iva - Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan

advertisement
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 25-40 TAHUN TENTANG
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)
DI LINGKUNGAN XIII KELURAHAN TEGAL SARI
MANDALA II KECAMATAN MEDAN DENAI
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
RISANI PASARIBU
0114421040032
AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000 MEDAN
2013
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 25-40 TAHUN TENTANG
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)
DI LINGKUNGAN XIII KELURAHAN TEGAL SARI
MANDALA II KECAMATAN MEDAN DENAI
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Syarat Kelulusan
Menjadi Ahli Media Kebidanan
RISANI PASARIBU
0114421040032
AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000 MEDAN
2013
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul :
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 25-40 TAHUN TENTANG
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)
DI LINGKUNGAN XIII KELURAHAN TEGAL SARI
MANDALA II KECAMATAN MEDAN DENAI
TAHUN 2013
Yang Dipersiapkan Oleh
RISANI PASARIBU
0114421040032
Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Dipertahankan
Dihadapan Tim Penguji
Medan,23 Agustus 2013
Pembimbing
(Evi Desvina, SKM)
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul :
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 25-40 TAHUN TENTANG
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)
DI LINGKUNGAN XIII KELURAHAN TEGAL SARI
MANDALA II KECAMATAN MEDAN DENAI
TAHUN 2013
Yang Di Persiapkan Oleh :
RISANI PASARIBU
0114421040032
Telah Di Uji Dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji KTI
Pada Tanggal 23 Agustus 2013
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Penguji I
Penguji II
(Frans Yosep Sitepu, MpH) (Dra. Kasminah, M.Kes)
SKM)
Penguji III
(Evi Desvina,
Medan,25 Agustus 2013
Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan
Direktris
(Dra. Kasminah, M.Kes)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS
Nama
: Risani Pasaribu
Tempat/Tgl Lahir : Bostan 02 September 1991
Anak Ke
: 5 dari 9 bersaudara
Agama
: Kristen
Nama Ayah
Nama Ibu
: Buha Pasaribu
: Ruspita Br Gultom
Alamat
: Dusun Pantai Belanak Kel. Sei Sentang Kec.
Kualuh Hilir Kab. Labuhan batu Utara
II.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1998 – 2004
: SD.N 114338 Sei Sentang
Tahun 2004 – 2007
: SMP SWASTA SHINTA JAYA
Tahun 2007 – 2010
: SMA N. 1 Kualuh Hilir
Tahun 2010 – 2013
: Akademi kebidanan Nusantara 2000
Medan
Nama : Risani Pasaribu
Nirm : 0114421040032
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 25-40 TAHUN TENTANG
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)
DI LINGKUNGAN XIII KEL. TEGAL SARI
MANDALA II KEC. MEDAN DENAI
TAHUN 2013
ABSTRAK
Inspeksi visual asam asetat (IVA) yaitu suatu metode pemeriksaan dengan
mengoles serviks atau leher rahim menggunakan lidi wotten yang telah
dicelupkan ke dalam asam asetat/asam cuka 3-5% tanpa menggunakan mikroskop.
Daerah yang tidak normal akan berubah warna menjadi putih (acetowhite) dengan
batas yang tegas, dan mengindikasikan bahwa serviks mungkin memiliki lesi
prakanker. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi
pada serviks.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer,
waktu penelitian pada bulan juli 2013 dengan jumlah populasi sebanyak 74 orang
dan pengambilan sampel sesuai dengan jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak
74 orang (tehnik total sampling).
Dari penelitian yang diperoleh berdasarkan pengetahuan cukup paling
banyak 38 orang 51,36%, berdasarkan umur 25-30 tahun sebanyak 39 orang
dengan pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (48,71%), berdasarkan pendidikan
SMA sebanyak 41 orang dengan berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang
(53,66%), berdasarkan pekerjaan IRT sebanyak 67 orang dengan pengetahuan
cukup sebanyak 35 orang (52,23%), berdasarkan paritas multipara sebanyak 35
responden dengan berpengetahuan cukup sebanyak 20 orang (57,14%), dan
berdasarkan sumber informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 33 orang dengan
berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (48,48%).
Di harapkan kepada tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) kepada masyarakat khususnya
pada ibu, baik yang mempunyai anak maupun tidak. Untuk mengurangi angka
kesakitan dan kematian pada ibu akibat kanker leher rahim.
Kata kunci
: IVA (Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat),
Pengetahuan Ibu usia 25-40 Tahun
Daftar Pustaka : 13 Buku, Tahun 2003-2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
Berkat dan Rahmat-Nya sehingga peneliti diberi kesempatan dalam menyusun
karya tulis ilmiah yang berjudul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun
Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Lingkungan XIII
Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai Tahun 2013 ”. Karya tulis ilmiah
ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan.
Sebagai manusia peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi maupun bahasanya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki karya tulis ilmiah ini.
Pada kesempatan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Ir. H Uchwatul Achyar, MM selaku Ketua Pembina Yayasan
Nusantara Duaribu Medan.
2. Bapak Angki Maulia, SE selaku Ketua Yayasan Nusantara Duaribu
Medan.
3. Ibu Dra. Kasminah, M.Kes selaku Direktris Akademi Kebidanan
Nusantara 2000 Medan.
4. Evi Desvina, SKM, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan nasehat dan petunjuk yang
berguna dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. Kepada dosen penguji I Bapak Frans Yosep Sitepu, MpH dan Penguji
II Ibu Dra. Kasminah, M.Kes yang telah menguji peneliti akhirnya
peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
6.
Kepada bapak Drs. Hasan Basri, MM selaku kepala balitbang, dan
Bapak Masati Zebua, SH selaku kepala Kelurahan Tegal Sari Mandala
II Kecamatan Medan Denai yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian ini hingga selesai.
7. Bapak/ Ibu Dosen Pengajar di Akademi Kebidanan Nusantara 2000
Medan yang telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan selama
peneliti menjadi mahasiswi di Akademi Kebidanan Nusantara 2000
Medan serta tidak lupa kepada ibu asrama yang telah mendidik,
membimbing dan menjaga kami khususnya angkatan X di asrama.
8. Teristimewa kepada Ayahanda tersanyang Gr. B. Pasaribu dan Ibunda
tercinta R. Br. Gultom yang telah mengasuh, membesarkan, mendidik
dan yang menjadi motivator terbaik bagi peneliti dengan segenap
kasihnya yang tak pernah berhenti berdo’a dan memberikan support
sehingga menguatkan peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini.
Kepada saudara/i saya, Pontas pasaribu, Tiarma Br.pasaribu, Hernita
Br. Pasaribu, Halasson Pasaribu dan kepada Adik-adik saya Supryadi
Pasaribu, Jhonson Pasaribu, Firma Elida Br. Pasaribu dan Winer
Pasaribu terima kasih karna saudara/i ikut serta memberikan
semangat/motivasi dan doa buat saya.
9. Kepada teman-teman seperjuangan Angkatan X Akademi Kebidanan
Nusantara 2000 Medan terimakasih telah memberikan motivasi pada
peneliti untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata peneliti hanya dapat memohon do’a kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, semoga mendapat imbalan dari-Nya. Dan semoga karya tulis ilmiah ini
bermanfaat bagi semua yang membaca.
Medan, 23 Agustus 2013
Risani Pasaribu
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................
ABSTRAK .......................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR DIAGRAM .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
i
ii
iii
vi
ix
xi
xii
BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1. Latar Belakang ...............................................................................
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................
1.3.1. Tujuan Umum .....................................................................
1.3.2. Tujuan Khusus ....................................................................
1.4. Manfaat Penelitian ..........................................................................
1
1
3
4
4
4
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................
2.1. Pengetahuan ....................................................................................
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
2.1.2 Tingkat Pengetahuan Dalam Domain kongnitif ....................
2.2. Inspeksi Visual Asam Asetat ...........................................................
2.2.1 Defenisi Inspeksi Visual Asam Asetat………………………. .
2.2.2 Kelompok Perempuan Yang Memerlukan Skrining Secara
Teratur……………………………………………………………....
2.2.3 Syarat Mengikuti Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)…..
2.2.4 Manfaat Pemeriksaa Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)……
2.2.5 Keuntungan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat \ ........
2.2.6 Komplikasi/ Efek Samping……………………………………
2.2.7 Bahan Dan Alat Pemeriksaan Inspeksi Visual asam Asetat ….
2.2.8 Teknik Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat ……..........
2.2.9 Hasil Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat……………. .
2.2.10 Kategori Inspeksi Visual Asam Asetat……………………....
2.2.11 Tempat Pelayanan Inspeksi Visual Asam Asetat ……...........
2.3. Karakteristik ...................................................................................
2.3.1 Umur…………………………………………………………. .
2.3.2 Pendidikan………………………………………………….. ...
2.3.3 Pekerjaan…………………………………………………….. .
2.3.4 Paritas………………………………………………………... .
6
6
6
8
8
9
9
10
10
11
11
11
12
13
14
14
14
15
16
16
2.3.5 Sumber Informasi……………………………………………. .
17
BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................
3.1. Kerangka Konsep ...........................................................................
3.2. Defenisi Operasional ......................................................................
3.2.1. Pengetahuan ........................................................................
3.2.2. Umur ..................................................................................
3.2.3. Pendidikan ..........................................................................
3.2.4. Pekerjaan ............................................................................
3.2.5. Paritas .................................................................................
3.2.6. Sumber Informasi ...............................................................
3.3. Jenis Penelitian ...............................................................................
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................
3.4.1. Lokasi Penelitian .................................................................
3.4.2. Waktu Penelitian .................................................................
3.5. Populasi dan Sampel .......................................................................
3.5.1. Populasi ..............................................................................
3.5.2. Sampel ................................................................................
3.6. Metode Pengumpulan Data .............................................................
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data……………………………………
3.6.2 Aspek Pengukuran Pengetahuan…………………………… ...
3.7. Pengolahan Dan Analisa Data..........................................................
3.7.1. Pengolahan Data ..................................................................
3.7.2. Analisa Data ........................................................................
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................
4.1. Hasil Penelitian ..............................................................................
4.1.1. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual asam Asetat (IVA) ..................
4.1.2. Distribusi Umur Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual asam Asetat (IVA) ..................
4.1.3. Distribusi Pendidikan Ibu Usia 25-40 tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual asam asetat IVA) ...................
4.1.4. Distribusi Pekerjaan Ibu Usia 25-40 tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Vusual asam asetat (IVA) ..................
4.1.5. Distribusi Paritas Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) .................
4.1.6. Distribusi Sumber Informasi Ibu Usia 25-40 Tahun
Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
IVA) ....................................................................................
4.1.7. Distribusi Ibu Usia 25-40 tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan Umur ......
4.1.8. Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan
Pendidikan………………………………………………
… ........................................................................................
18
18
18
18
18
19
19
19
20
20
21
21
21
21
21
21
22
22
22
23
23
24
25
25
25
25
36
36
37
37
38
29
4.1.9. Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan
Pekerjaan………………………………………………
….........................................................................................
4.1.10. Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan
Paritas……………………………………………………
.. ..........................................................................................
4.1.11. Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Aseta (IVA) Berdasarkan Sumber
Informasi………………………………………………
….........................................................................................
4.2. Pembahasan ....................................................................................
4.2.1. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Bedasarkan Umur ................................................................
4.2.2. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Pendidikan ......................................................
4.2.3. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat IVA)
Berdasarkan Pekerjaan .......................................................
4.2.4. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Paritas .............................................................
4.2.5. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Sumber Informasi ...........................................
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................
5.1. Kesimpulan ...................................................................................
5.2. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
30
31
32
33
33
35
36
38
39
41
41
42
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7
Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 tahun Ten tang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di
Lingkungan XIII Kelurah Tegal Sari Mandala II Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013..............................................................
25
Distribusi Umur Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksan
Inspeksi Visual asam Asetat (IVA) Di Lingkungan XIII
Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai
tahun
2013………………..…………………………………………
…. .................................................................................................
25
Distribusi Pendidikan Ibu Usia 25-40 tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di
Lingkungan XIII Kelirahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013..............................................................
26
Distribusi Pekerjaan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Aseta (IVA) Di
Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013..............................................................
26
Distribusi Paritas Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di Lingkungan XIII
Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai
Tahun 2013 ..................................................................................
27
Distribusi Sumber Informasi Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual asam Asetat IVA) Di
Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013 .............................................................
27
Distribusi Frekuensi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Umur
Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Di
Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan
Medan Denai Tahun 2013..............................................................
28
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan
Pendidikan Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA) Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari
Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 .........................
29
Distribusi Frekuensi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan
Pekerjaan Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA) Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II
Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ...........................................
30
Distribusi Frekuensi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan
Paritas Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA) Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II
Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ...........................................
31
Distribusi Frekuensi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan
Sumber Informasi Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA) Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari
Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 .........................
32
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 4.1. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visualk Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Umur Di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal
Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ........
33
Diagram 4.2. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan XIII Kelurahan
Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun
2013 ....................................................................................
35
Diagram 4.3. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Pekerjaan Di Lingkungan XIII Kelurahan
Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun
2013 ...................................................................................
36
Diagram 4.4. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 24-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Paritas Di Lingkungan XIII Kelurahan
Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun
2013 ...................................................................................
38
Diagram 4.5. Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan XIII
Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan
Denai Tahun 2013 ................................................................
39
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Master Data
Lampiran 2 : Surat Survei Pendahuluan Akademi Kebidanan Nusantara 2000
Medan
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian dari Akademi Kebidanan Nusantara 2000
Medan
Lampiran 4 : Surat Rekomendasi Penelitian dari Pemerintah Kota Medan Badan
Penelitian dan Pengembangan
Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Kecamatan Medan Denai
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian dari Kelurahan Tegal Sari Mandala II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak
diderita wanita. Kanker serviks ini menduduki urutan nomor dua penyakit kanker
di dunia, bahkan sekitar 500.000 wanita diseluruh dunia didiagnosa menderita
kanker serviks dan rata-rata 270.000
meninggal setiap tahun dan Insidensi
dilaporkan lebih tinggi terjadi di negara berkembang dari pada di negara maju
(Puspitasari, 2012).
Dari data Badan Kesehatan Dunia diketahui terdapat 493.243 jiwa
pertahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian sebanyak
273.505 jiwa pertahun. Kanker serviks sering terjadi pada usia diatas 40 tahun,
dan displasia umumnya terdeteksi 10 tahun sebelum berkembang menjadi kanker.
Displasia paling banyak terjadi pada usia sekitar 35 tahun (Emilia, dkk, 2010).
WHO menyebutkan bahwa tes IVA dapat mendeteksi prakanker dengan
sensitifitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positip
dan nilai prediksi negatif
masing-masing antara 10-20% dan 92-97%. Di
Indonesia tes IVA sedang dikembangkan dengan melatih tenaga kesehatan
termasuk bidan (Puspitasari, 2012).
Di Indonesia sendiri, diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi
setiap tahunnya, sedangkan angka kematiannya diperkirakan 7.500 kasus
1
pertahun. Selain itu, setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker
serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Pada tahun
2001, kasus baru kanker serviks berjumlah 2.429 atau sekitar 25,91% dari seluruh
kanker yang ditemukan di Indonesia (Wijaya, 2010).
Kanker serviks dapat dikenali pada tahap prakanker, salah satunya dengan
melakukan pemeriksaan skrining yang berarti pemeriksaan dilakukan tanpa
menunggu munculnya keluhan terlebih dahulu. Saat ini telah dikenal beberapa
metode skrining, antara lain Pap smear, IVA, tes HPV DNA, Thin Prep, dan
kolposkopi. Tujuan dari deteksi skrining atau skrining kanker servik ini adalah
untuk menemukan adanya kelainan pada mulut (leher) rahim (Wijaya, 2010).
Wanita usia subur yang melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas
Karanganyar yang tercatat pada tahun 2007 sebanyak 533 orang, tahun 2008
sebanyak 1023 orang, tahun 2009 sebanyak 942 orang, tahun 2010 sebanyak 759
orang sehingga didapatkan hasil adanya penurunan di tahun 2010. Hasil
pemeriksaan IVA positif sebanyak 137 orang, negatif 92.1%. Berdasarkan usia
terbanyak (52.6%) umur 30-40 tahun, berdasarkan pendidikan (76.3%) tamat
SD/SLTP/ sederajat, berdasarkan tingkat pengetahuan, (40.8%) kategori cukup,
berdasarkan status perkawinan (88.2%) menikah 1x, berdasarkan paritas 2 anak
20 orang (26.3%), berdasarkan alat kontrasepsi suntik (26.3%) (Pagesti, dkk,
2012).
Di Desa Kartajadi Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur sebanyak 44
responden. Hasil penelitian menunjukkan responden sebagian besar berusia 19-40
tahun sebanyak 50,0%, berpendidikan SMP sebanyak 40,9%, tidak bekerja
sebanyak 59,1%, responden memiliki kategori pengetahuan kurang sebanyak
77,3%. Sumber informasi utama yang diterima berasal dari media massa sebanyak
47,7%, informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 36,4% (Puspitasari, 2012)
Di Puskesmas Medan Area Selatan tahun 2009 seluruh wanita yang telah
menikah dan telah mendapat penyuluhan tentang pemeriksaan IVA sebanyak 140
orang, dan 30 orang diantaranya dilakukan pemeriksaan IVA. Data diperoleh dari
hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner. Pemeriksaan IVA dalam
ketegori baik sebanyak 23,3 %, dalam kategori sedang 76,7% dan tidak
seorangpun yang memiliki pengetahuan kurang. Pengetahuan responden yang
tidak periksa IVA, pada kategori baik 49,1%, dengan kategori sedang 50,0%, dan
yang memiliki kategori kurang 0.9%. sikap responden yang periksa IVA pada
ketegori sikap baik sebanyak 70,0% dan pada kategori sikap sedang sebanyak
30,0%. Sikap responden yang tidak periksa IVA , pada kategori sikap baik 54,5 %
dan pada kategori sikap sedang sebanyak 45,5% (Ningsih, 2010)
Berdasarkan hasil penelitian penulis mengadakan penelitian Tentang
Gambaran Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA) di Lingkungan XIII Kel.Tegal Sari Mandala II Kec. Medan
Denai Tahun 2013.
1.2 Perumusan Masalah
Belum diketahuinya gambaran pengetahuan ibu usia 25-40 tahun tentang
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di Lingkungan XIII Kel. Tegal
Sari Mandala II Kec. Medan Denai Tahun 2013.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu usia 25-40 tahun
tentang pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di Lingkungan XIII
Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai Tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu usia 25-40 tahun tentang
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) berdasarkan umur.
2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu usia 25-40 tahun tentang
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) berdasarkan pendidikan.
3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu usia 25-40 tahun tentang
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) berdasarkan pekerjaan.
4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu usia 25-40 tahun tentang
pemeriksaan inspeksi visual asam setat (IVA) berdasarkan paritas.
5. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu usia 25-40 tahun tentang
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) berdasarkan sumber
informasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu usia 25-40
tahun tentang pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di
Lingkungan XIII Kel.Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai Tahun
2013.
1.4.2 Penelitian ini diharapkan sebagai informasi bacaan bagi mahasiswi
Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan
1.4.3 Penelitian ini diharapkan sebagai aplikasi ilmu yang telah penulis dapat
selama pembelajaran di Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan.
1.4.4 Sebagai bahan dan data dasar untuk peneliti selanjutnya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan (knowledge)
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu”, ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetehuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2011).
2.1.2 Tingkat Pengetahuan Dalam Domain Kognitif
Menurut Natoatmodjo (2011) Pengetahuan yang dicakup dalam domain
kongnitif mempunyai 6 tingkatan, yakni :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu. “tahu” ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami ( comprehension)
6
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tenteng objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek
atau
materi
harus
dapat
menjelaskan,
menyebutkan
contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang di
pelajari .
3. Aplikasi (application)
Aplikas diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).
4. Analisa (analysis)
Analisis adalah suatu kemampun untuk menjabarkan materi
atau suatu objak kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata
kerja
dapat
menggambarkan
(membuat
bagan),
membedakan,
memisahkan, pengelompokan, dan sebagainya.
5. Sintesis ( synthesis)
Sintesis
menunjukkan
pada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain itu suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu criteria yang di tentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2.2. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
2.2.1
Pengertian Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Inspeksi visual asam asetat (IVA), yaitu suatu metode pemeriksaan
dengan mengoles serviks atau leher rahim menggunakan lidi wotten yang
telah dicelupkan ke dalam asam asetat/asam cuka 3-5% tanpa
menggunakan mikroskop. Daerah yang tidak normal akan berubah warna
menjadi putih (acetowhite) dengan batas yang tegas, dan mengindikasikan
bahwa serviks mungkin memiliki lesi prakanker. Jika tidak ada perubahan
warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks (Kumalasari,
2012).
Proses skrining dengan inspeksi visual asam asetat merupakan
pemeriksaan yang paling disarankan oleh Depertemen Kesehatan. Salah
satu pertimbangannya karena biaya yang paling murah. Namun perlu
diingat, pemeriksaan ini dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat
tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut
harus segera dilakukan (Wijaya, 2010).
2.2.2 Kelompok Perempuan Yang Memerlukan Skrining Secara Teratur
Menurut Rasjidi (2010) perempuan yang perlu melakukan
pemeriksaan inspeksi visual asam asetat adalah :
1. Deteksi dini kanker serviks saat 3 tahun pertama dimulainya aktivitas
seksual atau pada usia 21 tahun
2. Satu kali pada wanita di usia 35-40 tahun
3. 10 tahun sekali pada wanita usia 35-55 tahun, dan pada daerah dengan
fasilitas yang tersedia maka pemeriksaan dilakukan tiap 5 tahun sekali
4. Skrining yang ideal dan optimal dilakukan tiap 3 tahun sekali pada
wanita usia 25-60 tahun
5. Dapat dihentikan pada usia 70 tahun pada wanita yang tidak memiliki
abnormalitas pada hasil pemeriksaan tes pap-nya.
2.2.3 Syarat Mengikuti Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
1. Antara 10-20 hari setelah hari pertama masa menstruasi.
2. Selama kira-kira dua hari sebelum pemeriksaan seorang wanita
sebaiknya menghindari douching atau penggunaan pembersih vagina
,karena bahan ini dapat menghilangkan atau menyembunyikan sel-sel
abnormal (Wijaya, 2010).
3. Sudah pernah melakukan hubungan seksual
4. Tidak sedang datang bulan /haid
5. Tidak sedang hamil
6. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual (Puspitasari,
2012).
2.2.4 Manfaat Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Menurut Kasdu (2005) manfaat pemeriksaan inspeksi visual asam
asetat yaitu :
1. Mendeteksi lesi (kerusakan jaringan tubuh) sejak dini
2. Jika kanker leher rahim dapat ditemukan dan diobati pada stadium dini
3. Kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim dapat dihindari
2.2.5 Keuntungan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Menurut Emilia (2010) inspeksi visual asam asetat merupakan
praktik yang dianjurkan untuk fasilitas dengan sumber daya rendah
dibandingkan dengan jenis penapisan lain karena beberapa alasan :
1. Aman, tidak mahal, dan mudah dilakukan
2. Kinerja tes sama dengan tes lain
3. Dapat dipelajari dan dilakukan oleh hampir semua tenaga kesehatan
disemua jenjang sistem kesehatan
4. Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai
penatalaksanaannya
5. Peralatan mudah didapat
6. Tidak bersifat invasive dan efektif mengidentifikasi berbagai lesi
prakanker.
2.2.6 Komplikasi / Efek Samping
Menurut Rasjidi (2008) komplikasi/efeksanping dari pemeriksaan
inspeksi visual asam asetat yaitu: tidak ada
2.2.7 Bahan dan Alat Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
Menurut Rasjidi (2008) persiapan alat dan bahan dalam
pemeriksaan inspeksi visual asaam asetat (IVA) yaitu:
1.
Sabun dan air untuk cuci tangan
2.
Lampu yang terang untuk melihat serviks
3.
Spekulum dengan desinfeksi tingkat tinggi
4.
Sarung tangan sekali pakai atau desinpeksi tingkat tinggi
5.
Meja ginekologi
6.
Lidi kapas
7.
Asam asetat 3-5% atau anggur putih (white vinegar)
8.
Larutan klori 0,5% untuk dekontaminasi instrument
9.
Format pencatatan.
2.2.8 Teknik Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
Menurut Rasjidi (2008) teknik atau prosedur pemeriksaan inspeksi
visual asam asetat (IVA) yaitu:
1. Sesuaikan pencahayaan untuk mendapatkan gambaran terbaik dari
serviks
2. Gunakan lidi kapas untuk membersihkan darah, mukus dan kotoran
pada serviks identifikasi daerah sambungan skuama-columnar (zona
transpormasi) dan area disekitarnya
3. Oleskan larutan asam cuka atau ligol, tunggu 1-2 menit untuk
terjadinya perubahan warna. Amati setiap perubahan pada serviks,
perhatikan dengan cermat daerah disekitar zona trenspormasi
4. Lihat dengan cerrmat dan yakinkan area ini dapat semuanya terlihat.
Catat bila serviks mudah berdarah. Lihat adanya plaque warna putih
dan table atau epitel acetowhite bila menggunakan larutan asam asetat
dan larutan lugol. Bersihkan segala darah dan debris pada saat
pemeriksaan.
5. Bersihkan sisa larutan asam asetat dan larutan ligol dengan lidi kapas
atau kasa bersih.
6. Lepaskan speculum dengan hati-hati.
7. Catat hasi pengamatan, dan gambar denah temuan.
2.2.9 Hasil Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
1. Tidak bersifat invasif dan dapat mengidentifikasi lesi prakanker secara
efektif
2. Langsung ada hasilnya sehingga dapat segera dilakukan pengobatan
dengan krioterapi, yaitu pembekuan serviks berupa penerapan
pendinginan secara terus-menerus selama 3 menit untuk membekukan
(freeze) dan diikuti dengan pencairan
selama 5 menit, kemudian
diikuti dengan pembekuan lagi selama 3 menit dengan menggunakan
CO2 atau NO2 sebagai pendingin (Kumalasari, 2012).
2.2.10 Kategori Inspeksi Visual Asam Asetat
Menurut Bertiani, dalam Suparyanto (2011) ada beberapa kategori yang
dapat dipergunakan salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
1. Inspeksi visual asam asetat (IVA) negative = menunjukkan leher rahim
normal
2. Inspeksi visual asam asetat (IVA) radang = serviks dengan radang
(servisitas), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks).
3. Inspeksi visual asam setat (IVA) positif = ditemukan bercak putih
(aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan
skrining kanker serviks dengan metode inspeksi visual asam asetat
karena temuan ini mengarah pada diagnosis serviks-pra kanker
(dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
4. Inspeksi visual asam asetat (IVA) -kanker serviks = pada tahap ini pun,
untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan
bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila
ditemukan masih pada stadium invasive dini (stadium IB-IIA).
2.2.11 Tempat Pelayanan Inspeksi Visual Asam Asetat
Menurut Kumalasari (2012) tempat pelayanan dapat dilakukan
disemua jenjang pelayanan kesehatan yaitu;
1. Rumah sakit
2. Puskesmas
3. Puskesmas pembantu, pondok bersalin desa
4. Klinik dokter spesialis
5. Klinik dokter umum dan bidan.
2.3. Karakteristik Yang Mempengaruhi Pengetahun Ibu Usia 25-40 Tahun
Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat
2.3.1 Umur
Perempuan yang rawan mengidap penyakit kanker serviks adalah
mereka fakta memperlihatkan bahwa terjadi pengurangan resiko infeksi
HPV seiring pertambahan usia, namun sebaliknya resiko infeksi
menetap/persisten justru meningkat. Hal ini diduga karena seiring
pertambahan usia, terjadi perubahan anatomi (retraksi) dan histologi
(metaplasia) ( Wijaya, 2010).
Sehubungan dengan hal itu, umur juga merupakan pertimbangan
dalam menentukan saat pemeriksaan inspeksi visual asam asetat di mulai
di negara maju dan berkembang angka kenker serviks invasive meningkat
sampai umur 35 tahun dan menetap sampai umur 60 tahun dan kemudian
menurun . Oleh karena itu, WHO menyarankan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan dilakukan minimal sekali pada wanita berumur 35-40
tahun
2. Jika fasilitas tersedia, maka lakukan pemeriksaan setiap 10 tahun pada
wanita berumur 35-55 tahun.
3. Jika fasilitas tersedia lebih, maka lakukan setiap 5 tahun pada wanita
berumur 35-55 tahun .
4. Pemeriksaan yang ideal dan optimal setiap 3 tahun pada wanita yang
berumur 25-60 tahun (Rasjidi, 2010).
2.3.2 Pendidikan
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan
untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
Sedangkan pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi yang
ditujukan kepada pelaku agar pelaku tersebut kondusif amok kesehatan.
Secara operasional pendidikan kesehatan adalah semua kejadian yang
memberikan dan atau meningkatkan pengaruh sikap dan peraktek
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri. Tingkat pendidikan mempunyai hubungan erat dengan faktor
sosial, ekonomi dan perilaku demograti seperti pendapatan, gaya hidup,
poly reproduksi, cara memakai alat kontrasepsi pada status kesehatan
anak. Pendidikan juga merupakan salah satu mempengaruhi persepsi
seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide teknologi. Semakin tinggi
pendidikan
seseorang
akan
mempengaruhi
tingginya
tingkat
intelegensinya (Notoatmodjo, 2003).
2.3.3 Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang atau
memperoleh penghasilan, guna memenuhi kebutuhan hidupnya seharihari. Pekerjaan tersebut sangat erat dengan kehidupan sehari-hari dalam
memenuhi
kebutuhan hidup. Dalam hal ini pekerjaan tersebut dapat
mampengaruhi seorang ibu untuk melakukan pemeriksaan inspeksi visual
asam asetat (Notoatmodjo, 2003).
2.3.4 Paritas
Kanker leher rahim sering dijumpai pada wanita yang sering
melahirkan. Hal ini dapat terjadi karena perlukaan dan terauma akibat
proses melahirkan. Kategori paritas yang beresiko tinggi belum ada
keseragaman. Pada umumnya para ahli memberikan batasan antara 3-5
kali melahirkan (Tambunan, 1995)
2.3.5 Sumber Informasi
Sumber informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan
sebagai pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai suatu
hal tersebut. Pesan-pesan sugestif dibawa oleh informasi tersebut apabila
arah
sikap
tertentu.
Pendekatan
ini
biasanya
digunakan
untuk
menggunakan kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang
berpengaruh perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media massa
(Notoatmodjo, 2003)
Menurut Wied Hary.A, dalam Barus (2012) juga mengungkapkan
bahwa informasi akan memberikan pengaruh kepada pengetahuan
seseorang. Meskipun bahwa seseorang berpendidikan rendah tetapi jika ia
mendapatkan informasi dari berbagai media elektronik dan media cetak
hal ini akan meningkatkan pengetahuan seseorang.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Karakteristik ibu usia 25-40 tahun
1.
2.
3.
4.
5.
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Paritas
Sumber Informasi
Gambaran pengetahuan ibu usia 25-40
tahun tentang pemeriksaan inspeksi
visual asam asetat (IVA)
3.2 Defenisi Operasional
3.2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah kemampuan ibu dalam menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh penulis yang berupa kuisioner dengan kategori
1. Baik, apabila total jawaban benar dari kuisioner 16-20 (76%-100%
2. Cukup, apabila total jawaban benar dari kuisioner 12-15 (56%-75%)
3. Kurang, apabila total jawaban benar dari kuisioner 0-11 (0%-55%)
3.2.2 Umur
Umur adalah lamanya usia ibu dari sejak lahir sampai dengan ulang
tahun yang terakhir dinyatakan dalam tahun dengan kategori
a. 25-30 tahun
b. 31-35 tahun
c. 36-40 tahun
3.2.3 Pendidikan
18
Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah
diselesaikan saat dilakukan penelitian dengan kategori :
3.2.4
a.
SD
b.
SMP
c.
SMU
d.
Perguruan tinggi/Akademi
Pekerjaan
Pekerjaan adalah aktivitas ibu yang dilakukan sehari-hari yang
dikerjakan secara rutinitas baik yang menghasilkan uang maupun tidak
menghasilkan uang dengan kategori :
a. Ibu rumah tangga
b. Wiraswasta
c. Pegawai negeri spil
d. Pegawai Swasta
3.2.5
Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang menghasilkan janin hidup
atau mati dengan kategori :
a. Nullipara (belum hamil/belum mempunyai anak)
b. Primipara (1 orang anak)
c. Scundipara (2 orang anak)
d. Multipara (3-5 orang anak)
3.2.6
Sumber Informasi
Sumber Informasi adalah dari mana ibu menerima informasi
tentang inspeksi visual asam asetat dengan kategori :
a. Keluarga/teman
b. Tenaga kesehatan/kader
c. Media cetak
d. Media Elektronik
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif. Dengan
menggunakan desain cross sectional yaitu untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu tentang pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di
Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamata Medan
Denai Tahun 2013 dengan cara pengisian kuisioner.
3.4
Lokasi dan Tempat Penelitian
3.4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari
Mandala II Kecamatan Medan Denai dengan alasan, belum adanya pihak
yang melakukan penelitian tentang pemeriksaan inspeksi visual asam
asetat di lingkunsgan tersebut.
3.4.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada 13-15 juli 2013
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu usia 25-40 tahun
yang tinggal di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari Mandala II
Kecamatan Medan Denai dengan jumlah sebanyak 74 orang.
3.5.2
Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua ibu usia
25-40 tahaun yang tinggal di Lingkungan XIII Kelurahan Tegal Sari
Mandala II Kecamatan Medan Denai Tahun 2013. Jumlah sampel yang
diambil sesuai dengan jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 74 orang
menggunakan teknik total sampling.
3.6 Metode Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan yaitu data primer yang dikumpulkan
menggunakan kuesioner yang terlebih dahulu memberikan penjelasan
singkat tentang kuesioner kepada responden. kuesioner ini berisi
pertanyaan mengenai pengetahuan ibu tentang inspeksi visual asam asetat.
3.6.2
Aspek Pengukuran Pengetahuan
Diukur dengan cara pemberian pertanyaan sejumlah 20 nomor
masing – masing pertanyaan akan diberi skor sebagai berikut :
1.Jawaban yang benar diberi nilai (1)
2.Jawaban yang salah diberi nialai (0)
Total nilai tertinggi untuk pengetahuan adalah 20 × 1 = 20
Dengan
demikian
pengetahuan
responden
dapat
diukur
dengan
menggunakan rumus
Rumus: S = 100%
Keterangan:
S = Skor
x = Jawaban
r = Jumlah nilai maksimum (20 pertanyaan )
Setelah semua data diolah menjadi katagori pengetahuan kemudian
dimasukkan kriteria standar sebagai berikut:
1. Pengetahuan baik, apabila total jawaban dari kuisioner 16-20 (76%100%)
2. Pengetahuan cukup, apabila total jawaban dari kuisioner 12-15 (56%75%)
3. Pengetahuan kurang, apabila total jawaban dari kuisioner 0-11 (0%55%)
(Nursalam, 2008)
3.7 Pengolahan dan Analisa Data
3.7.1 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual yaitu
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Editing
Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang terkumpul, tidak
terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data
tersebut.
2.
Coding
Data yang diedit
diberi kode,
angka atau tanda untuk
mempermudah pengolahan data.
3.
Tabulating
Untuk mempermudah analisa data, serta pengambilan kesimpulan
kemudian dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi.
3.7.2
Analisa Data
Analisa data dilakukan secara deskritif yang disajikan untuk
melihat hasil presentase yang telah dikumpulkan dan dianalisa dengan
menggunakan teori-teori dan kepustakaan yang releven sehingga dapat
ditarik kesimpulan.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA)
Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)di Lingkungan
XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai Tahun 2013
No
1
2
3
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Total
Jumlah
10
38
26
74
Persen
13,51
51,36
35,13
100
Dari table 4.1 diketahui bahwa responden paling banyak berpengetahuan
cukup sebanyak 38 orang (51,36%) berpengetahuan kurang sebanyak 26 orang
(35,13%), dan paling sedikit berpengetahuan baik sebanyak 10 orang (13,51%).
4.1.2 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Umur
Tabel 4.2 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Umur di
Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai
Tahun 2013
No
1
2
3
Umur
25-30
31-35
36-40
Total
Jumlah
39
25
10
74
Persen
52,70
33,79
13,51
100
Dari table 4.2 diketahui bahwa responden paling banyak berumur 25-30
tahun sebanyak 39 orang (52,70%), berumur 31-35 tahun sebanyak 25 orang
(33,79%) dan paling sedikit berumur 36-40 tahun sebanyak 10 orang (13,51%).
4.1.3 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Pendidikan di
Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan denai
Tahun 2013
No
1
2
3
4
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Total
Jumlah
7
23
41
3
74
Persen
9,45
31,09
55,40
4,06
100
Dari table 4.3 diketahui bahwa responden paling banyak berpendidikan
SMA sebanyak 41 orang
(55,40%), SMP sebanyak 23 orang (31,09%), SD
sebanyak 7 orang (9,45%), dan
responden paling sedikit Perguruan Tinggi
sebanyak 3 orang (4,06%).
4.1.4 Distribusi Ibu Usia 25 - 40 Tahun Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.4 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Pekerjaan di
Linngkungan XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan
Denai Tahun 2013
No
1
2
3
4
Pekerjaan
IRT
Wiraswasta
Pegawai Swasta
PNS
Total
Jumlah
67
4
2
1
74
Persen
90,54
5,40
2,70
1,36
100
Dari table 4.4 diketahui bahwa responden paling banyak bekerja sebagai
IRT sebanyak 67 orang (90,54%), wiraswasta sebanyak 4 orang (5,40%), pegawai
swasta sebanyak 2 orang (2,70%) dan responden paling sedikit bekerja sebagai
PNS sebanyak 1 orang (1,36%).
4.1.5 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Paritas
Tabel 4.5 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Paritas di
Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai
Tahun 2013
No
1
2
3
4
Paritas
Nullipara
Primipara
Scundipara
Multipara
Total
Jumlah
2
14
23
35
74
Persen
2,70
18,91
31,09
47,30
100
Dari table 4.5 diketahui bahwa responden paling banyak multipara
sebanyak 35 orang (47,30%), scundipara sebanyak 23 orang (31,09%), primipara
sebanyak 14 orang (18,91%), dan responden paling sedikit nullipara sebanyak 2
orang (2,70 %).
4.1.6 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 4.6 Distribusi Ibu Usia 25-40 Tahun Berdasarkan Sumber Informasi di
Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai
Tahun 2013
No
1
2
3
4
Sumber Informasi
Keluarga/Teman
Tenaga Kesehatan
Media cetak
Media Elektronik
Total
Jumlah
23
33
12
6
74
Persen
31,09
44,60
16,21
8,10
100
Dari table 4.7 diketahui bahwa responden paling banyak mendapat
informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 33 orang (44,60%), dari keluarga/teman
sebanyak 23 orang (31,09%), dari media cetak sebanyak 12 orang (16,21%), dan
responden paling sedikit mendapat informasi dari media elektronik sebanyak 6
orang (8,10%).
4.1.7 Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asatat (IVA) Berdasarkan Umur
Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan
Umur di Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan
Denai Tahun 2013
No
Umur
Baik
f
%
1
2
3
25-30
31-35
36-40
3
4
3
7,70
16
30
Pengetahuan
Cukup
f
%
19
14
4
48,71
56
40
Kurang
f
%
17
7
3
Jumlah
f
%
43,59
28
30
39
25
10
100
100
100
Dari table 4.7 diketehui bahwa dari 39 orang responden berumur 25-30
tahun berpengetahuan cukup sebanyak 19 orang (48,71%), berpengetahuan
kurang sebanyak 17 orang (43,59%), dan berpengetahuan baik sebanyak 3 orang
(7,70%), dari 25 orang responden berumur 31-35 tahun pengetahuan cukup
sebanyak 14 orang (56%), pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (28%), dan
pengetahuan baik 4 orang (16%) dan dari 10 orang berumur 36-40 tahun
pengetahuan cukup sebanyak 4 orang (40%), pengetahuan kurang sebanyak 3
orang (30%), dan pengetahuan baik sebanyak 3 orang (30%).
4.1.8 Pengetahun Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.8
No
Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan
Pendidikan di Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec.
Medan Denai Tahun 2013
Pendidikan
1
SD
2
SMP
Baik
f
%
0
0
1
4,34
Pengetahuan
Cukup
f
%
4
57,14
11
47,83
Kurang
f
%
3
42,86
Jumlah
f
%
7 100
11
23
47,83
100
3
4
SMA
Perguruan Tinggi
8
1
19,52
33,34
22
1
53,66
33,33
11
1
26,82
33,33
41
3
100
100
Dari tabel 4.8 diketahui bahwa 41 orang responden berpendidikan SMA
pengetahuan cukup sebanyak 22 orang (53,66%), pengetahuan kurang sebanyak
11 orang (26,82%), dan pengetahuan baik sebanyak 8 orang (19,52%), dari 23
orang responden berpendidikan SMP pengetahuan cukup sebanyak 11 orang
(47,83%), pengetahuan kurang sebanyak 11 orang (47,83%), dan pengetahuan
baik sebanyak 1 orang (4,34%), dari 7 orang responden berpendidikan SD
pengetahuan cukup sabanyak 4 orang (57,14%), pengetahuan kurang sebanyak 3
orang (42,86%), dan dari 3 orang responden berpendidikan Perguruan tinggi
pengetahuan baik sebanyak 1 orang (33,34%), pengetahuan cukup sebanyak 1
orang (33,33), dan pengetahuan kurang sebanyak 1 orang (33,33).
4.1.9 Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.9
No
1
2
3
4
Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan
Pekerjaan di Lingkungan XIII Kel.Tegal Sari Mandala II Kec.
Medan Denai Tahun 2013
Pekerjaan
IRT
Wiraswasta
PNS
Pegawai Swasta
f
8
0
1
1
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
%
f
%
f
%
11,95 35 52,23 24
35,82
0
2
50
2
50
100
0
0
0
0
50
1
50
0
0
Jumlah
f
%
67
100
4
100
1
100
2
100
Dari tabel 4.9 diketahui bahwa 67 orang responden IRT berpengetahuan
cukup sebanyak 35 orang (52,23%), pengetahuan kurang 24 orang (35,82%), dan
pengetahuan baik sebanyak 8 orang (11,95%), dari 4 orang responden wiraswasta
pengetahuan cukup sebanyak 2 orang (50%), pengetahuan kurang sebanyak 2
orang (50%), dan dari 2 orang responden pegawai swasta pengetahuan baik
sebanyak 1 orang (50%), pengetahuan cukup sebanyak 1 orang (50%), dari 1
orang responden PNS pengetahuan baik sebanyak 1 orang (100%).
4.1.10 Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam asetat (IVA) Berdasarkan Paritas
Tabel 4.10
No
1
2
3
4
Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan
Paritas di Lingkungan XIII Kel.Tegal Sari Mandala II Kec.
Medan Denai Tahun 2013
Paritas
Nullipara
Primipara
Scundipara
Multipara
f
0
2
2
6
Baik
%
0
14,28
8,70
17,15
Pengetahuan
Cukup
f
%
1
50
6
42,86
11
47,82
20
57,14
Kurang
f
%
1
50
6
42,86
10
43,48
9
25,71
Jumlah
f
%
2
100
14
100
23
100
35
100
Dari table 4.10 diketahui bahwa dari 35 responden multipara pengetahuan
cukup sebanyak 20 orang (57,14%), pengetahuan kurang sebanyak 9 orang
(25,71%), dan pengetahuan baik sebanyak 6 orang (17,15%), dari 23 orang
responden scundipara pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (47,82%),
pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (43,48%), dan pengetahuan baik sebanyak
2 orang (8,70%), dari 14 responden primipara pengetahuan cukup sebanyak 6
orang (42,86%), pengetahuan kurang sebanyak 6 orang (42,86%), dan
pengetahuan baik sebanyak 2 orang (14,28%), dari 2 orang responden nullipara
penegtahuan cukup sebanyak 1 orang (50%), pengetahan kurang sebanyak 1 orang
(50%).
4.1.11 Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 4.11
No
1
2
3
4
Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat Berdasarkan Sumber
Informasi di Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari Mandala II Kec.
Medan Denai Tahun 2013
Sumber Informasi
Keluarga /teman
Tenaga kesehatan
Media cetak
Media Elektronik
f
4
5
1
0
Pengetahuan
Baik
Cukup
%
f
%
17,40 12 52,17
15,16 16 48,48
8,33
6
50
0
4 66,67
Kurang
f
%
7 30,43
12 36,36
5 41,67
2 33,33
Dari table 4.11 diketahui bahwa dari 33 orang responden
Jumlah
f
%
23
100
33
100
12
100
6
100
sumber
informasi melalui tenaga kesehatan pengetahuan cukup sebanyak 16 orang
(48,48%), pengetahuan kurang sebanyak 12 orang (36,36%), dan pengetahuan
baik sebanyak 5 orang (15,16%), dari 23 orang melalui keluarga/teman
pengetahuan cukup sebanyak 12 orang (52,17%), pengetahuan kurang sebanyak 7
orang (30,43%), dan pengetahuan baik sebanyak 4 orang (17,40%), dari 12 orang
melalui media cetak pengetahuan cukup sebanyak 6 orang (50%), pengetahuan
kurang sebanyak 5 orang (41,67%), dan pengetahuan baik sebanyak 1 orang
(8,33%), dari 6 orang melalui media elektronik pengetahuan cukup 4 orang
(66,67%), pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (33,33%).
4.2
Pembahasan
4.2.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual asam asetat (IVA) Berdasarkan Umur
56
60,00%
48.71
50,00%
43.59
40
40,00%
28
30,00%
30
baik
cukup
kurang
16
20,00%
10,00%
30
7.70
0,00%
25-30 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
Diagram 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Umur di Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari
Mandala II Kec. Medan Denai Tahun 2013
Dari diagram 4.1 diketahui bahwa pengetahuan responden frekuensi baik
meningkat pada umur 25-30 tahun dengan 3 responden (7,70%), umur 31-35
tahun dengan 4 responden (16%) dan umur 36-40 tahun dengan 3 responden
(30%).
Menurut Zaluchu (2006), umur adalah lamanya seseorang dari tahun
lahirnya sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir. Sedangkan umur menurut
Notoatmodjo (2003), umur sangat erat kaitannya dengan tingkat pengetahuan
seseorang karena semakin bertambahnya umur seseorang semakin banyak
pengetahuan dan pengalaman yang didapat.
Menurut asumsi peneliti, naiknya frekuensi pengetahuan baik pada setiap
kategori disebabkan kerena semakin tinggi usia seseorang maka semakin banyak
pengetahuan yang didapat sesuai dengan pendapat Notoatmojo (2003). Hal lain
yang juga menyebabkan meningkatnya frekuensi pengetahuan baik pada setiap
kategori umur adalah semakin tinggi usia maka resiko terjadinya penyakit kanker
serviks semakin rentan dan jumlah paritas yang semakin tinggi berpengaruh
dengan pengalaman ibu yang sebelumnya tentang pemeriksaan inspeksi visual
asam asetat. Pendidikan juga sangat berpengaruh untuk mendapatkan informasi,
pada ibu usia 25-30 tahun berpendidikan SMA dalam hal ini semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin mudah memperoleh informasi misalnya dari tenaga
kesehatan, media cetak, media elektronik dan keluarga/teman.
4.2.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan Pendidikan
57.14
60%
53.66
47.83
50%
47.83
42.86
40%
33.34
33.33
Baik
26.82
30%
33.33
Cukup
19.52
20%
Kurang
10%
4.34
0
0%
SD
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
Diagram 4.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Pendidikan di Lingkungan XIII Kel. Tegal
Sari Mandala II Kec. Medan Denai Tahun 2013
Dari diagram 4.2 diketahui bahwa responden paling banyak berpendidikan
SMA pengetahuan cukup sebanyak 41 responden (53,66%).
Menurut Notoatmodjo (2003), pendidikan secara umum adalah segala
upaya yang direncanakan untuk mendapatkan informasi baru, yang dapat
menambah wawasan dan pengetahuan sehingga orang lain dapat mengerti dan
menerima ide-ide baru dan melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan. Sedangkan pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi yang
ditujukan agar pelaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Secara operasional,
pendidikan kesehatan adalah semua kejadian yang memberikan pengaruh terhadap
sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri.
Menurut asumsi peneliti, bahwa tingginya proporsi cukup pada pendidikan
SMA yaitu 41 responden (52,66%). Pendidikan sangat mempengaruhi seseorang
untuk mendapatkan informasi. Semakin tinggi pendidikan seseorang kemampuan
untuk menerima informasi semakin baik dan mengadaptasi informasi semakin
mudah misalnya melalui media cetak, media elektronik, tenaga kesehatan dan
keluarga/teman.
4.2.3 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 tahun Tentang Pemeriksaan
InspeksinVisual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan Pekerjaan
100
100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
52.23
50
50
50
50
Baik
50,00%
Cukup
35.82
40,00%
Kurang
30,00%
20,00%
11.95
10,00%
0
0
0
0
0,00%
IRT
Wiraswasta
Pegawai
Swasta
PNS
Diagram 4.3 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Pekerjaan di Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari
Mandala II Kec. Medan Denai Tahun 2013.
Dari diagram 4.3 diketahui bahwa responden mayoritas IRT pengetahuan
cukup sebanyak 35 responden (52,23%).
Pekerjaan adalah suatau kegiatan atau aktivitas seseorang untuk
memperoleh penghasilan, guna memenuhi hidup sehari-hari. Pekerjaan tersebut
sangat erat dengan kehidupan sehari-hari dalam memenuhi hidup (Notoatmodjo,
2003).
Menurut asumsi peneliti, bahwa besarnya pengetahuan cukup ibu rumah
tangga (IRT) disebabkan katena IRT lebih banyak menghabiskan waktunya
dirumah dan banyak informasi yang didapat baik dari ibu sendiri maupun dari
teman
dan
keluarga,
tidak
selamanya
pekerjaan
yang
diluar
rumah
berpengetahuan lebih baik dan luas. Karena itu rendahnya pekerjaan seseorang
tidak mempengaruhi dalam mencari dan memperluas wawasan dan pengetahuan.
4.2.3 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan Paritas
57.14
60%
50
50%
50
47.82
42.86
43.48
42.86
40%
Baik
30%
25.71
20%
17.15
14.28
Cukup
Kurang
8.70
10%
0
0%
Nullipara
Primipara
Scundipara
Multipara
Diagram 4.4 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Paritas di Lingkungan XIII Kel. Tegal Sari
Mandal II Kec. Medan Denai Tahun 2013
Dari diagram 4.4
diketahui bahwa pengetahuan responden mayoritas
multipara paling banyak berpengetahuan cukup sebanyak 35 responden (57,14%).
Menurut Tambunan (1995), Kanker leher rahim sering dijumpai pada
wanita yang sering melahirkan. Hal ini dapat terjadi karena perlukaan dan terauma
akibat proses melahirkan. Kategori paritas yang beresiko tinggi belum ada
keseragaman. Pada umumnya para ahli memberikan batasan antara 3-5 kali
melahirkan.
Menurut BKKBN (2006), paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang
dipunyai oleh seorang wanita.
Menurut asumsi peneliti, bahwa besarnya proporsi pengetahuan cukup
pada paritas multipara dibandingkan dengan ibu yang paritas rendah disebabkan
karena jumlah paritas 3-5 dan berikutnya adalah kategori paritas yang beresiko
terkena penyakit kanker serviks. Karena itu ibu perlu melakukan pemeriksaan
inspeksi visual asam asetat ketenaga kesehatan sejak dini.
4.2.4 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Berdasarkan Sumber Informasi
66.67
70,00%
60,00%
52.17
50
48.48
50,00%
41.67
36.36
40,00%
33.33
30.43
baik
30,00%
20,00%
17.40
cukup
15.16
kurang
8.33
10,00%
0
0,00%
Keluarga/Teman
Tenega Kesehatan
Media Cetak
Media Elektronik
Diagram 4.5 Distribusi Pengetahuan Ibu Usia 25-40 Tahun Tentang
Pemeriksaan Inspeksi Visual asam Asetat (IVA)
Berdasarkan Sumber Informasi di Lingkungan XIII
Kel. Tegal Sari Mandala II Kec. Medan Denai Tahun
2013
Dari diagram 4.5 diketahui bahwa responden paling banyak mendapatkan
informasi melalui tenaga kesehatan sebanyak 16 orang (48,48%) dangan
pengetahuan cukup.
Sumber informasi adalah sarana yang digunakan oleh komunikator dalam
menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan. Umumnya informasi
yang didapat melalui media cetak, media elektronik, keluarga/teman dan tenaga
kesehatan dan lain-lain (Notoatmodjo, 2003)
Sementara itu, Wied Hary.A dalam Barus (2012) juga mengungkapkan
bahwa informasi akan memberikan pengaruh kepada pengetahuan seseorang.
Meskipun bahwa seseorang berpendidikan rendah tetapi jika ia mendapatkan
informasi dari berbagai media elektronik dan media cetak hal ini akan
meningkatkan pengetahuan seseorang.
Menurut asumsi peneliti, besarnya proporsi pengetahuan cukup pada
responden yang mendapat informasi dari tenaga kesehatan disebabkan karena
tenaga kesehatan
memberikan informasi dengan menggunakan cara yang
sederhana dan bahasa yang mudah diterima dan dimengerti oleh ibu. Petugas
kesehatan sering mempromosikan pentingnya kesehatan melalui penyuluhan pada
masyarakat khususnya pada ibu tentang kanker serviks.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa responden yang berpengetahuan
cukup yaitu sebanyak 38 orang (51,36%).
5.1.2 Berdasarkan umur responden yang berusia 25-30 tahun sebanyak 39 orang
(52,70%) dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (48,71%).
5.1.3
Berdasarkan pendidikan responden terbanyak berpendidikan SMA
sebanyak 41 orang (55,40%) dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak
22 orang (53,66%).
5.1.4 Berdasarkan pekerjaan responden terbanyak bekerja sebagai IRT sebanyak
67 orang (90,54%) dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 35 orang
(52,23%).
5.1.5 Berdasarkan paritas responden terbanyak multipara sebanyak 35 orang
(47,30%) dengan pengetahuan cukup sebanyak 20 orang (57,14%).
5.1.6
Berdasarkan sumber informasi terbanyak melalui tenaga kesehatan
sebanyak 33 orang (44,60%) dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak
16 orang (48,48%).
5.2 Saran
5.2.1 Di harapkan kepada seluruh tenaga kesehatan dapat memberikan informasi
serta penyuluhan tentang pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA)
kepada masyarakat khususnya pada ibu. dengan menggunakan poster,
leaflet, dan infokus/alat elektronik.
5.2.2 Di harapkan kepada ibu usia 25-40 untuk menjalani pola hidup sehat dan
segera mengikuti pemeriksaan inspeksi visual asam asetat. Untuk
mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu akibat kanker leher
rahim.
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Betseba, A. 2012 Gambaran Pengetahuan Ibu Usia Subur Tentang
Tubektomi Di Dusun IV Sigara-gara Kel. Patumbak Kab. Deli
Serdang Tahun 2012 Medan. KTI. Akademi Kebidanan Nusantara 2000
Medan.
Emilia, Ova, dkk. 2010. Bebas Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Kumalasari, Intan, Iwan Andhyantoro. 2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta:
Salemba Medika.
Kasdu, Dini. 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta : Puspa swara
Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
___________. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
___________. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Reneka
Cipta
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta. Selemba Medika.
Puspitasari, N, dkk. 2012. Gambaran Pengetahuan Wanita Yang Sudah
Menikah Mengenai Tes IVA dan Kanker Serviks. Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran.
Pagesti, Nova Ari, dkk. 2012. Gambaran Karakteristik Wanita Usia Subur
(WUS) Yang Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat
(IVA). Puskesmas Karanganyar.
Rasjidi, Imam. 2008. Manual Prakanker Serviks. Jakarta: CV Sangung Seto.
_____________. 2010. 100 Question & Answers. Jakarta: PT Elex Media
Komutindo.
Suparyanto. 2011. Deteksi Kanker Serviks Dengan Metode IVA (Inspeksi
Visual Dengan Asam asetat). Caraun. Blog spot.com/2011/04/deteksikanker-serviks-dengan-metode-iva.html
Tambunan, G.W., 1995. Diagnosa dan tatalaksana Sepuluh Jenis Kanker
Terbanyak di Indonesia. Cetakan 2. EGC. Jakarta.
Wijaya, Delia. 2010. Pembunuh Ganas itu Bernama Kanker Serviks.
Yogyakarta: PT. Niaga Swadaya
Zaluchu.F, 2006. Metodelogi Kesehatan.Bandung : Cipta Pusta Media
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU USIA 25-40 TAHUN TENTANG
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL sASAM ASETAT (IVA) DI
LINGKUNGAN XIII KELURAHAN TEGAL SARI
MANDALA II KECAMATAN MEDAN DENAI
TAHUN 2013
A. Identitas
Nama
:
……………………………………
Umur
:
……………………………………
Pendidikan
:
……………………………………
Pekerjaan
:
……………………………………
Anak ke
:
……………………………………
Sumber Informasi
:
……………………………………
Alamat
:
……………………………………
B. Petunjuk Pengisian
1. Sebalum anda menulis jawaban, isilah identitas anda yang telah
disediakan diatas terlebih dahulu
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (X) pada
pilihan yang anda anggap benar !
Soal
1. Pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) adalah...
a. Planotes ( pemeriksaan urin)
b. Sadari (pemeriksaan payudara)
c. Pemeriksaan pada alat kelamin/ leher rahim dengan asam asetat/asam
cuka 3-5 %
2. Kapan pertama kali dianjurkan melakukan inspeksi visual asam asetat
(IVA) ?
a. Setelah ada gejala kanker leher rahim
b. Jika dianjurkan dokter untuk dilakukan pemeriksaan
c. 2 bulan setelah pertama kali melakukan hubungan suami istri
3. Pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) di perlukan seorang ibu
yaitu ?
a. Untuk mengetahui ada tidaknya kehamilan pada wanita
b. Untuk mengetahui seseorang terkena kanker payudara
c. Untuk mendeteksi dini ada tidaknya kanker leher rahim
4. Yang berisiko terkena kanker leher rahim adalah…
a. Ibu yang bergonta ganti pasangan seksual
b. Ibu yang sudah pernah melahirkan satu kali
c. Remaja putri
5. Pada pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) hasilnya tidak normal
dan jika tidak segera ditangani/ diobati maka…
a. Menjadi kanker kulit
b. Menjadi kanker rahim
c. Menjadi kanker alat kelamin
6. Golongan dari hasil pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA)
yaitu…
a. Inspeksi visual asam asetat (IVA) positif, ditemukan bercak putih
b. Inspeksi visual asam asetat (IVA) negatif, ditemukan bercak putih
c. Inspeksi visual asam asetat (IVA) positif, menunjukkan leher rahim
normal
7. Jangka waktu untuk mendapatkan hasil pemeriksaan inspeksi visual asam
asetat (IVA) yaitu…
a. Langsung ada hasilnya, sehingga dapat segera dilakukan pengobatan
b. 2-3 hari, sehingga dapat segera dilakukan pengobatan
c. 7 hari, sehingga dapat segera dilakukan pengobatan
8. Ibu yang melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) ialah
…
a. Wanita yang belum menikah dan masih perawan
b. Ibu yang telah melakukan hubungan suami istri
c. Ibu hamil dan menyusui
9. Berapa kali sebaiknya melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat
(IVA) ? …
a. 2-3 tahun sekali, jika hasil negative (normal) selama 2 kali
pemeriksaan
b. 1 kali seumur hidup jika hasilnya normal pada pemeriksaan
c. 5 tahun sekali
10. Yang menyediakan alat dan bahan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat
(IVA) adalah…
a. Masyarakat setempat
b. Dokter dan bidan
c. Pesian sendiri
11. Yang harus dilakukan ibu jika hasil pemeriksaan inspeksi visual asam
asetat (IVA) tidak normal adalah ?
a. Konsultasi kedokter
b. Membiarkan saja
c. Makan yang banyak
12. Persiapan yang dilakukan sebelum pemeriksaan inspeksi visual asam
asetat (IVA) adalah ? …
a. Tidak melakukan hubungan suami istri minimal 3 hari sebelum
pemeriksaan
b. Mencuci vagina (alat kelamin) dengan sabun atau cairan antiseptik
c. Minum obat penghilang nyeri
13. Pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) tidak perlu dilakukan lagi
…
a. Jika ibu berumur diatas 65 tahun dan tidak ada kelainan pada 2 kali
pemeriksaan
b. Jika ibu telah menopause (tidak mendapat haid lagi)
c. Jika telah mendapatkan hasil yang normal pada pemeriksaan
14. Tempat pelayanan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) yaitu…
a. Rumah sendiri
b. Apotik
c. Rumah sakit dan klinik
15. Yang memberikan pelayanan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat
(IVA) yaitu
a. Apoteker
b. Dokter kandungan, bidan
c. Kader kesehatan
16. Kelompok perempuan yang memerlukan pemeriksaan inspeksi visual
asam asetat secara teratur yaitu…
a. 3 tahun sekali, ibu usia 25-60 tahun
b. 1 kali seumur hidup
c. 2 kali setahun pada ibu usia 25-40 tahun
17. Syarat mengikuti pemeriksaan inspeksi visual asam asetat adalah…
a. Tidak sedang datang bulan/ haid
b. Ibu sedang hamil
c. Ibu yang tidak mual muntah
18. Pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) tidak boleh dilakukan pada
ibu dengan kondisi ?...
a. Ibu menyusui
b.
Ibu telah menopause (tidak dapat haid lagi)
c.
Ibu melakukan hubungan seksual dan pemakaian obat dalam 3 hari
sebelum pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA)
19. Keuntungan dari pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) adalah…
a. Badan terasa sehat
b. Aman, tidak mahal, dan mudah dilakukan
c. Tidur nyenyak setelah pemeriksaan
20. Komplikasi/efek samping dari pemeriksaan inspeksi visual asam asetat
adalah…
a. Tidak ada
b. Demam 1 hari
c. Ngantuk sesudah pemerisaan
KUNCI JAWABAN
1. C
11. A
2. C
12. A
3. C
13. A
4. A
14. C
5. B
15. B
6. A
16. A
7. A
17. A
8. B
18. C
9. A
19. B
10. B
20. A
Download