KARYA TULIS ILMIAH SEDERHANA FENOMENA BULLYING DI KALANGAN REMAJA Disusun oleh : SAFIRA HAFIZHAH RAZAN IX-C SMP NEGERI 2 MARGAHAYU KAB. BANDUNG 2014-2015 DAFTAR ISI Judul Halaman …………………………………………………………………. Kata Pengantar ………………………………………………………………… i Daftar Isi ………………………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………….... 2 1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………….. 2 1.4 Metode Penulisan ………………………………………………………… 2 1.5 Sistematika Penulisan …………………………………………………….. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bullying ……………………………………………………..... 4 2.2 Latar Belakang Keluarga Memengaruhi Tindakan Bullying ……………... 5 2.3 Faktor Popular Memengaruhi Tindakan Bullying ………………………… 5 2.4 Pengaruh Media Terhadap Tindakan Bullying …………………………..... 5 2.5 Cara Menghindari Tindakan Bullying …………………………………….. 6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 7 3.2 Saran ……………………………………………………………………….. 7 Daftar Pustaka ………………………………………………………………….. 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bullying merupakan tindakan negatif yang dilakukan perorangan atau kelempok pada seseorang secara terus menerus. Sekarang bullying sudah sangat meresahkan, pelaku dan korban perilaku bullying kini sudah tidak mengenal usia. Dari mulai anak usia dini atau SD hingga remaja akhir pasti ada tindakan mem-bullying. Hasil penelitian saya melalui berbagai sumber menemukan bahwa, tingkat bullying paling tinggi adalah di kalangan remaja. Semakin tinggi level mereka semakin besar peluang mereka untuk mem-bullying. Adanya bullying bukan hanya karena iseng, melainkan ada faktor lain yang menyebabkan maraknya bullying di kalangan remaja. Penyebab terjadinya bullying adalah adanya permasalahan dimasa lalu dengan korban dan pelaku juga memanfaatkan kepopularnya di sekolah untuk mendapat dukungan dari teman-teman maupun gurunya, menonton acara televisi yang tidak bermanfaat, kurangnya perhatian dan status dari keluarga juga menjadi faktor penyebab anak berperilaku bullying. Korban yang menjadi sasaran mereka adalah anak pemalu, pendiam, usianya atau tingkatannya lebih kecil. Dampak bullying bisa membuat korbannya sangat tertekan hingga merasa tidak percaya diri, stress, terkucilkan, takut, trauma, menurunnya prestasi di sekolah, pola belajar, interaksi korban dengan teman-teman disekitarnya, bahkan bisa membuat korban melakukan perilaku menyimpang untuk menghindari tindakan bullying. Tujuan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi tindakan bullying pada remaja. Memberikan wawasan menegenai bullying kepada anak-anak remaja agar bisa menghindari perbuatan menyimpang ini. 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah pada karya tulis ini adalah : 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan bullying? 1.2.2 Apakah latar belakang keluarga memengaruhi adanya tindakan bullying? 1.2.3 Apakah faktor keinginan popular memengaruhi tindakan bullying? 1.2.4 Apakah kurangnya perhatian dari orang tua memengaruhi tindakan bullying? 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Mengetahui hubungan latar belakang dengan status keluarga terhadap tindakan bullying. 1.3.2 Mengetahui hubungan faktor keinginan popular terhadap tindakan bullying. 1.3.3 Mengetahui hubungan antara kurangnya perhatian dari orang tua memengaruhi tindakan bullying. 1.4 Metode Penulisan Metode penelitian pada karya tulis ilmiah ini dengan menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan wawancara pada partisipan (siswa SMP). 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang 1.2.Rumusan Masalah 1.3.Tujuan Penulisan 1.4.Metode Penulisan 1.5.Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian 2.2 Pengaruh Latar Belakang Keluarga terhadap Tindakan Bullying. 2.3 Faktor Popular terhadap Tindakan Bullying 2.4 Pengaruh Media terhadap Tindakan Bullying 2.5 Cara Menghindari Tindakan Bullying BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja terjadi berulang-ulang untuk menyerang sesesorang atau korban yang lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri sendiri (SEJIWA, 2008). Bullying juga didefinisikan sebagai kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok, terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan dirinya dalam situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau membuat dia tertekan (Wicaksana, 2008). Menurut Black dan Jackson (2007, dalam Margaretha 2010) bullying merupakan perilaku agresif tipe proaktif yang didalamnya terdapat aspek kesengajaan untuk mendominasi, menyakiti, atau menyingkirkan, adanya ketidakseimbangan kekuatan baik secara fisik, usia, kemampuan kognitif, keterampilan, maupun status social, serta dilakukan secara berulang-ulang dan terjadi oleh satu atau beberapa anak terhadap anak lain. Sementara itu Elliot (2006) mendefinisikan bullying sebagai tindakan yang dilakukan seseorang secara sengaja membuat orang lain takut atau terancam. Bullying menyebabkan korban merasa takut, terancam atau setidak-tidaknya tidak bahagia. Olweus mendefinisikan bullying adalah perilaku negatif seseorang atau lebih kepada korban bullying yang dilakukan secara berulang-ulang dan terjadi dari waktu ke waktu. Selain itu bullying juga melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang, sehingga korbannya berada dalam keadaan tidak mampu mempertahankan diri secara efektif untuk melawan tindakan negatif yang diterima korban (K Rahe, 2005). Dapat disimpulkan bahwa, bullying adalah penggunaan agresi dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental yang dilakukan berulang-ulang. Perilaku bullying dapat berupa tindakan fisik,verbal, serta emosional/psikologis. Dalam hal ini korban bullying tidak mampu membela atau mempertahankan dirinya sendiri karena lemah secara fisik ataupun mental. 2.2 Latar Belakang Memengaruhi Tindakan Bullying Anak akan meniru berbagai nilai dan perilaku anggota keluarga yang ia lihat sehari-hari sehinggga menjadi nilai dan perilaku yang ia anut (hasil dari imitasi). Sehubungan dengan perilaku imitasi anak, jika anak dibesarkan dalam keluarga yang menoleransi kekerasan atau bullying, maka ia mempelajari bahwa bullying adalah suatu perilaku yang bisa diterima dalam membina suatu hubungan atau dalam mencapai apa yang diinginkannya (image), sehingga kemudian ia meniru (imitasi) perilaku bullying tersebut. Menurut Diena Haryana (sejiwa.or.id), karena factor orang tua di rumah yang tipe suka memaki, membandingkan atau melakukan kekerasan fisik. Anak pun menganggap benar bahasa kekerasan. 2.3 Faktor Popular Memengaruhi Tindakan Bullying Menurut hasil penelitian, 50% anak melakukan tindakan bullying disebabkan statusnya di lingkungan. Sebagian pelaku tindakan bullying ini adalah anak-anak yang popular di lingkungannya. Karena perbedaan status ini ada banyak factor pendukung anak tersebut bisa melakukan tindakan bullying. Anak tersebut dikenal banyak orang sehingga dia mudah mencari teman yang sederajat ataupun yang lebih popular. Semakin popular seseorang semakin disegani juga orang itu. Sehingga banyak peluang anak tersebut melakukan tindakan bullying. 2.4 Pengaruh Media Terhadap Tindakan Bullying Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan kata-katanya (43%). 2.5 Cara Menghindari Tindakan Bullying Cara menghindari tindakan menyimpang ini adalah lingkungan keluarga yang kondusif. Orang tua tidak boleh bertindak kasar di depan anaknya, orang tua memberikan suasana harmonis dalam keluarga. Orang tua juga berperan penting untuk memberikan wawasan mengenai dampak dari tindakan bullying kepada anaknya, melarang anak menonton acara yang tidak berbobot karena 50% anak melakukan tindakan bullying melihat dari acara televisi. Jadi disini, orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan sikap seorang anak. Bila orang tua memberikan contoh yang tidak baik, maka anak itu juga akan berperilaku seperti orang tuanya. Ada pepatah mengatakan “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Begitulah cerminan bagaimana orang tua mendidik anaknya. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bullying adalah penggunaan agresi dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental yang dilakukan berulang-ulang. Perilaku bullying dapat berupa tindakan fisik,verbal, serta emosional/psikologis. Bullying merupakan tindakan negatif yang sangat merugikan bagi korbannya. Dalam hal ini korban bullying tidak mampu membela atau mempertahankan dirinya sendiri karena lemah secara fisik ataupun mental. Dampak bullying bisa membuat korbannya sangat tertekan hingga merasa tidak percaya diri, stress, terkucilkan, takut, trauma, menurunnya prestasi di sekolah, pola belajar, interaksi korban dengan teman-teman disekitarnya, bahkan bisa membuat korban melakukan perilaku menyimpang untuk menghindari tindakan bullying. 3.2 Saran Sebaiknya remaja jangan melakukan tindakan bullying, karena dapat berdampak negatif baik pada yang melakukan maupun pada korban bullying.