hormon - WordPress.com

advertisement
KELOMPOK I
HORMON DAN VITAMIN
Disusun Oleh;
I Wyn Priksa Diksa
I Wyn Sariawan Martana
I Dw Ayu Jana Ariati
Ni Luh Yudiantini
UNMAS KAMPUS III
BANGLI 2009
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat-Nya lah penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan
sebaiknya. Peper ini disusun sebagai bahan acuan kelompok kami dalam
melakukan presentasi materi yang kelompok kami dapatkan.
Dalam peper ini akan di bahas tentang Hormon dan Vitamin, baik itu
pada manusia dan pada tumbuhan. Mulai dari pengertian sampai dengan
penjabaran materi dengan maksud agar kami lebih memahami pokok
permasalahan didalam proses pembelajaran dan agar kami mempunyai suatu
keterampilan dalam pemaparan dan dalam menghadapi permasalahannya,
serta mampu menemukan solusinya.
Dengan terselesaikannya peper ini kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung didalam penyusunan peper ini. kami selaku penulis sangat
menyadari bahwa karya ini sangatlah jauh dari sempurna bagaikan setetes
air di samudra yang luas. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari berbagai kalangan sangat kami harapkan
demi kesempurnaan peper ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih
Bangli, Desember 2009
Penulis,
Hormon Dan Vitamin
2
Daftar Isi
Halaman
Halaman Judul ………………………………………………………
1
Kata Pengantar ………………………………………………………
2
Daftar Isi ………………………………………………………………
3
BAB I
Hormon pada manusia …………………………………
4
BAB II
Hormon pada tumbuhan ………………………………
15
BAB III
Vitamin ……………………………………………………
19
BAB IV
Vitamin pada tumbuhan ………………………………
24
Daftar pustaka …………………………………………………………
Hormon Dan Vitamin
3
25
BAB I
HORMON PADA MANUSIA
HORMON
Hormon merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin dan mempunyai fungsi tertentu (kelenjar buntu). Kelenjar
endokrin disebut juga kelenjar buntu kerena tidak mempunyai saluran
tersendiri. Sekresinya disebut sekresi internal. Hormon yang dihasilkan
dikembalikan kedarah dan beredar mengikuti aliran darah menuju organ
target. Hormon tersebut akan memmpengaruhi jaringan , organ sasaran atau
organ target. Dengan demikian dapat dikatakan bawa system edokrin dapat
berkomunikasi dengan jaringan atau organ-organ target yang letaknya jauh
dari kelenjar. Pengaruh hormone berjalan lambat. Meskipun demikian,
karena hormon mempengaruhi meta bolisme sel maka pengaruh hormon
pengaruj pada jaringan dan organ bersifat menetap.
Hormon diproduksi berdasarkan mekanisme kerja umpan balik.
artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi
produksi hormon yang lain. Sebagai contoh adalah hormon yang dikeluarkan
oleh kelenjar hipofisis. Yang diberi nama hormon perangsang tiroid (HPT).
HPT merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.
Jumlah hormon didalam tubuh harus tepat, tidak boleh terlalu banyak atau
terlalu sedikit. Kalau produksi tiroksin sudah terlalu banyak, maka
produksinya harus dihambat dengan cara mengurangi produksi HPT. Jika
produksi HPT berkurang, tiroksin yang dihasilkan akan berkurang.
Berkurangnya produksi tiroksin merangsang kelenjar hipofisis untuk
meningkatkan produksi HPT. Demikian seterusnya.
Kelenjar buntu
Hormon Dan Vitamin
4
Mekanisme kerja hormone yang demikian itu dikenal dengan sebutan
homeostatis. Homeostatis berarti”penyeimbangan” berdasar cara kerja
umpan balik. Mekanisme homeostatis berlaku bagi semua kegiatan kelenjar
hormon.
Didalam tubuh manusia terdapat delapan kelenjar endokrin yang
penting yaitu; hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, dan kelenjar kelamin.
1. HIPOTALAMUS
Hipotalamus mempunyai sel-sel khusus yang memproduksi
neurohormon. Neurohormon berfungsi sebagai hormon penggiat (faktor
penggiat) dan ada pula yang berfungsi sebagai faktor penghanbat.
Hormon pengiat yang dihasilkan diangkut melalui pembuluh kapiler
menuju ke hipofisis. Jika hormon itu tiba di hipofisis, maka hipofisis akan
mengeluarkan hormon yang sesuai. Telah di identifikasi ada enam
hormon pelepas yang telah disekresi akan mengalir ke bagian depan
( lobus anterior) hipofisis. Keenam macam hormon tersebut dan
fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut;
Hormon Dan Vitamin
5
Gambar Kelenjar Hipofisis
No Hormon yang dihasilkan
Fungsi
1 Hormon penggiat tirotrofik atau Merangsang
lobus
anterior
Thirotrophic Releasing Factor (TRF)
hipofisis
agar
mensekresi
Thyroid
Stimulating
hormone
(TSH)
2
Hormon penggiat gonado tropin atau Merangsang
lobus
anterior
Gonadotropic Releacing Factor (GnRF) hipofisis
agar
mensekresi
Luteinizing Hormone (LH) dan
Hormon Dan Vitamin
6
Follicle
stimulating
hormone
(FSH)
3
Hormone penggiat kortikotropin atau Merangsang
lobus
anterior
Korticotropic Releating Factor (CRF)
hipofisis
agar
mensekresi
Adrenokorticotrophic
Hormone
(ACTH)
4
Hormon penggiat hormon tumbuh atau Merangsang
pengeluaran
Growth Hormone Releasing Factor hormone tumbuh Somatotropic
(GRF)
(STH)
5
Hormone vasopressin
Mempengaruhi pengeluaran air
pada urin
6
Hormone oksitosin
Merangsang
lobus
anterior
hipofisis
agar
mensekresi
Luteinizing Hormone (LH) dan
Follicle
stimulating
hormone
(FSH)
Merangsang
lobus
anterior
hipofisis
agar
mensekresi
Thyroid
Stimulating
hormone
(TSH)
uterus
2. HIPOFISIS
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar, kelenjar hipofisis
dibagi menjadi 3 bagian (lobus) yaitu bagian anterior, tengah, dan posterior.
Lobus tengah terdapat dalam dalam kelenjar hipofisis bayi, tetapi pada
orang dewasa hanya merupakan sisa. Meskipun kelenjar hipofisis berukuran
kecil, namun memegang peranan penting di dalam koordinasi kimia tubuh.
Kelenjar ini sering disebut dengan “master of glans” atau “raja kelenjar”
karena sekresi hormonnya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar
endokrin lainnya. Artinya kelenjar endokrin lainnya baru mensekresi
hormone setelah mendapat “kiriman” hormone dari kelenjar hipofisis.
a. Hipofisis bagian depan (Anterior)
Hormon Dan Vitamin
7
No Hormon yang dihasilkan
1
Somatotrophic Hormone
(STH)
atau hormon pertumbuhan
2
Thyrotrofic hormone (TH)
atau hormon perangsang
tiroid
3
Adrenokorticotrofic hormone
(ACTH)
Fungsi
Mengendalikan pertumbuhan tubuh.
Kelebihan dapat menyebabkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme).
Sedangkan kekurangan dapat
menyebabkan pertumbuhan kerdil
(kritinisme)
Mengendalikan kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroksin
Mengendalikan kelenjar adrenal dalam
mengendalikan hormon glukokortioid
4
Follicle Stimulating
hormone(FSH) atau hormon
perangsang pembentukan
folikel
Wanita;
mengatur
perkembangan
ovarium,
berpengaruh
terhadap
pemasakan folikel (calon pembentuk
gamet)
Pria; mengatur perkembangan testis
dan spermatogenesis
5
Luteinizing Hormone (LH)
Wanita;
mempengaruhi
terjadinya
ovulasi
dan
membentuk
korpus
luteum(badan
kuning,
pada
pembentukan ovum) dari folikel pada
ovarium
6
Hormon Prolaktin (PRL)
Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar
air susu dan memelihara korpus
luteum,
dan
mengatur
produksi
hormon
progesterone
yang
dikeluarkan korpus luteum
7
Melanocyte Atimulating
Hormonnnnne (MSH)
Mensintesis melanin (pigmen warna)
8
Antidiuretic Hormone (ADH)
Mencegah pengeluaran urin terlalu
banyak, menimbulkan kontraksi otot
usus, kantung seni, kantung empedu.
Hormon Dan Vitamin
8
Menyempitkan pembuluh darah
9
Oksitosin
Mempengaruhi
pengeluaran
air
susu,kontraksi uterus pada saat
melahirkan,
membantu
transpor
sperma, mempengaruhi pengeluaran
hipofisis anterior
b.Hipofisis Bagian Tengah
Hipofisis bagian tengah hanya aktip dimasa bayi dan menghasilkan
hormon Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) yang berfungsi untuk
mensintesis melanin. Melanin adalah pigmen kulit yang memberi warna
hitam pada kulit. Jadi bila hormon ini tidak diproduksi, kulit akan kekurangan
pigmen.
c.
Hipofisis Bagian Belakang (posterior)
Lobus posterior dari kelenjar hipofisis menghasilkan dua jenis hormon
yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan hormon oksitosin.
3. Kelenjar Tiroid
Tubuh memiliki sepasang kelenjar gondok yang terdapat didalam
leher dan melekat pada batang tenggorokan, yaitu terdiri dari dua buah
lobus disamping kiri dan kanan trakea. Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh
sebuah hormon dari kelenjar hipofisis yaitu hormon tirotrophic. Kelenjar
tiroid menghasilkaan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur reaksi
Hormon Dan Vitamin
9
metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan O2 dan CO 2, mempengaruhi
perkembangan tubuh dan mental.
Kekurangan hormon hormon tiroksin pada masa anak-anak dapat
mennyebabkan Kritinisme, yaitu terjadinya pertumbuhan kerdil dan
kemunduran mental. Kekurangan hormon tiroksin pada orang dewasa dapat
menyebabkan Mecudema yaitu menurunnya proses metabolismme, berat
tubuh bertambah, gerakan lamban, berfikir dan berbicara lamban, kulit tebal
dan rambut rontok. Kelebihan tiroksin pada orang dewasa dapat
mengakibatkan penyakit “Grave’s disease” atau penyakit gondok
eksoftalmus. Tanda-tandanya adalah mata menonjol, mudah gugup, denyut
nadi bertambah, mata lebar, nadi dan nafas menjadi cepat dan tidak teratur.
Tiroksin mengandung banyak Iodium. Kekurangan Iodium dalam
jangka panjang dapat menyebakan pembengkakan pada kelenjar tiroid.
Pembengkakkan ini terjadi karena kelenjar harus bekerja keras agar
produksi tiroksin terjamin. Akibatnya muncullah penyakit gondok. Penyakit
ini sering dijumpai di daerah-daerah yang kekurangan Iodium, misalnya
didaerah pegunungan atau perbukitan. Pencegahan dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup iodium misalnya ikan laut,
atau menggunakan garam beryodium.
4. Kelenjar Paratiroid
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil yaitu kelenjar
anak gondok atau paratiroid. Kelenjar ini menghasilkan hormon parathormon
yang berfungsi mengatur kandungan ion fospat (PO4) dan ion kalsium (Ca)
dalam darah dan tulang. Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D.
kekurangan hormonn ini menyababkan tetani yaitu kejang pada tangan dan
kaki, gelisah, sukar tidur dan kesemutan. Apabila kelenjar ini bekerja
terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang
dikeluarkan dan dimasukkan kembali dalam serum darah. Akibatnya tulang
Hormon Dan Vitamin
10
penderita mudah sekali patah, dan didalam urin banyak sekali mengandung
kapur dan fosfor, sehingga dapat menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal.
5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus atau sering disebut dengan kelenjar kacangan adalah
kelenjar yang terletak diantara rongga dada bagian tengah diantara cabang
bronkus, hormon yang dihasilkan berfungsi dalam proses pertumbuhan
jasmani anak-anak, yaitu mempengaruhi tumbuh kembangnya jasmani anakanak dan mengontrol kelenjar kelamin agar tidak aktif.. Selain itu hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar timus berfungsi dalam ketahanan jasmani
anak-anak. Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak-anak, apabila
anak tersebut mulai menginjak dewasa maka kelenjar timus akan
menghilang.
6. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal disebut juga kelenjar anak ginjal atau kelenjar
suprarenalis. Terletak dikutub sebelah atas setiap ginjal. Kelenjar ini terdiri
dari dua bagian yaitu sebelah luar berwarna kekuningan yang disebut
korteks dan disebelah dalam disebut medulla. Setiap bagian tersebut
menghasilkan hormon yang berbeda pula. Adrenal berfungsi mengubah gula
otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa). Hormon Adrenalin bekerja
berlawanan dengan hormon insulin. Walaupun hormon tersebut bekerja
berlawanan, namun tujuannya sama, yaitu sama-sama mengatur kadar gula
dalam darah agar tetap normal atau stabil.
Apabila kita terkejut atau takut, anak ginjal memproduksi hormon
Adrenalin. Saat itu denyut jantung meningkat. Adrenalin diedarkan
keseluruh tubuh guna mengubah glikogen menjadi glukosa. Glukosa
merupakan zat yang digunakan dalam proses pembakaran untuk
menghasilkkan energi. Selain itu juga mengakibatkan saluran bronkiulus
melebar, pupil mata melebar, kelopak mata terbuka lebar, diikuti dengan
rambut berdiri.
Jadi ketika kita terkejut atau ketakutan, tubuh kita menyiapkan diri
untuk memproduksi energi. Energi itu digunakan untuk gerakan, lari, atau
untuk melawan. Jika ternyata tidak ada bahaya, produksi adrenalin
Hormon Dan Vitamin
11
dihambat, sedangkan produksi insulin meningkat. Hormon insulin berfungsi
mengubah glukosa menjadi glikogen.
Hipofungsi (kurang fungsi) kelenjar adrenalin menyebabkan penyakit
Adison dengan gejalanya timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual,
muntah terasa sakit didalam tubuh, meningkatnya pigmen melanin pada
kulit. Sedangkan hiperfungsi dari kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit
“Sindrome Chusing” dengan gejala yang terlihat badan gemuk, anggota
gerak kurus, wajah seperti “bulan purnama”,adanya “punuk lembu” di
punggung, dan perutnya menggantung. Selain itu wajah memerah, kulit yang
menutup perut membentuk garis-garis, hipertensi dan mudah stres.
Berikut adalah tabel hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Adrenal;
No
1
2
Nama kelenjar Hormon yang
dihasilkan
Adrenal
Adrenalin
(medula)
Adrenal
(korteks)
Fungsi hormon
Mempercepat
kerja
jantung,
menaikkan
tekanan
darah,
mempercepat
pengubahan
glikogen menjdi glukosa pada
hati, menaikkan gula darah,
mengubah glikogen menjadi asam
laktat pada otot.
Noradrenalin
Menurunkkan tekanan darah dan
denyut
jantung.
Biasanya
Adrenalin
dan
Noradrenalin
bekerja antagonnnis.
Glukokortioid
Menurunkan meta bolisme hidrat
arang dan lemak, meningkatkan
metabolisme protein dan lemak,
mengurangi kekebalan.
(kartisol,
kortikosteron)
Regulasi Na+ dan Ca+
,
meningkatkan metabolisme hidrat
arang, menahan Na+ dan Cldalam tubuh, regulasi air.
Mineral kortikoid
(aldosteron)
Hormon Dan Vitamin
12
7. Kelenjar Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebagai pulau
langerhans. Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengubah gula menjadi
glukogin pada hati dan otot lurik. Kekurangan hormon ini mengakibatkan
gula darah tidak bisa diubah menjadi glikogen sehingga menderita penyakit
kencing manis (diabetes melitus). Selain menghasilkan insulin, pankreas
juga menghasilkan hormon glukagon yang berfungsi menaikan gula darah
dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
Penyakit diabetes militus merupakan penyakit yang menurun, karena
diakibatkan oleh kegagalan gen memproduksi hormon insulin. Penyakit ini
juga bisa dipicu oleh pola makan dan aktifitas penderita. Apabila orang
tersebut terlalu banyak mengkonsumsi gula dan tidak banyak beraktifitas,
kelenjar langerhans akan bekerja keras sehingga menimbulkan gangguan
produksi insulin.akibatnya orang tersebut akan menderita penyakit diabetes
militus.
8. Ovarium
Ovarim berbentuk biji seperti buah kenari dan terletak di kanan-kiri
uterus. Selain menghasilkan ovum ( sel telur), ovarium juga menghasilkan
hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkannya yaitu; hormon
esterogen dan hormon progesteron.
a.
Esterogen, dihasilkan oleh folikel graaf. Pembentukkan Esterogen
dirangsang oleh FSH. Fungsi hormon esterogen adalah merangsang
pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual.
Contoh ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain perkembangan
payudara, perkembangan pinggul, munculnya lapisan lemak dibawah kulit,
suara menjadi nyaring dan kulit menjadi bertambah halus.
b.
Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan
progesterone dirangsang oleh LH. Fungsi hormon ini adalah untuk
memelihara kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.
Hormon Dan Vitamin
13
9. Testis
Testis adalah organ reproduksi laki-laki, berfungsi sebagai penghasil
spermatozoa dan juga hormon testosterone. Sekresi hormon ini dirangsang
oleh LH. Sekresi hormon ini bertambah pada masa pubertas. Hormon ini
berpengaruh terhadap perkembangan ciri-ciri kelamin skunder pada pria
dan perilaku seksual. Ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain
pertumbuhan kumis, jenggot, jakun, dan suara lebih berat.
Kelenjar kelamin pada manusia
Hormon Dan Vitamin
14
BAB II
HORMON PADA TUMBUHAN
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan hasil
interaksi antara faktor luar dan faktor dalam. faktor dalam meliputi sifat
genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang mempengaruhi dan
merangsang pertumbuhan. Faktor luar meliputi faktor lingkungan dan
ketersediaannya nutrisi. berikut akan kita bahas mengenai hormon-hormon
yang mempengaruhi prose pertumbuhan pada tumbuhan.
1. Pengertian Hormon
Hormon pada tumbuhan sering juga disebut dengan fitohormon, yaitu
senyawa kimia organik yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan
kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah
menyebabkan suatu dampak fisiologis.
2. Jenis-jenis hormon
Seperti halnya pada manusia tumbuhan juga mempunyai hormonhormon yang berfungsi merangsang proses pertumbuhannya. Peranan
hormon pada tumbuhan ada yang merangsang poses pertumbuhannya ada
pula yang menghambat. Berikut akan dibahas tentang hormon-hormon
pada tumbuhan yang sudah dikenal saat ini.
a. Auksin
Hormon ini ditemukan oleh F.W. Went (1926-1928), zat ini dihasilkan
di ujung tumbuhan. Pada awalnya zat ini ditemukan oleh Went pada ujung
koleoptil kecambah sejenis gandum (Avena sativa). Ternyata auksin juga
dapat ditemukan di ujung batang, akar, serta tempat pembentukan bunga,
buah, dan daun.
Hormon Dan Vitamin
15
Fungsi Auksin:
1. Mengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung.
2. Merangsang
pembelahan
sel-sel
kambium,
meningkatkan
perkembangan bunga dan buah.
3. Merangsang perkembangan
akar lateral dan menyebabkan
pembengkokan pada batang.
4. Merangsang pembentukan akar adventif pada tanaman yang di
biakkan dengan stek.
5. Merangsang pembentukan buah partenokarpi, yaitu pembentukan
buah tanpa terjadinya proses pembuahan.
6. Menghambat pertumbuhan tunas lateral (tunas samping)
7. Mempercepat terjadinya difrensiasi di daerah meristem dan didaerah
pengguguran (absisi) sehingga mencegah terjadinya kerontokan daun,
bunga, dan buah.
b. Giberelin
Giberelin pertama kali ditemukan oleh F.Kurosawa (1926) pada saat
ia mempelajari penyakit pada padi. Kurosawa menemukan bahwa padi
yang terserang jamur Giberelle fujikuroi mengalami pertumbuhan yang
cepat, batangnya tinggi dan pucat. Setelah diisolasi, senyawa yang
dihasilkan oleh jamur tersebut diberi nama giberelin. Giberelin ditemukan
pada semua bagian tanaman, misalnya pucuk batang, ujung akar, bunga,
buah, dan terutama pada biji.
Fungsi Giberelin;
1. Merangsang pembelahan sel
2. Merangsang aktifitas enzim amylase dan protinase yang berperan
dalam perkecambahan
3. Merangsang pembentukan tunas
4. Menghilangkan dormansi biji
5. Merangsang pertumbuhan buah secara partenogenesis.
Hormon Dan Vitamin
16
c. Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada bagian jaringan yang membelah.
Sitokinin yang pertama di temukan adalah kinetin. Selain kinetin ada juga
zeatin (di temukan pada jagung) dan BAP (6-benzilanopurin).
Fungsi Sitokinin;
1.
2.
3.
4.
Merangsang pembelahan sel (sitokinesis)
Merangsang pertumbuhan tunas pada batang maupun pada kalus
Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin
Mempercepat pertumbuhan memanjang.
d. Gas Etilen
Etilen adalah gas yang terutama dikelurkan oleh buah yang sudah tua.
Jika buah tua diletakkan di tempat tertutup, maka buah akan cepat masak.
Hal ini disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas etilen yang
mempercepat pemasakan buah.
Fungsi gas Etilen;
1. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal
2. Menahan pengaruh angin.
e. Asam Absisat
Tidak semua hormon pada tumbuhan berfungsi sebagai pemacu
pertumbuhan, karena ada beberapa yang justeru menghambat
pertumbuhan misalnya asam absisat.
Hormon Dan Vitamin
17
Fungsi Asam Absisat;
1. Menghambat pemelahan dan pemanjangan sel
2. Menunda pertumbuhan atau dormansi, sehingga membantu tumbuhan
dalam kondisi yang buruk
3. Merangsang penutupan mulut daun pada musim kering, sehingga
mengurangi aktifitas transpirasi
4. Membantu peluruhan pada musim kering, sehingga tumbuhan tidak
kekurangan air melalui transpirasi.
f. Asam Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormon luka, karena merangsang
pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka. Dengan demikian,
bagian yang terluka akan tertutup kembali.
g. Kalin
Hormon kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan.
Berdasarkan tempat atau organ yang dirangsang pertumbuhannya kalin
dapat dibedakan menjadi;
1.
2.
3.
4.
Rhizokalin merangsang pertumbuhan akar
Kaulokalin merangsang pembentukan batang
Filokalin merangsang pembentukan daun
Antokalin merangsang pembentukan bunga.
Hormon Dan Vitamin
18
BAB III
VITAMIN
Vitamin adalah senyawa organik yang mutlak diperlukan tubuh
dalam jumlah yang sedikit. Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan
pengaturan fungsi-fungsi tubuh agar metabolisme tubuh berjalan normal.
Seseorang yang kekurangan suatu vitamin akan menderita penyakit yang
disebut avitaminosis.
Penyakit avitaminosis
Vitamin ada yang larut dalam lemak dan ada pula yang larut dalam
air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Adapun
yang larut dalam air adalah vitamin B dan C.
1. Vitamin yang larut dalam lemak
Pada umumnya, kelompok vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh.
Biasanya satuan kebutuhan vitamin dinyatakan dalam International Unit
(IU)
Hormon Dan Vitamin
19
a. Vitamin A
Vitamin A ini dinamakan aseroftol. Setiap orang memerlukan 3 mg5 mg vitamin A per hari. Jumlah ini perlu ditambah pada anak usia
pertumbuhan dan wanita hamil atau menyusui.
Seseorang yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja
(Hemarolopia), kulit kering dan bersisik (Frinoderma), kornea mongering
(Seroftalmia) serta pendarahan pada selaput lendir usus, ginjal, dan paruparu.
Wortel mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan jumlah sel
darah merah sehingga merupakan penolong terbaik terhadap penyakit
liver. Sop wortel murni sangat bermanfaat bagi penyembuhan perut dan
juga dapat mengatasi sembelit. Vitamin A yang tinggi pada wortel
merupakan penyembuh ketegangan mata terhadap cahaya yang terang.
Sebagian orang menyarankan meminum satu gelas jus wortel segar setiap
hari, terutama pada waktu pagi. Hal ini akan melindungi kita dari deman,
flu, dan bronchitis. Jangan terlalu banyak karena bisa mengakibatkan
keracunan karotene
b. Vitamin D
Kebutuhan seseorang terhadap vitamin D adalah 1 mg-2 mg per
hari. Salah satu akibat kekurangan vitamin D adalah terkena penyakit
ricketsia. Ricketsia ditandai dengan adanya demam, bintik-bintik, sampai
pendarahan di kulit.
c. Vitamin E
Vitamin E disebut juga tokoferol. Fungsi vitamin ini berhubungan
erat dengan kesuburan (fertilitas). Kebutuhan seseorang terhadap vitamin
E adalah 7,4 mg per hari
d. Vitamin K
Vitamin
K
atau
filokinon
disebut
juga
antipendarahan
(Antihemoragia). Didalam hati vitamin ini berfungsi sebagai katalisator
dalam pembentukan protrombin. Vitamin K dibutuhkan sebanyak 1 gram
per kilogram berat tubuh. Vitamin ini dapat diperoleh dari sayuran
berwarna hijau. Vitamin K dapat disentesis di dalam usus besar oleh
bakteri Eserchia coli dan diserap oleh usus bersama-sama empedu
Hormon Dan Vitamin
20
2. Vitamin yang larut dalam air
Kelompok vitamin ini hanya beranggota vitamin B dan C. Walaupun
demikian, vitamin B mempunyai banyak macamnya.
a. Vitamin B
1. Vitamin B1
Vitamin B1 atau tiamin disebut juga antiberi-beri. Setiap orang
memerlukan vitamin B1 sebanyak 1 mg-2 mg per hari. Kekurangan vitamin
B1 dapat menimbulkan penyakit beri-beri dan neuritis. Gejala penyakit
tersebut adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang dapat
berpengaruh pada susunan saraf pusat dan jantung. Ciri lainnya adalah
gangguan pada transport cairan tubuh sehingga menyebabkan cairan tubuh
berkumpul di ruang-ruang antar sel.
2. Vitamin B2
Vitamin B2 dinamakan pula riboflavin atau laktoflavin. Kebutuhan
terhadap vitamin B2 ini bergantung pada berat badan dan aktivitasnya.
Secara umum orang memerlukan vitamin B2 sebanyak 1,6 mg per hari. Jika
orang kekurangan vitamin B2 akan mengalami katarak dan keratitis
( Penglihatan menjadi kabur), luka disudut bibir, bibir kemerahan dan
menglupas (Keliosis).
3. Vitamin B6
Vitamin B6 disebut juga piridoksin. Piridoksin berperan dalam
pertumbuhan, kerja urat saraf, dan pembentukan sel darah merah.
Kekurangan piridoksin dapat menyebabkan sukar buang air besar
(Obstipasi)
4. Vitamin B11
Vitamin B11 disebut juga sam folin. Fungsi utama vitamin ini
berhubungan dengan sintesis eritrosit. Kekurangan vitamin ini akan
menimbulkan anemia pernisiosa, yaitu gejala anemia yang akut.
Hormon Dan Vitamin
21
5. Vitamin B12
Vitamin B12 disebut
metabolisme asam amino.
pula
sianokobalamin,
berfungsi
dalam
6. Biotin
Vitamin ini sangat penting pada proses yang memerlukan enzim,
seperti deaminasi, dekarboksilasi, dan oksidasi. Kekurangan vitamin ini
akan menimbulkan gejala yang mirip dengan pelagra, yaitu dermatitis
berupa meningkatnya kolesterol dan menurunnya Hb darah.
7. Niasin
Kekurangan niasin akan menyebabkan penyakit pelagra, dengan
gejala-gejala yang sering disebut dengan 3-D, yaitu dermatitis, diare, dan
dimensia. Pada dermatitis kulit kemerahan lalu mengelupas dan pecahpecah. Pada diare akan terjadi berak terus menerus dan pendarahan pada
gusi dan usus. Adapun dimensia akan terjadi gangguan mental seperti
pelupa dan melamun. Sumber niasin adalah hati, susu, kol, ayam, telur,
kacang-kacangan, dan ragi.
8. Asam Pantetonat Dan Paramino Asam Benzoate
Kedua macam asam ini seringkali dimaksukkan ke dalam kelompok
Vitamin B. Fungsi asam pantetonat berhubungan dengan oksidasi,
sedangkan paramino asam benzoate berhubungan dengan pencegahan
timbulnya uban.
b. Vitamin C
Anda mungkin pernah mengalami sariawan? Sariawan merupakan
gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan vitamin C. Vitamin ini disebut
juga asam askorbat. Kebutuhan vitamin C berbeda-beda pada setiap
orang, bergantung pada keadaan dan umur seseorang. Misalnya, pada bayi
diperlukan vitamin C sebanyak 30 mg per hari, anak-anak 60 mg per hari.
Hormon Dan Vitamin
22
Gejala kekurangan vitamin C lainnya dikenal dengan skorbut, yaitu
terjadinya pendarahan di bawah kulit, gusi, karies gigi, dan usus.
Kelebihan vitamin C pada tubuh selalu dikeluarkan bersama urin melalui
ginjal sehingga tidak dikhawatirkan adanya kelebihan.
Selain mengandung vitamin C, buah jeruk juga mengandung
sitrin, yang berperan menghentikan pendarahan dan memperkuat
permeabilitas kapiler darah serta dapat juga menolong hipertensi.
Buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C bisa
mencegah stroke. Buah-buahan dan sayuran ini merupakan antioksidan
yang bisa mencegah proses penimbunan lemak dalam pembuluh darah.
Jika berlangsung terus, penimbunan lemak bisa menjurus pada terjadinya
stroke.
Hormon Dan Vitamin
23
BAB IV
VITAMIN PADA TUMBUHAN
Seperti halnya pada manusia, tumbuhan juga memerlukan vitamin
untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Tetapi vitamin yang
diperlukan oleh tumbuhan disebut dengan nutrient. Nutrien merupakan zat
makanan yang terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia.
Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi
untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama proses
pertumbuhan dan perkembangannya.
Nutrien yang diperlukan oleh tumbuhan umumnya diambil dari dalam
tanah dalam bentuk ion, dan beberapa diambil dari udara. Unsur-unsur yang
diperlukan dalam jumlah yang banyak disebut makronutrien. Sedangkan
unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit disebut dengan
mikronutrien.
Hormon Dan Vitamin
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Sri Maryawati dkk, dra. Pratiwi, Penutun Biologi 1 SMA, Penerbit
Erlangga, Jakarta: 2004.
2. Syamsuri, Mpd, dkk, Drs Istamar, Biologi II B SMA, Penerbit Erlangga,
Jakarta: 2004.
3. Syamsuri, Mpd, dkk, Drs Istamar, Biologi 3A SMA, Penerbit Erlangga,
Jakarta: 2004.
4. Sumarni, Dr. Dasar-dasar Penulisan Karya Tulis, Balai Pustaka,
Bandung: 1991
5.
, Iktihar Materi-materi Penting Biologi SMU, CV. Pionir Jaya
Bandung: 2000.
6. Redjeki, Sri Nuryani Rustaman, Biologi 3 untuk Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama, penerbit Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Jakarta:
1995.
Hormon Dan Vitamin
25
Download