BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan dengan wilayah yang sangat luas Indonesia
memiliki potensial yang cukup besar di bidang sumber daya alam, khususnya
cadangan minyak dan gas bumi (Subaktian, 2009). Jika saja sumber daya alam ini
dimanfaatkan secara maksimal dengan melakukan eksplorasi, maka hasil dari
eksplorasi ini dapat dijadikan sebagai sumber devisa negara dan sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Salah satu wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan
adalah
wilayah
perairan
Selat
Malaka,
Sumatra
Utara.
Keanekaragaman struktur geologi dan tektonik menyebabkan wilayah perairan
Selat Malaka mempunyai potensi sumber alam yang sangat besar, terutama
potensi sumber daya mineral dan sumber daya energi (minyak dan gas bumi).
Potensi minyak dan gas bumi dapat diindikasikan dengan terdapatnya beberapa
cekungan minyak dan gas bumi seperti cekungan Sumatra Tengah dan cekungan
Sumatra Utara (Hartono, 1988 dalam PPPGL, 2008).
Dalam upaya pencarian sumber daya alam di wilayah perairan diperlukan
suatu penelitian pendahuluan terlebih dahulu, supaya gambaran mengenai sebaran
potensi sumber daya alam dapat meminimalisir kegagalan pada saat eksplorasi.
Berdasarkan pengalaman Suhaemi Nur Usman (1981: 281) dalam bidang
perminyakan, penelitian geofisika dengan metode seismik adalah metode atau
1
2
solusi yang paling efektif dan efisien. Hal ini karena metode seismik mampu
mencitrakan langsung endapan lapisan sedimen/batuan
dan struktur geologi
bawah permukaan laut dengan resolusi yang tinggi (dalam orde millisecond).
Sehingga metode seismik sangat tepat untuk digunakan pada penelitian prospek
eksplorasi geofisika pada wilayah perairan.
Pada penelitian ini metode seismik yang digunakan merupakan metode
seismik refleksi single channel (saluran tunggal), metode ini digunakan karena
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode seismik refleksi
multi channel, antara lain resolusi yang tinggi sehingga akan menghasilkan
penampang struktur bawah dasar laut yang lebih baik, menghasilkan rekaman
analog sehingga secara langsung menggambarkan kondisi bawah dasar laut tanpa
harus melewati proses pengolahan data yang rumit dan dalam kegiatan akusisi
data membutuhkan biaya yang relatif lebih murah (Roni, 2010:2).
Dari data rekaman sesimik yang didapat dari Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL), penulis melakukan pengolahan data
yang didasarkan pada analisis sekuen dan analisis fasies seismik. Dari analisis
sekuen didapatkan kontur penampang seismik yang mengindikasikan statigrafi
sedimen/batuan bawah dasar laut di lokasi penelitian. Sedangkan dari analisis
fasies seismik didapatkan informasi tentang proses sedimentasi dan karakteristik
lapisan sedimen/batuan di lokasi penelitian.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan permasalahan penelitian ini adalah: “Bagaimana profil sedimen/batuan
bawah dasar laut di daerah Selat Malaka terkait dengan potensi sumber daya alam
melalui analisis data rekaman seismik refleksi singel channel?”
C. Batasan Masalah
Untuk menyerderhanakan ruang lingkup penelitian terkait data seismik
dan analisis yang digunakan, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian
ini, sebagai berikut:
1. Sumber data yang akan dianalisa adalah data sekunder dari Lembaga P3GL
berupa data seismik refleksi single channel lintasan 33, 37, dan 51 perairan
Selat Malaka yang berada pada koordinat: 02o35” - 04o12” LU dan 98o52” –
100o30” BT.
2. Sedangkan metode interpretasi dan analisis rekaman seismik itu sendiri
didasarkan pada parameter seismik, yang meliputi batas sekuen, konfigurasi
refleksi dan bentuk internal reflektor.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
“Mengetahui profil sedimen/batuan bawah dasar laut di daerah Selat Malaka
terkait dengan potensi sumber daya alam”
4
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari interpretasi seismik refleksi single channel ini dapat
memberikan informasi tentang kandungan lapisan sedimen/batuan bawah dasar
laut lengkap dengan ketebalannya sebagai masukan untuk eksplorasi geofisika.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dari suatu data
sekunder berupa rekaman seismik refleksi single channel di daerah perairan Selat
Malaka yang diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
(PPPGL) Bandung. Analisis deskriptif dilakukan dengan pola refleksi rekaman
seismik.
5
G. Lokasi Pengambilan Data
Lokasi daerah penelitian meliputi perairan Selat Malaka yang berada pada
koordinat: 02o35” - 04o12” LU dan 98o52” – 100o30” BT yang secara administratif
termasuk ke dalam propinsi Sumatera Utara.
Gambar 1.1. Peta lokasi pengambilan data (PPPGL, 2008).
Download