2 TINJAUAN PUSTAKA Gen Pol SRV Gen pol pada SRV 2 menyandikan poliprotein yang terbagi menjadi tiga enzim yaitu reverse transkriptase, RNase-H dan integrase. Gen pol ini menyandikan asam amino yang terdiri dari 867 asam amino. Reverse transcriptase tersusun atas asam amino nomor 55-243. Enzim ini berperan untuk mensintesis utas DNA dari RNA virus. Rnase H tersusun atas asam amino nomor 457-588. Enzim ini berperan untuk memecah hibrid RNA/DNA. Integrase tersusun atas asam amino nomor 646-807. Enzim ini berperan mengintegrasikan provirus pada genom sel inang ([UniProt Consortium] 2010). Sekuen asam amino dari gen pol yang ada pada SRV 2 memiliki kesamaan homologi 50% dengan gen pol pada mouse mammary tumor virus (MMTV), sejenis Retrovirus tipe B (Thayer et al. 1987). Partikel retrovirus terdiri dari 50 – 100 molekul reverse transkriptase. Studi dari reverse transkriptase endogenus menunjukkan bahwa sintesis DNA berlangsung setelah selubung (envelope) dipisahkan (uncoating) dan tersedianya dNTP dari inangnya. Proses transkripsi terbalik pada virus berlangsung di sitoplasma sebelum DNA viral memasuki nukleus. Reverse transkriptase pada retrovirus merupakan kompleks yang terdiri atas bagian yang dapat bergerak dan memiliki banyak aktivitas (Flint et al. 2009). Enzim reverse transkriptase termasuk ke dalam famili RT. Famili RT merupakan kelompok enzim DNA polimerase yang unik karena enzim yang dihasilkan untuk mensintesis DNA berupa enzim reverse transkriptase. Organisme yang memiliki enzim ini biasanya terdiri atas organisme dari kelompok retrovirus. Enzim polimerase ini menggunakan RNA sebagai cetakan untuk mensintesis utas DNA. Salah satu virus yang memiliki enzim ini adalah Simian Retrovirus (SRV). Enzim polimerase SRV termasuk ke dalam golongan DNA dependent RNA polymerase, yaitu golongan enzim yang mensintesis DNA dari RNA (Skalka et al 1997). Daerah polimerase dari reverse transkriptase dalam struktur tiga dimensinya membentuk konformasi tangan kanan. Daerah ini terhubung dengan ujung C dari daerah RNase-H. Daerah dari reverse transkriptase dapat dibagi menjadi empat subdomain yaitu, fingers, palm, thumb, dan connection. Subdomain connection terhubung dengan daerah RNase-H dan masing-masing dari subdomain diduga memiliki fungsi tersendiri dalam sintesis DNA. Reverse transkriptase (RT) dari retrovirus mensintesis salinan DNA beruntai ganda dari genom RNA virus beruntai tunggal. Reverese Transkriptase berisi dua domain katalitik, yaitu daerah DNA dependent RNA polymerase yang dapat menggunakan RNA atau DNA sebagai cetakan dan daerah RNase H yang diperlukan untuk mendegradasi genom RNA dalam hibrid RNA / DNA (Lim et al. 2006). Reverse transkriptase dapat melakukan amplifikasi dengan substrat RNA maupun DNA. Enzim tersebut membutuhkan cetakan dan primer sama seperti enzim polimerase lainnya. Proses polimerisasi terjadi dengan memanjangkan ujung 3’ hidroksil (-OH) dari primer dengan dNTP satu demi satu. Primer yang tidak memiliki ujung 3’-OH bebas atau molekul DNA dengan analog dNTP tanpa 3’OH tidak dapat dipanjangkan oleh enzim ini. Berdasarkan mekanisme tersebut banyak digunakan nukleosida/nukleotida analog tanpa 3’-OH untuk menginhibisi reverse transkriptase HIV-1 pada penderita AIDS (Herschhorn & Hizi 2010). Selain enzim reverse transkriptase terdapat juga enzim RNase-H dalam gen pol SRV. Retroviral RNase-H merupakan endonuklease yang bekerja secara bertahap memecah RNA dari hibrid DNA/RNA. RNase-H bergantung pada kation divalen Mg2+ untuk menghasilkan 5’fosfat dan ujung 3’-OH. RNase H memainkan peran penting pada beberapa tahapan transkripsi balik. RNase H diperlukan untuk menghilangkan primer tRNA, pembentukan dan penghapusan Polypurine tract (PPT), serta menghilangkan genom RNA dari hibrid RNA/DNA untuk menghasilkan DNA beruntai tunggal (Schultz & Champoux 2009). Daerah RNase-H yang diisolasi dari reverse transkriptase M-MLV merupakan enzim yang aktif, tetapi aktifitasnya rendah dan substrat spesifiknya juga rendah. Domain RNase-H yang diisolasi dari reverse transkriptase HIV-1 merupakan enzim yang inaktif. Reverse transkriptase dari M-MLV berukuran 76 kilodalton. Struktur kristal reverse transkriptase dari HIV-1 menunjukkan bahwa jarak antara polimerase dan sisi aktif RNase H adalah tujuh belas nukleotida untuk substrat DNA/DNA dan delapan belas nukleotida untuk substrat RNA/DNA (Schultz & Champoux 2009). Beberapa struktur dari RNase-H telah ditentukan seperti dari Escherichia coli, 3 human immunodeficiency virus tipe 1 (HIV1), Thermus thermophilus HB8, dan Bacillus halodurans. Struktur dari enzim tersebut memiliki kemiripan satu dengan lainnya. Struktur kristal dari enzim lain yang memiliki aktifitas nuklease juga menunjukkan pelipatan struktur tersier yang serupa dengan RNase-H. Retroviral RNase-H dari virus yang berbeda memiliki aktifitas serupa, tetapi terdapat perbedaan penting seperti struktur pengenalan substrat dan perbedaan substrat (Lim et al. 2006). RNase-H memiliki empat residu asam amino yang dilestarikan. Asam amino ini mengkoordinasi pengikatan kation divalen, walaupun hanya tiga residu pertama yang diperlukan untuk aktifitasnya. Struktur kokristal menunjukkan dua ion magnesium yang berikatan dengan sisi aktifnya (Nowotny et al. 2005). Retrovirus Retrovirus merupakan golongan virus yang memiliki dua utas tunggal RNA yang identik sebagai genom. Molekul RNA dari virus ini akan disintesis menjadi DNA oleh enzim reverse transkriptase yang dimiliki oleh semua virus keluarga ini. Molekul DNA yang telah disintesis oleh enzim reverse transkriptase akan masuk ke dalam inti sel inang dan berintegrasi ke dalam kromosom sel inang dengan bantuan enzim integrase. Molekul DNA ini bersifat stabil dalam bentuk provirus dan dapat ditransfer ke dalam organisme inang turunannya (Fridman 2002). Bentuk partikel virion retrovirus menyerupai bola dengan diameter sekitar 100 nm dan dikelilingi oleh selubung virus yang mengandung membran lipid bilayer. Permukaan selubung virus terdapat tonjolantonjolan yang tersusun atas glikoprotein (Gambar 1). Nukleokapsid internal yang terdapat di bawah membran dengan bentuk bervariasi merupakan dasar klasifikasi retrovirus yang secara morfologi dibagi ke dalam tipe A, B, C, dan D. Klasifikasi lain dalam famili retroviridae ditetapkan pada tahun 2002 oleh International Comitte on Taxonomy of Viruses (ICTV). Klasifikasi ini menetapkan famili retroviridae dibagi ke dalam tujuh genus, lima genus berpotensi onkogenik yaitu alfaretrovirus; betaretrovirus; gamaretrovirus; deltarerovirus; dan epsilonretrovirus, dua genus lain adalah lentivirus, dan spumavirus (Carter & Saunders 2007). Genom retrovirus berupa RNA utas tunggal ganda yang bersifat identik. Organisasi genom RNA retrovirus digambarkan dalam bentuk blok sekuens yang penting (Gambar 2). Ujung 5’RNA berupa penutup (capped). Ujung 3’ mengandung untaian poli (A) sebesar 200 basa. Setelah ujung 5’dan sebelum poli(A) terdapat sekuen R (repeat). Sekuen U5 merupakan sekuen unik 5’ yang di dalamnya mengandung sisi att yang diperlukan untuk integrasi provirus dan yang pertama mengalami transkipsi balik. Setelah daerah U5 terdapat sekuens primer binding site (PBS), sekuens ini merupakan tempat tRNA inang terhibridisasi dengan genom. Daerah setelah PBS mengandung sinyal utama untuk enkapsidasi RNA virus ke dalam partikel virion yang dikenal dengan elemen Psi (Coffin et al. 1997). Retrovirus memiliki tiga gen utama yaitu gag untuk group-specific antigen, pol untuk polimerase, dan env untuk envelope. Polypurine tract (ppt) berada setelah gen utama mengandung paling sedikit sembilan residu A atau G, berperan dalam inisiasi selama proses transkipsi balik. Daerah U3 mengandung sejumlah cis-acting element untuk ekspresi gen virus dan satu sisi att untuk integrasi DNA (Coffin 1997). Simian Retrovirus Simian Retrovirus merupakan virus yang termasuk ke dalam genus betaretrovirus famili Retriviridae yang secara etiologi berhubungan dengan terjadinya sindrom penurunan kekebalan tubuh pada satwa primata (simian acquired immunedeficiency syndrome, SAIDS) dengan berbagai tingkat Gambar 1 Struktur virion retrovirus (http://www.epidemic.org) PPT U3 R R U5 PBS Leader gag Cap pol env A(n) Gambar 2 Organisasi genom RNA retrovirus (Carter &Saunders 2007)