DOKUMEN SAYEMBARA SAYEMBARA BALAI BUDAYA KOTA DENPASAR DESAIN ARSITEKTUR BALAI BUDAYA, KOTA DENPASAR DINAS TATA RUANG DAN PERUMAHAN KOTA DENPASAR APRIL 2015 Penyelenggara PEMERINTAH KOTA DENPASAR Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar BUKU II KAK SAYEMBARA BALAI BUDAYA KOTA DENPASAR 1 2015 Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar A. 2015 LATAR BELAKANG Sistem dan perwajahan kota merupakan pemenuhan siklus kebutuhan hidup manusia untuk tempat tinggal - bekerja – rekreasi. Peningkatan pemanfaatan lahan dan optimalisasi penggunaan areal dan publik serta pembangunan yang berkelanjutan khususnya di wilayah Kota Denpasar sangat diperlukan sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan sosial ekonomi pada wilayah Kota Denpasar. Sehingga pembangunan prasarana gedung sangat menentukan dalam menunjang tercapainya laju pertumbuhan ekonomi. Pembangunan prasarana gedung berupa peningkatan atau perenovasian gedung harus sesuai dengan perkembangan kebutuhan akan pertambahan pelayanan ekonomi kepada masyarakat. Sebagai kota yang berwawasan budaya Kota Denpasar dipandang perlu untuk membuat bangunan yang dapat mengakomodasi nilai – nilai kearifan lokal masyarakat Bali, yang sejatinya sudah lebih dulu dianut oleh masyarakat setempat. Nilai – nilai kearifan lokal dalam konsep bangunan dengan penerapan konsep – konsep arsitektur tradisional Bali, seperti tata ruang dan orientasi, tata bangunan, ragam hias, artikulasi sistem struktur serta etika moral, maka nilai – nilai tersebut perlu diterapkan dalam setiap pembangunan gedung publik. Disamping itu, untuk pemanfaatan lahan dan optimalisasi penggunaan areal dan publik serta pembangunan yang berkelanjutan khususnya di wilayah Kota Denpasar, maka konsep Balai Budaya Kota Denpasar menjadi pilihan Pemerintah Kota Denpasar dalam memenuhi kebutuhan bagi masyarakat. Balai yang dimaksud adalah tempat atau bangunan yang dimanfaatkan untuk tujuan pertemuan. Sedang budaya adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal. (Robert H Lowie,1984). Tujuannya pembangunan Balai Budaya ini adalah sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan Budaya khususnya daerah Kota Denpasar melalui berbagai macam bentuk pengelolaan materi seni untuk mendapatkan kualitas seni daerah yang lebih baik melalui peningkatan motivasi, kreativitas berkesenian oleh para seniman, sanggar seni, sekolah, instansi, organisasi maupun masyarakat luas. Untuk itulah maka Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar melalui SAYEMBARA DESAIN BALAI BUDAYA KOTA DENPASAR ini ingin menggali ide dan inovasi para perancang bangunan untuk berkontribusi dalam mengekspresikan gagasan dalam bentuk desain bangunan Balai Budaya. 2 Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar B. 2015 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Menghidupkan, mendorong dan meningkatkan kepedulian para perancang bangunan bernuansa arsitektur bali. 2. Mendapatkan rancangan pemanfaatan lahan dan optimalisasi penggunaan areal publik serta pembangunan yang berkelanjutan khususnya di wilayah Kota Denpasar. C. LANDASAN HUKUM 1. 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4725); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532); 4. Peraturan Presiden No.70 tahun 2012 tentang Peraturan perubahan kedua atas Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah; 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum; 6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014; 7 PERDA Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 Tentang RTRW Provinsi Bali; 8 PERDA Kota Denpasar Nomor 27 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Denpasar; 9 Perda Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Arsitektur Bangunan Gedung; 10 Perda Kota Denpasar No. 6 Tahun 2001 Tentang ijin Bangun – Bangunan; 11 Perwali Kota Denpasar No. 25 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung. 3 Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar D. 2015 TARGET PERANCANGAN Desain diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan perancangan yang diminta, yaitu : 1. Perancangan Kota ; Desain mempertimbangkan RTRW kawasan agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasan. 2. Masterplan ; di lokasi akan direncanakan bangunan Balai Budaya untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial. 3. Arsitektur Ergonomis ; Perancangan bangunan menerapkan kaidah arsitektur yang bertumpu pada aktivitas manusia serta memanfaatkan alam lingkungan sebagai sumber energi sehingga menjadikan pembangunan berkelanjutan. Penerapan Zero Run Off/ Water Harvesting. 4. Tipe ; Arsitektur bangunan Balai Budaya dapat mencerminkan bahwa bangunan tersebut diharapkan mencerminkan ciri khas dan corak Arsitektur Tradisional Bali (Style Bebadungan) serta ciri khas lingkungan disekitarnya. 5. Lansekap ; Meminimalkan perkerasan dalam lokasi dan memberi peneduhan yang cukup pada permukaan perkerasan. Memiliki ruang terbuka sebagai ruang publik atau communal space pada bangunan dan lansekap yang selaras dan berkesinambungan. Perancangan jalur pedestrian yang nyaman terpisah dengan jalur kendaraan bermotor serta Penyediaan aksesibilitas bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya. Pada lokasi tidak disediakan parkir mobil hanya berupa jalur sirkulasi untuk keperluan jalur pemadam kebakaran, ambulans dan Drop Off. 6. Sosial ; Desain Tata ruang maupun ruang-ruang publik harus merespon pola hidup masyarakat disekitarnya. 7. Biaya Bangunan ; Taksiran biaya pembangunan mempertimbangkan Harga Satuan Bangunan Dinas Tata Ruang Kota Denpasar. Spesifikasi teknis menggunakan bahan-bahan yang umum dan memiliki kandungan lokal optimal. Keseimbangan antara pertimbangan ekonomis dengan kualitas yang wajar (reasonable) dengan menerapkan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun peralatan. 4 Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar E. 2015 BATASAN DAN PERMINTAAN 1. KETENTUAN a. Lokasi b. c. d. e. Luas Lahan Tinggi Garis Sempadan Bangunan Batas-Batas Lahan Utara Timur Barat Selatan : Jl. Gatot Subroto, Denpasar : 7516 m2 : Maksimal 15 m : Sesuai dengan struktur bawah : JL. Majapahit : JL. Mulawarman : Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar : Jl. Gatot Subroto 2. BANGUNAN a. Tahap Perencanaan b. Lapis Bangunan Maksimum F. : Obyek sayembara adalah pada lokasi direncanakan akan dibangun Balai Budaya, Kota Denpasar. : 2 Lantai KRITERIA PENILAIAN 1. Keterbangunan (buildability): Sayembara ini merupakan sayembara proyek dengan sasaran karya pemenang sayembara akan diwujudkan dengan dibangun pada lokasi yang disayembarakan. Bangunan yang disayembarakan merupakan Balai Budaya dengan harapan akan dibangun melalui tahapan DED kemudian konstruksi konstruksi. 2. Perhatian kepada aktivitas publik (social responsibility) Balai Kota disediakan untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial, gagasan perancangan yang diusulkan diharapkan mengakomodasi kebutuhan aktivitas publik dalam kehidupan seharihari. 3. Ramah lingkungan Berdasarkan pengalaman nyata pada fungsi bangunan sejenis selama ini, dan dalam usaha mendapatkan bangunan balai budaya yang berfungsi baik dalam waktu lama, maka penggunaan sumber daya air dan listrik yang hemat dan perawatan bangunan yang terkendali akan sangat membantu tercapainya usaha tersebut. 4. Kreativitas perancangan arsitektural Sayembara ini merupakan sayembara arsitektur, maka tentu karya-karya yang diusulkan oleh para peserta sepatutnya merupakan karya arsitektural yang baik yang mencerminkan ciri khas dan corak Arsitektur Tradisional Bali (Style Bebadungan) 5 Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar G. 2015 PETA LOKASI ( Terlampir ) H. PROGRAM RUANG Untuk mendapatkan program ruang yang dibutuhkan di Balai Budaya yang akan direncanakan, ada baiknya mengetahu fungsi Balai Budaya, sebagai berikut. 1. Fungsi utama Pengembangan dan pemulihan seni budaya. Peningkatan dan pemberdayaan keragaman seni budaya. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya. Pengembangan wawasan dan sensitifitas terhadap isu-isu seni budaya. Pelayanan dan penyebarluasan informasi wisata budaya Promosi dan pemasaran wisata budaya Pelayanan teknis kegiatan seni budaya. Penatausahaan dan rumah tangga Balai Pengelolaan Balai Budaya Pusat dokumentasi budaya (IT) 2. Fungsi pendukung Sebagai fungsi pendukung adalah (toilet, gudang, ruang rias, Ruang Operator, ruang merokok, dll) 3. Pengguna Bangunan a. Masyarakat :. b. Pengelola c. Pelaku - pelaku unit usaha d. Pengunjung lain. 4. Program Ruang : a. Ruang pertunjukan sekaligus sebagai ruang pertemuan dan menerima tamu dengan jumlah banyak b. Ruang-ruang pameran seni dan budaya c. Ruang pengelola d. Ruang VIP/transit e. Ruang museum sebagai pusat dokumentasi budaya (IT) f. Ruang untuk fasilitas penunjang (toilet, gudang, ruang merokok, dll) I. BENTUK SAYEMBARA Sayembara Desain Balai Budaya Kota Denpasar merupakan penggalian ide yang akan digunakan sebagai pedoman rencana teknis Pembangunan Balai Budaya Kota Denpasar. 6 Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar I. 2015 MATERI SAYEMBARA Berikut Materi Sayembara berupa daftar gambar–gambar (skala gambar bebas namun terukur dan proporsional ; diwajibkan memberikan skala batang) 1. Panel Gallery Title. Berupa halaman muka. 2. Panel Presentasi yang terdiri dari konsep Perancangan yang ditampilkan dalam format Animasi, yang memuat : 1) Konsep Perancangan 1 panel 3. Panel yang terdiri dari Gambar-gambar dengan skala sesuai proporsi pada bidang panel yang terdiri dari: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 7 Gambar Situasi, yang memperlihatkan masterplan keseluruhan dan 1 panel menunjukan posisi bangunan di dalam tapak terhadap lingkungan. Gambar Rencana Tapak, gambar yang menunjukan hubungan denah 1 panel bangunan dan tata ruang luar/penghijauan di dalam kawasan tapak Gambar Denah, gambar yang menunjukan susunan tata ruang dalam 2 panel bangunan yang berskala dan menerangkan peil lantai Tampak Bangunan, gambar yang menunjukan pandangan keempat sisi/arah 1 panel bangunan Potongan Bangunan, gambar secara memanjang dan melintang untuk 1 panel menunjukan secara garis besar penampang dan sistem struktur bangunan Perspektif eksterior, memperlihatkan bangunan dari arah entrance atau arah 1 panel lain yang dianggap perlu secara man eye view, bird eye view, maupun view lain yang dianggap baik. Perspektif Interior, utama memperlihatkan ruang - ruang lain yang dianggap 1 panel perlu. Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar 2015 J. SYARAT DAN KETENTUAN 1. Kriteria Peserta: a. Warga Negara Indonesia (WNI) serta berdomisili di Indonesia atau Luar Negeri. b. Peserta adalah perseorangan atau tim, baik umum maupun mahasiswa. c. Peserta Tim maksimal 4 orang. 2. Peserta sedang tidak terlibat dalam proses hukum pidana yang diancam dengan hukuman penjara. 3. Pendaftar adalah orang yang bertanggung jawab atas karya yang diikutsertakan pada sayembara. 4. Setiap karya yang didaftarkan menjadi milik Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar selaku pihak panitia penyelenggara. 5. Peserta maupun pemenang yang terbukti mendaftarkan diri dengan data pribadi palsu atau melakukan kecurangan dalam kompetisi ini, didiskualifikasi dan tidak berhak menerima kompensasi atau hadiah dalam bentuk apapun. 6. Karya yang diikutsertakan harus karya orisinal dan bukan karya orang lain atau modifikasi dari karya orang lain dan belum pernah disertakan pada sayembara yang serupa. Setiap pelanggaran hak cipta akan ditanggung sendiri akibatnya oleh pihak peserta dan membebaskan Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar dari segala tuntutan hukum. 7. Syarat dan ketentuan ini diatur oleh hukum Indonesia. 8. Panitia berhak mendiskualifikasi tim atau karya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah disebutkan di atas. 9. Keputusan Tim Juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. L. PENGHARGAAN SAYEMBARA Penghargaan bagi para pemenang sayembara seluruhnya adalah sebesar Rp.65.000.000,(Enam Puluh Lima Puluh Juta Rupiah) belum termasuk pajak, dengan rincian masingmasing adalah : PEMENANG 8 URAIAN JUMLAH Utama Tunai Rp. 30.000.000,- Penghargaan 1 Tunai Rp. 22.500.000,- Penghargaan 2 Tunai Rp. 12.500.000,- Kerangka Acuan Kerja - Sayembara Balai Budaya Kota Denpasar 2015 M. JADWAL SAYEMBARA WAKTU 24 April 2015 4 Mei – 15 Mei 2015 15 Mei 2015 15 Juni 2015 (42 hari) 16 Juni 2015 - 02 Juli 2015 3 Juli 2015 6 Juli 2015 9 Juli 2015 N. URAIAN Pengumuman Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Sayembara Pemberian Penjelasan Pemasukan Proposal (Pemasukan materi sayembara) Evaluasi Penetapan 5 Nominasi Presentasi 5 Nominasi Pengumuman Pemenang Penyerahan Hadiah Pemenang SUSUNAN DEWAN JURI 1. Susunan Dewan Juri : DEWAN JURI 1. Ir. I Wayan Meganada, MS. Ars KETUA 2. Dr. Ir. Putu Gde Ery Suardana, M.Erg., IAI SEKRETARIS 3. I Gusti Lanang Ngurah Wiantara, ST. , IAI ANGGOTA 4. Ir. I Nyoman Surata, MT ANGGOTA 5. I Kadek Merta Wijaya, ST. MSc. ANGGOTA 2. PENYELENGGARAAN a. Pemrakarsa DINAS TATA RUANG DAN PERUMAHAN KOTA DENPASAR Jalan Mulawarman No. 7, denpasar. Telepon : 0361-415184 Fax. : 0361-419963 Situs : http://www.tataruang.denpasarkota.go.id Denpasar, April 2015 DINAS TATA RUANG DAN PERUMAHAN KOTA DENPASAR 9