27 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar h. 57- 58. Yusron Razak (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, h. 58. 29 Dra. Elly M. Setiadi, M.Si., et al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, h. 92- 93. 28 19 3) Faktor Identifikasi Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah. Di sini dapat mengetahui, bahwa hubungan sosial yang berlangsung pada identifikasi adalah lebih mendalam daripada hubungan yang berlangsung atas proses-proses sugesti maupun imitasi. 4) Faktor Simpati Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Menurut Bimo Walgito faktor yang mendasari perilaku dalam interaksi sosial antara lain: 30 1). Faktor Imitasi. Imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain. 2). Faktor Sugesti. Yang dimaksud dengan sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan. Karena itu sugesti dapat dibedakan menjadi autosugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan, dan hetero-sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain. 3). Faktor Identifikasi. Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. 4). Faktor Simpati. Simpati merupakan perasaan tertarik kepada orang lain. Sementara itu, menurut Sitorus (2000), berlangsungnya suatu interaksi sosial dapat didasarkan pada berbagai faktor, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri, secara terpisah ataupun saling berkaitan. 1) Imitasi Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Dalam interaksi sosial, imitasi dapat bersifat positif, artinya imitasi tersebut mendorong seseorang untuk 30 Prof. Dr. Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), h. 66- 73. 20 mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun, imitasi juga dapat berpengaruh negatif apabila yang dicontoh itu adalah perilaku-perilaku menyimpang. Selain itu, imitasi juga dapat melemahkan atau mematikan kreativitas seseorang. 2) Sugesti Sugesti adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti terjadi karena pihak yang menerima anjuran tersebut tergugah secara emosional dan biasanya emosi ini menghambat daya pikir rasionalnya. 3) Identifikasi Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi lebih mendalam dari imitasi, karena dengan identifikasi, seseorang mencoba menempatkan diri dalam keadaan orang lain, “mengidentikkan” dirinya dengan orang lain, bahkan menerima kepercayaan dan nilai yang dianut orang lain menjadi kepercayaan dan nilainya sendiri. 4) Simpati Simpati adalah perasaan “tertarik” yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Dalam hal tertentu, simpati mirip dengan identifikasi, yakni kecenderungan menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Perbedaannya adalah, bahwa di dalam simpati, perasaan memegang peranan penting, walaupun dorongan utama adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya tanpa memandang status atau kedudukan. Sedangkan identifikasi didorong oleh keinginan untuk menjadi “sama” dengan pihak lain yang dianggap mempunyai kelebihan atau kemampuan tertentu yang layak ditiru. Proses simpati akan dapat berkembang kalau terdapat faktor saling mengerti. 31 31 Dr. Basrowi, M.S., Pengantar Sosiologi, h. 143- 145. 21 Jadi, proses interaksi sosial dipengaruhi oleh imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Imitasi merupakan tindakan yang meniru sikap maupun tingkah laku orang lain, sugesti merupakan suatu pendapat, pandangan, dan sikap yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dan diterima oleh orang lain tersebut, identifikasi merupakan keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain, simpati merupakan ikut merasakan apa yang dialami dan dirasakan oleh orang lain. Maka dapat disimpulkan dari proses interaksi sosial didasari oleh berbagai faktor, seperti imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Masingmasing bentuk interaksi di atas dapat berjalan sendiri-sendiri tetapi dapat pula satu sama lain saling berkaitan bahkan saling mempengaruhi. 2. Hakikat Hasil Belajar a. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar Dalam pembahasan tentang hasil belajar, perlu diuraikan tentang pengertian hasil belajar itu sendiri. Hasil belajar terdiri dari dua suku kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk kepada sesuatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. 32 Sedangkan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku, maka perubahan tingkah laku yang diharapkan dari proses belajar disebut hasil belajar. Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui satu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. Perubahan yang terjadi dalam diri individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam individu merupakan dalam arti belajar. Misalnya perubahan fisik, 32 Rini Susanti, Bentuk Tes dan Tingkah Laku Belajar, (Teknodik, No. 12, 2003), h.129. 22 perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk dalam pengertian belajar. Sejalan dengan uraian yang telah diuraikan di atas, maka akan diuraikan pengertian belajar menurut John Dewey belajar merupakan bagian interaksi manusia dengan lingkungannya. 33 Sedangkan menurut Uzer Usman (1993:4) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. 34 Suatu aktifitas pembelajaran dapat dikatakan efektif bila proses pembelajaran telah dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar yang beranekaragam. Menurut Sarlito W. Sarwono belajar, berarti mengubah atau memperbaiki tingkah laku melalui latihan, pengalaman dan kontak dengan lingkungan. 35 Menurut Winkel (1999: 53) belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 36 Hasil belajar merupakan kemampuan aktual yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dicapai peserta didik sebagai hasil dari terlihat melalui hasil raport berupa angka-angka, sedangkan sikap dapat teraktualisasikan melalui kepekaannya terhadap kejadian yang terjadi disekitarnya, begitupun dalam hal keterampilan. Sedangkan belajar menurut Ngalim Purwanto belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 37 33 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, h. 2. Subiyantoro, SMA Muhammadiyah 3 Surakarta, (Widyatama, Vol. 5, No. 1, Maret 2008), h. 77. 35 Sarlito W. Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet. ke- 9, h. 27. 36 Purwanto, Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar, (Teknodik, no. 16, 2005), h. 150. 37 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004 ), Cet. ke- 5, h. 85. 34 23 Menurut Cronbach belajar dalam pengertian yang lebih luas mengacu kepada akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pengalaman, baik secara langsung maupun secara simbolik, terhadap tingkah laku berikutnya. 38 Sedangkan menurut Gagne (1977: 3) berpendapat belajar ialah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi dari lingkungan menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi yang diperlukan untuk memperoleh kapabilitas yang baru. 39 Menurut Abdul Rahman Shaleh belajar (learning) sering kali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman. 40 Menurut Mulyono Abdurrahman belajar merupakan suatu proses dari seseorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. 41 Belajar dapat dipandang dan dipahami sebagai perbaikan dalam tingkah laku dan kecakapan-kecakapan diri individu, atau yang lebih baik. Oleh karena itu, belajar merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang untuk merubah bentuk perilaku ke arah yang lebih baik dan diharapkan perubahan itu relatif menetap di dalam diri individu. Sehubungan dengan pengertian diatas menurut Julaih (2004) hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Sedangkan menurut Hamalik (2003) hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.42 38 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993), cet. 4, h. 66. 39 Nurdin Ibrahim, Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka dengan Hasil Belajar Siswa SLTP T, (Teknodik, No. 12, 2003), h. 48. 40 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi; Suatu Pengantar dalam Prespektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet. 1, h. 205. 41 Drs. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), Cet. 1, h. 28. 42 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, h. 15 24 Perubahan tingkah laku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar berupa domain kognitif, afektif, atau psikomotorik. Pada belajar kognitif, proses mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir (cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan (affective), sedang belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan (psychomotoric). 43 Sementara itu Bloom dengan kawan-kawannya sebagaimana dikutip oleh Degeng (1989: 176- 177), mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 3 (tiga) domain atau ranah, yaitu “ranah kognitif, psikomotorik, dan sikap. Ranah kognitif, menaruh perhatian pada pengembangan kapabilitas dan keterampilan intelektual, ranah psikomotorik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau keterampilan motorik; dan ranah sikap berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai, dan emosi”. 44 Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa hasil belajar adalah tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang menyebabkan perubahan tingkah laku setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam proses belajar mengajar. Perubahan tingkah laku itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Berdasarkan uraian beberapa teori di atas tentang hasil belajar, maka dapat dibuat suatu definisi konseptual hasil belajar sebagai suatu kesimpulan. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh siswa setelah belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku dikarenakan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran setelah mengikuti proses belajar mengajar berdasarkan tujuan belajar. Hasil 43 Purwanto, Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar, h. 153- 154. Nurdin Ibrahim, Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer, (Jurnal Pendidikan dan Kebudyaan, Vol. 15, No. 1, Januari 2009), h. 111. 44 25 belajar dapat dilihat dari bentuk nilai raport berupa angka-angka yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam periode tertentu. b. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menurut Ali Amran Udin yang dikutip oleh Drs. Abu Ahmadi,dkk mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah (elementary and secondary school). 45 Ada juga yang menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, budaya dan sebagainya yang diperuntukkan sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan. 46 Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai ketingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya yang berkaitan dengan kehidupan sosial individu di masyarakat pada umumnya. Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam penelitian ini dilihat dari nilai raport yang merupakan gambaran kemampuan dalam memahami dan menguasai terhadap mata pelajaran. Jadi, hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan tingkat kemampuan yang dicapai oleh siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), setelah melalui proses belajar dalam periode tertentu. c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku, maka perubahan tingkah laku yang diharapkan dari proses belajar disebut hasil 45 Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2003), Cet. 4, h. 2. Dra. H. Sapriya., et al. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), Cet. 1, h. 3. 46 26 belajar. Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui satu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. Tinggi rendahnya hasil belajar tergantung kepada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Muhibbin Syah secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam: 47 1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Menurut Sumardi Suryabrata, banyak sekali jenis-jenis yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya sebagai berikut: 48 1). Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih lagi dapat digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa overlapping tetap ada, yaitu: a) Faktor-faktor nonsosial, dan b) Faktor-faktor sosial, 2). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan inipun dapat lagi digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: a). Faktor-faktor fisiologis, dan 47 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pedekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008 ), h. 132. 48 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Ed. 5, Cet.13 h. 233. 27 b). Faktor-faktor psikologis. Menurut Aminuddin Rasyad faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, adalah: faktor dari dalam diri dan faktor yang datang dari luar diri dan disebut juga faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen antara lain seperti minat belajar, kesehatan, perhatian, ketenangan jiwa di waktu belajar, motivasi, kegairahan diri, cita-cita, kebugaran jasmani, kepekaan alat-alat indra dalam belajar. Dengan kata lain alat-alat indra berfungsi dengan baik atau sebaliknya seperti mata sakit, pendengarannya terganggu dan lain-lain. Faktor eksogen yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik antara lain seperti keadaan lingkungan belajar (suasana kelas), cuaca, letak sekolah (di tempat yang ramai/tidak), faktor interaksi sosial dengan teman sebangku, interaksi peserta didik dengan pendidikannya. Faktor eksogen lainnya yang dapat disebutkan adalah alat-alat belajar yang digunakan guru dalam proses belajar-mengajar (seperti media pendidikan, metodelogi mengajar yang digunakan, buku-buku yang dipakai).49 Menurut Gagne pengelompokkan faktor yang mempengaruhi belajar kedalam dua bagian, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal; dan keduanya mempunyai pengaruh timbal-balik terhadap belajar. Selanjutnya dikatakan, faktor-faktor ekstrenal tidak dapat mendesakkan pengaruhpengaruhnya tanpa hadirnya keadaan-keadaan tertentu pada diri pelajar yang berasal dari motivasi dan belajar serta perkembangan sebelumnya. Kapabilitas internalnya juga tak dapat membangkitkan sendiri belajar tanpa stimulasi yang disediakan oleh kejadian oleh kejadian-kejadian eksternal. 50 Menurut Abdul Rahman Shaleh berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor, adapun faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua golongan: 51 49 Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan pembelajaran, (Jakarta:UHAMKA Press, 2003), Cet. ke- 4, h. 103- 104. 50 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, h. 74 51 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi; Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, h. 221. 28 1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual. Faktor yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi, dan faktor pribadi. 2) Faktor yang ada di luar individual yang disebut sosial. Faktor yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam mengajar, lingkungan, dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial. Menurut Ngalim Purwanto faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan:52 1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual, 2) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. Menurut John M. Keller faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar adalah: 53 1) Besarnya usaha yang dicurahkan oleh anak untuk mencapai hasil belajar. Menurut Keller, usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Jadi, hasil belajar menurut Keller dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak. 2) Intelegensi. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang akan dipelajari. Ini berarti bahwa guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas intelegensi anak; dan pencapaian tujuan belajar perlu menggunakan 52 53 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. , Psikologi Pendidikan, h. 102. Drs. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, h. 39- 40. 29 bahan apersepsi, yaitu bahan yang telah dikuasai anak sebagai batu loncatan untuk menguasai bahan pelajaran baru. 2) Kesempatan yang diberikan kepada anak. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan yang diberikan kepada anak. Ini berarti bahwa guru perlu menyusun rancangan dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan anak bebas untuk melakukan ekplorasi terhadap lingkungannya. Jadi, hasil belajar tersebut secara garis besar dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari lingkungan. Maka dapat disimpulkan dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada intinya memiliki kesamaan yaitu, bahwa hasil belajar merupakan produk yang dicapai setelah terjadinya proses yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang keseluruhannya saling mendukung dalam rangka pencapaian tujuan belajar. B. Hasil Penelitian Yang Relevan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Heni Nova Widia ternyata ada hubungan yang signifikan antara interaksi kegiatan belajar dengan prestasi belajar. Hal ini terbukti dengan adanya hubungan pola interaksi kegiatan belajar dengan prestasi belajar IPS ekonomi siswa kelas VII semester genap di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar tahun pelajaran 2008/2009 yang ditunjukkan koefisien korelasi (r2) = 0,476 dan koefisien determinasi (r2) = sebesar 0,227.54 Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan Fitri Yuni Astuti menyatakan bahwa adanya pengaruh signifikan antara interaksi sosial secara positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Negri 5 Malang, hal ini dapat dilihat dari thitung 3,456 > ttabel 2,0095. 55 54 http://skripsi.unila.ac.id/2009/08/03/hubungan-antara-sikap-siswa-terhadappengetahuan-ips-dan-interaksi-kegiatan-belajar-dengan-prestasi-belajar-ips-ekonomi-siswa-kelasvii-semester-genap-di-smpn-3-terbanggi-besar-tahun-pelajaran-2008/ 55 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/article/view/1867 30 C. Kerangka Berpikir Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu proses perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Lingkungan sebagai salah satu faktor sosial yang lebih mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, terutama lingkungan sosial sekolah. Keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam belajar diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi sosial sebagai salah satu syarat utama terjadinya kehidupan sosial, dimana didalamnya terdapat satu proses hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa kondisi lingkungan sosial disekitar sekolah merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar karena interaksi sosial sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada siswa karena adanya hubungan timbal balik antara siswa yang satu dengan siswa yang lain untuk memotivasi semangat siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dapat tercapai. Untuk itu, lingkungan sosial dapat mempengaruhi sikap, tingkah laku dan pola fikir terutama terhadap hasil belajar. Hal ini dapat diduga bahwa interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar akan memperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang lebih baik karena siswa akan merasa lebih termotivasi untuk belajar. Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) banyak materi yang menuntut siswa untuk belajar secara kelompok, karena dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu interaksi sosial antar siswa sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Sedangkan yang dijadikan indikator dari variabel interaksi sosial adalah bertegur sapa, membina hubungan dengan teman, senang bergaul dengan teman, senang bercakap-cakap dengan teman, menjalin hubungan melalui perantara, mengemukakan pendapat, menunjukkan rasa empati dan kasih sayang dan mengerjakan tugas secara bersama-sama. 31 Dengan demikian diperkirakan bahwa interaksi sosial antar siswa mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dari uraian tersebut diatas untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar mengenai kerangka berfikir di bawah ini: Independent Variabel (X) Hubungan Dependen Variabel (Y) Gambar 1 Kerangka Berfikir Interaksi Sosial • Bertegur sapa • Membina hubungan dengan teman • Senang bergaul dengan teman • Senang bercakap-cakap dengan teman • Menjalin hubungan melalui perantara • Mengemukakan pendapat • Menunjukkan rasa empati dan kasih sayang • Mengerjakan tugas secara bersama-sama Hasil Belajar IPS D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir yang didukung oleh deskripsi teoritis, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ha : Terdapat hubungan yang signifikan dalam interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai masalah dan hal-hal yang berkaitan dengan tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampling, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SMP Dua Mei Ciputat-Tanggerang, yang berlokasi Jl. H. Abdul Ghani No.135 kelurahan Cempaka Putih kecamatan Ciputat Timur Tanggerang Banten, kodepos 15412. Alasan penulis memilih lokasi SMP Dua Mei Ciputat sebagai tempat penelitian. Karena sekolah ini merupakan tempat Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) penulis, dari observasi selama PPKT penulis melihat fenomena yang berkaitan dengan interaksi sosial antar siswa dengan hasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sehingga penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang hubungan interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2009 sampai dengan bulan Desember 2009. 32 33 B. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan: 1. Field Research, yaitu peneliti terjun langsung ke objek penelitian karena dalam penelitian ini memerlukan data-data dan fakta-fakta yang valid agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Library Research, yaitu peneliti mengumpulkan data berdasarkan buku-buku, jurnal dan rujukan lain yang berkaitan dengan tema yang sedang diteliti. Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini, menggunakan buku pedoman yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2007. C. Variabel Penelitian Menurut Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. 2 Jadi, variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: 1. Variabel Independent (variabel bebas). Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 4 Dalam penelitian ini variabel independent (X) adalah interaksi sosial antar siswa. 1 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: CV. Alfa Beta, 2003), Edisi revisi ke- 10, h. 1. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h.39. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h. 38. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h. 39. 34 2. Variabel Dependen (variabel terikat). Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 5 Dalam penelitian ini variabel dependen (Y) adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). D. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, anggota populasi yang akan menjadi sumber data adalah seluruh siswa di SMP Dua Mei Ciputat, semester 1 (ganjil) tahun ajaran 2009- 2010, yang berjumlah 234 siswa. Dalam hal ini populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 6 Sedangkan sampel adalah bagian jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut yang akan mewakili menjadi sumber data yang sebenarnya dalam penelitian. 7 Dalam penelitian ini populasi yang dijadikan dasar penarikan sampel adalah seluruh siswa kelas tujuh (VII) berjumlah 2 rombel dan kelas delapan (VIII) berjumlah 2 rombel, yang berjumlah 151 siswa. Untuk ukuran sampel, teknik yang digunakan dalam penelitian ini teknik random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dari jumlah populasi, yaitu setiap kelas diwakili oleh 10 siswa yang berkesempatan menjadi responden. Kelas 1 masing- masing 20 dan kelas 2 masing-masing 20 siswa. Sehingga jumlah seluruh responden adalah 40 siswa. Alasan penulis memilih teknik random sampling karena semua anggota populasi sampel penulis anggap memiliki karakteristik yang sama, sehingga siapapun yang terambil penulis yakini dapat mewakili populasinya. Pengambilan dengan cara random sampling yaitu setiap unit populasi diberi nomor. Untuk kemudian dilakukan secara acak terhadap daftar nomor teracak. Nomor yang 5 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h. 40. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h.90. 7 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h. 91. 6 35 terpilih dicocokkan dengan nomor unit populasi yang cocok diambil sebagai sampel. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dengan cara: 8 1. Metode Angket Alat pengumpulan datanya juga disebut angket, dan sumber datanya berupa orang atau dikenal dengan istilah responden (respondent). Pada metode ini, pertanyaan diajukan secara tertulis dan disebarkan kepada para responden untuk dijawab; setelah pertanyaan dijawab, dikembalikan lagi ke pihak peneliti. Angket diberikan kepada seluruh siswa di SMP Dua Mei Ciputat untuk dijawab dan dijadikan sampel dalam penelitian untuk mengetahui hubungan interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Dua Mei Ciputat. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yang berisi pertanyaan yang disertai sejumlah jawaban terikat pada sejumlah kemungkinan opsi jawaban yang telah disediakan oleh penulis. F. Instrumen Penelitian 1. Definisi Konseptual Dari variabel yang telah ditentukan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi adalah proses di mana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Sosial adalah keadaan di mana terdapat kehadiran orang lain. Sedangkan pengertian hasil (product) menunjuk kepada sesuatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan 8 Sanapiah Faisal, Format- format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. 1 h. 51- 53. 36 berubahnya input secara fungsional. Belajar merupakan bagian interaksi manusia dengan lingkungannya. 2. Definisi Operasional Interaksi sosial merupakan bertemunya individu perindividu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung saling mempengaruhi dan merespons antara satu dengan yang lain dalam berbagai kehidupan seharihari. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh siswa setelah belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku dikarenakan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran setelah mengikuti proses belajar mengajar berdasarkan tujuan belajar. Hasil belajar itu dapat diukur dengan sebuah test. Hasil belajar juga dapat dilihat dari bentuk nilai raport yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam periode tertentu. 3. Kisi- kisi Instrumen Penelitian Mencakup pada variabel X (interaksi sosial antar siswa) dan variabel Y (hasil belajar IPS). Tabel 3.1 Kisi- kisi Instrumen Variabel Interaksi Sosial Dimensi Kontak Indikator 1. Bertegur sapa 2. Membina hubungan dengan teman 3. Senang bergaul dengan teman 4. Senang bercakap-cakap dengan teman 5. Menjalin hubungan melalui perantara Butir/Item 1 2 3, 9, 15 4, 10, 19 5, 11 37 Komunikasi Hasil belajar IPS 1. Mengemukakan pendapat 6, 12, 16 2. Menunjukkan rasa empati dan kasih sayang 7, 13 , 17,20 3. Mengerjakan tugas secara bersama-sama 8, 14, 18 Hasil raport kelas VII dan VIII semester I tahun ajaran 20092010 G. Tekhnik Pengolahan Data Untuk mengolah data dalam penelitian ini, penulis melakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Editing Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan ialah editing yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh responden. Setelah angket diisi oleh responden dan diserahkan kembali kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi oleh responden mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan, kesalahan dalam menetapkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat. 2. Skoring Melakukan skoring atau pemberian angka terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket dan menghitungnya untuk setiap jawaban responden. Pada setiap jawaban responden dalam angket terdapat 4 butir jawaban a, b, c, dan d yang harus dipilih oleh responden yaitu yang terdiri dari jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Maka dapatlah dilakukan perhitungan skor rata-rata dengan ketentuan sebagai berikut: Jawaban positif: 1). Jawaban option (a) skor nilai 4 2). Jawaban option (b) skor nilai 3 3). Jawaban option (c) skor nilai 2 4). Jawaban option (d) skor nilai 1 38 3. Tabulating Memasukkan data yang sudah diberi skor kedalam tabel untuk memudahkan dalam membaca data. H. Teknik Analisa Data Setelah data-data dalam penulisan ini terkumpul, peneliti selanjutnya mengilah dan menganalisa data-data tersebut untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan. Teknik analisa data yang digunkan sebagai berikut: 1. Prosentase Prosentase artinya data diprosentasekan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban, dengan menggunakan rumus sebagai berikut f x 100 % N P= Keterangan : f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya. N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu). P = angka persentase. 2. Korelasi Untuk mengetahui apakah benar terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y atau sebaliknya. Adapun untuk mencari angka indeks korelasi “r”, maka menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu: 9 rxy = 9 206. N ∑ XY − (∑ X ) (∑ Y ) [ N ∑ X 2 − (∑ X ) 2 ] [ N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 ] Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Ed. 1, h. 39 Keterangan : rxy = Angka indeks korelasi “r” Product Moment. N = Number of Cases. ∑XY = Jumlah hasil perkalian antar skor X dan skor Y. ∑X = Jumlah seluruh skor X. ∑Y = Jumlah seluruh skor Y. 3. Interpretasi Data Setelah menganalisis hubungan antara dua variabel di atas, penulis memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment. Dalam hal ini ada dua macam cara yang dilakukan, yaitu: a. Memberikan interpretasi angka indeks korelasi product moment secara kasar (sederhana). Besarnya “r” Product Moment (rxy) Interpretasi 0,00-0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y ). 0,20-0,40 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40-0,70 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan. 0,70-0,90 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90-1,00 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment, dengan jalan berkonsultasi pada Tabel Nilai “r” product moment. 40 Untuk lebih memudahkan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dapat ditempuh dengan jalan berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment, prosedurnya adalah sebagai berikut: 1). Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) 2). Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum dalam Tabel Nilai (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedomnya (df) yang rumusnya adalah sebagai berikut: Df = N- nr Keterangan : df = degress of freedom. N = Number of Cases. nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan. Untuk mencari kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan mengunkana rumus sebagai berikut: KD = r² x 100% Keterangan : KD = Kontribusi variabel X terhadap variabel Y r² = Koefisien korelasi antar variabel X terhadap varian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Dua Mei Ciputat 1. Sejarah Perkembangan SMP Dua Mei Ciputat Yayasan Pendidikan Dua Mei (YPDM) didirikan pada tanggal 2 Mei 1985. Jenjang pertama kali adalah Taman Kanak-kanak (TK), kemudian tahun 1986/1987 didirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), kemudian disusul Sekolah Dasar (SD) tahun 1987/1988, kemudian jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1989/1989, dan terakhir Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun 1989/1990. Adapun letak geografisnya, Jl. H. Abdul Ghani No. 135 kelurahan Cempaka Putih kecamatan Ciputat Timur Tanggerang Banten, kodepos 15412, tlp. (021) 7490034. Dengan nomor Statistik 204020417107. Terletak di daerah perkotaan berstatus Swasta disamakan. SMP Dua Mei mendapat Akreditasi dengan nilai “A”. Organisasi Penyelenggara yaitu Lembaga Swasta di bawah pimpinan H. Hendi Subarman, MM sebagai ketua Yayasan. 2. Visi, Misi dan Tujuan 1). Visi Sekolah : a) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian b) Sesuai dengan harapan masyarakat 41 42 c) Ingin mencapai mutu d) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah e) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik f) Mengarahkan langkah-langkah misi sekolah 2). Misi Sekolah : a) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan pendidikan yang berdasarkan akhlak mulia. b) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan yang berbudi pekerti luhur, jujur, profesional, terampil, tangguh, dan kompeten di bidangnya. c) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. d) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan fasilitas pendidikan yang lengkap up to date dan canggih. e) Bermutu dalam mewujudkan peningkatan standar kelulusan dan prestasi non akademik. f) Bermutu dalam peningkatan kelembagaan serta manajemen. g) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar pembiayaan. h) Bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar penilaian pendidikan. i) Mendorong lulusan yang bermutu, berprestasi, berakhlak mulia, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3). Tujuan Sekolah : a) Mempersiapkan peserta didik dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi b) Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang mandiri dan berguna c) Meningkatkan perilaku akhlak mulia bagi peserta didik d) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. 1 1 Arsip SMP Dua Mei 43 3. Keadaan Guru dan Siswa Tabel 4.1 Data Jumlah Guru dan Statusnya No. Nama Jabatan 1. Enjang Supyan, S.Pd Kepala Sekolah 2. Saptono, S.Pd Wakil Kurikulum 3. Siti Aisah, S.Pd 4. Drs. Undang Ahmad 5. Susi Herawati, S.Pd Wakil Kesiswaan Pembina Ekskul Pembina BP 6. F.N. Isme., S. Pd Wali Kelas dan Penjab.Lab. Bahasa 7. Dwi Yuli Prihani, S.Pd Wali Kelas 8. Drs. Jumaroh Ibnu 9. Dra. Sofaridah 10. Eli Rahmawati, S.Pd. `11. Suwarsih, A.Md. 12. Galih Permana..S, S.Pd 13. Emalina, S.Pd 14. Monang. S, S.Si 15. Febrina Widianti, S.Pd Tingkat Pendidikan S1 Bhs Indonesia Thn 1994 IKIP Jakarta S1 Pend. Geografi Thn 1996 IKIP Jakarta S1 Bhs Indonesia Thn 2003 UT S1 Penjas Thn 1993 Unsil Tasikmalaya S1 Bim Konseling Thn 2006 Unindra S1 Bhs. Inggris 2009 STKIP Kusuma Negara S1 Bhs Inggris Thn 2009 Unindra S1 Pend. Agama Islam Thn 1994 IAIN Penjab Rohis Walisongo Wali Kelas S1 Sejarah Thn 1991 IKIP Kediri Wali Kelas S1 Bhs. Indonesia Thn 1996 UHMKA D3 Manajemen Informatika BSI Pembina OSIS S1 Matematika Thn dan 2003 Unsil Tasikmalaya Wali Kelas Wakil Kelas S1 Metematika Thn 2007 UIN Jakarta Penjab Lab S1 Fisika Thn 1993 IPA USU Medan S1 IPA Thn 2009 UIN Jakarta Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia IPS Terpadu Bahasa Indonesia Penjas KTK Seni dan Budaya Bahasa Inggris Bahasa Inggris Pend. Agama Islam IPS Terpadu Jasa Pembukuan TIK Matematika Matematika IPA Terpadu IPA Terpadu 44 Tabel 4.2 Data Jumlah Kelas, Rombel, dan Siswa Tahun Pelajaran 2009/2010 Jumlah Siswa No. Data Kelas Jumlah Rombel 1 Kelas VII 2 28 45 73 2 Kelas VIII 2 45 33 78 3 Kelas IX 2 44 39 83 Total 6 117 117 234 Laki-laki Perempuan Jumlah 4. Keadaan Sarana dan Prasarana Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar di SMP Dua Mei Ciputat tersedia sarana dan prasarana sebagai berikut: Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana SMP Dua Mei Ciputat No Sarana dan Prasarana 1 Ruang Kelas 2 Ruang Perpustakaan 3 Ruang Komputer 4 Ruang Kepala Sekolah 5 Ruang Wakasek dan Guru 6 Ruang Tata Usaha 7 Ruang Lab. MIPA 8 Ruang Life Skill 9 Ruang KM/MC Guru 10 Ruang KM/MC Siswa 11 Runag OSIS 12 Ruang Gudang 13 Ruang UKS 14 Ruang koperasi 15 Kantin 16 Mushola 17 Lapangan Olah Raga/upacara Sumber data: Arsip SMP Dua Mei Kondisi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Keterangan 6 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 4 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 1 Buah 1 Buah 45 Secara Umum SMP Dua Mei Ciputat ini terdiri dari beberapa ruangan diantaranya: 6 (enam) ruang kelas, 3 (tiga) ruang kantor (ruang kantor kepala sekolah, ruang guru, dan ruang tata usaha), 1 (satu) ruang perpustakaan dan lain sebagainya. Ruang belajar dilengkapi dengan sarana dan prasarana belajar mengajar seperti kursi, meja tulis, white board, sepidol penghapus, kipas angin dan lain sebagainya. Ruang kantor dilengkapi dengan alat kantor, data pegawai yang memuat nama-nama guru serta latar belakang pendidikannya dan tentang siswa. Dalam ruangan ini terdapat pula papan jadwal pelajaran. Dari sarana dan prasarana yang dimiliki tampaknya SMP Dua Mei Ciputat sudah dapat dikatakan cukup baik dalam menunjang berjalannya suatu proses belajar mengajar. 5. Struktur Organisasi Struktur organisasi SMP Dua Mei adalah sebagai berikut: Pembina Yayasan Drs. H. Enggus Subarman Ketua Umum Drs. H. Hendi Subarman, MM. Kepala Sekolah Enjang Supyan, S.Pd Tata Usaha Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan Pembina Osis Wali Kelas Siswa 46 47 48 No. Butir Instrument Koefisien Korelasi Keterangan 1 0,431 VALID 2 0,269 TIDAK VALID 3 0,641 VALID 4 0,676 VALID 5 0,317 VALID 6 0,820 VALID 7 0,378 VALID 8 0,799 VALID 9 0,443 VALID 10 0,500 VALID 11 0,398 VALID 12 0,482 VALID 13 0,327 VALID 14 0,620 VALID 15 0,607 VALID 16 0,669 VALID 17 0,369 VALID 18 0,221 TIDAK VALID 19 0,201 TIDAK VALID 20 0,178 TIDAK VALID 21 0,284 TIDAK VALID 22 0,437 VALID 23 0,776 VALID 24 0,398 VALID 25 0,706 VALID Pada uji coba instrument di atas, memperlihatkan bahwa, terdapat lima item soal yang tidak memenuhi syarat (tidak valid), karena hasil akhir perhitungan product momentnya tidak mencapai angka standar yang terdapat pada t tabel (0,312). 49 Penghitungan validitas instrument ini, penulis menggunakan rumus product moment, sebagaimana yang diperlihatkan pada lampiran di bawah ini sebagai perwakilan dari penghitungan jumlah item yang penulis pergunakan. N ∑ XY − (∑ X ) (∑ Y ) rxy = = = = = = [ N ∑ X 2 − (∑ X ) 2 ] [ N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 ] 40 (7320) − (102) (2845) [40 (282) − (102) 2 ] [40 (203395) − (2845) 2 ] 292800 − 290190 [11280 − (10404)][8135800 − (8094025)] 2610 (876)(41775) 2610 36594900 2610 6049371868 = 0,431 50 Tabel 4.5 Penghitungan Uji Instrumen 2 X 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 1 2 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 102 X² 9 4 9 1 4 9 9 9 9 9 9 1 4 4 16 1 4 4 9 9 16 9 16 4 9 4 9 4 9 9 4 9 4 4 9 9 4 9 4 4 282 Y 71 64 78 63 69 72 74 73 71 85 68 65 65 74 67 68 72 69 81 81 68 73 76 72 76 71 70 70 71 72 74 68 73 71 71 78 62 71 60 68 2845 Y² 5041 4096 6084 3969 4761 5184 5476 5329 5041 7225 4624 4225 4225 5476 4489 4624 5184 4761 6561 6561 4624 5329 5776 5184 5776 5041 4900 4900 5041 5184 5476 4624 5329 5041 5041 6084 3844 5041 3600 4624 203395 XY 213 128 234 63 138 216 222 219 213 255 204 65 130 148 268 68 144 138 243 243 272 219 304 144 228 142 210 140 213 216 148 204 146 142 213 234 124 213 120 136 7320 51 52 53 B. Deskripsi Data Penelitian yang dilakukan penulis adalah tentang hubungan interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Dua Mei Ciputat, yang dilaksanakan pada tanggal 17 November sampai 23 Desember 2009 telah berhasil mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menjawab dan memecahkan permasalahan dalam pembahasan skripsi ini. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu interaksi sosial antar siswa (sebagai variabel X) dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai (variabel Y). Data yang dideskripsikan sebagai variabel X merupakan data yang deiperoleh dari hasil pengisian angket yang telah penulis sebarkan kepada 40 orang siswa-siswi, dengan jumlah butir soal 20 item pernyataan yang mengarah kepada hal-hal yang berhubungan dengan interaksi sosial antar siswa dan masingmasing item mempunyai skor tertentu yang kemudian ditotalkan pada masingmasing siswa, dan hasilnya akan penulis deskripsikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Sedangkan variabel Y penulis peroleh dari nilai raport semester 1 tahun ajaran 2009-2010, yang kemudian penulis deskripsikan dalam bentuk tabel nilai dan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Setelah data interaksi sosial antar siswa diperoleh melalui angket, maka kemudian data tersebut dideskripsikan kedalam bentuk tabel deskriptif dengan menggunakan rumus: P= f x 100 % N Hasil angket kemudian dimasukkan kedalam tabulasi, yang merupakan proses data-data instrumen angket menjadi angka dalam persentase yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 54 Tabel 4.7 Ketika bertemu dengan teman yang menyapa kamu di sekolah, kamu akan membalasnya dengan sapaan Kategori F % Sangat setuju 10 25% Setuju 25 62,5% Kurang setuju 4 10% Tidak setuju 1 2,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.7 menunjukkan bahwa siswa merasa ketika bertemu dengan teman yang menyapa kamu di sekolah, kamu akan membalasnya dengan sapaan. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 62,5% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.8 Membina hubungan baik dengan teman di sekolah Kategori F % Sangat setuju 8 20% Setuju 25 62,5% Kurang setuju 7 17,5% Tidak setuju - - 40 100% Jumlah Pada pernyataan no. 4.8 menunjukkan bahwa siswa merasa membina hubungan baik dengan teman di sekolah. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 62,5% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.9 Bergaul dengan teman-teman di sekolah sangat menyenangkan Kategori F % Sangat setuju 8 20% Setuju 29 72,5% Kurang setuju 3 7,5% Tidak setuju - - 40 100% Jumlah 55 Pada pernyataan no. 4.9 menunjukkan bahwa siswa merasa bergaul dengan teman di sekolah sangat menyenangkan. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 72,5% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.10 Lebih senang berbicara dengan teman-teman ketika sedang istirahat daripada berdiam diri dikelas Kategori F % Sangat setuju 12 30% Setuju 22 55% Kurang setuju 6 15% Tidak setuju - - 40 100% Jumlah Pada pernyataan no. 4.10 menunjukkan bahwa siswa merasa senang berbicara denagn teman-teman ketika sedang istirahat daripada berdiam diri di kelas. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 55% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.11 Menghubungi teman ketika tidak masuk sekolah untuk menanyakan pelajaran Kategori F % Sangat setuju 9 22,5% Setuju 24 60% Kurang setuju 5 12,5% Tidak setuju 2 5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.11 menunjukkan bahwa siswa merasa menghubungi teman ketika tidak masuk sekolah untuk menanyakan pelajaran. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 60% pada kategori jawaban setuju. 56 Tabel 4.12 Pada saat belajar kelompok, lebih suka mengemukakan pendapat Kategori F % Sangat setuju 4 10% Setuju 26 65% Kurang setuju 8 20% Tidak setuju 2 5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.12 menunjukkan bahwa siswa merasa pada saat belajar kelompok, lebih suka mengemukakan pendapat. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 65% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.13 Akan sedih, apabila teman tidak naik kelas Kategori F % Sangat setuju 8 20% Setuju 24 60% Kurang setuju 7 17,5% Tidak setuju 1 2,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.13 menunjukkan bahwa siswa merasa sedih apabila teman tidak naik kelas. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 60% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.14 Senang bila mengerjakan tugas bersama teman- teman daripada sendiri Kategori F % Sangat setuju 5 12,5% Setuju 21 52,5% Kurang setuju 11 27,5% Tidak setuju 3 7,5% Jumlah 40 100% 57 Pada pernyataan no. 4.14 menunjukkan bahwa siswa merasa senang bila mengerjakan tugas bersama teman-teman dari pada sendiri. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 52,5% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.15 Lebih suka ke sekolah bersama teman-teman Kategori F % Sangat setuju 8 20% Setuju 22 55% Kurang setuju 9 22,5% Tidak setuju 1 2,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.15 menunjukkan bahwa siswa merasa lebih suka kesekolah bersama teman-teman. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 55% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.16 Ketika mempunyai masalah dengan teman di sekolah, akan langsung membicarakannya Kategori F % Sangat setuju 7 17,5% Setuju 20 50% Kurang setuju 12 30% Tidak setuju 1 2,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.16 menunjukkan bahwa siswa merasa ketika mempunyai masalah dengan teman di sekolah, akan langsung membicarakannya. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 50% pada kategori jawaban setuju. 58 Tabel 4.17 Memberi kabar kepada teman, jika tidak masuk sekolah karena sakit atau izin Kategori F % Sangat setuju 5 12,5% Setuju 20 50% Kurang setuju 13 32,5% Tidak setuju 2 5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.17 menunjukkan bahwa siswa merasa memberi kabar kepada teman, jika tidak masuk sekolah karena sakit atau izin. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 50% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.18 Bertanya kepada teman, ketika ada materi yang belum dipahami Kategori F % Sangat setuju 8 20% Setuju 20 50% Kurang setuju 11 27,5% Tidak setuju 1 2,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.18 menunjukkan bahwa siswa merasa bertanya kepada teman, ketika ada materi yang belum dipahami. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 50% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.19 Jika ada teman yang sakit, akan menjenguknya Kategori F % Sangat setuju 6 15% Setuju 21 52,5% Kurang setuju 9 22,5% Tidak setuju 4 10% Jumlah 40 100% 59 Pada pernyataan no. 4.19 menunjukkan bahwa siswa merasa jika teman sakit, akan menjenguknya. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 52,5% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.20 Dengan belajar kelompok, akan lebih mudah dalam belajar Kategori F % Sangat setuju 4 10% Setuju 27 67,5% Kurang setuju 9 22,5% Tidak setuju - - 40 100% Jumlah Pada pernyataan no. 4.20 menunjukkan bahwa siswa merasa dengan belajar kelompok, akan lebih mudah dalam belajar. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 67,5% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.21 Lebih suka keperpustakaan bersama teman-teman Kategori F % Sangat setuju 5 12,5% Setuju 24 60% Kurang setuju 10 25% Tidak setuju 1 2,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.21 menunjukkan bahwa siswa merasa lebih suka keperpustakaan bersama teman-teman. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 60% pada kategori jawaban setuju. 60 Tabel 4.22 Setelah bertanya kepada teman, menjadi lebih mengerti pelajaran yang dipelajari Kategori F % Sangat setuju 10 25% Setuju 20 50% Kurang setuju 8 20% Tidak setuju 2 5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.22 menunjukkan bahwa siswa merasa setelah bertanya kepada teman, menjadi lebih mengerti pelajaran yang dipelajari. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 50% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.23 Jika teman meminta bantuan, kamu akan senang hati membantunya Kategori F % Sangat setuju 7 17,5% Setuju 24 60% Kurang setuju 4 10% Tidak setuju 5 12,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.23 menunjukkan bahwa siswa merasa jika teman meminta bantuan, kamu akan senang hati membantunya. Pernyataan ini terbukti dengan adanya jawaban terbesar 60% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.24 Belajar kelompok dapat meningkatkan nilai Kategori F % Sangat setuju 7 17,5% Setuju 25 62,5% Kurang setuju 6 15% Tidak setuju 2 5% Jumlah 40 100% 61 Pada pernyataan no. 4.24 menunjukkan bahwa siswa merasa belajar kelompok dapat meningkatkan nilai. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa adalah 62,5% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.25 Memperhatikan dengan baik, jika teman sedang berbicara Kategori F % Sangat setuju 7 17,5% Setuju 22 55% Kurang setuju 10 25% Tidak setuju 1 2,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.25 menunjukkan bahwa siswa merasa memperhatikan dengan baik, jika teman sedang berbicara. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 55% pada kategori jawaban setuju. Tabel 4.26 Jika ada teman yang putus asa, maka akan memberinya semangat Kategori F % Sangat setuju 5 12,5% Setuju 20 50% Kurang setuju 12 30% Tidak setuju 3 7,5% Jumlah 40 100% Pada pernyataan no. 4.26 menunjukkan bahwa siswa merasa jika ada teman yang putus asa, maka akan memberinya semangat. Pernyataan ini terbukti presentasi dengan jawaban siswa terbesar adalah 50% pada kategori jawaban setuju. 62 Tabel 4.27 Skor Jawaban Interaksi Sosial Antar Siswa di SMP Dua Mei Ciputat No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Responden Ira Ravita Ayu Gilang Adji Persada Annisa Ayu Marhamah Desak Gede Novellolita Dhea Mariana Devi Komalasari Winda Rizky Febriyanto M. Rizky Nugraha Adinda Adelia Lilie Nur Indah Sari Fitria Syahdilla Ika Muthoharoh Sandy Lia Inggriani Andriyan Arjuna Montolalu Zahra Amelia Nur fajryan M. Fadhil Fikry Utari Ummi Hayati Risma Handayani Nevada Ririana Ambang Hasmoro Alvian Bagus Saputra Puja Kartini R.Pandhu Jani Aisyah Devitri Puspitasari Lina Wati Dewi Indah Puspitasari M. Aditya Makaka Roni Rahkmani Diah Rahmayanti Ferro Maruly Irdi Destiara Ahmad Risqi Jaswadi M. Zoeni Hidayat Dwi Mei Wati Fajar Rizkifar N = 40 X 56 53 62 51 58 57 60 60 60 68 56 55 52 62 52 55 61 55 68 68 53 62 60 57 60 59 59 58 57 56 62 53 60 58 59 65 49 58 46 52 ∑X = 2312 63 1. Data Statistik Interaksi Sosial Antar Siswa SMP Dua Mei Ciputat Adalah Sebagai Berikut: a. Menentukan ruang R = NT – Nr = 68 – 46 = 22 b. Menentukan banyak kelas interval BK = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 40 = 1 + 3,33 x 1, 6020 = 6, 93 c. Menentukan panjang interval P = R : BK = 22 : 6 = 3, 66 dibulatkan menjadi 4 d. Membuat tabel distribusi Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Variabel X No. Interval Batas tengah Frekuensi Presentase (%) 1 46 - 49 47,5 2 5% 2 50 - 53 51,5 7 17,5% 3 54 - 57 55,5 9 22,5% 4 58 - 61 59,5 14 35% 5 62 - 65 63,5 5 12,5% 6 66 - 69 67,5 3 7,5% 64 2. Data Deskripsi Perhitungan Realiabilitas Interaksi Sosial Antar Siswa SMP Dua Mei Ciputat a. Menentukan nilai rerata Variabel X Rerata (X) = ∑ X 2312 = = 57,8 n 40 Menentukan Nilai Simpangan dan Standar Deviasi (SD) Simpangan (S) = = n ∑ X 2 − (∑ X ) 2 40.134580 - (2312) 2 = n(n - 1) 40 (40 - 1) 5383200 − 5345344 37856 = = 24,2 1560 1560 Standar Deviasi (SD) = S = 24,2 = 4,91 b. Menentukan Modus ⎛ b ⎞ Modus (Mo) = b + p⎜ ⎟ ⎝ b1 + b 2 ⎠ ⎛ 9 ⎞ ⎛9⎞ = 57,5 + 4⎜ ⎟ = 57,5 + 4 ⎜ ⎟ ⎝9+5⎠ ⎝ 14 ⎠ = 57,5 + 2,57 = 60,07 c. Menentukan Median ⎛1 n−F ⎞ ⎛ 20 − 9 ⎞ ⎟⎟ = 57,5 + 4⎜ b + p ⎜⎜ 2 ⎟ = 57,5 + 3,14 = 60,64 f ⎝ 14 ⎠ ⎠ ⎝ 65 Tabel 4.29 Skor Hasil Belajar IPS Siswa-siswi SMP Dua Mei Ciputat Semester 1 Tahun Ajaran 2009-2010 No. Nama Responden Kelas Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Ira Ravita Ayu Gilang Adji Persada Annisa Ayu Marhamah Desak Gede Novellolita Dhea Mariana Devi Komalasari Winda Rizky Febriyanto M. Rizky Nugraha Adinda Adelia Lilie Nur Indah Sari Fitria Syahdilla Ika Muthoharoh Sandy Lia Inggriani Andriyan Arjuna Montolalu Zahra Amelia Nur fajryan M. Fadhil Fikry Utari Ummi Hayati Risma Handayani Nevada Ririana Ambang Hasmoro Alvian Bagus Saputra Puja Kartini R.Pandhu Jani Aisyah Devitri Puspitasari Lina Wati Dewi Indah Puspitasari M. Aditya Makaka Roni Rahkmani Diah Rahmayanti Ferro Maruly Irdi Destiara Ahmad Risqi Jaswadi M. Zoeni Hidayat Dwi Mei Wati Fajar Rizkifar N = 40 VII. 1 VII. 1 VII. 1 VII. 1 VII. 1 VII. 1 VII. 1 VII. 1 VII. 1 VII. 1 VII. 2 VII. 2 VII. 2 VII. 2 VII. 2 VII. 2 VII. 2 VII. 2 VII. 2 VII. 2 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 1 VIII. 2 VIII. 2 VIII. 2 VIII. 2 VIII. 2 VIII. 2 VIII. 2 VIII. 2 VIII. 2 VIII. 2 60 60 77 70 70 70 60 72 70 83 70 68 68 69 72 80 78 66 78 75 68 66 76 75 72 70 75 72 80 68 75 65 75 66 73 78 70 75 60 68 ∑Y = 2843 66 a. Menentukan ruang R = NT – Nr = 83 – 60 = 23 b. Menentukan banyak kelas interval BK = 1 + 3,33 log n = 1 + 3,33 log 40 = 1 + 3,33 x 1, 6020 = 6, 936 c. Menentukan panjang interval P = R : BK = 23 : 6 = 3, 83 dibulatkan menjadi 4 d. Membuat tabel distribusi Tabel 4.30 Distribusi Frekuensi Variabel Y No. Interval Batas tengah Frekuensi Presentase (%) 1 60 - 63 61,5 4 10% 2 64 - 67 65,5 4 10% 3 68 - 71 69,5 13 32,5% 4 72 - 75 73,5 11 27,5% 5 76 - 79 77,5 5 12,5% 6 80 - 83 81,5 3 7,5% 67 Tabel 4.31 Skor Jawaban Tentang Hubungan Interaksi Sosial Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Dua Mei Ciputat No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Responden Ira Ravita Ayu Gilang Adji Persada Annisa Ayu Marhamah Desak Gede Novellolita Dhea Mariana Devi Komalasari Winda Rizky Febriyanto M. Rizky Nugraha Adinda Adelia Lilie Nur Indah Sari Fitria Syahdilla Ika Muthoharoh Sandy Lia Inggriani Andriyan Arjuna Montolalu Zahra Amelia Nur fajryan M. Fadhil Fikry Utari Ummi Hayati Risma Handayani Nevada Ririana Ambang Hasmoro Alvian Bagus Saputra Puja Kartini R.Pandhu Jani Aisyah Devitri Puspitasari Lina Wati Dewi Indah Puspitasari M. Aditya Makaka Roni Rahkmani Diah Rahmayanti Ferro Maruly Irdi Destiara Ahmad Risqi Jaswadi M. Zoeni Hidayat Dwi Mei Wati Fajar Rizkifar N = 40 X Y 56 53 62 51 58 57 60 60 60 68 56 55 52 62 52 55 61 55 68 68 53 62 60 57 60 59 59 58 57 56 62 53 60 58 59 65 49 58 46 52 60 60 77 70 70 70 60 72 70 83 70 68 68 69 72 80 78 66 78 75 68 66 76 75 72 70 75 72 80 68 75 65 75 66 73 78 70 75 60 68 ∑X = 2312 ∑Y = 2843 68 Tabel 4.32 Perhitungan Memperoleh Data Indeks Korelasi Variabel X (Interaksi Sosial Antar Siswa) dan Y (Hasil Belajar IPS) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Nama Responden Ira Ravita Ayu Gilang Adji Persada Annisa Ayu Marhamah Desak Gede Novellolita Dhea Mariana Devi Komalasari Winda Rizky Febriyanto M. Rizky Nugraha Adinda Adelia Lilie Nur Indah Sari Fitria Syahdilla Ika Muthoharoh Sandy Lia Inggriani Andriyan Arjuna Montolalu Zahra Amelia Nur fajryan M. Fadhil Fikry Utari Ummi Hayati Risma Handayani Nevada Ririana Ambang Hasmoro Alvian Bagus Saputra Puja Kartini R.Pandhu Jani Aisyah Devitri Puspitasari Lina Wati Dewi Indah Puspitasari M. Aditya Makaka Roni Rahkmani Diah Rahmayanti Ferro Maruly Irdi Destiara Ahmad Risqi Jaswadi M. Zoeni Hidayat Dwi Mei Wati Fajar Rizkifar N = 40 X X² Y Y² XY 56 53 62 51 58 57 60 60 60 68 56 55 52 62 52 55 61 55 68 68 53 62 60 57 60 59 59 58 57 56 62 53 60 58 59 65 49 58 46 52 ∑X = 2312 3136 2809 3844 2601 3364 3249 3600 3600 3600 4624 3136 3025 2704 3844 2704 3025 3721 3025 4624 4624 2809 3844 3600 3249 3600 3481 3481 3364 3249 3136 3844 2809 3600 3364 3481 4225 2401 3364 2116 2704 ∑X² = 134580 60 60 77 70 70 70 60 72 70 83 70 68 68 69 72 80 78 66 78 75 68 66 76 75 72 70 75 72 80 68 75 65 75 66 73 78 70 75 60 68 ∑Y = 2843 3600 3600 5929 4900 4900 4900 3600 5184 4900 6889 4900 4624 4624 4761 5184 6400 6084 4356 6084 5625 4624 4356 5776 5625 5184 4900 5625 5184 6400 4624 5625 4225 5625 4356 5329 6084 4900 5625 3600 4624 ∑Y² = 203335 3360 3180 4774 3570 4060 3990 3600 4320 4200 5644 3920 3740 3536 4278 3744 4400 4758 3630 5304 5100 3604 4092 4560 4275 4320 4130 4425 4176 4560 3808 4560 3445 4500 3828 4307 5070 3430 4350 2760 3536 ∑XY = 164844 69 C. Analisa Data Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Dua Mei Ciputat semester 1 tahun ajaran 2009-2010, maka penulis mencari hubungan antara kedua variabel tersebut (variabel X dan variabel Y). Untuk menganalisa data yang sudah terkumpul penulis menggunakan rumus product moment yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y, atau sebaliknya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan varibel Y. rxy = = = = = = N ∑ XY − (∑ X ) (∑ Y ) [ N ∑ X 2 − (∑ X ) 2 ] [ N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 ] 40 (164844 − (2312) (2843) [40 (134580) − (2312) 2 ] [40 (203335) − (2843) 2 ] 6593760 − 6573016 [5383200 − (534544] [8133400 − (8082649)] 20744 (37856) (50751) 20744 1921229858 20744 = 0,473 4383183612 D. Interpretasi Data 1. Interpretasi secara kasar atau sederhana Berdasarkan perhitungan di atas, nilai koefisien korelasi variabel X (interaksi sosial antar siswa) dan variabel Y (hasil belajar IPS), yaitu sebesar rxy = 0, 473. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel tersebut digunakan cara dalam menginterpretasikannya, yaitu memberikan 70 interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan jalan berkonsultasi pada nilai “r” product moment. Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi product moment (rxy) pada umumnya digunakan pedoman atau ancar- ancar sebagai berikut: Tabel Indeks Korelasi “r” Product Moment Besarnya “r” Product Moment (rxy) Interpretasi 0,00-0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y ). 0,20-0,40 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40-0,70 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan. 0,70-0,90 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90-1,00 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. Dengan menggunakan perhitungan di atas, dapat dinyatakan hubungan antara interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berada pada tingkat hubungan yang sedang atau cukupan, karena angka indeks korelasi rxy terletak pada rentang 0,40- 0,70. Dalam memberi interpretasi terhadap rxy terlebih dahulu dirumuskan hipotesa alternatif dan hipotesa nolnya. Ha: Ada korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Ho: Tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. 2. Interpretasi dengan menggunakan nilai rxy terhadap nilai “rtabel”, maka dicari Degress of Freedoom dengan rumus: 71 df = N – nr = 40 – 2 = 38 (konsultasi tabel “r”) Setelah memeriksa tabel nilai “r” product moment dan df 38 tak terdapat dalam tabel, maka penulis pakai angka terdekat dari 38 dengan nilai yang ada pada tabel yaitu df 40. Dengan df sebesar 40 diperoleh rtabel taraf signifikansi 5% sebesar 0,304, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel sebesar 0,393. Ternyata rxy atau ro (yang besarnya = 0,473) adalah jauh lebih besar daripada rtabel (yang besarnya 0,304 dan 0,393). Karena ro lebih besar daripada rtabel, maka Hipotesis Nol Ditolak. Berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Tabel 4.33 Rangkuman Tabel Nilai Koefisisen “r” Product Moment dari Pearson N df 40 38 Signifikan 5% 1% 0,304 0,393 3. Uji Koefisisen Determinasi Rumus koefisisen determinasi: KD = (rxy)² x 100 % = (0,473)² x 100% = 0,2237 x 100% = 22,37% Dari perhitungan di atas diperoleh KD sebesar 22,37% berarti bahwa variabel X (interaksi sosial antar siswa) memiliki korelasi terhadap variabel Y (hasil belajar IPS). Meskipun demikian penulis menyadari bahwa, selain interaksi sosial antar siswa tentu juga ada faktor lainnya ikut dalam pencapaian hasil belajar siswa. 72 4. Hasil Uji Hipotesis Dari hasil perhitungan diperoleh rxy sebesar 0,473, ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y, terbukti rxy > ttabel . Dengan demikian penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa interaksi sosial antar siswa ada hubungannya dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). E. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Adapun kekurangan dan kelemahan dari penelitian ini diantaranya aspek pengetahuan tentang interaksi sosial antar siswa tidak semuanya tercakup dalam penelitian ini. Indikator dari butir-butir soal yang dibuat dalam instrument penelitian kemungkinan belum dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Selain itu, kekurangan dan kelemahan lainnya adalah dari segi perhitungan hasil penelitian mungkin belum sempurna. Untuk itu penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan hasil penelitian ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam hal materi maupun dalam penyajiannya, disebabkan masih terbatasnya pengalaman, kemampuan, dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis sangat berharap bagi peneliti yang ingin mengembangkan atau melanjutkan penelitian yang relevan mengenai Interaksi Sosial Antar Siswa Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dapat melaksanakannya dengan lebih sempurna, baik dari segi teknik ataupun pada proses atau hal-hal lain yang mungkin ditemukan memiliki kekurangan dalam penelitian ini dikarenakan penelitian ini adalah hal baru bagi penulis. Untuk itu penulis berharap akan adanya penelitian yang lebih lanjut. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis berkesimpulan bahwa interaksi sosial antar siswa mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar IPS. Karena interaksi sosial antar siswa merupakan bagian dari salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah. Dengan metode analisa data yang penulis gunakan yaitu korelasi product moment, sesuai dengan pernyataan diatas, bahwa interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ternyata mempunyai hubungan yang cukup signifikan, karena hubungan antara keduanya berada pada nilai 0,473. Dengan demikian terdapat hubungan antara interaksi sosial antar siswa dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), hal ini terlihat dari hasil perhitungan rxy = 0,473 yang berada pada rentang 0,40 – 0,70 yang menunjukkan adanya korelasi yang sedang atau cukupan. Hal ini ditunjukkan pula dengan hasil penelitian pada taraf signifikansi 5% yang menyatakan bahwa rtabel taraf signifikansi 5% sebesar 0,304, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel sebesar 0,393. Ternyata rxy atau ro (yang besarnya = 0,473) adalah jauh lebih besar daripada rtabel (yang besarnya 0,304 dan 0,393). Karena ro lebih besar 73 74 daripada rtabel, maka Hipotesis Nol Ditolak. Berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. B. Saran Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan penelitian, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan, antara lain: 1. Bagi peneliti yang ingin mengembangkan atau melanjutkan penelitian ini diharapkan dengan sampel berbeda, lebih banyak sampel, dan tidak hanya satu sekolah. Diajukan supaya sampel bisa lebih banyak dari penelitian ini supaya mendapat hasil yang lebih baik. 2. Bagi para pendidik atau guru hendaknya selalu memberikan pengarahan tentang belajar yang baik kepada siswa. Dengan demikian tujuan dari kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial dapat terlaksana dengan baik. 3. Bagi pemimpin sekolah diharapkan agar lebih memaksimalkan hasil belajar para siswa terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 4. Bagi Siswa-siswi dapat dijadikan sebagai landasan evaluasi serta motivasi untuk berlomba-lomba dalam mencapai hasil belajar yang lebih baik dengan cara lebih bersungguh-sungguh dan giat dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. 1,1999. Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, Cet. 4, 1993. Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta:PT Rineka Cipta, Cet. 4, 2003. Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, Cet. 1, 2005. Faisal, Sanapiah, Format- Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007. Ibrahim, Nurdin, Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka dengan Hasil Belajar Siswa SLTP T, No. 12, Teknodik, 2003. _____________, Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer, Vol. 15, No. 1, Jurnal Pendidikan dan Kebudyaan, Januari 2009. Idris, Zahara, Dasar- dasar Kependidikan, Bandung: Angkasa, 1982. Iska, Zikri Neni, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother,s. 2008. Jihad Asep dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Presindo, 2008. Narwoko, J. Dwi, Sosiologi Teks Pengantar & Terapan, Ed. 1, Jakarta: Kencana, 2004. Nurdin, M. Amin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi Pengantar untuk Memahami Konsep- konsep Dasar, Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet 1, 2006. Philipus, Ng. dan Dr. Nurul Aini, Sosiologi dan Politik, Ed. 1, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006. Purwanto, Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar, No. 16, Teknodik, 2005. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. ke- 5, 2004. 75 76 Rasyad, Aminuddin, Teori Belajar dan pembelajaran, Jakarta:UHAMKA Press, Cet. ke- 4, 2003. Razak, Yusron (ed.), Sosiologi Sebuah Pengantar, Jakarta: Laboratorium Sosiologi Agama, Cet. 1, 2008. Sadirman, Interaksi dan Motivasi belajar- mengajar, Ed. 1, Jakarta: Rajawali, Cet. 3, 1990. Sapriya., et al, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung: UPI PRESS, Cet. 1, 2006. Sarwono, Sarlito W, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. ke9, 2003. Setiadi, Elly M. et al, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana, Cet. 3, 2008. Shaleh, Abdul Rahman, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, Cet.1, 2008. Sholeh, Hadziq, SMA Muhammadiyah Lasem, Vol. 5 No. 1, Widyatama, Maret 2008. Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006. Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Ed. 1, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2006. _____________, Pengantar Statistik Pendidikan, Ed. 1, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Edisi revisi ke- 10, Bandung: CV. Alfa Beta, 2003. Supardan, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet 1, 2008. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Ed. 5, Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada, cet.13, 2005. Susanti, Rini, Bentuk Tes dan Tingkah Laku Belajar., No. 12, Teknodik, 2003. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pedekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. 77 Walgito, Bimo, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), Ed. IV, Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 1978. http://skripsi.unila.ac.id/2009/08/03/hubungan-antara-sikap-siswa-terhadappengetahuan-ips-dan-interaksi-kegiatan-belajar-dengan-prestasi-belajarips-ekonomi-siswa-kelas-vii-semester-genap-di-smpn-3-terbanggi-besartahun-pelajaran-2008/ http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/article/view/1867 http://definisi.net/index.php?category=Definisi-Sosial http://massofa. Wordpress. Com/2008/02/06/bidang-kajian-sosiologi-daninteraksi- sosial/ Tabel 4.4 Penghitungan Uji Coba Instrumen 1 No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 1 2 2 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 1 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 4 3 3 2 3 1 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 6 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 7 3 2 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 8 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 2 9 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 2 2 4 3 3 10 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 3 2 3 3 11 3 1 4 2 3 3 3 2 4 3 2 1 2 3 2 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 Skor Item 12 13 14 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 2 3 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 15 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 16 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 17 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 1 3 3 1 3 3 2 3 3 1 4 3 18 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 1 3 4 4 3 3 3 2 3 19 3 3 4 1 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 2 1 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 20 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 21 3 1 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 22 2 3 1 3 3 1 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 23 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 24 2 1 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 25 3 3 1 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 1 3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 2 Jumlah 71 64 78 63 69 72 74 73 71 85 68 65 65 74 67 68 72 69 81 81 68 73 76 72 76 71 46 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 102 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 124 2 2 2 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 102 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 121 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 104 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 124 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 108 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 127 2 2 4 4 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 119 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 121 2 2 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 1 3 106 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 113 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 115 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 118 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 117 3 2 3 3 3 3 3 4 1 4 2 2 2 2 109 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 1 113 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 115 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 2 116 3 4 2 2 4 2 3 1 3 2 2 3 2 3 112 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 110 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 2 3 2 3 108 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 114 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 115 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 112 70 70 71 72 74 68 73 71 71 78 62 71 60 68 2845 47 Tabel 4.6 Daftar Skor Interaksi Sosial Antar Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 No. Ira Ravita Ayu Gilang Adji Persada Annisa Ayu Marhamah Desak Gede Novellolita Dhea Mariana Devi Komalasari Winda Rizky Febriyanto M. Rizky Nugraha Adinda Adelia Lilie Nur Indah Sari Fitria Syahdilla Ika Muthoharoh Sandy Lia Inggriani Andriyan Arjuna Montolalu Zahra Amelia Nur fajryan M. Fadhil Fikry Utari Ummi Hayati Risma Handayani Nevada Ririana Ambang Hasmoro Alvian Bagus Saputra Puja Kartini 1 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 5 4 1 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 3 2 3 6 4 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 4 3 3 1 3 3 3 2 7 4 3 3 1 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 8 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 4 9 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 1 3 4 4 4 3 3 2 10 2 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 Skor Item 11 12 13 2 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 3 2 1 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3 14 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 15 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1 2 16 4 3 4 1 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 2 1 3 3 4 3 3 4 3 2 2 17 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 1 3 3 1 3 3 2 4 3 1 4 18 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 1 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 19 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 20 3 2 4 2 3 3 3 2 4 3 2 1 2 3 2 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3 ∑ 56 53 62 51 58 57 60 60 60 68 56 55 52 62 52 55 61 55 68 68 53 62 60 57 60 51 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 R.Pandhu Jani Aisyah Devitri Puspitasari Lina Wati Dewi Indah Puspitasari M. Aditya Makaka Roni Rahkmani Diah Rahmayanti Ferro Maruly Irdi Destiara Ahmad Risqi Jaswadi M. Zoeni Hidayat Dwi Mei Wati Fajar Rizkifar 3 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 1 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 Jumlah 3 3 4 2 2 4 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 1 3 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 1 3 59 59 58 57 56 62 53 60 58 59 65 49 58 46 52 2312 52 78 Lampiran 1 ANGKET UNTUK SISWA (Isi angket yang berhubungan dengan interaksi sosial antar siswa) Petunjuk Pengisian Berikut ini ada beberapa pernyataan yang saya ajukan. Sebelum mengisi, baca dan pahami lebih dulu dengan baik setiap pernyataan. Kemudian kamu diminta untuk memilih kolom yang sesuai dengan diri kamu dengan cara memberi tanda (√) pada salah satu pernyataan yang tersedia. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, baik atau buruk. Karena itu, kamu sepenuhnya bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan diri kamu. Mohon periksa kembali dan usahakan jangan sampai ada satu pernyataan yang tidak terjawab. Jawaban yang kamu berikan tidak mempengaruhi nilai pelajaran kamu di sekolah. 1. Ketika bertemu dengan teman yang menyapa kamu di sekolah, kamu akan membalas dengan sapaan a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 2. Kamu membina hubungan baik dengan teman kamu di sekolah a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 3. Bergaul dengan teman-teman di sekolah sangat menyenangkan a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 4. Kamu lebih senang berbicara dengan teman-teman ketika sedang istirahat dari pada berdiam diri di kelas 79 a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 5. Menghubungi teman ketika tidak masuk sekolah untuk menanyakan pelajaran a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 6. Pada saat belajar kelompok, kamu lebih suka mengemukakan pendapat a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 7. Kamu akan sedih, apabila teman kamu tidak naik kelas a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 8. Bila sedang mengerjakan tugas, kamu senang bila mengerjakannya bersama teman-teman dari pada sendiri a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 9. Kamu lebih suka ke sekolah bersama teman-teman a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 10. Ketika kamu mempunyai masalah dengan teman kamu di sekolah, maka kamu akan langsung membicarakannya 80 a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 11. Kamu memberi kabar kepada teman kamu, jika tidak masuk sekolah karena sakit atau izin a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 12. Bertanya teman, ketika ada materi yang belum dipahami a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 13. Jika ada teman kamu yang sakit, kamu akan menjenguknya a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 14. Dengan belajar kelompok, kamu akan lebih mudah dalam belajar a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 15. Kamu lebih suka ke perpustakaan bersama teman-teman a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 16. Setelah bertanya kepada teman, kamu menjadi lebih mengerti pelajaran yang dipelajari 81 a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 17. Jika teman kamu meminta bantuan, kamu akan senang hati membantunya a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 18. Belajar kelompok dapat meningkatkan nilai kamu a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 19. Kamu memperhatikan dengan baik, jika teman kamu sedang berbicara a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 20. Jika ada teman kamu yang putus asa, maka kamu akan memberinya semangat a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju 82 Lampiran 2 Nukilan Tabel Nilai Koefisisen Korelasi “r” Product Moment dari Pearson untuk berbagai df df. (degrees of feedom) atau db (derajat bebas) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 35 40 45 50 60 70 80 Banyak variabel yang dikorelasikan: 2 Harga "r" pada taraf signifikansi: 5% 1% 0,997 1,000 0,950 0,990 0,878 0,959 0,811 0,917 0,754 0,874 0,707 0,834 0,666 0,798 0,632 0,765 0,602 0,735 0,576 0,708 0,553 0,684 0,532 0,661 0,514 0,641 0,497 0,623 0,482 0,606 0,468 0,590 0,456 0,575 0,444 0,561 0,433 0,549 0,423 0,537 0,413 0,526 0,404 0,515 0,396 0,505 0,388 0,496 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470 0,361 0,463 0,355 0,456 0,349 0,449 0,325 0,418 0,304 0,393 0,288 0,372 0,273 0,354 0,250 0,325 0,232 0,302 0,217 0,283 83 90 100 125 150 200 300 400 500 10000 0,205 0,195 0,174 0,159 0,138 0,113 0,098 0,088 0,062 0,267 0,254 0,228 0,208 0,181 0,148 0,128 0,115 0,081 *Dinukil dari: Henry E. G arrett, Statistics in Psychology and Education, (New York: Longmans, Green and co.), hlm, 437-439, dengan penyesuaian seperlunya; sesuai dengan kebutuhan variabel yang dikorelasikan hanya dibatasi 2 buah. RIWAYAT HIDUP Nama : Ria Kurniawati Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 26 April 1987 Alamat : Komp. Pondok Bahar Permai Jl. Utama Blok R1 No. 46 Rt 008/06 Kel. Pondok Bahar Kec. Karang Tengah, Tangerang-Banten Agama : Islam Nama Ayah : Holis Nama Ibu : Djuliana Riwayat Pendidikan : 1. SDN Duri Kosambi 06 Jakarta Lulus Tahun 1999 2. MTsN 08 Kresek Lulus Tahun 2002 3. MAN 12 Jakarta Lulus Tahun 2005 Jakarta, Mei 2010 Penulis