DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE

advertisement
DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT
DEHIDROGENASE
dr. Ardani Galih Prakosa
126070100111034
Pendahuluan
 Defisiensi
Kompleks Pyruvat
Dehidrogenase adalah salah satu
kelainan neurodegeneratif yang
disebabkan oleh gangguan metabolisme
glukosa
 Kelainan yang jarang terjadi
 Abnormalitas struktur otak  kecacatan
dan kematian penderita
PATOFISIOLOGI
PYRUVAT
DEHIDROGENASE
 Gangguan
sedikit saja pada aktivitas
enzim ini akan menyebabkan akumulasi
piruvat dan asam laktat  ASIDOSIS
LAKTAT
 Defisit energi terutama di sistem saraf
pusat karena pembentukan energi di
sana diambil seluruhnya dari oksidasi
aerobik glukosa  KERUSAKAN CNS
TANDA dan GEJALA

Gejala gangguan metabolik umum:




Penderita mengalami kekurangan nafsu makan
yang hebat
Penderita secara umum mengalami kelemahan
Laju pernafasan penderita meningkat (takipneu)
Gejala pada masa tumbuh kembang anak:



Hambatan perkembangan mental
Hambatan perkembangan psikomotor
Hambatan pertumbuhan (growth retardation)
KERUSAKAN CNS
Gejala gangguan perkembangan neurologis
yang terjadi antara lain:







Hilangnya kemampuan motoris penderita
Kelemahan tonus otot
Kejang
Terjadi gangguan koordinasi gerak, misalnya
ataxia
Gangguan pergerakan bola mata
Respon yang sangat kurang terhadap
rangsang visual
Distonia episodik
ASIDOSIS LAKTAT
Adanya ganguan neurologis yang disertai
laktat asidosis parah dapat memberikan
gejala:




Kesulitan bernafas atau apneu
Nyeri saat bernafas atau dispneu
Intermitten hiperapneu saat istirahat,
pernafasan Cheyne-Stoke
Dan depresi nafas yang dapat
mengakibatkan kematian

Onset saat bayi menimbulkan gangguan
morfologis yang khas



dahi sempit, tulang frontal menonjol,
tulang hidung lebar, philtrum memanjang dan
cuping hidung anteversi
Sebuah kasus defisiensi PDH pada penderita
perempuan menunjukkan adanya dismorfologi
trigonosefali, lipoma supranasal, hipertelorisme,
bibir atas tipis, epikantus bilateral, palatum
tinggi dan pectus excavatum
Penderita defisiensi PDH mempunyai fitur khas antara
lain dahi sempit, tulang frontal menonjol dan tulang
hidung lebar.
MUTASI GEN
 PDH
merupakan suatu kompleks
multienzim  E1, E2, E3
 Penyebab tersering penyakit ini adalah
mutasi dari subunit enzim E1 alpha
 Gen subunit E1-alpha terletak di Xp22.2p22.1
DIAGNOSA
 Diagnosa
definitif ditentukan dengan
pemeriksaan fungsi enzim.
 Pemeriksaan darah  kadar laktat dan
piruvat
 Pemeriksaaan serum dan urin 
peningkatan asam amino
NEUROIMAGING
MRI kepala penderita defisiensi PDH. Pada gambar (a) MRI diambil saat usia 5
hari menunjukkan adanya disgenesis corpus callosum (panah atas), atropi
serebral dan serebellar difus, dan dilatasi ventrikel (panah bawah). Gambar
(b) diambil saat usia 11 bulan, menunjukkan progresi dari atropi serebral dan
dilatasi ventrikel (panah), hilangnya white matter, dan disgensis corpus
callosum
PENATALAKSANAAN
Memberi alternatif sumber energi dan
mencegah semakin memburuknya
keadaan penderita.
Penyembuhan total tidak mungkin
terjadi
Pengaturan diet
Ketogenik diet:
Meminimalkan kandungan karbohidrat dan
memaksimalkan porsi lemak
Intake lemak dianjurkan sebesar 65-80% dari total
kalori, sedangkan protein sebesar 10%. Sisanya
adalah karbohidrat
 Standar
terapinya adalah pemberian
suplemen tiamin, carnitin dan asam lipoic
(co-factor)
 Dikloroasetat  Mekanisme kerja
dikloroasetat adalah mengurangi
hambatan fosforolasi dari enzim PDH,
sehingga meningkatkan stabilitas enzim ini
PROGNOSA
 Walaupun
pemberian terapi dapat
mengontrol asidosis laktat pada
penderita, gangguan neurologisnya
masih tetap berlangsung
Download