Pendidikan Geografi (GEO) - Pascasarjana Universitas Negeri Malang

advertisement
Kumpulan Abstrak Tesis
Semester Gasal 2010/2011
Pendidikan Geografi (GEO)
180 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010
Program Studi S2 GEO 181
Eksperimen Respon dan Hasil Belajar Materi Cuaca Antara Pembelajaran Menggunakan
Multimedia dengan Pembelajaran Pengamatan Lapang di Kelas X SMAN 7 Samarinda
Iya’ Setyasih
Setyasih, Iya’. 2010. Eksperimen Respon dan Hasil Belajar Materi Cuaca Antara Pembelajaran
Menggunakan Multimedia dengan Pembelajaran Pengamatan Lapang di Kelas X SMAN 7
Samarinda. Tesis, Jurusan Pendidikan Geografi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Pembimbing: (1) Prof. Dr. H. Ach. Fatchan, M.Pd, M.Si, (2) Prof. Dr. Salladien.
Abstrak
Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat SMA diperuntukkan di
kelas X, XI, dan XII program IPS yang termasuk mata pelajaran Ujian Akhir Nasional (UAN). Secara umum
siswa memandang geografi sebagai mata pelajaran yang kurang menarik, tidak menyenangkan, monoton,
hafalan, dan tidak penting. Hal ini disebabkan pembelajaran geografi berlangsung secara konvensional
dengan ceramah atau mengerjakan LKS dan berlangsung hanya di dalam kelas. Jarang sekali siswa diajak
belajar di luar kelas untuk mengamati dan menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam kehidupan seharihari yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang dapat menarik
respon dan minat siswa dalam belajar geografi, yaitu penggunaan multimedia dan pengamatan lapang.
Belajar dengan pengamatan langsung di lapangan menjadikan siswa lebih bersemangat dalam belajar, lebih
berkonsentrasi pada materi, membuat daya pikir siswa lebih berkembang, suasana belajar lebih nyaman,
siswa lebih dapat memahami materi pelajaran, siswa lebih berani mengernukakan pendapat dan membuat
siswa lebih aktif. Pembelajaran dengan menggunakan media: gambar, lukisan, foto, slide, film, dan video
tentang obyek-obyek yang menjadi materi pembelajaran akan membantu guru dalam memberikan penjelasan.
Selain menghemat kata-kata, menghemat waktu, penjelasan guru-pun akan lebih mudah dimengerti oleh
siswa. Dengan media siswa akan lebih tertarik, membangkitkan motivasi belajar, menghilangkan kesalahan
pemahaman, dan informasi yang disampaikan menjadi konsisten.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi dengan desain penelitian nonequivalent (pretest
and posttest) control-group design. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel independen (stimulus)
yaitu siswa yang belajar di dalam kelas dengan multimedia dan siswa yang belajar dengan pengamatan
langsung di lapangan pada materi cuaca dan iklim dengan tujuan untuk membandingkan hasil belajarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan
multimedia dengan pembelajaran pengamatan lapang. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia dengan pembelajaran pengamatan
lapang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 7 Samarinda. Sedangkan sampel yang
digunakan adalah kelas X1 dan kelas X4. Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis anacova.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara
pembelajaran menggunakan multimedia dan pembelajaran dengan pengamatan lapang. Hasil analisis
menunjukkan bahwa pembelajaran melalui pengamatan lapang hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan
pembelajaran menggunakan multimedia. Pada pembelajaran menggunakan multimedia respon belajar siswa
lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran pengamatan lapang. Jadi, respon belajar siswa tidak
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar geografi. Yang lebih berpengaruh dalam peningkatan hasil
belajar geografi adalah penggunaan metode belajar. Hasil belajar menggunakan multimedia = 67,05 dan
pengamatan lapang = 71,25. Gain peningkatan hasil belajar pada kelas multimedia = 7,46 dan kelas
pengamatan lapang = 14,12. Respon kelas multimedia adalah 14,794 dan kelas pengamatan lapang adalah
14,156.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan kepada guru hendaknya terus terus berinovasi
dalam pembelajaran, dan mengembangkan pembelajaran menggunakan multimedia maupun pengamatan
lapang yang lebih kreatif, aktif, dan menarik bagi siswanya. Secara praktis guru diharapkan dapat
menerapkan hasil penelitian ini pada materi yang lainnya. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan penelitian
ini dapat dikembangkan lagi pada materi yang lainnya dan metode penelitian lain seperti PTK maupun action
research.
Kata kunci: cuaca, multimedia, dan pengamatan lapang
182 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010
Experimental Response and Learning Outcomes Weather Learning Between Using
Multimedia with Field Observations on the Class X SMAN 7 Samarinda
Iya’ Setyasih
Setyasih, Iya’. 2010. Experimental Response and Learning Outcomes Weather Learning Between Using
Multimedia with Field Observations on the Class X SMAN 7 Samarinda. Thesis, Department of
Geography Education, Graduate Program, State University of Malang. Advisors: (1) Prof. Dr. H.
Ach. Fatchan, M. Pd, M. Si, (2) Prof. Dr. Salladien.
Abstract
Geography is one of the subjects taught at the high school level in the class X, XI, and XII IPS
program which includes subjects of the National Final Examination (UAN). In general, students saw
geography as a subject that is less interesting, unpleasant, monotonous, rote, and not important. This is due to
take place in a conventional learning geography with a lecture or doing worksheets and takes place only in
the classroom. Students are rarely invited to learn outside the classroom to observe and solve real problems in
everyday life in the surrounding environment. Therefore, the required methods which can attract students'
responses and interest in learning geography, namely the use of multimedia and field observations. Learning
by direct observation to make students more enthusiastic in learning, concentrate more on the material, make
the students think more developed, more comfortable learning environment, students can better understand
the subject matter, students are more daring opinions and make students more active. Learning with media:
drawings, paintings, photographs, slides, films, and videos of objects into the learning materials will assist
teachers in giving explanations. Besides saving the words, save time, explanation-teacher would be more
easily understood by students. By media students will be more interested, arouse motivation to learn,
eliminating errors of understanding, and information submitted to be consistent.
The study was a quasi-experimental research design with nonequivalent study (pretest and posttest)
control-group design. In this study using two independent variables (stimulus) that students who learn in the
classroom with multimedia and students who learn by direct observation on the matter of weather and climate
in order to compare the results of their study. This research aims to explain the differences between student
learning outcomes using multimedia learning with field observations of learning. The hypothesis of this study
is the significant difference between learning outcomes of students who use multimedia learning field
observations. The population in this study were students of class X SMAN 7 Samarinda. While the sample
used was grade classes X1 and X4. Data processing was done by using anacova analysis.
The results of this study indicate that there was no significant difference between learning the results
of learning using multimedia and learning with field observations. The results show that learning through
field observation results of their study was higher than the learning using multimedia. In response to learning
using multimedia student learning is higher than field observations. Thus, students' responses did not affect
the increase in yield learning geography. Even more influential in improving learning outcomes is the use of
methods of studying geography. Learning outcomes using multimedia = 67.05 and field observations =
71.25. Gain improved learning outcomes in a multimedia class = 7.46 and classroom observation field =
14.12. Response multimedia class was 14.794 and classroom observation field was 14.156.
Based on these findings it is suggested the teacher should continue to keep innovating in learning,
and develop learning using multimedia and field observations are more creative, active, and attractive to
students. Practically speaking, teachers are expected to apply the research results on other material. For
further research is expected this study can be developed again on the other materials and other research
methods such as TOD and action research.
Keywords: weather, multimedia, and field observations
Program Studi S2 GEO 183
Pengembangan Bahan Ajar Geografi SMA/MA Kelas X Semester II Pada Kompetensi Dasar
Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan dengan Model Dick And
Carey
Karunia Puji Hastuti
Karunia Puji Hastuti, 2010. Pengembangan Bahan Ajar Geografi SMA/MA Kelas X Semester II Pada
Kompetensi Dasar Menganalisis Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan dengan Model
Dick And Carey. Tesis, Jurusan Pendidikan Geografi, Program Pascasarjana Universitas Negeri
Malang. Pembimbing: (1) Dr. Ach. Amirudin, M.Pd., (2) Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si.
Abstrak
Orientasi penyediaan bahan ajar di berbagai sekolah di Indonesia saat ini, terutama bahan ajar
geografi, hanya difokuskan pada segi kuantitas. Fakta menunjukkan bahwa penyediaan bahan ajarpenunjang
pembelajaran geografi di sekolah hanya mempertimbangkan segi proporsi jumlah siswa dengan jumlah bahan
ajaryang tersedia. Dari segi kualitas, masih banyak materi pada bahan ajarpelajaran geografi yang sebenarnya
menunjukkan kelemahan yang mendasar yaitu teks geografi ”mengabaikan” aspek kebenaran bahasa,
fakta/data, konsep, generalisasi, penyajian gambar, serta ketercernaan materi. Oleh karena itu, diperlukan
alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan bahan ajar yang mengarah pada perbaikan dari tiap
aspek tersebut. Produk bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan kaidah keilmuan geografi, standar isi dan
kaidah penulisan bahan ajar melalui modifikasi model Dick dan Carey (2001). Prosedur pengembangan
model ini terdiri atas sepuluh langkah namun dalam pengembangan ini hanya dilakukan lima langkah, yakni:
(1) mengidentifikasi standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator berdasarkan konsep BSNP, (2)
melakukan analisis materi pelajaran, (3) pengembangan dan penulisan bahan ajar, (4) melakukan validasi
bahan ajar, (5) merevisi produk akhir hasil pengembangan bahan ajar.
Berdasarkan hasil validasi pada ahli materi pelajaran, bahan ajar berada dalam kategori baik (75%).
Hasil uji coba pada ahli rancangan pembelajaran, bahan ajar berada dalam kategori baik (71%). Hasil uji
coba ahli bahasa berada dalam kategori sangat baik (92%), tetapi masih ada beberapa kesalahan pengetikan
dan pemenggalan kata. Hasil uji coba lapangan pada siswa, bahan ajar berada dalam kategori sangat baik
(86%). Sedangkan hasil uji coba lapangan pada guru, bahan ajar berada dalam kategori sangat baik (92%).
Saran pemanfaatan: (a) bagi guru dan siswa harus memperhatikan petunjuk penggunaannya pada
bagian awal dari bahan ajarini, (b) sebelum mempelajari bahan ajar ini, baca dan pahamilah abstraksi isi
bahan ajaryang mewakili peta konsep yang tersedia, (c) dalam mempelajari setiap sub bab, pahamilah
abstraksi yang terdapat di awal setiap pembahasan sub bab, (d) untuk membantu memahami setiap uraian
materi, guru dan siswa dapat melihat kata kunci yang tersedia di tiap paragraf, (e) dalam mempelajari setiap
uraian materi, jangan lewatkan latihan/tugas yang telah disediakan. Dengan mengerjakan tugas/latihan
tersebut siswa/guru akan mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi tersebut, (f) bila terdapat
istilah asing yang kurang dimengerti, siswa dapat melihat lembar glosarium yang terdapat di dalam bahan
ajar, dan (g) telusurilah alamat website yang terdapat dalam bahan ajar ini, sehingga siswa akan memperoleh
informasi dan pengetahuan yang lebih luas dan melatih siswa untuk memanfaatkan teknologi.
Saran desiminasi: (a) Mengadakan seminar skala regional bahkan nasional tentang pengembangan
bahan ajar, khususnya bahan ajar geografi untuk SMA/MA, (b) Diperkenalkan kepada forum-forum
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi, dan (c) Dimuat dalam suatu rubrik atau kolom
penulisan bahan ajar di alamat suatu website. Pengembangan selanjutnya: (a) pengembangan bahan ajar
geografi terbatas hanya pada kelas X semester II pada materi menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan. Untuk menghasilkan produk bahan ajar secara utuh sebaiknya dikembangkan untuk dua semester
(semester satu dan semester dua), (b) uji coba bahan ajar ini terbatas di Kota Banjarmasin. Untuk
menghasilkan bahan ajar yang berlaku secara nasional sebaiknya dilakukan uji coba lapangan dengan
mengambil sampel yang diperluas di wilayah Indonesia, (c) untuk menghasilkan produk bahan ajar yang
dikembangkan secara lebih berkualitas dibutuhkan waktu penelitian dan pengembangan yang relatif lama
(multyyears). Hal tersebut perlu dilakukan sebab bahan ajar yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan
oleh siswa seluruh Indonesia dengan kualitas yang lebih baik dan yang lebih penting adalah mendorong
siswa untuk mau membaca bahan ajar, dan (d) dalam uji coba pengembangan bahan ajar ini tidak sampai
memperhatikan pengaruh bahan ajar hasil pengembangan terhadap hasil belajar siswa. Untuk memperoleh
hasil yang lebih berkualitas pada pengembangan bahan ajar ini sebaiknya dilakukan tes kepada siswa
sebelum dan sesudah membaca bahan ajarhasil pengembangan ini.
Kata kunci: bahan ajar geografi SMA/MA kelas X, pengembangan model Dick and Carey.
184 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010
The Development of Geography Text Book For Senior High School (SMA/MA) Grade X on
The Material of Hydrosphere and Its Effect Human Life With Dick and Carey Model
Karunia Puji Hastuti
Karunia Puji Hastuti. 2010. The Development of Geography Text Book For Senior High School (SMA/MA)
Grade X on The Material of Hydrosphere and Its Effect Human Life With Dick and Carey Model.
Thesis, Geography Education Department, Post Graduate Program, State University of Malang.
Consultant: (1) Dr. Ach. Amirudin, M.Pd, (2) Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si
Abstract
The orientation of text book supply in many school in Indonesia, especially for geography is only
focused on quantity. In fact the supply of book to support geography learning in school only considered with
the proportion of students’ number. In quality aspect, there are still many books show the basic weaknesses
namely ”ignoring” language truth aspect, fact/data, concept, generalization, picture performance and material
acceptance. Therefore it needs for a problem solution alternative by developing or improving text book
oriented in those aspect.
Product of text book developed is based on the scientific rule of geography content standard and the
rule of book writing through modification of Dick and Carey Model (2001). Procedures of development for
this model consist of ten step but in this case, only five step were done. They are: 1) identifying competence
standard, basic competence and indicator based on the concept BSNP, 2) analyzing the learning material, 3)
improving and writing text books, 4) validating text book, 5) revising the final product of text book
development.
Based on the result of validation on material expert, text book is in good category (75%). The result
of test on learning design, text book is in good category (71%). The result of language text expert test, text
book is in very good category (92%). But there still many mistyping and incorrect pause. The result of test on
the students, text book is in very good category (86%). While the result of test on teacher, text book is in very
good category (92%).
Usage suggestion: (a) for teacher and students, must pay attention to the usage instruction on the
initial part of the text book, (b) before learning this text book, read and comprehend the abstract which
represent the available mind mapping, (c) in learning every sub chapter, comprehend the abstract in the initial
of discussion of each sub chapter, (d) to helping in comprehending every material explanation, the teacher
and students can see the keywords of each paragraph, (e) in learning material explanation, don’t miss the
exercises and tasks. By doing the exercises/tasks, students and teacher would know hor far the student can
comprehend those material, (f) if there is unknown foreign term, the students can see the glossarium in the
text book, (g) visit the address of website available in this text book, so the student can get wider information
and knowledge and train the student to be familiar in using technology.
Dissemination suggestion: (a) holding a regional seminar or even a national seminar about text book
development especially geography text book for senior high school (SMA/MA), (b) introduced to the
organization of teacher especially for geography teacher, (c) publicated in a rubric or column of book writing
in a website.
Further development: (a) the development of geography text book is limited in grade X, semester II
on the material of hydrosphere analysis and its effect to the human life. There should be two semester
development to produce a complete text book, (b) the test of this book is restrict in Banjarmasin, its must be
examined in the spread area in Indonesia to produce more valid text book, (c) for producing a high quality of
text book. It needs for long time research (multi years). It is important to do since text book is expected to be
used by the students in Indonesia to support the students to read more, (d) in examining the text book, it is
not focused on the effect of text book toward the students achievement. It should be done to get the higher
quality of text book development. It can be examined before and after reading the result of this text book
development.
Keyword: geography text book SMA/MA grade X, the development of Dick and Carey Model.
Program Studi S2 GEO 185
Pengembangan Buku Teks Geografi pada Standar Kompetensi ”Menganalisis Pemanfaatan
dan Pelestarian Lingkungan Hidup” SMA/MA Kelas XI Semester II Model Dick and Carey
Syafril
Syafril, 2010. Pengembangan Buku Teks Geografi pada Standar Kompetensi ”Menganalisis Pemanfaatan dan
Pelestarian Lingkungan Hidup” SMA/MA Kelas XI Semester II Model Dick and Carey. Tesis,
Jurusan Pendidikan Geografi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I)
Prof. Dr. Salladien, (II) Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd.
Abstrak
Selama ini keberadaan buku teks sangat membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Bagi guru, buku teks merupakan sumber informasi yang dijadikan sebagai pedoman untuk mengajar. Bagi
siswa, buku teks merupakan salah satu sumber belajar utama yang dapat meningkatkan kemampuannya
memahami bidang studi tertentu. Namun demikian, kenyataan di lapangan buku teks yang beredar di pasaran
dan telah menjadi pegangan ”wajib” siswa dan guru justru ditemukan adanya permasalahan.
Minimal ada tiga masalah mendasar yang berhubungan dengan buku teks, yakni; kebenaran
kebahasaan, kebenaran isi/materi, dan kemenarikan penyajian. Salah satu jenis buku teks yang telah dinilai
bermasalah adalah buku teks geografi (BTG) untuk siswa SMA/MA. Buku teks geografi ditulis dengan tanpa
memper-hatikan hakekat ilmu geografi. Tentu saja, permasalahan tersebut harus segera ditemukan solusinya
supaya isi buku geografi tidak terkesan menjadi ”bunga rampai” dari ilmu bantu geografi.
Metode penelitian yang digunakan untuk penyelesaian permasalahan tersebut adalah penelitian
pengembangan dengan penerapan model Dick and Carey. Penelitian dan pengembangan dilakukan dengan
cara memodifikasi langkah Dick and Carey, yakni dari sepuluh langkah menjadi lima langkah.
Penyederhanaan tersebut dilakukan karena disesuaikan dengan konteks per-kembangan kebijakan pendidikan
di Indonesia. Tempat pelaksanaan uji coba produk di Madrasah Aliyah Negeri I Mataram–Nusa Tenggara
Barat dengan jumlah responden untuk uji coba kelompok kecil 9 orang dan untuk uji coba lapangan 30 orang.
Alat atau instrumen pengumpul datanya adalah angket, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian dan
pengembangan ini ditemukan bahwa uji coba kelompok kecil diperoleh skor angket 555 dari 720 skor ideal
kriterium atau 77,08% dari yang diharapkan 100%) hasil uji coba lapangan diperoleh skor angket 1.928 dari
2.400 skor ideal kriterium atau 80,33% dari yang diharapkan 100%.
Hasil uji coba kepada siswa menunjukkan bahwa produk yang dikem-bangkan telah efektif dan
valid berdasarkan aspek bahasa, isi/materi, dan penyaji-an. Dengan demikian buku teks geografi yang
dikembangkan telah sesuai dengan hakekat ilmu geografi, memenuhi kriteria kebenaran bahasa, dan tersaji
dengan sajian yang relevan serta telah layak untuk diproduk dan digunakan untuk siswa dan guru pada proses
belajar dan mengajar.
Untuk penggunaannya disusun suatu saran pemanfaatan buku teks geografi baik bagi guru maupun
siswa; 1) guru harus memperhatikan petunjuk penggunaannya pada bagian awal dari buku ini, 2) siswa harus
membaca lembara depan setelah background yakni ”cara cerdas memahami isi buku teks”, 3) siswa dan guru
dalam memahami isi buku lebih difokuskan membaca materi yang berkaitan langsung dengan indikator,
sedangkan materi lainnya sebagai pen-dalaman dari materi utama, 4) siswa, jika mengalami kesulitan
memahami kosa kata asing maka sebaiknya siswa memperhatikan kolom definisi istilah, 5) siswa dan guru
yang ingin mendalami materi lebih dalam, pada beberapa bagian isi buku telah dicantumkan alamat website
yang bisa dikunjungi dan langsung ber-hubungan dengan materi yang disajikan, dan 6) siswa dan guru, untuk
memahami gambar dengan jelas perhatikan kolom penjelasan pada masing-masing gambar-/foto. Dengan
demikian diharapkan guru dan siswa dapat memanfaatkan buku teks geografi dengan efektif dan mudah.
Kata kunci: pengembangan, buku teks, geografi, model Dick dan Carey.
186 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010
Developing Geographic Textbook in Competence Standard of “Analyzing the Utilization and
Preservation of Nature” using Dick and Carey Model for 2nd Semester of Grade XI of
SMA/MA
Syafril
Syafril, 2010. Developing Geographic Textbook in Competence Standard of “Analyzing the Utilization and
Preservation of Nature” using Dick and Carey Model for 2 nd Semester of Grade XI of SMA/MA.
Thesis of Geographic Education Departement, Postgraduate Program, State University of Malang.
Supervisor: (I) Prof. Dr. Salladien, (II) Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd
Abstract
Up until now, the presence of textbooks has been very helpful in the process of teaching and
learning. For teachers, textbooks are source of information used as teaching guidance. For students, textbooks
are one of learning sources in understanding a subject. However, in real life, there are problems found in
those textbooks that have been circulated and become ”a must” for teachers and students.
There are at least three basic problems related to the textbooks, i.e. language validity,
content/material validity, and interesting design. One of those problematic textbooks is geographic textbooks
(BTG) for SMA/MA students. Geographic textbooks were written without paying respect to the essence of
geographic. This problem should be solved immediately to eliminate the impression of being ”a potpourri” of
geographic.
Research method used to solve this problem is developmental research using Dick and Carey model.
Research and development is implemented by modifying Dick and Carey’s steps; from ten to five steps. This
simplification is done in an adjustment to the education policies of Indonesia. The trial development took
place in Madrasah Aliyah Negeri I in Mataram, West Nusa Tenggara, with 9 small group respondents and 30
field group respondents. The instruments used in data collection were questionnaire, documentation and
interviews. Results show that small groups trial obtained questionnaire score 555 from criterium ideal score
of 720 or 77.08% from the expected 100%, while field trial obtained questionnaire score of 1,928 from
criterium ideal score of 2,400 or 80.33% from the expected 100%.
Results from trial for students suggested that the developed products are effective and valid in the
aspect of language, content/material, and the design. Therefore, this developed geographic textbook is
appropriate according to the essence of geographic, met the criteria of language validity, and presented
relevantly as well as proper to be produced and used for teachers and students in teaching and learning
process.
It is suggested for teacher and students to utilize it orderly: 1) teacher should pay attention to the
guidance in the first part of the book; 2) students should read the pages after background, i.e. “smart way to
understand the content”; 3) students along with the teachers should focus on reading material which is
directly connected to the indicators while using other materials as an in depth supplementary; 4) student
should read glossary when finding a hard vocabulary; 5) students and teacher who want to learn the material
further could visit website addresses added in the book which is directly connected to the presented material;
and 6) students and teacher should pay attention to the explanatory column below a picture to understand the
picture better. For that reasons, it is expected that students and teachers could use the geographic textbooks
easily and effectively.
Keywords: developing, textbook, geographic, Dick and Carey model
Program Studi S2 GEO 187
Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis dan Hasil Belajar Materi Lingkungan Hidup dan Upaya Pelestariannya Pada Siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Ploso Jombang
Sanuriyawati
Sanuriyawati, 2010. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis dan Hasil Belajar Materi Lingkungan Hidup dan Upaya Pelestariannya Pada Siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Ploso Jombang. Tesis Jurusan Pendidikan Geografi, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Salladien, (2) Prof Dr. Sumarmi, M.Pd.
Abstrak
Berdasarkan observasi di lapangan, hasil belajar Geografi yang dicapai siswa kelas VIII A SMPN 1
Ploso relatif rendah (58,1). Pada pembelajaran Geografi dengan Standar Kompetensi Lingkungan Hidup,
biasanya guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah untuk menghemat waktu dan penilaian oleh
guru kurang melibatkan penilaian portofolio untuk melengkapinya. Siswa cenderung bosan karena dalam
proses pembelajaran cenderung menghafal materi dan konsep saja. Pembelajaran Geografi menjadi menarik
apabila mengaktifkan daya pikir khususnya berpikir kritis siswa. Agar siswa dapat memahami materi secara
utuh dan benar melalui pembelajaran Geografi sehingga termotivasi aktif dalam proses pembelajarannya,
maka mereka harus dilibatkan dalam kegiatan berpikir kritis, salah satunya melalui belajar berbasis masalah.
Guru hendaknya menyusun pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu cara
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Geografi adalah dengan menerapkan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dan hasil belajar siswa kelas VIII. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VIII A SMPN 1 Ploso Jombang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Geografi dengan Standar Kompetensi
Lingkungan Hidup dengan menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan hasil belajar. Peningkatan kemampuan berpikir kritis yaitu C4 (analisis), C5 (sintesis), C6
(evaluasi) pada siklus 1 tingkat C4 10,47%, pada siklus 2 sebesar 15,78% dan sebesar 12,75% pada siklus ke
3. Sedangkan kemampuan bertanya C5 (sintesis) pada siklus 1 sebesar 13,08% menjadi 10,23% pada siklus
2, serta 10,11 pada siklus 3. Kemampuan C6 (evaluasi) pada siklus 2 sebesar 12,27% mejadi 15,28% pada
siklus 3. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2, sert asiklus 3. Peningkatan
hasil belajar dapat dilihat dari hasil tes dengan rata-rata 64,5 pada siklus 1, menjadi 72,1 pada siklus 2, dan
83 pada siklus 3.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMPN 1 Ploso Jombang.
Berdasarkan hasil penelitian diajukan saran 1) dalam proses pembelajaran guru hendaknya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memunculkan pertanyaan sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa, 2) agar guru Geografi dapat menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai model alternatif
dalam pembelajaran IPS/Geografi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa,
dan 3) bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian tentang penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah
dalam pembelajaran IPS/Geografi dengan standar kompetensi yang lain.
Kata kunci: pembelajaran berbasis masalah, berpikir kritis, hasil belajar.
188 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010
The Applying Based Learning to Increase Students Critical Thinking and Students Outcome
in Environment Competence in VIII A SMPN 1 Ploso Jombang
Sanuriyawati
Sanuriyawati, 2010. The Applying Based Learning to Increase Students Critical Thinking and Students
Outcome in Environment Competence in VIII A SMPN 1 Ploso Jombang. Thesis, Geography
Education Departement. Post Graduate Program State University of Malang, advisor (1) Prof. Dr.
Salladien, (II) Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd.
Abstrak
On the basis of field observation, learning achievement on Geography achieved by the eighth class
student of SMPN 1 Ploso was relatively low (64,5). In learning Geography in the Environment Based
Competence, teacher usually uses Speech Method to get limited time and besides he less takes fort folio
evaluation to make the learning process complete. Students tend to get bored since the learning process just
have them memorize the materials and the concept. Learning Geography will be interesting if it activates the
students’s thinking, that is critical thinking . In learning Geography the students should be involved in critical
thinking, for example through Problem Based Learning, so that they are able to understand the whole
materials thoroughly and motivated to be active in learning process. Theacher should arrange a learning
which can increase learning quality. One of the ways to increase the learning quality in Geography is by
applying Problem Based Learning.
Type of this research is Classroom Action Research (CAR). This research was conducted in three
cycles. The purpose of this research is to describe the process and the result of applying with Problem Based
Learning to increase the students learning outcome and critical thinking. The subject of this research is 40 of
the second semester students of class VIII A SMPN 1 Ploso Jombang. The increase of critical thinking, they
are C4 (analisis), C5 (sintesis), C6 (evaluasi) can be described as follows in cycle 1 the increase of C4 is
10,47%, in cycle 2 is 15,78% and in cycle 3 is 12,75%. The ability of questioning or C5 is 13,07% in cycle 1,
10,23% in cycle 2 and 15,28% in cycle 3. The increase of learning outcome showed in the test results with
the average of 64,5 in cycle 1, then 72,1 in cycle 2 and 83 in cycle 3. So, it can be concluded that the
applying Problem Based Learning can increase the students ability in critical thinking and learning outcome
in VIII A SMPN 1 Ploso Jombang. Based on the research results, it is suggested 1 st that, in learning process
the teacher should give the students opportunity to quote some question in order to increase their critical
thinking; 2nd, it is expected for the Geography teachers to apply Problem Based learning as an alternative
learning model in IPS/Geography learning to increase the ability of students critical thinking and students’s
learning outcome, and 3rd, it is expected for other researchers to take this learning model in the next research
in the field of IPS/ Geography in other competence.
Keyword: problem based learning, critical thingking, students outcome.
Pengembangan Buku Teks Geografi SMA/MA Kelas XI pada Materi Menganalisis
Fenomena Biosfer dan Antroposfer dengan Model Dick and Carey
Muhammad Yusuf
Muhammad Yusuf, 2010. Pengembangan Buku Teks Geografi SMA/MA Kelas XI pada Materi Menganalisis
Fenomena Biosfer dan Antroposfer dengan Model Dick and Carey. Tesis, Jurusan Pendidikan
Geografi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1), Dr. Amirudin, M.Pd,
(2) Prof. Dr. H. Ach. Fatchan, M.Pd., M.Si.
Abstrak
Berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) buku teks memuat tiga komponen yakni;
(1) memenuhi komponen kebahasaan, (2) komponen isi, dan (3) komponen penyajian. Keberadaan buku teks
geografi SMA/MA Kelas XI Semester I yang ditulis oleh K. Wardiyatmoko, 2006 penerbit Erlangga pada
standar kompetensi menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer masih banyak menunjukkan kelemahan
yang mendasar: Pertama, teks geografi ”mengabaikan” aspek kebenaran bahasa, fakta/data, konsep,
generalisasi, kebenaran penyajian gambar, serta ketercernaan materi. Kedua, buku teks geografi tidak
Program Studi S2 GEO 189
mencerminkan ciri khas kajian geografi, yakni menyangkut aspek objek studi formal (keruangan,
kelingkungan, dan konteks wilayah) dan objek studi material dalam hal interaksi, interrelasi, dan
interdepedensi. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan buku teks
yang mengarah pada perbaikan dari tiap aspek tersebut.
Produk buku teks yang dikembangkan dalam riset ini berdasarkan kaidah keilmuan geografi dan
kurikulum KTSP melalui modifikasi model Dick dan Carey (2001). Prosedur pengembangan terdiri atas
sepuluh langkah namun dalam pengembangan ini hanya dilakukan lima langkah, yakni: (1) mengidentifikasi
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator berdasarkan konsep BSNP, (2) melakukan analisis
materi pelalajaran, (3) menyusun dan menulis buku teks, (4) memvalidasi buku teks, (5) merevisi produk
akhir hasil pengembangan buku teks. Buku teks yang dikembangkan berupa mata pelajaran Geografi
SMA/MA Kelas XI pada materi Menganalisis Fenomena Biosfer dan Antroposfer. Pengembangan
diharapkan dapat menghasilkan buku teks yang sesuai dengan kaidah keilmuan geografi.
Hasil uji coba oleh ahli materi, buku teks berada dalam kategori efektif (83,04%). Hasil uji coba
oleh ahli bahasa, buku teks berada dalam kategori sangat efektif (89,00%), tetapi masih ada 8 kesalahan
dalam pengetikan 5 kesalahan penggunaan tanda baca, 9 kesalahan penggunaan huruf yang seharusnya huruf
besar (kapital), 6 kesalahan penggunaan huruf yang seharusnya huruf kecil, dan 3 catatan tertulis dalam buku
teks yang perlu di perbaiki. Hasil uji coba oleh ahli media pembelajaran, buku teks berada dalam kategori
efektif (73,04%). Hasil uji coba lapangan pada siswa, buku teks berada dalam kategori sangat efesien
(87,33%). Hasil uji coba lapangan pada guru, buku teks berada dalam kategori sangat efesien (89,33%).
Saran pemanfaatan buku teks: (1) bagi guru harus memperhatikan petunjuk penggunaannya pada
bagian awal dari buku ini, (2) bagi siswa dan guru dalam memahami isi buku lebih difokuskan membaca
materi yang berkaitan langsung dengan indikator, sedangkan materi lainnya sebagai pendalaman dari materi
utama, (3) bagi siswa, pada setiap lembaran buku teks yang terdapat kosa kata asing telah dilengkapi dengan
kolom definisi istilah. Jika mengalami kesulitan memahami kosa kata asing tersebut, sebaiknya siswa
memperhatikan kolom definisi istilah, (4) bagi siswa dan guru yang ingin mendalami materi lebih dalam,
maka pada beberapa bagian isi buku telah dicantumkan alamat website yang bisa dikunjungi dan langsung
berhubungan dengan materi yang disajikan, dan (5) bagi siswa dan guru, untuk memahami gambar dengan
jelas perhatikan kolom penjelasan pada masing-masing gambar/foto. Saran desiminasi sebaiknya: (1)
dilaksanakan seminar skala regional bahkan nasional tentang pengembangan buku teks geografi untuk
SMA/MA, (2) Buku teks diperkenalkan kepada forum-forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
bidang studi Geografi, dan (3) buku teks dimuat dalam suatu rubrik atau kolom penulisan buku (e-book) di
alamat suatu website. Saran pengembangan selanjutnya sebaiknya: (1) dilakukan pengembangan produk buku
teks secara utuh, yakni semester I dan semester II pada kelas yang sama (2) dilakukan uji coba lapangan
dengan mengambil sampel yang diperluas di wilayah Indonesia, (3) dilakukan tes kemampuan siswa sebelum
dan sesudah membaca buku hasil pengembangan buku teks.
Kata kunci: buku teks geografi SMA/MA kelas XI, pengembangan model Dick and Carey
The Development of Geography Text Book for Senior High School (SMA/MA) Grade XI on
The Material Of Analyzing Biosphere and Antroposfer Phenomenon with Dick and Carey
Model
Muhammad Yusuf
Muhammad Yusuf, 2010. The Development of Geography Text Book for Senior High School (SMA/MA)
Grade XI on The Material Of Analyzing Biosphere and Antroposfer Phenomenon with Dick and
Carey Model. Thesis. Geography Education Department, Post Graduate Program. State University
of Malang. Consultant: (1), Dr. Amirudin, M.Pd, (2) Prof. Dr. H. Ach. Fatchan, M.Pd., M.Si.
Abstract
Based on the education national standard institution (BSNP) text book includes there components
namely: (1) fulfill the component of proper language, (2) the component of content, (3) the component of
performance. The avaible of geography text book for high school (SMA/MA) grade XI in the first semester
written by K.Wardiatmoko, 2006 published by erlangga in the competence standard of analyzing biosphere
and antroposfer phenomenon still have many basic weaknesses. First, geography text ignores the aspect of
language properness, fact/data, concept, generalization, picture performance appropriateness, and material
acceptance. Second, geography text book does not represent the specific the specific charachteristics of
190 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010
geography fields, namely contain the formal object of geography (space, environment, and regional context)
and material study object in the case of interaction, interrelation, and interdependency. Therefore, it needs for
alternatives of solution by developing text book oriented on the improvement and revision of each aspect
The product of text book developed in this research based on the scientific rules of geography and
the curriculum of KTSP through modification of dick and carey model (2001). Development procedures
consist of ten steps but the writer only take five steps namely: (1) Identifying competence standard, basic
competence and indicator based on BSNP concept, (2) analyzing the material of learning, (3) arranging and
writing text book, (4) validating text book, (5) revising the final product of development result. Text book
that developed by the writer is a text book of Geography for SMA/MA grade XI on the material of analyzing
biosphere and anthroposphere phenomenon. It is expected to produce text book which is appropriate with the
scientific rules of geography. The result of test by the material expert, text book is in effective category
(83,04%). The result of test by language expert text book is in very effective category (89,00%). But there are
8 mistyping cases, five mistakes in punctuation, 9 mistakes in capitalizing, 6 mistakes in using capital that
should be in small characters and 3 notes in text book had to be revised. The result of test by learning devices
expert, text book is in effective category (73,04%). The result of test on the students, text book is in very
efficient category (87,33%). The result of test on geography teacher, text book is in very efficient category
(89,22%).
The suggestion for text book usage: (1) for teachers, have to pay attention the instruction of book
usage on the initial part of this book, (2) for students and teacher in comprehending the content, more focused
in reading material that directly related with indicator while the other material as a review of the main
material, (3) for students, in every piece of text books contain foreign terms completed with glossary. If the
students feel difficult to comprehend the foreign term or vocabulary, they may find the meaning of them in
glossarium, (4) for students and teacher who want to recognize the material deeply, there are many website
addresses to visit, and it is directly related to the material and (5) for students and teachers, to comprehend
the picture clearly, pay attention to the explanation on each picture/photo. Dissemination suggestion, should
be (1) held a seminar in regional scale or even national about the development of geography text book for
high school (SMA/MA), (2) text book should be introduced to the organization of specific discipline teacher
especially geography teachers and (3) text book is published in a rubric of book writing (e-book) in websites.
Suggestion for further development (1) it should be held a development of text book in complete
version namely semester I and II in the same grade, (2) should be held a broader field test by taking wider
sample from all part of Indonesia and (3) should be held a test to examine the student achievement before and
after reading the result of text book development.
Keywords: Geography Text Book for Senior High School (SMA/MA) Grade XI The Development of Dick
and Carey Model
Pengembangan Buku Teks Geografi SMA/MA Kelas X pada Materi Atmosfer dan dampak
terhadap kehidupan dengan model Dick & Carey
Rochayati, Nurin
Rochayati, Nurin. 2010. Pengembangan Buku Teks Geografi SMA/MA Kelas X pada Materi Atmosfer dan
dampak terhadap kehidupan dengan model Dick & Carey. Tesis, Jurusan Pendidikan Geografi,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Pd.
(2) Dr. Agus Suryantoro, M.Si.
Abstrak
Keberadaan buku teks geografi SMA Kelas X Semester II yang ditulis oleh Sugara (2006) pada
materi atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan masih banyak menunjukkan kelemahan yang mendasar:
pertama, teks geografi ”mengabaikan” aspek kebenaran bahasa, fakta/data, konsep, generalisasi, kebenaran
penyajian gambar, serta ketercernaan materi berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang
mengutamakan komponen utama yakni; 1) komponen isi, dan 2) komponen penyajian. Kedua, buku teks
geografi tidak mencerminkan ciri khas kajian geografi, yakni menyangkut aspek objek studi formal
(keruangan, kelingkungan, dan Kompleks wilayah) dan objek studi material dalam hal interaksi, interrelasi
dan interdepedensi. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan buku
teks yang mengarah pada perbaikan dari tiap aspek tersebut.
Program Studi S2 GEO 191
Produk buku teks yang dikembangkan berdasarkan kaidah keilmuan geografi dan kurikulum KTSP
melalui modifikasi model Dick dan Carey (2001). Prosedur pengembangan ini terdiri atas sepuluh langkah
namun dalam pengembangan ini hanya dilakukan lima langkah, yakni: (1) mengidentifikasi standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator berdasarkan konsep BSNP, (2) melakukan analisis materi
pelalajaran, (3) menyusun dan penulisan buku teks, (4) mevalidasi buku teks, (5) merevisi produk akhir hasil
pengembangan buku teks. Buku teks yang dikembangkan berupa mata pelajaran Geografi SMA/MA Kelas X
pada Materi Atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Pengembangan ini diharapkan dapat
menghasilkan buku teks yang sesuai dengan kaidah keilmuan geografi.
Hasil uji coba ahli isi materi buku teks berada dalam kategori baik. Hasil uji coba lapangan buku
teks berada dalam kategori sangat baik yakni nilai-rata-rata 1922 atau 80%. Tingkat kemampuan membaca
pemahaman siswa diketahui mean/rata-rata 16,8 sesuai dengan kriteria kemampuan membaca pemahaman
siswa tergolong pada kategori baik yaitu pada persentase 75-84%.
Saran pemanfaatan diperlukannya buku pendukung yang lain sebagai tambahan guna melengkapi
kekurangan buku teks ini. Dengan mengambil rujukan dari muatan indikator buku ini, guru dapat
mengembangkan kreativitas yang lebih luas dan bersifat kontekstual dengan pemanfaatan lingkungan siswa.
Banyak hal yang terdapat dilingkungan belajar siswa saat ini belum termanfaatkan secara maksimal dalam
proses belajar. Untuk siaran desiminasi sebaiknya dalam langkah penelitian dilakukan sampai pada tahap
evaluasi sumatif untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi buku teks ini. Langkah yang perlu dilakukan
untuk desiminasi yaitu: (1) mengadakan seminar skala regional bahkan nasional tentang pengembangan buku
teks, khususnya buku teks geografi untuk SMA/MA, (2) perkenalkan kepada forum-forum Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) Geografi, dan (3) dimuat dalam suatu rubrik atau kolom penulisan buku di alamat
suatu website. Untuk pengembangan selanjutnya, sebaiknya buku dikembangakan 2 semester dan uji coba
lapangannya dengan mengambil sampel secara nasional di seluruh Indonesia.
Kata kunci: buku teks geografi, pengembangan, model Dick and Carey.
The Development of Geography Textbook of SMA/MA Grade X Concerning Atmosphere
Material and Its Impacts toward Life with Dick & Carey Model
Rochayati, Nurin
Rochayati, Nurin. 2010. The Development of Geography Textbook of SMA/MA Grade X Concerning
Atmosphere Material and Its Impacts toward Life with Dick & Carey Model. Thesis, Geography
Education Department, Post Graduate Program, State University of Malang. Advisors: (1) Prof. Dr.
Edy Purwanto, M.Pd. (2) Dr. Agus Suryantoro, M.Si.
Abstract
Geography textbook for SMA grade X of second semester written by Sugara (2006) concerning
atmosphere material and its impacts toward life is still far from ideal: first, geography text “neglects” the
aspect of truth in language, fact/data, concept, generalization, the truth concerning picture provided, and the
comprehensibility of the material based on Standard National Education Committee (BSNP) that gives
priority to; 1) content component, 2) presentation component. Second, geography textbook does not reflect
the particular characteristic of knowledge concerning geography that is including formal study aspect (space,
environment, and the complexity of an area). Because of that, it is needed an alternative in solving problems
with developing a textbook heading for betterment in each of those aspects.
The product of textbook developed based on norm in geography science and KTSP curriculum
through the modification of Dick and Carey model (2001). Its procedure consists of ten stages though in this
study, the researcher only develop five stages out of ten, that are: (1) identify standard of competence, basic
competence and indicator based on BSNP concept, (2) analyze materials of subject, (3) textbook arranging
and writing, (4) textbook validating, (5) revise the final product as a result in developing textbook. The
developed textbook is in the form of Geography subject for SMA/MA grade X concerning Atmosphere
material and its impacts toward life. This development is aimed for resulting a textbook suitable for the norm
in geography science.
The result of content material test toward textbook includes in good category. The result of field test
toward textbook includes in very good category that is the average of proportion is 1922 or 80%. The average
value of students level of reading ability (mean) is 16.8% which apt with the ability criteria in understanding
reading text that is students include in good category that is 75-84%.
192 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010
It is suggested to the future researchers to utilize endorser books as references to accomplish the
weaknesses of the textbook. By taking references from indicators of those books, the teacher can develop
wider creativity and contextual teaching with utilizing the environment of the students. There are many
things in students’ environment that have not utilize yet maximally in learning process. For dissemination, it
is suggested that observation steps should be conducted until summative evaluation stage to know the
effectively and efficiency of the textbook. Steps in conducting dissemination are: (1) held a seminar in
regional scale, even in national scale about developing a textbook, especially geography textbook for
SMA/MA, (2) introducing the textbook in Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) forum concerning
geography subject, and (3) publish the textbook in a rubric or column of writing books in a website. For
further development, it is suggested to develop books to two semesters and field test with taking a sample
nationally all around Indonesia.
Keywords: geography textbook, development, Dick and Carey model.
Perbedaan Model Pembelajaran Problem Solving dan Ceramah Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Kemampuan Memecahkan Masalah Geospasial Mata Kuliah SIG Pada
Mahasiswa Semester VI Prodi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang
Endang Surjati
Endang Surjati, 2010, Perbedaan Model Pembelajaran Problem Solving dan Ceramah Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Dan Kemampuan Memecahkan Masalah Geospasial Mata Kuliah SIG Pada
Mahasiswa Semester VI Prodi Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang, Tesis, Jurusan
Pendidikan Geografi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Agus
Suryantoro dan (2) Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd.
Abstrak
Pendidikan di perguruan tinggi umumnya mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama
mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja dan kedua untuk mengembangkan manusia yang
literat ilmu dan teknologi yang membantunya mengembangkan diri untuk hidup dalam masyarakat sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang berlaku. Model pembelajaran problem solving dalam
pembelajaran sangat mendukung pencapaian tujuan yang kedua ini. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk
mengetahui apakah model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan
memecahkan masalah geospasial mahasiswa pada mata kuliah SIG semester VI prodi pendidikan geografi
Universitas Negri Malang dan (2) Untuk mengetahui tingkat signifikan perbedaan model pembelajaran
problem solving dan ceramah dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah-masalah geospasial
dengan menggunakan data geospasial.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi dengan desain penelitian nonequivalent (pretest
and posttest) control-group design. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen adalah model
pembelajaran problem solving dan varibel dependen adalah aspek kemampuan pemecahan masalah
geospasial. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang yang mengikuti mata kuliah sistem informasi geografi yaitu
berjumlah 124 orang mahasiswa. Sedangkan sampel yang digunakan adalah kelas L dan kelas K yang
berjumlah 70 orang mahasiswa. Metode pengolahan data dilakukan dengan teknik analisa uji t.
Temuan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengujian hipotesis disajikan berikut ini: (1)
Model pembelajaran problem solving tidak meningkatkan hasil belajar dan kemampuan memecahkan
masalah geospasial mahasiswa pada mata kuliah SIG semester VI Prodi Pendidikan Geografi Universitas
Negeri Malang dan (2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran problem solving
dan ceramah untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah-masalah geospasial dengan
menggunakan data geospasial pada mata kuliah SIG semester VI Prodi Pendidikan Geografi Universitas
Negeri Malang.
Hasil analisa uji-t menunjukkan antara Post problem solving dan Post konvensional tidak ada beda
secara signifikan, karena F hitung lebih kecil dari F kritisnya. Nilai F hitung sebesar 2.021 dan signifikan
pada level 0,162. Karena nilai Fhitung > Ftabel maka dapat diambil keputusan untuk menerima H 0 dan menolak
H1, atau dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran problem
solving yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dengan pembelajaran ceramah yang dilaksanakan pada
kelas kontrol.
Program Studi S2 GEO 193
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan pada pembelajaran sistem informasi
geografis hendaknya dosen menerapkan model pembelajaran yang bervariasi menyesuaikan dengan materi
dan tujuan pembelajaran, mempertimbangkan kemampuan awal mahasiswa mengenai geosfer, dan
disarankan agar mahasiswa diarahkan untuk mengadakan secara mandiri sarana dan prasana dalam
pembelajaran geografi.
Kata kunci: pembelajaran problem solving, hasil belajar, memecahkan masalah, dan geospasial
Download