Teori Permintaan SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP POKOK BAHASAN Hukum Permintaan Kurva Permintaan Perilaku konsumen cardinal dan ordinal utility DEFINISI Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu pada suatu daerah (geografis tertentu). Permintaan suatu barang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: 1. Harga barang itu sendiri 2. Harga barang lain yang terkait 3. Tingkat pendapatan perkapita 4. Selera atau kebiasaan 5. Jumlah penduduk 6. Perkiraan harga dimasa mendatang 7. Distribusi pendapatan 8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan Fungsi permintaan Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi permintaan, maka kita dapat mengetahui hubungan antara variabel tidak bebas (dependent variable) dan variabel-variabel bebas (independent variables). Bentuk persamaan matematis Dx = f (Px, Py, Y/cap, sel, pen, Pp, Ydist, prom) Dimana : Dx = Permintaan barang X Px = Harga X Py = Harga Barang Y Y/cap = Pendapatan perkapita Sel = Selera atau kebiasaan Pen = Jumlah Penduduk Pp = Perkiraan harga X pada periode mendatang Ydist = Distribusi Pendapatan Prom = Upaya produsen meningkatkan penjualan (promosi) Hukum Permintaan Hukum Permintaan (law of demand), menyatakan bahwa jika harga naik maka jumlah permintaan turun, ceteris paribus. Atau sebaliknya. Kurva Permintaan (demand curve), menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dari berbagai tingkat harganya. Ceteris paribus, adalah asumsi bahwa faktor-faktor lain/selain harga dianggap konstan. Permintaan pasar adalah akumulasi dari seluruh permintaan-permintaan individual Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang (x); Harga barang (x), Harga barang lain (y), Selera (T), Pendapatan (I), Ekpektasi (E) dan faktor non ekonomi Kurva permintaan daging (ceteris paribus) P 12 10 D 0 1.500 2.200 Q Keterangan: P = Harga daging Q = Jumlah permintaan daging Skedul dan Kurva Permintaan Permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 60 – 10P, dimana Q adalah jumlah barang yang diminta dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul permintaan, (b) gambarkan kurva permintaan barang tersebut. Jawab: (a) Skedul permintaan dapat ditunjukkan dengan beberapa alternatif tingkat harga Harga (P) 2 3 4 Jumlah (Q) 40 30 20 (b) Berdasar skedul permintaan maka gambar kurva, sbb: P D ; Q = 60 – 10P 4 3 2 0 20 30 40 Q Perubahan Kurva Permintaan Perubahan jumlah barang yang diminta terjadi karena dua sebab utama,yaitu perubahan faktor harga dan perubahan faktor selain harga (faktor ceteris paribus). Faktor harga adalah ketika harga barang itu sendiri mengalami perubahan. Jika terjadi perubahan harga maka akan berdampak pada perubahan jumlah barang yang diminta, tetapi perubahan itu hanya terjadi dalam satu kurva yang sama. Hal ini disebut pergerakan permintaan sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve). Perubahan Kurva Permintaan perubahan faktor harga Perubahan Kurva Permintaan Jika faktor-faktor non harga yang berubah, akan mengakibatkan perubahan dalam permintaan. Perubahan dalam permintaan ini ditunjukkan oleh bergesernya kurva permintaan ke kanan atau ke kiri, yang memberikan makna bahwa perubahan faktor nonharga (misalnya pendapatan konsumen naik, ceteris paribus) akan menyebabkan perubahan permintaan (menaikkan permintaan), yaitu pada tingkat harga yang tetap jumlah barang yang diminta bertambah. Pergeseran Kurva Permintaan perubahan faktor-faktor non harga Perilaku konsumen cardinal dan ordinal utility Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumberdayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Perilaku Konsumen Ada 2 pendekatan Pendekatan Cardinal/Marginal Utility Pendekatan Ordinal / Analisis Kurva Indiference Utility adalah rasa kesenangan atau kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan dari barang, jasa dan aktivitas. Tujuan konsumen adalah memaksimalkan utilitas dengan batasan berupa pendapatan dan harga yang bersangkutan. PENDEKATAN KARDINAL Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan (misalnya mata uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utility (pendekatan marginal). ASUMSI DASAR PENDEKATAN KARDINAL Bahwa kepuasan seseorang tidak hanya dapat diperbandingkan, akan tetapi juga dapat diukur. Pengukuran kepuasan diukur dengan satuan “Util”. Marginal Utility of money constant dan Marginal Utility barangbarang konsumsi menurun, hal ini menganut Hukum Gossen I (Law of Deminishing Marginal Utility ) yaitu semakin banyak satuan barang yang dikonsumsi oleh konsumen maka semakin kecil tambahan/ marginal kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol / negatif. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk pada kendala anggaran mereka. Kepuasan total (Total Utility) mempunyai sifat aditive ( penjumlahan unit kepuasan yang diperoleh dari masingmasing barang yang dikonsumsi) TEORI NILAI GUNA (UTILITY) Marginal utility (kepuasan marginal). Yaitu pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat adanya pertambahan/pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Total utility (total utility). Yaitu keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang-barang tertentu. TOTAL DAN MARGINAL UTILITY TU f (Q) Total Utility (TU), Marginal Utility (MU), Q = Output TU MU Q ∆ T U = Perubahan total ulitity ∆ Q = Perubahan output Total Utility maksimum dicapai ketika MU = 0 FUNGSI KEPUASAN TOTAL Q 0 1 2 3 4 5 6 .. 9 10 TU 0 15 28 39 48 55 60 .. 63 60 MU 15 13 11 9 7 5 .. -1 -3 Hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi (Q), TU dan MU Fungsi TU = 16Q – Q2 Fungsi MU = 16 – 2Q Hubungan TU dan MU ditunjukkan dengan TU akan meningkat bilamana MU>0 (positif) dan TU maksimum pada saat MU = 0 selanjutnya TU akan menurun jika MU<0 (negatif) KURVA TU DAN MU TUx TU max TU = 16 – Q2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MUx 16 Qx MU = 16 – 2Q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Qx CONTOH LAIN PENDEKATAN KARDINAL Contoh : Skedul Total Utility dan Marginal Utility untuk konsumsi buah mangga dalam satu hari sebagai berikut : Kuantitas (Q) Total Utility (TU) Marginal Utility (MU) 0 1 2 3 4 5 0 20 35 45 50 46 20 15 10 5 -4 KURVA TOTAL UTILITY Utilitas 50 35 TU 2 4 X KURVA MARGINAL UTILITY Utilitas MU X REALITAS MODEL CARDINAL UTILITY Asumsi tentang utilitas suatu barang sangat sulit diterapkan. Rasionalitas konsumen terpengaruh oleh sikap emosional konsumen, seperti; pengaruh iklan, lingkungan, gengsi . Konsumen memutuskan membeli produk jika harga dan manfaat produk sama atau sebanding. Atribut suatu barang sebagian dapat diukur dengan kualitas dan harga produk. Soal 26 Kepuasan seorang konsumen atas suatu produk yang dikonsumsi adalah TU = 100 + 150Q2 – 2Q3 a) Tentukan fungsi dari marginal utility b) Gambarkan fungsi TU dan MU c) Berapakah besarnya TU dan MU jika Q = 5 unit ? d) Berapa Q harus dikonsumsi sehingga TU max Pendekatan Nilai Guna Ordinal Nilai guna dapat dinilai dengan cara membandingkan tingkat nilai guna dari mengkonsumsi beberapa produk. Menurut pendekatan nilai guna ordinal, seorang individu dan masyarakat untuk dapat memaksimalkan kepuasannya dapat ditunjukkan melalui empat hal yaitu: a. Kurva kepuasan sama (indifference curve) b. Kendala anggaran konsumen (budget line) c. Tingkat pergantian marjinal (marginal rate of substitutions) d. Tingkat keseimbangan konsumen Kurva Kepuasan Sama Kombinasi dari berbagai produk, akan dimungkinkan ada yang memiliki nilai guna yang sama, dan hal ini dapat digambarkan pada sebuah kurva. Kurva kepuasan sama (indifference curve) merupakan kurva yang menggambarkan urutan tingkat nilai guna (utilitas) yang diperoleh oleh individu (konsumen) di dalam mengkonsumsi sejumlah produk. Definisi lain indifference curve adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Kurva Kepuasan Sama Indifference curve memperlihatkan semua kombinasi dari pilihan konsumen yang memberikan tingkat kepuasan atau utility yang sama bagi seseorang atau konsumen Untuk menentukan urutan tingkat nilai guna (utilitas), individu (konsumen) akan dihadapkan pada penentuan keputusan untuk menentukan kombinasi produk-produk mana saja yang memiliki nilai guna yang tinggi dan nilai guna yang rendah. 29 Gambar: Kurva Indiferen X B 50 Preferred D 40 F A 30 Not Preferred C 20 IC E 0 20 30 40 30 50 Y Pakaian C B IC3 A IC2 IC1 Makanan 0 Gambar 9. Kurva Indiferens Menjauhi Titik Origin 31 Kendala Anggaran Konsumen Kurva kepuasan sama (indifference curve) yang telah dijelaskan sebelumnya, merupakan analisis mengenai kombinasi konsumsi beberapa produk. Analisis tersebut tidak mempertimbangkan tersebut tidak mempertimbangkan: a) jumlah pendapatan yang diperoleh oleh individu (konsumen), dan b) harga produk yang dikonsumsi. Kedua faktor tersebut merupakan faktor yang membatasi perilaku individu (konsumen) untuk mengkonsumsi suatu produk, sehingga hal ini dikenal sebagai “fungsi kendala anggaran” atau “budget line.” Gambar Garis Anggaran Y A M/Py Feasible set Pend. Marginal Utlity Pend. Indifference Curve a. Indifference Curve b. Budget Line c. Keseimbangan Daerah anggaran B 0 X M/Px 33 Pakaian B5 B2 B1 B3 IC3 IC2 B4 0 1 IC1 Makanan 3 Gambar Keseimbangan Konsumen 34 Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi harus mempunyai 2 syarat: Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran. Keadaan tersebut akan terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan garis anggaran 35 Finally ......Economics doesn’t have to be difficult..... End of today 36