TREN PEMBELIAN PRODUK ONLINE SHOPPING PADA USAHA

advertisement
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menegah, 1 (1), 1-10
ISSN 2477-2836
TREN PEMBELIAN PRODUK ONLINE SHOPPING
PADA USAHA KECIL MENENGAH DI SURAKARTA
Ginanjar Rahmawan
STIE Surakarta
Email: [email protected]
Abstrak
Tren berbelanja diadaptasi oleh masyarakat Indonesia, mulai dari great sale, midnight shopping, shopping
fair sampai yang sedang tren sekarang adalah berbelanja melalui internet atau yang biasa disebut online
shopping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara variable kepercayaan emosional,
kepercayaan kognitif, dan daya tarik iklan terhadap minat pembelian online produk UKM di Surakarta.
Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode penelitian kuantitatif. Responden dalam
pene­litian ini adalah semua konsumen UKM yang sudah memiliki online shopping, baik melalui website
maupun melalui social media (Facebook, Twitter, Instagram). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh prositif antara variable kepercayaan emosional, kepercayaan kognitif, dan daya tarik
iklan terhadap minat pembelian online produk UKM di Surakarta.
Kata Kunci: kepercayaan emosional, kepercayaan kognitif, dan daya tarik iklan, minat, UKM, online
shopping.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk itu perlu pentingnya kepercayaan dalam
bisnis online telah lama merupakan suatu sarat untuk
mem­fasilitasi transaksi antara pihak-pihak bisnis
dengan harapan bahwa pihak lain tidak akan ber­
perilaku oportunis dengan mengambil keuntungan
dari situasi (Gefen et al. 2003). Kepercayaan terjadi
ketika satu pihak percaya kepada tindakan pihak
lain. Akibatnya, untuk percaya kepada merek atau
jasa, pelanggan atau pengguna harus melihat kualitas
menjadi positif. Kepercayaan telah diakui memiliki
peran penting dalam mempengaruhi hubungan
komitmen dan loyalitas pelanggan terhadap layananlayanan tertentu (Trisnawati,dkk. 2012).
Berbelanja via internet lebih mudah dan lebih cepat,
dalam pengertian melewati proses tawar-menawar
yang sudah mempunyai mekanisme masing-masing
di setiap situs. Penjualan secara online pun mampu
memangkas biaya marketing dan distribusi bahkan
tidak harus membayar biaya human resources.
(www.qbheadlines.com)
Dengan memanfaatkan teknologi internet
perda­gangan bisa semakin maju. Internet dengan
berbagai situs serta sistem didalamnya merupakan
instrument yang disiapkan untuk suatu bentuk per­
dagangan yang men­jangkau konsumen di level
nasional dan internasional secara lebih efektif,
misal­­nya seseorang dapat memilih dan membeli
barang dan jasa melalui internet. Pembayaran meng­
gunakan account yang dimiliki dan melakukan
tran­saksi secara online dengan kartu kredit atau
debit. Namun model perdagangan ini juga memiliki
kelemahan dikarenakan rendahnya kepercayaan
konsumen terhadap transaksi online ini, untuk itu
di perlukan pembentukan persepsi yang positif bagi
para konsumen (Romadhon, 2013).
UKM, adalah salah satu situs e-commerce
fashion yang besar di Indonesia dengan rata-rata per
hari mencapai 150.000 pengunjung. UKM mem­
peroleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia
Indo­nesia (MURI) sebagai Situs Per­dagangan
fashion terbesar di Indonesia. Rekor tersebut di­
ca­pai oleh UKM karena perkembangannya yang
pesat dalam kurun waktu satu tahun.
Strategi pemasaran yang dilakukan UKM Indo­
nesia adalah memberikanKehadiran media sosial,
ter­masuk forum online diskusi, blog, situs jejaring
1
2
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
sosial, mikroblog, dan situs review online sangat 2. Apakah kepercayaan emosional berpengaruh
ter­hadap minat pembelian online produk UKM
mem­­­fasilitasi konsumen untuk mem­publikasikan
dan berbagi tinjauan mereka pada produk, jasa,
di Indonesia?
atau pengecer berdasarkan pengalaman pembelian 3. Apakah daya tarik iklan berpengaruh terhadap
mereka (Trusov, Bucklin, & Pauwels, 2009). Melalui
minat pem­belian online produk UKM di Indo­
ulasan online, atau yang dikenal sebagai sebaran
nesia?
kabar informasi online (eWOM/ electronic wordof-mouth), telah menjadi bentuk informasi yang 4. Apakah kepercayaan kognitif, kepercayaan
emo­­si­onal dan daya tarik iklan secara bersamamempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
sama berpengaruh terhadap minat pembelian
Beberapa penelitian yang meneliti kepercayaan
online produk UKM di Indonesia?
online, terbukti bahwa efek dari hubungan sosial dan
jaringan pada vendor online telah melatar belakangi
TELAAH PUSTAKA
peran keper­cayaan hubungan personal yang kuat
secara signifikan (Granovetter 1985). Kemudian
penelitian yang masih ada pada kepercayaan secara Kepercayaan Emosional
umum diperiksa hanya dari ke­percayaan kognitif Kepercayaan emosional adalah ikatan emosional dari
(kepercayaan berdasarkan alasan yang baik) orang yang percaya kepada orang yang dipercayai
meskipun kepercayaan emosional yang dibutuhkan dan keinginan mereka untuk percaya pada orang yang
di luar kepercayaan kognitif untuk para konsumen dipercayai (Lewis dan Wigert, 1985). Sedangkan
membuat sebuah lompatan terhadap harapan mereka menurut McAllister (1995) maupun Johnson dan
(Mollering 2002).
K. Grayson (2005) menyatakan bahwa kepercayaan
Selain itu daya tarik iklan melalui media internet
ter­nyata cukup efektif, dibuktikan dengan hasil
hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) bahwa dari total 63 juta pengguna
internet pada tahun 2012 (24,23% dari jumlah
penduduk Indonesia), sekitar 36 juta melakukan
belanja online. Daya tarik dapat dibedakan menjadi
dua kategori yaitu daya tarik rasional dan daya
tarik emosional. Daya tarik rasional dalam iklan
adalah daya tarik iklan yang memfokuskan pada
kebutuhan fungsi­onal, kegunaan, atau keber­
manfaatan suatu produk dan memfokuskan pada
produk dan manfaat yang di­peroleh jika meng­
gunakan produk tersebut (Belch dan Belch,
2001:275). Selanjutnya, daya garik emosional da­
lam iklan adalah daya tarik yang berhubungan
dengan kebutuhan sosial dan psikologis sehingga
kon­sumen ter­motivasi untuk membeli produk yang
diiklankan (Belch dan Belch 2001:276).
Perumusan Masalah
emosional merupakan kepercayaan yang didasarkan
oleh emosional dari satu pihak kepada mitranya yang
meliputi perhatian, kepedulian, kebebasan sharing
perasaan maupun perasaan kehilangan.
Terdapat 4 tipe respon afektif yang meliputi
respon positif maupun negatif sebagaimana dise­
butkan oleh Peter dan J.C. Olson (1999, 38), yaitu:
a. Emosi, yaitu respon afektif yang paling kuat
seperti rasa takut maupun marah. Dapat juga
ter­kait dengan respon psikologis (rasa pada
badan) misalnya meningkatnya tekanan darah,
keringat dingin, mulut kering, air mata maupun
gangguan perut.
b. Perasaan khusus (specific feelings), merupakan
reaksi psikologis yang kurang kuat seperti rasa
sedih, rasa jijik.
c. Suasana hati (moods), yaitu tingkatan intensitas
afektif yang lebih rendah dari specific feelings.
Termasuk dalam respon afektif ini adalah rasa
jenuh, rasa segan, rasa tak peduli.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah d. Evaluasi produk, merupakan respon afektif
yang dibahas sebelumnya, maka masalah yang akan
yang agak lemah, contohnya: rasa suka-tidak
diteliti dalam jurnal ini dapat dirumuskan sebagai
suka, baik-buruk, menyenangkan-tidak menye­
berikut:
nangkan.
1. Apakah kepercayaan kognitif berpengaruh ter­
hadap minat pembelian online produk UKM di
Indonesia?
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
3
Kepercayaan kognitif
d. Pemikiran, yaitu proses aktivitas kognitif yang
terjadi selama keseluruhan proses.
Teori sistem kepribadian kognitif-afektif menjelas­
kan ba­gai­mana seorang individu secara psikologis
memediasi dampak stimulus dan kemudian meng­
Fungsi sistem kognitif sebagaimana penjelasan
hasilkan perilaku kompleks khas (Mischel, 1973). di atas adalah untuk menginterpretasikan, merasakan,
Ini telah dikembangkan untuk merasionalisasi per­ memahami dan mempertimbangkan aspek-aspek
bedaan individu dalam perilaku sosial (Bandura, sig­nifikan dari pengalaman seseorang. Melalui sist­
1986). Teori ini berpendapat bahwa individu ber­ em kognitif ini akan menimbulkan kepercayaan
beda dalam bagaimana mereka mengkategorikan yang pada akhirnya akan mengarahkan tindakan
dan mengkodekan rangsangan situasional, dan atau perilaku seseorang.
bagai­mana pengkodean seperti mengaktifkan dan
berinteraksi dengan unit kognitif dan afektif dari
keadaan mental mereka (Mischel & Shoda, 1995).
Daya Tarik Iklan
Kepercayaan kognitif adalah kepercayaan dari
seorang pelanggan pada kemampuan penyedia laya­
nan(Wang, 2009), dimana kemampuan penyedia
layanan ini meliputi kompetensi, kehandalan, de­
dikasi dan pengalaman kerja (McAllister, 1995).
Kepercayaan kognitif ini timbul dari aku­mulasi
pengetahuan yang menjadikan salah satu pihak dapat
membuat prediksi mengenai kemungkinan mitra
akan bertahan pada kesepakatannya. Pengetahuan
yang dihasilkan dari kepercayaan kognitif menurut
Johnson dan K. Grayson (2005) adalah observasi
perilaku dalam suatu hubungan dan reputasi yang
dicatat dalam hubungan tersebut. Timbulnya
kepercayaan kognitif ini diinterpretasikan oleh
sistem kognitif. Sistem kognitif seseorang menurut
Peter dan J.C. Olson (1999, 40) menunjukkan proses
mental yang terdiri dari:
a. Pemahaman, yaitu proses menginterpretasi
atau me­nentukan pengertian aspek spesifik dari
suatu lingkungan. Ketika seseorang mengin­
terpre­tasikan informasi dalam lingkungannya
dan menciptakan pengertian atau pengetahuan
baru dinamakan dengan pembelajaran kognitif.
Pembelajaran kognitif tentang produk maupun
jasa ini didapatkan melalui pengalaman meng­
gunakan secara langsung maupun secara tidak
langsung mendapatkan informasi dari orang lain
yang menggunakan produk atau jasa tersebut.
Dalam dunia usaha pemasaran, kegiatan mem­
perkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan
kembali manfaat produk kepada pembeli disebut
sebagai kegiatan promosi. Kegiatan promosi dengan
mempergunakan media ko­munikasi massa maka
dapat disebut periklanan. Periklanan menurut
Swas­ta dan Irawan (1997: 350) merupakan bentuk
presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,
barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Swasta dan Irawan (1997: 350) menjelaskan bahwa
maksud dari sponsor diatas adalah pihak-pihak yang
bisa menjadi sponsor, yaitu tidak hanya perusahaan
saja, tetapi juga lembaga non laba (seperti lembaga
pemerintahan, perguruan tinggi, dan sebagainya)
dan individu-individu.
Daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu
pada pendekatan yang digunakan untuk menarik
perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen
terhadap suatu produk. Wang, Cheng dan Chu (2012,
1) mengatakan daya tarik iklan bertujuan untuk
memotivasi konsumen untuk mengambil tin­dakan
khusus atau mempengaruhi sikap mereka terhadap
produk tertentu. Berkaitan dengan daya tarik iklan,
Widyatama (2008, p.25) menambahkan bahwa
iklan merupakan sarana penunjang dalam program
promosi, oleh karena itu daya tarik iklan sangat
dibutuhkan agar pesan yang disampaikan mem­
punyai dampak yang diinginkan oleh peng­iklan
b. Pengevaluasian, yaitu proses mempertimbang­
kan apa­kah aspek dari lingkungan atau suatu Minat Beli Konsumen
perilaku adalah baik atau buruk, positif atau Minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul
negatif, sesuai atau tidak sesuai.
setelah menerima rangsangan dari produk yang di­
c. Perencanaan, yaitu proses menentukan bagai­ lihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk men­
mana memecahkan masalah atau mencapai coba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul
keinginan untuk membeli agar dapat meimilikinya (
tujuan.
Kotlet, 2005:205)
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
4
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
Kemajuan daya beli masyarakat luas menjadi
salah satu nilai positif untuk para produsen, dengan
se­makin meningkatnya daya beli masyarakat maka
akan semakin banyak kesempatan produsen dalam
menjual produknya namun dalam hal ini produsen
ditantang untuk mempengaruhi konsumen agar
mau membeli produknya, hal ini bukanlah hal
yang mudah mengingat konsumen sekarang cerdas
dan kritis. Konsumen tentu saja dapat mengambil
berbagai informasi seperti melihat rekomendasi,
testimoni, Merk, sebelum melakukan keputusan
pembelian. Hal perilaku konsumen ini didukung
oleh Kinnear dan Taylor (2003) dalam Sukmawati
(2006:302), yaitu merupakan bagian dari komponen
perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi,
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum
keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
Menurut Bearman (2001) yang ditulis dan
diadaptasi oleh Semuel, Wijaya (2008: 35-54), tum­
buhnya purchase intention atau minat beli seseorang
diakibatkan oleh unsur-unsur yang terdiri dari tiga
tahapan:
1. Rangsangan
Merupakan suatu syarat ditujukan untuk men­
dorong atau menyebabkan seseorang ber­
tindak.
riset dianggap merupakan representasi dari seluruh
populasi (Sugiyono, 2012, p.7).
Responden dalam penelitian ini adalah
semua kon­sumen UKM yang mempunyai akun
face­book dan menyukai facebook fanpage dari
UKM
Indonesia
(https://www.facebook.com/
UKMIndonesia).
Variabel dalam penelitian ini dibedakan men­
jadi:
1. Kepercayaan emosional
Varibel ini mengukur penilaian kepercayaan
yang didasarkan oleh emosional dari satu pihak
kepada mitranya yang meliputi perhatian, kepe­
dulian, kebe­basan sharing perasaan maupun pe­
rasaan kehilangan.
2. Kepercayaan kognitif
Varibel ini mengukur kepercayaan sebagai pili­
han rasional para pembeli yang dimotivasi oleh
perhitungan sadar adanya keuntungan.
3. Daya tarik iklan
2. Kesadaran
Daya tarik iklan (advertising appeal) menga­cu
pada pendekatan yang digunakan untuk me­
narik per­hatian konsumen dan mem­pengaruhi
konsumen terhadap suatu produk.
Merupakan sesuatu yang memasuki pemikiran 4. Minat beli konsumen
seseorang dan dipengaruhi oleh produk dan jasa Varibel ini mengukur sesuatu yang timbul se­
itu sendiri.
telah me­nerima rangsangan dari produk yang
dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk
3. Pencarian informasi
mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya
Informasi intern yang bersumber dari pribadi
timbul keinginan untuk membeli agar dapat
konsumen itu sendiri dalam memilih produk
meimilikinya
ataupun jasa yang dapat memuaskan dirinya,
informasi ekstern yang diperoleh dari luar
konsumen itu, misalnya melalui iklan ataupun
Penelitian ini menggunakan angket atau kue­
sumber sosial (teman, keluarga, dan kolega).
sioner, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel
Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah
metode penelitian kuantitatif, yaitu pendekatan
pe­ne­litian yang menekankan pada keluasan infor­
masi (bukan kedalaman) sehingga metode ini
cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan
variabel yang terbatas, sehingga data atau hasil
denan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple
choice questions) dan pertanyaan terbuka (open
question). Metode ini digunakan untuk memperoleh
data tentang persepsi desain interior dari responden.
Instrument yang digunakan untuk mengukur
variabel penelitian dengan menggunakan skala
likert 5 poin. Penelitian ini mengunakan sejumlah
statement dengan skala 5 yang menunjukkan setuju
atau tidak setuju terhadap statement tersebut.
1 = sangat tidak setuju
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
5
atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban responden terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
2 = tidak setuju
3 = netral (ragu-ragu)
4 = setuju
5 = sangat setuju
Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang
terfokus pada responden dan obyek. Jadi peneliti
dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda
dari tiap–tiap responden.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
IBM SPSS Statistics 19 sebagai salah satu sarana
peng­olahan data. SPSS (Statistical Package for the
Social Sciences) adalah sebuah program komputer
yang digunakan untuk membuat analisis statistika.
Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah
dengan menggunakan metode Alpha-Cronbach.
Stan­­dard yang digunakan dalam menentukan reliabel
dan tidaknya suatu variabel penelitian umumnya
adalah perbandingan antara nilai r-hitung dengan r-tabel
pada taraf kepercayaan 95 % atau tingkat signifikansi
5%. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan
metode Alpha-Cronbach, maka nilai r-hitung diwakili
oleh nilai alpha. Menurut Santoso (2001, h.227),
apabila cronbach’s alpha hitung lebih besar dari
pada r-tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka
suatu instrumen penelitian dapat disebut reliabel.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan analisa terhadap item dengan
bantuan program SPSS ver.16.00 menggunakan
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu analisis reliability, maka diperoleh skala variabel
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel sebagai berikut:
Tabel 1
Uji Reliabilitas Terhadap Kepercayaan Emosional, Kepercayaan Kognitif Dan Daya Tarik Iklan
Terhadap Minat Pembelian Produk Online UKM
Variable
Cronbach’s Alpha
Titik Kritis
Keputusan
Keterangan
kepercayaan emosional
0.820
0.60
H0 ditolak
reliabel
kepercayaan kognitif
0.821
0.60
H0 ditolak
reliabel
daya tarik iklan
0.824
0.60
H0 ditolak
reliabel
minat pembelian
0.859
0.60
H0 ditolak
reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS ver.16.0
Berdasarkan ketentuan jika nilai Cornbach’s
Alpha pada tabel realiability statistik sama dengan
atau lebih besar dari 0.60 maka pertanyaan tersebut
adalah reliable (dapat dihandalkan). Nilai reliabilitas
yang diperoleh dengan model Cronbach’s Alpha
sebesar 0.820 dan daerah titik kritis penerimaan 0.60,
karena 0. 820 > 0.60, maka pertanyaan-pertanyaan
pada variabel kepercayaan emosional yang diajukan
tersebut sudah reliable (dapat dihandalkan).
Nilai reliabilitas yang diperoleh dengan model
Cronbach’s Alpha sebesar 0. 821 dan daerah titik
kritis penerimaan 0.60, karena 0.821 > 0.60, maka
pertanyaan-pertanyaan pada variabel kepercayaan
kognitif yang diajukan tersebut sudah reliable (dapat
dihandalkan) dan Nilai reliabilitas yang diperoleh
dengan model Cronbach’s Alpha sebesar 0.824 dan
daerah titik kritis penerimaan 0.60, karena 0.824
> 0.60, maka pertanyaan-pertanyaan pada variabel
daya tarik iklan yang diajukan tersebut sudah reliable
(dapat dihandalkan) dan Nilai reliabilitas yang
diperoleh dengan model Cronbach’s Alpha sebesar
0.859 dan daerah titik kritis penerimaan 0.60, karena
0.859 > 0.60, maka pertanyaan-pertanyaan pada
variabel minat pembelian yang diajukan tersebut
sudah reliable (dapat dihandalkan)
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
6
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas pada asumsi klasik bertujuan
untuk menguji apakah pada model regresi ditemu­
kan korelasi antar variabel independen satu dengan
variabel independen lainnya. Apabila terjadi korelasi
antar sesama variabel independen dalam suatu rang­
kaian sampel tertentu, jika variabel satu inde­penden
berubah, maka variabel independen yang lain akan
cenderung berubah juga.
Model regresi yang baik adalah model regresi
yang tidak memiliki gejala multikolinearitas artinya
tidak terdapat korelasi antar variabel independen satu
dengan variabel independen lainnya. Gejala multi­
kolinearitas pada suatu model regresi dapat dilihat
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai
tolerance. Dasar pengambilan keputusannya adalah
apabila nilai VIF > 10, maka model regresi memiliki
gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai
tolerance lebih kecil dari 0.10 (tolerance< 0.10), maka
model regresi memiliki gejala multikolinearitas.
Tabel 2
Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Correlations
t
Sig.
Collinearity
Statistics
ZeroPartial Part Tolerance VIF
order
B
Std.
Error
1.905
.670
kepercayaan
emosional
.740
.115
.578
6.436 .000
.784
.513 .344
.354
2.825
kepercayaan
kognitf
.478
.175
.537
2.725 .007
.734
.245 .146
.473
7.606
daya tarik iklan
516
.195
.443
5.110 .000
.736
.102 .059
.560
9.759
1. (Constant)
Beta
2.844 .005
a. Dependent Variable: minat pembelian
Sumber: Data diolah dengan SPSS ver.16.0
Hasil uji multikolinearitas pada tabel 2 di
atas menunjukkan bahwa variabel kepercayaan
emosional memiliki nilai tolerance sebesar 0.354
dan nilai VIF sebesar 2.825. Variabel kepercayaan
kognitf memiliki nilai tolerance 0.473 dan nilai VIF
sebesar 7.606. Variabel daya tarik iklan memiliki
nilai tolerance 0. 560 dan nilai VIF sebesar 9.759.
Dari uji tersebut dapat diketahui bahwa nilai
tolerance ketiga variabel independen lebih besar dari
0,10 (tolerance > 0,10) dan nilai VIF ketiga variabel
independen kurang dari 10 (VIF<10), maka dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pada model
regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas.
Uji Regresi Linnier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mera­
malkan bagaimana fluktuasi variabel dependen me­
lalui dua atau lebih variabel independen. Dalam
penelitian ini ada tiga varabel independen yang
akan digunakan yaitu kepercayaan emosional, ke­
percayaan kognitf, dan daya tarik iklan, sedangkan
yang menjadi variabel dependennya adalah minat
pembelian online produk UKM
Hasil analisis regresi linier berganda antara
variable kepercayaan emosional, kepercayaan kog­
nitf, dan daya tarik iklan , terhadap minat pem­belian
online produk UKM adalah sebagai berikut:
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
7
Tabel 3
Hasil Regresi Variable Kepercayaan Emosional, Kepercayaan Kognitf, Dan Daya Tarik Iklan
Terhadap Minat Pembelian Online Produk UKM
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
Standardized
Coefficients
t
Sig.
2.844
.005
B
Std. Error
1.905
.670
kepercayaan emosional
.740
.115
.578
6.436
.000
kepercayaan kognitf
.478
.175
.537
2.725
.007
daya tarik iklan
.516
.195
.443
5.110
.000
1. (Constant)
Beta
a. Dependent Variable: minat pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS ver.16.00
Dari hasil perhitungan SPSS di atas dapat
diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda
untuk varia­bel independen variable kepercayaan
emosional, kepercayaan kognitf, dan daya tarik iklan
Terhadap minat pembelian online produk UKM
sebagai berikut:
Ŷ = 1.905 + 0. 740 X1 + 0.478 X2 + 0. 516 X3 + e
Nilai b3 (koefisien daya tarik iklan ) sebesar
0.516 menunjukkan adanya pengaruh positif atau
penerimaan daya tarik iklan terhadap peningkatan
minat pembelian online produk UKM , berarti bah­
wa tiap kenaikan sebesar satu satuan pada daya
tarik iklan akan meningkatkan minat pembelian
online produk UKM sebesar 0.478 dengan asumsi
kepercayaan emosional tetap.
Hasil perhitungan analisis mengidentikasikan
bahwa nilai a (konstanta) sebesar 1.905 berarti Uji Hipotesis dan Analisis
jika tidak ada variabel independen kepercayaan
Uji t
emosional, kepercayaan kognitf, dan daya tarik
iklan, maka pe­ningkatan minat pembelian online Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 2 dari hasil regresi
linier sederhana dengan penjelasan sebagai sebagai
produk UKM akan sebesar 1.905.
berikut:
Nilai b1 (koefisien kepercayaan emosional)
sebesar 0.740 menunjukkan adanya pengaruh positif H1: Terdapat pengaruh kepercayaan emosional
terhadap peningkatan minat pembelian online
atau penerimaan kepercayaan emosional terhadap
produk UKM .
peningkatan minat pembelian online produk UKM,
berarti bahwa tiap kenaikan sebesar satu satuan pada
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
kepercayaan emosional akan meningkatkan minat sederhana, variabel fa kepercayaan emosional di­
pembelian online produk UKM
sebesar 0.740 peroleh koefisien regresi nilai t hitung = 6.436 dengan
dengan asumsi kepercayaan kognitf tetap.
tingkat signifikansi 0.000
Nilai b2 (koefisien kepercayaan kognitf) sebesar
0.478 menunjukkan adanya pengaruh positif atau
pe­nerimaan kepercayaan kognitf terhadap pening­
katan minat pembelian online produk UKM, ber­
arti bahwa tiap kenaikan sebesar satu satuan pada
kepercayaan kognitf akan meningkatkan minat
pembelian online produk UKM sebesar 0.478 de­
ngan asumsi daya tarik iklan tetap.
Dengan menggunakan batas signifikansi 0.05,
didapat t tabel sebesar 0.676 .Ini berarti t hitung lebih
besar dari t tabel, yaitu 6.436 lebih besar dari 0.676,
berarti Ho ditolak dan Ha diterima.Dengan demikian
maka hipotesis penelitian pertama (H1) dapat
diterima atau terbukti. Arah koefisien regresi po­
sitif berarti bahwa faktor kepercayaan emosional
me­miliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
8
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 3 dari hasil
peningkatan minat pembelian online produk UKM.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa keper­ regresi linier sederhana dengan penjelasan sebagai
cayaan emosional penting dan berpengaruh dalam sebagai berikut:
meningkatkan minat pembelian online produk H : Terdapat pengaruh daya tarik iklan terhadap
3
UKM.
pe­ningkatan minat pembelian online produk
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 3 dari hasil
UKM .
regresi linier sederhana dengan penjelasan sebagai
Berdasarkan hasil analisis regresi linier seder­
sebagai berikut:
hana, variabel kepercayaan kognitf diperoleh nilai
H2: Terdapat pengaruh kepercayaan kognitf ter­ koefisien regresi sebesar 0.516 dan t hitung = 5.110
hadap peningkatan minat pembelian online dengan tingkat signifikansi 0.000
produk UKM .
Dengan menggunakan batas signifikansi 0.05,
Berdasarkan hasil analisis regresi linier se­ didapat t tabel sebesar 0.676. Ini berarti t hitung lebih besar
derhana, variabel kepercayaan kognitf diperoleh dari t tabel, yaitu 5.110 lebih besar dari 0.676, berarti
nilai koefisien regresi sebesar 0.478 dan t hitung = Ho ditolak dan Ha diterima.Dengan demikian maka
hipotesis penelitian kedua (H2) dapat diterima
2.725 dengan tingkat signifikansi 0.000
Dengan menggunakan batas signifikansi 0.05, atau terbukti. Arah koefisien regresi positif berarti
didapat t tabel sebesar 0.676. Ini berarti t hitung lebih besar bahwa daya tarik iklan memiliki pengaruh positif
dari t tabel, yaitu 2.725 lebih besar dari 0.676, berarti yang signifikan terhadap peningkatan minat
Ho ditolak dan Ha diterima.Dengan demikian maka pembelian online produk UKM . Dengan kata lain
hipotesis penelitian kedua (H2) dapat diterima dapat disimpulkan bahwa daya tarik iklan penting
atau terbukti. Arah koefisien regresi positif berarti dan berpengaruh dalam meningkatkan minat pem­
bahwa kepercayaan kognitf memiliki pengaruh po­ belian online produk UKM .
sitif yang signifikan terhadap peningkatan minat
pem­belian online produk UKM . Dengan kata lain Uji F (ANOVA)
dapat disimpulkan bahwa kepercayaan kognitf
penting dan berpengaruh dalam meningkatkan minat Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel
kepercayaan emosional, kepercayaan kognitf, dan
pembelian online produk UKM .
daya tarik iklan secara bersama-sama (simultan)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat
pembelian online produk UKM . Hasil analisis uji F
dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1. Regression
661.499
3
220.500
78.118
.000a
Residual
327.426
116
2.823
Total
988.925
119
a. Predictors: (Constant), daya tarik iklan , kepercayaan emosional, kepercayaan kognitf
b. Dependent Variable: minat pembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS ver.16.0
Berdasarkan tabel 4 di atas hasil pengujian dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh F hitung
hipotesis dengan menggunakan SPSS Ver. 16.00 sebesar 78.118 dan signifikansi 0.000. Sementara
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
9
F tabel dilihat pada taraf signifikansi 5% dengan df Uji R2 (Koefisien Determinasi)
pembilang (k-2) dan df penyebut (n-k) maka diperoleh Analisis koefisien determinasi bertujuan untuk
F tabel yaitu F(1:157) = 3.90. Oleh karena F hitung lebih mengetahui seberapa besar kemampuan variabel–
variabel independen (kepercayaan emosional,
besar dariF tabel , yaitu 78.118 lebih besar dari 3.90
kepercayaan kognitf, dan daya tarik iklan) secara
dan signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05, berarti
bersama–sama dalam menjelaskan variabel
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka
dependen (minat pembelian online produk UKM ).
hipotesis penelitian ketiga (H4) dapat diterima
Dari hasil analisis dengan menggunakan program
atau terbukti. Dengan demikian dapat disimpulkan
SPSS Ver. 16.00 dapat dilihat nilai R2 (Adjusted R
bahwa variabel kepercayaan emosional, kepercayaan
Square) pada tabel 5 di bawah ini
kognitf, dan daya tarik iklan secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
minat pembelian online produk UKM .
Tabel 5
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.818a
.669
.660
1.680
a. Predictors: (Constant), daya tarik iklan , kepercayaan emosional, kepercayaan kognitf
b. Dependent Variable: minat pembelian
Sumber : Hasil pengolahan SPSS ver.16.00
Dari tabel 5 di atas hasil korelasi r sebesar
0,818, hal ini memberi arti bahwa secara bersamasama hubungan kepercayaan emosional, keper­
cayaan kognitf, dan daya tarik iklan dengan minat
pembelian online produk UKM mempunyai hu­
bungan yang positif, searah, dan sangat tinggi. Jika
nilai kepercayaan emosional, kepercayaan kognitf,
dan daya tarik iklan naik, maka nilai minat pembelian
online produk UKM juga akan naik. Nilai koefisien
determinasi R2(AdjustedR Square) sebesar 0,669 atau
66,9%.Artinya kontribusi variabel–variabel bebas
secara bersama–sama yaitu kepercayaan emosional,
kepercayaan kognitf, dan daya tarik iklan terhadap
minat pembelian online produk UKM
adalah
sebesar 66,9%. sedangkan sisanya sebesar 33,1%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Terdapat pengaruh signifikan antara kepercayaan
emosional terhadap minat pembelian online produk
UKM. Menurut McKnight et al. (2002) meringkas
kepercayaan kognitif menjadi tiga kategori penting:
kompetensi, ke­bajikan, dan integritas. Kompetensi
mengacu pada sejauh mana konsumen melihat
sebuah toko online akan memiliki keterampilan
dan kemampuan untuk berperilaku seperti yang
mere­ka butuhkan (Mayer, Davis, & Schoorman,
1995). Kebajikan adalah persepsi konsumen bahwa
pengecer akan berperilaku mematuhi kepentingan
mereka (Hong & Cho, 2011). Integritas menangkap
persepsi konsumen tentang kejujuran dan pemenuhan
janji pengecer (McKnight et al., 2002).
Terdapat pengaruh signifikan antara kepercayaan
kog­nitf terhadap minat pembelian online produk
UKM. Ada banyak persyaratan yang membantu
konsumen un­tuk menaruh kepercayaan kepada
KESIMPULAN
pengecer online. Ini ter­masuk informasi dan reputasi
Berdasarkan pada pembahasan diatas di simpulkan dari vendor (Fuller et al. 2007), ekuitas merek, re­
komendasi word-of-mouth menge­nai merek secara
bahwa :
positive, dan pengetahuan berbasis pengalaman
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
10
Rahmawan: Tren Pembelian Produk Online
konsumen terhadap aspek keamanan (Kim et al. Möllering, G. (2002), ‘The nature of trust: from
2008a). Tapi bagaimana dengan interaksi online
Georg Simmel to a theory of expectation,
awal, di mana konsumen tidak memiliki pengetahuan
interpretation and suspension’, Sociology,
sebelumnya tentang e-retailer? Menurut McKnight et
35(2), 403–20.
al. (1998, hal. 474), “kepercayaan awal antara pihak
Belch, George & Belch, Michael A. (2001).
tidak akan didasarkan pada jenis pengalaman atau
Advertising and promotion: An. Integrated
pengetahuan langsung, melainkan akan didasarkan
Marketing
Communications
Perspective.
pada disposisi individu untuk percaya atau isyarat
Boston: McGraw-Hill.
kelembagaan yang memungkinkan satu orang untuk
Lewis, J. D., & Weigert, A. (1985). Trust as a social
percaya terhadap yang lainnya”.
reality.Social Forces,63,967–985.
Terdapat pengaruh signifikan antara daya tarik
iklan terhadap minat pembelian online produk UKM Daniel J. McAllister.The Academy of Management
JournalVol. 38, No. 1 (Feb., 1995), pp. 24-59
. Iklan adalah satu dari alat promosi yang paling
umum digunakan perusahaan untuk memberikan Devon Johnson, and Kent Grayson, Cognitive and
daya tarik, menginformasikan, membujuk, dan
affective trust in service relationships. Journal
meng­ingatkan pembeli sasaran atau masyarakat.
of Business Research 58 (2005) 500 – 507
Me­lalui iklan, sebuah produk dapat dikenal dan
Peter, J. P., dan Olson, J. C. 2002. Consumer
dicari oleh khalayak (Octaviasari, 2011:3).
Behavior”. 6th. New York: McGrawHill
Saran
Dengan demikian, kepercayaan online merupakan
suatu pembeda utama yang menentukan keberhasilan
atau kegagalan perusahaan melakukan bisnis mereka
melalui Internet. Lebih penting lagi, dalam transaksi
online di mana pihak tidak diketahui satu sama lain,
suatu kepercayaan awal menentukan apakah atau
tidak transaksi akan terjadi.
Mischel, 1973. Toward A Cognitive Social
Learning Reconceptualization Of Personality.
Psychological review1973,Vol.80,No.4,252283Walter Mischel and Yuichi Shoda, A
Cognitive-Affective System Theory of
Personality: Reconceptualizing Situations,
Dispositions, Dynamics, andInvariancein
Personality Structure , Psychological Review
1995,Vol.102,No.2,246-268
Sebuah website pengecer dapat menjadi sumber Swastha Dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran
Modern.Yogyakarta : Liberty
informasi yang penting untuk meningkatkan keper­
cayaan . Oleh karena itu, kepercayaan dalam website Wang, Cheng, Chu. (2012). Effect of Celebrity
adalah sangat penting yang dapat membentuk sikap
Endorsements on Consumer Purchase
terhadap minat pembelian dari konsumen.
Intentions: Advertising Effect and Advertising
Appeal as
DAFTAR PUSTAKA
Gefen, David; Karahanna, Elena; and Straub, Detmar
W.. 2003. “Trust and TAM in Online Shopping:
An Integrated Model,” MIS Quarterly, (27: 1).
Mediators. Human Factors and Ergonomics in
Manfacturing & Service Industries
Widyatama, Rendra. (2008). Pengantar periklanan.
Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran,
Michael Trusov, Randolph E. Bucklin, & Koen
Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks. Kelompok
Pauwels,2009. Effects of Word-of-Mouth
Gramedia
Versus Traditional Marketing: Findings from
an Internet Social Networking Site. Journal of Stice, E., & Bearman, S.K. (2001). Body image
and eating disturbances prospectively predict
Marketing. Vol. 73 (September 2009), 90–102
increases in depressive symptoms in adolescent
Granovetter,1985. Economic Action and Social
girls : A growth curve analysis. Developmental
Structure: The Problem of Embeddedness.
Psychology, 37(5), 597-607.Electronic Library
American journal of Sociology, Volume 91,
(AISeL), Paper 207.
Issue 3, 481-510
Jurnal Kewirausahaan dan Usaha Kecil Menengah, 1 (1), 1-10
Download