1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enzim adalah suatu

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur
perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologi. Zat ini dihasilkan oleh
organ-organ hewan dan tanaman, yang secara katalitik menjalankan reaksi.
Enzim merupakan suatu protein yang bermolekul besar yang mengikat zat
lain yang bukan protein (Sumardjo, 2008). Pektinase merupakan enzim yang
mendegradasi pektin dan merupakan diperlukan dalam industri pangan
(Ruiz et al., 2012) terutama digunakan sebagai biokatalis pada proses
penghancuran buah dan penjernihan sari buah (Mufarrikha dkk., 2014).
Penelitian Iriani, dkk. (2005) menyebutkan bahwa dalam industri sari buah,
pektinase biasanya dimanfaatkan untuk membantu proses ekstraksi, maserasi
dan likuifikasi, serta penjernihan sari buah. Manfaat lain dari pektinase adalah
untuk membantu meningkatkan flavor jus buah yang dihasilkan. Terdapat tiga
jenis pektinase, yaitu; pektin metil esterase, pektin liase dan poligalakturonase
(Paudel et al., 2015).
Poligalakturonase (EC 3.2.1.15) mengkatalis hidolisis dari rantai α-1,4glikosidik pada asam poligalakturonat yang memproduksi D-galakturonat
yang diklasifikasikan ke dalam 28 anggota glikosil-hidrolisis (Pedrolli et al.,
2009). Poligakturonase (EC 3.2.1.15) digunakan dalam bidang makanan,
biofuel,
dan
poligakturonase
industri
yang
tekstil
dikarenakan
sifat
mampu
bertahan
hingga
thermostable
suhu
50-60
pada
o
C.
Poligakturonase (EC 3.2.1.15) merupakan enzim paling banyak digunakan
pada industri makanan (Wang et al., 2015). Oleh karena itu, perlu dilakukan
produksi enzim untuk memenuhi kebutuhan industri.
Poligalakturonase dapat diproduksi oleh beberapa mikroba pada media
limbah pertanian seperti Fusarium moniliforme dengan substrat pulp jeruk,
Penicillium viridicatum dengan substrat ampas jeruk dan kulit gandum,
Aspergillus awamori dengan substrat ampas buah anggur. Candida utilis
1
2
dengan substrat ampas apel, Penicillium occitanis dengan substrat citrus
pektin (Torres et al., 2006). Bakteri pektinolitik AR2 dengan substrat limbah
kulit jeruk dan sayuran (Kalistyatika, 2014). Sampai saat ini penggunaan
enzim poligalakturonase dari bakteri AR2 sudah digunakan dalam klarifikasi
sari buah naga super merah (Muthoharoh dkk., 2015). Selain itu, Sulistyo,
dkk. (2016) telah melakukan penelitian dengan mengkombinasikan enzim
poligalakturonase dari bakteri AR2 dengan enzim selulase dan amilase pada
klarifikasi jus jeruk keprok garut.
Produksi pektinase dari kulit pisang mampu menghasilkan enzim
menggunakan strain terbaru yaitu Aspergillus niger dibawah kondisi
laboratorium (Durairajan and Sankari, 2014). Penelitian Kumar and Suneetha
(2014) menunjukkan hasil bahwa pada hari keenam fermentasi, Aspergillus
parasiticus memproduksi poligalakturonase dengan aktivitas enzim sebesar
0,1183-2,4683 U/ml dengan menggunakan kulit pisang sebagai substrat.
Durairajan and Sankari (2014) mengatakan bahwa kulit pisang merupakan
substrat terbaik dalam memproduksi enzim poligalakturonase (EC 3.2.1.15)
jika dibandingkan dengan substrat dari kulit jeruk dan kulit nanas. Limbah
kulit pisang raja nangka (Musa paradisiaca var. formatypica) dihasilkan
hingga 40 kg setiap produksi keripik pisang di UPKKS Bakti Kencana,
Karanganyar. Selama ini limbah tersebut hanya dijadikan sebagai pakan
ternak.
Dalam memproduksi enzim pektinase dibutuhkan sumber karbon dan
sumber nitrogen untuk menghasilkan produk yang optimum. Namun dalam
penelitian Safitri (2015), penambahan pektin 5% dan ammonium sulfat 0,5%
pada produksi enzim poligalakturonase dengan media fermentasi limbah kulit
pisang raja nangka oleh bakteri AR2 hanya menghasilkan enzim
poligalakturonase dengan aktivitas 0,134 U/ml. Hasil tersebut jauh dari hasil
penelitian sebelumnya yang dihasilkan oleh Kalistyatika (2014) yaitu sebesar
0,209 U/ml dengan menggunakan media pektin citrus agar oleh AR2. Untuk
meningkatkan hasil dari produksi enzim poligalakturonase maka dapat
ditambahkan dengan sumber karbon berupa gula dan pektin. Gula yang
3
digunakan yaitu glukosa, galaktosa, dan laktosa. Penelitian yang dilakukan
Kumar et al. (2012) menyebutkan bahwa dengan penambahan glukosa dan
laktosa, dapat meningkatkan aktivitas enzim poligalakturonase mencapai 2,4
U/ml dan 2,8 U/ml. Sedangkan dengan penambahan galaktosa, aktivitas
enzim poligalakturonase dapat mencapai 31,29 U/ml (Siddiqui et al., 2013).
Pektin merupakan sumber karbon terbaik pada produksi enzim
poligalakturonase
poligalakturonase
yang
mencapai
mampu
41,13
menghasilkan
U/ml
dari
aktivitas
enzim
Rhizomucor
pusillus
(Siddiqui et al., 2013). Darah et al. (2013) pada penelitiannya menggunakan
Enterobacter Aerogenes NBO2 sebagai mikroorganisme yang dapat
menghasilkan enzim poligalakturonase dengan aktivitas enzim maksimum
mencapai 12 U/ml. Media produksi poligalakturonase yang mengandung
pektin dan gula akan menghasilkan aktivitas enzim yang lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan hanya mengandung gula.
Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh variasi penambahan sumber
karbon dan pektin pada media fermentasi terhadap produksi enzim
poligalakturonase, serta dilakukan analisis terhadap penggunaan pektin
selama fermentasi, jumlah mikroba, dan aktivitas enzim poligalakturonase
sehingga didapatkan media fermentasi dengan biaya yang rendah namun tetap
menghasilkan enzim poligalakturonase secara optimum.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh variasi penambahan sumber karbon dan pektin
terhadap produksi enzim poligalakturonase?
2. Bagaimana jumlah sel, penggunaan pektin, dan aktivitas enzim pada akhir
fermentasi?
3. Variasi penambahan sumber karbon dan pektin manakah yang terpilih
untuk memproduksi enzim poligalakturonase paling baik?
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh variasi penambahan sumber karbon dan pektin
terhadap produksi enzim poligalakturonase.
2. Mengetahui jumlah sel, penggunaan pektin, dan aktivitas enzim pada akhir
fermentasi.
3. Mengetahui
variasi
yang
terpilih
untuk
memproduksi
enzim
poligalakturonase paling baik.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan enzim poligalakturonase dari variasi penambahan sumber
karbon dan pektin.
2. Meningkatkan produksi enzim poligalakturonase dengan pemanfaatan
limbah kulit pisang raja nangka sebagai substrat.
Download