142 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan
mengenai partisipasi politik pemilih pemula di Desa Kembaran dalam
pelaksanaan pilbup Banyumas 2013. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:
1. Bentuk partisipasi politik pemilih pemula di Desa Kembaran dalam pilbup
Banyumas 2013
Jika melihat teori mengenai bentuk partisipasi politik, maka bentuk
partisipasi politik pemilih pemula di Desa Kembaran dalam pelaksanaan
pilbup Banyumas 2013 termasuk ke dalam partisipasi konvensional.
Partisipasi konvensional adalah bentuk partisipasi yang normal dalam era
modern ini. Hal ini dapat diindikasikan dari antusiasme mereka untuk
berpartisipasi dalam berbagai bentuk, seperti pemberian hak pilih,
mengikuti kegiatan kampanye, diskusi politik dan soasialisasi.
2. Faktor-faktor yang menentukan partisipasi politik pada pemilih pemula di
Desa Kembaran dalam pelaksanaan pilbup Banyumas 2013
Partisipasi politik pada pemilih pemula di Desa Kembaran dalam
pelaksanaan pilbup Banyumas 2013 ditentukan oleh beberapa faktor
diantaranya orang tua. Dalam hal ini orang tua berperan sebagai teman
diskusi para pemilih pemula dalam menentukan kandidat yang pantas
dipilih karena orang tua dianggap lebih berpengalaman. Karena dalam
142
143
keluarga merupakan struktur pertama yang dialami seseorang sangat kuat
dan kekal. Kemudian sekolah mempunyai peran penting untuk mengawal
peran para pelajar yang memiliki hak politik untuk mengawal idealitas
sebagai warga negara, sehingga dalam momen-momen politik bisa
dipastikan tingkat partisipasi mereka tetap tinggi. Faktor lainnya yang juga
berpengaruh adalah kelompok pergaulan, tetapi hal ini tidaklah mutlak
khususnya bagi para pemilih pemula yang telah berpenderian kuat. Selain
itu media massa berperan dalam memberikan informasi terhadap para
pemilih pemula tentang kelebihan dan kekurangan tiap kandidat. Selain
itu, mereka juga dapat menilai karakter kandidat berdasarkan perfoma
mereka pada saat debat politik yang diselenggaran televisi lokal setempat.
Parpol juga mempengaruhi partisipasi pemilih pemula, karena memang
ada salah satu parpol yang secara khusus menerapkan strategi untuk
mengkampanyekan kandidat tersebut kepada pemilih pemula.
3. Rasionalisasi penggunaan hak pilih pemilih pemula di Desa Kembaran saat
pilbup Banyumas 2013
Para pemilih pemula di Desa Kembaran telah mempertimbangkan
aspek rasionalisasi saat berpartisipasi dalam pilbup Banyumas 2013. Hal
ini mereka lakukan dengan berfikir rasional dalam melakukan pilihan
pilbup 2013, yakni memilih kandidat secara logis berdasarkan paparan
program, visi maupun misi kandidiat yang dinilai realistis. Para pemilih
pemula juga mempertimbangkan untung dan rugi dalam melakukan
pilihan pilbup 2013, yakni dengan menilai kredibilitas dan karakter tiap
144
kandidat jika kelak mereka memimpin Banyumas. Kandidat yang mereka
pilih adalah kandidat yang sekiranya mampu memajukan Banyumas. Para
pemilih pemula juga mempertimbangkan bahwa kandidat yang dipilih
merupakan orang yang tepat untuk memimpin Banyumas saat ini.
Kandidat tersebut hendapknya memiliki kualitas pribadi yang memadai,
berpendidikan, dan berpengalaman dalam percaturan politik dan
kepemimpinan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis jabarkan di atas maka
penulis memberikan sedikit saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi
pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan. Beberapa saran yang ingin
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk Pihak KPU
a. Perlu adanya penelitian secara mendalam tentang data konkrit jumlah
pemilih pemula dalam pilbup agar dapat diketahui sejauh mana
partisipasi politik mereka dalam pilbup.
b. Perlu adanya sosialisasi secara lebih luas kepada para pemilih pemula,
khususnya bagi para pemilih yang tinggal jauh dari kota dan sulit
mengakses informasi tentang pilbup.
c. Diharapkan agar KPU mempertimbangkan berbagai solusi untuk
mengatasi tingginya angka ketidakhadiran pemilih dalam pilbup,
misalnya menyelenggarakan pilbup pada saat masyarakat yang merantau
sedang mudik.
145
2. Untuk Pemilih Pemula
Para pemilih pemula di Desa Kembaran disarankan untuk terus
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pesta demokrasi lainnya selain
pilbup, misalnya pemili maupun pilkades. Para pemilih pemula di Desa
Kembaran juga disarankan untuk terus aktif dalam kegiatan pilbup dengan
mengikuti berbagai kegiatan terkait selain pencoblosan, misalnya
menghadiri sosialisasi pilbup, kampanye, menonton debat para kandidat di
televisi lokal dll. Dengan demikian diharapkan mereka dapat lebih objektif
dalam menilai para kandidat dan dapat memilih kandidat berdasarkan hati
nurani.
DAFTAR PUSTAKA
Ahamd Nadir, 2005. Pilkada Langsung dan Masa Depan Demokrasi. Malang:
Averroes Press.
Affan Gaffar. 2006. Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Jogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Muhammad Asfar. 2006, Pemilu dan Perilaku Memilih. Surabaya: Pustaka Eureka.
Bambang Purwoko, 2005, Isu-Isu Strategis Pilkada Langsung; Ekspresi Kedaulatan
Untuk Kesejahteraan Rakyat, di dalam Jurnal Ilmu Politik dan Pembangunan,
Volome 6 No. 1 April 2005, Laboratorium Ilmu Politik FISIP Universitas
Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Bambang Kuncoro, 1998, (Tesis) Perilaku Politik Warga Pinggiran: Studi Tentang
Perubahan Perilaku Memilih Warga Desa Pada Pemilu Tahun 1971-1997 Di
Desa Sunyalangu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Universitas
Airlangga, Surabaya.
Budiarjo, Miriam. 1996. Demokrasi di Indonesia (demokrasi Parlemen dan
Demokrasi Pancasila). Jakarta: PT Gramedia pustaka utama.
Budiarjo, Miriam. 2008/1981. Partisipasi Politik dan Partai Politik. Jakarta:
Gramedia.
Budiardjo, Miriam. 1977. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
Cholisin,dkk. 2007. Dasar Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNY Press.
Dan, Nimmo. 1970. The Political Persuader. New York:Prentice – Hall.
Darussalam, 2004, (Tesis) Media Televisi dan Perilaku Memilih Masyarakat:
Perolehan Suara Partai Amanat Nasional pada Pemilu Legislatif dan Amien
Rais pada Pemilu Presiden Pertama Tahun 2004, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Doiglas J. Goodman & George Ritzer. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Kencana Predana Media Group.
Firmanzah. 2007. Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Harrop, Martin dan William Miller, 1987, Election and Voters (A Comparative
Introduction), The Macmillan Press Ltd, London.
Hungtinton, Samuel P, & Joan Nelson. 1944. Partisipasi Politik di Negara
perkembang. Jakarta: Rineka Cipta.
146
147
Hungtington, The Third Wave: Democratitation in The Late Twintieth Century,
University of Oklahoma Press. 1991, hal 208-210.
Hungtington. 1991 The Third Wave: Democratitation in The Late Twintieth Century,
University of Oklahoma Press.
Herbert McClosky. International Encylcopaedia of the social Sciences, Herbert.
Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Hevi Kurnia Hardini. 2009. Perilaku Memilih dan Model Partisipasi pada Pemilih
Pemula pada Pilkada Kota Malang (Studi Pasca Pilkada Kota Malang).
Malang : Lembaga Penenlitian Universitas Muhammadiyah Malang.
Joko J. Prihatmoko. 2005. Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Leo Agustino. 2009. Pilkada dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Lexy J. Moleong. 2011. Metodologi penelitian Kualitatif; Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Maran, Raga Rafael. 2001. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rineka Cipta
Maesur Zaky. 2009. Buku Panduan Pendidikan Bagi Pemilih Pemula. Yogyakarta:
PKBI DIY.
Milles, Mathew B. dan A. Michael Hubberman, 1984, Qualitative Data Analysis, A
Source Book of New Methods, Sage Publication Beverly Hills London, New
Delhi.
Rahman H.I, A. 2007. Sistem Polik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ramlan Surbakti. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Rush, Michael, & Philip Althoff. 1897. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali
Press
Samuel P. Huntington dan Joan Nelson. 1994. Partisipasi politik di Negara
Berkembang. cet kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta
Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson, No Easy Choice: Political Participation
in Developing Countries. Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Setiajid. 2011. Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam
Menggunakan Hak Pilihnya pada Pemilihan Walikota Semarang Tahun 2010.
Integralistik No.1/Th.XXII/2011, Januari-Juni 2011, hal. 18-33.
148
Sudijono Sastroatmodjo. 1995. Perilaku Politik. Semarang: Ikip Semarang Press.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharno .2004. Diklat Kuliah Sosiologi Politik. Yogyakarta: UNY
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Suhartono. 2009. Hasil Penelitian Tingkat Kesadaran Politik Pemilih Pemula Dalam
Pilkada. Hlm 6.
Sekertariat Jendral KPU. 2010. Modul: Pemilih Untuk Pemula. Jakarta: KPU.
Udin Hamin, 2004, (Tesis) Perilaku Memilih Etnis Gorontalo Pada Pelaksanaan
Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Kota Tidore Kepulauan, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Daftar Sumber Undang-Undang
PP No 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan
Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Penyelenggaraan Pemilihan umum.
Daftar Sumber Internet dan Koran
http://www.kpubanyumas.co.id diakses pada 21 Januari 2013 pukul 17.00
http://www.badanlitbanfdepdagri.go.id diakses pada 21 Januari 2013 pukul 17.00
www.indonesiamemilih.com diakses 14 Maret 2013
http://kpubanyumas.blog.com/2012/04/16/tahapan-pilbup-banyumas-2013disosialisasikan/ diakses pada tanggal 1 Agustus 2013
http://www.suaramerdeka.com/v2/index.php/read/cetak/2012/08/08/195220/PemilihPemula-Sering-Diabaikan diakses pada tanggal 30 April 2013
Download