MODUL PERKULIAHAN PENG. PERIKLANAN DAN MARCOMM Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising dan Marketing Communication 03 MK B11436BA Berliani Ardha, SE, M.Si Abstract Kompetensi Pemahaman mengenai Saluran Setelah mempelajari modul ini, distribusi pada dasarnya merupakan diharapkan mahasiswa mengetahui perantara yang menjembatani antara pengertian dan fungsi distribusi. produsen dan konsumen. ISI Pengertian Distribusi Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).(Tjiptono,2008: 585). Definisi Saluran Distribusi Menurut Winardi (1989: 299) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai berikut: “ Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. “ Sedangkan Philip Kotler (1997: 140) mengemukakan bahwa : “ Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi “. Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu ; 1. Pedagang perantara dan 2. Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut. 1) Pedagang Perantara Pada dasarnya, pedagang perantara (merchant middleman) ini bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang mempunyai hak atas kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang termasuk dalam pedagang perantara, yaitu:pedagang besar dan pengecer. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga memperdagangkannya. 2) Agen Perantara Agen perantara (Agent middle man) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu : (1) Agen Penunjang (a) Agen pembelian dan penjualan (b) Agen pengangkutan (c) Agen penyimpanan (2) Agen Pelengkap (a) Agen yang membantu dalam bidang finansial (b) Agen yang membantu dalam bidang keputusan (c) Agen yang dapat memberikan informasi (d) Agen khusus Menurut Philip Kotler (1993: 174) agar suatu kegiatan penyaluran barang dapat berjalan dengan baik (efektif dan efisien) maka para pemakai saluran pemasaran harus mampu melakukan sejumlah tugas penting, yaitu : 1. Penelitian, yaitu melakukan pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan melancarkan pertukaran. 2. Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran informasi yang persuasif mengenai penawaran 3. Kontak yaitu melakukan pencarian dan menjalin hubungan dengan pembeli 4. Penyelarasan yaitu mempertemukan penawaran yang sesuai dengan permintaan pembeli termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian dan pengemasan 5. Negosiasi yaitu melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan lain-lain sehubungan dengan penawaran sehingga pemindahan pemilikan atau penguasaan bias dilaksanakan. 6. Disrtibusi fisik, yaitu penyediaan sarana transportasi dan penyimpanan barang. 7. Pembiayaan, yaitu penyediaan permintaan dan pembiayaan dana untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut. 8. Pengambilan resiko, yaitu melakukan perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut. Kelima tugas pertama membantu pelaksanaan transaksi dan tiga yang terakhir membantu penyelesaian transaksi. Semua tugas diatas mempunyai tiga persamaan, yaitu menggunakan sumber daya yang langka, dilaksana dengan menggunakan keahlian yang khusus, dan bisa dialih-alihkan diantara penyalur. Apabila perusahaan/produsen menjalankan seluruh tugas diatas, maka biaya akan membengkak dan akibatnya harga akan menjadi lebih tinggi. Ada beberapa alternatif saluran (tipe saluran) yang dapat dipakai. Biasanya alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan barang konsumsi dan barang industri. - Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Jadi, pembelinya adalah pembeli/konsumen akhir, bukan pemakai industri karena barang-barang tersebut tidak diproses lagi, melainkan dipakai sendiri (Basu swasta 1984: 96) - Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi, pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga atau organisasi, termasuk non laba (Basu Swasta, 1984:97) Berdasarkan pengertian diatas, maka seperti halnya pupuk itu digolongkan kedalam golongan barang industri, sebab pupuk dibeli petani bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk digunakan dalam produksi pertaniannya. Fungsi Distribusi Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik. Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997: 531-532) adalah: 1. Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan. 2. Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran 3. Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan. 4. Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan. 5. Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya 6. Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi 7. Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir 8. Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi 9. Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi. SALURAN PEMASARAN BARANG Agar barang sampai pada pemakaian akhir ,perusahaan dapat memilih alternatif saluran berikut ini. A. Produsen - Agen - Pengecer – Konsumen Produsen memilih agen (penjual atau pabrik sebagai penyalurnya). Penyalur menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran pemasaran yang ada . Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar . B. Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen Dalam saluran pemasaran ini ,produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan produknya kepada pedagang besar ,yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil . Agen yang terlihat dalam saluran pemasaran ini terutama agen penjualan. C. Produsen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen Saluran pemasaran ini sering disebut saluran distribusi tradisional . Produsen hanya melayani penjualan jumlah besar kepada pedagang besar ,tidak menjual ke pengecer . Pembelian pengecer dilayani pedagang besar ,dan pembelian konsumen dilayani pengecer. D. Produsen - Pengecer - Konsumen Saluran pemasaran ini disebut saluran pemasaran tidak langsung . Pengecer besar melakukan pembelian kepada produsen,produsen mendirikan toko pengecer agar dapat secara langsung melayani konsumen. E. Produsen - Konsumen Bentuk saluran pemasaran yang paling pendek dan sederhana ,tanpa menggunakan perantara . Produsen dapat menjual langsung kepada konsumen ,dapat melalui surat pos atau menjual langsung dari rumah ke rumah konsumen. SALURAN PEMASARAN BARANG INDUSTRIAL Saluran pemasaran untuk barang indusrial juga mempunyai kemungkinan/kesempatan yang sama bagi produsen untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. Kantor dan cabang penjualan ini di pakai untuk mencapai lembaga distribusi berikutnya . Ada empat macam saluran pemasaran yang dapat di gunakan untuk mencapai pemakai industrial. Keempat macam saluran pemasaran tersebut: 1. Produsen - Pemakai industrial Saluran pemasaran ini merupakan saluran yang paling pendek ,dan di sebut sebagi saluran pemasaran langsung . Biasanya saluran pemasaran langsung ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industrial relaitif besar. Saluran pemasaran jenis ini cocok untuk barang-barang industrial ,seperti lokomotif,kapal,pesawat terbang,dan yang tergolong jenis instalasi. 2. Produsen - Distributor Industrial - Pemakai Industrial Produsen barang- barang jenis perlengkapan operasi dan perlengkapan asesoris dapat menggunakan distributor industrial untuk mencapai pasarnya . Produsen lain yang dapat menggunakan distributor sebagai penyalurnya, antara lain: produsen bahan bangunan,produsen alat-alat untuk pembangunan,produsen alat pendingin udara (AC) dan sebagainya. 3. Produsen - Agen - Pemakai Industrial Saluran pemasaran jenis ini sering digunakan oleh produsen yang tidak memiliki divisi pemasaran , perusahaan ingin memperkenalkan produk baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru,lebih suka menggunakan agen. 4. Produsen - Agen - Distributor Industrial - Pemakai Industrial Pertimbangan penggunaan saluran pemasaran ini adalah bahwa unit penjualan terlalu kecil dan tidak efisien jika dijual secara langsung. KEPUTUSAN SALURAN PEMASARAN Keputusan-keputusan saluran pemasaran yang di ambil harus efektif ,efisien,dan paling menguntungkan dalam kaitannya dengan elemen baruan pemasaran lainnya. Perusahaan harus menentukan cara-cara yang paling menguntungkan untuk mencapai pasar yang di layani secara langsung atau menggunakan perantara . Pilihan saluran pemasaran akan terkait langsung dengan jumlah tenaga penjualan ,anggaran periklanan ,harga produk,dan sebagainya. Beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan ,sebelum mengambil keputusan saluran pemasaran yaitu : - Tidak terdapat masalah permanen menyangkut lembaga-lembaga yang ada dalam sistem saluran yang akan menjalankan pembelian ,penjualan,penyimpanan,pengangkutan,dan sebagainya beroperasi pada tingkat efektivitas biaya tertentu . - Saluran pemasaran tidak selalu dikoordinasi oleh perusahaan atau pabriknya . Pada suatu saat pedagang besar dapat mendominasi saluran pemasran atau masing-masing lembaga saluran memiliki kekuatan saluran pemasaran sendiri. - Perusahaan tidak selalu memasarkan produk-produknya lansung ke pasar. Misalnya ,produsen mesin yang menggunakan agen penjualan ,produsen mebel yang menggunakan saluran pemasaran eksklusif ,dan sebagainya. - Perantara dapat bertindak sebagai unit usaha yang mencari keuntungan sendiri . Dengan demikian,ada kemungkinan bahwa mereka tidak melaksanakan cara-cara seperti yang di harapkan oleh produsennya. - Penjual bebas memilih saluran pemasarannya ,yang dalam jangka panjang akan mengaruhi pengembangan barang ,startegi komunikasi ,daerah penjualan ,kebijakan harga, dan seterusnya. Mempertimbangkan berbagai faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran pemasaran : (1) pertimbangan pasar, (2) pertimbangan produk, (3) pertimbangan perusahaan, (4) pertimbangan perantara TREN SALURAN PEMASARAN Tekanan persainagn global berdampak pada saluran pemasaran : 1. Semakin pentingnya kekuatan saluran,perusahaan mengembangkan produk yang dapat di pasarkan melalui saluran yang sudah ada. Jumlah perusahaan dan jumlah produk semakin banyak. 2. Munculnya konsep penceran yang baru, seperti pengecer yang menawarkan produknya melalui katalog. 3. Pengembangan startegi saluran sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, seperti : a. superstone/warehouse store (makro) b. specialty retailers (cd & cassette store) c. telemarketing (thourgh radio,tv program ,provide tollre direct phone ) d. vertical/direct marketing (am way) 4. Pertumbuhan kemitraan (partnership) dan aliansi startegik. Hubungan kerja sama erat antara produsen dan perantara semakin banyak dilakukan dengan maksud untuk menciptakan keunggulan kompetitif. 5. Pengembangan pemasaran lansung (direct marketing) menggunakan basis data secara praktis melibatkan pemanfaatan pos dan telepon sebagai saluran pemasaran. 6. Meningkatnya produktivitas distribusi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi ,biaya distribusi dapat ditekan dan saluran pemasaran dapat diselenggarakan secara lebih baik. HUBUNGAN SALURAN PEMASARAN ATAU DISTRIBUSI DENGAN PROMOSI (SALES PROMOTION KHUSUSNYA TRADE PROMOTION) Trade Promotion, Pengertian: Trade Promotion digunakan untuk mengajak distributor dan retail untuk membeli suatu “manufactures brand” untuk dijual kembali kepada konsumen. Sekarang menjadi sesuatu yang penting sebab “Mass Media Advertising” lebih efektif pada pembuatan permintaan dan pengaruh produk-produk melalui saluran distribusi. Saluran pemasaran kombinasi trade promotion dan co-marketing dengan personnal selling. Itu sangat berguna karena para retail menjadi sesuatu tenaga yang sangat kuat. Anggota-anggota dari “distribution channel” adalah: 1. Wholesalers (Grosir) adalah perusahaan yang kekhususnya memindahkan barang-barang dari pabrik kepada pedagang retail.. Biasanya mereka membeli pada kuantitas yang besar dari sebuah produk dan memecahkan kuantitasnya lebih kecil/sedikit lalu mereka menjual pada beberapa retail. 2. Bottlers: biasanya pada industri minuman ringan, Perusahaan local membeli bahan baku pada kuantitas besar, contohnya: The consentrate made by coke from its famous secrect receipe lalu dicampurkan, dimasukan kedalam botol dan menjual minuman-minuman tersebut pada pasar local. 3. Dealers : Industri automotive, perusahaan local membeli inventaris dari produk contohnya: Toyota membangun pabrik di Indonesia untuk memenuhi pesanan mobil di Indonesia. 4. Retailers: Toko makanan, toko obat, barang dagangan umum dan beberapa toko lain yang menjual produk dan service kepada konsumen. Beberapa Retail mempunyai pabrik sendiri, seperti Nike Sebelum konsumen dapat membeli produk retail, yang seharusnya tersedia di rak-rak penjualan. Jadi para pemasar menggunakan channel marketing untuk tambahan pendistribusian baru dan memotivasi para retail dapat membawa merk ke promosi local. Contoh Bagan dari Distribution Channel: Manufacturing Wholesaler Retailer Consumer Daftar Pustaka Belch, George E. & Michael A. Belch, Advertising & Promotion ; An Integrated Marketing Communication Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York, 2001 Duncan, Tom.(2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill Kasali, Rhenaldi, Manajemen Periklanan ; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007 Kasali, Rhenaldi, Membidik Pasar Indonesia ; Segmentasi, Targeting dan Positioning, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001 Morissan, Periklanan ; Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2012 Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus IMC, PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 Richarrd J. Semenik (2002), Promotion and Integrated Marketing Communications, South-Western,5101 Madison Road, Ohio Shimp, a Terennce (2003) , Advertising and promotion & supplemental aspects of integrated communications, sixth edition, thomson southwestern.Ohio Shimp, Terence A, Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid II Edisi ke 5, University of South Carolina, Erlangga, 2000 Sunyoto, Danang. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran : Konsep, Strategi dan Kasus, Yogyakarta : CAPS, 2013 Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran Edisi III, Yogyakarta : ANDI, 2008