MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI GETASAN TUGAS AKHIR Disusun oleh : Rahmat Yuli Setiawan NIM : 20109024 JURUSAN SYARI’AH PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012 MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIRI GETASAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi D III Perbankan Syariah Disusun oleh : Rahmat Yuli Setiawan NIM : 20109024 JURUSAN SYARI’AH PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012 MOTTO Hati suci modal hidup abadi ÇËÈ ßÈb ºurô‰ ãèø9$#ur ÉO øOM} $# ’n?tã (#qçRur$yès? Ÿw ur (3“ uqø)­G9$#ur ÎhŽÉ9ø9$#’n?tã (#qçRur$yès?ur “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.” (AlMaidah:2) ÇËÑËÈ çnqç7çFò2 $sù ‘ wK|¡ •B 9@ y_ r&#’n<Î)Aûøïy‰ Î/ LäêZtƒ#y‰ s? #sŒÎ)(#þqãZtB#uä šú ïÏ%©!$#$yg•ƒr'¯»tƒ “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskanya.”(Al-Baqorah: 282) šc r߉ ƒÌè? ;o4qx.y— ` ÏiB O çF÷s?#uä !$tBur («! $# y‰ YÏã (#qç/ötƒ Ÿx sù Ä̈ $Z̈9$# ÉA ºuqøBr& þ’Îû(#uqç/÷ŽzÏj9 $\/Íh‘ ` ÏiB O çF÷s?#uä !$tBur ÇÌÒÈ tb qàÿÏèôÒ ßJ ø9$#ãN èd y7 Í́¯»s9'ré'sù «! $#tmô_ ur “ Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai kerindoaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).” (Ar-Rum: 39) PERSEMBAHAN "Tiada daya, upaya dan kekuatan melainkan atas karunia Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia" Kupersembahkan karya kecil ini untuk : v Jurusan Syariah Program Sudi D III Perbankan Syariah STAIN Salatiga. v Ayah ibundaku tercinta, Bpk. Mufid Azis dan Ibu Miatik yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, telah sabar mendidik dan senantiasa memberikan do’a restu. v Bapak-Ibu KH. Zumri, RWS tercinta yang telah mendidik dengan penuh keikhlasan, serta senantiasa memberikan do’a restu. v Semua sahabatku D III Perbankan syariah yang selalu memberikan motivasi. v Semua sahabatku di Pondok Pesantren Al-Falah yang selalu menemani dalam suka maupun duka. ABSTRAK RAHMAT YULI SETIAWAN: Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getsan. Tujuan utama yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah bagaimana unsur-unsur Manajemen Strategi Pemasaran yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.Untuk mengetahui bagaimana penerapan Manajemen strategi pemasaran yang digunakan KJKS BMT Mandiri Getasan dan juga dengan menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari Keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang yang diterapkan oleh BMT Mandiri Getasan. tujuan dari BMT sendiri adalah meringankan beban masyarakat dengan pinjaman dalam sistem bagi hasil. Dalam penelitian ini maka penulis mengambil Rumusan masalah yang dilakukan peneliti di BMT Mandiri Getasan yaitu unsur-unsur manajemen strategi pemasaran dan manajemen strategi pemasaran di BMT Mandiri Getasan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala Penelitian kualitatif penelitian yang bersifat deskriptif. Data yang diperoleh melalui data sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dari unit pemasaran pada KJKS BMT Mandiri Getasan. Sedangkan data sekunder di peroleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian, data ini diperoleh dari buku maupun sumber lainya. Hasil penelitian ini adalah bahwa KJKS BMT Mandiri Getasan Telah melaksanakan strategi yang digunakan melakukan bauran pemasaran (marketing Mix) yang meliputi place, price, promotion dan product denang cara menganailis faktor internal maupun eksternal. hambatan-hambatan dalam pemasaran pruduk adalah kurangnya sumberdaya manusia yang kompeten dalam bidang syariah. BMT Mandiri Getasan hendaklah lebih meningkatkan pelayanan serta kualitas produk agar tetap mendapatkan loyalitas dari anggota nasabah KJKS BMT Mandiri Getasan. Key word: Manajemen Strategi Pemasaran KATA PENGANTAR ِ وَاﻟﺼﱠﻼَةُ وَاﻟﺴﱠﻼَمُ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤﱠﺪ وَﻋَﻠَﻰ آﻟِﮫ.ِاَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠّﮫِ رَبﱢ اْﻟﻌَﺎﻟَﻤِﯿْﻦَ وَﺑِﮫِ ﻧَﺴْﺘَﻌِﯿْﻦُ ﻋَﻠَﻰ اُﻣُﻮْرِاﻟﺪﱡﻧْﯿَﺎ وَاﻟﺪﱢﯾْﻦ .ُ اَﻣﱠﺎ ﺑَﻌْﺪ.َوَﺻَﺤْﺒِﮫِ اَﺟْﻤَﻌِﯿْﻦ Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada sang uswatun hasanah Nabi Muhammad saw. hingga ahir zaman. Berkat karunia dan ridho-Nya, penulis telah menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan” ini telah disusun dengan sungguh-sungguh sehingga dapat memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli madya Program Studi DIII Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) Salatiga. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. ketua STAIN salatiga kami ucapan banyak terimakasih kepada Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag . 2. ketua Jurusan Studi DIII Perbankan Syariah (PS) kami ucapkan banyak terimaksih kepada Bapak Mubasyirun, M. Ag. 3. Kaprodi D III syariah kami ucapkan banyak terimaksih kepada Bapak H.Abdul Aziz, SE. MM 4. Selaku pembimbing Tugas Akhir kami ucapkan banyak terimaksih kepada Bapak Dr. Faqih Nabhan,SE. MM. berkat bimbinganya akhirnya penulis dapat menyelesaiakan Tugas Akhir ini. 5. Pengasuh pondok pesanteren tarbiatul islam Al- falah kami ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak KH. Zumri, RWS. Yang saya nanti-nantikan ilmu dan barokahnya. 6. Drs. H. Alfred L, MSI selaku pembimbing magang 7. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Semua dosen jurusan Perbankan Syariah STAIN Salatiga. 8. Manajer KJKS BMT Mandiri Getasan kami ucapkan banyak terima kasih kepada Diah Munfa’ati,SE. 9. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua karyawan KJKS BMT Mandiri Getasan. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat balasan yang jauh lebih baik dari Allah swt., teriring do’a jazakumullah khoiron katsiron wajazakumullah ahsanal jaza'. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Magelang, Juli 2011 Penulis LEMBAR PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini saya : Nama : Rahmat Yuli Setiawan NIM : 20109024 Alamat : Butuh Dlimas Tegalrejo Mageleng RT. 1 RW. 9 Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan DIII Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dengan judul : MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN KJKS BMT MANDIR GETASAN Adalah hasil karya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain. Selanjutnya apabila di kemudian hari ada klaim dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab dosen pembimbing atau pihak STAIN. Tetapi menjadi tanggungjawab saya sendiri. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan siapapun. Salatiga, 5 Juli 2012 Hormat saya Rahmat Yuli Setiawan 20109024 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv MOTTO........................................................................................................... v PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 8 D. Peneliti Terdahulu ........................................................................ 9 E. Metode Penelitian ......................................................................... 10 F. Penegasan Istilah ........................................................................... 13 G. Sistematika Penulisan ................................................................... 14 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 16 A. Manajemen Strategi Pemasaran ........................................................ 16 1. Pengertian Strategi Pemasaran ...................................................... 16 2. Tujuan Manajemen Strategi .......................................................... 17 B. Manajemen Pemasaran .................................................................... 18 1. Pengertian Manajemen Pemasaran ................................................ 18 2. Kongsep Pemasaran ...................................................................... 21 C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ................................................. 25 1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ............................................. 25 2 Komponen Bauran Pemasaran ...................................................... 26 3. Product ....................................................................................... 27 4. Price ........................................................................................... 27 5. Place ........................................................................................... 27 6. Promotion ................................................................................... 28 D. Strategi Pemasaran ........................................................................... 27 1. Pengertian Strategi Pemasarn......................................................... 28 2. Jenis-jenis Strategi Pemasaran ...................................................... 29 BAB III LAPORAN OBJEK ........................................................................... 36 A. Gambaran Umum ............................................................................. 36 1. Sejarah Berdiriya KJKS BMT Mandiri Getasan ............................. 36 2. Dasar Pendirian KJKS BMT Mandiri Getasan ............................... 38 3. Struktur Organisasi KJKS BMT Mandiri Getasan .......................... 39 4. Permodalan KJKS BMT Mandiri Getasan ..................................... 45 5. Produk-produk KJKS BMT Mandiri Getasan ................................ 45 6. Produk Pembiayaan KJKS BMT Mandiri Getasan ........................ 49 B. Data Deskriptif ................................................................................ 49 BAB IV ANALISIS ........................................................................................ 52 A. Unsur-unsur Manajemen Pemasaran KJKJ BMT Mandir Getasan .... 52 1. Perencanaan .................................................................................. 52 2. Pengorganisasian .......................................................................... 55 3. Pengawasan .................................................................................. 58 B. Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan .......... 59 1. Menetapkan Arah dan Visi, Misi Organisasi ................................. 60 2. Menetapkan Lingkungan Internal dan Eksternal ........................... 61 3. Strategi-Stategi BMT Mandiri Getasan .......................................... 64 4. Rencana Pengembangan BMT Mandiri Getasan ........................... 65 5. Usaha-usaha Dalam Menetapkan Strategi ..................................... 66 6. Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan (Lending, Funding) ..... 67 7. Strategi Pemasaran Produk Pemasaran........................................... 71 8. Strategi Pemasaran Funding .......................................................... 72 9. Manfaat Manajemen Strategi Pemasaran ....................................... 73 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 16 A. Kesimpulan ...................................................................................... 74 B. Saran ................................................................................................ 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 .................................................................................... 21 2. Bagan 3.1 ..................................................................................... 39 3. Pengawasan 4.1 ............................................................................. 55 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Slip Setoran KJKS BMT Mandiri Getasan Lampiran 2. Slip Pengambilan KJKS BMT Mandiri Getasan Lampiran 3. Transaksi Teller KJKS BMT Mandiri Getasan Lampiran 4. Permohonan Buku Tabungan Baru KJKS BMT Mandiri Getasan Lampiran 5. Slip Angsuran KKJKS BMT Mandiri Getasan. Lampiran 6. Buku Angsuran Pokok KJKS BMT mandiri Getasan Lampiran 7. Formulir Keputusan Pembiyaan KJKS BMT Mandiri Getasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen strategis pemasaran menyediakan pemeriksaan yang komprehensif dari semua komponen utama dari strategi pemasaran dan integrasi sebuah perusahaan. Dengan menyelesaikan suatu program, eksekutif dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan posisi pasar. Manajemen strategi pemasaran merupakan perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi. Begitu banyak pengertian manajemen strategi , namun pada dasarnya manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik. Strategi ini adalah membangun hubungan yang akrab/ intim dengan semua pelanggannya sehingga akan membentuk mitra bisnis/ relasi yang langgeng dan berkelanjutan, dalam hal ini maka dapat juga diterapkan pada sebuah lembaga keuangan mikro seperti halnya BMT dalam melakukan sebuah perencanaan seperti salah satunya dalam aspek manajemen strategi pemasaran dalam sebuah organisasinya (Yunus, 2009: 24). Kemunculan BMT sebagai organisasi yang relatif baru menimbulkan tantangan besar. Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah. Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk mampu tumbuh dan berkembang. Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan untuk mencapai sukses dunia dan akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dan tamwil (sosial dan bisnis), juga keterpaduan antara fisik dan mental, rohaniah dan jasmaniah. Kekeluargaan dan kebersamaan berarti upaya untuk mencapai kesuksesan tersebut diraih secara bersama, baik antar pengurus dan pengelola maupun dengan nasabah. Kemandirian berarti BMT tidak dapat hidup hanya dengan bergantung pada uluran tangan atau fasilitas pemerintah, tetapi harus berkembang dari meningkatnya partisipasi nasabah dan masyarakat, untuk itulah pola pengelolaannya harus profesional. Karena BMT mempunyai visi dan misi. Visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah nasabah (ibadah dalam arti yang luas), sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi ALLAH SWT, memakmurkan kehidupan nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Misi BMT adalah membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran dan berkemajuan, serta makmur dan maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridho ALLAH SWT (Saefudin, 1987: 19). Kedudukan ekonomi dalam islam sangatlah penting karena ekonomi merupakan salah satu faktor penting yang membawa pada kesejahteraan umat. Pendapat Ismail Al-Faruq yang dikutip oleh Ahmad Dimiyati (1998) menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi adalah pernyataan dari semangat ajaran islam, karena ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh umat islam (Dimiyati, 1998: 48). Manajemen di dalam suatu usaha, baik industri, niaga, jasa atau lembaga keuangan mikro, didorong oleh motif mendapatkan keuntungan (profit). Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, manajemen haruslah diselenggarakan dengan efisien. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap pengusaha dan manajer dimanapun mereka berada, baik dalam organisasi bisnis, pelayanan publik, organisasi sosial, maupun organisasi sosial kemasyarakatan, perbedaanya hanya pada falsafah hidup yang dianut oleh masing masing pendiri atau manajer badan tersebut. Tidak dapat disangkal lagi bahwa orang-orang yang cakap mengatur organisasi, lembaga, perusahaan, dan lain-lain kegiatan sangat diperlukan dewasa ini. Mereka biasanya dikenal dengan nama ”Manajemen” atau manajer atau pengelola suatu organisasi. Dengan daya bahan, tenaga kerja, modal dan teknologi belumlah cukup. Diperlukan kecakapan dan keterampilan dari mereka yang dapat merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengordinasi serta mengawasi kegiatan-kegiatan organisasi atau lembaga sehingga tercapai tujuan-tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Mereka adalah orang yang menjalankan fungsi manajeman dan mereka disebut pula manajemen atau manajer. Kecakapan dan keterampilan ini mungkin dapat diperoleh dari bakat, akan tetapi dapat juga dipelajari dan orang diberi kesempatan untuk menerapkannya. Apabila tidak ada kesempatan ini bakat hanyalah terpendam. Dengan demikian pengalaman juga memegang peranan penting (Arifin, 2002: 1). Perubahan dibidang sosial, budaya, ekonomi, teknologi, politik dan juga dalam persaingan, dapat mempengaruhi bentuk dan keadaan pasar. Karena pasar selalu berubah, maka perusahaan juga harus selalu meningkatkan pelayanannya. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana perusahaan mengambil inisiatif untuk merubah cara pelayanannya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar perusahaan yang menghendaki perubahan. Demikian halnya di lembaga keuangan mikro, dimana dewasa ini dunia lembaga keuangan mikro semakin berkembang, hal ini sejalan dengan perubahan di bidang hukum dan teknologi yang cukup berpengaruh terhadap lembaga keuangan mikro secara umum. Perusahaan keuangan mikro banyak yang berupaya untuk meningkatkan keterampilan teknologi dalam perencanaan bank, riset dan informasi pasar, program pemasaran bank yang terpadu, hubungan masyarakat dan lain sebagainya. Di pihak nasabah juga terjadi perubahan akan kebutuhan produk/ jasa bank yang diikuti oleh keinginan akan adanya peningkatan kualitas sistem layanan dan kebutuhan akan keanekaragaman layanan lembaga keuangan mikro (Widiyanti, 1991: 4). Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi terpenting dari bank yakni menjembatani kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit) dengan kelompok masyarakat yang kekurangan dana (defisit unit). Peranan ini lebih dikenal dengan fungsi intermediary di mana tidak hanya bank tetapi lembaga keuangan mikro juga berada di tengah- tengah masyarakat dan sebagai perantara transaksi yang sangat penting dalam rangka ikut meningkatkan taraf hidup rakyat. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, pemasaran merupakan pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengetahuan mengenai pemasaran menjadi penting bagi permasalahan, perusahaan seperti pada saat menurunnya dihadapkan pendapatan pada beberapa perusahaan yang disebabkan oleh menurunnya daya beli konsumen terhadap suatu produk sehingga mengakabatkan melambatnya pertumbuhan perusahaan. Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan pemasaran, diperlukan suatu kemampuan untuk berpandangan ke depan dalam mengarahkan dan mengambil tindakan manajemen strategi pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan dengan adanya manajemen strategi. Itu adalah hal yang sulit dicapai oleh perusahaan, oleh sebab itu dalam hal ini dibutuhkan kesadaran dan inisiatif yang tinggi dalam mempelajari serta menguasai hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya kegiatan pemasaran. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, setiap perusahaan berupaya untuk menetapkan manajemen strategi pemasaran dan target market-nya. Manajemen strategi pemasaran tersebut adalah strategi tentang Marketing Mix yang dimulai sejak memproduksi suatu produk sampai produk tersebut diterima oleh pelanggan. Semua aktivitas yang dilakukan di bidang pemasaran ditujukan untuk menentukan produk, pasar, harga, promosi dan distribusi (Muhammad, 2008 :223-225). Berkaitan dengan uraian tersebut di atas maka penulis menentukan obyek penelitian dengan judul “MANAJEMEN STRATEGI PEMASARAN BMT MANDIRI GETASAN”. Karena penulis ingin mengetahui sejauh mana strategi manajemen pemasaran yang diterapkan di BMT Mandiri Getasan. B. Rumusan Masalah Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis akan menuliskan beberapa masalah berkaitan judul yang diangkat penulis, di antaranya penulis merumuskan: 1. Bagaimana unsur-unsur manajemen KJKS BMT Mandiri Getasan. 2. Bagaiman strategi manajemen pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan. C. Tujuan dan Kegunaan Peneliti Dalam pembuatan laporan ini tujuan dan manfaat yang penulis harapkan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tujuan penulisan ini adalah: a. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana unsur-unsur manajemen BMT Mandiri Getasan yang dijalankan oleh BMT Mandiri Getasan. b. Untuk mengetahui dan menganalisis manajemen strategi pemasaran yang dilakukan oleh peneliti di BMT Mandiri Getasan. 2. Kegunaan penulisan ini adalah: a. Bagi penulis Untuk bahan perbandingan antara teori yang telah didapat selama di dalam perkuliahan dengan praktik yang ada di lapangan. b. Bagi BMT Mandiri Getasan Penulisan ini dapat dijadikan masukan lebih teliti dalam strategi manajemen pemasaran. c. Bagi STAIN Salatiga Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang akan menyusun penelitian yang sama di masa mendatang. d. Bagi pembaca Sebagai tambahan informasi, pengetahuan dan referensi untuk dapat diambil manfaatnya oleh para pembaca. D. Peneliti Terdahulu Manajemen Strategi pemasaran adalah menyediakan perencanaan yang komprehensif dari semua komponen utama dari strategi pemasaran dan integrasi sebuah perusahaan serangkaian tindakan terpadu untuk menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Selanjutnya dalam hal ini penulis menemukan hal-hal yang hampir sama terkait dengan judul yang penulis buat antara lain: 1. Peneliti Yulianti 2005 berjudul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan pada BMT Zam-Zam Kembangsari Tengaran” menyimpulkan bahwa strategi pemasaran yang dijalankan yang dijelaskan suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan tidak terkecuali bagi pihak BMT Zam-Zam. Strategi pemasaran ditetapkan berdasarkan segmentasi pasar yang telah dijalankan kemudian pemilihan pasar yang sesuai dengan tujuan dan progam kegiatan yang telah ditetapkan. 2. Miyati (2006) dalam tesisnya yang berjudul “Strategi Marketing Bank Syariah” (Studi Kasus Bank Tabungan Syariah Cabang Yogyakarta) menunjukan bahwa BTN syariah mengalami kemajuan yang pesat dibanding bank-bank lain. Bank Tabungan Negara yang mengeluarkan beberapa produk yang di antaranya pembiyaan. Pembiyaan modal kerja kontruksi dan UKM, prinsip sewa beli, prinsip peranan, dan prinsip pinjaman. 3. Menurut Dwi Lestari 2005, dalam penulisan tugas akhirnya yang berjudul “Strategi Pemasaran Jenis Simpanan di BMT Rama” mengungkapkan tentang bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh BMT Rama serta kendala-kendala yang dihadapi terhadap strategi yang telah ditetapkan 4. Sesuai dengan hasil penelitian tugas akhir Nafiza Shopi tahun 2007 dengan judul “Strategi Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang Ungaran dalam Meningkatkan Volume mengungkapkan segmentasi pasar dilayani, Penjualan Produk” dilanjutkan dengan menetapkan 4 p (produk, price, promotion, dan place) dalam prinsip pemasaran yang belum pernah diungkapkan oleh peneliti lain dengan tema sejenis. 5. Taukhidah, (2007) menyimpulkan bahwa strategi yang dilakukan oleh BMT Rukyat Salatiga dalam mengembangkan usahanya adalah dengan cara: 1) strategi pemasaran, 2) daur hidup produk, 3) proses pemasaran, 4) sistem penghimpunan dana. Dari hasil penelitian yang diungkapkan dari beberapa penulis di atas, terdapat perbedaan dari peneliti yang di ungkapkan oleh penelit Rahmat Yuli Setiawan tahun 2012, yang berjudul (Manajemen Strategi Pemasaran) dengan peneliti lainnya yaitu: dalam penelitian manajemen strategi pemasaran mengungkapkan tentang proses manajemen strategi pemasaran yang digunakan adalah dengan menetapkan program visi, misi, strategi marketing mix, dan manajemen strategi pemasaran segmentasi pasar terlebih dahulu kemudian memilih pasar sasaran yang akan dilayani, dilanjutan dengan menetapkan variabel-variabel dalam bauran pemasaran yang mencakup 4 p (product, price, promotion, dan place) dalam prinsip pemasaran yang belum pernah diungkapkan oleh peniliti lain dengan tema sejenis. E. Metode Penelitian 1.Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fakta saat ini dari suatu populasi yang berkaitan dengan opini, kejadian atau prosedur secara sistematik dan akurat, serta melukiskan keadaan karakteristik suatu populasi atau bidang tertentu, 2. Jenis data Jenis data yang dipergunakan penulis untuk menyusun laporan ini ada 2 (dua) yaitu: a. Data primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitiaan (tanpa perantara) dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan langsung, data primer ini dapat berupa hasil observasi. b. Data Sekunder Data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada (perpustakaan, bukubuku ilmiah dan internet) yang pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun sebagai data pendukung yang akan penulis gunakan untuk menyusun laporan ini. 3. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data agar data yang diperoleh relevan dengan objek yang diteliti sebagai berikut: a. Pengamatan (Observasi) Merupakan suatu teknik pengamatan langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan suatu data. Di sini penulis langsung mengamati praktik yang tejadi pada objek penelitiaan dengan mencari kesesuaian antara keterangan yang penulis miliki dengan praktik/ kegiatan sesungguhnya. b. Wawancara (Interview) Suatu teknik yang mengadakan tanya jawab langsung dengan objek penelitian untuk mendapatkan suatu data. c. Kepustakaan (literatur) Suatu teknik pengumpulan data dengan mancari data dari buku-buku yang berkaitan dengan obyek permasalahan penelitiaan. 4. Metode Analisis Data Untuk menganalisis data yang didapatkan, penulis menggunakan analisa data kualitatif dan deskriptif, di mana dalam menganalisa data menggunakan penelitian data terlebih dahulu, disusun, dikelompokan berdasarkan teori agar diperoleh statemen. F. Penegasan Istilah Karena dalam Laporan Tugas Akhir ini penulis memberi judul “ Manajemen Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan Kab. Semarang”. Maka dalam uraian istilah sebagai berikut : 1. Manajemen adalah suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan, dan pengawasan terhadap perkerjaan-perkerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek (Muhammad, 2005: 178). 2. Strategi Adalah pola fundamental dari tujuan-tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran ide dan interaksi dari sebuah organisasi dan pasar, pesaing dan faktor-faktor lingkungan lainnya (Simamora, 2000: 214). 3. Pemasaran Adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (ciptono, 1997 : 6). 4. Marketing Mix Adalah kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi (Rismiati dan Suratno, 2001 : 190). G. Sistematika Penulisan Penulis menyusun sistematika sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, peneliti terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah, sistematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI Pada Bab ini berisi tentang pengertian manajemen strategi pemasaran diantaranya, Manajemen Strategi pemasaran, Strategi Pemasaran, Manajemen pemasaran, Konsep Pemasaran, Strategi Pemasaran, Jenis-Jenis Strategi Pemasaran, Marketing Mix, dan Unsurunsur Marketing Mix. BAB III: LAPORAN OBJEK Bab ini berisi tentang gambaran umum BMT Mandiri Getasan sejarah berdirinya BMT Mandiri Getasan, dasar pendirian, beberapa produk yang ditawarkan BMT Mandiri Getasan, struktur organisasi, diskripsi kerja masing-masing bagian serta data-data diskriptif yang membahas tentang manajemen strategi pemasaran BMT Mandiri Getasan. BAB IV: ANALISIS Bab ini membahas studi analis terhadap Manajemen Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan dan unsur-unsur manajemen BMT mandiri Getasan. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Penutup, dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran. BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Strategi Pemasaran Manajemen strategi pemasaran dapat dipahami dari pengertian dua istilah, yaitu manajemen dan strategi pemasaran. Secara sederhana, manajemen dapat dipahami sebagai proses perencaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap segala sumber daya guna mencapai suatu tujuan dengan efisien dan efektif. Menurut Guiltinan dan Paul 1990 :157- 160 Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dari pengertian manajemen dan strategi pemasaran di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi pemasaran adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap strategi pemasaran. Dengan demikian, dalam manajemen strategi pemasaran terkandung makna perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan pemasaran yang meliputi bauran pemasaran, biaya pemasaran, dan alokasi pemasaran. Fred R. David (2009) Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan. Hunge dan Wheelen (2001) Manajemen strategi adalah serangkean keputusan dan tidakan manajerian yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategi atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi dan pengendalian. Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekutan dan kelemahan peruahaan. Tujuan manajemen strategi adalah untuk mengeploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda, untuk esok, perencanaan jangka panjang, sebaliknya, berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren dewasa ini untuk esok. Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu: a. Tahap pertama dari proses manajemen strategi adalah formulasi strategi, termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternative strategi dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. b. Tahap kedua dari proses manajemen strategi adalah implementasi strategi, sering disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategi. Implementasi strategi meliputi mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. c. Tahap Ketiga dari proses manajemen strategi evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi yang meliputi meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi strategi merupakan proses manajemen yang peluang dan ancaman eksternal perusahaan, dasar strategi saat ini, mengukur kinerja dan mengambil tindakan korektif (David, 2006: 5-8). B. Manajemen Pemasaran Kotler (2009) Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta menyalurkan gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran- sasaran individu dan organisasi (kotler, 2002: 9). Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Bagian pemasaran mempunyai tanggung jawab untuk membantu manajemen puncak dalam menyeleksi satu atau lebih kelompok pembeli yang akan dilayani organisasi dan mengkombinasikan kemampuan organisasi untuk mempengaruhi konsumen ke dalam suatu rangkaian kegiatan yang terkoordinir. Menurut Basu Swasta dan Irawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern, mengemukakan definisi Manajemen Pemasaran sebagai berikut : Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi (Swasta dan Irawan, 1999 : 8). Selanjutnya definisi pemasaran menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, Analisis, perencanaan dan Pengendalian dengan alih bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli, yaitu : “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial baik individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1999 : 8). William J. Stanton dalam bukunya Prinsip-prinsip Pemasaran dengan alih bahasa Sadu Sundaru, menyebutkan definisi pemasaran sebagai berikut : Dari definisi-definisi di atas dapat diambil beberapa hal penting peran pemasaran, yaitu : 1. Proses manajemen pemasaran terdiri dari penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan. dan pengelolaan kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi (produk, harga, promosi dan distribusi). 2. Konsep produk sangat luas terdiri dari barang fisik, jasa, ide-ide. 3. Proses pemasaaran terdiri dari kegiatan pertukaran antara pihak-pihak (pembeli dan penjual) yang berusaha untuk memuaskan tujuan keduanya. 4. Konsep pemasaran menggambarkan proses penyebaran tanggung jawab seluruh perusahaan, dan bukan hanya fungsi organisasi yang terspesialisasi (Stanton, 1997 : 59). Pemasaran mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya merupakan aktivitas penjualan saja. Pemasaran telah didefinisikan dalam berbagai cara yang berbeda dan oleh penulis yang berbeda. Jadi yang paling penting dalam kegiatan pemasaran yaitu harus berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan. Hal tersebut didasarkan pada konsep inti pemasaran menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian) dengan alih bahasa Hendra Teguh dan Roni A. Rusli, antara lain : a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan b. Produk c. Nilai, biaya dan kepuasan d. Pertukaran, transaksi dan hubungan e. Pasar f. Pemasaran dan pemasar (Kotler, 1999: 5) Konsep ini digambar dalam Gambar 2.1 sebagai berikut: Kebutuhan keinginan dan permintaan produk Nilai biaya dan kepusa n Pertukaran, transaksi dan hubungan pasar Pemasaran dan pemasar Berdasarkan Gambar 2.1 di atas dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, namun sudah ada terukir dalam hayati serta kondisi manusia. Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan suatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli. b. Produk Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat diberikan. Sebagai contoh kita tidak dapat membeli mobil untuk dilihat saja, melainkan untuk jasa trasportasinya. c. Nilai, biaya dan kepuasan Konsep dasarnya adalah nilai konsumen, konsumen akan membentuk suatu prakiran kemampuan setiap produk yang dapat memenuhi kelompok kebutuhannya. Ia akan menentukan peringkat produk, dari yang paling memenuhi sampai yang tidak memenuhi kebutuhannya. Nilai adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi ia akan mempertimbangkan nilai dan harga suatu produk sebelum menentukan pilihan. Ia akan memilih produk memberikan nilai tertinggi untuk harganya. d. Pertukaran, transaksi dan hubungan Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran merupakan salah satu dari empat cara orang mendapatkan suatu produk. Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan cara menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran ini adalah konsep dasar permintaan. Supaya terjadi pertukaran, ada lima syarat yang harus dipenuhi : 1) Ada sekurang-kurangnya dua pihak. 2) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya. 3) Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan menyerahkan barang. 4) Masing-masing pihak bebas menerima atau menerima penawaran yang ada. 5) Masing-masing pihak memang menginginkan dan bersedia berurusan dengan pihak lainnya. Kalau lima syarat tersebut dipenuhi, ada kemungkinan terjadi pertukaran. Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakan kedua belah pihak dapat menyetujui syarat pertukaran yang saling menguntungkan (atau minimal tidak merugikan). Jadi pertukaran sering disebut “proses penciptaan nilai”, karena masing-masing pihak biasanya lebih beruntung dari pada sebelum pertukaran. Untuk menghasikan suatu pertukaran, pemasar menganalisis apa yang masing-masing pihak harapkan untuk diperoleh dan diberikan. Pemasar yang baik akan mencoba membangun suatu hubungan jangka panjang, saling percaya “sama-sama menang” dengan para konsumen, distributor, penyalur dan pemasoknya yang ia hargai. Hal ini dicapai dengan harga yang wajar kepada mitranya secara berkesinambungan. e. Pasar Pasar terdiri dari semua konsumen potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Jadi besarnya pasar tergantung dari jumlah orang memiliki kebutuhannya, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya itu untuk ditukar, supaya dapat memenuhi kebutuhan mereka. Semua istilah pasar menunjukan tempat dimana penjual dan pembeli berkumpul untuk menukar barang-barang mereka. Ahli ekonomi menggunakan istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual yang melakukan transaksi pada suatu produk atau kelas produk. f. Pemasaran dan pemasar Konsep pasar membawa kita kembali pada konsep pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungannya dengan pasar. Pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran dari pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli. Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai, untuk itu keefektifan mereka dipengaruhi oleh masing-masing pemasok mereka dan juga faktor utama lingkungan (demografi, ekonomi, fiskal, teknologi, politik, hukum, sosial dan budaya). C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Strategi perusahaan berfokus pada misi perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi-alokasi sumber daya. Kemudian strategi bisnis berfokus pada cara berkompetisi dalam suatu industri atau sub kelompok strategis dan bagaimana mencapai keunggulan bersaing. Pada tingkat fungsional, rencana dan kebijakan yang hendak dijalankan (dengan marketing, manufaktur, personalia dan sebagainya) dirancang untuk mengimplementasikan strategi korporasi dan bisnis agar perusahaan dapat bersaing. Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi dan distribusi dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan “marketing mix” atau bauran pemasaran. Marketing mix juga sering disebut 4P (Product, Price, Promotion, and Placement) dalam pemasaran yang merupakan alat yang dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi konsumen. Menurut Catur E. Rismiati dan Ig. Bondan Suratno mengemukakan bahwa : Marketing mix adalah kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi (Rismiati dan Suratno, 2001 : 190). Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Ancella Anitawati Hermawan dalam bukunya Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, implementasi dan Pengendalian (1998), mengemukakan : Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran”. Selanjutnya pengertian bauran pemasaran menurut William J. Stanton yang diterjemahkan oleh Yohanes Lamarto dalam bukunya Prinsip Pemasaran (1996), adalah sebagai berikut : Bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat dasar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi (Stanton, 1996: 45) Bauran pemasaran yang khas mencakup produk tertentu, ditawarkan dengan suatu harga, dengan promosi tertentu untuk memberitahu konsumen potensial tentang produk itu, dan cara mencapai tempat konsumen Ada 4 komponen yang tercakup dalam kegiatan bauran pemasaran yang terkenal dengan sebutan 4P yang dikemukakan oleh Buchari Alma dalam bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2000), antara lain sebagai berikut : 1. Product 2. Price 3. Place (distribution) 4. Promotion 1. Product Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk dapat berupa barang dan jasa, jika tidak ada produk maka tidak ada perpindahan hak milik dan tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing lainnya dipakai untuk menunjang gerakan produk. 2. Price Masalah kebijaksanaan harga adalah turut menentukan keberhasilan pemasaran produk. Kebijakan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan distribusi, seperti oleh produsen, grosir dan retailer (pedagang eceran). 3. Place (Distribusi) Sebelum produsen memasarkan produknya maka sudah ada perencanaan tentang pola distribusi yang akan dilakukan dan sebagian besar produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk membawa produk mereka kepasar. Perantara pemasaran membentuk suatu saluran pemasaran (disebut juga saluran perdagangan atau saluran distribusi). 4. Promotion Yang termasuk didalam kombinasi promosi ini adalah kegiatankegiatan periklanan, personal selling, promosi penjualan yang ke semuanya oleh perusahaan dipergunakan untuk meningkatkan penjualan (Alma, 2000: 162). D. Strategi Pemasaran. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan, apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar. Gregorius Chandra (2002) bahwa strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu (Chandra, 2002 : 93). Usmara (2003) bahwa strategi pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap perusahaan, sesuatu yang penting umumnya tidak mudah dirumuskan dan dilaksanakan (Usmara, 2003 : 22). Strategi pemasaran pada dasarnya rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan perkataan lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapai lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Disamping itu strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan keadaan/ kondisi pada saat ini (Alma, 2004 : 199). 1. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran Suatu aspek yang paling penting dalam melaksanakan segmentasi pasar adalah aspek operasional. Hal ini berarti bahwa kita harus menghindarkan diri dari dimensi yang tidak dapat dilaksanakan. Dasar segmentasi yang dipakai haruslah dapat dilaksanakan. Dasar pelaksanaan segmentasi umumnya dipergunakan segmentasi atas dasar demografis (kependudukan) seperti umur, jenis kelamin, penghasilan daerah, penghasilan keluarga dan sebagainya. Informasi kependudukan semacam itu sangat mudah memperolehnya dan sangat berguna dalam hal promosi dan distribusi. Setelah diketahui bahwa pasar yang dihadapi dapat dibagibagi ke dalam strategi yang mungkin dilakukan terhadap keadaan tersebut. Menurut Sofyan Assaury bahwa strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan yaitu : a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing). b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing). c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing). Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut : a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing). Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan perhatiannya pada seluruh konsumen dan kebutuhannya, serta merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para konsumen tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai suatu keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya. Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis. Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya. Akbatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan. b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing). Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Dengan perkataan lain, perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan yang tertinggi dalam masing-masing segmen pasar tersebut. Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan perusahaan akan ebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi. c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing). Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan. Dalam hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja. Jadi perusahaan memusatkan segala kegiatan akan memberikan keuntungan yang terbesar. Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu perusahaan memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk perusahaan tersebut. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya saing perusahaan lain yang dapat melebihi kemampuan perusahan ini dalam melayani pasar secara baik dan efektif. Sehubungan dengan kondisi pasar yang bersifat heterogen dan dapat disegmentasikan menjadi homogen, pengusaha dapat memilih salah satu dari 3 strategi pemasaran yang pada dasarnya berpangkal dari 2 tipe pengusaha yaitu : 1) Pengusaha yang mensegmentasikan pasar Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar disebut segmenter. Pengusaha dapat mengelompokkan konsumen yang berbeda-beda itu dan kemudian melayani pasar atau menerapkan strategi pemasaran (marketing mix) yang berbeda pula sesuai dengan perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing segmen. Dalam strategi ini berarti pengusaha menyajikan produk yang berbeda, dengan harga yang berbeda, serta promosi maupun distribusi yang berbeda pula terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara inilah yang biasa disebut sebagai “pemasaran serba ada” atau “diffrentiated marketing”. Dalam hal ini pengusaha memberikan perlakuan, penyajian, penyampaian dan pelayanan (marketing mix) yang berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara ini lebih menjamin adanya kemungkinan bahwa perusahaan dapat memperoleh posisi persaingan yang lebih baik (competitive advantage). Hal ini disebabkan karena perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. 2) Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar Pengusaha ini berarti menggabungkan semua segmen yang ada dalam pasar yang dihadapinya itu, oleh karena itu biasanya disebut sebagai pengusaha yang combiner. Pengusaha yang tidak mengelompokkan dan tidak mencari sasaran pada sekelompok segmen tertentu tetapi dia bergerak dalam pasar umum (masyarakat) yang sangat heterogen maka hal ini berarti dia memperlakukan konsumen yang berbeda-beda itu dengan cara atau strategi penyampaian, penyajian dan pelayanan atau marketing mix yang sama. Jadi dalam hal ini perusahaan berpandangan bahwa semua orang (konsumen) adalah sama, jadi perlakuan terhadapnya juga sama. Tindakan semacam ini disebut “undifferentiated marketing” atau “pemasaran serba (Assaury, 2008 : 163). BAB III LAPORAN OBYEK sama A. Gambaran umum 1. Sejarah Berdirinya KJKS BMT Mandiri Getasan Berasal dari adanya tuntutan yang cukup kuat dari masyarakat yang menginginkan perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang pada tahun 1990-an di kuasai dari beberapa gelintir golongan tertentu utamanya dari ekonomi konglomerasi kepada ekonomi yang berbasis masyarakat banyak (ekonomi kerakyatan). Di samping itu juga adanya pernyataan : a. Terjadinya penyedotan dana dari daerah ke pusat oleh lembaga keuangan (perbankan) yang telah ada. b. Meskipun lembaga keuangan telah menjamur di mana-mana, namun realisasinya masyarakat lapisan bawah tetap sulit mengakses walau mereka rajin menabung. c. Di sisi lain masih banyak umat Islam yang enggan berhubungan dengan bank adalah sama dengan riba yang di haramkan oleh islam. d. Disamping itu masih banyak masyarakat kecil yang belum mengenal dan terbiasa dengan kegiatan perbankan. Tuntutan tersebut kemudian dijawab oleh cendekiawan kita yang ketika itu memimpin lembaga-lembaga umat, dengan konsep inkubasi, pengembangan dan penguatan usaha mikro, kecil dan menengah yang berbasis dalam lapisan bawah dengan mendirikan YINBUK (Yayasan Inkubasi Bisnis Usaha Kecil), di mana sebagai pelaksanaannya membentuk badan pekerja PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil). Konsep yang digunkan proses inkubasi, pengembangan dan penguatan usaha mikro, kecil dan menengah adalah konsep yang berdasarkan keyakinanan akan nilai-nilai religious yang telah berabadabad ada dalam masyarakat Indonesia, yaitu prinsip-prinsip yang menekankan pada nilai keadilan, pemerataan dan kemakmuran bersama dan mengusahakannya dengan cara-cara yang halah dan sah secara umum. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, sebagai langkah awal dengan Balai Usaha Mandiri Terpadu, disingkat BMT dengan menggunakan prinsip syariah dan memilih tempat beroperasinya dengan masyarakat lapisan bawah. BMT Mandiri Getasan didirikan pada tanggal 22 April 2002, yang merupakan salah satu usaha dari koperasi karyawan “Mandiri” (Kopkar Mandiri) yang berkantor pusat di Ungaran. Tujuan dari koperasi karyawan “Mandiri” dalam usaha mendirikan BMT ini adalah meningkatkan kesejahteraan pengelola BMT di Kabupaten Semarang. Sedangkan tujuan dari BMT sendiri adalah meringankan beban masyarakat dengan pinjaman dalam sistem bagi hasil. 2. Dasar Pendirian BMT Mandiri Getasan Bentuk badan hukum BMT hingga saat ini merupakan sintesa dari sekian alternatif badan hukum yang diakui di Indonesia hanya tiga, Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Koperasi. Dengan demikian pilihan legalitas yang logis bagi BMT adalah koperasi yaitu Koperasi Serba Usaha (KSU). KSU dipilih sebagai badan hukum karena dianggap mendekati jiwa BMT yang erat kaitannya dengan ekonomi rakyat yang didominasi oleh umat Islam. Alasan karena KSU : a. Dapat memberikan dasar legalitas simpan pinjam sebagai salah satu kegiatan usaha b. Mudah cara dan persyaratan c. Batasan modal minimal yang disyaratkan mudah dijangkau oleh pendirinya d. Bersifat terbuka Badan hukum dari BMT Mandiri adalah badan hukum koperasi yaitu No.251/BH/KPK II .I/180.4/IV/2002. Yang disyahkan pada tanggal 15 April 2002 . 3. Struktur Organisasi KJKS BMT Mandiri Getasan. RAT PENGURUS PENGAWAS Ketua : Andi Setiawan S, AMd 1. Bambang Feriyanto, SE Sekertaris : Ahmad M. 2. Muhari, SAg Bendahara : Ir. Muh Fauzan 3. Drs. Nur Budiarto General Manajer Diah Munfaati, S.E Manajer Bisnis MNZ Arifin, SAg Kepala Cabang Getasan Arif Nugroho, SH TEllER MARKETING Kepala Cabang Jambu Abdul Chalim, AMd PEMBIAYAAN TELLER Bagan 3. 1 MARKETING PEMBIAYAAN 4. Deskripsi kerja a. Rapat Anggota (RA) Pertanggungjawaban pengurus atas kegiatan-kegiatan unit-unit usaha yang dikembangkan BMT. b. Pengurus Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Jumlah pengurus minimal tiga orang. Terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Anggota pengurus dipilih selama masa jabatan 3 tahun dan pada masa jabatan telah habis dipilih kembali. Tugas atau pekerjaan pengurus adalah mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan pelaksanaan pengelolaan BMT yang dijalankan oleh pengelola agar tetap mengikuti kebijaksanaan dan keputusan yang telah disetujui oleh rapat anggota. c. Pengawas BMT harus punya pengawas yang terdiri dari pengawas bidang ekonomi dan pengawas bidang syariah. Pengawas bidang ekonomi diadakan sekurang-kurangnya 3 bulan sekali mengenai hal kas, surat berharga, alat perlengkapan, dan mengenai kebenaran pembukuan serta kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggaraan organisasi. pengawasan bidang syariah mengawasi jalannya operasional BMT agar sesuai dengan ketentuan syariah. d. Manajer Memimpin jalannya BMT sesuai dengan jalannya tujuan dan kebijaksanaan umum yang telah digariskan dewan pengurus dan telah disetujui oleh rapat anggota guna mencapai tujuan BMT. e. Kabag Operasional 1) Bertanggung jawab terhadap berjalannya struktur kepegawaian dan mekanismenya. 2) Bertanggung jawab terhadap penyajian informasi keuangan dan analisisnya. 3) Membantu bagian pembiayaan dalam analisis pencairan kredit. 4) Mengatur dan mengawasi kehadiran dan prestasi pengelola. 5) Memberikan atau menunda persetujuan atas pemeriksaan tugas bagian pembukuan. 6) Membuat surat rekomendasi pencairan uang untuk pembayaran gaji akhir setiap bulan. 7) Memberi pertimbangan atas segala aktivitas yang berhubungan dengan pengeluaran uang. 8) Menyusun RAB tahunan dan evaluasinya. f. Bagian Adminitrasi 1) Memeriksa kelengkapan bukti transaksi, ketelitian dan ketetapan perhitungan. 2) Memeriksa ketetapan posting dan keseimbangannya. 3) Menyusun daftar aktiva tetap dan aktiva lainnya secara berkala dan menyeluruh. 4) Menyediakan rekening internal dan pelaporannya 5) Melakukan pembukuan pada akhir tutup buku pada setiap harinya, mulai dari pengecekan jurnal yang dikerjakan oleh kasir meneliti kecocokan tugas teller (transaksi harian) penyususnan buku besar hingga neraca rugi laba. 6) Bertanggung jawab terhadap segala kekeliruan, selisih maupun ketidakakuratan data akibat kesalahaan posting maupun penjumlahan. g. Bagian teller 1) Member penjelasan kepada para nasabah atas produk-produk BMT. 2) Menerima permohonan pembiayaan. 3) Menerima bukti setoran tabungan dan angsuran. 4) Mencocokkan kartu validitas dengan slip pengambilan tabungan. 5) Melakukan pengetikan atau penulisan terhadap buku tabungan dan buku angsuran nasabah. 6) Melakukan back up manual dan komputerisasi setiap hari terhadap angsuran maupun tabungan yang masuk melalui saldo harian nasabah. 7) Melakuakan verifikasi berupa kode personal (PC) paraf dan stempel validasi pada setiap transaksi. 8) Penyusunan transaksi teller. 9) Membuat dan menghitung bagi hasil tabungan pada akhir bulan. 10) Melakukan input bagi hasil kepada rekening nasabah hingga selesai. f. Bagian Pemasaran 1) Melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tenaga lapangan. 2) Menyusun rancangan langkah-langkah sosialisasi dan implementasinya. 3) Membantu tenaga lapangan dalam sosialisasi produk BMT, penarikan tabungan dan penagihan angsuran. 4) Melakukan survai dan analisa kelayakan usaha calon pengguna pembiyaan. 5) Menyusun laporan perkembangan pemasaran yang terdiri dari : a) Laporan perkembangan penarikan tabungan berdasarkan area (pasar dan non pasar). b) Daftar kunjungan ke nasabah non pasar. g. Bagian Funding 1) Melakukan sosialisasi produk-produk BMT. 2) Melakukan penarikan tabungan dan tagihan angsuran untuk nasabah pasar dan non pasar, baik dalam jam kerja maupun di luar jam kerja. 3) Mencari dan menemukan penabung baru. 4) Membantu penabung dan peminjam dalam melakukan penabungan maupn angsuran. 5) Membantu penabung pasar dalam mengambil tabungan dengan prosedur yang telah ditentukan. 6) Membantu survai kelayakan pembiyaan kepada calon peminjam dalam pasar. 7) Menyusun laporan perkembangan pemasaran terdiri dari: a) Laporan perkembangan penarikan tabungan berdasarkan area (pasar dan non pasar). b) Daftar kunjungan ke nasabah non pasar. j. Bagian Lending 1) Melakukan survai dan analisa kelayakan usaha calon pengguna pembiyaan. 2) Membuat keputusan realisasi kredit berdasarkan penilaian bersama dengan komite pembiayaan. 3) Manyimpan segenap agunan yang ada dan menyusun prosedur penggunaan agunan calon pengguna jasa (debitor). 4) Menyusun plafon pembiayaan minimal dan perkiraan nilai pasar agunan colon pengguna jasa (debitor). 5) Menyusun laporan perkembangan pembiayaan yang terdiri dari : a) Laporan pengajuan pembiyaan. b) Laporan realisasi dan out sanding pembiyaan. c) Laporan pembiyaan bermasalah dan perkembanganya. d) Proyeksi pendapatan. e) Rangkap total pembiayaan. f) Rekap jenis pembiayaan. 5. Permodalan BMT Mandiri Getasan Modal BMT berasal dari simpanan (simpok), simpanan wajib (Simwa), modal pernyataan /simpanan pokok khusus (simpoksus), dana cadangan, hibah dari pihak lain, dan dana pinjaman. Dengan kata lain modal awal BMT mandiri Getasan berasal dari anggota sendiri. 6. Produk- produk BMT Mandiri Getasan a. SI RELA (Simpanan Sukarela Lancar) Adalah merupakan simpanan suka rela yang dalam penarikannya dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Bagi hasil keuntungan dihitung atas dasar saldo rata-rata harian dan diberikan setiap bulan langsung menambah saldo Si RELA dengan kadar keuntungan 35 : 65 ketentuan berikut: 1) Simpanan yang dapat ditambah dan diambil setiap saat. 2) Pembukaan rekening atas nama perorangan atau lembaga dengan setoran awal Rp 10.000,00. 3) Bagi hasil keuntungan dihitung atas saldo rata-rata harian dan berikan setiap bulan dan langsung menambah saldo rekening Si RELA. 4) Tidak terbebani adminitrasi bulanan. 5) Saldo minimal yang harus disisikan sebesar Rp 10.000,00. b. SI QURBAN (Simpanan Suka Rela Qurban) Adalah simpanan sukarela yang dikhususkan untuk persiapan niat suci berqurban. ketentuan: Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang akan mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya Idhul Adha. Syarat dan ketentuan seperti pada SI RELA kecuali dalam pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Dhulhijah. c. SI RAYA (Simpanan Hari Raya) Simpanan ini dapat diambil pada menjelang bulan Ramadhan atau hari raya, yang memang dikhususkan simpanan hari raya. Ketentuan: Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang akan mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya Idul Fitri. Syarat dan ketentuan seperti pada SIRELA kecuali dalam pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Ramadhan. d. SI SAFAR (Simpanan Safar) Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang akan mempersiapkan kebutuhan pada bulan Safar. Syarat dan ketentuan seperti pada SI RELA kecuali dalam pengambilan hanya bisa diambil pada saat bulan Safar. e. SI HARUM (Simpanan Haji & Umroh) Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi anggota yang akan mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji & umroh di Tanah Suci. f. SIMPEL (Simpanan Pelajar) Tabungan istimewa ini dikhususkan bagi para pelajar untuk menggairahkan gemar menabung di kalangan pelajar. Ketentuan: Syarat dan ketentuan seperti pada SI RELA kecuali dalam pengambilan hanya bisa diambil pada saat tahun ajaran baru. g. BAITUL MAAL (Zakat, Infak & Shodaqoh) KJKS BMT MANDIRI siap menerima dan menyalurkan dana Zakat, Infaq, dan Shodaqoh. Selanjutnya dana tersebut akan disalurkan bagi yang berhak dalam bentuk kredit, sumbangan masjid, bea siswa, dan bantuan sosial lainnya. h. Simpanan Berjangka (SISUKA) 1) Simpanan yang hanya bisa diambil dan ditambahkan dalam jangka waktu tertentu. 2) Setoran minimal Rp 1.000.000,00. 3) Bagi hasil keuntungan dihitung atas saldo rata-rata dan diberikan setiap bulan dan langsung ditransfer ke rekening SI RELA. Nisbah Bagi Hasil antara penyimpan BMT a. Jangka waktu 3 bulan 40 : 60 b. Jangka waktu 6 bulan 45 : 55 c. Jangka waktu 12 bulan 50 : 50 7. Produk Pembiayaan KJKS BMT Mandiri Getasan a. Pembiayaan Mudhorobah (MDA) Pembiyaan yang dilakukan untuk menambah modal usaha yang diperuntukkan nasabah dan atas keuntungan yang diperoleh nasabah disepakati pembagiannya antara nasabah dengan BMT Mandiri. Modal yang dimanfaatkan nasabah ini dikembalikan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. b. Pembiayaan Musyarakah (MBA) Pembiayaan yang dilakukan untuk membiayai sebagai modal yang diperuntukkan nasabah. Dan atas keuntungan yang diperoleh nasabah disepakati untuk melakukan usahanya dikembalikan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan. c. Pembiyaan Murobahah (BMA) Pembiyaan yang diberikan untuk pembelian suatu barang yang diperunt ukkan nasabah. Dan nasabah akan membayar secara tepat pada waktu yang telah disepakati, dengan kesepakatan pembagian margin/ keuntungan. d. Bai Bisama Ajil (BBA) Menyediakan barang-barang kebutuhan anggota dengan pembayaran angsuran senilai harga perolehan barang ditambah dengan keuntungan (mark up) yang telah disepakati bersama. Rumus Bagi Hasil Simpanan Setiap Bulannya Saldo Harian Rata-Rata (SHR)= Saldo Akhir x Masa Endapan Tabungan Bagi Hasil Anggota= SHR Anggota x Keuntungan Lembaga ∑SHR Anggota B. Data Deskriptif BMT Mandiri berdiri pada tahun 2002 hingga sampai sekarang ini pada tahun 2012 masih menunjukan konsistensinya sebagai lembaga keuangan mikro. Semakin berkembang dari tahun ke tahun sampai sudah membuka cabang sendiri, itu artinya BMT Mandiri telah mengelola lembaga dengan baik terutama dalam menerapkan sebuah manajemen yang teratur dan disiplin. Salah satu kunci keberhasilan pengembangan usaha mikro, termasuk BMT adalah pada aspek "Community based business". Artinya bisnis yang dibangun dengan pendekatan komunitas. Usaha-usaha di atas merupakan kegiatan-kegiatan BMT yang berkaitan langsung dengan masalah keuangan. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, BMT juga bisa mengembangkan usaha di bidang sektor riil, seperti kios telepon, kios benda pos, memperkenalkan teknologi maju untuk peningkatan produktivitas hasil para nasabah, mendorong tumbuhnya industri rumah tangga atau pengolahan hasil, mempersiapkan jaringan perdagangan atau pemasaran masukan dan hasil produksi, serta usaha lainnya yang layak, menguntungkan dalam jangka panjang dan tidak mengganggu program jangka pendek. Usaha-usaha BMT, baik dalam pengerahan dana masyarakat maupun dalam penyaluran dana masyarakat, baik dalam sektor keuangan maupun dalam sektor riil, terangkum dalam prinsip manajemen BMT. Umumnya BMT didirikan dengan modal dari para pendiri, misalnya komunitas masjid, pengusaha, pensiunan atau komunitas lainnya. Untuk mendukung aspek marketing BMT harus mempunyai figure tokoh masyarakat yang cukup "kredibel" dan mempunyai jaringan cukup luas. Dari sinilah dimulai kegiatan marketing dari aspek pendanaan. Selanjutnya BMT harus menyalurkan dana tersebut dengan amanah dan professional. BMT harus dapat menerbitkan laporan usaha yang dapat diakses oleh para penyimpan dana. Dan yang lebih penting lagi adalah menjaga moralitas pegawai bahkan nasabahnya. Oleh karena itu, pembinaan pegawai dan komunitas nasabah menjadi sebuah keharusan strategi. pemasaran BMT antara lain : 1. Promosi 2. Periklanan 3. Promosi penjualan 4. Publisitas 5. Penjualan pribadi BAB IV ANALISIS Manajemen A. Unsur-unsur Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan Manajemen sebagai suatu sistem di dalamnya terdapa unsur-unsur yang saling terkait antara satu dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran. Unsur satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. islam memberikan dorongan pada umatnya untuk melihat sesuatu secara utuh. erkait dengan manajemen yang dilakukan BMT MANDIRI GETASAN manajemen sebagai suatu sistem, maka di dalamnya terdapat unsur-unsur yaitu, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. 1. Perencanaan BMT Mandiri Getasan melakukan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga konsistensi kearah pencapaian tujuan manajemen. BMT mandiri Getasan melakukan pencapain dengan proses-proses sebagai berikut: a. Forcesting Fungsi adanya forcasting bagi BMT Mandiri Getasan untuk memperoleh sesuatu di masa yang akan datang dengan dasar penafsiran dan menggunakan perhitungan yang rasional atas faktor yang ada. Bagi BMT Mandiri Getasan melakukan forcasting biasanya dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan baik lingkunagan sekitar maupun, lingkungan internal dan eksternal dalam rangka perumusan kebijakan dasar. b. Objektif Tujuan BMT Mandiri Getasan untuk mencapai tujuan organisasi di rumuskan dengan jelas berdasarkan realistis dan dapat di ketahui oleh semua orang yang terlibat dalam organisasi BMT Mandiri Getasan, agar dapat berpartisipasi dengan penuh kesadaran adapun tujuanya adalah : 1) Meningkatkan kesejahteraan bagi para anggota nasabah. 2) Mengembangkan pringsip-pringsip yang berdasarkan syariah. 3) Melakukan penyususnan secara proposional. c. Policies Rencana kegiatan BMT Mandiri Getasan adapun tahab kegiatan ini bagi BMT mandiri getasan : 1) Anggota nasabah BMT Mandiri Getasan melayani para anggotanya seperti usaha kecil, menengan, atas maupun anggota masyarakat umum maupun pasar-pasar. 2) Daerah atau wilayah pelayanan Daerah-daerah yang biasanya menjadi sasaran BMT biasanya masyarakat umum, instansi ataupun pasar-pasar. Membuka kantor cabang Seperti kantor cabang yang berada di Jambu Ambarawa. 3) Jenis layanan yang dilkakukan BMT Mandiri Getasan Jenis- jenis layanan yang diberikan BMT Mandiri Getasan meliputi funding, SIRELA, SISAFAR, SISUQUR, dan lending Al murobahah, Al Musyarokah, Bai Bitsaman Ajil dan lain-lain. 4) Sistem penyampaian produk BMT Mandiri Getasan a) Jemput bola b) Bersosialisasi ke masyarakat ataupun pasar dan c) Instansi pemerintah d) Pengorganisasian 2. Pengorganisasian a. Struktur organisasi BMT Mandiri Getasan. RAT PENGAWAS (DPS) PENGURUS General Manajer CSO & PR Anggota Teller Market Marketing Akunting Funding Lending Anggota Anggota anggota Bagan 4.1 b. Pengorganisasian adalah proses pedesainan organisasi dengan penentuan struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang, tegnologi dan tugas organisasi. Pengorganisasian dalam koperasi BMT (KJKS) merupakan pengelompokan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainya yang dimiliki oleh koperasi BMT (KJKS) agar pelaksanaan suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis. Oleh karena itu unit-unit kerja dan hubungan-hubungan internal koperasi BMT (KJKS) perlu dibentuk sehingga akan melahirkan suatu struktur organisasi. Ini mengandung pengertian adanya susunan dan hubungan antara bagianbagian komponen dan posisi dalam suatu koperasi BMT (KJKS) serta bagaimana mengkoordinasi aktivitas anggota koperasi BMT (Sumiyanto, 2008: 65). c. Diskripsi kerja 1) Badan Pengurus Badan pengurus merupakan wakil dari anggota (pendirian) yang berwenang untuk memastikan jalan tidaknya BMT pengawasan pelaksanaan kegiatan BMT sehingga sesuai dengan tujuan. Badan pengurus ini yang melakukan pertanggung jawaban terhadap manejer umum (pengelola) dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota Pendiri. 2) Badan penasehat Anggota dari badan penasehat ini adalah ulama, ilmuan, dan bisa juga birokrat. Mana, keterlibatan ulama dan ilmuan dapat memberikan nuansa ruhiah sekaligus ilmiah dalam pengembangan BMT di masa depan dengan berbagai bentuk kreasi dan inovasi yang bernuansa islami. 3) Manajer umum Kualifikasi dan jabatan ini adalah bahwa yang bersangkutan memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki visi sosial dan bisnis, bersifat proaktif, menguasai ilmu manajemen, jujur, adil, amanah mempunyai pergaulan yang luas dan mampu menjalin hubungan serta bertanggung jawab. Sedangkan tugas dan wewenangnya merumuskan dan menetapkan program BMT, serta membuat kebijakan khusus yang bersumber dari kebijakan umum pengurus, dan dalam operasionalia, memimpin dan mengarahkan kegiatan yang dilakukan oleh sifatnya. Di samping itu, manajer umum harus melakukan jalinan dan jarinagan kerja pada pihak eksternal baik pemerintah maupun swasta. Manajer umum tentunya secara hirarki bertanggung jawab kepada badan pengurus (Yunus, 2009 123-124). 4) manajer bidang baitul tamwil Kualifikasi yang harus dimiliki oleh manajer bidang baitul maal adalah bahwa ia harus memiliki visi bisnis, kemampuan analisis yang tajam, menguasai ilmu manajemen, memiliki jiwa wirausaha, memiliki sikap kehati-hatian dan pengetahuan psikologis serta kreatif, proaktif dan dinamis yang ditunjang oleh sifat jujur, adil dan amanah (yunus, 2009: 124-126). 5) manajer bidang pengembangan usaha riil Kualifikasi yang harus dimiliki oleh manajer bidang pengembangan usaha riil ini adalah bahwa ia harus memiliki jiwa entrepreneurship, memiliki visi dan analisis bisnis yang tajam, mampu menangkap peluang, produktif, kreatif, dan dinamis serta memiliki, kejujuran, adil, dan amanah. Ada berbagai macam strategi yang dapat dikembangkan dari perencanaan strategi dan dapat diterapkan untuk KJKS BMT Mandiri getasan salah satunya. Namun pemanfaatanya harus mengacu pada kondisi KJKS BMT Mandiri Getasan, baik keunggulan maupun kelemahan artinya bisa satu strategi yang akan dipilih itu baik buat sebuah KJKS BMT Mandiri Getasan. 3. Pengawasan Kelancaran BMT adalah kepentingan utama bagi manajer puncak. Melalui pengawasan para manajer dapat memastikan tercapai atau tidaknya harapan bagi para karyawan maupun anggota, pengawasan juga dapat membantu mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan demikian pengawasan meliputi segala aktivitas yang dilakukan oleh BMT Mandiri Getasan dari penelitian, pengamatan, dan pengukuran terhadap jalanya operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta, melakukan tindakan koreksi penyimpangan, dan perbandingan hasil (output) yang dicapai dengan masukan (input) yang digunakan. a. Proses pengawasan 1) Menentukan standar sebagai ukuran pengawasan 2) Pengukuran dan pengamatan terhadap jalanya operasi berdasarkan rencana yang telah ditetapkan 3) Penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta 4) Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan 5) Perbandingan hasil akhir (output) dengan masukan (input) yang digunakan. b. Sistem informasi manajemen Laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pengawasan itu harus di susun dalam suatu format yang sistematis, agar dapat dengan segera dan mudah di gunakan sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. c. Program Audit Internal. Program audit internal ini harus terus berlanjut, artinya harus dilakukan secara terus menurus. Pada dasarnya audit internal malakukan dua pola pemeriksaan yaitu pemeriksaan pasis melalui pemantauan laporan- laporan yang ada dan pemeriksaan aktif melalui penyelenggaraan kegiatan audit di tempat bagian-bagian tertentu bank tertentu. Tanggung jawab internal audit adalah besar, untuk memberikan para nasabah, tentang kebijakan proteksi kepentingan mereka. Program audit internal yang ketat marupakan salah satu alat utama yang memberikan keyakinan ini (Muhammad, 2005 : 213-216). B. Manajemen Strategi Pemasaran KJKS BMT Mandiri Getasan 1. Menetapkan Arah dan Visi, Misi Organisasi Setiap lembaga organisasi pasti mempunyai visi, misi dan tujuan. Visi, misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi, misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombangambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas. Adapun Visi, Misi BMT Mandiri Getasan: a. Visi BMT Mandiri Getasan: Menjadi lembaga keuangan islam yang mempunyai peran yang strategis, dalam mengembangkan ekonomi umat. b. Misi BMT Mandiri Getasan: Menjadi BMT yang sehat, berkembang dan professional dengan mutu pelayanan yang baik, resiko usaha minimal dan pengembalian yang maksima hasil interview dengan manajer BMT Mandiri Getasan (Diah, 2012). 2. Memahami lingkungan internal dan eksternal Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen yang ada di dalam BMT Mandiri Getasan akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan salah satunya dengan melihat faktor-faktor internal maupun eksternal. a. Faktor interna BMT Mandiri Getasan. Laporan keuangan BMT Mandiri Getasan, dari sisi pendapatan di bidang produk funding maupun lending mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena kepercayaan masyarakat terhadap BMT Mandiri Getsan yang mempercayakan penyimpanan tabungan maupun peminjaman kepada BMT Mandiri Getasan. perusahaan memperluas strategi pemasaran dengan memberikan kekeluasaan kepada anggota nasabah untu memilih jenis produk yang ditawarkan oleh BMT Mandiri Getasan baik funding maupun lending pembiayaan di berbagai pihak anggota nasabah. Seperti yang diketahui bahwa berbagai produk BMT Mandiri Getasan telah banyak di rasakan oleh masyarakat sekitar. Secara ke seluruhan kondisi BMT Mandiri Getasan, meskipun sudah berada dalam keadaan matang tetapi terus melakukan ekspansi untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penjualan produk. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka aktivitas investasi yang dilakukan dari tahun ke tahun, tingkat perputaran modal kerja juga sangat cepat menandakan internal perusahaan berkembang dan tidak ada dana yang mengangur. Kemudian dari segi pengendalian internal pun tentunya semakin meningkat di mana perusahaan dapat membuka kantor cabang sendiri, ini dapat di lihat dari meningkatnya uang di bidang aktivitas pembiayaan. b. Faktor eksternal BMT Mandiri Getasan. Agar memudahkan peneliti, maka penulis menggunakan analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). a. Kekuatan (S) 1) Produk yang ditawarkan sangat bervariasi. 2) Pegawai yang berkerja adalah pegawai yang professional . 3) Adanya pengawasan terhadap operasional kinerja pada BMT Mandiri Getasan. b. Kelemahan (W) 1) Pelayanan produk masih bersifat manual dan kurangnya teknologi. 2) Sulit mendapatkan SDM yang berkompeten dalam bidang ini. 3) Belum meratanya penyebaran kantor cabang BMT Mandiri getasan. 4) Image yang terbentuk dimasyarakat adalah lembaga keuangan yang diperuntuhkan hanya untuk orang islam. c. Peluang (O) 1) Pertumbuhan yang sangat cepat dengan membangun lembaga keuangan mikro (BMT) di daerah getasan. 2) Tidak di khususkan bagi orang islam saja. 3) Masyarakat sebagian besar adalah orang islam di daerah getasan. 4) Peluang yang besar untuk penerapan teknologi–tegnologi baru dengan perkembangan IT. d. Ancaman (T) 1) Pesaing mempunyai tegnologi canggih. 2) Banyaknya produk yang di tawarkan oleh lembaga keuangan lain yang bervariasi. 3) Kekuatan nasabah untuk memilih lembaga keuangan cukup tinggi. 4) Banyaknya lembaga keuangan yang ada di daerah Getasan. Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkungan internal berada di dalam perusahaan Lingkungan eksternal: Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats) Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum Lingkungan internal: Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya. 3. Strategi- strategi BMT mandiri Getasan strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. strategi ini meliputi pengembangan visi, misi bisnis BMT Mandiri Getasan: a. Menambah kantor cabang baru bagi BMT Mandiri Getasan untuk mempertahankan dan meninggkatkan variasi produk dengan penerapan teknologi-teknologi terbaru. b. Memperkuat image dimasyarakat dengan menekankan pringsip ekonomi syaraiah. c. Meninkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan menyuguhkan pelayanan yang professional. d. Menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan mikro ataupun perbankan baik lembaga keuangan syariah ataupun non syaraiah. e. Melakukan sosialisasi kemasyarakat, pasar, ataupun instansi pemerintah sehingga dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang berkompeten di bidang ekonomi syariah. g. Mempetahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi syaraiah. h. Melakukan strategi promosi yang lebih gencar di wilayah-wilayah untuk meningkatkan pangsa pasar. 4. Rencana Pengembangan BMT Mandiri Getasan a. Dari segi produk yang ditawarkan Penghimpunan dana yang memberikan rasa aman akibat dari kepercayaan masyarakat terhadap kinerja lembaga BMT Mandiri Getasan dengan cara terus menerus mensosialisasikan lembaga BMT ini ke masyarakat luas sehingga akan terbentuk Brand Image yang kuat di dalam benak mereka. b. Dari segi pendanaan Pengunaan dana dengan memberikan pembiayaan usaha bagi pelaku usaha UKM produktif seperti pedagang kecil di pasar, industri rumah, para petani untuk membeli pupuk atau peralatan, peternak ikan dan unggas serta hewan yang halal, usaha percetakan, reklame, advertising, pengusaha di bidang pendidikan dan pelatihan (kursus), kontraktor, pemborong untuk property, konstruksi, pelaku usaha pengiriman barang (cargo), pengusaha rumah makan. Penggunaan dana dengan menyalurkan pembiayaan bagi nasabah konsumtif (dengan akad Bai Bitsaman Ajil, Musyarokah, murobahah, atau Mudhorobah), seperti para PNS, Wirausaha dan karyawan swasta yang dianalisa akan rutin mengangsur pinjaman. 5. Usaha-usaha dalam menetapkan strategi yang dilakukan oleh BMT Mandiri Getasan ada beberapa tingkatan yaitu: a. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy) Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut. Strategi koperasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung. b. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy) Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit-SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada. Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi. c. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy) Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis. Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D) Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya (Fetikabisnis.blogspot.com) 6. Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan Funding Maupun Lending. Dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai lembaga keuangan syariah yang menampung dana dari masyarakat dan kemudian di investasikan atau produktifkan kepada masyarakat ataupun anggota nasabah diperlukan usaha-usaha pemasaran atau marketing agar mau dan minat menginvestasikan dananya atau juga melakukan pembiayaan di BMT Mandiri Getasan, Strategi Pemasaran BMT Mandiri Getasan Untuk melakukan kegiatan pemasaran, BMT Mandiri mempunyai strategi pemasaran yang biasanya di lakukan di masyarakat umum, pasar-pasar, maupun instansi pemerintah dengan cara pemasaran tersendiri yaitu sebagai berikut. a. Bagian marketing Bagian marketing BMT Mandiri Getasan menjalankan tugas lapangan baik funding maupun lending sesuai dengang target kinerja yang telah ditentukan. Target marketing ini biasanya 125 orang yang dilayani setiap harinya, apabila tidak mencapai target tidak ada sangsi untuk marketing BMT mandiri Getasan, apabila marketing dapat memenuhi target atau lebih maka akan mendapatkan bonus yang disediakan oleh BMT Mandiri. adapun strategi-strategi yang dilakakan oleh BMT Mandiri Getasan biasanya beroperasi ke masyarakat umum, pasar- pasar, atau instansi pemerintah yang di lakukan oleh marketing BMT Mandiri Getasan adalah sebagai berikut: 1) Meluruskan niat Langkah pertama yang di lakukan oleh BMT Mandiri Getasan sebelum memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat dengan selalu menyebut nama allah dan selalu mendekatkan tindakan dengan visi, misi BMT yang telah di tetapkan, dilandasi keyakinan bahwa memasarkan produk BMT juga merupakan salah satu bagian penting dari serangkaian perjuangan menegakan hukum allah dan dakwah menuju jalan yang benar dengan berusaha semaksimal mungkin dalam memasarkan produk BMT Mandiri Getasan dan pantang menyerah menghadapi segala tantangan karena pertolongan Allah pasti akan datang 2) Sistem jemput bola Sama seperti BMT lainnya, BMT Mandiri Getasan juga menggunakan sistem jemput bola yaitu petugas langsung mendatangi nasabah di rumah-rumah pasar-pasar atau ditempat mereka berusaha. Karena petugas lebih leluasa dalam menjelaskan dan memasarkan produk BMT Mandiri kepada calon nasabah Seluruh karyawan di BMT Mandiri Getasan bisa difungsikan sebagai karyawan dengan control utama adalah manajer marketing, yang bertujuan selain membantu marketing BMT, supaya seluruh pegawai BMT Mandiri bisa terjadi transfer ilmu antar pegawai BMT Mandiri Getasan hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012). 3) Sosialisasi Untuk menjaga eksistensi lembaga agar semakin kukuh, BMT Mandiri menambah dan memperluas jaringan dengan menjalin kerjasama saling menguntungkan dengan berbagai pihak, sepanjang tidak mengingkari prinsip-prinsip syariah yang sejak awal ditetapkan sebagai landasan utama BMT. Dan terus menjalin silaturrahim dengan mitra lama hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu bagian marketing (Heri, 2012). Media yang sering digunakan menggunakan brosur dan pengajian. Dalam memasarkan produk, BMT Mandiri lebih sering menggunakan brosur, pengajian majelis ta’lim, door to door (langsung mendatangi tempat usaha) dan sponsor utama kegiatan sosial. Karena selain bersedekah secara tidak langsung kita memasarkan nama BMT Mandiri dengan mengenalkan produk BMT lebih dekat pada masyarakat, lebih efisien, menghemat biaya pemasaran dan yang lebih penting lagi harta dapat difungsi alihkan sebagaimana sosial bukan untuk biaya pemasaran saja dan diberikan kepada yang berhak mendapatkannya hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012). b. Bagian pembiayaan Bagian pembiayaan yang ada di BMT Mandiri Getasan dilakukan oleg marketing dan kabag. Pembiayaan. Kabag. pembiyaan juga menjalankan pencapaian target- target pembiayaan dari kantor pusat maupun kantor cabang, target yang harus di penuhi 50-60 perbulan. Apabila tidak memenuh target yang telah ditetapkan oleh BMT Mandiri Getasan seperti halnya dengan marketing tidak dikenakan sangsi atupun pengurangang gaji dan sebaliknya apabila mencapai target atau lebih akan diberikan bonus yang telah disiapkan oleh BMT Mandiri Getasan, strategi-strategi yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan marketing ,hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012). Adapun cara penghitungan pembiyaan BMT Manadiri Getasan. Contoh perhitungan pembiyaan missal: Seorang nasabah mengajukan pembiyaan sebesar Rp 10.000,000 yang akan digunakan untuk modal usaha yang akan di angsur selama 10 bulan dengan Jumlah Angsuran Rp 1. 250.000 tiap bulanya. Contoh perhitungan: Pinjaman = Rp 10.000.00 ADM = Rp 6.200 Anggsuran= 1.250.000 x 10 bulan Rincian 1.000.000 Angsuran Pokok (AP) 50.000 Cadangan Resiko (CR) 200.000 Bagi Hasil (BH) hasi interview dari salah satu karyawan dari BMT Mandir Getasan salah satu bagaian marketing (Heri, 2012). 7. Strategi pemasaran produk simpanan. Dalam memasarkan produk simpanan, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan KJKS BMT, antara lain: a. Penetapan target dan intensifnya. dalam hal ini harus ditetapkan berapa target funding (nominal per-produk dan simpanan dan jumlah custumer) adapun target pembiyaan yang dilakukan BMT Mandiri Getasan Sekitar 50-60 orang atau dengan jumlah nominal sebesar Rp 300.000.000 sedangkan funding 120 orang yang dilayani setiap harinya dengan jumlah nominal sebesar Rp 12.500.000 Yang akan dihimpun hingga target per-individu market agar jelas arah kebijakan Funding maupun lending-nya. Dengan demikian harus diformulasikan pola intensif untuk funding yang adil (fair) dan trasparan. Ini agar market termotivasi untuk melakukan kinerja yang maksimal hasi interview dari BMT Mandir Getasan salah satu manajer tingkat bisnin (Arifin, 2012). b. Melakukan inovasi pendanaan. c. Pencitraan (bran image). Mewujudkan bahwa KJKS BMT Mandiri Getasan dikelola secara profisional (baik SDM, pembukuan, dan pelayanan). d. Keunggulan produk. Misalnya; bagi hasil simpanan bersaing dengan lembaga lain, minimal sama. Dari segi pelayanan, prosedur pembiyaan dan simpanan aman, mudah dan professional. e. Transparasi dan akuntabilitas. Membuktikan bahwa simpanan anggota aman dan pengelola bersikap amanah. f. Eskpansi pendanaan. membuka diri menggelang kerja sama dan proaktif (sehingga memungkinkan mendapat dana-dana dari lembaga lain). 8. Strategi pemasaran produk funding a. Promosi atau iklan. Ini dapat dilakuakan dengan mengirim surat-surat baik berisi informasi, laporan perkembangan, permohonan modal, dan lain-lain. Atau mengucapkan selamat pada tokoh-tokoh, pengusaha muslim, penyebaran brosur dan formulir simpanan. Menempelkan informasi KJKS BMT di tempat strategis seperti masjid, pasar, lembaga islam dan lainya. b. Pendekatan. Ini dapat dilakukan dengan, aktif mengadakan pertemuan dan pengajian yang menghimpun potensi umat islam, menyebarkan opini tentang ekonomi syariah, zakat dan haramnya riba, presentasi di setaip waktu dan kesempatan dikalangan umat islam (masyarakat umum, pedagang, pengusaha, tokoh, birokrat, dan lain-lain), pendekatan langsung ke calon anggota potensial. c. Menjalin kerja sama. Ini dapat dilakukan dengan, membuat proposalproposal kerja sama dengan lembaga terkait lain seperti BAZDA dan pemda, melakukan penjajagan dengan pihak perbankan untuk melakukan execukuting atau channeling pembiayaan. 9. Manfaat Manajemen Strategi pemasaran a. Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan. b. Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar. c. Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka. Penerapan manajemen strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan (http://en.wikipedia.org). BAB V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Manajemen Strategi Pemasaran adalah pengambilan keputusankeputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Strategi Pemasaran yang digunakan oleh BMT mandiri Getasan: 1. Meluruskan niat. Langkah pertama yang di lakukan oleh BMT Mandiri Getasan sebelum memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat dengan selalu menyebut nama allah dan selalu mendekatkan tindakan dengan visi, misi BMT Mandiri Getasan. 2. Sistem jemput bola. Sama seperti BMT lainnya, BMT Mandiri Getasan juga menggunakan sistem jemput bola yaitu petugas langsung mendatangi nasabah di rumahrumah, pasar-pasar atau ditempat mereka berusaha. 3. Sosialisasi. Untuk menjaga eksistensi lembaga agar semakin kukuh, BMT Mandiri menambah dan memperluas jaringan dengan menjalin kerjasama B. SARAN 1. KJKS BMT Mandiri Getasan hendaklah selalu bernuansa islami dan mengikutkan karyawan dalam pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDI. 2. Pengetahuan manajemen strategi pemasaran dalam bisnis hendaklah perlu diasah lagi. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme BMT. 3. Strategi pemasaran hendaklah perlu diperhatikan lagi dan dikembangkan untuk mensosialisasikan produk-produk BMT di luar masyarakat di mana BMT itu berada. Guna mengembangkan BMT maka upaya-upaya meningkatkan teknik pemasaran perlu dilakakan, untuk memperkenalkan eksistensi BMT di tengah-tengah masyarakat.