buku putih sanitasi kabupaten gianyar tahun 2011

advertisement
SAMPUL DALAM
DHARMA RAKSATA RAKSITA
ii
BAB II.
GAMBARAN UMUM KABUPATEN GIANYAR
2.1
Gambaran Umum Kabupaten Gianyar
2.1.1 Letak Wilayah
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten dariSembilan
Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Bali. Kabupaten Gianyar terletak
diantara 8o18’48”-8o29’40” LS dan 115o13’29”-115o22’23” BT. Secara
administrasi batas-batas wilayah Kabupaten Gianyar dengan wilayah
sekitarnya adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara
: Kabupaten Bangli
2. Sebelah Barat
: Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli
3. Sebelas Selatan
: Selat Badung dan Samudra Indonesia
4. Sebelah Timur
: Kabupaten Badung dan Kota Denpasar
Adapun letak geografi dan luas wilayah per Kecamatan di Kabupaten
Gianyar sebagai berikut:
Tabel 2.1.
Letak Geografi dan Luas wilayah Kecamatan di Kabupaten Gianyar
No
Kecamatan
1.
Sukawati
2.
Blabatuh
3.
Gianyar
4.
Tampak Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Kabupaten Gianyar
Letak Geografi
Lintang selatan
80 30’ 59” – 80 38’ 58”
80 31’ 09” – 80 35’ 58”
80 26’ 23” – 80 35’ 01”
80 22’ 09” – 80 31’ 28”
80 27’ 17” – 80 34’ 43”
80 19’ 40” – 80 29’ 38”
80 18’ 48” – 80 29’ 40”
80 18’ 48” – 80 29’ 40”
Bujur Timur
1150
1150
1150
1150
1150
1150
1150
1150
Sumber ; Gianyar Dalam Angka, BPS. Th 2009
3
14’
16’
18’
16’
13’
15’
13’
13’
12,7” – 1150 19’ 3,97”
59,7” – 1150 21’ 21,7”
57,9” – 1150 22’ 23,7”
40,7” – 1150 22’ 23,7”
45,7” – 1150 16’ 51,7”
18,8” – 1150 19’ 49,8”
29,0” – 1150 17’ 36,7”
29” – 1150 22’ 23”
Luas
wilayah
(Ha)
55,02
39,7
50,59
42,63
42,38
61,8
75,88
368
% Dari
Luas
Kab
14,95
10,79
13,75
11,58
11,52
16,79
20,62
100
Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Gianyar
2.1.2 Luas Wilayah
Secara administratif Kabupaten Gianyar memiliki luas wilayah
sebesar 365 Km2 atau sekitar 6,53 % dari luas wilayah Propinsi Bali yang
seluas 3254 Km2. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 Km,
sedangkan dari barat ke timur mencapai ± 7 Km. secara administratif
Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 6
kelurahan dan 64 desa. Bila dilihat dari luas wilayah per kecamatan,
kecamatan Payangan memiliki luas terbesar mencapai 75,88 km2 atau
20,62% dari luas kabupaten, diikuti oleh kecamatan Tegallalang 61,80
Km2 (16,79%), Kecamatan Sukawati 55,02 Km2 (14,95%), Kecamatan
4
Gianyar 50,59 Km2 (13,75%), Kecamatan Tampaksiring 42,63 Km2
(11,58%), dan Kecamatan ubud 42,38 Km2 (11,52%), sedangkan yang
paling kecil adalah Kecamatan Blahbatuh 39,70 Km2 (10,79%).
Tabel 2.1
Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga
Dan Kepadatan Penduduk menurut Per Kecamatan Kabupaten Gianyar
Luas
Jml
Wilayah
desa/Ke
(Km2)
lurahan
1. Sukawati
55,02
12
2. Blabatuh
39,70
9
3. Gianyar
50,59
17
4. Tampak Siring
42,63
8
5. Ubud
42,38
8
6. Tegallalang
61,80
7
7. Payangan
75,88
9
Kabupaten Gianyar
368,00
70
Sumber ; Gianyar Dalam Angka, BPS. Th 2009
No
Kecamatan
Jml
penduduk
79.983
54.478
73.879
45.765
62.390
42.401
35.859
394.755
Jml
Rmh
Tangga
17.962
12.205
17.544
9.628
14.658
9.363
8.358
89.718
Ratarata
Jiwa
100,77
101,38
99,48
101,48
98,43
95,57
99.84
99,67
Kepadatan
Pendduk
1.454
1.372
1.460
1.074
1.472
688
473
1.073
2.1.3 Kodisi Geohidrologis
Air tanah bebas (Hidrogeology) adalah air yang tersimpan dalam
suatu lapisan pembawa air tanpa lapisan kedap air di bagian
atasnya. Kondisi air tanah bebas sangat dipengaruhi oleh besarnya
intensitas curah hujan setempat dan penggunaan lahan di
sekitarnya.
Hasil
penelitian
hidrogeologi
yang
dilakukan
menunjukkan kondisi air tanah dan produktivitas akuifer (lapisan
pembawa air) yang terdapat di Kabupaten Gianyar adalah akuifer
dengan aliran melalui celah dan ruang antar butir yang terdiri dari :

Akuifer produktivitas tinggi dan penyebarannya luas (Akuifer
dengan keterusan dan kedalaman muka air sangat beragam,
debit air umumnya lebih besar 5 lt/dt).

Akuifer produktivitas sedang dan penyebaran luas Akuifer
dengan keterusan dan kedalaman muka air sangat beragam,
debit air umumnya lebih kecil 5 lt/dt).

Setempat akuifer produktif (Akuifer dengan keterusan sangat
beragam, umumnya air tanah tidak dimanfaatkan karena
5
dalamnya muka air tanah, setempat muka air tanah dapat
diturap.
Sedangkan berdasarkan peta tinjauan Hidrogeologi Kabupaten
Gianyar (MM Purbo Hadiwijoyo, 1972 dalam Inventarisasi Geologi
Teknik, 2003), menujukkan bahwa kandungan air tanah di
Kabupaten Gianyar dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu:

Kandungan air tanah besar dengan debit 10 lt/dt terdapat di
bagian selatan,

Kandungan air tanah sedang dengan debit 5 lt/dt terdapat
dibagian tengah,

Kandungan air tanah rendah dengan debit kurang dari 1 lt/dt
terdapat dibagian utara daerah dataran tinggi.
2.1.4 Kondisi Topografis
Kondisi Topografis Kabupaten Gianyar terbagi menjadi dua wilayah,
dengan karakteristik yang berbeda, bagian utara merupakan wilyah
bergelombang, sedangkan wilayah selatan merupakan dataran
rendah dan dataran pantai.
Luas kemiringan lahan di Kabupaten Gianyar dapat dikelompokkan
sebagai berikut :

Datar (0 -2%) seluas 15.377 Ha

Bergelombang (2 – 15%) seluas 10.426 Ha

Curam (15 – 40%) seluas 5.754,50 Ha

Sangat Curam (diatas 40%) seluas 5.242,50 Ha
Sedangkan ditinjau dari tingkat kemiringan tanah di Kabupaten
Gianyar, maka dapat dikelompokan menurut
dalam tabel berikut ini :
6
Kecamatan seperti
Tabel 2.2.
Kemiringan Tanah Per Kecamatan di Kabupaten Gianyar
No.
1.
2.
3.
4.
Kecamatan
Sukawati
Blabatuh
Gianyar
Tampak
Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Kabupaten
Gianyar
Datar
(0 – 2%)
Luas Kemiringan (Ha)
Bergelombang Curam
(2 – 15%)
(15 –
40%)
4.739,00
3.632,50
2.316,50
1.825,50
465,50
125,00
1.973,00
1.225,00
297,50
212,50
279,50
737,50
490,00
475,00
2.736,00
127,50
15.377,00
1.102,00
2.422,50
3.113,00
10.426,00
400,00
2.017,50
1.810,00
5.754,50
142,50
1.612,50
2.665,00
5.242,50
Sumber ; Profil Daerah Kabupaten Gianyar, Bappeda Thn 2007.
7
Sangat
Curam
(diatas
40%)
Gambar 2.2 Peta Topografi Kabupaten Gianyar
2.1.5 Data Klimatologi
Wilayah Gianyar sebagaimana halnya wilayah Bali secara umum
beriklim laut tropis, yang dipengaruhi oleh angin musim. Sebagai
daerah tropis, di Gianyar terdapat musim kemarua pada sekitar
bulan April – September dan musim hujan sekitar bulan November
– Pebruari yang diselingi oleh musim pancaroba. Rata-rata curah
hujan per tahun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah 1.458
mm. Curah hujan yang relative tinggi terjadi pada bulan Januari,
Pebruari, Maret, November dan Desember. Wilayah Kecamatan
Payangan adalah yang terbanyak curah hujannya.
Suhu udara rata-rata di Kabupaten Gianyar mencapai 270C, dengan
suhu minimum rata-rata 240C dan suhu maksimum rata-rata 300 C.
Kelembaban udara rata-rata 75,50% berkisar 74% hingga 77%.
8
Sedangkan perkembangan keadaan iklim di Gianyar, dalam kurun
waktu lima tahun, menunjukkan rata-rata suhu udara berkisar
antara 27,000 C - 28,330 C dengan kelembaban udara yang
mengalami penurunan dari 77,15% menjadi 75,50%.
Perkembangan curah hujan dan hari hujan dalam lima tahun
terakhir (2003-2007) di Kabupaten Gianyar maupun masingmasing kecamatan sebagaimana digambarkan dalam Tabel 2.3,
Tabel 2.4.
Tabel 2.3.
Perkembangan Curah Hujan Per Kecamatan di Kabupaten Gianyar
Tahun 2003 – 2007
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kecamatan
Sukawati
Blabatuh
Gianyar
Tampak Siring
Ubud
Tegallalang
Payangan
2003
1.601
1.451
2.016
2.149
2.146
3.118
2.437
Curah Hujan per Tahun (mm)
2004
2005
2006
1.624
1.624
1.466
1.546
1.546
1.301
1.593
1.593
1.286
2.180,5
2.216
1.784
1.882
1.882
1.666
2.350,5
2.361
1.289
2.426
2.452
2.900
2007
885
657
1.101
1.598
1.372
1.558,5
1.854
Sumber ; Profil Daerah Kabupaten Gianyar, Bappeda Thn 2007.
Tabel 2.4.
Perkembangan Hari Hujan Per Kecamatan di Kabupaten Gianyar
Tahun 2003 – 2007
Curah Hujan per Tahun (hr/th)
No.
Kecamatan
2003
2004
2005
2006
1.
Sukawati
78
92
92
115
2.
Blabatuh
96
103
103
128
3.
Gianyar
155
117
117
114
4.
Tampak Siring
79
79
79
90
5.
Ubud
81
57
57
81
6.
Tegallalang
127
91
91
117
7.
Payangan
50
51
55
154
Sumber ; Profil Daerah Kabupaten Gianyar, Bappeda Thn 2007.
9
2007
66
43
49
75
107
70
44
2.2
Administrasi
Secara Adimistratif Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 Kecamatan,
yang meliputi 64 wilayah desa, 6 wilayah kelurahan, 271 desa pakraman,
dan 503 banjar dinas/dusun.
Adapun batas-batas Administratif wilayah Kabupaten Gianyar sebagai
berikut :
Sebelah Utara
: Kabupaten Bangli
Sebelah Timur
: Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli
Sebelah Selatan
: Selat Badung dan Samudera Indonesia
Sebelah Barat
: Kabupaten Badung dan Kota Denpasar
Ketujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Gianyar adalah :
1. Kecamatan Sukawati dengan luas wilayah
: 55,02 Km2 atau
14,95%
2. Kecamatan Blahbatuh dengan luas wilayah
: 39,70 Km2 atau
10,79%
3. Kecamatan Gianyar dengan luas wilayah
: 50,59 Km2 atau
13,75%
4. Kecamatan Tampak Siring dengan luas wilayah
: 42,63 Km2 atau
11,58%
5. Kecamatan Ubud dengan luas wilayah
: 42,38 Km2 atau
11,52%
6. Kecamatan Tegallalang dengan luas wilayah
: 61,80 Km2 atau
16,79%
7. Kecamatan Payangan dengan luas wilayah
: 75,88 Km2 atau
20,62%.
Adapun
sebaran
desa/kelurahan
Kabupaten Gianyar sebagai berikut :
10
di
masing-masing
kecamatan
di
1. Kecamatan Sukawati jumlah desa
: 12
2. Kecamatan Blahbatuh jumlah desa
:9
3. Kecamatan Gianyar jumlah desa
: 17
4. Kecamatan Tampak Siring jumlah desa
:8
5. Kecamatan Ubud jumlah desa
:8
6. Kecamatan Tegallalang jumlah desa
:7
7. Kecamatan Payangan jumlah desa
:9
Tabel 2.5
Jumlah kelurahan, Desa di Kabupaten Gianyar Tahun 2010
NO
1
Kecamatan
GIANYAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
2
Jumlah
UBUD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
3
Jumlah
SUKAWATI
Jumlah
TAMPAKSIRING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
1.
2.
Desa/Kelurahan
Desa
Kelurahan
1. Bitera
2. Gianyar
3. Beng
4. Abianbase
5. Samplangan
Siangan
Suwat
Sumita
Petak Kaja
Petak
Bakbakan
Lebih
Serongga
Temesi
Sidan
Tulikup
Tegaltugu
12
5
1. Ubud
Singakerta
Sayan
Kedewatan
Lodtunduh
Mas
Peliatan
Petulu
7
1
Batubulan
Batubulan Kangin
Celuk
Kemenuh
Guwang
Ketewel
Batuan
Singapadu
Sukawati
Singapadu Tengah
Singapadu Kaler
Batuan Kaler
12
Pejeng Kawan
Pejeng
11
Banjar/Lingkungan
7
8
6
4
5
11
4
6
4
6
9
4
4
4
7
7
3
99
13
14
8
6
11
12
10
6
80
16
9
3
10
7
15
17
3
13
5
5
5
108
6
6
Rumah
tangga
NO
Kecamatan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jumlah
BLAHBATUH
4
Jumlah
TEGALLALANG
Jumlah
PAYANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Jumlah
TOTAL
Desa/Kelurahan
Pejeng Kaja
Tampaksiring
Sanding
Manukaya
Pejeng Kelod
Pejeng Kangin
8
Buruan
Bedulu
Pering
Saba
Blege
Bona
Medahan
Keramas
Blahbatuh
9
Keliki
Kendran
Pupuan
Taro
Kedisan
Tegallalang
Sebatu
7
Puhu
Buahan Kaja
Buahan
Bukian
Kerta
Klusa
Bresela
Melinggih Kelod
Melinggih
9
64
6
Banjar/Lingkungan
10
13
7
13
7
8
70
6
11
7
8
6
6
4
6
12
66
7
10
7
13
7
11
9
64
7
8
5
11
8
6
3
6
5
59
546
Rumah
tangga
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2010
2.3
Kependudukan
2.3.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan
Berdasarkan data statsistik tahun 2008 jumlah penduduk di Gianyar
sebanyak 394.755 jiwa yang terdiri dari 197.049 jiwa penduduk laki-laki
dan 197.706 jiwa penduduk perempuan. Sex Ratio penduduk Gianyar
yaitu 99,67, dengan kepadatan mencapai 1,073. Jumlah penduduk di
Kabupaten Gianyar pada tahun 2008, sex ratio dan kepadatan dituangkan
dalam tabel 2.5, sedangkan proyeksi Jumlah Penduduk hingga akhir
periode SSK (5 tahun terakhir) disajikan dalam tabel 2.6.
Tabel 2.5.
Jumlah Penduduk, Sex Ratio, Kepadatan
12
No
Kecamatan
Laki-laki
40.145
27.426
36.844
23.051
30.948
20.720
17.915
197.049
1. Sukawati
2. Blabatuh
3. Gianyar
4. Tampak Siring
5. Ubud
6. Tegallalang
7. Payangan
Kabupaten Gianyar
Penduduk
Perempuan
39.838
27.052
37.035
22.714
31.442
21.681
17.944
197.706
Jumlah
79.983
54.478
73.879
45.765
62.390
42.401
35.859
394.755
Jml Rumah
Tangga
17.962
12.205
17.544
9.628
14.658
9.363
8.358
89.718
Sex
Ratio
100,77
101,38
99,48
101,48
98,43
95,57
99.84
99,67
Kepadatan
1.454
1.372
1.460
1.074
1.472
688
473
1.073
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009
Tabel 2.6.
Proyeksi Jumlah Penduduk hingga akhir periode SSK (5tahun terakhir)
No
Kecamatan
Th 2010
Th 2011
Th 2012
Th 2013
Th 2014
Th 2015
1.
Sukawati
83.131
84.387
85.662
86.956
88.270
89.603
2.
Blabatuh
56.357
57.156
57.965
58.787
59.619
60.464
3.
Gianyar
74.680
75.090
75.501
75.915
76.331
76.750
4.
Tampak Siring
48.111
49.085
50.078
51.092
52.125
53.180
5.
Ubud
64.464
65.390
66.330
67.283
68.249
69.230
6.
Tegallalang
41.620
41.867
42.116
42.366
42.617
42.870
7.
Payangan
36.349
36.542
36.737
36.933
37.130
37.327
Kabupaten Gianyar
404.713
409.517
414.389
419.330
424.342 429.425
Sumber : RTRW Kabupaten Gianyar, Bappeda
2.4
Pendidikan
2.4.1 Sarana dan Prasarana Pendidikan
Kualitas SDM yang baik tercermin dari tingkat pendidikan masyarakat.
Dalam
era
otonomi
daerah,
masing-masing
daerah
dituntut
untuk
memberdayakan masyarakatnya dalam kegiatan pembangunan. Sehingga
kebutuhan akan penyelenggaraan pendidikan (pra dasar, dasar dan menengah)
yang bermutu dan terjangkau pun meningkat seiring dengan meningkatnya
kegiatan pembangunan.
Dalam upaya meningkatkan kecerdasan masyarakat, pendidikan menjadi
kata kuncinya. Untuk itu perlu terus partisipasi dari seluruh kalangan masyarakat
agar pendidikan masyarakat menjadi lebih berkualitas.
13
Tabel 2.7, tabel 2.8. memberikan gambaran yang jelas mengenai jumlah
sekolah, murid, guru dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sampai dengan tahun
2008.
Tabel 2.7.
Data Fasilitasi Pendidikan yang tersedia
SD/MI
SMP/MTs SMA/MA
Kecamatan
TK
No
1.
Sukawati
2.
Blabatuh
3.
Gianyar
4.
Tampak Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Kabupaten Gianyar
28
12
22
8
16
10
10
106
58
39
55
30
44
30
33
289
8
3
10
7
8
5
4
45
3
2
5
3
3
1
1
18
Jumlah
Guru
Murid
SMK
6
2
6
2
5
1
1
23
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009
Tabel 2.8.
Data Tingkat Pendidikan
No
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis sekolah
Sekolah
106
289
45
18
23
TK
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA
SMK
404
2.973
1.644
746
863
7.298
47.546
20.220
8.933
7.425
2.4.2 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Penduduk Kabupaten Gianyar yang masih menamatkan pendidikan
mencapai 53.456 jiwa konsentrasi terbanyak berada di kecamatan Gianyar
barat dengan prosentase mencapai 31.3%, Kedua adalah Kecamatan
Gianyar Utara dengan prosentase 29,2%, di posisi ketiga kecamatan
Gianyar timur 27,7% dan terakhir Kecamatan Gianyar Selatan 11,8%.
Tingkat pendidikan yang ditamatkan yang terbesar adalah SD/MI
sebanyak 25.045 jiwa, diurutkan kedua SMP/MTS sebesar 12.642 jiwa
ketiga adalah SMU/MA/SMK sebesar 9861 jiwa dan terakhir TK/RA/BA
sebesar 5.908 jiwa.
Tabel 2.11
14
Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Gianyar Umur 10 tahun Keatas
dalam Persen Tahun 2008-2010
Tahun 2008
No
Tingkat Pendidikan
1
Tidak/belum Pernah Sekolah
2
Tidak/belum tamat SD
3
SD/MI
4
SLTP/MTS
5
SLTA/MA
6
SMK
7
Ak/Diploma
8
Universitas
L
Tahun 2009
P
L
P
Tahun 2010
L
P
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2010
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tabel 2.12
Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Gianyar Tahun 2010 (Jiwa)
TK/RA/
SMP/
SMU/SMK
Kecamatan
SD/MI
BA
MTS
/MA
Sukawati
Blabatuh
Gianyar
Tampak Siring
Ubud
Tegallalang
Payangan
Jumlah
7.298 47.546 20.200
16.358
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2010
2.5
Kesehatan
Pada
hakekatnya
pembangunan
kesehatan
ditujukan
untuk
mewujudkan masyarakat sehat di daerah,oleh karenanya peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat merupakan prioritas pembangunan di
bidang kesehatan. Perbaikan derajat kesehatan masyarakat tersebut
sangat relevan bila dibarengi pula dengan ketersediaan fasilitas kesehatan
seperti rumah sakit umum (RSU) dan Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas). Untuk di Kabupaten Gianyar, jumlah RSU milik pemerintah
masih tetap satu unit, dengan tipe B sebagai salah satu rumah sakit
rujukan untuk wilayah Bali Timur. Selain RSU, juga terdapat Puskesmas,
15
yang merupakan prasarana kesehatan masyarakat yang tak kalah
pentingnya di Gianyar disamping keberadaan klinik swasta yang juga
memberikan andil membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan.
Ke depan hal yang perlu mendapat perhatian di bidang kesehatan
adalah menyangkut masalah pemeliharaan dari sarana prasarana di
bidang kesehatan baik kuantitas dan kualitas, serta peningkatan kualitas
pelayanan dan keterampilan tenaga medis dan paramedis.
Tabel 2.13
Cakupan Sarana Sanitasi Dasar di Kabupaten Gianyar Tahun 2005-2010
No
1
2
3
4
Indikator Cakupan
Air Bersih
Jamban Keluarga
SPAL
Rumah Sehat
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar 2010
Berkaitan dengan penyakit yang di jumpai di Kabupaten Gianyar
pada tahun 2010 infeksi akut pada saluran pernafasan bagian atas dan
penyakit kulit infeksi. Sedangkan pada bayi kasus terbanyak adalah
penyakit diare mencapai 4.149 penderita, jumlah penyakit diare ini
meningkat dari pada tahun 2007 sekitar 3.665 penderita. Pada penyakit
menular ditemukan 24 kasus DB.
Tabel 2.14
Fluktuasi Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2008
No
1.
Indikator
Nominal 2009
Angka Kematian Bayi
(AKB)
2
Angka Kematian Ibu
Nominal 2010
44(6,80/1000 KH)
52(8,52/1000 KH)
7(108,17/100.000
6(95,22/100.000
KH)
KH)
Melahirkan (AKI)
Target
40/1000 KH
150/100.000 KH
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar 2010
2.5.1 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan
sebagai pelayanan untuk perumahan dan pemukiman. Prasarana dan
sarana yang mengalami peningkatan jumlah sampai dengan tahun 2006
16
hanya puskesmas dan puskesmas pembantu. Puskesmas bertambah dari
79 unit pada tahun 2003 menjadi 84 unit. Puskesmas Pembantu
bertambah dari sejumlah 53 unit menjadi 58 unit. Pada Tabel berikut ini
disajikan data tentang fasilitas kesehatan di Kabupaten Gianyar.
Tabel 2.9.
Data Fasilitas Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, Rumah Bersalin,dan
Poliklinik).
No.
Fasilitas Kesehatan
Jumlah
1.
Puskesmas
a) Induk
b) Pembantu
c) Keliling
2.
Rumah Sakit Umum Daerah
3.
Klinik Swasta
4.
Apotik
5.
Toko Obat
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar
13
58
13
1
17
36
15
Tabel 2.10.
Data Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per Kecamatan
No
Kecamatan
Puskesmas
1.
Sukawati
2.
Blabatuh
3.
Gianyar
4.
Tampak Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Kabupaten Gianyar
2
2
2
2
2
2
1
13
Puskesmas Pembantu
12
7
15
8
7
7
9
65
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar
Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Gianyar telah memadai
tersebar hampir di semua kecamatan seperti sarana bersalin, puskesmas,
puskemas pembantu, puskemas keliling, posyandu, BPU (Balai
pengobatan Umum) dan apotek. Sedangkan sarana RS (Rumah Sakit)
sudah menjangkau pada masyarakat Kabupaten Gianyar, serta sarana RS
bersalin dan Laboratorium Klinik telah memadai dalam pelayanan
masyarakat Kabupaten Gianyar dan sekitarnya.
2.5.2 Tenaga Kesehatan
Selain prasaran kesehatan dimaksud, guna mendukung kinerja
bidang kesehatan, penyediaan sumberdaya manusia baik medis maupun
paramedis amatlah penting. Penyediaan tenaga medis dan paramedis di
17
Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam tahun 2007 sebanyak 577 orang.
Untuk tenaga medis dan paramedis di RSUD sebanyak 362 orang.
Tabel 2.16
Upaya Kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Kabupaten Gianyar Tahun 2010
NO
1
1
2
Kecamatan
2
GIANYAR
Desa/Kelurahan
3
1. Bitera
2. Gianyar
3. Beng
4. Abianbase
5. Samplangan
6. Siangan
7. Suwat
8. Sumita
9. Petak Kaja
10. Petak
11. Bakbakan
12. Lebih
13. Serongga
14. Temesi
15. Sidan
16. Tulikup
17. Tegaltugu
UBUD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Singakerta
Sayan
Kedewatan
Lodtunduh
Mas
Peliatan
Petulu
Desa siaga
4
Posyandu
5
7
8
6
4
5
11
4
6
4
6
9
4
4
4
7
7
3
13
14
8
6
11
12
10
6
3
SUKAWATI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Batubulan
Batubulan Kangin
Celuk
Kemenuh
Guwang
Ketewel
Batuan
Singapadu
Sukawati
Singapadu Tengah
Singapadu Kaler
Batuan Kaler
4
TAMPAKSIRING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pejeng Kawan
Pejeng
Pejeng Kaja
Tampaksiring
Sanding
Manukaya
Pejeng Kelod
Pejeng Kangin
5
BLAHBATUH
1.
2.
3.
4.
Buruan
Bedulu
Pering
Saba
18
16
9
3
10
7
15
17
3
NO
Kecamatan
5.
6.
7.
8.
9.
Desa/Kelurahan
Blege
Bona
Medahan
Keramas
Blahbatuh
6
TEGALLALANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keliki
Kendran
Pupuan
Taro
Kedisan
Tegallalang
Sebatu
7
PAYANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Puhu
Buahan Kaja
Buahan
Bukian
Kerta
Klusa
Bresela
Melinggih Kelod
Melinggih
TOTAL
Desa siaga
Posyandu
64
Sumber : PROMKES Profil Dinkes Tahun 2010
2.6
Sosial Masyarakat
2.6.1 Kesejahteraan sosial
Dari sekian masa pembangunan yang telah dilalui, bagi banyak
daerah, kemiskinan tetap menjadi fenomena sosial yang sulit untuk
diatasi.
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
tantangan penduduk miskin cukup berat. Sebagaimana dijelaskan berikut
ini; jumlah penduduk miskin meningkat dari tahun ke tahun. Dari 25.824
orang pada tahun 2000 meningkat menjadi 32.704 orang pada tahun
2004, dan terus meningkat menjadi 45.311 orang tahun 2005 dan 53.403
pada tahun 2006. Demikian juga jika dihitung berdasarkan keluarga
miskin., meningkat dari 3.047 KK pada tahun 2000 menjadi 5.656 KK pada
tahun 2003, 6.473 KK pada tahun 2005 dan membengkak menjadi 7.629
KK pada tahun 2006. Berikut ini dituangkan data tentang jumlah Rumah
Tangga Miskin (RTM) hasil PSE tahun 2005 dan PPLS tahun 2008 di
Kabupaten Gianyar.
19
Tabel 2.12.
Jumlah Rumah Tangga Miskin Hasil PSE Tahun 2005 dan PPLS Tahun 2008 di
Kabupaten Gianyar.
No
Kecamatan
PSE Th 2005
1.
Sukawati
2.
Blabatuh
3.
Gianyar
4.
Tampak Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Kabupaten Gianyar
1.022
1.267
1.389
838
561
1.277
1.275
7.629
PPLS Th 2008
958
1.162
1.384
908
579
1.289
1.229
7.509
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009
2.6.2 Fasilitas sosial
Fasilitas sosial merupakan fasilitas yang mendukung aktivitas
penduduk untuk saling berhubungan dengan yang lain dalam satu
komunitas yang hetrogen.
Tabel 2.18
Fasilitas Sosial di Kabupaten Gianyar Tahun 2010
No
Kecamatan
Panti
Asuhan
Jumlah
Anak
Yayasan
Sosial
Jumlah
Anak
Asuh
1.
Sukawati
2.
Blabatuh
3.
Gianyar
4.
Tampak Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Kabupaten Gianyar
Sumber : Kabupaten Gianyar Dalam Angka Tahun 2010
2.6.3 Lapangan Pekerjaan Penduduk
Angkatan kerja di Kabupaten Gianyar dalam kurun waktu 2002
hingga 2006 cenderung semakin meningkat khususnya periode tahun
2002 hingga tahun 2005, namun dalam tahun 2006 mengalami penurunan
sedikit Dalam tahun 2002 jumlah angkatan kerja di Gianyar sebanyak
223.472 orang, tahun 2003 menjadi 235.635 orang, tahun 2004 240.766
orang dan tahun 2005 243.505 orang kemudian tahun 2006 menurun dari
tahun 2005 menjadi 239.473 orang.
20
Berdasarkan status pekerjaan, sebanyak 58.305 orang (25,81%)
penduduk Kabupaten Gianyar pada tahun 2006 berusaha sendiri atau
sebagai pekerja mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Berusaha
dengan dibantu buruh tidak tetap sebanyak 19.946 orang (8,83%).
Berusaha dibantu buruh tetap sebanyak 7.682 orang (3,40%). Sebagai
buruh atau karyawan pemerintah/swasta sebanyak 110.728 orang
(49,02%), sisanya sebanyak 4.133 orang (1,83%) sebagai pekerja bebas
di pertanian dan 19.479 orang (8,62%) pekerja tidak dibayar.
Berikut ini disajikan data tentang prosentase penduduk Kabupaten Gianyar
yang bekerja menurut lapangan usahanya dan banyaknya pencari kerja
menurut tingkat pendidikan.
Tabel 2.13.
Prosentase Penduduk Kabupaten Gianyar yang Bekerja Menurut Lapangan
Usahanya.
No
Jenis Kegiatan
1.
Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan
2.
Industri Pengolahan
3.
Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan
4.
Jasa Kemasyarakatan
5.
Lainnya
Jumlah
Jumlah (%)
28,84
25,97
21,21
8,48
15,50
100
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009
Tabel 2.14.
Banyaknya Pencari Kerja di Kabupaten Gianyar Menurut Tingkat Pendidikan.
No
Jenis Kegiatan
Tahun 2007
1.
Tidak Punya Ijazah
2.
SD/MI/Sederajat
3.
SMP/MT/Sederajat
4.
SMA/MA/Sederajat
5.
Diploma/Ak/Univ.
Jumlah
729
410
2.026
3.055
1.150
7.370
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009
21
Tahun 2008
112
1.707
1.230
3.868
608
7.525
2.6.4 Tingkat Penghasilan Masyarakat
PDRB per Kapita sebagai salah satu indikator kesejahteraan
masyarakat, merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan bruto yang
diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun.
PDRB per kapita Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Gianyar
dituangkan dalam tabel 2.15. berikut ini :
Tabel 2.15.
PDRB per kapita Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Gianyar
No
Kecamatan
1.
Sukawati
2.
Blabatuh
3.
Gianyar
4.
Tampak Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Kabupaten Gianyar
Tahun 2004
PDRB per
Laju
Kapita (Rp) Pertumb.
(%)
5.984.292
5,16
5.579.902
5,06
6.744.894
5,19
7.761.673
5,14
11.749.169
4,37
7.112.832
4,86
7.772.538
5,50
7.593.218
4,95
Tahun 2005
PDRB per
Laju
Kapita (Rp) Pertumb.
(%)
7.329.715
5,63
6.644.030
5,94
8.200.931
5,54
8.866.659
5,86
14.569.592
4,71
7.944.507
5,65
8.035.101
4,02
8.779.896
5,47
Tahun 2006
PDRB per
Laju
Kapita (Rp) Pertumb.
(%)
8.171.459
4,32
7.443.962
4,74
9.148.982
4,49
9.892.433
5,00
16.039.331
3,48
8.859.316
4,67
9.006.229
5,01
9.787.596
5,20
Sumber : RTRW Kabupaten Gianyar
2.6.5 Agama
Provinsi Bali merupakan daerah yang dikenal dengan pusat agama
Hindu
di
Indonesia.
Keberadaan
agama/keyakinan
tersebut
yang
mendasari muncul dan berkembangnya kebudayaan dalam masyarakat
Bali pada umumnya dan masyarakat Gianar pada khususnya. Namun
dengan
meningkatnya
migrasi
penduduk
dari
luar
pulau
Bali,
keberagaman penduduk menjadi tinggi. Miskipun hal tersebut tidak
signifikan dalam memberikan pengaruh terhadap adanya perubahan
kebudayaan masyarakat asli Bali di Gianyar. Struktur penduduk menurut
agama di Kabupaten Gianyar yang dominan adalah penduduk yang
beragama Hindu. Berikut tabel tentang struktur penduduk menurut
pemeluk agama :
22
Tabel 2.11.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama di Kabupaten Gianyar Tahun
2008
Budha
Islam
Protestan Katolik
No
Kecamatan
Hindu
1.
Sukawati
2.
Blabatuh
3.
Gianyar
4.
Tampak Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Kabupaten Gianyar
85.839
60.659
79.697
43.888
60.124
47.104
40.184
417.495
283
185
249
2
7
5
37
768
1.786
1.723
2.567
314
501
165
175
7.231
286
100
245
23
57
25
14
750
170
76
222
17
41
15
13
554
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009
Sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Gianyar terdiri dari
Masjid dan Mushola sebagai tempat ibadah umat Islam, gereja untuk
pemeluk agama Kristen dan Katolik dan Klenteng dan Viraha untuk tempat
beribadah umat Budha, Pura sebagai tempat ibadah umat Hindu.
Tabel 2.20
Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2010
No
Kecamatan
1.
Sukawati
2.
Blabatuh
3.
Gianyar
4.
Tampak Siring
5.
Ubud
6.
Tegallalang
7.
Payangan
Masjid
Mushola
Gereja
Klenteng
Vihara
Pura
Kabupaten Gianyar
Sumber : Kabupaten Gianyar Dalam Angka 2010
2.7
Perekonomian
Perekonomian Gianyar dikontrol oleh 4 sektor yaitu pariwisata,
pertanian, industri dan jasa. Data pertumbuhan dari masing-masing sektor
unggulan tersebut telah terjadi fluktuasi akibat krisis keamanan. Sektor
perhotelan dan industri pengolahan hamper memiliki fluktuasi yang
23
sebangun yang menandakan bahwa kedua sektor tersebut adalah sektor
yang berjalan beriringan.
Pertanian yang melibatkan masyarakat petani ternyata memiliki
angka pertumbuhan yang tinggi, namun pada tahun 2003 sempat
mengalami anomaly yang cukup parah. Sektor yang cukup stabil
pertumbuhannya adalah jasa, yang tampak meningkat terus diatas 4%
setahunnya sampai dengan 11% lebih pada tahun 2006.
Fenomena yang ada di Kabupaten Gianyar adalah industri
pengolahan yang ada dimotori oleh industri kecil kerajinan yang
menonjolkan unsur seni.
2.7.1 Pertumbuhan ekonomi
Laju
Pertumbuhan
Ekonomi,
Perkembangan
perekonomian
Kabupaten Gianyar ditinjau dari laju pertumbuhan PDRB-nya atas dasar
berlaku selama kurun waktu tiga tahun (2004 – 2006) rata-rata
mengalami penurunan 15,28 %. Bila dilihat dari pertumbuhan setiap
tahunnya, pada tahun 2004 terjadi pertumbuhan rata-rata sebesar 9,05 %
kemudian pada tahun 2005 dan 2006 laju pertumbuhannya berturut-turut
sebesar 22.33% dan 14,46%
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Gianyar atas dasar harga
konstan selama kurun waktu 3 tahun (2004-2006) rata-rata mengalami
pertumbuhan 4,99%. Laju pertumbuhan berfluktuasi dari tahun ke tahun,
pada
tahun
2004
sebesar
4,23%,
tahun
2005
dan
2006
lau
pertumbuhannya masing-masing 5,63% dan 5,12%. Laju pertumbuhan
PDRB Kabupaten Gianyar atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan menurut sektor usaha selama kurun waktu 2004-2006 disajikan
pada Tabel 2.16.
Tabel 2.16.
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Gianyar atas dasar hargaberlaku dan atas
dasar harga konstan menurut sektor usaha
24
No
Lapangan Usaha
2004 (%)
1.
Pertanian
2.
Pertambangan
3.
Industri Pengolahan
4.
Listrik, Gas dan Air Minum
5.
Bangunan
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.
Angkutan dan Komunikasi
8.
Persewaan dan Keuangan
9.
Jasa
Rata-rata
2005 (%)
8,62
4,91
8,81
7,70
6,27
9,37
10,55
8,69
16,52
9,05
16,72
50,01
15,20
24,22
17,60
12,46
21,52
17,73
25,53
22,33
Rata-rata
(%)
2006 (%)
15,57
20,51
879
17,76
10,29
10,68
14,28
12,54
19,68
14,46
13,64
25,14
10,93
16,56
11,39
10,84
15,45
12,99
20,58
15,28
Sumber : RTRW Kabupaten Gianyar
2.7.2 Sektor Usaha
2.7.2.1
Perdagangan
Sarana perdagangan di Kabupaten Gianyar ada 21 pasar tradisional
yang terdiri Pasar Umum 7, Pasar Hewan 1, Pasar Senggol 6 dan Pasar
Seni 7 dituangkan dalam tabel 2.20, Fasilitas Perdagangan dan Jasa
tersebut yaitu rumah makan 802, warung 4.513, Art Shop 5.083 dan toko
290 disajikan pada tabel 2.19.
Tabel 2.20.
Pasar Tradisional
No
Kecamatan
1. Sukawati
2. Blabatuh
3. Gianyar
4. Tampak Siring
5. Ubud
6. Tegallalang
7. Payangan
Kabupaten Gianyar
Pasar Umum
1
1
1
1
1
1
1
7
Pasar Hewan
0
1
0
0
0
0
0
1
Pasar Senggol
1
1
1
1
0
1
1
6
Pasar Seni
3
1
0
2
1
0
0
7
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar Tahun 2008
Tabel 2.19.
Fasilitas Perdagangan dan Jasa
No
Kecamatan
1. Sukawati
Rmh Makan
396
25
Warung
2023
Art Shop
2.990
Toko
0
2. Blabatuh
84
506
3. Gianyar
124
593
4. Tampak Siring
73
412
5. Ubud
95
463
6. Tegallalang
24
154
7. Payangan
6
362
Kabupaten Gianyar
802
4.513
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2008
2.7.2.2
38
3
344
341
1.348
19
5.083
0
0
0
275
0
15
290
Industri
Kabupaten Gianyar masih di domonasi oleh sektor industri kecil
yang menonjolkan unsur seni dan industry rumah tangga berikut ini
disajikan data tentang jumlah dan jenis industri rumah tangga, data
jumlah dan jenis Industri Sedang dan Besar yang ada di Kabupaten
Gianyar.
Tabel 2.17.
Data jumlah dan jenis Industri Rumah Tangga
No
Kecamatan
1. Sukawati
IHPK
69
ILMK
63
IA
12
Tekstil
6
Jumlah
150
2.
Blabatuh
18
0
6
4
28
3.
Gianyar
19
5
6
11
41
4.
Tampak Siring
7
3
4
1
15
5.
Ubud
80
5
26
4
115
6.
Tegallalang
32
1
1
0
34
7.
Payangan
2
0
0
0
2
Kabupaten Gianyar
227
77
55
26
385
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009
Keterangan;
IPHK
: Industri Kecil Pertanian dan Kehutanan
ILMK
: Industri Logam Mesin dan Kimia
IA
: Industri Aneka
Tabel 2.18.
Data jumlah dan jenis Industri Sedang dan Besar
No
1.
Jenis Industri
Industri Makanan, Minuman dan Tembakau
26
Jumlah
2
Pekerja
62
2.
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
12
384
3.
Industri Kayu dan Barang dari Kayu
15
495
4.
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
0
0
5.
0
0
0
0
7.
Industri Kimia dan Barang dari Kimia dan
Barang dari plastik
Industri Galian bukan Logam, Mesin dan
Perlengkapannya
Industri Logam Dasar
0
0
8.
Industri Logam Lainnya
13
494
9.
Industri Lainnya
54
2.106
96
3.541
6.
Jumlah
Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2009
2.7.3 Sektor lembaga Keuangan
Untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di Kabupaten
Gianyar dengan berkembang dengan pesatnya dan memerlukan investasi
maka bermunculan bank pemerintah dan Swata juga termasuk lembaga
keuangan mikro seperti Koperasai, Bank pemerintah terdiri dari BNI, BPD
Bali, BRI, Bank Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah. Untuk bank swasta
terdiri dari BCA, Bank Mega, Bank Permata, Bank Mayapada, Bank Lipo.
Bank milik pemerintah Kabupaten Gianyar, Bank Pasar dan BPR LPD.
Sedangkan untuk koperasi pada tahun 2010 tercatat 244 Unit koperasi
dan yang non KUD sebanyak 241 koperasi salah satunya koperasi jasa
yang terbesar.
2.8
Visi dan Misi
2.8.1 Visi
Visi Kabupaten Gianyar : “Maju Bersama untuk Gianyar yang
Sejahtera dan Berbudaya, berlandaskan Tri Hita Karana”
2.8.2 Misi
1. Meningkatkan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai Srada
dan Ajaran Agama
2. Meningkatkan penuntasan kemiskinan dan kerawanan sosial
27
3. Meningkatkan
kualitas
dan
daya
saing
Sumber
Daya
Manusia/Masyarakat
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat yang menitik beratkan
bidang pertanian, kepariwisataan, industry kecil dan usaha
kerakyatan
5. Meningkatkan peran sertya adat dan budaya daerah dalam
pembangunan
6. Meningkatkan
keamanan
dan
ketertiban
melalui
penciptaan
kepastian hukum
7. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui tatanan
kepemerintahan yang baik
8. Pemerataan pembangunan sesuai pembagian wilayah dan sektor
pembangunan
9. Memastikan kelestarian lingkungan hidup.
2.9
Institusi dan Organisasi Pemerintah Daerah
2.8.3 Kelembagaan Pemerintah
Kabupaten Gianyar terdiri dari 2 macam lembaga, yaitu Lembaga
Administratif dan Lembaga Adat, yang terdiri dari
1. Lembaga Administratif
7 Kecamatan
6 Kelurahan
64 Desa
536 Dusun
45 Lingkungan
2. Lembaga Adat
266 Desa Pakraman
517 Banjar
517 Sekaa Taruna
515 Subak
28
8 Sedahan Abian
13 Sedahan Yeh
2.8.4 Struktur Organisasi
Berdasarkan Perda Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tat Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Gianyar, Organisasi Pemerintah Kabupaten Gianyar terdiri atas :
1. Sekretariat Daerah
2. Inspektorat
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4. Dinas-dinas Daerah
5. Lembaga Teknis Daerah (LTD)
6. Kecamatan
7. Kelurahan
29
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Gianyar
Sumber : Bagian Organisasi, 2009
30
2.10 Tata Ruang Wilayah
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Wilayah Kota merupakan
rencana pembangunan yang berisi rencana pengembangan sektoral
dan rencana pengembangan ruang wilayah yang disusun secara
menyeluruh dan terpadu dengan mempertimbangkan aspek dan
faktor pengembangan suatu wilayah. Dari rencana umum Tata
Ruang
Kabupaten
Gianyar
Tahun
2011
dinyatakan
bahwa
perkembangan wilayah Kabupaten Gianyar secara Makro mengacu
pada 3 (tiga) aspek karakteristik utama yaitu: Struktur wilayah,
Ekonomi dan Kependudukan. Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
Gianyar sesuai dengan Peraturan daerah No 5 Tahun 1994
merupakan proses perencanaan tata ruang, pemanfatan ruang dan
pengendalian ruang yang bertujuan untuk upaya mempercepat
pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pembangunan dalam
rangka
pembangunan
yang
berkelanjutan
dan
berwawasan
lingkungan, melalui pola pemanfatan ruang daerah secara terpadu
berdaya guna dan berhasil guna, serasi, selaras dan seimbang.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar ditujukan untuk
mewujudkan struktur ruang wilayah yang semakin mantap dengan
upaya peningkatan potensi sumberdaya wilayah melalui pengaturn
pemanfatan ruang bagi fungsi kawasan lindung dan kawasan
budidaya, antara lain meliputi kawasan pemukiman, kawasan
rekresai, kawasan pertanian, sistem prasarana wilayah yang meliputi
sistem prasarana, transpotasi, telekomunikasi, energi, pengairan
prasarana pengelolaan lingkungan. Sedang aspek penataan meliputi
penataan tanah, penataan air, penataan udara dan penataan
sumberdaya lainnya serta dengan memperhatikan keterpaduan
dengan sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan.
31
32
2.10.1
Tujuan
Tujuan Penyususunan Rencana Ruang Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Gianyar adalah sebagai acuan dalam menyusun program
pembangunan
mewujudkan
untuk
ruang
tercapainya
wilayah
kesejahteraan
yang
aman,
masyarakat
nyaman,
dalam
produktif
dan
berkelanjutan berlandasakan wawasan nusantara dan ketahanan nasional
dalam
memenuhi
kebutuhan
pembangunan
dengan
senantiasa
berwawasan lingkungan, efesien dalam alokasi investasi keterpaduan
penggunaan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.10.2 Ruang Lingkup
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten merupakan penjabaran
dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ke dalam strategi pelaksanaan
pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang menjadi pedoman untuk
perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan di wilayah kabupaten.
Rencana Tata Ruang Wilayah adalah kebijaksanaan yang menetapkan
lokasi dari kawasan yang harus dilindungi dan dibudidayakan serta
wilayah yang akan diprioritaskan pengembangannya dalam jangka waktu
perencanaan.
Rencana Tata Ruang Wialyah Kabupaten merupakan rencana
pemanfaatan ruang/kawasan kabupaten yang disusun untuk menjaga
keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka penyusunan dan
pengendalian program-program pembangunan kabupaten dalam jangka
panjang. Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah
20 tahun dan dituangkan ke dalam peta dengan ketelitian disesuaikan
dengan lingkup wilayah perencanaan meliputi :
32
33
1. Penetuan kawasan Perencanaan Perkotaan berdasarkan tingkat
urgensi/prioritas/keterdesakan penangan kawasan tersebut di dalam
konstelasi wilayah kota/kawasan perkotaan
2. Indentifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang
kawasan yang di dasarkan atas tuntutan pelaksanaan pembangunan
suatu kegiatan perkotaan yang selanjutnya didukung keputusan
strategis oleh pemerintah daerah setempat untuk pengembangan
serta permasalahn dalam perwujudan ruang kawasan seperti masalah
rumah kumuh, urban heritage dan sebagainya.
3. Perkiraan
didasarkan
kebutuhan
pada
pelaksanan
hasil
analisis
pembangunan
kependudukan,
kawasan
yang
sektor/kegiatan
potensial, daya dukung lingkungan kebutuhan prasarana dan sarana
lingkungan sasaran pembangunan kawasan yang hendak di capai dan
pertimbangan efesiensi pelayanan adapun perkitraan kebutuhan
pelaksanan pembangunan tersebut meliputi :
a.
Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan.
b.
Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan.
c.
Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi perkotaan.
d.
Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan yaitu
kebutuhan ekstensifikasi, kebutuhan intensifikasi, perkiraan
kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan sarana, perkiraan
ketersediaan lahan bagi pengembang.
e.
Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan.
4. Perumusan rencana detail tata ruang kawasan perkotaan berdasarkan
perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan pemanfataan
ruang.
5. Perumusan rencana pengendalian ruang tata guna lahan yang di
dalamnya mengatur zoning dari blok peruntukan lahan masing-masing
33
34
bagian wilayah kota yang ada dan program-program pembangunan
pada masing-masing bagian wilayah kota.
2.10.3 Karakteristik Pengembangan Wilayah
Berdasarkan
Rencana
Struktur
Wilayah
Kabupaten
Gianyar,
Kabupaten Gianyar di bagi ke dalam Rencana Pengembangan Fungsi
Wilayah Kabupaten, Rencana Wilayah Pengembangan, Kawasan Sekitar
Mata Air, Rencana Prasarana Air Bersih, Rencana Persampahan, Rencana
Pengelolaan Air Limbah dan Rencana Drainase
1. Rencana Pengembangan Fungsi Wilayah Kabupaten
Sebagai salah satu pusat pelayanan Kawasan Perkotaan DenpasarBadung-Gianyar-Tabanan (Sarbagita) yang berfungsi sebagai PKN.
Sebagai pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang mendukung
perkembangan sektor pertanian pangan, pariwisata, dan industri
kecil.
Mengendalikan kawasan lindung dengan tetap mempertahankan
fungsi lindungnya.
Mengendalikan
konversi
kawasan
pertanian
beririgasi
teknis
menjadi kawasan permukiman dan perkotaan.
Mengembangkan pusat sentra industri kerajinan dan pertanian
serta mengembangkan aksesnya menuju titik distribusi wilayah.
Mengendalikan pertumbuhan kota secara ekspansif yang tidak
terkendali (urban sprawl) dan pertumbuhan menerus (konurbasi)
melalui pengembangan jalur hijau yang membatasi fisik kota.
Meningkatkan aksesibilitas kota kecamatan serta pusat permukiman
di Kabupaten Gianyar dengan meningkatkan prasarana jalan
Meningkatkan kapsitas dan kualitas pelayanan prasarana wilayah
(jalan, persampahan, air bersih, drainase) sesuai standar nasional.
2. Rencana Wilayah Pengembangan
34
35
a) Wilayah Pengembangan Gianyar Barat (WPGB) dengan pusat
pengembangannya di Kecamatan Ubud, diarahkan untuk kegiatan
:
Pertanian Tanaman Pangan
Peternakan
Industri Kecil dan Kerajinan Pariwisata
Perkebunan
Wisata Budaya
Pengembangan Fisik wilayah Perkotaan yang diarahkan pada
nilai-nilai budaya Bali
Perdagangan dan Jasa Sourvenir.
b) Wilayah Pengembangan Gianyar Timur (WPGT) yang melayani
wilayah Kecamatan Gianyar dan sebagian wilayah Blahbatuh,
WPGT diarahkan untuk kegiatan :
Penunjang kegiatan pariwisata
Pertanian Tanaman Pangan
Perikanan Laut, air tawar dan budidaya laut
Peternakan khususnya sapi
Industri Kecil dan kerajinan
Pengembangan fisik wilayah perkotaan yang diarahkan pada
nilai-nilai budaya Bali
Konservasi air serta penyediaan bahan baku untuk kebutuhan
industry kecil dan kerajinan
Culture heritage dan wisata olahraga
Pusat Pemerintahan dan pelayanan umum
c) Wilayah Pengembangan Gianyar Selatan (WPGS) yang melayani
wilayah Kecamatan Sukawati dengan pusat pengembangan di
Kecamatan Sukawati, WPGS diarahkan untuk kegiatan :
35
36
Perkebunan untuk komoditas ekspor dan yang menunjang
pariwisata
Wisata Belanja
Pertanian Tanaman Pangan
Peternakan
Konservasi air serta penyediaan bahan baku untuk kebutuhan
industry kecil dan kerajinan
Industri kecil dan kerajinan
Perdagangan dan jasa souvenir.
d) Wilayah Pengembangan Gianyar Utara (WPGU), yang melayani
wilayah Kecamatan Payangan (kecuali Desa Keliki) dan Kecamatan
Tampaksiring (kecuali Desa Pejeng Kaja, Desa Pejeng Kangin,
Desa Pejeng Kawan, Desa Pejeng Kelod dan Desa Pejeng),
dengan pusat pengembangan di Kecamatan Tegallalang. WPGU
diarahkan untuk kegiatan :
Perkebunan konservatif,
Agrowisata
Pertanian Tanaman Pangan
Peternakan
Konservasi air untuk memenuhi kebutuhan air minum dan
irigasi.
3. Kawasan Sekitar Mata Air
Kawasan sekitar mata air adalah kawasan tertentu di sekitar mata air
yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi mata air. Untuk Kabupaten Gianyar terdapat 44 mata air
dengan luas 2.728 Ha yang ditetapkan sebagai kawasan perlindungan
setempat yaitu :
Kecamatan Gianyar (6 buah) meliputi mata air petak, gitgit, candi
baru, bitra, tegal tugu dan taman magenda.
36
37
Kecamatan Blahbatuh (6 buah) meliputi mata air buruan, (2
buah), celuk, getas, kutri dan banguliman.
Kecamatan sukawati (5 buah) meliputi mata air sakah, cangi,
rijasa, lantang hidung dan singapadu kaler
Kecamatan Payangan (10 buah) meliputi mata air melinggih, giri
kesuma, air jeruk, kehia, undisan (2 buah), mumbul, yeh kuning,
susut dan tlingipis.
Kecamatan Tegallalang (7 buah) meliputi mata air telaga waja,
sapat, kedisan, tegallalang, pupuan, gunung kawi dan taro.
Kecamatan Tampaksiring (10 buah) meliputi mata air tirta empul
(3 buah), tegal saat, sinduraja, belusung, suradayu, megening,
gunung kawi dan taman sari.
4. Rencana Prasarana Air Bersih
Penyediaan air bersih di Kabupaten Gianyar dikelola oleh PDAM dan
saat ini masing-masing unit pengelolaan sudah ada di tingkat
Kecamatan. Penyediaan air bersih untuk perusahaan swasta lebih
banyak memanfaatkan sumber air tanah dengan pembuatan sumur
bor. Strategi pengembangan sistem penyediaan air bersih adalah
sebagai berikut :
Optimalisasi kapasitas produksi dari sisitem penyediaan air bersih
saat ini.
Rehabilitasi sistem penyediaan air bersih
Penambahan kapasitas produksi secara bertahap sesuai rencana
prioritas.
5. Rencana Persampahan
Kabupaten Gianyar termasuk dalam kawasan Perkotaan SARBAGITA
sehingga dalam perencanaan sistem pengelolaan sampah harus
terkoordinasi
dengan
BPKS
(Badan
Pengelolaan
Kebersihan
SARBAGITA) dengan Dinas Kebersihan tiap Kabupaten/Kota. Adapun
37
38
rencana sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Gianyar
adalah:
Setiap rumah tinggal harus memiliki bak sampah dan membagi
sampah menjadi 2 jenis, yaitu sampah organic dan sampah
anorganik. Bak sampah diletakkan dekat dengan jalan untuk
mempermudah penagmbilan.
Menambah jumlah armada Dinas Kebersihan untuk pengambilan
sampah seperti gerobaak dan container.
Untuk pengelolaan sampah pada kawasan perdesaan dilakukan
dengan meningkatkan peran serta desa dalam pengelolaan
sampah secara mandiri.
Penyediaan tempat sampah sementara (TPS) pada lokasi yang
dimungkinkan dan tidak terdapat dilokasi yang terjadi genangan
air, memiliki aksesibilitas yang baik, dan jauh dari pemukiman
penduduk.
Sampah
rumah
tangga,
ampah
pasar,
sampah
rumah
makan/restoran dan sampah hotel dikumpulkan oleh penghuninya
atau petugas sampah, dan dilakukan prose recycle, reuse dan
reduce, kemudian diangkut ke transfer depo atau ke TPS.
Sosialisasi dan pelatihan penanganan sampah dengan konsep 3 R
( Reuse, Reduce dan Recyclr) kepada masyarakat terutama
masyarakat perdesaan yang tidak terlayanipetigas kebersihan
sehingga sampah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan dan
mempunyai niali ekonomis.
Sampah jalanan dan tempat umum lainnya dikumpulkan pada tepi
jalan keudian diangkut dengan kereta sampah ke transfer depo.
Sampah di Trasfer Depo dan TPS diangkut dengan truk sampah ke
tempat pembuangan akhir (TPA) di Temesi dan IPST Suwung.
38
39
Pengelolaan sampah sampai ke transfer depo dan TPS dilakukan
oleh masyarakat dan pemulung, sedangkan dari transfer depo dan
TPS sampai ke TPA dikelola oleh DKP atau kerjasama dengan
swasta.
6. Rencana Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan
limbah
cair
Kabupaten
Gianyar
dilakukan
secara
setempat. Pada tahun 2013 diharapkan Kabupaten Gianyar memiliki
IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) yang melayani wilayah
Kecamatan Sukawati, Blahbatuh, Ubud dan Gianyar. Pengolahan
limbah di Kabupaten Gianyar dilakukan dengan 3 cara yaitu ;
Pengolahan Individual
Yang dimaksud adalah pengolahan air limbah yang disediakan dan
dikelola oleh perorangan/perusahaan yang melayani satu lingkup
tapak (site)
Pengolahan Komunal
Merupakan system pengolahan air limbah secara bersama-sama
untuk menampung air limbah dari beberapa rumah yang letaknya
berdekatan.
Air
limbah
dikumpulkan
dalam
satu
lokasi
penampungan melalui saluran penghubung dan pengumpul
kemudian dilakukan pengolahan lebih lanjut pada IPLT (Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja) dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah) di wilayah Kabupaten Gianyar sebaiknya dilakukan studi
lebih lanjut dan lebih terinci.
Pengolahan Terpusat
Pengolahan terpusat adalah suatu system pengolahan yang
melayani satu kawasan secara terintegrasi melalui jaringan
pengumpul yang terhubung ke seluruh ruang terbangun yang ada
pada suatu kawasan. Setiap kawasan memiliki satu bangunan
39
40
pengelolaan limbah yang letaknya jauh dari kawasan terbangun
pasa suatu kawasan.
7. Rencana Drainase
Sistem drainase merupakan sistem yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan air permukaan agar tidak ada genangan air. Dalam
perencanaan pengembangan sistem jaringan drainase pada suatu
kawasan perencanaan, tidak dapat dilakukan dengan hanya melihat
kondisi dan potensi internal kawasan tersebut secara tersendiri. Tetapi
harus dilihat juga kondisi dan potensi dalam konteks yang lebih luas
(makro). Secara garis besar pola aliran drainase eksisting di
Kabupaten Gianyar mengalir dari utara menuju selatan. Sedangkan
untuk selanjutnya buangan air tersebut mengalir ke sungai yang
berfungsi sebagai saluran drainase primer.
Ada beberapa sungai di daerah perencanaan yang berfungsi sebagai
pembuang utama (Main Drain) seperti : sungai ayung, sungai oos,
sungai pekerisan, sungai petanu dan sungai sangsang. Ditinjau dari
besaran dimensi penampang sungai dan debit banjir rencana bahwa
penampang sunagi yang ada cukup mampu menampung debit banjir.
Naun yang perlu diperhatikan dalam pengendalian pertumbuhan
pembangunan di daerah penyangga (hulu DAS). Perubahan tata guna
lahan di DAS akan mempengaruhi beban limpasan permukiman dan
sistem pengaliran drainase pembuang utama. Perencanaan sistem
drainase di Kabupaten Gianyar diarahkan sebagai berikut:
Memanfaatkan sistem drainase yang telah ada secra maksimal,
baik sunagi, anak sungai, maupun saluran lainnya.
Saluran
diusahakan
mengikuti
kemiringan
tanah
sehingga air hujan dapat dilairkan secara gravitasi
40
yangada
41
Saluran Primer diusahakan mengikuti saluran alam, sedankan
untuk saluran sekunder akan mengikuti saluran alam dan saluran
buatan ; dan saluran tersier akan mengikuti pola jaringan jalan.
Sistem
drainase
secepatnya
dirancang
sehingga
waktu
untuk
mengalirkan
penagliran
lebih
air
pendek
hujan
dan
mengurangi kemungkinan terjadinya genangan dalam waktu yang
panjang.
Pemilihan sistem jaringan drainase yang akan dikembangkan
didasarkan pada karakteristik fisik daerah perencanaan dan
jaringan jalan, jaringan irigasi serta prasarana lainnya. Batasanbatasan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sistem drainasi
adalah sebagai berikut :
a. Menhindari jalur-jalur yang menuntut pembebsan tanah atau
bangunan yang berlebihan
b. Arah Pengaliran dalam saluran mengikuti garis ketinggian
yang ada sehingga diharapkan pengaliran secara gravitasi dan
menhindari pemompaan.
c. Pemanfaatan sunagi/anak sungai sebagai badan air penerima
dari outfall yang direncanakan.
Menghindari banyaknya perlintasan saluran pada jalan sehingga
dari mengurangi penggunaan gorong-gorong
Penertiban dan pengendalian saluran drainase agar tidak dijadikan
tempat pembuangan sampah oleh penduduk, sehingga tidak
terjadi pendangkalan dan penyempitan saluran.
Pembuatan jaringan irigasi baru di setiap jaringan jalan, disamping
tetap mempertahankan sungai-sunagi yangada sebagai saluran
primer dan sekunder.
41
42
Mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH) sesuai standar
sehingga
memberikan
peredaman
terhadap
beban
limpasan/koefisien limpasan.
Penerapan sumur resapan untuk upaya konservasi air tanah.
Sumber : RTRW Kabupaten Gianyar Tahun 2011
42
Download