BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fisiografi Regional Pulau Lombok terbentuk oleh suatu depresi yang memanjang (longitudinal depresion), yang sebagian besar sudah terisi dan tertutupi oleh suatu seri gunungapi muda. Menurut Van Bemelen (1949), mengelompokkan Pulau Lombok ke dalam Zona Volcanic Inner arc bersama dengan Pulau Bali, Sumbawa, dan Flores menerus ke timur sampai Pulau Alor kemudian berakhir di Pulau Kisar. Gambar 2.1 Posisi Pulau Lombok (Chamalaun, 1982) 5 Gambar 2.2 Peta Geologi Daerah Penelitian (Nasution, 2006) 6 2.2. Geologi daerah panas bumi Sembalun. Aktivitas vulkanik dan tektonik yang tinggi menjadikan Gunungapi Sembalun terbentuk kaldera runtuhan dengan lantai kaldera berada di sekitar Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang. Gunungapi Sembalun ini dengan ketinggian diatas 2000m telah mengalami kegiatan vulkanisme dan tektonik pada masa itu sehingga kondisi saat ini adalah merupakan sisa kegiatan gunungapi tersebut (Soetoyo, 2006). Vulkano Tektonik deprestion sangat berkaitan dengan erupsi besar Gunungapi Sembalun. Komplek ini memperlihatkan bentuk sebuah kaldera berdiameter lebih dari 1,5 km2 diperkirakan merupakan akhir proses runtuhan. Morfologi dasar kaldera berbentuk dataran yang luas pada ketinggian diatas 1000 m diatas permukaan laut dan merupakan daerah yang subur. Pembentukan sistem panas bumi di daerah Sembalun sangat berkaitan dengan terbentuknya Gunungapi Sembalun yang berumur Kuarter. Menurut Sutoyo (2006) 8 satuan batuan yang berumur Kuarter terdiri dari: Satuan Lava Pegasingan (Qpb) Satuan Lava Pegasingan terdiri dari lava andesit dan autobreksi. Lava andesit berwarna abu-abu kehitaman, tekstur porfiritik, keras, vesikuler terdiri dari mineral plagioklas, piroksen dan ampibol. Satuan ini adalah produk pra-kaldera Sembalun berumur 0,45 Ma (Nasution, 2006). Satuan Andesit Banjar (Qba) Satuan Andesit Banjar terdiri dari lava andesit berwarna abu-abu kehitaman, porfiritik, keras, komposisi terdiri dari mineral plagioklas, piroksen dan hornblenda. Satuan ini diperkirakan merupakan aliran lava kaldera Sembalun. Lava Andesit Nangi (Qna) Satuan Andesit Nangi terdiri dari batuan lava andesitik dan piroklastik dengan tingkat pelapukan dan erosi tinggi. Batuan Lava Andesit bersifat masif bersifat massif atau autobreksi. Lava masif mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi dan pada umumnya berstruktur kekar serta berbentuk masa batuan yang tak beraturan. 7 Satuan Aliran Lava Basalt Anakdara (Qab) Satuan Aliran Lava Basalt Anakdara terdiri dari lava basalt bersifat afanitik porfiritik, beberapa tempat terdapat vesikuler dan komposisi terdiri dari mineral plagioklas, piroksen dan hornblenda. Satuan ini diperkirakan merupakan aliran lava kaldera Sembalun. Lava Dasit Propok (Qpd) Satuan Lava Dasit Propok menempati bagian selatan terdiri dari lava dasit bersifat afanitik - porfiritik, beberapa tempat terdapat vesikuler. Di beberapa tempat satuan ini tertindih secara tidak selaras oleh Jatuhan Piroklastik Rinjani. Satuan Aliran Lava Rinjani (Qrp) Satuan Aliran Lava Rinjani terdiri dari lava andesit berwarna abu-abu. Satuan ini diperkirakan sebagai pembentuk awal tubuh G. Rinjani tidak ditemukan kontak antara Lava Rinjani dan lava produk Sembalun. Diperkirakan terbentuk pada periode yang hampir bersamaan, satuan ini berumur 0,013 Ma (Nasution, 2006). Endapan lahar (Qda) Endapan lahar dijumpai di sekitar Sembalun Lawang terdiri dari bongkah lava dan piroklastik. Endapan Aluvial (Qsl) Endapan aluvial dijumpai di sekitar daerah Sembalun Lawang, terdiri dari material lepas dari bongkah lava, pasir, lempung dan endapan sungai lainnya. 8 Gambar 2.3 Stratigrafi Daerah Penelitian (Nasution, 2006) Penyelidikan geologi di P. Lombok pernah dilakukan oleh beberapa ahli terdahulu diantaranya: Herry Sundhoro dan Iryanto (1991) dalam Laporan Geologi Detil Lapangan Panas Bumi Sembalun, Pertamina (1993). Mangga, dkk. (1994) yang telah melakukan pemetaan Geologi Lembar Lombok, Nusatenggara Barat, Direktorat Vulkanologi (1989) Soetoyo (2006) yang melakukan penyelidikan geologi dan geokimia lapangan panas bumi Sembalun (2006) 9 Sukardi dkk (1976) yang melakukan penyelidikan hidrogeologi & geologi di pulau Lombok. Satuan yang tersingkap di daerah penelitian umurnya kuarter. Penyebarannya sepanjang satuan geomorfologi sisa tubuh gunungapi tua, merangkai dari Gunung Pegasingan, Gunung Batujang, Gunung Anakdara, Gunung Asah, Gunung Seladare, Gunung Nangi, Gunung Bonduri dan Gunung Lelonten. Ciri-ciri lava lapuk kuat, berwarna abu-abu gelap sampai kehitaman, afanitik-porfiritik. Satuan ini merupakan batuan tertua di daerah ini yang bersumber dari gunungapi tua Sembalun. 2.3 Sejarah vulkanisme Pada Tersier, Formasi Andesit dan sedimen Miosen telah terpotong oleh patahan berarah Baratlaut-Tenggara (Bemmelen, 1949). Pada kira-kira awal Kuarter di Daerah Sembalun, Lombok Timur, terdapat suatu gunungapi strato besar yang telah menghasilkan batuan dengan komposisi dominannya andesit piroksen-basalt, batuan ini terdapat pada lava dinding kaldera Sembalun. Gunungapi-gunungapi tersebut meletus menghasilkan lava dan batuan piroklastik yang terdiri dari aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik. Aktivitas gunungapi tua, telah membentuk struktur kaldera dan selanjutnya membentuk “elliptical ring fractures system”. Sekarang kaldera Sembalun berbentuk lonjong (“ellips”) dengan ukuran 7x4 km, dan membuka kearah barat laut. Aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik umumnya menyebar di daerah barat laut, sedangkan sebagian tersingkap dan menutupi daerah bagian dinding luar kaldera. Pada perioda vulkanisma selanjutnya terjadi aliran-aliran lava dengan titik erupsi pada rekahan (ring fractures) menghasilkan satuan Lava Basalt. Melalui celah antara Gunung Lelonten dan Gunung Rinjani telah dihasilkan lava andesit mengandung banyak hornblenda. Pada Holosen di Gunung Rinjani telah terjadi beberapa kali kegiatan antara lain kegiatan tahun 1901,1941,1966,1994,2004 dan 2006 (Nasution, 2009) yang berasal dari Gunung Baru yang terletak di lantai kaldera Segara 10 Anakan yang diperkirakan kegiatannya berlanjut sampai sekarang sebagai sumber panas termuda. Sementara itu beberapa bagian dari tubuh gunungapi tua di lereng timur telah tererosi, longsor dan materialnya bersama banjir telah diendapkan berupa endapan sungai dan aluvial. 11