KELOMPOK I HORMON DAN VITAMIN Disusun Oleh; I Wyn Priksa Diksa I Wyn Sariawan Martana I Dw Ayu Jana Ariati Ni Luh Yudiantini UNMAS KAMPUS III BANGLI 2009 Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya lah penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan sebaiknya. Peper ini disusun sebagai bahan acuan kelompok kami dalam melakukan presentasi materi yang kelompok kami dapatkan. Dalam peper ini akan di bahas tentang Hormon dan Vitamin, baik itu pada manusia dan pada tumbuhan. Mulai dari pengertian sampai dengan penjabaran materi dengan maksud agar kami lebih memahami pokok permasalahan didalam proses pembelajaran dan agar kami mempunyai suatu keterampilan dalam pemaparan dan dalam menghadapi permasalahannya, serta mampu menemukan solusinya. Dengan terselesaikannya peper ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung didalam penyusunan peper ini. kami selaku penulis sangat menyadari bahwa karya ini sangatlah jauh dari sempurna bagaikan setetes air di samudra yang luas. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai kalangan sangat kami harapkan demi kesempurnaan peper ini dimasa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih Bangli, Desember 2009 Penulis, Hormon Dan Vitamin 2 Daftar Isi Halaman Halaman Judul ……………………………………………………… 1 Kata Pengantar ……………………………………………………… 2 Daftar Isi ……………………………………………………………… 3 BAB I Hormon pada manusia ………………………………… 4 BAB II Hormon pada tumbuhan ……………………………… 15 BAB III Vitamin …………………………………………………… 19 BAB IV Vitamin pada tumbuhan ……………………………… 24 Daftar pustaka ………………………………………………………… Hormon Dan Vitamin 3 25 BAB I HORMON PADA MANUSIA HORMON Hormon merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan mempunyai fungsi tertentu (kelenjar buntu). Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu kerena tidak mempunyai saluran tersendiri. Sekresinya disebut sekresi internal. Hormon yang dihasilkan dikembalikan kedarah dan beredar mengikuti aliran darah menuju organ target. Hormon tersebut akan memmpengaruhi jaringan , organ sasaran atau organ target. Dengan demikian dapat dikatakan bawa system edokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan atau organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar. Pengaruh hormone berjalan lambat. Meskipun demikian, karena hormon mempengaruhi meta bolisme sel maka pengaruh hormon pengaruj pada jaringan dan organ bersifat menetap. Hormon diproduksi berdasarkan mekanisme kerja umpan balik. artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Sebagai contoh adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis. Yang diberi nama hormon perangsang tiroid (HPT). HPT merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin. Jumlah hormon didalam tubuh harus tepat, tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Kalau produksi tiroksin sudah terlalu banyak, maka produksinya harus dihambat dengan cara mengurangi produksi HPT. Jika produksi HPT berkurang, tiroksin yang dihasilkan akan berkurang. Berkurangnya produksi tiroksin merangsang kelenjar hipofisis untuk meningkatkan produksi HPT. Demikian seterusnya. Kelenjar buntu Hormon Dan Vitamin 4 Mekanisme kerja hormone yang demikian itu dikenal dengan sebutan homeostatis. Homeostatis berarti”penyeimbangan” berdasar cara kerja umpan balik. Mekanisme homeostatis berlaku bagi semua kegiatan kelenjar hormon. Didalam tubuh manusia terdapat delapan kelenjar endokrin yang penting yaitu; hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin. 1. HIPOTALAMUS Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang memproduksi neurohormon. Neurohormon berfungsi sebagai hormon penggiat (faktor penggiat) dan ada pula yang berfungsi sebagai faktor penghanbat. Hormon pengiat yang dihasilkan diangkut melalui pembuluh kapiler menuju ke hipofisis. Jika hormon itu tiba di hipofisis, maka hipofisis akan mengeluarkan hormon yang sesuai. Telah di identifikasi ada enam hormon pelepas yang telah disekresi akan mengalir ke bagian depan ( lobus anterior) hipofisis. Keenam macam hormon tersebut dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut; Hormon Dan Vitamin 5 Gambar Kelenjar Hipofisis No Hormon yang dihasilkan Fungsi 1 Hormon penggiat tirotrofik atau Merangsang lobus anterior Thirotrophic Releasing Factor (TRF) hipofisis agar mensekresi Thyroid Stimulating hormone (TSH) 2 Hormon penggiat gonado tropin atau Merangsang lobus anterior Gonadotropic Releacing Factor (GnRF) hipofisis agar mensekresi Luteinizing Hormone (LH) dan Hormon Dan Vitamin 6 Follicle stimulating hormone (FSH) 3 Hormone penggiat kortikotropin atau Merangsang lobus anterior Korticotropic Releating Factor (CRF) hipofisis agar mensekresi Adrenokorticotrophic Hormone (ACTH) 4 Hormon penggiat hormon tumbuh atau Merangsang pengeluaran Growth Hormone Releasing Factor hormone tumbuh Somatotropic (GRF) (STH) 5 Hormone vasopressin Mempengaruhi pengeluaran air pada urin 6 Hormone oksitosin Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle stimulating hormone (FSH) Merangsang lobus anterior hipofisis agar mensekresi Thyroid Stimulating hormone (TSH) uterus 2. HIPOFISIS Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar, kelenjar hipofisis dibagi menjadi 3 bagian (lobus) yaitu bagian anterior, tengah, dan posterior. Lobus tengah terdapat dalam dalam kelenjar hipofisis bayi, tetapi pada orang dewasa hanya merupakan sisa. Meskipun kelenjar hipofisis berukuran kecil, namun memegang peranan penting di dalam koordinasi kimia tubuh. Kelenjar ini sering disebut dengan “master of glans” atau “raja kelenjar” karena sekresi hormonnya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya. Artinya kelenjar endokrin lainnya baru mensekresi hormone setelah mendapat “kiriman” hormone dari kelenjar hipofisis. a. Hipofisis bagian depan (Anterior) Hormon Dan Vitamin 7 No Hormon yang dihasilkan 1 Somatotrophic Hormone (STH) atau hormon pertumbuhan 2 Thyrotrofic hormone (TH) atau hormon perangsang tiroid 3 Adrenokorticotrofic hormone (ACTH) Fungsi Mengendalikan pertumbuhan tubuh. Kelebihan dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Sedangkan kekurangan dapat menyebabkan pertumbuhan kerdil (kritinisme) Mengendalikan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin Mengendalikan kelenjar adrenal dalam mengendalikan hormon glukokortioid 4 Follicle Stimulating hormone(FSH) atau hormon perangsang pembentukan folikel Wanita; mengatur perkembangan ovarium, berpengaruh terhadap pemasakan folikel (calon pembentuk gamet) Pria; mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis 5 Luteinizing Hormone (LH) Wanita; mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum(badan kuning, pada pembentukan ovum) dari folikel pada ovarium 6 Hormon Prolaktin (PRL) Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu dan memelihara korpus luteum, dan mengatur produksi hormon progesterone yang dikeluarkan korpus luteum 7 Melanocyte Atimulating Hormonnnnne (MSH) Mensintesis melanin (pigmen warna) 8 Antidiuretic Hormone (ADH) Mencegah pengeluaran urin terlalu banyak, menimbulkan kontraksi otot usus, kantung seni, kantung empedu. Hormon Dan Vitamin 8 Menyempitkan pembuluh darah 9 Oksitosin Mempengaruhi pengeluaran air susu,kontraksi uterus pada saat melahirkan, membantu transpor sperma, mempengaruhi pengeluaran hipofisis anterior b.Hipofisis Bagian Tengah Hipofisis bagian tengah hanya aktip dimasa bayi dan menghasilkan hormon Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang berfungsi untuk mensintesis melanin. Melanin adalah pigmen kulit yang memberi warna hitam pada kulit. Jadi bila hormon ini tidak diproduksi, kulit akan kekurangan pigmen. c. Hipofisis Bagian Belakang (posterior) Lobus posterior dari kelenjar hipofisis menghasilkan dua jenis hormon yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan hormon oksitosin. 3. Kelenjar Tiroid Tubuh memiliki sepasang kelenjar gondok yang terdapat didalam leher dan melekat pada batang tenggorokan, yaitu terdiri dari dua buah lobus disamping kiri dan kanan trakea. Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari kelenjar hipofisis yaitu hormon tirotrophic. Kelenjar tiroid menghasilkaan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur reaksi Hormon Dan Vitamin 9 metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO 2, mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kekurangan hormon hormon tiroksin pada masa anak-anak dapat mennyebabkan Kritinisme, yaitu terjadinya pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental. Kekurangan hormon tiroksin pada orang dewasa dapat menyebabkan Mecudema yaitu menurunnya proses metabolismme, berat tubuh bertambah, gerakan lamban, berfikir dan berbicara lamban, kulit tebal dan rambut rontok. Kelebihan tiroksin pada orang dewasa dapat mengakibatkan penyakit “Grave’s disease” atau penyakit gondok eksoftalmus. Tanda-tandanya adalah mata menonjol, mudah gugup, denyut nadi bertambah, mata lebar, nadi dan nafas menjadi cepat dan tidak teratur. Tiroksin mengandung banyak Iodium. Kekurangan Iodium dalam jangka panjang dapat menyebakan pembengkakan pada kelenjar tiroid. Pembengkakkan ini terjadi karena kelenjar harus bekerja keras agar produksi tiroksin terjamin. Akibatnya muncullah penyakit gondok. Penyakit ini sering dijumpai di daerah-daerah yang kekurangan Iodium, misalnya didaerah pegunungan atau perbukitan. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup iodium misalnya ikan laut, atau menggunakan garam beryodium. 4. Kelenjar Paratiroid Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu kelenjar anak gondok atau paratiroid. Kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon yang berfungsi mengatur kandungan ion fospat (PO4) dan ion kalsium (Ca) dalam darah dan tulang. Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D. kekurangan hormonn ini menyababkan tetani yaitu kejang pada tangan dan kaki, gelisah, sukar tidur dan kesemutan. Apabila kelenjar ini bekerja terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan kembali dalam serum darah. Akibatnya tulang Hormon Dan Vitamin 10 penderita mudah sekali patah, dan didalam urin banyak sekali mengandung kapur dan fosfor, sehingga dapat menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal. 5. Kelenjar Timus Kelenjar timus atau sering disebut dengan kelenjar kacangan adalah kelenjar yang terletak diantara rongga dada bagian tengah diantara cabang bronkus, hormon yang dihasilkan berfungsi dalam proses pertumbuhan jasmani anak-anak, yaitu mempengaruhi tumbuh kembangnya jasmani anakanak dan mengontrol kelenjar kelamin agar tidak aktif.. Selain itu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus berfungsi dalam ketahanan jasmani anak-anak. Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak-anak, apabila anak tersebut mulai menginjak dewasa maka kelenjar timus akan menghilang. 6. Kelenjar Adrenal Kelenjar adrenal disebut juga kelenjar anak ginjal atau kelenjar suprarenalis. Terletak dikutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu sebelah luar berwarna kekuningan yang disebut korteks dan disebelah dalam disebut medulla. Setiap bagian tersebut menghasilkan hormon yang berbeda pula. Adrenal berfungsi mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa). Hormon Adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin. Walaupun hormon tersebut bekerja berlawanan, namun tujuannya sama, yaitu sama-sama mengatur kadar gula dalam darah agar tetap normal atau stabil. Apabila kita terkejut atau takut, anak ginjal memproduksi hormon Adrenalin. Saat itu denyut jantung meningkat. Adrenalin diedarkan keseluruh tubuh guna mengubah glikogen menjadi glukosa. Glukosa merupakan zat yang digunakan dalam proses pembakaran untuk menghasilkkan energi. Selain itu juga mengakibatkan saluran bronkiulus melebar, pupil mata melebar, kelopak mata terbuka lebar, diikuti dengan rambut berdiri. Jadi ketika kita terkejut atau ketakutan, tubuh kita menyiapkan diri untuk memproduksi energi. Energi itu digunakan untuk gerakan, lari, atau untuk melawan. Jika ternyata tidak ada bahaya, produksi adrenalin Hormon Dan Vitamin 11 dihambat, sedangkan produksi insulin meningkat. Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen. Hipofungsi (kurang fungsi) kelenjar adrenalin menyebabkan penyakit Adison dengan gejalanya timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah terasa sakit didalam tubuh, meningkatnya pigmen melanin pada kulit. Sedangkan hiperfungsi dari kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit “Sindrome Chusing” dengan gejala yang terlihat badan gemuk, anggota gerak kurus, wajah seperti “bulan purnama”,adanya “punuk lembu” di punggung, dan perutnya menggantung. Selain itu wajah memerah, kulit yang menutup perut membentuk garis-garis, hipertensi dan mudah stres. Berikut adalah tabel hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Adrenal; No 1 2 Nama kelenjar Hormon yang dihasilkan Adrenal Adrenalin (medula) Adrenal (korteks) Fungsi hormon Mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat pengubahan glikogen menjdi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot. Noradrenalin Menurunkkan tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya Adrenalin dan Noradrenalin bekerja antagonnnis. Glukokortioid Menurunkan meta bolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan metabolisme protein dan lemak, mengurangi kekebalan. (kartisol, kortikosteron) Regulasi Na+ dan Ca+ , meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Cldalam tubuh, regulasi air. Mineral kortikoid (aldosteron) Hormon Dan Vitamin 12 7. Kelenjar Pankreas Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebagai pulau langerhans. Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengubah gula menjadi glukogin pada hati dan otot lurik. Kekurangan hormon ini mengakibatkan gula darah tidak bisa diubah menjadi glikogen sehingga menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus). Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi menaikan gula darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa. Penyakit diabetes militus merupakan penyakit yang menurun, karena diakibatkan oleh kegagalan gen memproduksi hormon insulin. Penyakit ini juga bisa dipicu oleh pola makan dan aktifitas penderita. Apabila orang tersebut terlalu banyak mengkonsumsi gula dan tidak banyak beraktifitas, kelenjar langerhans akan bekerja keras sehingga menimbulkan gangguan produksi insulin.akibatnya orang tersebut akan menderita penyakit diabetes militus. 8. Ovarium Ovarim berbentuk biji seperti buah kenari dan terletak di kanan-kiri uterus. Selain menghasilkan ovum ( sel telur), ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkannya yaitu; hormon esterogen dan hormon progesteron. a. Esterogen, dihasilkan oleh folikel graaf. Pembentukkan Esterogen dirangsang oleh FSH. Fungsi hormon esterogen adalah merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual. Contoh ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain perkembangan payudara, perkembangan pinggul, munculnya lapisan lemak dibawah kulit, suara menjadi nyaring dan kulit menjadi bertambah halus. b. Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan progesterone dirangsang oleh LH. Fungsi hormon ini adalah untuk memelihara kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu. Hormon Dan Vitamin 13 9. Testis Testis adalah organ reproduksi laki-laki, berfungsi sebagai penghasil spermatozoa dan juga hormon testosterone. Sekresi hormon ini dirangsang oleh LH. Sekresi hormon ini bertambah pada masa pubertas. Hormon ini berpengaruh terhadap perkembangan ciri-ciri kelamin skunder pada pria dan perilaku seksual. Ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain pertumbuhan kumis, jenggot, jakun, dan suara lebih berat. Kelenjar kelamin pada manusia Hormon Dan Vitamin 14 BAB II HORMON PADA TUMBUHAN Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor luar dan faktor dalam. faktor dalam meliputi sifat genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang mempengaruhi dan merangsang pertumbuhan. Faktor luar meliputi faktor lingkungan dan ketersediaannya nutrisi. berikut akan kita bahas mengenai hormon-hormon yang mempengaruhi prose pertumbuhan pada tumbuhan. 1. Pengertian Hormon Hormon pada tumbuhan sering juga disebut dengan fitohormon, yaitu senyawa kimia organik yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. 2. Jenis-jenis hormon Seperti halnya pada manusia tumbuhan juga mempunyai hormonhormon yang berfungsi merangsang proses pertumbuhannya. Peranan hormon pada tumbuhan ada yang merangsang poses pertumbuhannya ada pula yang menghambat. Berikut akan dibahas tentang hormon-hormon pada tumbuhan yang sudah dikenal saat ini. a. Auksin Hormon ini ditemukan oleh F.W. Went (1926-1928), zat ini dihasilkan di ujung tumbuhan. Pada awalnya zat ini ditemukan oleh Went pada ujung koleoptil kecambah sejenis gandum (Avena sativa). Ternyata auksin juga dapat ditemukan di ujung batang, akar, serta tempat pembentukan bunga, buah, dan daun. Hormon Dan Vitamin 15 Fungsi Auksin: 1. Mengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. 2. Merangsang pembelahan sel-sel kambium, meningkatkan perkembangan bunga dan buah. 3. Merangsang perkembangan akar lateral dan menyebabkan pembengkokan pada batang. 4. Merangsang pembentukan akar adventif pada tanaman yang di biakkan dengan stek. 5. Merangsang pembentukan buah partenokarpi, yaitu pembentukan buah tanpa terjadinya proses pembuahan. 6. Menghambat pertumbuhan tunas lateral (tunas samping) 7. Mempercepat terjadinya difrensiasi di daerah meristem dan didaerah pengguguran (absisi) sehingga mencegah terjadinya kerontokan daun, bunga, dan buah. b. Giberelin Giberelin pertama kali ditemukan oleh F.Kurosawa (1926) pada saat ia mempelajari penyakit pada padi. Kurosawa menemukan bahwa padi yang terserang jamur Giberelle fujikuroi mengalami pertumbuhan yang cepat, batangnya tinggi dan pucat. Setelah diisolasi, senyawa yang dihasilkan oleh jamur tersebut diberi nama giberelin. Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi Giberelin; 1. Merangsang pembelahan sel 2. Merangsang aktifitas enzim amylase dan protinase yang berperan dalam perkecambahan 3. Merangsang pembentukan tunas 4. Menghilangkan dormansi biji 5. Merangsang pertumbuhan buah secara partenogenesis. Hormon Dan Vitamin 16 c. Sitokinin Sitokinin dapat ditemukan pada bagian jaringan yang membelah. Sitokinin yang pertama di temukan adalah kinetin. Selain kinetin ada juga zeatin (di temukan pada jagung) dan BAP (6-benzilanopurin). Fungsi Sitokinin; 1. 2. 3. 4. Merangsang pembelahan sel (sitokinesis) Merangsang pertumbuhan tunas pada batang maupun pada kalus Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin Mempercepat pertumbuhan memanjang. d. Gas Etilen Etilen adalah gas yang terutama dikelurkan oleh buah yang sudah tua. Jika buah tua diletakkan di tempat tertutup, maka buah akan cepat masak. Hal ini disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang mempercepat pemasakan buah. Fungsi gas Etilen; 1. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal 2. Menahan pengaruh angin. e. Asam Absisat Tidak semua hormon pada tumbuhan berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan, karena ada beberapa yang justeru menghambat pertumbuhan misalnya asam absisat. Hormon Dan Vitamin 17 Fungsi Asam Absisat; 1. Menghambat pemelahan dan pemanjangan sel 2. Menunda pertumbuhan atau dormansi, sehingga membantu tumbuhan dalam kondisi yang buruk 3. Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga mengurangi aktifitas transpirasi 4. Membantu peluruhan pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melalui transpirasi. f. Asam Traumalin Asam traumalin dianggap sebagai hormon luka, karena merangsang pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka. Dengan demikian, bagian yang terluka akan tertutup kembali. g. Kalin Hormon kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Berdasarkan tempat atau organ yang dirangsang pertumbuhannya kalin dapat dibedakan menjadi; 1. 2. 3. 4. Rhizokalin merangsang pertumbuhan akar Kaulokalin merangsang pembentukan batang Filokalin merangsang pembentukan daun Antokalin merangsang pembentukan bunga. Hormon Dan Vitamin 18 BAB III VITAMIN Vitamin adalah senyawa organik yang mutlak diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan pengaturan fungsi-fungsi tubuh agar metabolisme tubuh berjalan normal. Seseorang yang kekurangan suatu vitamin akan menderita penyakit yang disebut avitaminosis. Penyakit avitaminosis Vitamin ada yang larut dalam lemak dan ada pula yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Adapun yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. 1. Vitamin yang larut dalam lemak Pada umumnya, kelompok vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh. Biasanya satuan kebutuhan vitamin dinyatakan dalam International Unit (IU) Hormon Dan Vitamin 19 a. Vitamin A Vitamin A ini dinamakan aseroftol. Setiap orang memerlukan 3 mg5 mg vitamin A per hari. Jumlah ini perlu ditambah pada anak usia pertumbuhan dan wanita hamil atau menyusui. Seseorang yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja (Hemarolopia), kulit kering dan bersisik (Frinoderma), kornea mongering (Seroftalmia) serta pendarahan pada selaput lendir usus, ginjal, dan paruparu. Wortel mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan jumlah sel darah merah sehingga merupakan penolong terbaik terhadap penyakit liver. Sop wortel murni sangat bermanfaat bagi penyembuhan perut dan juga dapat mengatasi sembelit. Vitamin A yang tinggi pada wortel merupakan penyembuh ketegangan mata terhadap cahaya yang terang. Sebagian orang menyarankan meminum satu gelas jus wortel segar setiap hari, terutama pada waktu pagi. Hal ini akan melindungi kita dari deman, flu, dan bronchitis. Jangan terlalu banyak karena bisa mengakibatkan keracunan karotene b. Vitamin D Kebutuhan seseorang terhadap vitamin D adalah 1 mg-2 mg per hari. Salah satu akibat kekurangan vitamin D adalah terkena penyakit ricketsia. Ricketsia ditandai dengan adanya demam, bintik-bintik, sampai pendarahan di kulit. c. Vitamin E Vitamin E disebut juga tokoferol. Fungsi vitamin ini berhubungan erat dengan kesuburan (fertilitas). Kebutuhan seseorang terhadap vitamin E adalah 7,4 mg per hari d. Vitamin K Vitamin K atau filokinon disebut juga antipendarahan (Antihemoragia). Didalam hati vitamin ini berfungsi sebagai katalisator dalam pembentukan protrombin. Vitamin K dibutuhkan sebanyak 1 gram per kilogram berat tubuh. Vitamin ini dapat diperoleh dari sayuran berwarna hijau. Vitamin K dapat disentesis di dalam usus besar oleh bakteri Eserchia coli dan diserap oleh usus bersama-sama empedu Hormon Dan Vitamin 20 2. Vitamin yang larut dalam air Kelompok vitamin ini hanya beranggota vitamin B dan C. Walaupun demikian, vitamin B mempunyai banyak macamnya. a. Vitamin B 1. Vitamin B1 Vitamin B1 atau tiamin disebut juga antiberi-beri. Setiap orang memerlukan vitamin B1 sebanyak 1 mg-2 mg per hari. Kekurangan vitamin B1 dapat menimbulkan penyakit beri-beri dan neuritis. Gejala penyakit tersebut adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang dapat berpengaruh pada susunan saraf pusat dan jantung. Ciri lainnya adalah gangguan pada transport cairan tubuh sehingga menyebabkan cairan tubuh berkumpul di ruang-ruang antar sel. 2. Vitamin B2 Vitamin B2 dinamakan pula riboflavin atau laktoflavin. Kebutuhan terhadap vitamin B2 ini bergantung pada berat badan dan aktivitasnya. Secara umum orang memerlukan vitamin B2 sebanyak 1,6 mg per hari. Jika orang kekurangan vitamin B2 akan mengalami katarak dan keratitis ( Penglihatan menjadi kabur), luka disudut bibir, bibir kemerahan dan menglupas (Keliosis). 3. Vitamin B6 Vitamin B6 disebut juga piridoksin. Piridoksin berperan dalam pertumbuhan, kerja urat saraf, dan pembentukan sel darah merah. Kekurangan piridoksin dapat menyebabkan sukar buang air besar (Obstipasi) 4. Vitamin B11 Vitamin B11 disebut juga sam folin. Fungsi utama vitamin ini berhubungan dengan sintesis eritrosit. Kekurangan vitamin ini akan menimbulkan anemia pernisiosa, yaitu gejala anemia yang akut. Hormon Dan Vitamin 21 5. Vitamin B12 Vitamin B12 disebut metabolisme asam amino. pula sianokobalamin, berfungsi dalam 6. Biotin Vitamin ini sangat penting pada proses yang memerlukan enzim, seperti deaminasi, dekarboksilasi, dan oksidasi. Kekurangan vitamin ini akan menimbulkan gejala yang mirip dengan pelagra, yaitu dermatitis berupa meningkatnya kolesterol dan menurunnya Hb darah. 7. Niasin Kekurangan niasin akan menyebabkan penyakit pelagra, dengan gejala-gejala yang sering disebut dengan 3-D, yaitu dermatitis, diare, dan dimensia. Pada dermatitis kulit kemerahan lalu mengelupas dan pecahpecah. Pada diare akan terjadi berak terus menerus dan pendarahan pada gusi dan usus. Adapun dimensia akan terjadi gangguan mental seperti pelupa dan melamun. Sumber niasin adalah hati, susu, kol, ayam, telur, kacang-kacangan, dan ragi. 8. Asam Pantetonat Dan Paramino Asam Benzoate Kedua macam asam ini seringkali dimaksukkan ke dalam kelompok Vitamin B. Fungsi asam pantetonat berhubungan dengan oksidasi, sedangkan paramino asam benzoate berhubungan dengan pencegahan timbulnya uban. b. Vitamin C Anda mungkin pernah mengalami sariawan? Sariawan merupakan gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan vitamin C. Vitamin ini disebut juga asam askorbat. Kebutuhan vitamin C berbeda-beda pada setiap orang, bergantung pada keadaan dan umur seseorang. Misalnya, pada bayi diperlukan vitamin C sebanyak 30 mg per hari, anak-anak 60 mg per hari. Hormon Dan Vitamin 22 Gejala kekurangan vitamin C lainnya dikenal dengan skorbut, yaitu terjadinya pendarahan di bawah kulit, gusi, karies gigi, dan usus. Kelebihan vitamin C pada tubuh selalu dikeluarkan bersama urin melalui ginjal sehingga tidak dikhawatirkan adanya kelebihan. Selain mengandung vitamin C, buah jeruk juga mengandung sitrin, yang berperan menghentikan pendarahan dan memperkuat permeabilitas kapiler darah serta dapat juga menolong hipertensi. Buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C bisa mencegah stroke. Buah-buahan dan sayuran ini merupakan antioksidan yang bisa mencegah proses penimbunan lemak dalam pembuluh darah. Jika berlangsung terus, penimbunan lemak bisa menjurus pada terjadinya stroke. Hormon Dan Vitamin 23 BAB IV VITAMIN PADA TUMBUHAN Seperti halnya pada manusia, tumbuhan juga memerlukan vitamin untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Tetapi vitamin yang diperlukan oleh tumbuhan disebut dengan nutrient. Nutrien merupakan zat makanan yang terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrien yang diperlukan oleh tumbuhan umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion, dan beberapa diambil dari udara. Unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah yang banyak disebut makronutrien. Sedangkan unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit disebut dengan mikronutrien. Hormon Dan Vitamin 24 DAFTAR PUSTAKA 1. Sri Maryawati dkk, dra. Pratiwi, Penutun Biologi 1 SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta: 2004. 2. Syamsuri, Mpd, dkk, Drs Istamar, Biologi II B SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta: 2004. 3. Syamsuri, Mpd, dkk, Drs Istamar, Biologi 3A SMA, Penerbit Erlangga, Jakarta: 2004. 4. Sumarni, Dr. Dasar-dasar Penulisan Karya Tulis, Balai Pustaka, Bandung: 1991 5. , Iktihar Materi-materi Penting Biologi SMU, CV. Pionir Jaya Bandung: 2000. 6. Redjeki, Sri Nuryani Rustaman, Biologi 3 untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, penerbit Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Jakarta: 1995. Hormon Dan Vitamin 25