Nama : Nur Alifah Adawiyah Kelas : MN6D TOPIK / TEMA “ANALISA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KONDISI KEUANGAN, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN PERENCANAAN PROFITABILITAS” KERANGKA KONSEP VARIABLE I BEBAS LAPORAN KEUANGAN, Menurut Penulis laporan keuangan dapat menjadi patokan untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan serta mempengaruhi perencanaan untuk profitabilitas pada periode berikutnya. Maka dari itu Laporan keuangan sangat berpengaruh pada variabel II,III,IV. VARIABEL II TERKAIT Kondisi Keuangan, menurut penulis analisa dari laporan keuangan berpengaruh pada kondisi keuangan VARIABEL III TERKAIT Kinerja Perusahaan, menurut penulis analisa dari laporan keuangan berpengaruh untuk menilai kinerja perusahaan dalam suatu periode VARIABEL IV TERKAIT Perencanaan Profitabilitas, menurut penulis dari laporan keuangan perusahaan pada suatu periode dapat menggambarkan perencanaan profitabilitas di periode mendatang DEVINISI TEORI Teori adalah serangkaian bagian atau variabel yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel dengan maksut menjelaskan fenomena alamiah. BAGAN TOPIK/TEMA No Nama Judul Artikel Penulis 1 Standar Rangkuman Akuntansi Laporan Indonesia Keuangan (https://www.go ogle.com/search ?ie=UTF8&source=androi dbrowser&q=lapor an+yang+mengga mbarkan+dampa k+keuangan+dari +transaksi ) Judul Buku Keterangan Laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya (IAI,2002 : par 47) 2 Sofyan S. Harahap Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2006:105) Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. 3 Mahmud M. Hamid dan Abdul Halim Analisis Laporan Keuangan (2002:63) Neraca adalah laporan yang meringkas posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumber daya ekonomis (asset), kewajiban ekonomis (hutang), modal saham dan hubungan antar item tersebut. 4 A.J Keown dkk DasarDasar Manajeme n Keuangan yang diterjemah kan oleh Chaerul D.Djakman (2004:80) laporan laba rugi adalah laporan untuk periode tertentu yang terdiri atas permintaan bersih dikurang beban periode itu. 5 Martin Rangkuman Laporan Keuangan (https://www.go ogle.com/search ?ie=UTF8&source=androi dbrowser&q=lapor an+yang+mengga mbarkan+dampa k+keuangan+dari +transaksi) 6 Miswanto Analisis Rasio Keuangan (www.academia. edu/7139465/AN ALISIS_RASIO_KE UANGAN) 7 Jumingan Pengertian, Pengukuran dan Penilaian Kinerja Analisis Laporan Keuangan adalah usaha untuk menemukan kelemahan kinerja keuangan yang dapat menimbulkan masalah dimasa yang akan datang dan untuk menentukan kekuatan kinerja keuangan yang dapat diandalkan. Peralatan analisis yang digunakan untuk menemukan kelemahan dan kekuatan tersebut adalah laporan keuangan yang mencangkup neraca, laporan laba/rugi, aliran kas serta laporan sumber dan penggunaan data (2002:481) Rasio keuangan : suatu bentuk rumusan matematis yang menunjukan hubungan antar variabel-variable yang terdapat pada laporan keuangan (2003:81) Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek Keuangan (www.kajianpust aka.com/2016/0 9/pengertianpengukuran-danpenilaian-kinerjakeuangan.html? m=1) 8 Sutrisno Pengertian, Pengukuran dan Penilaian Kinerja Keuangan (www.kajianpust penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal , likuiditas dan profitabilitas (2006:239) Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (2009:53) aka.com/2016/0 9/pengertianpengukuran-danpenilaian-kinerjakeuangan.html? m=1) 9 Fahmi Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan (ahlibaca.com/pe ngertian-kinerjakeuanganperusahaan) 10 Munawir Pengertian, Pengukuran dan Penilaian Kinerja Keuangan (www.kajianpust aka.com/2016/0 9/pengertianpengukuran-danpenilaian-kinerjakeuangan.html? Kinerja keuangan adalah analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan ppelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan yang dianalisis dengan alat alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya yang digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. (2011:2) tujuan pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah : 1. Mengetahui tingkat likuiditas, likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. 2. Mengetahui tingkat m=1) 11 Jumingan Pengertian, Pengukuran dan Penilaian Kinerja Keuangan (www.kajianpust aka.com/2016/0 9/pengertianpengukuran-danpenilaian-kinerjakeuangan.html? m=1) sovabilitas, solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan apabila keuangan tersebut dilikuidasi baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Mengetahui tingkat rentabilitas, rentabilitas atau profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. 4. Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan melakukan usahanya dengan stabilitas, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya. (2012:31) Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi: 1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif). 2. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah 3. 4. 5. 6. 7. 8. 12 Mahmud M Hanafi Analisis Laporan menunjukkan kenaikan atau penurunan. Analisis Persentase perKomponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadiny perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebabsebab terjadinya perubahan laba. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian. (2006:242) (2002:63) Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan dan Abdul Halim 13 Kown Keuangan Rasio-Rasio Keuangan Perusahaan (https://shelmi.w ordpress.com/20 09/03/04/) 14 Van Horne Rasio-Rasio Keuangan Perusahaan (https://shelmi.w ordpress.com/20 09/03/04/) 15 Sofyan S. Harahap 16 Sutrisno Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan Pengertian, Pengukuran dan Penilaian Kinerja Keuangan (www.kajianpust aka.com/2016/0 9/pengertianpengukuran-danpenilaian-kinerjakeuangan.html? m=1) bisa memberi informasi mengenai perusahaan dan menggabungkan dengan informasi yang lain seperti industri,kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan resiko perusahaan. hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan. (2004;107) Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perushaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri (2005:234) Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. (2006:105) Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (2009:53) LATAR BELAKANG Di era globalisasi saat ini, Indonesia dalam tahap pembangunan membuat perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi bersaing secara ketat untuk mencapatkan proyek pembangunan. Proyek diberikan pada perusahaan yang memiliki kondisi yang baik, dengan kata lain perusahaan harus memiliki struktur manajemen yang baik disetiap bagiannya. Perusahaan dalam kondisi yang baik tercermin dari kondisi keuangan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil laporan perusahaan. Penulis mengambil PT.HUTAMA KARYA sebagai sampel perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi untuk diteliti bagaimana kondisi keuangan, kinerja keuangan dan melihat bagaimana perencanaan laba perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transakasi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan merupakan potret perusahaan yang dapat menggambarka kinerja keuangan maupun kinerja menejemen perusahaan apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Dari laporan keuangan akan didapat rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang diklasidfikasikan pada periode tertentu. Dengan kata lain laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan lengkap dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen. Laporan keuangan menurut Mahmud M Hanafi dan Abdul Halim dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:63) Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan dan menggabungkan dengan informasi yang lain seperti industri,kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan resiko perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Laporan keuangan dibuat agar dapat digunakan suatu kegunaan yang penting adalah dalam menganalisis kesehatan ekonomi perusahaan. Menurut Kown (2004;107) hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan harus dapat menjawab pertanyaanpertanyaan. Analisa laporan keuangan menyangkut pemeriksaan keterkaritan angka-angka dalam laporan keuangan dan trend angka-angka dalam beberapa periode, satu tujuan analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan bagaimana akan terjadi dimasa yang akan datang. Menurut Van Horne (2005:234) Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perushaan. Kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri. PT.HUTAMA KARYA dalam laporan keuangan pada periode 2013 hingga 2015 menunjukan peningkatan jumlah aset dari periode 2013 sebesar Rp5.934,92 milyar dan Rp5.993,12 milyar pada tahun 2014. Penaikan total aset sangat terlihat pada tahun 2015 sebesar Rp6.343,76 milyar atau sejumlah Rp12.336,88 milyar. Laba konferhensif tahun berjalan yang didapat semakin meningkat. Pada tahun 2013 PT.HUTAMA KARYA mendapatkan laba konferhensif berjalan tahuanan sebesar Rp130,13 Milyar dan penaikan sebesar Rp13,81 milyar pada tahun 2014 atau sebesar Rp143,94 milyar. Selanjutnya pada tahun 2015 PT.HUTAMA KARYA mendapat kan laba konferhensif yang meningkat secara signifikan yaitu sebesar Rp558,14. Labilitas jangka pendek PT.HUTAMA KARYA pada tahun 2013 sebesar Rp3.818,05 milyar dan mengalami penurunan sebesar Rp131,18 milyar menjadi Rp3.686,87 milyar yang artinya sebagian labilitas jangka pendek sudah diselesaikan atau dibayarkan. Pada tahun 2015 mengalami penaikan labilitas jangka pendek menjadi Rp5.554,13 milyar yang artinya penambahan hutang jangka pendek pada periode ini. Peningkatan laporan keuangan pada PT.HUTAMAKARYA tidak lepas dari peran manajer keuangan yang tepat dalam mengambil keputusann dalam masalah keuangan perusahaan. Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan keuanagan perlu dipahami kondisi keuangannya. Untuk memahami kondisi keuangan perusahaan diperlukan analisis laporan keuangan perusahaan. Ada dua laporan keuangan perusahaan yang pokok untuk menganalisa kondisi keuangan perusahaan yaitu neraca dan laporan laba rugi. Menurut Sawir (2005:1) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan merupakan kondisi yang mencerminkan keadaan keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan juga menentukan jumlah para investor yang akan menanmkan saham mereka pada perusahaan. Jika dalam kondosi keuangan baik yang tergambar pada laporan keuangan maka investor tidakn ragu untuk melakukan investasi, dan begitupun sebaliknya. Menurut Sofyan S. Harahap dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan (2006:105),laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. PT. HUTAMA KARYA memiliki kondisi keuangan yang dapat dikategorikan baik. Karena dari periode 2013 sampai periode 2015 memiliki kenaikan laporan keuangan yang berarti kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan yang baik Pada tahun 2013 PT.HUTAMA KARYA pendapatan perusahaan sebanyak Rp5.501,54 milyardan pada tahun 2014 mendapatkan penaikan sebesar Rp215,53 milyar atau sejumlah Rp.5.717,07 Milyar. Pada tahun 2015 pendapatan naik sebesar Rp598,71 Milyar. PT.HUTAMA KARYA memiliki beban oprasionalnya sebesar Rp168,81 pada tahun 2013 dan beban oprasional naik pada tahun 2014 sebesar Rp206,90 Milyar. Beban oprasional tahun 2015 Rp377,23 Milyar. Setelah mengetahui kondisi perusahaan maka kita akan mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan didapat dari menganalisis kondisi keuangan yang dicerminkan dari laporan keuangan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajiban terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno,2009:53) Manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai alat untuk mengukur prestasi yang dicapai perusahaan yang mencerminkan tingkat keberhasilannya, selain itu dengan mengukur kinerja juga dapat digunakan untuk menilai konstribusi suatu bagian dalam mencapai tujuan perusahaan, mengukur kinerja perusahaan juga dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi untuk menentukan profitabilitas yang akan direncanakan diperiode selanjutnya dan terakhir tujuannya adalah sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanam modal agar dapat meningkatkan efesiensi dan produktivitas perusahaan. Laporan keuangan digunakan sebagai alat penilaian kinerja keuangan perusahaan, dengan melihat laporan keuangan maka akan terlihat bagaimana aktivitas dari perusahaan tersebut. Transaksi yang dilakukan akan tercatat dalam laporan keuangan. Pada PT.HUTAMA KARYA aktivitas dari perusahaan dapa diliat dari aliran kas yang terdapat pada laporan keuangan. Tahun 2013 arus kas dari aktivitas operasi dengan jumlah Rp185,81 Milyar, 2014 dengan jumlah (Rp181,96) Milyar dan 2015 dengan Rp251,21 Milyar Arus kas dari aktivitas investasi PT.HUTAMA KARYA pada tahun 2013 adalah (Rp53,56) Milyar, pada tahun 2014 adalah Rp184,79 Milyar dan tahun 2015 yang paling tinggi dengan Rp521,21 Milyar. Arus kas dari aktivitas pendanaan PT.HUTAMA KARYA pada tahun 2013 sebesar Rp275,77 Milyar dan pada tahun 2014 sebesar Rp91,61 Milyar dan terakhir pada ahun 2015 mengalami penaikan yang tajam sebesar Rp4.745,63 Milyar. Dari penilaian kinerja keuangan maka dapat disimpulkan untuk perencanaan laba pada periode berikutnya. Setiap perusahaan memiliki perencanaan laba yang didasari pertimbangan dan analisis yang kuat agar sasaran yang hendak dicapai realistis dan memiliki unsur tantangan, tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi. Perencanaan laba juga mengandung unsur estimasi yang realistis tentang tingkat profitabilitas yang diharapkan akan dicapai perusahaan dalam periode yang akan datang melalui perencanaan yang matang serta analisis internal dan eksternal perusahaan. Untuk merencanakan profitabilitas periode selanjutnya maka perusahaan perlu melihat bagaimana kinerja perusahaan apakah mampu untuk mencapai tujuan pada perencanaan profitabilitas. Ada dua rencana laba yang selain biasanya dikembangkan yaitu perencanaan laba strategis (dalam jangka waktu yang panjang) dan rencana taktis (jangka waktu yang pendek). Biasanya laba strategis biasanya luas dan umum, profitabilitas mencangkup periode dua atau tiga tahun kedepan. Rencana taktis biasanya mencangkup waktu satu tahun. Berdasarkan uraian-uraian permasalahan diatas, maka peneliti semakin terdorong untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi keuangan perusahaan dan pengukuran kinerja pada periode yang diteliti untuk penentuan perencanaan laba pada perusahaan. Maka peneliti tertarik melaksanakan penelitian pada perusahaan konstruksi PT.HUTAMA KARYA area Sumatera Selatan. Dengan mengambil judul penelitian “ANALISA LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KONDISI KEUANGAN, KINERJA KEUANGAN DAN PERENCANAAN PROFITABILITAS PADA PT.HUTAMA KARYA (PERSERO) AREA SUMATERA SELATAN” RUMUSAN MASALAH Dari unsur-unsur diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi keuangan pada PT.HUTAMA KARYA (PERSERO) periode 2015 ? 2. Dari analisa kondisi keuangan maka bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT.HUTAMA KARYA (PERSERO) pada periode 2015 ? 3. Bagaimana perencanaan profitabilitas pada PT.HUTAMA KARYA jika direncanakan profitabilitas dinaikan 10% dari profitabilitas periode 2015 ?