Paracoccidioides brasiliensis Paracoccidioides brasiliensis adalah jamur dimorfik termal dari paracoccidioidomikosis (blastomikosis Amerika Selatan), yang terbatas pada daerah endemis Amerika Tengah dan Selatan. Klasifikasi Kingdom Filum Subfilum Kelas Ordo Famili Genus Species : Fungi : Ascomycota : Ascomycotina : Eurotiomycetes : Onygenales : Ajellomycetaceae : Paracoccidioides : Paracoccidioides brasiliensis Morfologi - - Merupakan jamur dimorfik yang terdapat di alam bebas. Dalam biakan agar Sabouraud pada suhu kamar, jamur ini membentuk koloni filamen. Bila dibiakkan pada suhu 37 oC jamur membentuk koloni ragi dengan sel ragi berdinding tebal dan bertunas banyak. Memiliki dua fase yaitu : Pada fase myselium didapatkan hypae bersepta (berbentuk tabung yang memiliki sekat) mempunyai chlamydoconidia terminal dan intercalary dan juga mempunyai mikroconidia. Pada fase yeast, tampak multiple budding sel yang mempunyai bentukan khas seperti kemudi kapal (ship’s wheel) Patologi dan gejala klinis Manusia mendapat infeksi melalui inhalasi spora jamur. Lesi primer terjadi di paru, biasanya progresif. Dari paru dapat menjalar ke organ tubuh lain seperti limpa, hati, saluran cerna, otak dan tulang. Gejala berupa nyeri yang menyerang mukosa mulut dan kakeksia karena penderita tidak dapat makan. Lesi di selaput lendir dapat menjalar ke kulit. Kelainan pada sistem limfe terutama mengenai kelenjar limfe leher yang membengkak dan nyeri, kemudian melunak menjadi asbes dan dapat pecah membentuk fistel. Kebanyakan pasien berumur 30-60 tahun, dan lebih dari 90% adalah pria. Sedikit pasien (kurang dari 10%) berusia kurang dari 30 tahun, secara khas menderita suatu infeksi progresif akut atau subakut dengan masa inkubasi yang lebih pendek. Diagnosis Bahan untuk pemeriksaan adalah dahak, nanah, dan biopsi jaringan. Pada sediaan langsung dengan larutan KOH 10%, jamur tampak sebagai sel ragi yang bertunas banyak. Pada sediaan histopatologik jamur tampak sebagai sel ragi bertunas banyak disarang radang atau asbes.Dengan pulasan khusus GMS (Gomori Methanamine Silver), jamurnya tampak lebih jelas. Biakan dalam medium agar Sabouraud pada suhu kamar membentuk koloni filamen dengan mitokondria, pada suhu 37oC membentuk koloni ragi yang bertunas banyak. Pemeriksaan serologi berguna untuk mengarahkan diagnosis dan megikuti perjalanan penyakit. Penyembuhan Itraconazol merupakan obat yang paling efektif terhadap paracoccidioidomikosis, tetapi Ketoconazol dan Trimetroprim-sulfamethoxazol juga dapat menyembuhkan. Penyakit yang lebih akut dapat diobati dengan Amphotericin B. Epidemiologi Paracoccidioidomikosis terutama terdapat di daerah hutan Amerika Latin, khususnya diantara para petani. Manifestasi penyakit ini jauh lebih sering pada pria daripaada wanita, tetapi infeksi dan reaksi tes kulit sebanding pada kedua jenis kelamin. Karena Paracoccidioides brasiliensis jarang diisolasi dari alam, habitat aslinya belum pernah ditentukan. Seperti halnya mikosis endemis lainnya, Paracoccidioidomikosis tidak menular. Siklus Hidup Tidak ditemukan Linda Kurniasari 078114043 Sumber : Anonim, Paracoccidioides brasiliensis, 2007, http://en.wikipedia.org/wiki/Paracoccidioides_brasiliensis, diakses tanggal 30 April 2008 K., Dr. Arthur Pohan, M.Kes,SpMK, 2008, http://www.fk.unair.ac.id/download/files/Mikologi-1.pdf, diakses tanggal 30 April 2008 Margono, Prof.dr.Sri S., 1998, Parasitologi Kedokteran, Edisi ketiga, Balai penerbit FKUI, Jakarta