Berharap Kota Baru Lampung sebagai Kebijakan yang Rasional

advertisement
This page was exported from Universitas Lampung [ http://www.unila.ac.id ]
Export date: Tue Jul 18 9:54:40 2017 / +0000 GMT
Berharap Kota Baru Lampung sebagai Kebijakan yang
Rasional
Maulana Mukhlis
(Unila) : Kebijakan pembangunan Kota Baru Lampung di Jati Agung, Lampung Selatan merupakan salah satu
kebutuhan dan aspek penataan ruang serta pengembangan wilayah perkotaan di Provinsi Lampung. Kebutuhan
pengembangan kawasan perkotaan ini sejalan dengan perkembangan kawasan perkotaan Bandar Lampung
yang cukup dinamis, sehingga tekanan terhadap kawasan perkotaan Bandar Lampung cukup berat.
“Maka dari itu, perlu ada pendistribusian kegiatan perkotaan ke kawasan-kawasan yang ada di sekitar Bandar
Lampung. Hal ini juga sebagai upaya mengurangi kesenjangan pada tingkat pengembangan kota.” Hal ini
diungkapkan Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila, Maulana Mukhlis menanggapi semakin padatnya
Kota Bandar Lampung, Kamis (25/4) di ruang kerjanya.
Ia juga telah membuat sebuah penelitian dengan judul “Analisis Persepsi dan Aspirasi Stakeholders Terhadap
Rasionalitas Isu Kebijakan dalam Pembangunan Kota Baru Lampung”. Menurutnya, faktor yang paling
mendasari dalam perencanaan itu adalah munculnya masalah publik yang telah terlalu ‘sumpek' dan ‘crowded'nya Kota Bandar Lampung sebagai ibu kota provinsi. “Akibatnya, Bandar Lampung kurang mampu secara
maksimal menjalankan peran dan fungsinya sebagai sebuah kota secara ideal. Yakni sebagai pusat pelayanan
yang berkelanjutan, nyaman, dan berbudaya,” paparnya.
Persoalannya, lanjut Maulana, apakah kebutuhan (masalah) tersebut adalah kebutuhan yang rasional dalam
persepsi masyarakat sebagai stakeholder? Maka, perlu beberapa perumusan untuk mengurai fenomena
tersebut. “Pertama, bisa dilihat bagaimana persepsi masyarakat terhadap isu kebijakan pembangunan Kota
Baru Lampung, lalu bisa dilihat rasionalitas dan analisis masyarakat tentang layak atau tidaknya pembangunan
tersebut, kemudian perlu juga di analisis aspirasi masyarakat yang memiliki relevansi dengan pembangunan
tersebut,” ungkap Maulana lagi.
Nantinya, bisa dilihat bahwa berdasar uraian tersebut, akan terlihat isu dan masalah publik yang dihadapi Kota
Bandar Lampung. Sehingga, isu-isu tersebut menjadi agenda setting dalam pembangunan Kota Baru
Lampung. Isu-isu itu, terus Maulana, bisa dikelompokkan menjadi empat isu utama, “Yakni isu keruangan,
sosial, lingkungan, dan kewilayahan.”
Setelah keempat isu itu dianalisis lagi, bisa menjadi acuan ke luarnya kebijakan rencana pembangunan Kota
Baru Lampung sebagai alternatif pilihan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi Kota Bandar Lampung.
“Saya rasa kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang mendasar dan rasional,” tutupnya.[] Andro
Post date: 2013-04-26 04:17:52
Post date GMT: 2013-04-25 21:17:52
Post modified date: 2013-04-26 04:17:53
Post modified date GMT: 2013-04-25 21:17:53
Powered by [ Universal Post Manager ] plugin. MS Word saving format developed by gVectors Team www.gVectors.com
Download