- BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung

advertisement
PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG
NOMOR : 05 TAHUN 2012
TENTANG
TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. A.DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,
Menimbang
:
a. bahwa pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung;
b. bahwa untuk kejelasan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung perlu
disusun rincian tugas, fungsi dan tata kerja yang
ditetapkan dengan
Peraturan Walikota Bandar Lampung.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 55), Undang-Undang Darurat Nomor 5
Tahun 1956 (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 56)
dan Undang-Undang Darurat Nomor 6 tahun 1956 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 57), tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II termasuk Kotapraja dalam lingkungan Daerah Tingkat I
Sumatera Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah kedua kalinya terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor : 5072);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas
Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang - Telukbetung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3213);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1983 tentang Perubahan Nama
Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjung Karang Teluk Betung menjadi
Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3254);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4502);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
13. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandar Lampung;
14. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 03 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandar Lampung,
sebagaimana telah diubah kedua kalinya, terakhir diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 03 Tahun 2011;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG TUGAS,
FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. A. DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kota Bandar Lampung.
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung.
3. Walikota adalah Walikota Kota Bandar Lampung.
4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung;
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
6. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung yang
selanjutnya disebut RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna.
7. Direktur adalah Direktur RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung.
8. Pelayanan
Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
9. Pasien adalah setiap orang yang berkunjung ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan secara paripurna di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung.
10. Komite Medis adalah wadah profesional medis yang keanggotaannya terdiri dari Ketua –
Ketua Staf Medis Fungsional (SMF).
11. Staf Medis Fungsional adalah Kelompok Dokter/ Dokter Gigi, Spesialis dan Sub Spesialis
berdasarkan tugas dan wewenang keahliannya.
12. Komite Keperawatan adalah wadah profesional perawat/bidan yang keanggotaannya terdiri
dari perawat/bidan.
13. Komite lainnya adalah Wadah profesional dibidang keahliannya.
14. Satuan Pemeriksaan Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang bertugas
melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya rumah sakit.
15. Instalasi merupakan unit penyelenggaraan pelayanan fungsional, dipimpin oleh seorang
Kepala dalam jabatan non struktural yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Pertama
Kedudukan
Pasal 2
Rumah Sakit Umum Daerah merupakan unsur pendukung tugas Walikota yang melaksanakan
urusan Pemerintahan Daerah dibidang pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh seorang Direktur
yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Kedua
Tugas pokok
Pasal 3
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
kesehatan yang dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 4
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 3 Peraturan Walikota ini,
RSUD mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan
rumah sakit.
b. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit.
c. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna sesuai kebutuhan medis.
d. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
e. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
f. Pembinaan, koordinasi, fasilitasi, pengendalian, pengawasan dan pelaporan di bidang
pelayanan kesehatan.
g. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Rumah Sakit.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi RSUD terdiri dari :
a. Direktur
b. Bagian Tata Usaha membawahi :
(1) Sub bagian Perencanaan dan pelaporan
(2) Sub bagian Umum dan Kepegawaian
(3) Sub bagian Keuangan
c. Bidang Pelayanan Medis, membawahi :
(1) Seksi Pengendalian Mutu Pelayanan Medis
(2) Seksi Pengendalian Fasilitas Pelayanan Medis
d. Bidang Keperawatan, membawahi :
(1) Seksi Pengendalian Mutu Keperawatan
(2) Seksi Pengendalian Fasilitas Keperawatan
e. Bidang Penunjang Medis, membawahi :
(1) Seksi Pelayanan Penunjang Medis
(2) Seksi Sarana Penunjang Medis
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Komite Medis, Komite Keperawatan,Komite lainnya, Satuan Pemeriksaan Internal dan
Instalasi.
BAB IV
URAIAN TUGAS UNSUR RSUD
Bagian Pertama
Direktur
Pasal 6
Direktur mempunyai tugas memimpin, merumuskan, menyusun, melaksanakan pembinaan dan
pengawasan administrasi, pengelolaan dan pengembangan RSUD sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi rumah sakit agar pelaksanaan tugas dapat berdaya guna dan berhasil guna, melaksanakan
kerja sama dan koordinasi di bidang pelayanan kesehatan dengan lembaga pemerintah,lembaga
sosial masyarakat serta lembaga lainnya sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan yang
berlaku dan kebijakan yang diberikan oleh Walikota.
Bagian Kedua
Bagian Tata Usaha
Pasal 7
(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas RSUD di bidang
ketatausahaan.
(2) Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini Kepala Bagian
Tata Usaha mempunyai fungsi :
a.
Pengelolaan urusan perencanaan program, pelaporan, monitoring dan evaluasi
b.
Pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian
c.
Pengelolaan urusan Humas, Rumah Tangga RSUD, Pendidikan dan Pelatihan,
Pengadaan Sarana dan prasarana rumah sakit.
d.
Pengelolaan urusan keuangan
e.
Pengoordinasian dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(4) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 3
pasal ini, Bagian Tata Usaha dibantu oleh :
a. Sub Bagian Perencanaan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
(5) Masing – masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
Pasal 8
Sub Bagian Perencanaan dan pelaporan mempunyai tugas :
a. Menghimpun, menyusun, merencanakan program kegiatan RSUD
b. Melaksanakan pelaporan, monitoring dan evaluasi kegiatan RSUD.
c. Menghimpun, menyusun dan menyajikan data dan informasi dari Unit Rekam Medis serta
pelaksanaan Sistem Informasi Rumah Sakit.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 9
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum yang meliputi penataan kearsipan dan naskah
RSUD, melaksanakan urusan rumah tangga RSUD, Humas, pengadaan dan pengelolaan
sarana dan prasarana, urusan hukum dan persiapan rapat-rapat RSUD.
b. Melakukan Pengelolaan dan Pelaporan Administrasi kepegawaian kantor yang meliputi usulan
kenaikan pangkat, mutasi jabatan, kenaikan gaji berkala, proses pemberian surat cuti,
pendidikan dan pelatihan, usulan pensiun, disiplin serta usulan pemberian sanksi dan
kesejahteraan pegawai.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Keuangan
Pasal 10
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Melakukan pengelolaan urusan administrasi keuangan RSUD.
b. Menyusun pembukuan, pertanggung jawaban keuangan dan pelaporan anggaran.
c. Menyiapkan bahan usulan penetapan bendahara penerimaan dan pengeluaran di RSUD.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Medis
Pasal 11
(1) Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas RSUD di bidang
pelayanan medis meliputi pengendalian mutu pelayanan medis dan pengendalian fasilitas
pelayanan medis.
(2) Bidang Pelayanan Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini Kepala Bidang
Pelayanan Medis mempunyai fungsi :
a.
Perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis
b.
Pengawasan dan pengendalian teknis operasional dibidang pelayanan medis untuk
menghindari terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas tenaga fungsional.
c.
Pembinaan dan pengoordinasian dalam rangka pelaksanaan tugas dibidang pelayanan
medis.
d.
Pelaporan, evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang
pelayanan medis.
e.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(4) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (3)
pasal ini, Bidang Pelayanan Medis dibantu oleh :
a.
Seksi Pengendalian Mutu Pelayanan Medis
b.
Seksi Pengendalian Fasilitas Pelayanan Medis
(5) Masing – masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Seksi Pengendalian Mutu Pelayanan Medis
Pasal 12
Seksi Pengendalian Mutu Pelayanan Medis mempunyai tugas :
a.
Menghimpun data dan menyusun perencanaan program kegiatan pengendalian mutu
pelayanan medis
b.
Melakukan penyiapan pemantauan dan pengendalian mutu pelayanan medis.
c.
Melaksanakan pelaporan, evaluasi dan monitoring atas pelaksanaan tugas pengendalian mutu
pelayanan medis.
d.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Seksi Pengendalian Fasilitas Pelayanan Medis
Pasal 13
Seksi Pengendalian Fasilitas Pelayanan Medis mempunyai tugas :
a.
Menyiapkan data kebutuhan, penyediaan dan pemeliharaan untuk pengembangan fasilitas
pelayanan medis.
b.
Membantu merencanakan jumlah dan jenis peralatan medis yang dibutuhkan oleh unit-unit
pelayanan medis.
c.
Melaksanakan pendataan dan evaluasi secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit pelayanan
medis agar tujuan pengadaan peralatan dan logistik pelayanan medis dapat sesuai dengan
kebutuhan.
d.
Membantu mengendalikan pendayagunaan peralatan pelayanan medis secara efektif dan
efisien.
e.
Melaksanakan evaluasi, monitoring dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan
pengendalian fasilitas pelayanan medis.
f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Bidang Keperawatan
Pasal 14
(1) Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas RSUD di bidang
Keperawatan meliputi pengendalian mutu keperawatan dan pengendalian fasilitas
keperawatan.
(2) Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Bidang
Keperawatan mempunyai fungsi :
a.
Perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang keperawatan.
b.
Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis di bidang keperawatan.
c.
Pembinaan dan pengoordinasian terhadap pelaksanaan kegiatan dibidang keperawatan
meliputi pengendalian mutu keperawatan dan pengendalian fasilitas keperawatan.
d.
Pengawasan dan pengendalian teknis operasional untuk menghindari terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaan tugas tenaga fungsional.
e.
Pelaporan, evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi bidang
keperawatan.
f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(4) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (3)
pasal ini, Bidang Pelayanan Medis dibantu oleh :
a.
Seksi Pengendalian Mutu Keperawatan.
b.
Seksi Pengendalian Fasilitas Keperawatan.
(5) Masing – masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Seksi Pengendalian Mutu Keperawatan
Pasal 15
Seksi Pengendalian Mutu Keperawatan mempunyai tugas :
a.
Menghimpun data dan menyusun / merencanakan program kegiatan pengendalian mutu
keperawatan.
b.
Membantu melaksanakan pembinaan pengawasan dan pengendalian mutu keperawatan.
c.
Melaksanakan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu keperawatan.
d.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Seksi Pengendalian Fasilitas Keperawatan
Pasal 16
Seksi Pengendalian Fasilitas Keperawatan mempunyai tugas :
a.
Menyiapkan data kebutuhan, penyediaan dan pemeliharaan untuk pengembangan fasilitas
keperawatan.
b.
Membantu merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang dibutuhkan oleh
unit-unit keperawatan .
c.
Melaksanakan pendataan dan evaluasi ke unit perawatan agar tujuan pengadaan peralatan
dan logistik keperawatan dapat sesuai dengan kebutuhan.
d.
Membantu melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian fasilitas keperawatan.
e.
Melaksanakan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengendalian fasilitasi keperawatan.
f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Kelima
Bidang Penunjang Medis
Pasal 17
(1) Bidang Penunjang Medis mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas RSUD di bidang
Penunjang Medis meliputi pelayanan penunjang medis dan sarana penunjang medis.
(2) Bidang Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini Kepala Bidang
Penunjang Medis mempunyai fungsi :
a.
Perencanaan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan penunjang medis dan
sarana penunjang medis.
b.
Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan pengendalian dibidang penunjang medis.
c.
Pengawasan dan pengendalian teknis operasional untuk menghindari terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaan tugas tenaga fungsional.
d.
Pelaporan, evaluasi dan monitoring kegiatan bidang penunjang medis.
e.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(4) Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (3)
pasal ini, Bidang Penunjang Medis dibantu oleh :
a.
Seksi Pelayanan Penunjang Medis
b.
Seksi Sarana Penunjang Medis
(5) Masing – masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Seksi Pelayanan Penunjang Medis
Pasal 18
Seksi Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas :
a.
Menghimpun data dan menyusun / merencanakan program kegiatan pelayanan penunjang
medis.
b.
Membantu melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan
penunjang medis.
c.
Melaksanakan koordinasi dalam penyusunan perencanaan program kerja di lingkungan
instalasi pelayanan penunjang medis.
d.
Melaksanakan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang medis.
e.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Seksi Sarana Penunjang Medis
Pasal 19
Seksi Sarana Penunjang Medis mempunyai tugas :
a.
Menyiapkan data kebutuhan, penyediaan dan pemeliharaan untuk pengembangan fasilitas
pelayanan penunjang medis.
b.
Membantu merencanakan jumlah dan jenis peralatan medis yang dibutuhkan oleh unit-unit
pelayanan penunjang medis.
c.
Melaksanakan pembinaan dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas pemantauan dan evaluasi
program kerja pelayanan di lingkungan instalasi pelayanan penunjang medis dan Instalasi
Pemeliharaan Rumah Sakit ( IPRS).
d.
Melaksanakan pendataan dan evaluasi ke unit pelayanan penunjang medis agar tujuan
pengadaan peralatan dan logistik pelayanan penunjang medis dapat sesuai dengan
kebutuhan.
e.
Mengendalikan pendayagunaan peralatan pelayanan medis secara efektif dan efisien.
f.
Melaksanakan pelaporan pelaksanaan kegiatan seksi sarana penunjang medis.
g.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 20
(1) Kelompok Jabatan Fungsional dilingkungan RSUD mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan teknis rumah sakit sesuai dengan keahlian dan kebutuhan;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari sejumlah
tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya;
(3) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (2), dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional yang dipilih dan berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur;
(4) Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dengan bidangbidang.
Komite Medis, Komite Keperawatan, Komite Lainnya,
Satuan Pemeriksaan Internal dan Instalasi
Pasal 21
(1) Komite Medis mempunyai tugas pokok membantu Direktur menyusun standar pelayanan
medis, membantu pelaksanaan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi
anggota staf medis fungsional;
(2) Komite Keperawatan mempunyai tugas pokok menyusun standar keperawatan, pembinaan
etika profesi dan pengembangan keperawatan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah;
(3) Komite lainnya mempunyai tugas pokok sesuai dengan bidang profesi dan keahliannya.
(4) Satuan Pemeriksaan Internal mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap
pengelolaan Sumber Daya Rumah Sakit;
(5) Instalasi mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam penyelenggaraan pelayanan
fungsional sesuai dengan fungsinya dan berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya.
BAB VI
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 22
(1) Direktur RSUD diangkat dan diberhentikan oleh Walikota dari Pegawai Negeri Sipil yang
telah memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah.
(2) Pejabat-pejabat lainnya di lingkungan RSUD diangkat dan diberhentikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VII
TATA KERJA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 23
(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugas – tugasnya wajib menerapkan
prinsip – prinsip koordinasi, integritas, simplikasi dan singkronisasi baik dalam lingkungan
kerjanya maupun dengan instansi – instansi lain diluar lingkungan kerjanya sesuai dengan
bidang tugasnya;
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya masing – masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk – petunjuk dalam
pelaksanaan tugasnya;
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk – petunjuk dan
bertanggung jawab kepada atasan masing – masing serta menyampaikan laporan tepat waktu.
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan diolah dan
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut;
(5) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan pengawasan melekat ( Waskat ).
Bagian Kedua
Hal Mewakili
Pasal 24
(1) Dalam hal direktur berhalangan, maka direktur dapat menunjuk Kepala Bagian Tata Usaha:
(2) Dalam hal Kepala Bagian Tata Usaha berhalangan, maka Direktur dapat menunjuk Kepala
Bidang berdasarkan senioritas dan kepangkatan.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 25
(1) Pembiayaan RSUD berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dari pendapatan
RSUD, anggaran pemerintah, subsidi pemerintah, atau sumber lain yang sah.
(2) Pendapatan RSUD digunakan seluruhnya secara langsung untuk biaya operasional RSUD
dan tidak dapat dijadikan Pendapatan Negara atau Pemerintah Daerah sesuai sistim
pengelolaan BLUD.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini, sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Direktur sesuai dengan kebutuhan dan mengacu
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 27
Peraturan Walikota ini berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bandar Lampung.
Ditetapkan di Bandar Lampung
pada tanggal 25 Januari 2012
WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,
HERMAN HN
Diundangkan di Bandar Lampung
pada tanggal 26 Januari 2012
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG,
Drs. BADRI TAMAM
BERITA DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 NOMOR 05
Lampiran : Peraturan Walikota Kota Bandar Lampung
Nomor : 05 Tahun 2012
Tanggal : 25 Januari 2012
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr.A.DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG
DIREKTUR
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1.
2.
3.
4.
BAGIAN TATA USAHA
KOMITE MEDIS
KOMITE KEPERAWATAN
SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL
INSTALASI
SUB BAGIAN
PERENCANAAN
DAN PELAPORAN
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN
BIDANG PELAYANAN
MEDIS
BIDANG
KEPERAWATAN
BIDANG PENUNJANG
MEDIS
SEKSI PENGENDALIAN
MUTU PELAYANAN MEDIS
SEKSI PENGENDALIAN
MUTU KEPERAWATAN
SEKSI PELAYANAN
PENUNJANG MEDIS
SEKSI PENGENDALIAN
FASILITAS PELAYANAN MEDIS
SEKSI PENGENDALIAN
FASILITAS
KEPERAWATAN
SEKSI SARANA
PENUNJANG MEDIS
WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,
HERMAN HN
Download