Penyelesaian Keberatan, Banding dan Gugatan Dosen : Dr. Ali Purwito SH MM . Untuk keadilan dan Kepastian Hukum BUKU Refrensi 1. “Tax Court Practice”, Robert Mc Mechan Carswel (1955) 2. “Pengadilan Pajak”, proses keberatan, banding, Gugatan dan Peninjuan Kembali “ =Ali Purwito – Rukiah Komariah 3. Rochmat Soemitro. “Peradilan Pajak” 4. “Hak,Kewajiban, Kepatuhan Dalam Perpajakan” Ali PurwitoMilla Setyowati 5. “Judicial Decision Making: A Dynamic Reputation Approach” Alma Cohen† Alon Klement‡ Zvika Neeman, 2013 6. “ Two Models of Judicial Decision Making” Richard Seamon, Univ. of Idaho College of Law 7. “Judicial and Political Decision Making The uncertain Boundary” The F.A. Mann Lecture, 2011 Jonathan Sumption Q.C. . Teori Negara Hukum • John Lock dalam buku Separation of Power menulis bahwa dalam praktek-praktek bernegara, sebagian besar pemerintahan , mendominasi powers atau kekuasaan atau kekuatan yang bersifat memaksa (coersive) dan bersifat monopoli. • Keyneian (1936) memandang dari sisi suplai, menyatakan bahwa fenomena ekonomi makro dipecahkan dengan menawarkan kebijakan untuk memicu pertumbuhan ekonomi yang stabil. produk-produk dimaksud, akan menghasilkan pajak yang menjadi hak negara yang masuk ke dalam penerimaan negara umumnya. Teori Keadilan Tujuan hukum, yaitu untuk menciptakan keadilan, menciptakan ketertiban, kepastian sampai kepada pencapaian kebahagiaan. Pemikiran filsof ini didassrkan kepada alam, keadilan dan hak. Aristoteles dalam bukunya Rhetorica, (W.Rhys Robert -2010) Teori Keadilan Tujuan hukum, yaitu untuk menciptakan keadilan, menciptakan ketertiban, kepastian sampai kepada pencapaian kebahagiaan. Pemikiran filsof ini didassrkan kepada alam, keadilan dan hak. Aristoteles dalam bukunya Rhetorica, (W.Rhys Robert -2010) Teori Pajak • Edwin R.A Seligman (1913) Tax is compulsory contribution from the person, to the government to defray the expenses incurred in the common interest of all, without reference to special benefit conferred. • Pajak dapat dikatakan sebagai investasi dalam nilai-nilai kemasyarakatan dan pelaksana fungsi pengaman penerimaan negara. • Sementara para pakar berpendapat bahwa pajak, merupakan pungutan yang tidak bermoral. Selain dipaksakan, sering terjadi adanya koreksi dan sanksi yang sangat memberatkan pembayar pajak • Pasal 27, ayat (1), UUD 1945 : segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. • Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Hak dan kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang • PP 74 tahun 2011 • Pasal 27, ayat (1), UUD 1945 : segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. • Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Hak dan kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang • Pasal 27, ayat (1), UUD 1945 : segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. • Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Hak dan kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang . > Meningkatkan keadilan Daya saing dan investasi Kepastian hukum, konsistensi, transparansi Memberikan kemudahan (self assessment system) Kesederhaan administrasi perpajakan Keperluan Investasi Tumbuhnya transaksi bd jasa Perkembangan Nasional, Regional dan Internasional Perkembang an transaksi binis Pola konsumsi Kepastian hukum dunia usaha Filosofi UU Kepabeanan Pelayanan dan pengawasan yang lebih cepat. lbh baik, lbh murah Perubahan U2 disesuaikan dg konvensi internasional Filosofi Peradilan • Hakim sebaiknya tidak membuat peraturan sendiri. • Banyak lieteratur yang memuat peraturan – peraturan dan tersedia di sana. Temukan salah satu peraturan yang dianggap tepat dan adil serta laksanakan. • Prinsip, tidak ada ada super power yang diberikan kepada peradilan • Memelihara legitimasi dalam membuat putusan mengharuskan adanya tranparansi. . 5.Ketetapan Pajak 1 Wewenang 4.Koreksi, dansanksi 2.Pelaksanaan kewenangan 3.Penelitian pemeriksaan pajak Kekuasaan membuat keputusan Sumber Wewenang Kekuasaan memerintah Melimpahkan tanggung jawab Atribusi (membuat UU) Delegasi, konsekuensi pada penerima Mandat, tg jawab dipegang oleh pemberi Eksekutif Wewenang Perpajakan Legislatif Yudikatif Melaksanakan birokrasi Membuat peraturan Peradilan kuasi mengeluarkan keputusan/ ketetapan (beschikking), menerbitkan peraturan (regeling); melakukan perbuatan materiil (materiele daad Pemungutan pajak tidak sesuai UU Pemeriksaan menyeluruh Perlu pemeriksaan ulang secara vertikal dan berjenjang Ketidak adilan Dalam masyarakat Menimbulkan Sengketa Perpajakan antara Wp-Pejabat . Ketentuan yang termasuk dalam Sengketa Perpajakan UU Terkait Pasal 11 (LB) Psl 2 NPWP Ps 17 B, 17C Ps 3 SPT SKP dl 5 th Psl 15 ,Ps 16 Pembetulan UU KUP Ps 4 Laporan Keu. Ps 18 Saat penagihan pajak Ps. 8. Pembetulan Ps 23, 25. 26. 27 , Ps 28, Ps 29, 36 25 UU Terkait Pasal 14 (Norma) Penylgraan pembukiuan Subjek Pajak UU PPh OP.Bd, BUT (DN/LN) ps 2 Ps 4 Ps 17 Tarif Pajak Ps 18 Hub istimewa Ps 22, Ps 23 (royalti) 26 UU PPN UU PPN Ps. 1 BKP, Penyetahan Brg, JKP, Pemanfaatan JKP, PKP, Ps 1A (Penyerahan BKP) Ps 4, Pengenaan PPN Ps 11, Saat Terutang pjk, Ps 13 Faktur, Ps 16 B, pjk tdk dipungut Ps 16E, PPn BM,, 27 Pasal 92A Wewenang Khusus UU Kepabeanan Ps. 2A,15. 16, 17,25, 26. 40, 93-95 Klasifikasi Barang Nilai Pabean 28 UU Pajak daerah No 28/2009 Pajak dan retribusi tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barangdan jasa antardaerah dan kegiatan eksporimpor. UUD 45 Ps 20, 23A, 24, 25 UU KUHP UU PPh UU PPN UU BEA METERAI UU KEPABEAN AN UU CUKAI UU POKOK KEHAKIMA Kekuasaan Kehakiman ) UU PTUN Semua tindakan berdasar U2 Peradilan dengan kekuasaan kehakiman peradilan khusus Institusi pengawas tindakan administrasi (peradilan kuasi) Tindakan administrasi, regeling, beschikking, materiel daad Membayar pajak =kewajiban kenegaraan Menjunjung tinggi hak Warga negara Filosofi Persamaan kedududukan hukum (equality) Memiliki hak dan kewajiban yang sama UU KUP Kewajiban Perpajakan = kewajiban kenegaraan Kenyataan tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban KEPUTUSAN PEJABAT TATA USAHA NEGARA (Beshickking) Apa Keputusan ? 1. Utrecht penetapan/ketetapan’ sebagai beshickking ,(per buatan hukum administrasi negara publik yg bersegi satu atau perbuatan sepihak dari pemerintah dan bukan me-rupakan hasil perse tujuan dua belah pihak 2. Samuel Elion –journal management science `1989 page 1) :Decision process is describe as series of steps , starting with information output and analysis and culminating in resolution,, namely as selection from several alternatives. 3. Keputusan : Ps 16, 17C, 25, 36, imbalan bunga (UU KUP) • “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. • PenyelesaianAdministrasi Dasar keputusan Pemeriksa an Pajak Audit Verifikasi Pemeriksaan Transfer Pricing Pemeriksaan Dokumen Pemeriksaan Fisik atas barang Sumber Keputusan Q.A SP2 P.A KKP, HPP, LHP SPHP Pasal : 8.16, 36 Administrasi pasal 25 dan 26 UU KUP Upaya Upaya Gugatan Hukumi Pasal 23 ayat (2) huruf d Sumber Keputusan Permintaan Instansi Lain Nota Hasil Intelijen Kesalahan Pemberitahu an Tarif dan Nilai Pabean Nota Informasi • Upaya Administrasi UPAYA ADMINISTRASI Keberatan : • Terhadap suatu surat ketetapan pajak /penetapan Tarif dan Nilai Pabean • Fokus kepada penghitungan pajak yang dikoreksi dan sanksi administrasi • Diajukan melalui surat permohonan kepada pejabat Perpajakan • Atau pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga 42 SPT PENYELESAIAN MASALAH PERPAJAKAN Benar, lengkap dan jelas Pemeriksaan DIANGGAP TDK DISAMPAIKAN LLPP, KKP,SPHP, PA, QAS Verifikasi SKP NPWP - SPT Gugatan Pemeriksaan SPHP- PA KeberatanBanding SKP SPT Fungsi Surat Ketetapan Pajak a.Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap WP tertentu yang nyata-nyata atau berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi kewajiban formal dan atau kewajiban materiil dalam memenuhi ketentuan perpajakan. b.Sarana untuk mengenakan sanksi administrasi perpajakan. c.Sarana administrasi untuk melakukan penagihan pajak. d.Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar e.Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang terutang Jenis SKP .a. SKPKB b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan sebelumnya. c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang. d. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. SKPKB Kewenangan DJP WP tdk membayar semestinya Dasar pemeriksaan atau keterangan lain (data konkret) Hasil konfirmasi faktur pajak Bukti pemotongan PPh Tdk memenuhi kewajiban Formal/material Pembatasan koreksi fiskal 5 (lima tahun) Surat Tagihan Pajak • Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat ketetapan pajak yang diterbitkan dalam hal : - Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar - Dari hasil penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak akibat salah tulis dan atau salah hitung Sebab diterbitkannya STP: a. Pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar; b. berdasarkan penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung; c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga; d. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tetapi tidak tepat waktu e. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak mengisi faktur secara lengkap f. PKP melaporkan faktur tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak g. PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan pengembalian pajak masukan Penyebab Sengketa • Sebelum ada masalah • Setelah menjadi sengketa Sebelum sengketa Ps 8 UU KUP Pengungkapan (bukti permulaan) Pengungkapan saat pemeriksaan Penundaan pengangsuran Pembetulan sblm pemeriksaan Tunggakan Pajak Pencegahan (perst Menkeu) Penyanderaan (gijzeling) (izin Menkeu) Upaya Administrasi (Berlaku UU KUP) Pasal 16 Pembetulan Mana yang sebaiknya dilakukan ? Pasal 25 Keberatan Pasal 36 Pengurangan, Penghapusan pembatalan 53 Cepat (?) Utang pjk dpt dihapus wwng DJP Sepenuh nya Tidak dpt diajukan upaya adm/hk Untung/ rugi Ps 36 SKP dibatal kan 54 Adanya Keputusan ATRIBUSI Tidak disetujui WP Di bidang Perpajakan Keputusan Administrasi Pengajuan Keberatan SKP Keabsahan tgl diterima materi Jangka waktu (30+7) Penundaan pengangsuran Keputusan utk menye rahkan kasus Menentukan upaya admin yg benar Ikuti pmriksaan pjk dg baik Perhatikan hal ini Apakah penghitungan sdh benar apkh dl ranah pasal 23 atau Pasal 25-26 UUKUP Siapa yg menanda Tangani SKP Apakah dasr hkm benar? 58 UPAYA ADMINISTRASI Keberatan : • Terhadap suatu surat ketetapan pajak • Fokus kepada penghitungan pajak yang dikoreksi dan sanksi administrasi (materi) • Diajukan melalui surat permohonan kepada pejabat tata Usaha Negara • Atau pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga 59 Penyelesaian secara internal Pembetulan SKP, tdk ada sengketa pajak Kesalahan manusiawi Dikeluarkan oleh DJP atau yg ditunjuk HAK WP U/ TDK SETUJU/MENOLAK Keberatan : Pengajuan surat keberatan Pernyataan tidak setuju atau menolak Pokok Sengketa (formal atau material) Alasan-alasan Kelengkapan dokumen (SKPKB, SPHP P.A. SPTNP, SSP, SSPCP, Srt Bukti Jaminan ) Surat-surat penting lain (alat bukti) Jangka Waktu, tanggal pengiriman (amplop pengiriman) Sebelum keberatan WP dpt minta penjelasan Pembetulan (Pasal 16) • Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Direktur Jenderal Pajak dapat membetulkan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga, yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundangundangan perpajakan. Pengertian Peradilan kuasi perpajakan adalah entitas dari lembaga di bawah suatu badan administrasi keuangan yang diberikan kewenangan dalam proses dan tatacara untuk memeriksa dan memutus masalah keberatan terhadap suatu ketetapan di bidang perpajakan secara objektif , untuk mendapatkan kesimpulan dalam bentuk keputusan, sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan perundang-undangan Keberatan • Pengertian : adanya ketidak setujuan WP atas ketetapan Fiskus yang secara materiil di tuangkan dalam SKP. • Suatu upaya administrasi yang dilakukan oleh WP , sesuai dengan UU KUP Pasal 25 dan 26 dan diajukan ke DJP Permintaan penjelasan (1) Untuk keperluan pengajuan keberatan, Wajib Pajak dapat meminta kepada Direktur Jenderal Pajak untuk memberi keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak atau penghitungan rugi. (2) Direktur Jenderal Pajak wajib memberi keterangan yang diminta oleh Wajib Pajak dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak surat permintaan Wajib Pajak di terima. (3) Jangka waktu pemberian keterangan oleh Direktur Jenderal Pajak atas permintaan Wajib Pajak ) tidak menunda jangka waktu pengajuan keberatan Penjelasan Wajib Pajak berhak minta penjelasan atau keterangan untuk keperluan penyusunan pengajuan keberatannya tentang hal-hal : • yang menjadi dasar pengenaan pajak, • penghitungan rugi, • pemotongan atau pemungutan pajak., Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis Pengajuan Keberatan • Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu: Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar; • Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan; • Surat Ketetapan Pajak Nihil; • Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar; atau • pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. SURAT KEBERATAN Surat keberatan wajib memenuhi syarat: a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia; b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-alasan yang menjadi dasar penghitungan dan dilampirkan dengan fotokopi surat ketetapan pajak, bukti pemungutan, atau bukti pemotongan; c. 1 (satu) surat keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) Surat Ketetapan Pajak f. ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal surat keberatan ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, surat keberatan tersebut wajib dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 UU KUP a. b. c. d. surat kuasa memuat : Nama yang memberi kuasa (Direktur Utama/Direksi) Nama yang diberi kuasa Perkara yang dikuasakan Satu surat kuasa satu perkara sengketa e. Substansi : menghadiri, mewakili, beracara Isi Surat Keberatan a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia; b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-alasan yang menjadi dasar penghitungan; c. 1 (satu) surat keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1 (satu) pemotongan Pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak. d. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan; . Isi….lanjutan e. diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga kecuali Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan wajib Pajak (force majeur);dan f. surat keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal surat keberatan ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, surat keberatan tersebut harus dilampiri dengan surat kuasa khusus. • menyampaikan perbaikan surat keberatan dengan melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi sebelum jangka waktu 3 (tiga) bulan Prosedur • Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang, jumlah pajak yang dipotong atau dipungut, atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan yang menjadi dasar penghitungan. • Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. • Wajib Pajak yang bersangkutan harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak tersebut. • Membuat persandingan atau matriks, sehingga dapat diperbandingkan perhitungan , koreksi serta sanksi administrasi, seperti dituangkan dalam surat ketetapan pajak • Persandingan harus disertakan bukti2 yang menjadi dasar penghitungan yang dilakukan oleh Wajib Pajak lanjutan • Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan • tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud di atas bukan merupakan surat keberatan sehingga tidak dipertimbangkan Cara penyampaian keberatan • Surat keberatan disampaikan oleh Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dan/atau tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan melalui; a. penyampaian secara langsung; b. pos dengan bukti pengiriman surat; c. cara lain, meliputi : (1)melalui perusahaan jasa ekspedisi (2) jasa kurir dengan bukti pengiriman surat; (3) e-filing melalui ASP Diberikan tanda penerimaan Pos resi Jasa Titipan (bukti penerimaan Melalui pihak ketiga Jasa Ekspedisi PKP dpt e-filing Penyampaian Surat Keberatan Secara langsung dg tanda terima Secara elektronik via situs DJP 76 Surat Keberatan Tidak dapat dipertimbangan Surat Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) atau Pasal 4 ayat (1) Surat keberatan yang tidak dapat dipertimbangkan diberitahukan secara tertulis , melalui penyampaian surat pemberitahuan (bukan mrpk keputusan/tdk dpt diajukan banding 77 Sanksi atas Keberatan • Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan • Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) tidak dikenakan. Surat keberatan Tdk memenuhi persyaratan = bukan surat keberatan memenuhi persyaratan Tdk memenuhi persyaratan srt kebrtn – pemb. tertulis Pasal 36 UU KUP Wewenang Khusus DJP Pengurangan Penghapusan Pembatalan Upaya Administrasi Keberatan Pasal 25 UU KUP Keputusan Keberatan 80 Yang diperlukan • • • • Pembukuan, catatan, data, informasi atau keterangan lain yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatan, • kecuali pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan lain tersebut berada di pihak ketiga dan belum diperoleh Wajib Pajak pada saat pemeriksaan Pencabutan dan Untuk Hadir • Pencabutan surat keberatan, kehilangan hak untuk mengajukan pengurangan, pembatalan SKP yang tidak benar (Pasal 36) • Surat Pemberitahuan untuk hadir (1) Direktur Jenderal Pajak meminta keterangan, data, dan/atau informasi tambahan dari Wajib Pajak; (2) Wajib Pajak menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis untuk melengkapi dan/atau memperjelas surat keberatan yang telah disampaikan baik atas kehendak Wajib Pajak yang bersangkutan maupun dalam rangka memenuhi permintaan Direktur Jenderal Pajak (3) Direktur Jenderal Pajak melakukan pemeriksaan untuk tujuan lain dalam rangka keberatan untuk mendapatkan data dan/atau informasi yang objektif yang dapat dijadikan dasar dalam mempertimbangkan keputusan keberatan • Sebelum menerbitkan Surat Keputusan Keberatan, Direktur Jenderal Pajak harus menyampaikan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir kepada Wajib Pajak guna memberi keterangan atau memperoleh penjelasan mengenai keberatannya • Dalam hal Wajib Pajak tidak hadir pada waktu yang ditentukan dalam Surat Pemberitahuan Untuk Hadir proses keberatan tetap diselesaikan tanpa menunggu kehadiran Wajib Pajak. • Peradilan Kuasi Pasal 36 UU KUP Wewenang Khusus DJP Upaya Administrasi Pasal 25 Pengurangan Penghapusan Pembatalan Keberatan UU KUP Keputusan Keberatan Pasal 8 dan 16 Pembetulan UU KUP SPT/SKP 86 Proses penyelesaian hukum • proses penyelesaian hukum tidak selalu diidealkan agar diselesaikan di dan melalui pengadilan (in-court settlement), tetapi dapat juga diselesaikan melalui luar-pengadilan ( out-of court settlement). Karena itu, sistem hukum dan peradilan dianggap penting untuk dilengkapi dengan prosedur mediasi, arbitrase, dan bahkan hakim perdamaian • Jimly Asshiddiqie : Pengadilan Khusus Pos resi Jasa Titipan (bukti penerimaan Melalui pihak ketiga Jasa Ekspedisi PKP dpt e-filing Penyampaian Surat Keberatan Secara langsung dg tanda terima Secara elektronik via situs DJP 88 Surat Keberatan Tidak dapat dipertimbangan Surat Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) atau Pasal 4 ayat (1) Surat keberatan yang tidak dapat dipertimbangkan diberitahukan secara tertulis , melalui penyampaian surat pemberitahuan (bukan mrpk keputusan/tdk dpt diajukan banding 89 PERKARA SENGKETA PERPAJAKAN DJP/DJBC Bupati, Walikota Pejabat Pejabat yg ditunjuk melaksanakan UU Sengketa Pajak WP OP PPh badan Bd Hkm PPN, PBB, BUT Keputusan utk menye rahkan kasus Menentukan upaya admin yg benar Ikuti pmriksaan pjk dg baik Perhatikan hal ini Apakah penghitungan sdh benar apkh dl ranah pasal 23 atau Pasal 25-26 UUKUP Siapa yg menanda Tangani SKP Apakah dasr hkm benar? 92 Upaya Administrasi (Berlaku UU KUP) Pasal 16 Pembetulan Mana yang sebaiknya dilakukan ? Pasal 25 Keberatan Pasal 36 Pengurangan, Penghapusan pembatalan 93 Cepat (?) Utang pjk dpt dihapus wwng DJP Sepenuh nya Tidak dpt diajukan upaya adm/hk Untung/ rugi Ps 36 SKP dibatal kan 94 Keberatan UU KUP, PPh. PPN Keputusan bersifat final dan mengikat UU Kepabeanan, UU Pajak Daerah Lingkup Peradilan Kuasi Administrasi Upaya Administrasi 95 Pengajuan keberatan 3 bulan Mengenai penghitungan pajak Persandingan/ matriks Jangka waktu Jangka waktu keputusan keberatan Dihitung sejak diterima/ tgl pos Upaya Administra si Keputusan Keberatan Banding Keputusan atau Ketetapan Gugatan UPAYA HUKUM BANDING YANG DAPAT DISENGKETAKAN ADALAH KEPUTUSAN PEJABAT YANG DAPAT DIBANDING ATAU DIGUGAT SIAPA YANG BERSENGKETA ? PEMERINTAH • DIRJEN PAJAK • DIRJEN BEA CUKAI • GUBERNUR • BUPATI • WALIKOTA • PEJABAT YG DITUNJUK Siapa yg bersengketa ? WP • INDIVIDU • BD HK NASIONAL (BUMN,BUMD) • BD HK ASING • BD HK ASING • B.U.T. • PERWAKILAN DAGANG • PKP /NON PKP Pengertian Banding dan Gugatan • Banding adalah: berdasarkan pasal 1 angka 6 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak adalah sebagai berikut : “Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku” • Pasal 1 angka 7 definisi gugatan adalah sebagai berikut “Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku” Yang dapat diajukan banding • Keputusan, penetapan tertulis yg dikeluarkan oleh pejabat berwenang brdsrkan prtn per-Uan perpajakan dan dlm rangka pelaksanaan UU Penagihan Penagihan Pjk dg Surat Paksa. • Banding- upaya hukum oleh WP thd suatu keptsn yg dapat diajukan banding berdsrkn peraturan per U an Banding Peradilan Perpajakan Terjadi sengketa perpajakan Keputusan Keberatan Upaya Hukum Banding Ps 1 angka 6. Akta notaris dilegalisasi ktr pos Pasal 35, 36 UU 14/2002 Upaya Hukum Kelengkapan dokumen, akta notaris dsb. Alasan banding diambil dari keptsn keberatan Ps 36/4 masih menjadi pertanyaan hakim 105 Banding Ada keputusan yg dapat dibanding Peradilan Sengketa Pajak Upaya hukum Pajak Dasar : UU no 14 th. 2002 106 Dasar : Pasal 36 KUP+ Ps 40 UU PP pengumun an lelang atas pelaksana an penagihan berpacu dengan waktu lebih ke yuridis dan prosedural 107 Alasan Pengajuan Gugatan Salah prosedur Tidak dipenuhi ktt per-U2-an Dasar Ps 23 KUP Pelaksanaan Penagihan Pajak Dasar : UU No. 14 tahun 2002 108 • Sengketa Pajak yang menjadi objek pemeriksaan adalah sengketa yang dikemukakan pemohon Banding dalam permohonan keberatan yang seharusnya diperhitungkan dan diputuskan dalam keputusan keberatan. • Selain itu Pengadilan Pajak dapat pula memeriksa dan memutus permohonan Banding atas keputusan/ ketetapan yang diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang sepanjang peraturan perundangundangan yang terkait yang mengatur (Pasal 31 ayat 2 UU 14/2002) Jangka Waktu Permohonan Banding 3 bln dari tgl kepts diterima Tgl. Surat banding dikirim Pemohon banding mempunyai waktu yg cukup Peradilan Peradilan Umum Peradilan Peparjakan Peradilan Khusus Peradilan Tata Usaha Negara • Pengadilan Pajak adalah badan peradilan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang undang Nomor 16 Tahun 2009, dan merupakan Badan Peradilan sebagaimanadimaksud dalam Undang undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan -ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, terakhir dirubah dengan UU Nomor 48 Tahun 2009. • Merupakan peradilan pertama dan terakhir dalam sengketa perpajakan. Peradilan (Khusus) Perpajakan • Pengadilan Khusus adalah pengadilan yang mempunyai kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara tertentu yang hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung yang diatur dalam undang-undang Peradilan Administrasi Perpajakan a. Tidak ada kekuasaan kehakiman b. Tidak ada hakim Pajak Peradilan Perpajakan a. Diberikan kekuasaan kehakiman b. Berpuncak ke M.A c. Lingkungan PTUN d Ada hakim pajak c. Peradilan yg tidak berpuncak kpd MA d. Pembinaan oleh Ketua Per. Adm Contoh BPSP e. Pembinaan teknis peradilan dan pengawasan hakim oleh MA f. Adanya Upaya Hukum Luar Biasa (PK) Pengertian • Hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang berada dalam lingkungan peradilan tersebut Pengertian-pengertian • Pejabat yg berwenang DJP atau DJBC • Pajak – semua jenis pajak yang dipungut pemerintah pusat maupun daerah • Peraturan perpajakan, semua peraturan di bidang perpajakan ; Pengertian (lanjutan) • Keputusan, penetapan tertulis yg dikeluarkan oleh pejabat berwenang berdasarkan peraturan per-U2-an perpajakan dan dlm rangka pelaksanaan UU Penagihan Penagihan Pjk dengan Surat Paksa. • Banding- upaya hukum oleh WP thd suatu keputusan yg dapat diajukan banding berdasarkan peraturan per-U2-an Pengertian (lanjutan) • Gugatan – Upaya hukum yg dapat dilakukan WP/PP thd pelaksanaan penagihan pajak atau thd kpts yg dapat diajukan gugatan. • Surat Uraian banding (SUB) srt Terbdg kpd Peng Pjk yg berisi jawaban atau alasan Bdg • Surat tanggapan, surat tergugat kpd PP yg berisi jawaban atas Gugatan yg diajukan Pengertian (lanjutan) • Surat Bantahan, srt dari pemohon banding atau penggugat kepada Pengadilan Pajak berisi bantahan atas SUB atau Surat Tanggapan • Tanggal diterima= tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faks, tanggal keputusan atau putusan diterima langsung Tata Cara Pengajuan Permohonan Banding Apabila WP tidak atau belum puas dengan keputusan yang diberikan atas keberatan dan menjadikan sengketa, WP dapat mengajukan banding. kepada badan peradilan pajak, dengan syarat: a. Tertulis dalam bahasa Indonesia. b. Pokok Sengketa terhadap Keputusan Keberatan b. Dalam jangka waktu 3 bulan sejak keputusan keberatan diterima (dibuktikan cap pos atau resi jasa titipan). c. Alasan yang jelas. d. Dilampiri salinan Surat Keputusan atas keberatan. e. Kelengkapan Dokumen : akta pendirian, SKP, Keputusan keberatan, SSP dan lainnya. Pengajuan permohonan Banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak . HAKIM, SEKRETARIS,PANITERA Panitera Pengganti Pengertian 1. Hakim Tunggal adalah hakim yang ditunjuk untuk memeriksa dan memutus sengketa pajak dengan acara cepat. 2. Anggota Hakim adalah hakim tunggal atau hakim dalam suatu Majelis, termasuk Hakim Ketua. 3. Hakim Ketua adalah anggota Majelis yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Pajak untuk memimpin Majelis. 4. Panitera, Wakil Panitera dan Panitera Pengganti adalah Sekretaris, Wakil Sekretaris atau Sekretaris Pengganti Pengadilan Pajak yang bertugas melaksanakan fungsi kepaniteraan Kekuasaan Kehakiman Adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Pajak terhadap : 1. Pelaksanaan Surat Paksa, SPMP, atau Pengumuman Lelang; 2. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP; 3. Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU KUP yang berkaitan dengan STP; 4. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 yang berkaitan dengan STP; Memanggil dan minta data dari phk ke 3 Kekuasaan Pengadilan Pajak Mengawasi Kuasa Hukum Plksn pen pajk Keputusan. Pembetulan Memeriksa dan memutus perkara Peng. Pajak hanya memutus sengketa atas keputusan keberatan Keputusan lainnya Kecuali ditentukan oleh ktt perU2an yang berlaku Hakim Pengadilan Pajak • Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim adalah pejabat negara yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di bidang Sengketa Paja Dasar Pemikiran Peradilan pajak 1. Proses Sengketa Pajak melalui Pengadilan Pajak (Penjelasan UU No. 14 tahun 2002) 2. Penyelesaian Sengketa Pajak harus dilakukan dengan adil melalui prosedur dan proses yang cepat, murah, dan sederhana 3. putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir yang mempunyai kekuatan hukum tetap 4. Pengadilan pajak bersifat peradilan khusus Mengapa ada Pengadilan Perpajakan ? Pemungutan Pajak tidak sesuai dengan per-U2-an Terjadi Sengketa Perpajakan Keadilan, kepastian hukum, Perlu jenjang pemeriksaan Ulang vertikal Proses dan prosedure cepat,murah, sederhana Dasar Hukum Adanya Peradilan Perpajakan Pasal 23 ayat (2) d menyebut kan Badan Peradilan Pajak Proses penyelesaian sengketa kepada peradilan perpajakan Pasal 27 ayat (1) Banding kepada peradilan pajak Selain upaya banding, juga gugatan dan PK Pengertian • Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa Paja Eksistensi Pengadilan Pajak Peradilan Khusus, deferensial Di bawah Mahkamah Agung Di dalam lingkungan PTUN Berlaku lex specialis Proses Sengketa terkait dengan perpajakan Putusan tidak dapat dilakukan upaya hukum lain Harapan WP KEADILAN ? Kepastian hukum adalah kebenaran perhitungan pajak yang harus dibayar Hukum Acara Tersendiri Peradilan Perpajakan = pelaksana kek. kehakiman Memeriksa perkara sengketa pajak Mengadili berdasar fakta dan bukti Mdidasarkan kepada pendapat dan pertimbangan atas datum dan faktum Menyelesaikan sengketa secara adil, berkepastian hukum Membuat putrusan berdasar pertimbangan 133 Pengadilan Pajak 1. Sebagai pengadilan tingkat pertama dan terakhir pemeriksaan atas Sengketa Pajak hanya dilakukan oleh Pengadilan Pajak. 2. Putusan Pengadilan Pajak tidak dapat diajukan Gugatan ke Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, atau Badan Peradilan lain, kecuali putusan berupa “tidak dapat diterima“ yang menyangkut kewenangan/kompetensi. 3. Upaya hukum luar biasa /Peninjauan Kembali Pasal 91 UU Pengadilan Pajak) Pengadilan Pajak Yogya Jakarta karta Surabaya Susunan Peradilan Perpajakan Hakim Ketua Hakim Ad Hoc Wakil Ketua Sekretrais (5) Panitera Asisten Panitera Pengganti Panitera Pengganti PERSIDANGAN Berita acara Pemenuhan Ketentuan Formal • Diajukan terhadap keputusan keberatan ; • Permohonan banding tidak dapat diajukan ke pengadilan lain selain Pengadilan Pajak ; • Proses banding tidak menunda kewajiban membayar pajak/bea masuk/cukai terutang dan penagihan pajak dapat dilaksanakan, kecuali telah dilakukan • WP dapat mengajukan permohonan penundaan pembayaran pajak terutang selama proses peradilan hingga putusan majelis hakim. (Pasal 43 UU No. 14/2002) Amar putusan Pengadilan Pajak Perkara Banding PT Asian Agri Pokok sengketa : Surat Ketetapan Pajak Nomor . XX tanggal ..XXX Putusan : - Permohonan banding tidak memenuhi - ketentuan formal - Surat Ketetapan bukan merupakan keputusan Tata Usaha Negara Majelis Hakim yng ditunjuk untuk memeriksa dan memutus perkara Penundaan paling banyak 7 kali sidang Waktu penyidangan perkara 12 bulan (diperpanjang 3 bln) Di ketuai oleh Hakim Ketua dan 2 orang Hakim anggota Untuk perkara baru dibacakan lebih dhulu perkaranya Pemeriksaan Perkara a. Pemeriksaan untuk perkara banding, persidangan harus dilaksanakan dalam waktu paling lama 12 bulan. Berdasarkan Pasal 81 dapat diperpanjang 3 (tiga) bulan. b. Untuk pemeriksaa Gugatan, persidangan harus dilaksanakan paling lama 6 (enam) bulan setelah permohonan masuk Kuasa Hukum surat kuasa memuat : a. Nama yang memberi kuasa (Direktur Utama/Direksi) b. Nama yang diberi kuasa c. Perkara yang dikuasakan d. Satu surat kuasa satu perkara sengketa e. Substansi : menghadiri, mewakili, beracara Kronologis Analisis, Pendapat Permintaan Surat Uraian banding Permohonan banding/ Kesimpulan, Usulan Bantahan Gugatan Surat Tanggapan Atas Gugatan Tanggapan Bantahan Penyelesaian SUB dan ST • Surat Uraian Banding harus diselesaikan dan disampaikan ke Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat Uraian Banding, dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini; Surat Tanggapan harus diselesaikan dan disampaikan ke Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat Tanggapan, dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini S.U.B Surat Uraian Banding yang dikirim ke Pengadilan Pajak dilampiri dengan data pendukung : 1) Fotokopi : a. surat ketetapan pajak (SKPKB, SKPKBT, SKPLB, atau SKPN) beserta bukti pengirimannya, untuk keberatan PPh atau PPN dan PPnBM; b. SKP atau SPPT PBB beserta bukti pengirimannya, untuk keberatan PBB; c. SKBKB, SKBKBT, SKBLB, SKBN beserta bukti pengirimannya, untuk keberatan BPHTB; 2) fotokopi surat keberatan beserta tanda terima dari KPP yang bersangkutan (LPAD); dan 3) fotokopi surat keputusan yang diajukan banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang KUP beserta bukti pengiriman nya Surat tanggapan Surat Tanggapan yang dikirim ke Pengadilan Pajak dilampiri dengan data pendukung : 1) fotokopi dokumen yang diajukan gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Undang-undang KUP; 2) fotokopi bukti pengiriman objek gugatan Bandingkan dengan penjelasan terdahulu Hubungkan penghitungan dg peraturan Bagaimana meneliti SUB Membuat bantahan utk banding Tidak masuk ke juridis dan prosedural 147 Formal : Pokok Sengketa Surat keberatan Acara Pengajuan banding persidangan SUB, bantahan. matriks Bukti-bukti Material : Penghitungan 148 Jenis-jenis Pemeriksaan 1. Pemeriksaan dengan Acara Biasa dilakukan oleh Majelis yang terdiri dari Hakim Ketua, Anggota dan Panitera dan dihadiri oleh terbanding dan apabila dipandang perlu, pemohon Banding atau penggugat atau Kuasa Hukumnya. 2. Pemeriksaan dengan Acara Cepat dilakukan oleh Hakim Tunggal, dan dihadiri oleh terbanding dan apabila dipandang perlu pemohon Banding atau penggugat atau Kuasa Hukumnya. BERITA ACARA CEPAT • Pemeriksaan Formal • Pihak yang bersengketa masing2 dapat di dampingi oleh satu/lebih kuasa hukum. • Pemenuhan formal mempengaruhi putusan T.D.D. atau BABLC • Ahli waris dapat menunjukkan putusan pengadilan negeri yang mensahkan status sebagai ahli waris ybs. • Karyawan yg dikuasakan harus dpt menunjuk kan pemotongan PPh Ps. 21. Pemeriksaan pemenuhan ketentuan formal Surat keberatan Surat penugasanAkta Surat permohonan banding Bukti pembayaran Ps 35, Ps 36 UU PP Legalisasi Tujuan BAC Pem. Berita Acara Cepat Ketentuan formal Kemungkinan Putusan “TDD” atau Tidak Dapat Diterima Pembayaran (SSP) Surat Tugas Terbanding Surat Keberatan Penandatangan an Surat banding Akta Notaris Surat Kuasa Khusus Dapat Diajukan Upaya Hk Luar Biasa Putusan T.D.D Ke peradilan lain Peninjauan Kembali ke MA Kembali upaya Administrasi Perdata Pidana, TUN Berita Acara Biasa Pemeriksaan atas materi sengketa Persandingan Rekonsiliasi B.A.B • 1) (1)Untuk keperluan pemeriksaan, Hakim Ketua membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum. (2) Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Majelis melakukan pemeriksaan mengenai kelengkapan dan/atau kejelasan Banding atau Gugatan. (3)Apabila Banding atau Gugatan tidak lengkap dan/atau tidak jelas, misalnya tidak menggunakan bahasa Indonesia atau tidak 1 Surat banding= 1 SKep (4) Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6), kelengkapan dan/atau kejelasan dimaksud dapat diberikan dalam persidangan Arti ketidak lengkapan 1. kelengkapan dan/atau kejelasan dapat diberikan dalam persidangan (Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6), 2. Pemohon Banding dapat melengkapi Surat Bandingnya untuk memenuhi ketentuan yang berlaku sepanjang masih memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Pasal 36 ayat (1), yang kemudian dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) disusul dengan surat ataudokumen sehingga Banding 3. Yang dimaksud dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan dihitung dari tanggal Keputusan diterima sampai dengan tanggal Surat Banding dikirim oleh pemohon Banding 4. dimaksud sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka tanggal penerimaan Surat Banding adalah tanggal diterima 5. surat atau dokumen susulan dimaksud. PEMBUKTIAN Pembuktian • a. 1. Akta autentik, yaitu surat yang dibuat oleh atau dihadapan seorang pejabat umum, yang menurut peraturan perundangundangan berwenang membuat surat itu dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum didalamnya; 2. Akta di bawah tangan yaitu surat yang dibuat dan ditandat angani oleh pihak- pihak yang bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum didalamnya; 3. Surat keputusan atau surat ketetapan yang diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang; 4. Surat- surat lain atau tul isan yang tidak termasuk huruf a, huruf b, dan huruf c yang ada kaitannya dengan Banding atau Gugatan Pembuktian melalui dokumen PAJAK • SKPKB/SPT • Copy surat keberatan • SSP 50%, asli • Fakturpajak • Nota retur • Delivery Order • Bank Voucher • Bukti Transfer • Debet Account • Kontrak kerja • HPP,LHP,KKP SPHP Pembuktian melalui dokumen PABEAN • SPTNP/SPKTNP • PIB dan dokumen2 : - Transportasi - Financial - Insurance • SSPCP • Bukti tanda terima jaminanBukti Transfer • Buku Gudang • Certificate of Analysis • Data tehnis • INP/DNP Pembuktian melalui pembukuan • Sistem pengendalian intern • Penyanjian hasil transaksi keuangan • Informasi keuangan yg berguna bagi pengambil keputusan ; • Kepatuhan (complience) • Aktifitas perusahaan (peredaran usaha) • sisa produksi yang dikeluarkan ke dalam Daerah Pabean Lanjutan • Untuk mengetahui cah flow dari pihak ketiga yang membiayai importasi ; • Membuktikan kebenaran noram perhitungan yang diterapkan • Membuktikan pembukuan dilakukan dalam bahasa Indonesia • Rekonsiliasi dengan bukti2 transaksi (pembu kuan kas bank, piutang, hak penerimaan bunga, besar investasi) PEMBUKTIAN TTG JANGKA WAKTU DAPAT DIJADIKAN BUKTI : • Tanggal stempel pos (amplop pengiriman keputusan) • Buku ekspedisi pengiriman yg dicap kantor pos, resi pengiriman jasa titipan) • Surat tanda penerimaan keberatan TIDAK DAPAT DIJADIKAN BUKTI : • Cap penerimaan surat kantor WP, • Pernyataan lisan/tertulis dari Manajemen; • Pembuktian adalah penyajian alat-alat bukti yang sah menurut hukum kepada hakim yang memeriksa suatu perkara guna memberikan kepastian tentang kebenaran peristiwa yang dikemukakan Alat bukti dapat berupa: a.surat atau tulisan; b.keterangan ahli; c. keterangan para saksi; d. pengakuan para pihak; dan/atau Pengadilan Pjk terkait : prosedur, regulasi dan akutansi Biaya dibebankan yg mengusulkan Saksi Ahli ? Pilih saksi ahli yg mengerti pajak dan hukum Fokuskan kpd perkara yg sdg diperiksa Bukti yg lengkap, termsuk amplop pengiriman Rekonsiliasi bila perlu 165 Kekuatan eksekutorial UU PPSP Pasal 1- 10 Kedudukan =putusan Pengadilan 166 Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Pajak terhadap : 1. Pelaksanaan Surat Paksa, SPMP, atau Pengumuman Lelang; 2. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP; 3. Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU KUP yang berkaitan dengan STP; 4. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 yang berkaitan dengan STP; 1) Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak. 2) Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan. (3) Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan selain Gugatan sebagaimana dimaksuddalam ayat (2) adalah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima Keputusan yang digugat. (4)Jangka waktu ) tidak mengikat apabila jangka waktudimaksud tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan penggugat. (5)Perpanjangan jangka waktu adalah 14 (empat belas) hariterhitung sejak berakhirnya keadaan di luar kekuasaan penggugat. (6)Terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan atau 1 (satu) Ke putusan diajukan 1 (satu) Surat Gugatan (Pasal 40) Ahli Waris Siapa yang menggugat Penggugat Kuasa Hukum Pengurus penetapan Pencabutan Srt banding/ Gugatan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan sebelum sidang putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemerik saan dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan setelah sidang atas persetujuan tergugat. putusan cukup penjelasan tambahan bukti tambahan pembacaan putusan 171 PUTUSAN MAJELIS HAKIM PUTUSAN • Berdasarkan bukti-bukti ; • Fakta dalam persidangan ; • Hasil rekonsiliasi ; • Putusan disusun secara kronologis ; • Amar putusan • Putusan harus dibacakan : “Demi keadilan dan Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa” Peninjuan kembali • Suatu upaya hukum luar biasa • Harus ada Novum (ditemukan hari, tanggal, bulan , tahun) atau tdk dipenuhi ktt per-2an • Dibuat pernyataan di bawah sumpah • Diajukan kepada Mahkamah Agung melalui Sekretariat Pengadilan Pajak, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah putusan diterima. • Membayar uang perkara Rp. 2.500.000.00 (di Bank BNI Syariah) Alasan Pengajuan PK ke MA Apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak Lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus ataudidasarkan pada bukti- bukti yang kemudian Oleh hakim pidana dinyatakan palsu; Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan menghasilkan putusan yang berbeda; Alasan PK (Lanjutan) Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut, kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b dan huruf c; Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebabsebabnya; Apabila terdapat suatu putusan yang nyatanyata tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundanganyang berlaku KASUS -KASUS