Pamplet Nubuatan Kitab Wahyu “RAHASIA PERTENTANGAN

advertisement
Pamplet Nubuatan Kitab Wahyu
“RAHASIA PERTENTANGAN YANG HAMPIR TIDAK SEORANGPUN BERANI MEMAPARKANNYA”
Studi Perbandingan berdasarkan Nubuatan Wahyu pasal 14-16.
Pamplet ini adalah bagian kelima dari 5 Seri Pamplet “Rahasia Kebenaran Akhir Zaman”
Di kumpulkan & di susun oleh: Pdt. Stenly Karwur, S.Th.
Alumni Fakultas Theologia Universitas Klabat Airmadidi-Manado
Edisi Revisi ke-2, Mei 2006. Copyright by 1000 MM Indonesia
Sejarah Dosa harus Berakhir !!!
“...Kami tidak berani mengubah Firman Allah ataupun mencampur-adukkan ajaran-Nya
dengan tradisi dunia, membagi-bagi hukum-Nya yang Suci,
menyebut satu bagian kurang penting sedangkan yang lain lebih penting
untuk memperoleh persetujuan dunia...
Kebenaran Yesus Kristus harus dinyatakan...
Rahasia kemurtadan dunia tidak boleh disembunyikan...
Fakta-fakta kasih karunia dari Yesus Kristus & kemurtadan dari si Pendurhaka
harus dipaparkan dengan jelas...
Karena sekaranglah waktunya Hari Penyelamatan
bagi umat-umat Allah...
Sejarah Dosa harus Berakhir !
Amaran Allah yang khikmat dan solem harus dikumandangkan
dengan berani, agar semua manusia yang harus diselamatkan
BERBALIK dan BERTOBAT...
Kemudian dalam IMAN yang teguh dan perkasa, mereka akan MENINGGIKAN, MENGAGUNGKAN,
DAN MENYEMBAH ALLAH yang hidup dalam TERANGNYA Yesus kristus yang BENAR dan MURNI...
Sejarah Dosa harus Berakhir !
Cukuplah kasih karunia Allah yang panjang sabar terhadap mereka yang menolak-Nya.
Jika saja hati mereka masih dikeraskan...maka biarlah mereka menuai apa yang mereka tabur...
Sejarah Dosa harus Berakhir !
Jika dunia mendesak kami, kami tidak akan gentar
karena TUHAN kami yang kami layani,sanggup melepaskan kami...
Biarlah terang Yesus kristus ini tetap bersinar dan berbicara
dalam hati umat-umat-Nya sekalipun kami tiada...
Sejarah Dosa harus Berakhir !
AMEN.
PEKABARAN 3 MALAIKAT
“RAHASIA PANGGILAN KUDUS YANG DITOLAK DUNIA”
INJIL YANG KEKAL
Setelah Tuhan mengatakan kepada Yohaenes yang Kekasih tentang Keselamatan Akhir dari orangorang percaya (Wah. 14:1-5), Allah kemudian mengumumkan melalui lambang ‘malaikat-malaikat yang
terbang dilangit’ akan amaran terakhir-Nya bagi umat manusia. Hal ini diberikan dalam jangka waktu
yang panjang sebelum Masa Penutupan Pintu Kasihan dan sebelum 7 Kutuk/Malapetaka dicurahkan
atas orang-orang jahat. (Wah. 16). Pekabaran 3 malaikat berisi jawaban Tuhan terhadap tipuan setan yang
menyelubungi serta melanda dunia ini sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali.
“Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang ditengah-tengah langit dan padanya ada Injil Yang
Kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam diatas bumi dan kepada semua bangsa dan suku
dan bahasa dan kaum…” Wahyu 14:6
1.
“Injil yang kekal” adalah merupakan pekabaran yang sama dengan perintah yang Yasus berikan
kepada murid-murid-Nya sebelum kenaikan-Nya (Mat. 28:18-10), yaitu pekabaran yang harus
disampaikan kepada semua orang tentang Yesus dan Kebenaran-Nya.” Dan Injil itu harus
diberitakan ke seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah tiba
kesudahannya”. (Mat. 24:14). Hal ini dinyatakan sebagai injil yang kekal yang harus disampaikan
keseluruh dunia, yakni Yesus sebagai satu-satunya juruslamat yang menghapuskan dosa dunia,
dan satu-satunya juruslamat yang menyelamatkan manusia sepenuhnya, dan tidak ada yang lain. Pada
dasarnya hal ini merupakan satu pernyataan iman yang hidup dalam kehendak Allah, yang bekerja
sepenuhnya bagi keselamatan manusia. Tidak ada yang layak dipercaya/diimani/disembah selain Dia
sendiri.
2.
Hanya ada satu Injil (Rom. 1:16,17; Gal 1:8). Injil yang sama yang diberikan di Eden (Kej
3:15), yang juga diberitakan oleh Abraham (Gal 3:8), dan oleh bangsa Israel ( Ibr. 4:1,2), yang juga
dikumandangkan pada setiap generasi, yang dalam perkembangannya, diberikan sesuai dengan
kebutuhan krisis dalam sejarah dunia. Disaat dunia sedang merajalela dengan penyembahan pada
binatang dan patungnya (Dan 7:25, Wahyu 13), maka pekabaran khikmat dan solem yang disampaikan
adalah “Takutlah akan Allah...”, yaitu: kasih karunia Allah dalam penebusan melalui Anak-Nya supaya
barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perataraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
tentang Anak-Nya., yang menurut daging deperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh
kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mari, bahwa Ia adalah Anak Allah yang
berkuasa, Yesus Kristus Tuhan Kita. Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan
jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Kamu
juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus. (Roma 1: 2-6)
PEKABARAN MALAIKAT PERTAMA
“…dan Ia berseru dengan suara nyaring:” Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba
saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan
semua mata air…” Wahyu 14:7
3.
“Takutlah akan Allah...”, dalam bahasa Aslinya “Phobeomai” menggambarkan satu hubungan
dengan Allah dalam penyerahannya yang penuh pada kehendak-Nya ( kehidupan Iman) (1 Sam 12:14,
24 ; 2 Taw 6:31). Takut akan Tuhan (Iman ) selalu membawa seseorang pada penurutan yang sejati/
benar oleh karena ia menyerahkan dirinya kepada Allah untuk bekerja sepenuhnya di dalam dirinya.
(lihat Ibrani 11).
4.
“...Muliakanlah Dia...”, adalah sebagai satu hasil dari percaya / iman akan Yesus, karena
semua yang telah Ia perbuat tidak pernah gagal. Saat seseorang takut akan Allah, kehidupannya
merupakan satu kehidupan yang memuliakan Tuhan karena Tabiat Yesus bekerja di dalam dirinya,
menyanggupkan dia melakukan perintah-perintah-Nya. Yesus sendiri dalam penyerahan yang penuh
kepada Bapa-Nya, ia memuliakan Bapa yang di Sorga dalam penyelesaian setiap pekerjaan Bapa di
dalam Dia. Dalam wujud yang paling sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari adalah dengan
mempersembahkan seluruh/segenap kehendak kita melalui apa yang kita makan, minum dan lakukan
kepada seluruh kehendak Allah agar Dia dimuliakan (1 Kor.10:31, Amsal 3:9, 10).
5.
“Karena telah tiba saat penghakiman-Nya”, merupakan masa waktu yang ditetapkan Allah
untuk melaksanakan pemeriksaan penghakiman. (Pengk.12:13-14). Waktu itu adalah saat ini tatkala
yesus menjadi pengantara kita kepada Allah di Bilik Yang Maha Suci. Takutlah akan Allah dan
muliakanlah Dia, karena Allah akan membawa setiap tindakan dan perbuatanmu ke pangadilan.
Namun “Allah tidak melakukan sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada
hamba-hamba-Nya para nabi” (Amos 3:7). Demikianlah dengan penghakiman, sebelum
terjadi Allah sudah nyatakan terlebih dahulu kepada nabi-Nya kapan hal itu akan terjadi.
Dalam Daniel 8:14 Tuhan telah menyatakannya kepada nabi Daniel akan pelaksanaan
penghakiman itu kapan akan dimulai. Setelah akhir masa 2300 petang dan pagi barulah
pengadilan itu dimulai. Dihitung sejak tahun 457 SM – berakhirnya masa 2300 petang dan
pagi tahun 1844 M, maka masa penghakiman itupun dimulai. Hal inilah yang dinyatakan
dalam upacara Kaabah “Hari Pendamaian” atau “Hari Grafirat” yaitu saat Yesus berada di
Bilik Yang Maha Suci sebagai Imam Besar. Dalam pelaksanaan penghakiman ini Ia berdiri
sebagai pembela bagi seluruh umat manusia. Ia sebagai pembela dan Ia sendiri sebagai
terdakwa bagi siapa yang percaya kepada penebusan, penyelamatan dan kuasa-Nya
6.
“...sembahlah Dia yang menjadikan Langit dan Bumi dan segala isinya”, amaran ini
mengajak kita kembali kepada kejadian penciptaan pertama di Taman Eden, ketika pertama kali Allah
menciptakan langit dan bumi (hal yang sama seperti yang dinyatakan dalam Keluaran 20:11, “sebab
enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti
pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya...”.
(Hal ini merupakan pernyataan manusia sebagai milik Allah melalui tanda /cap yang
dinyatakannya dalam Keluaran 20:11).
7.
Pekabaran malaikat pertama ini memanggil kita supaya kembali menyembah Pencipta dengan
persyaratannya ( yaitu :Pembenaran Oleh Iman dalam Kristus yang menghasilkan penurutan yang
otomatis terhadap seluruh panggilan-Nya dalam Wahyu 14: 7 ini). Saat khotbah Pekabaran Malaikat
Pertama di khotbahkan, ini merupakan benteng iman paling besar yang melawan teori Evolusi dari
Charles Darwin ( karena pada masa ini dunia mulai dibutakan oleh fisafat-filsafat Evolusi yang
meragukan penciptaan dan adanya Allah).
PEKABARAN MALAIKAT KEDUA
Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata:
”Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan
anggur hawa nafsu cabulnya.”
Wahyu 14: 8
8.
“Sudah rubuh, sudah rubuh Babel “. Hal ini merupakan kabar gembira yang dahsyat.
Kristuslah sebagai pemenang terhadap kekuatan dunia pada sistem negara-agama. Pekabaran ini
menyatakan kekalahan Babilon oleh kuasa Yesus. Dalam pandangan ini tidak ada lagi keragu-raguan
dalam membuat keputusan dalam mengumandangkan maksud, kerinduan dan kemauan untuk
mengikuti Yesus. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Tidak ada jalan lain lagi selain Pembenaran di
dalam Yesus Kristus. Inti pengajaran dari Babilon (Dokterin Dunia) yang sudah jatuh adalah
keselamatan oleh usaha manusia (untuk mendapatkan keselamatan harus dilakukan oleh usaha manusia
walaupun hanya kecilkemungkinannya). Hal ini merupkan kontradiksi dari umat-umat Tuhan yang
“mencuci jubahnya menjadi putih melalui darah Yesus” diselamatkan oleh iman dalam Yesus Kristus
sepenuhnya. (Maz. 85:13).
9.
William G. Johnsson, (dalam buku The Saint’ End-Time Victory Over the Forces of Evil. Silver
Springs MD: Biblical Research Institute 1992), menggambarkan Babilon ini sebagai:”Perwakian dari
segala penggodaan manusia untuk menciptakan jalan keselamatan, semua rencana-rencana dan program
yang, karena didirikan atas akal manusia serta penipuan, mencoba mengacaukan rencana Ilahi untuk
dunia.” Dengan kata lain inilah sistem keagamaan yang berdiri melawan Injil yang Kekal.
10.
Malaikat ke-2 ini mengumumkan kehancuran Babilon akhir zaman, sistem keagamaan
murtad sedunia dan konfederasi organisasi-organisasi keagamaan sedunia yang didukung oleh
kuasa-kuasa politik dunia (Wah 13:12-17). Kehancuran Babilon ini diulangi dengan sangat jelas di
wahyu 18. Amaran ini sekaligus diikuti oleh UNDANGAN untuk keluar dari babilon tersebut dan
sujud menyembah Allah yang benar.”(Wah. 18:1-4)
11.
Selama berabad-abad permulaan kekristenan, ketika orang-orang Roma menekan, baik orangorang Yahudi maupun orang-orang Kristen, bahan bacaan dan tulisan yang dikeluarkan oleh orang
Yahudi maupun orang Kristen menunjuk Kota Roma sebagai Babilon. (baca tulisan Midrash Rabbah
mengenai Canticles I. 6, 4; Tertulian, Against Marcion, III, 13). Babilon juga adalah nama samaran
untuk kota Roma seperti yang dikatakan oleh Petrus (I Petrus 5:13).
12.
Karena kemurtadan dan aniaya yang terdapat di dalamnya, maka pada umumnya orang-orang
Protestan zaman reformasi dan sesudah reformasi menunjuk gereja Roma sebagai Babilon Rohani
Murtad (Wahyu 17), musuh umat Allah. ( dikutib dari: Froom, Leroy E., The Prophetic Faith of Our
Fathers, Washington, D.C. : Review and Herald, 1948, jilid 2 hal 765-782).
13.
Pekabaran Malaikat kedua memberitakan sifat umum (universal) mengenai kemurtadan Babilon
dan kuasanya yang memaksa, mengatakan bahwa ia yang telah memabukkan segala bangsa dengan
anggur hawa nafsu cabulnya. Yang dimaksud dengan “anggur” Babilon disini ialah lambang dari
pengajaran yang menyesatkan. Babilon akan menekankan kekuatan negara untuk memaksakan secara
menyeluruh ajaran dan dekrit-dekrit agama palsunya itu.
14.
“Cabul “ Ini menggambarkan hubungan yang tidak sah antara Babilon dengan bangsa-bangsa,
gereja murtad dengan kuasa sipil. Jemaat seharusnya menikah dengan Tuhannya, tetapi yang terjadi
sebaliknya, yang dicari justru dukungan dari kuasa negara, ia meninggalkan pasangannya lalu
melakukan perzinahan rohani (bandingkan Yeh. 16:15; Yak. 4:4).
15.
Hubungan yang tidak sah ini mengakibatkan tragedi. Yohanes melihat penduduk bumi
“dimabukkan” ajaran palsu dan Babilon sendiri “mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah
saksi-saksi Yesus,” yang menolak menerima pengajaran yang tidak berdasarkan Alkitab dan yang tidak
tunduk kepada kuasanya. . (Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang... Bandung: IPH, 2002, hal 201).
16.
Pekabaran Malaikat kedua, kegenapannya secara lengkap ada dalam persekutuan pelbagai
organisasi agama yang telah menolak pekabaran malaikat pertama. Pekabaran kejatuhan Babilon ini
diulangi dalam Why. 18:2-4, yang mengumumkan betapa sempurnanya kejatuhan Babilon dan
betapa seriusnya penggilan kepada pelbagai agama yang tergabung di dalamnya untuk memisahkan
diri.
PEKABARAN MALAIKAT KETIGA
Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring:
”Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau
pada tangannya, maka ia akan minum dari Anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran
dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang didepan mata malaikat-malaikat
kudus
dan didepan mata Anak Domba…”Wahyu 14: 9-11
17.
Malaikat ke-3 mengamarkan para penyembah binatang itu, bahwa jika mereka menyembah
binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangnannya maka ia akan
minun dari anggur CAWAN MURKA ALLAH... dan ia akan di siksa dalam api dan belerang.
Keterangan: Gambaran cawan api dan belerang disini adalah amaran kembali untuk melihat gambaran
hujan api dari langit yang terjadi pada kota Sodom dan Gomora. ( Kej 19:24). Ini mengingatkan kita
juga tentang nubuatan Yesaya terhadap Edom, musuh bangsa Israel (Yes 34:8-10), yang dihancurkan
oleh penghakiman Allah. Hal yang sama juga akan terjadi pada binatang itu yang mencampur-adukkan
kebenaran dengan kesalahan/kekafiran serta menyesatkan umat manusia. Hal ini jelaslah bahwa siapa
yang menolak untuk mempercayai kabar baik (Injil/keselamatan oleh iman yang bekerja di dalam
Yesus) dan menerima sistem penyembahan Babilon murtad, (keselamatan melalui usaha manusia)
serta praktek praktek penyembahannya, maka ia akan meminum cawan murka Allah. (Why. 14:10, 11,
serta Why. 18:4...)
18.
George E. Ladd, dalam bukunya A Commentary on the Revelation of John, Grand Rapids, MI:
Eerdmans, 1972, mengatakan : “ kecuali Allah dalam murka-Nya yang terakhir dicurahkan atas segala
pemberontakan dan kejahatan dunia, maka kerejaan-Nya tidak bisa datang. Karena itu, dalam sentuhan
terbesar dari tujuan penyelamatan Allah untuk manusia itu, maka murka-Nya sangat berhubungan
erat dengan kasih serta kemurahan-Nya.”
19.
“Ketekunan orang – orang kudus yang menuruti perintah Allah dan Iman akan Yesus”,
adalah sama seperti pohon dan buah. Barang siapa yang tinggal di dalam Yesus (iman) maka ia akan
menghasilkan buah-buah kebenaran yang mewujudkan semua penurutan yang otomatis/ alamiah,
tanpa paksaan pada setiap perintah-perintahnya. Intinya bahwa Kristus memberikan kuasa-Nya pada
umat-umat-Nya untuk melakukan kebenaran/menuruti perintah-perintah-Nya.
20.
Yesus menggunakan perlambangan pohon anggur untuk menggambarkan persatuan umat
percaya dengan diri-Nya (Yoh. 15:1-6). Ranting-ranting itu, orang-orang beriman, adalah perluasan
anggur sejati Kristus. Seperti halnya setiap rantingdan daun, setiap orang kristen secara individu
berbeda satu dengan yang lainnya, namun dalam kesatuan mereka satu karena mereka menerima
makanan dari sumber yang sama, Pohon Anggur. Ranting-ranting anggur itu secara individu terpisah
dan tidak terpadu satu dengan yang lain; namun masing-masing ranting berada dalam persekutuan
dengan yang lain apabila mereka tetap bergabung pada dahan yang sama. Semua menerima makanan
dari sumber yang sama: Pemberi hidup yang sama. (Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang... Bandung:
IPH, 2002, hal 211).
21.
Kesatuan orang kristen itu bergantung pada keterkaitan setiap anggota kepada Kristus. Dari
Dia datang kuasa yang menyegarkan kehidupan kristen. Ialah yang menjadi sumber talenta dan kuasa
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas jemaat. Bila bersatu denganDia, Maka Citarasa,
Kebiasaan Dan Gaya Hidup Semua Orang Kristen Dibentuk. Melalui Dia semua anggota digabungkan
satu dengan yang lain kedalam persatuan untuk melaksanakan misi bersama. Kalau setiap anggota
berada didalam Dia, maka sikap mementingkan diri akan lenyap, kesatuan kristen ditegakkan dan
menyanggupkan mereka untuk menyelesaikan tudgas yang diemban-Nya.(Ibid..)
RAHASIA 7 CAWAN MURKA ALLAH
Wahyu pasal 15-16 ini menggambarkan hukuman mati dari murka Ilahi dengan istilah
mencurahkan 7 cawan murka atas Setan, si penyesat itu beserta pengikut-pengikut dan para
penyembahnya. Murka adalah perwujudan dari kasih Allah terhadap orang-orang yang
berdosa, jelas karena terang tidak dapat hidup berdampingan dengan kegelapan, kebenaran tidak dapat
terus bersama-sama dengan kemurtadan, itulah sebabnya murka itu harus dicurahkan, agar nyata
diseluruh alam semesta akan keadilan Sang Pencipta itu
Permulaan Ke-7 malapetaka dicurahkan adalah saat berakhirnya pelayanan Yesus ke bilik
yang Maha suci. Dalam upacara hari pendamaian, setelah iman besar keluar dari Bilik Yang Maha Suci,
maka darah (yang melambangkan dosa-dosa umat Manusia) dalam bokor dibawa keluar dan dicurahkan
ke atas kepala kambing Azasel (ini melambangkan pencurahan ke-7 malapetaka terakhir), setelah itu
kambing Azasel dilepaskan ke padang belantara hingga mati di sana ( ini melambangkan setan rantai
seribu tahun dan neraka).
Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait suci berkata kepada ketujuh malaikat itu:
“Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi.”
(Wahyu 16:1)
22.
“Murka Allah” Dalam bahasa Grika, kata yang digunakan adalah “Thumos” (artinya marah/
berang)
23.
Murka Allah ini merupakan hasil/Upah kejahatan bangsa-bangsa/usaha setan dan kekejamannya
terhadap Yesus dalam penyiksaannya, sebelum Ia disalibkan dan kepada umat-umat-Nya yang dianiaya,
ini dikembalikan kepada setan dan pengikut-pengikutnya pada masa akhir penumpahan ke-7 cawan
murka Allah yang tanpa campuran ini. Sebagaimana Doa Yesus di taman Getsemani, “Bapa Jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini berlalu daripada-Ku, tapi kehendak-Mu lah yang jadi”.
24.
“Bait Suci”/”kemah kesaksian” – kata bahasa Grika yang digunakan disini adalah “Naos” yang
menunjuk pada bagian terdalam dari Bait suci yaitu Bilik yang Maha suci, dimana tahta Allah berada.
25.
“Satu dari 4 mahluk hidup”. Ini muncul banyak kali dalam buku Wahyu, dan mereka secara
terus-menerus menyembah dan memuji Tuhan (Why. 4:8-9; 5:6, 8-9, 14; 7:11-12; 19:4). Ini juga
mengacu pada penglihatan Yehezkiel tentang 4 mahluk (Yeh. 1:6-10; 1-:14, 12). Herny B. Swete
mengatakan bahwa bentuk-bentuk mereka dapat menunjukkan segala sesuatu yang termulia, terkuat,
terbijak, tercepat dalam kealamiahannya (Swete, Henry B., The Apocalypse of St. John, New York:
Macmillan Company, 1906, Reprint, Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1951)
26.
“Cawan Emas”, dalam Perjanjian Lama , (Bahasa Grikanya Phiale) adalah bejana yang
digunakan di bait Suci untuk “pedupaan” dan “Persembahan” pada Allah. Cawan dalam Why 10-16
sama dengan “Cawan anggur” murka Allah dalam Why. 14:10..
27.
Ketujuh malapetaka ini adalah penggenapan dari amaran Malaikat ke 3 pada mereka yang lebih
memilih mengikuti penipuan-penipuan Babilon. Dari murka terakhir Allah ini, melanjutkan apa yang
digambarkan dalam pembukaan Meterai ke-6, tatkala itu dibuka maka orang-orang jahat mencoba
menyembunyikan diri mereka dalam gua dan batu-batu gunung (Wahyu 6:16-17), serta berseru agar
batu-batu runtuh menimpa mereka.
“Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah
bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan
yang menyembah patungnya”. (Wahyu 16:2)
28.
“Cawan pertama Bisul”, seperti hal yang di alami oleh bangsa Israel, saat perbudakkan di
Mesir. Hanya orang mesir yang terkena tulah itu, sedangkan bangsa Israel luput dari tulah itu, demikian
pula Bisul yang mengganaskan yang akan dicurahkan dari cawan pertama ini, hanya akan berlaku,
yaitu terhadap semua orang yang menerima tanda binatang dan menyembahnya., dan bisul ini akan terus
menyertai malapetaka lainnya, tidak akan berhenti. Bisul ini gambarannya sama dengan yang menimpa
Ayub (Ayub 29:7)
Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut;
maka airnya menjadi darah,seperti darah orang mati dan matilah segala
yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas
sungai-sungai dan mata-mata air,
dan semuanya menjadi darah. (Wahyu 16:3,4…7)
29.
Malaikat ke-2 dan ke-3 menumpahkan cawan murkanya ke air. Cawan ke-2 ke laut yang
kemudian langsung menjadi darah ( kutuk ini di rancang Allah untuk menunjukkan ketidaksengangan
Allah terhadap rencana setan untuk mengikat bangsa-bangsa di bawah kendalinya) dan cawan ke-3 ke
sungai-sungai dan mata air sehingga menjadi darah. Ini membawa pikiran kita pada tulah di Mesir
(Keluaran 7:17-21). Pengertiannya sederhana sekali, tanpa adanya air untuk diminum, manusia
yang memberontak tidak akan bertahan. Ini juga melambangkan penghakiman Allah pada orangorang jahat yang telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi dan sekarang mereka
diberi darah untuk diminum.
30.
Ayat ke 7 menyatakan perkataan dari mezbah bahwa: “ Ya Tuhan, Allah yang Maha Kuasa,
benar dan adil segala penghakiman-Mu”. Ini mengacu pada mezbah yang di singgung pada
pembukaan Meterai ke-5, dimana doa-doa orang kudus telah sampai pada Tuhan ( Wahyu 6:10).
Dalam malapetaka ini menunjukkan bahwa doa-doa umat Allah itu akhirnya dijawab.
Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya keatas matahari, dan kepadanya diberi kuasa
untuk menghanguskan manusia dengan api. Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan
mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat
untuk memuliakan Dia.
(Wahyu 16:8,9)
31.
Malaikat ke-4 menumpahkan cawan keatas Matahari, sehingga Matahari itu diberi kuasa
menghanguskan manusia dengan api. Saat peniupan Sangkakala ke-4, Kurang lebih dari 1/3 Matahari
yang terpukul menyebabkan kegelapan di bumi (Why. 8: 12). Nah, cawan ke-4 mempunyai akibat
yang sama secara menyeluruh saat panas dari Matahari bertambah, maka orang-orang jahat akan
dihanguskan oleh sengatan panas Matahari itu. Tapi ini tidak membuat mereka bertobat, malah mereka
membuka mulut untuk menghujat Allah (Wahyu 13:6; Roma 1:21).
Dan malaikat yang kelima menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajannya
menjadi gelap, dan mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan, dan mereka menghujat Allah
yang di Sorga karena kesakitan dan karena bisul mereka, tetapi mereka tidak bertobat dari perbuatanperbuatan mereka. (Wahyu 16:11,12)
32.
Malaikat ke-5, menumpahkan cawannya ke atas takhta binatang (bahasa Grika :thronos) itu,
tempat kekuasaan Setan berada. Malapetaka ke-5 ini mengingatkan kita pada tulah ke-7 yang membuat
para ahli sihir Firaun tidak tahan berdiri dihadapan Musa (Keluaran 9:11). Teror dari malapetaka ke-7
ini membawa akibat yang berhubungan dengan tulah ke-9 yang menimpa seluruh tanah Mesir dengan
kegelapan total ( Keluaran 10:21-23). Ini mengakibatkan penghinaan yang besar atas Setan
dihadapan dunia. Dimana dunia menyadari ketidak-mampuan trinitas palsu yang najis itu
melindungi mereka dari akibat yang ditimbulkan oleh malapetaka ke-5 itu. Namun hal ini tetap
membuat hati mereka keras.
Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu
keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur. Dan aku melihat
dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang
menyerupai katak. Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi
mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar,
yaitu hari Allah Yang Mahakuasa. (Wahyu 16: 12-14)
33.
Malapetaka ke-6 berbeda dengan kelima malapetaka sebelumnya. Kalau yang 5 pertama
memperkenalkan kehancuran sejarah dunia. Maka yang ke-6 ini menggambarkan persiapan
pertempuran terakhir antara Kristus dan umat-umat setia-Nya melawan setan dan para penyembah
binatangnya dan juga persiapan umat-umat Allah dalam menyambut kedatangan Kristus ke2 kali..
34.
Malaikat ke-6 menumpahkan cawannya ke atas sungai Efrat yang besar , lalu keringlah airnya
supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah Timur. Lambang sungai Efrat yang
kering menyebabkan kehancuran Babilon akhir zaman (ini sama dengan janji Allah untuk mengeringkan
sungai Efrat agar mempersiapkan jalan bagi Cyrus mengalahkan Babel kuno. Lihat. Yes 44:27-28). Ini
memberikan jaminan pasti bagi jemaat Kristus tentang kepastian kehancuran Babilon akhir zaman.
35.
Yohanes Pewahyu memperjelas bahwa, ‘sungai Efrat’ disini melambangkan kuasa-kuasa
nasional dunia dimana “orang banyak” berada (banyak airnya, Why. 17:18). Sungai yang ‘kering’ ini
melambangkan kuasa-kuasa sekular dan bangsa-bangsa dunia yang melayani Babilon akhir zaman yang
tidak lagi memberikan dukungan mereka / hilang kepercayaan pada sistem keagamaan ini.
Mempersiapkan jalan bagi raja-raja dari Timur melambangkan pembebasan bagi umat-umat
Allah (Yes. 45:13; Ezra 1:1-4). Timur melambangkan Yesus ( Luk 1:78, Why. 22:16, Mat 24:27-31)
36.
“3 Roh Najis” ini gambaran roh yang mewakili tabiat dari Naga, Binatang dan Nabi Palsu.
Perwujudan yang keluar dari Naga itu adalah Spiritisme (mengajar orang-orang untuk percaya pada
roh-roh setan). Perwujudan Binatang itu muncul melalui Gerakan Oikumene (yang bertujuan
menyatukan semua gereja-gereja Protestan dengan gereja yang ‘Am’, yaitu Roma Katolik). Nabi palsu
yang muncul dalam nubuatan ‘binatang dari dalam bumi’ ( Why 13:11-17) ini sama ciri-cirinya dengan
Nabi palsu yang digambarkan dalam Wahyu 19:20 dan 20:10, sebagai suatu oknum yang membuat
TANDA-TANDA dan MUJIZAT yang MENIPU SETIAP ORANG. Perwujudannya muncul dalam Gerakan
Karismatik (yang mengutamakan unsur kesembuhan dan bahasa roh sebagai syarat gereja yang benar
dengan mengabaikan ajaran-ajaran lain yang tak kalah pentingnya. Mereka juga percaya unsur
kesembuhan dan bahasa roh ini ada pada pada tiap orang, meskipun ajaran orang-orang tersebut saling
bertentangan atau meskipun orang itu tidak percaya Kristus). Nabi palsu adalah nama lain dari
binatang keluar dari dalam bumi merupakan anggota dari Trinitas palsu, yang mengacu pada Protestan
Murtad (Amerika Serikat)( Lihat Mat 7:15, 24:24; 2 Petrus 2:1; I Yoh. 4:1; 2 Yoh. 7).
37.
Amaran Yesus ditujukan pada umat-umat Allah untuk mengawasi gerakan yang MIRIP/SERUPA
DENGAN KUASA ALLAH, tapi sebenarnya bukan kuasa allah. Mereka Menyebut nama Yesus,
Bernubuat dalam nama-Nya, tapi sebenarnya bukan dari-Nya. “Nabi-nabi palsu akan muncul
dari mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat... menyesatkan
orang-orang pilihan juga,” ( Markus 13:22; Mat. 24:24; 2 Petrus 2:1).
BEGITU MIRIPNYA SEHINGGA HAMPIR-HAMPIR TIDAK DAPAT DIBEDAKAN DARI
KUASA ALLAH YANG SEBENARNYA SEHINGGA TAK HERAN ORANG-ORANG PILIHAN
JUGA DISESATKAN
38.
“Katak”, ini adalah lambang “kenajisan” yang merupakan ciri-ciri/tabiat dari Babilon murtad.
Ini diwujudkan dalam ajaran-ajarannya, terlihat seperti berasal dari Kristus tapi yang sebenarnya tidak.
(merupakan campuran dari ajaran yang bersih dan kepalsuan sehingga menjadi najis). 3 Roh najis yang
menyerupai ini adalah pekabaran tandingan dari Pekabaran 3 Malaikat dalam wahyu 14.
39.
“Raja-raja di seluruh dunia“. Ini mengingatkan kita pada metode setan yang mengirim Roh
yang menipu / menyesatkan Raja Ahab sehingga dia menolak pekabaran yang diberikan oleh Allah ( I
Raja. 22:21-23). Hal yang sama juga akan dilakukan oleh 3 kuasa ”katak” dari mulut nabi palsu itu
yang akan menandingi pekabaran 3 malaikat dan membuat semua kuasa-kuasa politik
dunia mengikutinya.
40.
“Harmagedon”. Dalam bahasa Ibraninya, kata “Armageddon” berarti ”Bukit Megiddo / Bukit
Pembantaian”. Burce M, Metzger (dalam bukunya: Breaking the Code : Understanding the Book of
Revelation, Nashville,TN :Abingdon Press, 1993), benar saat menyimpulkan bahwa karena kondisi
sejarah dari Bukit Megiddo sebagai “tempat yang sering dan kerap kali terjadi peperangan di
zaman purba” (zaman Perjanjian Lama), Maka itu menunjukkan bahwa Yohanes sedang berbicara
tentang pertentangan akhir yang besar antara kuasa kebaikan dan kuasa kegelapan, pertempuran dimana
kejahatan akan dikalahkan oleh Yesus Kristus. Wahyu 16:12-16 ini tidak menggamarkan perang yang
akan terjadi saat itu, tapi hanya persiapan dan penyatuan besar dari kuasa-kuasa agama dan politik dunia
ke Harmagedon.
Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci
kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya. “Sudah terlaksana.”… Dan hujan es besar,
seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena
malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
(Wahyu 16: 17-21)
41.
Malaikat ke-7 menumpahkan cawan murkanya, dan terdengarlah suara “Sudah selesai” (ini
sama seperti ucapan Yesus di salib Golgota yang mengumumkan kemenangan atas setan dan
memulaikan periode zaman akhir ( Yoh 19:30)). Sekali lagi suara ini akan di dengar, dalam Wahyu 21
: 5 , yang akan mengumumkan kehancuran dosa, dan mulainya kemuliaan kerajaan Allah yang kekal.
42.
“Hujan es” yang besar seberat 100 pon (50 kg). Ini juga mengingatkan kita pada peristiwa dalam
perjanjian lama tatkala Allah menurunkan hujan (batu, api dan belerang), untuk menghancurkan musuhmusuh bangasa Israel (Yos 10:11; Yeh, 38:22).
Dalam cara seperti inilah
manifestasi/pernyataan dari penghakiman terakhir yang penuh atas musuh-musuh
umat Allah yang menolak amaran Allah.
KILAS BALIK WAHYU 14 & 16
Pekabaran dalam Wahyu 14:6-12, adalah pekabaran yang sangat penting untuk Jemaat Yesus
Kristus zaman akhir. Disinilah letak program pekabaran dan tujuan jemaat. Fakta bahwa pekabaran itu
dibawa oleh malaikat-malaikat dari surga, menggambarkan bahwa pengumandangan Injil yang kekal ini
akan diselesaikan bukan dengan kuasa manusia tetapi dengan kuasa Ilahi (Zak. 4:6) Saat Yesus
berkata :”Injil kerajaan ini akan diberitakan ke seluruh dunia” (Mat 24:14), Dia menggunakan bentuk
kalimat pasif “akan diberitakan” gantinya kalimat aktif “ kamu akan memberitakan”. Bentuk pasif ini
menunjuk pada tindakan Ilahi. Jadi pekabaran tarakhir dari Injil yang kekal ini akan diselesaikan bukan
oleh hikmat manusia, usaha, kapandaian dan metode-metode, tetapi dengan tindakan khusus dari
Bagian kita (umat Allah) yang terutama adalah “meninggikan Kristus dan
Salib-Nya sebagai kabar baik dari kasih karunia dan pengampunan di dalam Iman “,
Roh Kudus.
dengan demikian barulah kita siap untuk menantikan kedatangan- Nya yang ke-2 kali.
7 malapetaka dalam buku Wahyu 15-16 ini menggambarkan sambutan Allah yang terakhir
pada Babilon akhir zaman yang mencoba membinasakan umat-umat Allah yang setia. Ini juga
memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai konsekuensi yang akan dituai dunia sebagai hasil
dari pelanggaran mereka atas hukum-hukum Allah dan penolakan mereka atas rencana keselamatan yang
ditawarkannya bagi manusia. Pengrusakan dari hukum Ilahi menyebabkan kehancuran dari perusak itu
sendiri.
Alkitab berkata: “apa yang ditabur, itu juga yang akan dituainya” (Gal. 6:7). “Mereka yang telah
menghancurkan buni akan mengalami kehancuran dirinya sendiri” ( Why. 11:18). Namun semua ini
dilakukan Allah oleh karena kasih-Nya dan kepedulian-Nya pada manusia. Inilah wujud kasih tertinggi
yang dicatat sepanjang sejarah dunia, yaitu : ”Karena kasih-Nya begitu besar akan dunia ini sehingga ia
rela mati untuk menyelamatkan dunia itu, dan oleh karena kasih-Nya itu lebih dari segalanya,
membuat dia tidak dapat tahan melihat umat-Nya terus hidup dalam pelanggaran dosa sehingga terus
menderita, itulah sebabnya murka kasih-Nya itu harus dicurahkan keatas mereka.
ADA 3 PANDANGAN DASAR YANG BERKEMBANG UNTUK MENGERTI ARTI 1000
TAHUN :
43.
Postmillennialism - Pandangan ini beranggapan bahwa kedatangan ke-2 kali akan terjadi setelah
masa literal 1000 tahun. Ini secara umum dianggap sebagai masa damai dan kemakmuran yang
berarti membawa reformasi-reformasi di bidang sosial dan pendidikan, pertumbuhan nasional, dan
kesempurnaan pribadi. Pandangan ini sangat popular diantara orang-orang Protestan di abad ke-19, dan
sebenarnya telah lenyap bersamaan dengan Perang Dunia I beserta peristiwa-peristiwa mengerikan
yang menyertainya. Pandangan ini muncul berlawanan dengan ajaran Perjanjian Baru tentang akhir
zaman yang menyatakan bahwa situasi dunia akan bertambah buruk seiring tibanya akhir zaman. Saat
ini pandangan ini mulai ditinggalkan.
44.
Amillennialism - Pandangan ini telah dianut secara luas sejak era kekristenan pada masa
Agustinus (354-430 AD). Sekarang ini merupakan pandangan tetap dari gereja Roma Katolik, Gereja
Ortodoks Timur, dan beberapa kelompok reformasi Protestan. Pandangan ini memahami masa 1000
tahun itu menggambarkan masa antara kedatangan Kristus pertama dan kedua. Perantaian setan adalah
hal yang terjadi di salib saat setan dikalahkan oleh Kristus ( Mat. 12:29, Luk. 10:17-18, Yoh. 12:3132). Aktivitas terbesarnya ( walaupun tidak seluruh) menurun, dan itulah sebabnya ia tidak dapat
menghalangi pengkhotbahan Injil. Jadi 1000 tahun merupakan lambang dari masa kekuasaan Gereja
atas dunia.
45.
Pandangan Amillennialism ini memahami kebangkitan pertama dalam satu dari dua hal yang
berbeda. Sebagian melihatnya sebagai lambang dari mereka yang menerima kelahiran baru dalam
Kristus ( Yoh. 5:25. Ef. 2:5-6) dan memerintah sebagai orang-orang suci dengan Kristus selama era
kekristenan, sedangkan yang lain percaya bahwa kebangkitan pertama mengacu pada kebangkitan
jiwa-jiwa dari orang-orang percaya yang meninggal yang sekarang hidup dan memerintah dengan
Yesus di Sorga.
46.
Premillennialism – Pandangan ini setuju bahwa kedatangan Kristus ke-2 kali terjadi sebelum
masa 1000 tahun. Orang-orang Kristen pada 3 abad pertama menganut pandangan ini; di bawah
pengaruh dari Agustinus, Premillennialism perlahan-lahan digantikan oleh Amillennislism. Dewasa ini
ada 3 macam Premillennialism yang ada yaitu : “Dispensasional”, ”Historical”, dan “Pengertian dari
Gereja Advent”.
47.
Gantinya kembali pada pertentangan-pertentangan yang ada, mari kita lihat apa yang dikatakan
alkitab itu sendiri. Sebagaimana yang ditunjukkan kitab Wahyu, kedatangan kedua kali membawa
kehancuran dari orang-orang jahat yang hidup dan kebangkitan pertama bagi orang-orang benar yang
akan bersama dengan Kristus dalam memerintah dan menghakimi. Pemerintahan mereka dengan
Kristus akan terjadi di Sorga dan bukan di bumi (Why. 20:4-6). Morris Leon (dalam buku The
Book of Revelation, 2nd ed. Tyndale New Testament Commentaries, Vol. 20. Grand Rapids, MI:
Eerdmans, 1987) meneliti bahwa kata “Takhta” muncul dalam kitab Wahyu sebanyak 47 kali secara
keseluruhan dan itu mengarah / muncul di Sorga (kecuali takhta Iblis, Why. 2:13 dan takhta binatang,
Why. 13:2; 16:10).
Pelajaran tambahan mengenai 1000 tahun.
Dalam penglihatan selanjutnya, Yohanes melihat seorang Malaikat Tuhan turun dari sorga
dengan kunci jurang Maut dan sebuah rantai besar. Pengertian Kunci Jurang Maut dan Rantai disini
adalah merupakan suatu pengibaratan, sebagaimana Ular Tua yang tidak lain adalah Setan itu sendiri.
Dalam Why. 12:9, ia dibuang dari sorga. Dalam peristiwa ini ia terpenjara dalam jurang maut. Dalam
pengertian pengibaratan, ia dipenjarakan selama 1000 tahun. Kembali kita melihat pernyataan Yesaya
akan pengertian ini. “Maka pada hari itu Tuhan akan menghukum tentara di langit dan raja-raja bumi
di atas bumi. Mereka akan dikumpulkan bersama-sama seperti tahanan di masukkan ke dalam liang;
mereka akan dimasukkan ke dalam penjara dan akan dihukum sesudah waktu yang lama”. Yesaya
24:21,22
Sebagaimana yang kita perhatikan dalam Why. 9:1 jurang maut adalah tempat yang gelap, tempat
Roh jahat di penjarakan (Luk 8:31; 2 Pet 2:4). Dalam Why 20, jurang maut digambarkan sebagai
dunia yang berada dalam suasana hancur, benar-benar sunyi dan tak berpenghuni. Akibat dari 7 kutuk
itu menjadikan keberadaan bumi menjadi seperti pada mula sebelum penciptaan (Kej. 1:2), dan
seperti Palestina selama masa pembuangan bangsa Israel yang digambarkan nabi Yeremia :
“Aku melihat kepada Bumi, ternyata campur baur dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada
terangnya. Aku melihat kepada gunung-gunung, ternyata goncang; dan seluruh bukitpun goyah. Aku
melihat, ternyata tidak ada manusia, dan semua burung di udara sudah lari terbang. Aku melihat
ternyata tanah-tanah subur sudah menjadi padang gurun, dan segala kotanya sudah menjadi runtuh
dihadapan Tuhan, dihadapan murka-Nya yang menyala-nyala”. (Yer. 4:23-26).
Dalam Why. 20:7, kunci jurang; maut dan meterainya adalah merupakan sebuah penjara bagi
setan. Tujuan setan dipenjarakan jelas dinyatakan bahwa : Supaya ia tidak dapat menipu bangsabangsa lagi. Setan di ikat selama 100 tahun oleh rantai keadaan/ situasi.
Why 12:9
mengidentifikasikan dia sebagai penipu seluruh dunia (Yoh. 8:44). Pada setengah bagian ke-2 dari
buku Wahyu menekankan setan berdiri dibalik semua penipuan yang terjadi dalam agama-agama dunia
dan kuasa-kuasa sekular dunia ( Why. 13,18,19). Semua orang jahat telah mati saat
kedatangan Yesus yang kedua kali, (2 Tes 1:6-10), dan semua orang baik telah di angkat ke surga
bersama Kristus. Semenjak tidak ada lagi orang hidup di dunia saat itu, setan dan malaikatmalaikatnya harus berhenti menipu, dan berhenti dari semua aktivitasnya selama 1000 tahun. Ia
merenungkan semua tidakan yang telah diperbuatnya terhadap dunia dan alam semesta dalam usahanya
menentang Allah.
Saat yang sama Yohanes melihat orang-orang yang ditebus duduk diatas takhta. Kepada mereka
pengadilan orang-orang jahat diberikan. Termasuk mereka inilah yang digambarkan dalam Why. 6:9,
kelompok ini adalah mereka yang tidak menyembah binatang dan patungnya dan tidak akan hidup
bersama-sama dengan semua orang suci, mereka bersama-sama memerintah bersama Kristus selama
1000 tahun (1 Tes 4:15-17)
Setelah masa 1000 tahun
Sesudah masa 1000 tahun maka Tuhan akan mengadakan proses penghukuman bagi dunia dan
setan. (Why 20:11, 12).
Semua orang jahat yang telah mati sejak dari zaman Kain (Anak Adam yang pertama), sampai
kepada mereka yang mati saat kedatangan Yesus ke-2 kali akan dibangkitkan. Hal ini terjadi saat
Yesus bersama-sama dengan orang suci pada kedatangannya yang ke-3 kali bersama-sama dengan kota
Yeusalem Baru yang turun dari Sorga.
Saat inilah kebenaran akan dengan jelas terpampang kepada semua manusia secara menyeluruh
kepada masing-masing pribadi. Dalam hal ini kedatangan Tuhan ke dalam dunia adalah untuk
membersihkan dosa dan anasir-anasirnya dengan api neraka.
Kemudian setelah itu semua umat suci akan menyaksikan kembali Tuhan menciptakan kembali
dunia yang baru sebagaimana saat pertama kali penciptaan setelah itu manusia akan tinggal bersama
Yesus dalam kemuliaan yang kekal tanpa ada lagi dosa..
(Masa 1000 tahun ini digambarkan oleh diusirnya Azasel ke padang gurun. Secara garis besar gambaran peristiwaperistiwa yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah masa 1000 tahuh dalam Wahyu 20-22 digambarkan dalam
bagan berikut:)
Inti Keseluruhan Dari Rahasia Pekabaran 3 Malaikat Ini
Pekabaran Malaikat pertama mengumumkan Injil kekal dan panggilan untuk memulihkan
penyembahan kepada Allah yang sejati sebagai Khalik karena saat penghakiman-Nya telah tiba.
Pekabaran malaikat kedua mengamarkan perlawanan terhadap segala bentuk penyembahan yang dibuat
manusia. Akhirnya, Pekabaran Malaikat ketiga mengumumkan amaran Allah yang paling kudus untuk
menentang penyembahan kepada binatang dan patungnya—semua orang yang menolak Injil
pembenaran oleh Iman.
(Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang... Bandung: IPH, 2002.).
INJIL YANG KEKAL
Takut akan Allah
Muliakanlah Dia
Kita adalah milik Allah
Melalui tanda cap-Nya
(Sabat)
ALLAH
BERBAHAGIA
Penghakiman (Yesus
menggantikan posisi
orang berdosa yang
percaya kepada-Nya)
Yang penting adalah
Iman yang bekerja di
dalam Yesus
Babel sudah Rubuh
(Maut dikalahkan
di Salib)
Siapa yang menolak
Yesus (dilemparkan
dalam Api Neraka)
Sumber: Alkitab dan Sejarah Dunia
Download