Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini M ODEL P ERMAINAN S AINS B ERSUMBER L INGKUNGAN S EKITAR DI PAUD T ERPADU T IM P ENGEMBANG : Machmud Hidayat, Rochaeni Esa Ganesa, Apidin Hasanudin Ami Rahmawati, Arie Ekadharma, Chinta Darma, Siti Syundussiah Kontributor: PAUD Terpadu Assakinah, Desa Kiarajangkung, Kec. Sukahening, Kab.Tasikmalaya PAUD Terpadu Nur Azizah, Kp. Jatimekar No.39o Desa Bojongmalaka, Kec. Baleendah, Kab.Bandung Tahun: 2013 A. PENDAHULUAN Masa usia dini merupakan masa ketika anak mengalami perkembangan psikis dan pertumbuhan fisik yang pesat (eksplosif). Keadaan inilah yang disimpulkan sebagai masa penting yang perlu dimanfaatkan sebaik dan 87 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini seefisien mungkin sesuai perkembangannya oleh para orang tua untuk mempersiapkan individu yang siap menghadapi masa selanjutnya. Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut usia emas. Peraturan Pemerintah no. 32 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup untuk prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Pasal tersebut tak terkecuali harus terwujud pada Pendidikan Anak Usia Dini. Walaupun masih banyak perdebatan di kalangan ahli pendidikan anak mengenai kegiatan yang dilakukan anak dalam proses belajar mengenal berbagai hal. Pada akhirnya perdebatan tersebut mengerucutkan pendapat menjadi beberapa definisi yang menggambarkan kegiatan anak tersebut ke dalam istilah “melakukan” (do), “eksplorasi” (explore), dan “bermain” (playing). Namun beberapa dari mereka meyakini bahwa ruh dari proses pembelajaran anak usia dini itu adalah bermain apakah bentuknya melakukan ataupun mengeksplorasi sesuatu. Menurut Schaefer (2010), bermain adalah kegiatan utama yang disukai anak usia dini untuk menghabiskan waktunya. Anak Usia Dini memerlukan pengalaman langsung dan nyata agar pengalamannya tersebut dapat mengendap dalam ingatannya, sebab kapasitas kognitif mereka belum siap untuk menerima informasi seperti pada orang dewasa. Oleh karenanya bermain bagi anak usia dini mutlak harus menyenangkan, minim perintah dan tidak mengatur mereka secara kaku. Bermain dapat menjadi tendensi yang mutlak dalam mencapai lingkup perkembangan Anak Usia Dini yang telah disusun dalam Peraturan Menteri no. 58 tahun 2009 kepada Anak Usia Dini. Dengan demikian, penyampaian pembelajaran apapun bagi Anak Usia dini yang sesuai dengan tingkat 88 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini pencapaian perkembangan usia anak sangat memungkinkan untuk disampaikan termasuk pembelajaran sains di dalamnya. Bermain dalam sebuah permainan sains mengharapkan anak usia dini mampu melewati tahapan bermain dari yang sekedar menyenangkan (joyfull) hingga yang mengasyikan (immersion). Dengan demikian permainan sains mampu mencapai standar tingkat pencapaian perkembangan anak yang telah ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Permen no. 58 tahun 2009, Pembelajaran sains bagi Anak Usia Dini dimulai pada tingkat pencapaian perkembangan anak Usia 3-4 tahun dan dapat dikembangkan secara maksimal pada usia 5-6 tahun. Permainan sains untuk anak usia dini difokuskan pada pembelajaran mengenai diri sendiri, alam sekitar dan gejala alam. Permainan sains diharapkan dapat (1) Membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, (2) Membantu menumbuhkan minat pada anak usia dini untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian sekitarnya, (3) Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala-gejala akan alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan. Intinya permainan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung mengenai sains pada Anak Usia Dini. Namun kenyataan yang terjadi, permainan sains yang dilakukan saat ini cenderung bersifat eksperimen yang tidak melibatkan anak secara penuh bahkan anak cenderung sebagai penonton. Adapun anak mengikuti permainan tersebut dia memahaminya sebagai hal asing yang sulit untuk dipahami secara praktis dan aplikatif. Model ini berperan sebagai jembatan antara keduanya, sebagai pengantar pendidikan sains (early sciences) bagi anak usia dini. Permainan sains berprinsip pada bermain aktif, menyenangkan dan efektif. Permainan sains ini akan memberikan kesempatan bagi anak usia dini untuk memahami dari hal nyata ke tidak nyata. Prinsip lainnya, permainan sains perlu 89 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini bersumber lingkungan sekitar. Permainan sains diharapkan dapat mendorong penggunaan dan sedapat mungkin mengakomodir lingkungan sekitar dimana anak berada sehingga mampu dijangkau oleh anak seperti permainan tradisional, kegiatan keseharian, media dan bahasa lokal. Terakhir Berbasis kompetensi dasar anak. Di Indonesia secara umum perkembangan anak usia dini dibagi dalam 5 kompetensi dasar yaitu perkembangan secara fisik (motorik kasar dan halus), kognitif, bahasa, sosialemosional serta nilai moral dan keagamaan. Kelima kompetensi dasar ini dijadikan acuan dalam merumuskan permainan sains selain menyesuaikan dengan 4 (empat) standar yang ditetapkan pemerintah melalui Permen 58 tahun 2009 Secara khusus Model Permainan Sains ini dapat digunakan oleh pendidik PAUD di Lingkungan PAUD Terpadu, namun secara umum model ini dapat digunakan oleh penyelenggara, pengelola, pendidik, orang tua dan masyarakat yang peduli terhadap Pendidkan Anak Usia Dini. Sedangkan manfaat Secara umum yang bisa diambil setelah mempelajari model permainan sains ini, diantaranya adalah: 1) Lebih mudah dipahami dan dilakukan oleh pendidik dan peserta didik karena dibuat dengan pembelajaran aktif (active learning), yaitu pembelajaran sains dengan berpusat pada anak didik. 2) Permainan dirancang untuk lebih menarik minat sains anak dimana diawali dengan kegiatan bermain terlebih dahulu sebagai langkah penting untuk memunculkan perhatian dan daya tarik (take attention) anak sehingga anak memiliki kesiapan untuk mengikuti kegiatan sains yang sesungguhnya (mengobservasi obyek sains secara nyata). Setelah anak terlarut dalam kegiatan sains yang sesungguhnya, kegiatan bisa dilanjutkan kembali dengan permainan. Tujuannya untuk lebih menguatkan pemahaman anak terhadap sains yang diberikan. Di sinilah prinsip bermain, yang merupakan hal penting bagi anak, diimplementasikan. Kegiatan bermain dengan 90 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini pembelajaran sains menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dengan demikian anak menjadi semakin tertarik untuk mengenal sains lebih jauh. 3) Jenis permainan lebih bervariasi sesuai dengan lingkup sains yang bisa diberikan kepada anak (biologi, fisika, kimia, kelestarian alam dan lingkungan, serta bumi dan jagat raya) 4) Lebih mudah dilakukan karena menggunakan sumber-sumber yang ada di lingkungan sekitar anak 5) Jenis permainan disesuaikan dengan tahapan usia dan perkembangan anak serta rambu-rambu yang menjadi acuan dalam pembelajaran sains, yaitu lebih bersifat konkrit dan anak terlibat secara langsung sehingga proses terjadinya hubungan sebab akibat dapat dilihat dan dialami secara langsung oleh anak, lebih memungkinkan anak melakukan eksplorasi (penggalian) tentang berbagai hal yang ada di sekelilingnya, memungkinkan anak membangun pengetahuan sendiri, lebih dapat mengembangkan kemampuan anak untuk menjawab apa yang akan terjadi dari adanya sesuatu bukan mengapa hal itu terjadi. B. DASAR TEORI Pengertian permainan sains yang dimaksud dalam model ini adalah suatu kegiatan pembelajaran atau pengenalan sains yang disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini, dimana proses penyampaiannya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip bermain (sebagai salah satu jenis dari konsep bermain). Prinsip-prinsip bermain tersebut diantaranya: sesuai dengan tahapan perkembangan anak, berorientasi pada kebutuhan anak, bermain sambil belajar, bersifat aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan. Tujuan dari permainan sains ini adalah untuk memberikan pengenalan sains kepada anak dalam tarap sederhana. 91 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini Suatu permainan dikatakan memiliki atau mengandung nilai sains apabila kegiatan bermain yang dilakukannya mampu menyatukan seluruh perhatian dan fisik anak, menyenangkan bagi anak, memberi pengalaman langsung kepada anak artinya obyek sainsnya jelas dan bisa diobservasi secara langsung oleh anak, serta berprinsip pada bermain aktif artinya anak terlibat secara aktif dalam proses permainan. Kaitan permainan sains terhadap berbagaii aspek perkembangan anak Permainan sains yang disampaikan dalam model ini memiliki beberapa kaitan terhadap aspek perkembangan anak, antara lain: 1. Nilai-nilai agama dan moral Mengenalkan kepada anak berbagai benda dan gejala alam yang ada di lingkungan sekitarnya sebagai ciptaan Tuhan sehingga anak memiliki kecintaan terhadap Tuhannya. Menanamkan kecintaan anak terhadap lingkungannya 2. Motorik Permainan sains dilakukan dengan melibatkan seluruh pancaindera dan gerak fisik anak, sehingga seluruh aspek motorik, baik halus maupun kasar, dapat dikembangkan. Misalnya: Motorik halus: anak dapat melakukan gerakan terkoordinasi antara tangan dan mata, anak dapat melakukan eksplorasi dan inovasi dengan alat/ media yang ada di lingkungan sekitarnya Motorik kasar: anak dapat melakukan berbagai gerakan meniru gerakan benda-benda yang ada di sekitarnya, seperti binatang, pohon, dan mengkoordinasikan beberapa gerakan sekaligus. 3. Kognitif Permainan sains dilakukan melalui pembelajaran bermain aktif (active learning), kegiatan inti sains dapat berwujud kegiatan mengobservasi, mengidentifikasi, membandingkan, mengelompokkan, memperkirakan 92 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini (memprediksi), melakukan eksperimen sederhana, dan menyimpulkan. Metode-metode ini dapat memperkaya wawasan anak untuk selalu ingin tahu, ingin mencoba dan mencoba. Sehingga permainan ini dapat mengarahkan dan mendorong anak menjadi seorang yang percaya diri, kreatif, penuh inisiatif, dan inovatif serta memunculkan pemahaman anak terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan makhluk hidup maupun tak hidup serta kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya 4. Bahasa Permainan dilakukan secara berkelompok sehingga terjadi komunikasi antara anak dengan pendidik dan antar anak. Memungkinkan anak untuk menyampaikan pikiran, perasan dan pengalamannya. Anak dapat menyebutkan nama, sifat, ciri-ciri, dan manfaat dari berbagai benda dan kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya termasuk bagaimana proses terjadinya. 5. Sosial emosional Melatih anak untuk memahami aturan, berpikir logis, bersikap cermat, tidak mudah menyerah, Melatih anak untuk mengendalikan perasaan, menghargai orang lain, menunjukkan antusiasme dalam melakukan permainan, memiliki rasa percaya diri dan memiliki rasa sayang terhadap apa yang dimilikinya. Memunculkan kepedulian anak terhadap lingkungan 93 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini C. KOMPONEN PENYUSUNAN PERMAINAN SAINS BERSUMBER LINGKUNGAN SEKITAR Komponen permainan sains bersumber lingkungan sekitar terdiri dari 5 komponen, antara lain : 1. Prinsip Permainan Sains Berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak Memberikan rasa aman Menyajikan kegiatan yang menarik (the wonder of science) Memungkinkan anak mengkonstruksi pengetahuan sendiri Memugkinkan anak menjawab persoalan “apa” daripada “mengapa” Lebih menekankan proses daripada produk Memungkinkan anakmenggunakan bahasa dan matematika Selektif, kreatif dan inovatif Memanfaatkan lingkungan sekitar 2. Kompetensi Pendidik Menguasai karakter peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual. Menguasai prinsip, pendekatan dan strategi pembelajaran dengan maksud pendidik mampu mengemas pesan-pesan sains secara sederhana kepada anak. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan permainan sains dalam bentuk perencanaan semester, mingguan, harian. Menerapkan kegiatan bermain yang bersifat holistik, menyenangkan, kreatif dan inovatif, maksudnya pendidik mampu mencari cara atau media komunikasi yang sesuai karakteristik anak, alamiah dan tidak banyak intervensi orang dewasa. Memanfaatkan media dan sumber belajar dilingkungan sekitar anak. 94 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan anak didik sehingga mampu memahami ungkapan (ekpresi) sains yang ditampilkan anak. Melaksanakan penilaian pembelajaran. Melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3. Kegiatan Pembelajaran Program Pembelajaran pada permainan sains bertujuan membantu anak untuk berfikir logis, analisis, kritis, dan sintesis yang membangun pengetahuan baru. Hal- hal tersebut diperlukan oleh anak agar mempunyai kemampuan berfikir yang baik, harapannya kemampuan tersebut dapat mempengaruhi sikap/perilakunya di masa depan. a) Aspek Pengembangan dan Kompetensi Hasil Belajar Secara umum, ruang lingkup aspek pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini meliputi berbagai hal yang ada dalam diri dan lingkungan anak. Sedangkan secara khusus, ruang lingkup aspek-aspek pengembangan dan kompetensi hasil belajar di bagi menjadi dua program kegiatan, sebagai berikut : Program Kegiatan Pembentukan Perilaku meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama dan pengembangan sosial emosional 95 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini Program Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar meliputi pengembangan bahasa, pengembangan kognitif dan pengembangan fisik/motorik. b) Indikator Kemampuan Indikator kemampuan merupakan hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satu kompetensi hasil belajar. Indikator dalam Program kemampuan Kegiatan Belajar merupakan indikator kemampuan minimal yang disusun berdasarkan gradasi tingkat kemampuan. Dalam satu rancangan pembelajaran dapat dikembangkan satu atau beberapa aspek perkembangan anak secara terpadu, karena pada dasarnya pengembangan perilaku dan kemampuan dasar bersifat integral. Program pembelajaran sains direncanakan pada hari khusus sains (science day) yang didalamnya mencakup lima aspek perkembangan dan dilakukan secara tematik. Pendidik dan pengelola mempunyai kewenangan untuk bersepakat menentukan hari sains tersebut apakah dilakukan seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Hari sains ini dirancang sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak (indikator), tema, dan sub tema yang telah ditentukan dalam program semester. 4. Pendekatan Pembelajaran Pembelajaran Sentra Pembelajaran Area Pemberlajaran Kelompok Pembelajaran Klasikal 96 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini 5. Jenis Permainan Sains Permainan sains akan yang dibahas dalam model ini berdasarkan hasil pengembangan dan ujicoba adalah sebagai berikut: Permainan sains yang terkait ilmu hayat (life science) a) Permainan mencari anggota tubuh yang hilang b) Permainan panca indra c) Permainan tanaman d) Permainan rantai makanan e) Permainan mencari telur Permainan sains yang terkait dengan makhluk tak hidup (physical science) a) Permainan air dan udara b) Permainan bayangan c) Permainan gravitasi d) Permainan tenggelam,terapung e) permainan larut, tidak larut f) permainan gunung meletus Permainan sains yang terkait dengan lingkungan (environment science) a) Permainan banjir b) Permainan longsor c) Permainan perilaku hidup sehat D. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN DAN STRATEGI PERMAINAN SAINS BERSUMBER LINGKUNGAN SEKITAR 1. Langkah-langkah Penyusunan Permainan Sains a. Pengembangan ide sesuai tema dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menelaah Tingkat Pencapaian Perkembangan 97 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini 2) Merumuskan konsep sains 3) Menyederhanakan konsep b. Merancang kegiatan permainan c. Menguji permainan Langkah selanjutnya adalah menguji permainan. Uji coba dilakukan bersama rekan pendidik yang lain agar mendapat masukkan dan perbaikan. Dari kegiatan Uji coba ini kita dapat menjawab pertanyaan berikut: 1) apakah aturan permainan memungkinkan untuk dilakukan? 2) apakah perintah/kalimat mudah dimengerti? 3) Apakah melibatkan semua anak sebagai peserta permainan? 4) Apakah alat dan bahan mudah didapat dan digunakan? 5) Apakah media, alat, sarana dan prasarana dapat mendukung permainan? Setelah poin-poin terkoreksi, susun perbaikan kembali permainan dan dapat telah skenario diujicoba kembali. Demikian selanjutnya hingga benar-benar sempurna. 2. Membuat Rencana kegiatan Harian Langkah selanjutnya yang harus pendidik lakukan adalah menyusun rencana kegiatan harian yang akan dilakukan anak. Kegiatan main ini terkait dengan penyediaan alat yang diperlukan untuk mendukungnya. Permainan sains ini merupakan bagian dari seluruh rangkaian dalam suatu proses pembelajaran. Permainan sains dapat dilakukan diawal pembelajaran sebagai kegiatan pembuka (apersepsi) atau sebagai kegiatan 98 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini akhir (penguatan). Kegiatan inti dari rangkaian pembelajaran menjadi langkah pemikiran berikutnya. Apakah kegiatan ini akan mengobservasi, mengidentifikasi, membandingkan, mengelompokkan, memperkirakan (memprediksi), bereksperimen, dan menyimpulkan. Apapun bentuk kegiatan yang dipilih diharapkan melibatkan anak secara langsung karena akan memberi dampak yang sangat baik bagi pengetahuan yang didapat anak. 3. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan permainan dapat disesuaikan dengan pola yang digunakan sebagai berikut : Pembelaran klasikal Pembelajaran kelompok Pembelajaran area Pola sentra 4. Melaksanakan Evaluasi Penilaian pembelajaran sains pada anak usia dini bukan menilai hasil yang diperoleh anak tetapi lebih kepada proses yang sudah dilakukan oleh anak sehingga anak mengetahui sederhana konsep dari sains tersebut. Penilaian kegiatan pembelajaran anak dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dari mulai anak datang sampai anak siap pulang. 99 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini Beberapa cara evaluasi yang dapat dilakukan untuk melihat perkembangan anak, diantaranya melalui: a. Observasi atau pengamatan Melalui pengamatan diharapkan data perkembangan anak selama mengikuti kegiatan sains dapat diperoleh secara rinci dan akurat, serta tidak ada bagian yang terlewatkan. b. Catatan anekdot Melalui catatan anekdot dapat dilihat sikap dan prilaku anak yang khusus baik yang positif maupun negatif yang muncul pada saat anak mengikuti kegiatan sains, hal ini sangat berguna bagi pembinaan dan penentuan keputusan serta layanan khusus lainnya. c. Cheklist Percakapan sangat berguna untuk menggali secara langsung tentang apa yang dirasakan, dipikirkan dan diinginkan anak. Pada saat melakukan percakapan sebaiknya pendidik sains selalu memegang daftar ceklis perkembangan anak. d. Unjuk kerja Unjuk kerja dalam kegiatan sains pada anak dapat dilakukan secara kelompok, berpasangan ataupun individu, yang terpenting padaaktivitas sains bukan hanya hasilnya, tetapi bagaimana proses sains dilaksanakan oleh anak. 5. Strategi Permainan Sains Strategi permainan yang digunakan pada model ini dikerucutkan menjadi 3 (tiga) pola yaitu: a. Pengantar Pada pola ini kegiatan permainan sains berfungsi sebagai pengantar agar anak lebih tertarik dan 100 berminat mengikuti kegiatan sains Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini kegiatan sains yang sesungguhnya (mengobservasi obyek sains secara nyata), sehingga kegiatan permainan sains dilakukan diawal kegiatan sebelum pendidik melakukan kegiatan inti. Kegiatan Sains Permainan Evaluasi b. Penguatan Pada pola ini kegiatan permainan sains berfungsi sebagai penguatan, setelah anak terlibat aktif dalam kegiatan sains yang sesungguhnya, kegiatan pembelajaran dapat dilanjutkan dengan permainan sains. Tujuannya adalah untuk lebih menguatkan pemahaman anak terhadap sains yang diberikan. Kegiatan permainan sains dilakukan diakhir kegiatan setelah pendidik melakukan kegiatan inti. Kegiatan Sains Permainan Evaluasi c. Gabungan Pada pola ini kegiatan permainan sains berfungsi sebagai pengantar dan penguatan, permainan sains dimaksudkan untuk memunculkan perhatian dan daya tarik anak terlebih dahulu sehingga anak memiliki kesiapan untuk mengikuti kegiatan sains yang sesungguhnya (mengobservasi obyek sains secara nyata). Setelah anak terlibat aktif dalam kegiatan sains yang sesungguhnya, kegiatan pembelajaran dapat dilanjutkan kembali dengan permainan sains dengan maksud untuk lebih menguatkan pemahaman anak terhadap sains yang diberikan. Kegiatan bermain dengan pembelajaran sains menjadi satu 101 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini kesatuan yang tak terpisahkan. Dengan demikian anak menjadi semakin tertarik untuk mengenal sains lebih jauh. Permainan Kegiatan Sains Evaluasi Permainan Secara keseluruhan ketiga pola permainan dapat dilihat pada Pengantar skema sebagai berikut: Permainan Sains Kegiatan Sains Penguatan Evaluasi Permainan Gabungan Sains Berdasarkan skema pembelajaran tersebut, pemilihan strategi yang digunakan dalam kegiatan permainan sains kepada anak sangat tergantung perkembangannya. pada Oleh pengalaman, karenanya usia pendidik dan tingkat PAUD mengetahui betul karakteristik dari setiap tahapan usia anak. 102 harus Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini E. PENUTUP Pembelajaran Sains membantu pemahaman anak usia dini tentang konsep sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, membantu menumbuhkan minat pada anak untuk mengenal dan mempelajari bendabenda serta kejadian sekitarnya, membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep menjelaskan sains untuk gejala-gejala akan alam dan memecahkan masalah dalam Namun pada pembelajaran belum kehidupan. prosesnya yang mampu dilakukan mewujudkan harapan-harapan tersebut bahkan menjadi beban bagi pendidik dan anak didik itu sendiri. Model Permainan Sains Bersumber Lingkungan Sekitar di PAUD Terpadu menjawab tantangan dengan memberikan panduan bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD untuk menerapkan Proses Permainan Sains menjadi salah satu upaya pembelajaran dalam persiapan anak didik menghadapi pembelajaran sains sebenarnya. Di sisi lain permainan sains menjadi upaya kreatif yang terencana bagi pendidik PAUD dalam proses pembelajaran sains di Pendidikan Anak Usia Dini. Model ini terutama ditujukan bagi pendidik PAUD baik di Taman kanakkanak (TK) maupun Kelompok Bermain (KB) yang terkumpul pada PAUD Terpadu. Pendidik PAUD memiliki peranan penting untuk mewujudkan penerapan model ini secara efektif dengan menguasai dan mampu menerapkan belajar aktif (active learning) sehingga mampu memberikan pengalaman tak terlupakan mengenai sains pada anak didik. 103 59 Sinopsis Model Pendidikan Anak Usia Dini Model dan kelengkapannya merupakan acuan yang ditawarkan bagi penyelenggara PAUD untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran sains di PAUD. Agar proses itu menjadi semakin mudah, pendidik diharapkan menambah pengetahuan lain mengenai sains, melatih dan mengembangkan diri dalam mencari teknik-teknik mengajar terbaru. Proses tersebut yang dapat menyempurnakan model ini menjadi sempurna dan aplikatif. 104