Pengadilan Pajak

advertisement
Penyelesaian
Keberatan, Banding
dan Gugatan
Dosen :
Dr. Ali Purwito SH MM
.
Untuk keadilan dan
Kepastian Hukum
BUKU Refrensi
1. “Tax Court Practice”, Robert Mc Mechan Carswel (1955)
2. “Pengadilan Pajak”, proses keberatan, banding, Gugatan dan
Peninjuan Kembali “ =Ali Purwito – Rukiah Komariah
3. Rochmat Soemitro. “Peradilan Pajak”
4. “Hak,Kewajiban, Kepatuhan Dalam Perpajakan” Ali PurwitoMilla Setyowati
5. “Judicial Decision Making: A Dynamic Reputation Approach”
Alma Cohen† Alon Klement‡ Zvika Neeman, 2013
6. “ Two Models of Judicial Decision Making” Richard Seamon,
Univ. of Idaho College of Law
7. “Judicial and Political Decision Making The uncertain Boundary”
The F.A. Mann Lecture, 2011 Jonathan Sumption Q.C.
.
Teori Negara Hukum
• John Lock dalam buku Separation of Power
menulis bahwa dalam praktek-praktek bernegara,
sebagian besar pemerintahan , mendominasi
powers atau kekuasaan atau kekuatan yang
bersifat memaksa (coersive) dan bersifat
monopoli.
• Keyneian (1936) memandang dari sisi suplai,
menyatakan bahwa fenomena ekonomi makro
dipecahkan dengan menawarkan kebijakan untuk
memicu pertumbuhan ekonomi yang stabil.
produk-produk dimaksud, akan menghasilkan
pajak yang menjadi hak negara yang masuk ke
dalam penerimaan negara umumnya.
Teori Keadilan
Tujuan hukum, yaitu untuk menciptakan
keadilan, menciptakan ketertiban, kepastian
sampai kepada pencapaian kebahagiaan.
Pemikiran filsof ini didassrkan kepada alam,
keadilan dan hak.
Aristoteles dalam bukunya Rhetorica, (W.Rhys
Robert -2010)
Teori Keadilan
Tujuan hukum, yaitu untuk menciptakan
keadilan, menciptakan ketertiban, kepastian
sampai kepada pencapaian kebahagiaan.
Pemikiran filsof ini didassrkan kepada alam,
keadilan dan hak.
Aristoteles dalam bukunya Rhetorica, (W.Rhys
Robert -2010)
Teori Pajak
• Edwin R.A Seligman (1913) Tax is compulsory
contribution from the person, to the government
to defray the expenses incurred in the common
interest of all, without reference to special benefit
conferred.
• Pajak dapat dikatakan sebagai investasi dalam
nilai-nilai kemasyarakatan dan pelaksana fungsi
pengaman penerimaan negara.
• Sementara para pakar berpendapat bahwa pajak,
merupakan pungutan yang tidak bermoral. Selain
dipaksakan, sering terjadi adanya koreksi dan
sanksi yang sangat memberatkan pembayar pajak
• Pasal 27, ayat (1), UUD 1945 : segala warga negara
bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
• Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Hak dan
kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, akan tetapi sering terjadi pertentangan
karena hak dan kewajiban tidak seimbang
• PP 74 tahun 2011
• Pasal 27, ayat (1), UUD 1945 : segala warga negara
bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
• Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Hak dan
kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, akan tetapi sering terjadi pertentangan
karena hak dan kewajiban tidak seimbang
• Pasal 27, ayat (1), UUD 1945 : segala warga negara
bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
• Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Hak dan
kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, akan tetapi sering terjadi pertentangan
karena hak dan kewajiban tidak seimbang
.
> Meningkatkan
keadilan
Daya saing dan
investasi
Kepastian hukum,
konsistensi,
transparansi
Memberikan
kemudahan (self
assessment system)
Kesederhaan
administrasi
perpajakan
Keperluan
Investasi
Tumbuhnya
transaksi
bd jasa
Perkembangan
Nasional,
Regional dan
Internasional
Perkembang
an transaksi
binis
Pola
konsumsi
Kepastian
hukum dunia
usaha
Filosofi UU
Kepabeanan
Pelayanan dan
pengawasan
yang lebih
cepat. lbh baik,
lbh murah
Perubahan U2
disesuaikan dg
konvensi
internasional
Filosofi Peradilan
• Hakim sebaiknya tidak membuat peraturan
sendiri.
• Banyak lieteratur yang memuat peraturan –
peraturan dan tersedia di sana. Temukan
salah satu peraturan yang dianggap tepat dan
adil serta laksanakan.
• Prinsip, tidak ada ada super power yang
diberikan kepada peradilan
• Memelihara legitimasi dalam membuat
putusan mengharuskan adanya tranparansi.
.
5.Ketetapan
Pajak
1 Wewenang
4.Koreksi,
dansanksi
2.Pelaksanaan
kewenangan
3.Penelitian
pemeriksaan
pajak
Kekuasaan
membuat
keputusan
Sumber
Wewenang
Kekuasaan
memerintah
Melimpahkan
tanggung jawab
Atribusi
(membuat
UU)
Delegasi,
konsekuensi
pada penerima
Mandat, tg
jawab
dipegang oleh
pemberi
Eksekutif
Wewenang
Perpajakan
Legislatif
Yudikatif
Melaksanakan
birokrasi
Membuat
peraturan
Peradilan
kuasi
mengeluarkan
keputusan/
ketetapan
(beschikking),
menerbitkan
peraturan
(regeling);
melakukan
perbuatan
materiil
(materiele
daad
Pemungutan
pajak tidak
sesuai UU
Pemeriksaan
menyeluruh
Perlu pemeriksaan
ulang secara
vertikal dan
berjenjang
Ketidak adilan
Dalam
masyarakat
Menimbulkan
Sengketa
Perpajakan antara
Wp-Pejabat
.
Ketentuan yang
termasuk
dalam Sengketa
Perpajakan
UU Terkait
Pasal 11 (LB)
Psl 2 NPWP
Ps 17 B, 17C
Ps 3 SPT
SKP dl 5 th Psl
15 ,Ps 16
Pembetulan
UU KUP
Ps 4 Laporan
Keu.
Ps 18 Saat
penagihan pajak
Ps. 8.
Pembetulan
Ps 23, 25. 26.
27 , Ps 28, Ps
29, 36
25
UU Terkait
Pasal 14
(Norma)
Penylgraan
pembukiuan
Subjek Pajak
UU PPh
OP.Bd, BUT
(DN/LN) ps 2
Ps 4
Ps 17 Tarif
Pajak
Ps 18 Hub
istimewa Ps
22, Ps 23
(royalti)
26
UU PPN
UU PPN
Ps. 1 BKP,
Penyetahan Brg,
JKP, Pemanfaatan
JKP, PKP, Ps 1A
(Penyerahan BKP)
Ps 4, Pengenaan
PPN
Ps 11, Saat
Terutang
pjk, Ps 13
Faktur,
Ps 16 B, pjk
tdk dipungut
Ps 16E, PPn
BM,,
27
Pasal 92A
Wewenang
Khusus
UU
Kepabeanan
Ps. 2A,15. 16,
17,25, 26. 40,
93-95
Klasifikasi
Barang
Nilai Pabean
28
UU Pajak daerah
No 28/2009
Pajak dan retribusi
tidak menyebabkan
ekonomi biaya tinggi
menghambat mobilitas
penduduk, lalu lintas
barangdan jasa
antardaerah dan
kegiatan eksporimpor.
UUD 45
Ps 20,
23A, 24,
25
UU KUHP
UU PPh
UU PPN
UU BEA
METERAI
UU
KEPABEAN
AN
UU CUKAI
UU POKOK
KEHAKIMA
Kekuasaan
Kehakiman
)
UU
PTUN
Semua
tindakan
berdasar U2
Peradilan dengan
kekuasaan kehakiman
peradilan khusus
Institusi pengawas
tindakan administrasi
(peradilan kuasi)
Tindakan administrasi,
regeling, beschikking,
materiel daad
Membayar pajak
=kewajiban
kenegaraan
Menjunjung
tinggi hak
Warga negara
Filosofi
Persamaan
kedududukan
hukum
(equality)
Memiliki hak
dan kewajiban
yang sama
UU KUP
Kewajiban
Perpajakan =
kewajiban
kenegaraan
Kenyataan
tidak ada
keseimbangan
antara hak dan
kewajiban
KEPUTUSAN PEJABAT
TATA USAHA NEGARA
(Beshickking)
Apa Keputusan ?
1. Utrecht penetapan/ketetapan’ sebagai
beshickking ,(per buatan hukum administrasi
negara publik yg bersegi satu atau perbuatan
sepihak dari pemerintah dan bukan me-rupakan
hasil perse tujuan dua belah pihak
2. Samuel Elion –journal management science `1989 page 1) :Decision process is describe as
series of steps , starting with information output
and analysis and culminating in resolution,,
namely as selection from several alternatives.
3. Keputusan : Ps 16, 17C, 25, 36, imbalan bunga
(UU KUP)
• “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,
dan final, yang menimbulkan akibat hukum
bagi seseorang atau badan hukum perdata.
• PenyelesaianAdministrasi
Dasar
keputusan
Pemeriksa
an Pajak
Audit
Verifikasi
Pemeriksaan
Transfer
Pricing
Pemeriksaan
Dokumen
Pemeriksaan
Fisik atas
barang
Sumber
Keputusan
Q.A
SP2
P.A
KKP,
HPP, LHP
SPHP
Pasal :
8.16, 36
Administrasi
pasal 25 dan
26 UU KUP
Upaya
Upaya
Gugatan
Hukumi
Pasal 23 ayat
(2) huruf d
Sumber
Keputusan
Permintaan
Instansi Lain
Nota Hasil
Intelijen
Kesalahan
Pemberitahu
an Tarif dan
Nilai Pabean
Nota
Informasi
• Upaya Administrasi
UPAYA ADMINISTRASI
Keberatan :
• Terhadap suatu surat ketetapan pajak
/penetapan Tarif dan Nilai Pabean
• Fokus kepada penghitungan pajak yang
dikoreksi dan sanksi administrasi
• Diajukan melalui surat permohonan kepada
pejabat Perpajakan
• Atau pemotongan atau pemungutan pajak
oleh pihak ketiga
42
SPT
PENYELESAIAN
MASALAH
PERPAJAKAN
Benar, lengkap
dan jelas
Pemeriksaan
DIANGGAP TDK
DISAMPAIKAN
LLPP, KKP,SPHP,
PA, QAS
Verifikasi
SKP
NPWP - SPT
Gugatan
Pemeriksaan
SPHP- PA
KeberatanBanding
SKP
SPT
Fungsi Surat Ketetapan Pajak
a.Sarana untuk melakukan koreksi fiskal terhadap WP
tertentu yang nyata-nyata atau berdasarkan hasil
pemeriksaan tidak memenuhi kewajiban formal dan
atau kewajiban materiil dalam memenuhi ketentuan
perpajakan.
b.Sarana untuk mengenakan sanksi administrasi
perpajakan.
c.Sarana administrasi untuk melakukan penagihan pajak.
d.Sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam
hal lebih bayar
e.Sarana untuk memberitahukan jumlah pajak yang
terutang
Jenis SKP
.a. SKPKB
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT) Adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah
ditetapkan sebelumnya.
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah
surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah
kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit
pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau
tidak seharusnya terutang.
d. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah surat
ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok
pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak
atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
SKPKB
Kewenangan
DJP WP tdk
membayar
semestinya
Dasar pemeriksaan
atau keterangan
lain (data konkret)
Hasil
konfirmasi
faktur pajak
Bukti
pemotongan
PPh
Tdk memenuhi
kewajiban
Formal/material
Pembatasan
koreksi fiskal 5
(lima tahun)
Surat Tagihan Pajak
• Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat
ketetapan pajak yang diterbitkan dalam hal :
- Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak
atau kurang dibayar
- Dari hasil penelitian SPT terdapat kekurangan
pembayaran pajak akibat salah tulis dan atau
salah hitung
Sebab diterbitkannya STP:
a. Pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang
dibayar;
b. berdasarkan penelitian SPT terdapat kekurangan
pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan atau salah
hitung;
c. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan
atau bunga;
d. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak
membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak tetapi
tidak tepat waktu
e. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP tetapi tidak
mengisi faktur secara lengkap
f. PKP melaporkan faktur tidak sesuai dengan masa penerbitan
faktur pajak
g. PKP yang gagal berproduksi dan telah diberikan
pengembalian pajak masukan
Penyebab Sengketa
• Sebelum ada masalah
• Setelah menjadi sengketa
Sebelum sengketa
Ps 8 UU
KUP
Pengungkapan
(bukti
permulaan)
Pengungkapan
saat pemeriksaan
Penundaan
pengangsuran
Pembetulan
sblm
pemeriksaan
Tunggakan
Pajak
Pencegahan
(perst Menkeu)
Penyanderaan
(gijzeling)
(izin Menkeu)
Upaya Administrasi (Berlaku UU KUP)
Pasal 16
Pembetulan
Mana yang
sebaiknya
dilakukan ?
Pasal 25
Keberatan
Pasal 36
Pengurangan,
Penghapusan
pembatalan
53
Cepat
(?)
Utang pjk
dpt
dihapus
wwng DJP
Sepenuh
nya
Tidak dpt
diajukan
upaya
adm/hk
Untung/
rugi Ps
36
SKP dibatal
kan
54
Adanya
Keputusan
ATRIBUSI
Tidak
disetujui WP
Di bidang
Perpajakan
Keputusan
Administrasi
Pengajuan
Keberatan
SKP
Keabsahan
tgl diterima
materi
Jangka
waktu
(30+7)
Penundaan
pengangsuran
Keputusan
utk menye
rahkan kasus
Menentukan
upaya admin
yg benar
Ikuti
pmriksaan
pjk dg baik
Perhatikan
hal ini
Apakah
penghitungan
sdh benar
apkh dl
ranah pasal
23 atau Pasal
25-26
UUKUP
Siapa yg
menanda
Tangani
SKP
Apakah dasr
hkm benar?
58
UPAYA ADMINISTRASI
Keberatan :
• Terhadap suatu surat ketetapan pajak
• Fokus kepada penghitungan pajak yang
dikoreksi dan sanksi administrasi (materi)
• Diajukan melalui surat permohonan kepada
pejabat tata Usaha Negara
• Atau pemotongan atau pemungutan pajak
oleh pihak ketiga
59
Penyelesaian secara internal
Pembetulan SKP, tdk ada
sengketa pajak
Kesalahan manusiawi
Dikeluarkan oleh DJP
atau yg ditunjuk
HAK WP U/ TDK SETUJU/MENOLAK
Keberatan :
Pengajuan surat keberatan
Pernyataan tidak setuju atau menolak
Pokok Sengketa (formal atau material)
Alasan-alasan
Kelengkapan dokumen (SKPKB, SPHP P.A. SPTNP, SSP,
SSPCP, Srt Bukti Jaminan )
Surat-surat penting lain (alat bukti)
Jangka Waktu, tanggal pengiriman (amplop pengiriman)
Sebelum keberatan WP dpt minta penjelasan
Pembetulan (Pasal 16)
• Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya,
Direktur Jenderal Pajak dapat membetulkan surat
ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan
Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat
Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat
Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat
Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan
Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga,
yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis,
kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan
ketentuan tertentu dalam peraturan perundangundangan perpajakan.
Pengertian
Peradilan kuasi perpajakan adalah entitas dari
lembaga di bawah suatu badan administrasi
keuangan yang diberikan kewenangan dalam
proses dan tatacara untuk memeriksa dan
memutus masalah keberatan terhadap suatu
ketetapan di bidang perpajakan secara objektif ,
untuk mendapatkan kesimpulan dalam bentuk
keputusan, sebagaimana ditetapkan oleh
ketentuan perundang-undangan
Keberatan
• Pengertian : adanya ketidak setujuan WP atas
ketetapan Fiskus yang secara materiil di
tuangkan dalam SKP.
• Suatu upaya administrasi yang dilakukan oleh
WP , sesuai dengan UU KUP Pasal 25 dan 26
dan diajukan ke DJP
Permintaan penjelasan
(1) Untuk keperluan pengajuan keberatan, Wajib Pajak
dapat meminta kepada Direktur Jenderal Pajak untuk
memberi keterangan secara tertulis hal-hal yang
menjadi dasar pengenaan pajak atau penghitungan
rugi.
(2) Direktur Jenderal Pajak wajib memberi keterangan
yang diminta oleh Wajib Pajak dalam jangka waktu
paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak surat
permintaan Wajib Pajak di terima.
(3) Jangka waktu pemberian keterangan oleh Direktur
Jenderal Pajak atas permintaan Wajib Pajak ) tidak
menunda jangka waktu pengajuan keberatan
Penjelasan
Wajib Pajak berhak minta penjelasan atau
keterangan untuk keperluan penyusunan
pengajuan keberatannya tentang hal-hal :
• yang menjadi dasar pengenaan pajak,
• penghitungan rugi,
• pemotongan atau pemungutan pajak.,
Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan
keterangan secara tertulis
Pengajuan Keberatan
• Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya
kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu: Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
• Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;
• Surat Ketetapan Pajak Nihil;
• Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar; atau
• pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak
ketiga berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
SURAT KEBERATAN
Surat keberatan wajib memenuhi syarat:
a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau
jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau
jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak
dengan disertai alasan-alasan yang menjadi dasar
penghitungan dan dilampirkan dengan fotokopi
surat ketetapan pajak, bukti pemungutan, atau bukti
pemotongan;
c. 1 (satu) surat keberatan diajukan hanya untuk 1
(satu) Surat Ketetapan Pajak
f. ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam
hal surat keberatan ditandatangani oleh bukan
Wajib Pajak, surat keberatan tersebut wajib
dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 UU
KUP
a.
b.
c.
d.
surat kuasa memuat :
Nama yang memberi kuasa (Direktur Utama/Direksi)
Nama yang diberi kuasa
Perkara yang dikuasakan
Satu surat kuasa satu perkara sengketa
e. Substansi : menghadiri, mewakili, beracara
Isi Surat Keberatan
a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau
jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah
rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan
disertai alasan-alasan yang menjadi dasar
penghitungan;
c. 1 (satu) surat keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu)
surat ketetapan pajak, untuk 1 (satu) pemotongan
Pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak.
d. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus
dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui
Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan;
.
Isi….lanjutan
e. diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal
dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal
pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga
kecuali Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka
waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di
luar kekuasaan wajib Pajak (force majeur);dan
f. surat keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan
dalam hal surat keberatan ditandatangani oleh bukan
Wajib Pajak, surat keberatan tersebut harus dilampiri
dengan surat kuasa khusus.
• menyampaikan perbaikan surat keberatan dengan
melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi sebelum
jangka waktu 3 (tiga) bulan
Prosedur
• Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak
yang terutang, jumlah pajak yang dipotong atau
dipungut, atau jumlah rugi menurut
penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan
yang menjadi dasar penghitungan.
• Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan
pajak atau sejak tanggal pemotongan atau
pemungutan pajak kecuali apabila Wajib Pajak
dapat menunjukkan bahwa jangka waktu
tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di
luar kekuasaannya.
• Wajib Pajak yang bersangkutan harus dapat
membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak
tersebut.
• Membuat persandingan atau matriks,
sehingga dapat diperbandingkan perhitungan ,
koreksi serta sanksi administrasi, seperti
dituangkan dalam surat ketetapan pajak
• Persandingan harus disertakan bukti2 yang
menjadi dasar penghitungan yang dilakukan
oleh Wajib Pajak
lanjutan
• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan
atas surat ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib
melunasi pajak yang masih harus dibayar
paling sedikit sejumlah yang telah disetujui
Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan, sebelum surat keberatan
disampaikan
• tidak memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud di atas bukan merupakan surat
keberatan sehingga tidak dipertimbangkan
Cara penyampaian keberatan
• Surat keberatan disampaikan oleh Wajib Pajak
ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar dan/atau tempat Pengusaha Kena
Pajak dikukuhkan melalui;
a. penyampaian secara langsung;
b. pos dengan bukti pengiriman surat;
c. cara lain, meliputi :
(1)melalui perusahaan jasa ekspedisi
(2) jasa kurir dengan bukti pengiriman surat;
(3) e-filing melalui ASP
Diberikan tanda penerimaan
Pos resi
Jasa Titipan
(bukti
penerimaan
Melalui pihak
ketiga
Jasa Ekspedisi
PKP dpt e-filing
Penyampaian
Surat Keberatan
Secara langsung
dg tanda terima
Secara
elektronik via
situs DJP
76
Surat
Keberatan
Tidak dapat
dipertimbangan
Surat Keberatan yang
tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) atau Pasal 4 ayat (1)
Surat keberatan yang tidak dapat
dipertimbangkan diberitahukan secara
tertulis , melalui penyampaian surat
pemberitahuan (bukan mrpk
keputusan/tdk dpt diajukan banding
77
Sanksi atas Keberatan
• Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau
dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% (lima
puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan
keputusan keberatan dikurangi dengan pajak
yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan
• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan
banding, sanksi administrasi berupa denda
sebesar 50% (lima puluh persen) tidak dikenakan.
Surat keberatan
Tdk memenuhi
persyaratan =
bukan surat
keberatan
memenuhi
persyaratan
Tdk memenuhi
persyaratan srt
kebrtn – pemb.
tertulis
Pasal 36
UU KUP
Wewenang
Khusus DJP
Pengurangan
Penghapusan
Pembatalan
Upaya
Administrasi
Keberatan
Pasal 25
UU KUP
Keputusan
Keberatan
80
Yang diperlukan
•
•
•
•
Pembukuan,
catatan,
data,
informasi atau keterangan lain yang tidak
diberikan pada saat pemeriksaan tidak
dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatan,
• kecuali pembukuan, catatan, data, informasi, atau
keterangan lain tersebut berada di pihak ketiga
dan belum diperoleh Wajib Pajak pada saat
pemeriksaan
Pencabutan dan Untuk Hadir
• Pencabutan surat keberatan, kehilangan hak untuk
mengajukan pengurangan, pembatalan SKP yang tidak benar
(Pasal 36)
• Surat Pemberitahuan untuk hadir
(1) Direktur Jenderal Pajak meminta keterangan, data, dan/atau
informasi tambahan dari Wajib Pajak;
(2) Wajib Pajak menyampaikan alasan tambahan atau
penjelasan tertulis untuk melengkapi dan/atau memperjelas
surat keberatan yang telah disampaikan baik atas kehendak
Wajib Pajak yang bersangkutan maupun dalam rangka
memenuhi permintaan Direktur Jenderal Pajak
(3) Direktur Jenderal Pajak melakukan pemeriksaan untuk
tujuan lain dalam rangka keberatan untuk mendapatkan
data dan/atau informasi yang objektif yang dapat dijadikan
dasar dalam mempertimbangkan keputusan keberatan
• Sebelum menerbitkan Surat Keputusan
Keberatan, Direktur Jenderal Pajak harus
menyampaikan Surat Pemberitahuan Untuk
Hadir kepada Wajib Pajak guna memberi
keterangan atau memperoleh penjelasan
mengenai keberatannya
• Dalam hal Wajib Pajak tidak hadir pada waktu
yang ditentukan dalam Surat Pemberitahuan
Untuk Hadir proses keberatan tetap
diselesaikan tanpa menunggu kehadiran Wajib
Pajak.
• Peradilan Kuasi
Pasal 36
UU KUP
Wewenang
Khusus DJP
Upaya
Administrasi
Pasal 25
Pengurangan
Penghapusan
Pembatalan
Keberatan
UU KUP
Keputusan
Keberatan
Pasal 8 dan 16
Pembetulan
UU KUP
SPT/SKP
86
Proses penyelesaian hukum
• proses penyelesaian hukum tidak selalu diidealkan
agar diselesaikan di dan melalui pengadilan (in-court
settlement), tetapi dapat juga diselesaikan melalui
luar-pengadilan ( out-of court settlement). Karena
itu, sistem hukum dan peradilan dianggap penting
untuk dilengkapi dengan prosedur mediasi, arbitrase,
dan bahkan hakim perdamaian
• Jimly Asshiddiqie : Pengadilan Khusus
Pos resi
Jasa Titipan
(bukti
penerimaan
Melalui pihak
ketiga
Jasa Ekspedisi
PKP dpt e-filing
Penyampaian
Surat
Keberatan
Secara
langsung dg
tanda terima
Secara
elektronik
via situs DJP
88
Surat
Keberatan
Tidak dapat
dipertimbangan
Surat Keberatan yang
tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) atau Pasal 4 ayat (1)
Surat keberatan yang tidak dapat
dipertimbangkan diberitahukan secara
tertulis , melalui penyampaian surat
pemberitahuan (bukan mrpk
keputusan/tdk dpt diajukan banding
89
PERKARA SENGKETA
PERPAJAKAN
DJP/DJBC
Bupati,
Walikota
Pejabat
Pejabat yg
ditunjuk
melaksanakan
UU
Sengketa
Pajak
WP OP
PPh badan
Bd Hkm
PPN, PBB, BUT
Keputusan
utk menye
rahkan kasus
Menentukan
upaya admin
yg benar
Ikuti
pmriksaan
pjk dg baik
Perhatikan
hal ini
Apakah
penghitungan
sdh benar
apkh dl
ranah pasal
23 atau Pasal
25-26
UUKUP
Siapa yg
menanda
Tangani
SKP
Apakah dasr
hkm benar?
92
Upaya Administrasi (Berlaku UU KUP)
Pasal 16
Pembetulan
Mana yang
sebaiknya
dilakukan ?
Pasal 25
Keberatan
Pasal 36
Pengurangan,
Penghapusan
pembatalan
93
Cepat
(?)
Utang pjk
dpt
dihapus
wwng DJP
Sepenuh
nya
Tidak dpt
diajukan
upaya
adm/hk
Untung/
rugi Ps
36
SKP dibatal
kan
94
Keberatan
UU KUP, PPh.
PPN
Keputusan
bersifat final
dan
mengikat
UU
Kepabeanan,
UU Pajak
Daerah
Lingkup
Peradilan
Kuasi
Administrasi
Upaya
Administrasi
95
Pengajuan
keberatan 3
bulan
Mengenai
penghitungan
pajak
Persandingan/
matriks
Jangka waktu
Jangka waktu
keputusan
keberatan
Dihitung sejak
diterima/ tgl pos
Upaya
Administra
si
Keputusan
Keberatan
Banding
Keputusan
atau
Ketetapan
Gugatan
UPAYA HUKUM
BANDING
YANG DAPAT DISENGKETAKAN ADALAH
KEPUTUSAN PEJABAT
YANG DAPAT DIBANDING
ATAU
DIGUGAT
SIAPA YANG BERSENGKETA ?
PEMERINTAH
• DIRJEN PAJAK
• DIRJEN BEA CUKAI
• GUBERNUR
• BUPATI
• WALIKOTA
• PEJABAT YG DITUNJUK
Siapa yg bersengketa ?
WP
• INDIVIDU
• BD HK NASIONAL (BUMN,BUMD)
• BD HK ASING
• BD HK ASING
• B.U.T.
• PERWAKILAN DAGANG
• PKP /NON PKP
Pengertian Banding dan Gugatan
• Banding adalah: berdasarkan pasal 1 angka 6 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2002 Tentang
Pengadilan Pajak adalah sebagai berikut : “Banding adalah
upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat
diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku”
• Pasal 1 angka 7 definisi gugatan adalah sebagai
berikut
“Gugatan adalah upaya hukum yang dapat
dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak
terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap
keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku”
Yang dapat diajukan banding
• Keputusan, penetapan tertulis yg dikeluarkan
oleh pejabat berwenang brdsrkan prtn per-Uan perpajakan dan dlm rangka pelaksanaan
UU Penagihan Penagihan Pjk dg Surat Paksa.
• Banding- upaya hukum oleh WP thd suatu
keptsn yg dapat diajukan banding berdsrkn
peraturan per U an
Banding
Peradilan
Perpajakan
Terjadi
sengketa
perpajakan
Keputusan
Keberatan
Upaya
Hukum
Banding Ps 1
angka 6.
Akta notaris
dilegalisasi
ktr pos
Pasal 35, 36
UU 14/2002
Upaya
Hukum
Kelengkapan
dokumen, akta
notaris dsb.
Alasan
banding
diambil dari
keptsn
keberatan
Ps 36/4 masih
menjadi
pertanyaan
hakim
105
Banding
Ada keputusan
yg dapat
dibanding
Peradilan
Sengketa Pajak
Upaya hukum
Pajak
Dasar :
UU no 14 th.
2002
106
Dasar :
Pasal 36
KUP+ Ps 40
UU PP
pengumun
an lelang
atas
pelaksana
an
penagihan
berpacu
dengan
waktu
lebih ke
yuridis dan
prosedural
107
Alasan
Pengajuan
Gugatan
Salah prosedur
Tidak dipenuhi ktt
per-U2-an Dasar
Ps 23 KUP
Pelaksanaan
Penagihan Pajak
Dasar : UU No.
14 tahun 2002
108
• Sengketa Pajak yang menjadi objek pemeriksaan
adalah sengketa yang dikemukakan pemohon
Banding dalam permohonan keberatan yang
seharusnya diperhitungkan dan diputuskan dalam
keputusan keberatan.
• Selain itu Pengadilan Pajak dapat pula memeriksa
dan memutus permohonan Banding atas
keputusan/ ketetapan yang diterbitkan oleh
Pejabat yang berwenang sepanjang peraturan
perundangundangan yang terkait yang mengatur
(Pasal 31 ayat 2 UU 14/2002)
Jangka Waktu Permohonan Banding
3 bln dari
tgl kepts
diterima
Tgl. Surat
banding
dikirim
Pemohon
banding
mempunyai
waktu yg
cukup
Peradilan
Peradilan
Umum
Peradilan
Peparjakan
Peradilan
Khusus
Peradilan Tata
Usaha Negara
• Pengadilan Pajak adalah badan peradilan Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang undang Nomor 16 Tahun 2009, dan merupakan
Badan Peradilan sebagaimanadimaksud dalam
Undang undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang
Ketentuan
-ketentuan
Pokok
Kekuasaan
Kehakiman, terakhir dirubah dengan UU Nomor
48 Tahun 2009.
• Merupakan peradilan pertama dan terakhir
dalam sengketa perpajakan.
Peradilan (Khusus) Perpajakan
• Pengadilan Khusus adalah pengadilan yang
mempunyai kewenangan untuk memeriksa,
mengadili dan memutus perkara tertentu yang
hanya dapat dibentuk dalam salah satu
lingkungan badan peradilan yang berada di
bawah Mahkamah Agung yang diatur dalam
undang-undang
Peradilan Administrasi
Perpajakan
a. Tidak ada kekuasaan
kehakiman
b. Tidak ada hakim Pajak
Peradilan Perpajakan
a. Diberikan kekuasaan
kehakiman
b. Berpuncak ke M.A
c. Lingkungan PTUN
d Ada hakim pajak
c. Peradilan yg tidak
berpuncak kpd MA
d. Pembinaan oleh Ketua
Per. Adm Contoh BPSP
e. Pembinaan teknis
peradilan dan
pengawasan hakim
oleh MA
f. Adanya Upaya
Hukum Luar Biasa
(PK)
Pengertian
• Hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung
dan hakim pada badan peradilan yang berada
di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, dan hakim pada
pengadilan khusus yang berada dalam
lingkungan peradilan tersebut
Pengertian-pengertian
• Pejabat yg berwenang DJP atau DJBC
• Pajak – semua jenis pajak yang dipungut
pemerintah pusat maupun daerah
• Peraturan perpajakan, semua peraturan di
bidang perpajakan ;
Pengertian (lanjutan)
• Keputusan, penetapan tertulis yg dikeluarkan
oleh pejabat berwenang berdasarkan
peraturan per-U2-an perpajakan dan dlm
rangka pelaksanaan UU Penagihan Penagihan
Pjk dengan Surat Paksa.
• Banding- upaya hukum oleh WP thd suatu
keputusan yg dapat diajukan banding
berdasarkan peraturan per-U2-an
Pengertian (lanjutan)
• Gugatan – Upaya hukum yg dapat dilakukan
WP/PP thd pelaksanaan penagihan pajak atau thd
kpts yg dapat diajukan gugatan.
• Surat Uraian banding (SUB) srt Terbdg kpd Peng
Pjk yg berisi jawaban atau alasan Bdg
• Surat tanggapan, surat tergugat kpd PP yg berisi
jawaban atas Gugatan yg diajukan
Pengertian (lanjutan)
• Surat Bantahan, srt dari pemohon banding
atau penggugat kepada Pengadilan Pajak
berisi bantahan atas SUB atau Surat
Tanggapan
• Tanggal diterima= tanggal stempel pos
pengiriman, tanggal faks, tanggal keputusan
atau putusan diterima langsung
Tata Cara Pengajuan Permohonan Banding
Apabila WP tidak atau belum puas dengan keputusan yang
diberikan atas keberatan dan menjadikan sengketa, WP dapat
mengajukan banding. kepada badan peradilan pajak, dengan
syarat:
a. Tertulis dalam bahasa Indonesia.
b. Pokok Sengketa terhadap Keputusan Keberatan
b. Dalam jangka waktu 3 bulan sejak keputusan keberatan diterima
(dibuktikan cap pos atau resi jasa titipan).
c. Alasan yang jelas.
d. Dilampiri salinan Surat Keputusan atas keberatan.
e. Kelengkapan Dokumen : akta pendirian, SKP, Keputusan keberatan,
SSP dan lainnya.
Pengajuan permohonan Banding tidak menunda kewajiban
membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak
.
HAKIM, SEKRETARIS,PANITERA
Panitera Pengganti
Pengertian
1. Hakim Tunggal adalah hakim yang ditunjuk untuk
memeriksa dan memutus sengketa pajak dengan
acara cepat.
2. Anggota Hakim adalah hakim tunggal atau hakim
dalam suatu Majelis, termasuk Hakim Ketua.
3. Hakim Ketua adalah anggota Majelis yang
ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Pajak untuk
memimpin Majelis.
4. Panitera, Wakil Panitera dan Panitera Pengganti
adalah Sekretaris, Wakil Sekretaris atau Sekretaris
Pengganti Pengadilan Pajak yang bertugas
melaksanakan fungsi kepaniteraan
Kekuasaan Kehakiman
Adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik
Indonesia
Gugatan
Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dapat mengajukan
gugatan kepada Pengadilan Pajak terhadap :
1. Pelaksanaan Surat Paksa, SPMP, atau Pengumuman
Lelang;
2. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan selain yang ditetapkan dalam
Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP;
3. Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 UU KUP yang berkaitan dengan STP;
4. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
yang berkaitan dengan STP;
Memanggil dan
minta data dari
phk ke 3
Kekuasaan
Pengadilan
Pajak
Mengawasi
Kuasa Hukum
Plksn pen pajk
Keputusan.
Pembetulan
Memeriksa dan
memutus
perkara
Peng. Pajak hanya
memutus
sengketa atas
keputusan
keberatan
Keputusan
lainnya
Kecuali
ditentukan
oleh ktt perU2an yang
berlaku
Hakim Pengadilan Pajak
• Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim adalah pejabat
negara yang melaksanakan tugas kekuasaan
kehakiman di bidang Sengketa Paja
Dasar Pemikiran Peradilan pajak
1. Proses Sengketa Pajak melalui Pengadilan
Pajak (Penjelasan UU No. 14 tahun 2002)
2. Penyelesaian Sengketa Pajak harus dilakukan
dengan adil melalui prosedur dan proses
yang cepat, murah, dan sederhana
3. putusan Pengadilan Pajak merupakan
putusan akhir yang mempunyai kekuatan
hukum tetap
4. Pengadilan pajak bersifat peradilan khusus
Mengapa ada
Pengadilan
Perpajakan ?
Pemungutan
Pajak tidak
sesuai dengan
per-U2-an
Terjadi
Sengketa
Perpajakan
Keadilan,
kepastian
hukum,
Perlu jenjang
pemeriksaan
Ulang vertikal
Proses dan
prosedure
cepat,murah,
sederhana
Dasar Hukum
Adanya
Peradilan
Perpajakan
Pasal 23 ayat (2)
d menyebut kan
Badan Peradilan
Pajak
Proses
penyelesaian
sengketa
kepada
peradilan
perpajakan
Pasal 27 ayat (1)
Banding kepada
peradilan pajak
Selain upaya
banding, juga
gugatan dan PK
Pengertian
• Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi
Wajib Pajak atau penanggung Pajak yang
mencari keadilan terhadap Sengketa Paja
Eksistensi
Pengadilan
Pajak
Peradilan
Khusus,
deferensial
Di bawah
Mahkamah
Agung
Di dalam
lingkungan
PTUN
Berlaku lex
specialis
Proses
Sengketa
terkait dengan
perpajakan
Putusan tidak
dapat
dilakukan
upaya hukum
lain
Harapan WP
KEADILAN ?
Kepastian
hukum adalah
kebenaran
perhitungan
pajak yang
harus dibayar
Hukum Acara
Tersendiri
Peradilan
Perpajakan =
pelaksana kek.
kehakiman
Memeriksa
perkara
sengketa pajak
Mengadili
berdasar fakta
dan bukti
Mdidasarkan
kepada
pendapat dan
pertimbangan
atas datum dan
faktum
Menyelesaikan
sengketa
secara adil,
berkepastian
hukum
Membuat
putrusan
berdasar
pertimbangan
133
Pengadilan Pajak
1. Sebagai pengadilan tingkat pertama dan
terakhir pemeriksaan atas Sengketa Pajak
hanya dilakukan oleh Pengadilan Pajak.
2. Putusan Pengadilan Pajak tidak dapat
diajukan Gugatan ke Peradilan Umum,
Peradilan Tata Usaha Negara, atau Badan
Peradilan lain, kecuali putusan berupa “tidak
dapat
diterima“
yang
menyangkut
kewenangan/kompetensi.
3. Upaya hukum luar biasa /Peninjauan Kembali
Pasal 91 UU Pengadilan Pajak)
Pengadilan
Pajak
Yogya
Jakarta
karta
Surabaya
Susunan Peradilan Perpajakan
Hakim Ketua
Hakim Ad Hoc
Wakil Ketua
Sekretrais
(5)
Panitera
Asisten
Panitera
Pengganti
Panitera
Pengganti
PERSIDANGAN
Berita acara
Pemenuhan Ketentuan Formal
• Diajukan terhadap keputusan keberatan ;
• Permohonan banding tidak dapat diajukan ke
pengadilan lain selain Pengadilan Pajak ;
• Proses banding tidak menunda kewajiban membayar
pajak/bea masuk/cukai terutang dan penagihan pajak
dapat dilaksanakan, kecuali telah dilakukan
• WP dapat mengajukan permohonan penundaan
pembayaran pajak terutang selama proses peradilan
hingga putusan majelis hakim.
(Pasal 43 UU No. 14/2002)
Amar putusan Pengadilan Pajak
Perkara Banding PT Asian Agri
Pokok sengketa : Surat Ketetapan Pajak Nomor .
XX tanggal ..XXX
Putusan :
- Permohonan banding tidak memenuhi
- ketentuan formal
- Surat Ketetapan bukan merupakan keputusan
Tata Usaha Negara
Majelis Hakim yng
ditunjuk untuk
memeriksa dan
memutus perkara
Penundaan
paling banyak
7 kali sidang
Waktu
penyidangan
perkara 12
bulan
(diperpanjang 3
bln)
Di ketuai
oleh Hakim
Ketua dan 2
orang Hakim
anggota
Untuk perkara
baru dibacakan
lebih dhulu
perkaranya
Pemeriksaan Perkara
a. Pemeriksaan untuk perkara banding,
persidangan harus dilaksanakan dalam waktu
paling lama 12 bulan. Berdasarkan Pasal 81
dapat diperpanjang 3 (tiga) bulan.
b. Untuk pemeriksaa Gugatan, persidangan
harus dilaksanakan paling lama 6 (enam)
bulan setelah permohonan masuk
Kuasa Hukum
surat kuasa memuat :
a. Nama yang memberi kuasa (Direktur
Utama/Direksi)
b. Nama yang diberi kuasa
c. Perkara yang dikuasakan
d. Satu surat kuasa satu perkara sengketa
e. Substansi : menghadiri, mewakili, beracara
Kronologis
Analisis,
Pendapat
Permintaan Surat
Uraian banding
Permohonan
banding/
Kesimpulan,
Usulan
Bantahan
Gugatan
Surat Tanggapan
Atas Gugatan
Tanggapan
Bantahan
Penyelesaian SUB dan ST
• Surat Uraian Banding harus diselesaikan dan
disampaikan ke Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat
Uraian Banding, dengan menggunakan formulir
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak ini; Surat Tanggapan harus
diselesaikan dan disampaikan ke Pengadilan Pajak
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal dikirim
permintaan Surat Tanggapan, dengan menggunakan
formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini
S.U.B
Surat Uraian Banding yang dikirim ke Pengadilan Pajak
dilampiri dengan data pendukung :
1) Fotokopi :
a. surat ketetapan pajak (SKPKB, SKPKBT, SKPLB, atau
SKPN) beserta bukti pengirimannya, untuk keberatan PPh
atau PPN dan PPnBM;
b. SKP atau SPPT PBB beserta bukti pengirimannya, untuk
keberatan PBB;
c. SKBKB, SKBKBT, SKBLB, SKBN beserta bukti pengirimannya,
untuk keberatan BPHTB;
2) fotokopi surat keberatan beserta tanda terima dari KPP
yang bersangkutan (LPAD); dan 3) fotokopi surat keputusan
yang diajukan banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 ayat (1) Undang-Undang KUP beserta bukti pengiriman
nya
Surat tanggapan
Surat Tanggapan yang dikirim ke Pengadilan
Pajak dilampiri dengan data pendukung :
1) fotokopi dokumen yang diajukan gugatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
Undang-undang KUP;
2) fotokopi bukti pengiriman objek gugatan
Bandingkan
dengan
penjelasan
terdahulu
Hubungkan
penghitungan
dg peraturan
Bagaimana
meneliti
SUB
Membuat
bantahan
utk banding
Tidak masuk
ke juridis dan
prosedural
147
Formal :
Pokok Sengketa
Surat keberatan
Acara
Pengajuan
banding
persidangan
SUB, bantahan.
matriks
Bukti-bukti
Material :
Penghitungan
148
Jenis-jenis Pemeriksaan
1. Pemeriksaan dengan Acara Biasa dilakukan oleh
Majelis yang terdiri dari Hakim Ketua, Anggota
dan Panitera dan dihadiri oleh terbanding dan
apabila dipandang perlu, pemohon Banding atau
penggugat atau Kuasa Hukumnya.
2. Pemeriksaan dengan Acara Cepat dilakukan oleh
Hakim Tunggal, dan dihadiri oleh terbanding dan
apabila dipandang perlu pemohon Banding atau
penggugat atau Kuasa Hukumnya.
BERITA ACARA CEPAT
• Pemeriksaan Formal
• Pihak yang bersengketa masing2 dapat di
dampingi oleh satu/lebih kuasa hukum.
• Pemenuhan formal mempengaruhi putusan
T.D.D. atau BABLC
• Ahli waris dapat menunjukkan putusan
pengadilan negeri yang mensahkan status
sebagai ahli waris ybs.
• Karyawan yg dikuasakan harus dpt menunjuk
kan pemotongan PPh Ps. 21.
Pemeriksaan
pemenuhan
ketentuan formal
Surat keberatan
Surat
penugasanAkta
Surat permohonan
banding
Bukti pembayaran
Ps 35, Ps
36 UU PP
Legalisasi
Tujuan BAC
Pem. Berita
Acara Cepat
Ketentuan
formal
Kemungkinan
Putusan “TDD”
atau Tidak
Dapat Diterima
Pembayaran
(SSP) Surat
Tugas
Terbanding
Surat
Keberatan
Penandatangan
an Surat
banding
Akta Notaris
Surat Kuasa
Khusus
Dapat Diajukan
Upaya Hk Luar
Biasa
Putusan T.D.D
Ke peradilan lain
Peninjauan
Kembali ke MA
Kembali upaya
Administrasi
Perdata
Pidana, TUN
Berita Acara Biasa
Pemeriksaan atas
materi sengketa
Persandingan
Rekonsiliasi
B.A.B
•
1)
(1)Untuk keperluan pemeriksaan, Hakim Ketua
membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk
umum.
(2) Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai,
Majelis
melakukan
pemeriksaan
mengenai
kelengkapan dan/atau kejelasan Banding atau
Gugatan.
(3)Apabila Banding atau Gugatan tidak lengkap
dan/atau tidak jelas, misalnya tidak menggunakan
bahasa Indonesia atau tidak 1 Surat banding= 1 SKep
(4) Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6), kelengkapan
dan/atau kejelasan dimaksud dapat diberikan dalam
persidangan
Arti ketidak lengkapan
1. kelengkapan dan/atau kejelasan dapat diberikan dalam
persidangan (Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6),
2. Pemohon Banding dapat melengkapi Surat Bandingnya
untuk memenuhi ketentuan yang berlaku sepanjang masih
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
ayat (1), Pasal 36 ayat (1), yang kemudian dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2)
disusul dengan surat ataudokumen sehingga Banding
3. Yang dimaksud dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan dihitung
dari tanggal Keputusan diterima sampai dengan tanggal
Surat Banding dikirim oleh pemohon Banding
4. dimaksud sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka
tanggal penerimaan Surat Banding adalah tanggal diterima
5. surat atau dokumen susulan dimaksud.
PEMBUKTIAN
Pembuktian
•
a.
1. Akta autentik, yaitu surat yang dibuat oleh atau dihadapan
seorang pejabat umum, yang menurut peraturan perundangundangan berwenang membuat surat itu dengan maksud
untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau
peristiwa hukum yang tercantum didalamnya;
2. Akta di bawah tangan yaitu surat yang dibuat dan ditandat
angani oleh pihak- pihak yang bersangkutan dengan maksud
untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang peristiwa atau
peristiwa hukum yang tercantum didalamnya;
3. Surat keputusan atau surat ketetapan yang diterbitkan oleh
Pejabat yang berwenang;
4. Surat- surat lain atau tul isan yang tidak termasuk huruf a,
huruf b, dan huruf c yang ada kaitannya dengan Banding atau
Gugatan
Pembuktian melalui dokumen
PAJAK
• SKPKB/SPT
• Copy surat keberatan
• SSP 50%, asli
• Fakturpajak
• Nota retur
• Delivery Order
• Bank Voucher
• Bukti Transfer
• Debet Account
• Kontrak kerja
• HPP,LHP,KKP SPHP
Pembuktian melalui dokumen
PABEAN
• SPTNP/SPKTNP
• PIB dan dokumen2 :
- Transportasi
- Financial
- Insurance
• SSPCP
• Bukti tanda terima jaminanBukti Transfer
• Buku Gudang
• Certificate of Analysis
• Data tehnis
• INP/DNP
Pembuktian melalui pembukuan
• Sistem pengendalian intern
• Penyanjian hasil transaksi keuangan
• Informasi keuangan yg berguna bagi
pengambil keputusan ;
• Kepatuhan (complience)
• Aktifitas perusahaan (peredaran usaha)
• sisa produksi yang dikeluarkan ke dalam
Daerah Pabean
Lanjutan
• Untuk mengetahui cah flow dari pihak ketiga
yang membiayai importasi ;
• Membuktikan kebenaran noram perhitungan
yang diterapkan
• Membuktikan pembukuan dilakukan dalam
bahasa Indonesia
• Rekonsiliasi dengan bukti2 transaksi (pembu
kuan kas bank, piutang, hak penerimaan
bunga, besar investasi)
PEMBUKTIAN TTG JANGKA WAKTU
DAPAT DIJADIKAN BUKTI :
• Tanggal stempel pos (amplop pengiriman keputusan)
• Buku ekspedisi pengiriman yg dicap kantor pos, resi
pengiriman jasa titipan)
• Surat tanda penerimaan keberatan
TIDAK DAPAT DIJADIKAN BUKTI :
• Cap penerimaan surat kantor WP,
• Pernyataan lisan/tertulis dari Manajemen;
• Pembuktian adalah penyajian alat-alat bukti yang
sah menurut hukum kepada hakim yang
memeriksa suatu perkara guna memberikan
kepastian tentang kebenaran peristiwa yang
dikemukakan
Alat bukti dapat berupa:
a.surat atau tulisan;
b.keterangan ahli;
c. keterangan para saksi;
d. pengakuan para pihak; dan/atau
Pengadilan Pjk
terkait : prosedur,
regulasi dan
akutansi
Biaya dibebankan
yg mengusulkan
Saksi Ahli ?
Pilih saksi ahli yg
mengerti pajak
dan hukum
Fokuskan kpd
perkara yg sdg
diperiksa
Bukti yg lengkap,
termsuk amplop
pengiriman
Rekonsiliasi bila
perlu
165
Kekuatan
eksekutorial
UU PPSP
Pasal 1- 10
Kedudukan
=putusan
Pengadilan
166
Gugatan
Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dapat mengajukan
gugatan kepada Pengadilan Pajak terhadap :
1. Pelaksanaan Surat Paksa, SPMP, atau Pengumuman
Lelang;
2. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan selain yang ditetapkan dalam
Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP;
3. Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 UU KUP yang berkaitan dengan STP;
4. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
yang berkaitan dengan STP;
1) Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
kepada Pengadilan Pajak.
2) Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap
pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14 (empat belas) hari
sejak tanggal pelaksanaan penagihan.
(3) Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan
selain Gugatan sebagaimana dimaksuddalam ayat (2) adalah 30
(tiga puluh) hari sejak tanggal diterima Keputusan yang digugat.
(4)Jangka waktu ) tidak mengikat apabila jangka waktudimaksud
tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan
penggugat.
(5)Perpanjangan jangka waktu
adalah 14 (empat belas)
hariterhitung sejak berakhirnya keadaan di luar kekuasaan
penggugat.
(6)Terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan atau 1 (satu) Ke
putusan diajukan 1 (satu) Surat Gugatan
(Pasal 40)
Ahli Waris
Siapa yang
menggugat
Penggugat
Kuasa
Hukum
Pengurus
penetapan
Pencabutan Srt
banding/
Gugatan
Ketua dalam hal surat
pernyataan pencabutan
diajukan sebelum sidang
putusan Majelis/Hakim
Tunggal melalui pemerik saan dalam hal surat
pernyataan pencabutan
diajukan setelah sidang
atas persetujuan tergugat.
putusan
cukup
penjelasan
tambahan
bukti
tambahan
pembacaan
putusan
171
PUTUSAN
MAJELIS HAKIM
PUTUSAN
• Berdasarkan bukti-bukti ;
• Fakta dalam persidangan ;
• Hasil rekonsiliasi ;
• Putusan disusun secara kronologis ;
• Amar putusan
• Putusan harus dibacakan :
“Demi keadilan dan Atas Nama Tuhan Yang Maha
Esa”
Peninjuan kembali
• Suatu upaya hukum luar biasa
• Harus ada Novum (ditemukan hari, tanggal,
bulan , tahun) atau tdk dipenuhi ktt per-2an
• Dibuat pernyataan di bawah sumpah
• Diajukan kepada Mahkamah Agung melalui
Sekretariat Pengadilan Pajak, paling lambat 3
(tiga) bulan setelah putusan diterima.
• Membayar uang perkara Rp. 2.500.000.00 (di
Bank BNI Syariah)
Alasan Pengajuan PK ke MA
Apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan
pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak
Lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus
ataudidasarkan pada bukti- bukti yang kemudian
Oleh hakim pidana dinyatakan palsu;
Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting
dan bersifat menentukan, yang apabila diketahui
pada tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan
menghasilkan putusan yang berbeda;
Alasan PK (Lanjutan)
Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak
dituntut atau lebih dari pada yang dituntut,
kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80
ayat (1) huruf b dan huruf c;
Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan
belum diputus tanpa dipertimbangkan sebabsebabnya;
Apabila terdapat suatu putusan yang nyatanyata tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundanganyang berlaku
KASUS -KASUS
Download