1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB MATERI SISTEM PERNAPASAN KELAS XI IPA SMA AL-RIFA’IE GONDANGLEGI-MALANG Jamilatul Laili Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5 Malang E-mail: [email protected] Abstrak: Permasalahan yang timbul saat pembelajaran Biologi SMA Al-Rifa’ie adalah siswa sulit memahami materi bersifat proses, seperti sistem pernapasan. Permasalahan tersebut membuat siswa kurang tertarik saat pembelajaran Biologi. Ketersediaan fasilitas internet belum dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang pembelajaran Biologi. Model pengembangan menggunakan model 4D menurut Thiagarajan S., Semmel, D.S & Semmel, M.I (1974). Materi sistem pernapasan ditampilkan dalam bentuk web page, powerpoint, dan video. Berdasarkan hasil penilaian angket validasi oleh validator dan responden uji coba menunjukkan bahwa produk bahan ajar berbasis web termasuk kriteria layak, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran Biologi. Kata Kunci: bahan ajar, web, sistem pernapasan Abstract: The problems that arose when learning Biology at Al-Rifa'ie high school are students difficult to understand the material like process, such as the respiratory system. Those problems made students less interested while learning Biology. Internet facilities have not been fully utilized to support Biology learning. Development model were using 4D models by S. Thiagarajan, Semmel, DS & Semmel, MI (1974). Respiratory system material were presented in web page, powerpoint, and video. Based on validation questionnaire assessment result by validator and respondent were indicated that learning materials product based web criteria were considered proper, so it can be used as an alternative instructional Biology learning materials. Key Word: teaching materials, web, respiratory system Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat mempengaruhi penggunaan internet terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan yang berkembang saat ini adalah e-learning. E-learning diartikan sebagai pembelajaran yang mempresentasikan keseluruhan kategori pembelajaran yang berbasis teknologi. Pembelajaran berbasis web adalah bagian dari e-learning (Tasri, 2011). Materi biologi yang dipelajari di kelas XI semester genap salah satunya adalah sistem pernapasan. Sistem pernapasan merupakan suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) dari makhluk hidup (Campbell, N.A., dkk, 2010). Sub materi yang terdapat pada sistem pernapasan adalah alat pernapasan, mekanisme pernapasan (inspirasi dan ekspirasi), volume pernapasan, mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2, kelainan atau penyakit pada sistem pernapasan manusia dan sistem pernapasan pada hewan. Berdasarkan hasil wawancara siswa yang telah mempelajari materi sistem pernapasan SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi pada tanggal 1 dan 2 Februari 2013, siswa mengalami permasalahan dalam memahami mekanisme pertukaran gas O2 1 2 dan CO2 pada manusia dan sistem pernapasan pada hewan. Siswa sulit menangkap bagaimana mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2 yang terjadi di alveolus maupun di sel-sel tubuh manusia. Siswa juga merasa sulit membedakan alat pernapasan pada hewan avertebrata maupun vertebrata. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi pada tanggal 1 Februari 2013, masalah yang dihadapi saat pembelajaran materi sistem pernapasan yaitu penyampaian materi secara nyata kepada siswa pada sub materi sistem pernapasan hewan. Hal tersebut disebabkan karena guru merasa kesulitan dalam mempersiapkan kegiatan praktikum. Guru harus mempersiapkan bahan praktikum sendiri tanpa melibatkan siswa. Siswa tidak dapat dilibatkan dalam persiapan bahan praktikum karena berada di lingkungan pondok yang memiliki salah satu peraturan yaitu siswa tidak diperbolehkan keluar dari lingkungan pondok tersebut. Berdasarkan hasil observasi pada bulan Desember 2012 - Maret 2013, masalah yang muncul disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya media yang digunakan guru dalam pembelajaran cenderung terpacu pada buku paket. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah ceramah dan diskusi kelompok, sehingga membuat siswa yang duduk di baris paling belakang kurang memperhatikan ketika dijelaskan tentang materi pelajaran. Hal tersebut membuat siswa merasa kurang tertarik pada materi pelajaran biologi. SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi didukung dengan fasilitas internet yang dapat digunakan oleh siswa saat pembelajaran atau istirahat. Pemanfaatan fasilitas internet sebenarnya juga dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi yang menggunakan e-learning. Penggunaan e-learning bisa diterapkan dengan mengambil salah satu bagian dari pembelajaran, seperti mengembangkan bahan ajar berbasis web. Pemanfaatan bahan ajar berbasis web dapat memberikan salah satu alternatif untuk memahami materi yang bersifat proses, seperti mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2 karena siswa dapat mengunduh video yang memperjelas mekanisme tersebut. Hal tersebut didukung oleh Tsauri, A.S., Nugroho E. & Wibisono, Y (2009) yang menyatakan bahwa kelebihan web adalah memiliki aplikasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi penggunanya, seperti untuk berkomunikasi, berpartisipasi, berinteraksi, berkomunitas atau berkolaborasi satu sama lainnya. Manfaat penggunaan web juga didukung oleh hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Baisa (2010) di SD Islam Sabilillah Malang, penerapan media pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan kognitif siswa. Hasil penelitian yang dilakukan Hurna (2010) di SMKN 1 Pogalan Trenggalek menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar saat menggunakan media elearning berbasis web. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Batu (Ismawati, 2010). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web pada Materi Sistem Pernapasan untuk Kelas XI SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi” perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berbasis web pada materi sistem pernapasan untuk siswa kelas XI SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi yang memenuhi kriteria kelayakan. Materi disesuaikan berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sistem pernapasan. 3 METODE Model pengembangan bahan ajar berbasis web yang dipakai adalah model pengembangan Thiagarajan S., Semmel, D.S & Semmel, M.I (1974) 4D. Tahapan dari model pengembangan ini antara lain: (1) define (pendefinisian); (2) design (perancangan); (3) develop (pengembangan); dan (4) disseminate (penyebaran). Tahap disseminate tidak dilakukan dalam pengembangan bahan ajar berbasis web karena keterbatasan waktu dan biaya penelitian. Tahap define bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan pengembangan yang digunakan. Langkah-langkah yang terdapat pada define antara lain: (1) kegiatan front-end analysis dilakukan dengan observasi di kelas dan wawancara kepada guru SMA Al-Ri’faie Gondanglegi; (2) learner analysis adalah mempelajari karakteristik siswa untuk mengetahui kendala dalam pembelajaran biologi materi sistem pernapasan; (3) task analysis adalah mengidentifikasi dan menganalisis SK nomor 3 dan KD 3.4; (4) concept analysis adalah menganalisis konsep utama materi sistem pernapasan; dan (5) specifying instructional objectives adalah membandingkan tujuan pembelajaran dengan kemampuan siswa yang dilihat dari nilai. Tahap design bertujuan untuk merancang bahan-bahan dasar dari bahan ajar yang dikembangkan. Langkah-langkah yang terdapat pada design antara lain: (1) constructing criterion-referenced test adalah menyusun flowchart dan storyboard; (2) media selection adalah penentuan media disesuaikan dengan pembelajaran materi sistem pernapasan; (3) format selection adalah pemilihan format disesuaikan dengan media yang akan digunakan; dan (4) initial design adalah penyajian draf desain yang sudah jadi sebelum divalidasi. Tahap develop bertujuan untuk membuat rancangan awal dari bahan yang telah disusun dan merupakan langkah penyempurnaan dari langkah sebelumnya. Langkah-langkah yang terdapat pada develop antara lain: (1) expert appraisal merupakan teknik memvalidasi rancangan produk yang telah dirancang; (2) developmental testing merupakan uji coba rancangan produk pada siswa. Jenis data dalam pengembangan bahan ajar berbasis web menggunakan data kuantitatif dan kualitatif dari validator dan responden uji coba. Data kuantitatif berupa skor. Data kualitatif berupa kritik dan saran. Teknik analisis menggunakan teknik persentase pada persamaan rumus I. Penentuan kesimpulan kevalidan bahan ajar berbasis web menggunakan tingkat kelayakan pada Tabel 1. …………………………………………. (I) Keterangan: ΣX = jumlah tanda centang pada setiap kolom ΣXi = jumlah seluruh tanda centang per hal yang dinilai 100% = konstanta Tabel 1. Kriteria Tingkat Kelayakan Katagori Rentangan Persentase A 75% - 100% B 50% - 74% C 25% - 49% D 0% - 24% (Sumber: Arikunto, 1990) Kualifikasi Ekuivalen Valid Cukup Valid Kurang Valid Tidak Valid Layak Cukup Layak Kurang Layak Tidak Layak 4 HASIL Uji coba produk bahan ajar berbasis web pada materi sistem pernapasan kelas XI IPA SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi dilakukan oleh 3 validator dan responden uji coba. Validator terdiri dari ahli materi, ahli media, dan praktisi lapangan. Responden uji coba terdiri dari 30 siswa kelas XI IPA SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi yang sudah menempuh materi sistem pernapasan. Penyajian Data Kuantitatif Hasil Uji Coba Ahli materi bahan ajar berbasis web adalah salah satu Dosen Biologi Universitas Negeri Malang yang memiliki keahlian dalam bidang fisiologi manusia dan hewan. Hasil angket validasi ahli materi tersebut digunakan untuk mengetahui kelanyakan produk dari segi isi materi yang disesuaikan dengan SK, KD, dan indikator materi sistem pernapasan. Data hasil angket validasi materi dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 2. seluruh hal yang dinilai diperoleh sebesar 86%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan materi bahan ajar berbasis web termasuk kategori A. Kualifikasi produk tersebut adalah valid atau layak digunakan. Tabel 2. Hasil Angket Validasi Materi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Hal yang Dinilai Kesesuaian Materi dengan SK dan KD Materi Alat Pernapasan Materi Mekanisme Pernapasan Materi Volume Pernapasan Materi Mekanisme Pertukaran Gas O2 dan CO2 Materi Kelainan/ Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia Materi Sistem Pernapasan Hewan Bahasa dan Tata Tulis Evaluasi Jumlah ∑X Xi 16 18 19 23 20 Keterangan 16 20 24 24 24 Persentase (%) 100 90 79 96 83 12 12 100 Valid 19 8 10 145 24 12 12 168 79 67 83 86 Valid Cukup valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Ahli media bahan ajar berbasis web adalah salah satu dosen Universitas Negeri Malang yang memiliki keahlian dalam bidang pembelajaran online. Hasil angket validasi ahli media tersebut digunakan untuk mengetahui kelanyakan produk dari segi tampilan bahan ajar berbasis web. Data hasil angket validasi media dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 3. seluruh hal yang dinilai diperoleh sebesar 81%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan tampilan bahan ajar berbasis web termasuk kategori A. Kualifikasi produk tersebut adalah valid atau layak digunakan. Praktisi lapangan bahan ajar berbasis web adalah guru Biolologi SMA AlRifa’ie yang memiliki keahlian dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil angket validasi ahli media tersebut digunakan untuk mengetahui kelanyakan produk dari segi tampilan dan isi materi bahan ajar berbasis web dengan disesuaikan pembelajaran di kelas. Data hasil angket validasi praktisi lapangan dapat dilihat pada Tabel 4. 5 Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 4. seluruh hal yang dinilai di-peroleh sebesar 95%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan tampilan dan isi materi bahan ajar berbasis web termasuk kategori A. Kualifikasi produk tersebut adalah valid atau layak digunakan. Tabel 3. Hasil Angket Validasi Media No. 1. 2. 3. 4. 5. Hal yang Dinilai ∑X Xi 24 29 Keterangan 28 36 Persentase (%) 86 81 19 9 10 91 24 12 12 112 79 75 83 81 Valid Valid Valid Valid ∑X Xi Keterangan 17 24 30 20 24 32 Persentase (%) 85 100 94 16 19 24 23 23 16 20 24 24 24 100 95 100 96 96 Valid Valid Valid Valid Valid 12 12 100 Valid 22 11 221 24 12 232 92 92 95 Valid Valid Valid Desain Halaman Depan Desain Halaman Kursus Bahan Ajar Berbasis Web Halaman Aktifitas Halaman Menu Petunjuk Penggunaan Halaman Menu My Profil Setting Jumlah Valid Valid Tabel 4. Hasil Angket Validasi Praktisi Lapangan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Hal yang Dinilai Komponen Bahan Ajar Berbasis Web Komponen Silabus Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kesesuaian Materi dengan SK dan KD Materi Alat Pernapasan Materi Mekanisme Pernapasan Materi Volume Pernapasan Materi Mekanisme Pertukaran Gas O2 dan CO2 Materi Kelainan/ Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia Materi Sistem Pernapasan Hewan Ulangan Harian Jumlah Valid Valid Valid Responden uji coba bahan ajar berbasis web adalah 30 siswa kelas XI IPA SMA Al-Rifaie. Hasil validasi angket digunakan untuk mengetahui penilaian siswa sebagai subjek sasaran penggunaan bahan ajar berbasis web materi sistem pernapasan. Data hasil angket validasi responden uji coba dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan perhitungan dengan rumus persentase pada Tabel 5 seluruh hal yang dinilai diperoleh sebesar 88%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan penggunaan bahan ajar berbasis web termasuk kategori A. Kualifikasi produk tersebut adalah valid atau layak digunakan. Penyajian Data Kualitatif Hasil Uji Coba Data kualitatif berupa kritik dan saran oleh 3 validator dan responden uji coba. Data tersebut digunakan untuk meningkatkan kualitas produk bahan ajar berbasis web. Data kualitatif angket validasi dijelaskan sebagai berikut. Isi materi sistem pernapasan pada bahan ajar berbasis web menurut ahli materi secara keseluruhan sudah bagus, tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Kritik dan saran yang diberikan untuk memperbaiki materi bahan ajar berbasis web antara lain: (1) membuat operasional kata-kata petunjuk praktikum 6 mekanisme pernapasan pada bagian pengambilan data, sehingga lebih mudah dimengerti siswa; (2) memperbaiki materi bentuk web page sistem pernapasan pada serangga; (3) memperjelas tulisan pada keterangan gambar soal; (4) memperbesar beberapa gambar soal; dan (5) membuat bahasa dan tata bahasa yang konsisten terutama istilah Biologi, seperti keterangan pada gambar alat pernapasan manusia. Tabel 5. Hasil Angket Validasi Responden Uji Coba No. Hal yang Dinilai ∑X Xi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kualitas Bahan Ajar Berbasis Web Menu Bahan Ajar Berbasis Web Materi Alat Pernapasan Materi Mekanisme Pernapasan Materi Volume Pernapasan Materi Mekanisme Pertukaran Gas O2 dan CO2 Materi Kelainan/ Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia Materi Sistem Pernapasan Hewan Ulangan Harian Menu Aktifitas Jumlah 420 319 418 535 406 526 7. 8. 9. 10. Keterangan 480 360 480 600 480 600 Persentase (%) 87 89 87 89 85 88 208 240 87 Valid 531 211 444 4018 600 240 480 4560 88 88 92 88 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tampilan bahan ajar berbasis web menurut ahli media secara keseluruhan sudah bagus, tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Kritik dan saran yang diberikan untuk memperbaiki tampilan bahan ajar berbasis web antara lain: 1) menuliskan langsung tampilan tujuan pembelajaran, sehingga siswa dapat langsung membaca tujuan pembelajaran materi yang akan dipelajari; 2) memperjelas petunjuk yang dapat dilakukan oleh siswa selama berada di bahan ajar berbasis web; 3) menambahkan tugas pada page video yang berhubungan dengan isi materi, sehingga guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyimak pesan yang terdapat dalam video; 4) menambahkan link sumber belajar internet yang relevan sehingga dapat menambah pemahaman siswa; dan 5) menambahkan forum diskusi pada setiap topik sebagai sarana bagi siswa untuk bertanya dan menilai kemampuan siswa dalam memahami materi. Tampilan dan isi materi sistem pernapasan pada bahan ajar berbasis web menurut praktisi lapangan secara keseluruhan sudah bagus, tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Kritik dan saran yang diberikan untuk memperbaiki tampilan dan isi materi bahan ajar berbasis web adalah menambahkan gambar yang bergerak dan menyesuaikan waktu pada video mekanisme pertukaran gas oksigen dan karbondioksida, sehingga tidak terlalu lama. Kritik dan saran siswa pada lembar angket validasi uji coba setelah menggunakan bahan ajar berbasis web secara keseluruhan menyatakan sudah bagus, pembelajaran menjadi lebih menarik karena adanya gambar, powerpoint, dan video, serta memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan di dalam kelas. Beberapa kritik dan saran responden uji coba setelah menggunakan bahan ajar berbasis web antara lain: 1) membuat gambar beberapa materi lebih jelas/ detail; 2) memperjelas tulisan pada keterangan gambar; dan 3) menambahkan waktu untuk mengerjakan kuis dan ulangan harian. 7 PEMBAHASAN Produk akhir penelitian dan pengembangan adalah bahan ajar berbasis web materi sistem pernapasan yang dilengkapi dengan petunjuk penggunaan bahan ajar berbasis web. Pembuatan bahan ajar berbasis web didasarkan pada permasalahan pemanfaatan akses internet yang kurang maksimal terhadap pembelajaran Biologi di SMA Al-Rifa’ie. Bahan ajar berbasis web dibuat dengan tujuan untuk menjadikan salah satu bahan ajar materi sistem pernapasan yang dapat digunakan siswa untuk belajar dengan penggunaan fasilitas teknologi, yaitu akses internet. Hal tersebut juga didukung oleh Chaerumen, U.A. (2008) yang menyatakan bahwa siswa dapat terlibat aktif saat pembelajaran, sehingga menjadi pembelajaran yang menarik dengan menggunakaan akses internet. Penggunaan bahan ajar berbasis web dapat memanfaatkan fasilitas internet yang ada di sekolah, sehingga dapat mengurangi penggunaan internet di luar pembelajaran. Penggunaan internet juga dapat menghemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan dana untuk peralatan di kelas (Susanti, E. & Sholeh, M., 2008). Guru pelajaran Biologi juga dapat memanfaatkan bahan ajar berbasis web untuk memberikan pembelajaran yang bervariasi, karena terdapat kegiatan tatap muka dan online. Bahan ajar berbasis web dapat membantu siswa untuk belajar mandiri dan menambah pengetahuan siswa. Produk bahan ajar berbasis web memiliki spesifikasi yang membedakan dengan web yang lain, seperti blogger. Blogger hanya dapat menyajikan materi saja. Bahan ajar berbasis web dijalankan dengan perangkat Learning Management System (LMS) open source moodle versi 2.3 yang dapat diunduh secara bebas di internet. Moodle memiliki beberapa aktifitas pendukung, seperti forum diskusi, chat, kuis, dan assignment yang dapat digunakan saat pembelajaran. Tampilan aktifitas pendukung dapat dilihat pada Gambar 1, 2, 3, dan 4. Materi sistem pernapasan bahan ajar berbasis web dalam bentuk web page, powerpoint, dan video, sehingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi sistem pernapasan. Materi sistem pernapasan disusun dalam bentuk course yang ditunjukkan pada Gambar 5, sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas. Keunggulan dari course adalah penyampaian materi yang berusaha mengikuti gaya pembelajaran di kelas (Setiawan, D. & Aji, P.W., 2008). Klik untuk berpendapat Gambar 1. Tampilan Halaman Forum Diskusi Menuliskan pendapat 8 Kotak dialog Tekan untuk memulai Chat Gambar 2. Tampilan Halaman Chat Gambar 3. Tampilan Halaman Kuis Gambar 4. Tampilan Halaman Assignment 9 Gambar 5. Tampilan Halaman Course Bahan Ajar Berbasis Web Keunggulan produk bahan ajar berbasis web materi sistem pernapasan antara lain: (1) membantu siswa belajar mandiri; (2) menambah pengalaman siswa karena bahan ajar berbasis web dilengkapi dengan dengan materi yang dilink-kan dengan alamat web yang lain, sehingga pengetahuan siswa semakin luas dan tidak terbatas hanya pada bahan ajar berbasis web tersebut; (3) menggunakan fitur chat dapat mempermudah interaksi siswa dengan guru atau siswa dengan siswa karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja; (4) menggunakan fitur forum diskusi dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat serta mendapatkan informasi dari siswa yang lain; (5) memberikan pengalaman pembelajaran yang baru dengan menggunakan teknologi; dan (6) memperjelas materi sistem pernapasan dengan adanya materi dalam bentuk web page, powerpoint, gambar, dan video, sehingga menjadi lebih menarik. Kelemahan bahan ajar berbasis web materi sistem pernapasan antara lain: (1) menyajikan materi hanya sebatas materi sistem pernapasan kelas XI IPA; (2) membutuhkan waktu untuk membiasakan siswa belajar menggunakan bahan ajar berbasis web; dan (3) menggunakan fasilitas internet di sekolah yang kecepatannya kadang-kadang lambat, sehingga dapat mempengaruhi akses bahan ajar berbasis web. Hambatan pemanfaatan produk bahan ajar berbasis web adalah proses pengolahan nilai siswa yang dilakukan oleh guru dan kebiasaan siswa dalam menggunakan bahan ajar berbasis web. Cara untuk mengatasi permasalahan yang pertama adalah guru mempelajari software moodle khususnya dalam menentukan hasil perhitungan nilai siswa. Nilai siswa dapat dilihat secara otomatis dan didapatkan umpan balik (Bateson, 2009). Permasalahan kedua dapat diatasi dengan guru membimbing siswa untuk terbiasa belajar menggunakan bahan ajar berbasis web. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan persentase skor angket validator dan responden uji coba dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar berbasis web termasuk katagori A. Kualifikasi produk adalah valid/ layak digunakan dengan revisi. Revisi produk 10 berdasarkan kritik dan saran, sehingga meningkatkan kualitas produk bahan ajar berbasis web materi sistem pernapasan sebagai salah satu alternatif bahan ajar pembelajaran Biologi. Bahan ajar berbasis web juga dapat membantu siswa untuk belajar mandiri dan menambah pengetahuan siswa. Saran Berdasarkan hasil pengembangan yang telah dilakukan saran yang diberikan terdiri atas saran pemanfaatan, saran diseminasi, dan saran pengembangan produk lebih lanjut. Saran yang diberikan adalah sebagai berikut. Saran pemanfaatan produk bahan ajar berbasis web diantaranya adalah guru dan siswa sebaiknya memahami cara penggunaan bahan ajar berbasis web berdasarkan penjelasan petunjuk penggunaan bahan ajar berbasis web tersebut. Siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis web diharapkan dapat belajar secara mandiri, karena bahan ajar berbasis web didesain dengan pembelajaran mandiri yang dapat menambah pengetahuan. Guru dapat memberikan topik bahasan yang menarik pada forum diskusi, sehingga siswa dapat tertarik untuk mengeluarkan pendapat di luar pembelajaran di kelas. Saran diseminasi pada produk bahan ajar berbasis web diantaranya adalah pihak sekolah mengadakan pelatihan untuk memanfaatkan bahan ajar berbasis web, sehingga guru dapat menggunakan saat pembelajaran. Guru juga diberi kesempatan untuk belajar teknologi dengan menerapkan pembelajaran ICT. Pihak sekolah juga menyediakan fasilitas akses internet yang dapat mempercepat proses akses bahan ajar berbasis web. Saran pengembangan produk bahan ajar berbasis web diantaranya adalah pengembangan produk bahan ajar berbasis web selanjutnya ditambahkan dengan materi Biologi yang lain. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan bahan ajar berbasis web dengan melakukan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi eksperimen tersebut dapat memanfatkan fasilitas akses intenet yang telah disediakan di sekolah dan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarata: Rineka Cipta. Baisa, I.R. 2010. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Web terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas V SD Islam Sabilillah Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPs UM. Bateson, G. 2009. Technically Speaking: Creating Adaptive Online Learning Materials with The QuizPort Module for Moodle. The JALTCALL Journal, 5 (1): 91-99, (Online), (http://www.jaltcall.org/journal/articles/5_1_Bateson.pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013. Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V. & Jacson, R.B. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid III. Jakarta: Erlangga. Chaerumen, U.A. 2008. Mendorong Penerapan E-Learning di Sekolah. Jurnal Teknodik, (Online), 12 (1): 26-32, (http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-118671.pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013. 11 Hurna, R. 2010. Implementasi E-Learning Sebagai Media yang Interaktif Berbasis Website dengan Menggunakan Moodle pada Program Keahlian Akutasi di SMKN 1 Pogalan Trenggalek. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FE UM. Ismawati, I. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batu Tahun Pelajaran 2010-2011. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FE UM. Setiawan, J. & Aji, P.W. 2008. Pengembangan Aplikasi E-Leraning dengan Menggunakan PHP Framework Prado. Jurnal Informatika, (Online), 4 (1): 1-11, (http://www.itmaranatha.org/jurnal/jurnal.informatika/Jurnal/Juni2008/artik el/artikelpdf/jun08_1.pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013. Susanti, E. & Sholeh, M. 2008. Rancang Bangun Aplikasi E-Learning. Jurnal Teknologi, (Online), 1 (1): 53-57, (http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/hal-53-57-sholeh-gabungok.pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013. Tasri, L. 2011. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. Jurnal Medtek, 3 (2). (Online), (http://www.ftunm.net/medtek/Jurnal_MEDTEK_Vol.3_No.2_Oktober_201 1_pdf/Jurnal%20Lu'mu%20Tasri.pdf), diakses tanggal 18 Maret 2012. Thiagarajan, S., Semmel, D.S. & Semmel, M.I. 1974. Instructional Development for Training Teacher of Exceptional Children (a Sourcebook). Indiana: Indiana University. Tsauri, A.S., Nugroho E. & Wibisono, Y. 2009. Pengembangan Model Sistem Elearning Komunitas dengan Pendekatan Personal Learning Enviroments. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Komunikasi, (Online), 2 (2): 25-32, (http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_TIK/Jurnal_Pend_TI K_Vol_2_No_2/PENGEMBANGAN_MODEL_SISTEM_ELEARNING_K OMUNITAS_DENGAN_PENDEKATAN_PERSONAL_LEARNING_EN VIRONMENTS_(PLEs).pdf), diakses tanggal 3 Januari 2013.