Nama : Reza Adi Nasukha NIM : 3401413086 FAKULTAS ILMU

advertisement
Nama : Reza Adi Nasukha
NIM
: 3401413086
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGRI SEMARANG
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------BAB I
A. JUDUL
DAMPAK TEMPAT PERTAMBANGAN PASIR TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
DI
SEKITARNYA
(STUDI
KASUS
PERTAMBANGAN PASIR DI DESA KLAKAH BOYOLALI).
B. LATAR BELAKANG.
Pasir merupakan salah satu bahan material pokok yang dibutuhkan dalam
proses pembangunan. Pasir merupakan sumber daya alam (SDA) yang menjadi bahan
utama pembangunan. Dari waktu ke waktu parmintaan akan sumber daya alam (SDA)
pasir oleh konsumen terus meninggkat. Dan untuk memenuhi permintaan konsumen
tempat/lokasi pertambangan pasir pun mulai dibuka seperti di daerah lereng gunung
kelut, lereng gunung merapi dan pasir hisap di daerah Jawa Timur. Dengan
banyaknya lokasi pertambangan pasir yang mulai dibuka diharapkan bahwa
kebutuhan akan bahan material terutama pasir akan tercukupi. Tentu saja itu akan
terjadi dengan pendistribuasian yang mumpuni pula.
Fokus penelitian yang akan saya lakukan adalah meneliti salah satu
pertambangan pasir yang ada di daerah lereng gunung merapi. Dan salah satunya
adalah lereng gunung merapi yang terletak di tengah-tengah 4 kabupaten yaitu
kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten. Melalui proses penambangan,
bahan-bahan material akan di ambil dari lereng gunung tersebut dan bahan material
yang akan diambil berupa Batu, Pasir, Sirtu (Pasir batu). Dari ketiga bahan material
tersebut Pasir adalah bahan material yang paling banyak diambil oleh para
penambang baik penambang yang menggunakan alat berat maupun penambang
manual. Sedangkan tempat penambangan pasir yang akan saya teliti adalah di desa
klakah Kab. Boyolali. Sudah beberapa tahun belakangan ini tempat pertambangan
pasir tersebut banyak dikunjungi oleh para pembeli bahan material. Mereka tidak
hanya membeli pasir saja tetapi ada juga membeli bahan material lain seperti batu
murni dan juga sirtu (pasir batu). Pembeli material di lereng gunung tersebut biasanya
mengangkut material dengan truk.
Sebuah tempat pertambangan pasir akan menyebabkan dampak positif dan
dampak negatif terhadap masyarakat di sekitarnya, seperti yang terjadi di Desa
Klakah Kabupaten Boyololi. Dampat positif dan negatif tersebut menyebabkan pro
dan kontra yang terjadi di kalangan masyarakat. Beberapa dampak positif yang terjadi
di kalangan masyarakat adalah beberapa masyarakat dapat bekerja sebagai mandor
dan coker di tempat pertambangan pasir. Sedangkan dampak negatifnya adalah karena
tempat pertambangan pasir tersebut berada di sebuah desa maka sebuah truk
pengangkut pasir akan melewati jalan di desa tersebut dan menyebabkan jalanan desa
cepat rusak, banyak debu yang disebabkan oleh truk dapat mengganggu kegiatan
sehari-hari masyarakat desa tersebut. Sebagian besar masyarakat desa klakah selain
bekerja di tempat pertambangan pasir mereka juga bekerja sebagai petani. Lahan yang
mereka tanam sebagian besar juga milik mereka sendiri, dengan adanya debu yang
disebabkan oleh truk penganggkut pasir tersebut juga menyebabkan gangguan pada
pertumbuhan beberapa tanaman. Pada intinya apabila sebuah tempat pertambangan
pasir dibuka itu pasti akan menyebabkan pro dan kontra yang terjadi di masyarakat
sekitarnya. Dan itu akan berdampak kepada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat
setempat.
Dengan demikian saya akan melakukan penelitian mengenai bagaimana
dampak yang terjadi pada bidang sosial dan ekonomi di desa klakah boyolali dengan
pengadaan tempat pertambangan pasir di desa tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang menjadi rumusan
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa klakah boyolali
sebelum ada tempat pertambangan pasir di desa mereka?
2. Bagaimana dampak positif dan negatif
ekonomi
masyarakat
desa
klakah
terhadap kondisi sosial dan
boyolali
setelah
ada
tempat
pertambangan pasir di desa mereka?
D. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui:
1. Mengetahui keadaan sosial dan ekonomi masyarakat desa klakah boyolali
sebelum salah satu tempat di daerah mereka dijadikan sebagai
pertambangan pasir.
2. Mengetahui seberapa besar dampak positif dan negatif yang terjadi pada
bidang sosial dan ekonomi masyarakat desa klakah boyolali setelah di desa
mereka ada sebuah tempat pertambangan pasir.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Teoritis
a. Menambah pustaka ilmu pengetahuan semua kalangan khususnya yang
terkait dengan Ekologi dan Sosiologi.
b. Menambah pengetahuan menganai dampak positif dan negatif pada
bidang
sosial
dan
ekonomi
yang
ditimbulkan
dari
tempat
pertambangan pasir.
2. Secara Praktis
a. Bermanfaat bagi masyarakat desa Klakah Kabupaten boyolali untuk
membandingkan dampak negatif dan positif yang ditimbulkan oleh
lokasi pertambangan pasir.
b. Bermanfaat bagi pemerintah sebagai pertimbangan terhadap masalah
sosial ekologi yang di hadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah
pertambangan pasir
c. Menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian yang sama.
F. BATASAN ISTILAH
1. Tempat Pertambangan.
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya
pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan
penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).
2. Pertambangan Pasir
Pertambangan pasir merupakan tempat dimana salah satu bahan
meterial yatu pasir ditambang. Biasanya tempat pertambangan pasir ini
terletak di daerah lereng-lereng gunung.
3. Masyarakat
Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam
wilayah yang sama, relatif independen dan orang orang di luar wilayah itu,
dan memiliki budaya yang relatif sama. (Richard T. Schaefer dan Robert
P. Lamm, 1998).
G. KAJIAN PUSTAKA
Judul
: Pertambangan
Penulis
: Havid Amran’s
Sumber
: https://apitswar.wordpress.com/pertambangan/
Isi
: Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya
pencarian,
penambangan
(penggalian),
pengolahan,
pemanfaatan
dan
penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas) .
Sektor pertambangan, khususnya pertambangan umum, menjadi isu yang
menarik khususnya setelah Orde Baru mulai mengusahakan sektor ini secara
gencar. Pada awal Orde Baru, pemerintahan saat itu memerlukan dana yang
besar untuk kegiatan pembangunan, di satu sisi tabungan pemerintah relatif
kecil,
sehingga
untuk
mengatasi
permasalahan
tersebut
pemerintah
mengundang investor-investor asing untuk membuka kesempatan berusaha
seluas-luasnya di Indonesia.
Adanya kegiatan pertambangan ini mendorong pemerintah untuk mengaturnya
dalam
undang-undang
(UU).
UU
yang
berkaitan
dengan
kegiatan
pertambangan, UU No. 11/1967 tentang Pokok-pokok Pengusahaan
Pertambangan. Dalam UU tersebut pemerintah memilih mengembangkan pola
Kontrak Karya (KK) untuk menarik investasi asing. Berdasarkan ketentuan
KK, investor bertindak sebagai kontraktor dan pemerintah sebagai prinsipal.
Di dalam bidang pertambangan tidak dikenal istilah konsesi, juga tidak ada
hak kepemilikan atas cadangan bahan galian yang ditemukan investor bila
eksploitasi berhasil. Berdasarkan KK, investor berfungsi sebagai kontraktor.
Judul
: Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli
Penulis
:
Sumber
:http://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-
masyarakat-menurut-para-ahli.html#
Isi
: Dalam literatur ilmu-ilmu sosial, ada banyak definisi
mengenai masyarakat. Beberapa pengertian Masyarakat menurut para ahli adalah
sebagai berikut:
1. Pengertian masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah
yang sama, relatif independen
2. dan orang orang di luar wilayah itu, dan memiliki budaya yang relatif sama.
(Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, 1998).
3. Definisi Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi dalam sebuah wilayah
tertentu dan memiliki budaya bersama. (John J. Macionis, 1997).
4. Pengertian masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki kepentingan
bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas. Masyarakat juga bisa
dipahami sebagai sekelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan
bersama. (Wikipedia)
5. Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai jenis
manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (as among different
merchants), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari rasa suka
maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar tidak saling
menyakiti "may subsist among different men, as among different merchants, from a
sense of its utility without any mutual love or affection, if only they refrain from
doing injury to each other."
BAB II
A. LANDASAN TEORI
-
Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Teori evolusi menjelaskan perubahan sosial memiliki arah tetap dan dialami
setiap masyarakat. Arah tetap yang dimaksud adalah perubahan sosial akan terjadi
bertahap, mulai dari awal hingga akhir. Saat telah tercapainya perubahan terakhir
maka tidak terjadi perubahan lagi.
Teori Evolusi pada dasarnya berpijak dari teori Evolusi Darwin dan
dipengaruhi dari pemikiran Herbert Spencer. Sedangkan dalam teori evolusi dalam
perubahan sosial terdapat dua tokoh yang paling berpengaruh yaitu Emile Drkheim,
dan Ferdinand Tonnies.
Menurut Emile Durkheim,
adanya perubahan karena suatu evolusi
mempengaruhi perorganisasian masyarakat, terutama dalam menjalin hubungan kerja.
Sedangkan menurut Ferdinan Tonnies, bahwa masyarakat berubah dari yang sebelum
masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan komperatif menjadi
masyarakat besar yang menjalin hubungan secara terspesialisasi dan impersonal.
Berdasarkan teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa ada sebuah
perubahan yang terjadi pada suatu masyarakat yang terkait dengan pekerjaannya.
Penulis juga menyimpulkan bahwa sebuah perubahan di dalam pekerjaan
membutuhkan hubungan secara terspesialisasi dan impersonal.
B. KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir merupakan bagian yang memaparkan dimensi-dimensi
kajian utama, faktor-faktor kunci, dan hubungan-hubungan antar dimensi yang
disusun secara sistematis dalam bentuk narasi dan grafis.
Kerangka berfikir yang akan saya tuangkan dalam bentuk garis dan kolom ini
menggambarkan bagaimana kehidupan masyarakat di sebuah lokasi pertambangan
pasir yang berada di desa klakah kab boyologi, bagaimana kehidupan mereka sebelum
dan sesudah adanya pertambangan pasir.
KERANGKA BERFIKIR
Masyarakat desa
klakah kab. boyolali
SESUDAH
PENGADAAN
TAMBANG PASIR
PETANI DAN
BEKERJA DI
PERTAMBANGAN
PASIR
Kehidupan sosial
dan ekonomi
masyarakat
PEKERJAAN
SEBELUM
PENGADAAN
TAMBANG PASIR
PETANI
Kehidupan sosial
dan ekonomi
masyarakat
BAB III
A. METODE PENELITIAN
DASAR PENELITIAN
Metode yang akan digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif
sedangkan natinya data didapatkan dari observasi dan juga wawancara. Sedangkan
informannya adalah masyarakat desa klakah kab. Boyolali yang tidak bekerja di
pertambangan pasir, masyarakat desa klakah kab. Boyolali yang bekerja di
pertambangan pasir, masyarakat luar desa klakah kab boyolali yang bekerja di
pertambangan pasir tersebut dan pejabat desa setempat. bagaimana dampak
pengadaan pertambangan pasir tersebut pada bidang sosial dan ekonomi masyarakat
desa klakah kab boyolali.
LOKASI PENELITIAN
Sedangkan lokasi penelitian sendiri saya mengambil pada salah pertambangan
pasir yang berada di lereng gunung merapi tepatnya di desa klakah kab boyolali.
Karena menurut penelitian yang saya lakukan sekitar 1 tahun lalu pertambangan pasir
di daerah tersebut sangat di mininati oleh pembeli dan kualitas bahan tambang yang
baik khususnya pasir, kebanyakan masyarakat setempat pun bekerja pada
pertambangan pasir tersebut.
FOKUS PENELITIAN
Fokus penelitian yang akan saya lakukan adalah mengamati perubahan kondsi
sosial dan ekonomi masyarakat desa klakah dari sebelum adanya pertambangan pasir
dan setelah adanya pertambangan pasir.
1. Sumber data
a. Data primer
Data primer bersumber dari pengatan (obesevasi) dan wawancara yang
dilakukan oleh peneliti. Peneliti mendatangi lokasi penelitian dan mendapatkan
data primer mengenai kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa klakah kab
boyolali sebelum dan sesudah ada pertambangan pasir. Data primer diperoleh
dengan cara mewawancari masyarakat desa klakah. Dan juga mengambil
dokumentasi berupa gambar dan video sebagai sumber penguat.
b. Data sekunder
Peneliti menggunakan data sekunder untuk memperkuat penemuan dalam
penelitian serta melengkapi dari apa yang telah didapatkan dari sumber data
primer. Data sekunder mencakup buku-buku yang relevan dengan topik penulisan,
karya ilmiah, artikel dari internet yang mendukung, hasil penelitian yang secara
umum berhubungan dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di daerah
pertambangan pasir.
2. Penentuan subjek dan informan penelitian
a. Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bekerja
di pertambangan pasir desa klakah kab boyolali. Subjek penelitian ini
menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti selama penelitian
berlangsung.
b.
Untuk melengkapi informasi, maka peneliti memilih beberapa informan
yakni :
Informan Utama : Masyarakat desa klakah kab boyolali yang bekerja di
pertambangan pasir
Informan Pendukung
: pejabat setempat seperti ketua RT, Lurah dan
sopir truk yang biasa membeli pasir di tempat tersebut.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi Langsung
Observasi langsung digunakan untuk memperoleh data yang lebih
lengkap, tajam, hingga mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku
yang nampak (Sugiyono, 2010: 204). Observasi dilakukan dengan cara
mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja di pertambangan pasir dan
melihat tingkat ekonomi pada kehidupan para pekerja di pertambangan pasir.
b. Wawancara
Wawancarai digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden (baca: subjek penelitian) yang lebih
mendalam. Teknik pengumpulan data wawancara didasarkan pada self report
laporan tentang diri sendiri (Sugiyono, 2010: 194).
c. Dokumentasi
Pada dasarnya, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlaku, baik berupa tulisan, gambar, atau pun karya-karya menumental
seseorang (Sugiyono, 2010: 329). Studi pustaka dokumen merupakan
salahsatu pelengkap setelah dilakukannya observasi dan wawancara, sehingga
data konkret yang dihasilkan mengenai kasus yang diteliti lebih jelas dan
lengkap.
4. Validitas Data
Validitas data merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Sebelum
analisis dilakukan, perlu dilakukan pemindaian data. Validitas data yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik triangulasi dan teknik
pemeriksaan data.
Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan dengan
memanfaatkan penggunaan sumber. Maksudnya dengan cara membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
b. Membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai asumsi
dan pandangan dari berbagai kalangan, seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah, tinggi, atau orang yang berada pada jabatan
pemerintahan
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan
(Moleong, 2005: 331).
5. Teknik Analisis Data
Analisis
dilakukan
secara
deskriptif
kualitatif-interpretatif.
Analisis
ini
menggunakan pendekatan proses alur yang dimulai dari data dianalisis sejak
sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan
ketika pengumpulan data. Analisis dimulai dengan observasi dan wawancara
mengenai kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa klakah kab boyolalu yang
bekerja di tempat pertambangan pasir
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, penting, dicari tema
dan pola-polanya sesuai dengan rumusan masalah. Setelah data dipilih dan dipilah,
kemudian data disajikan dengan uraian singkat atau teks naratif dalam bentuk field
note atau catatan-catatan selama di lapangan. Analisis selanjutnya adalah menarik
kesimpulan dan melakukan verifikasi data.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
https://apitswar.wordpress.com/pertambangan/
:http://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli.html#
(Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm, 1998).
(John J. Macionis, 1997).
Download