Edisi : 09/SAP/TKSPP/2011 Tinjauan Pasar Daging Sapi Informasi Utama : Harga daging sapi di pasar dalam negeri pada bulan September 2011 mengalami peningkatan sebesar 0,4% dibandingkan dengan bulan Agustus 2011, dan juga mengalami kenaikan sebesar 3,7% jika dibandingkan dengan bulan September 2010; Harga daging sapi secara nasional dalam satu tahun terakhir relatif stabil, dengan koefisien keragaman harga pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan September 2011 sebesar 2,1%, tetapi pada tingkat harga yang relatif tinggi yaitu rata-rata mencapai Rp. 66.123/kg; Disparitas harga daging sapi antar wilayah pada September 2011 relatif moderat dengan koefisien keragaman antar wilayah sebesar 8,9, lebih tinggi dari disparitas pada Agustus 2011 yaitu 8,8%; Mulai tahun 2012, target impor sapi Indonesia tidak lebih dari 20% dari kebutuhan nasional. Impor sapi tersebut dilakukan hanya untuk memenuhi kuota kebutuhan daging sapi dalam negeri karena dikhawatirkan kebutuhan daging secara nasional tidak terpenuhi bila hanya mengandalkan sapi lokal Pada September ini Pemerintah melakukan kebijakan untuk menambah kuota daging sapi impor sebanyak 28.000 ton, sehingga total kuota impor tahun 2011 menjadi 100.000 ton. Gambar 1. Perkembangan Harga Bulanan Daging sapi Paritas Impor dan Daging Sapi Dalam Negeri Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Daging Sapi di Beberapa Kota (Rp/kg) 75.000 Nama Kota 70.000 65.000 60.000 HARGA DOMESTIK 55.000 50.000 PARITAS IMPOR 45.000 40.000 35.000 Rp/kg JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT Paritas Impor 37.918 40.334 42.652 44.923 43.718 40.613 40.064 41.648 41.562 42.020 42.342 46.536 51.031 50.064 50.210 50.925 47.647 46.066 46.643 46.907 46.306 Harga Domestik 61.124 61.121 61.008 61.000 60.890 60.876 62.058 65.349 69.109 64.984 64.932 64.884 64.705 64.944 64.864 64.912 64.661 64.487 66.163 70.614 69.625 2010 2011 Sumber: World Bank dan BPS, 2011 (diolah) Jakarta Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Denpasar Medan Makassar Rata-rata Nasional 2010 Sept 68.425 66.021 60.388 65.941 59.158 47.500 66.412 65.000 66.593 2011 Agustus Sept 69.895 66.168 59.242 68.216 61.389 53.474 72.158 65.000 68.803 71.210 67.840 60.530 67.136 61.060 53.000 71.250 65.000 69.057 Δ Sept '11 thd Sept '10 Agst '11 4,1% 2,8% 0,2% 1,8% 3,2% 11,6% 7,3% 0,0% 3,7% 1,9% 2,5% 2,2% -1,6% -0,5% -0,9% -1,3% 0,0% 0,4% Sumber : Dinas Perindag daerah, 2011 (diolah) Catatan : Rata-rata nasional adalah rata-rata tertimbang dengan menggunakan jumlah populasi.sebagai faktor pembobot. Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali, Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Perkembangan Harga Domestik Pada bulan September 2011, harga rata-rata daging sapi adalah Rp. 69.057 per kg. Harga rata-rata daging sapi pada bulan September 2011 tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,4% jika dibandingkan dengan harga pada bulan Agustus 2011 yaitu Rp. 68.803 per kg. Walaupun demikian, di beberapa wilayah seperti Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Medan, harga justru mengalami penurunan dengan kisaran penurunan antara 0.5% - 1.6%. Jka harga rata-rata daging sapi pada bulan September 2011 dibandingan dengan harga rata-rata pada bulan September 2010 maka terjadi kenaikan harga sebesar 3,7%, dimana rata-rata harga pada bulan September 2010 adalah Rp. 66.593 per kg. Untuk periode bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan September 2011, harga ratarata daging sapi nasional yaitu sebesar Rp. 66.123 per kg. Secara nasional, fluktuasi harga daging sapi untuk periode tersebut relatif stabil. Hal ini tercermin dari nilai koefisien variasi bulanan nasional sebesar 2,1%, yang artinya adalah fluktuasi harga daging sapi bulanan dalam jangka waktu satu tahun terakhir berada dalam kisaran +2,1% dari harga rata-rata nasional dalam periode tersebut. Fluktuasi harga tertinggi dalam satu tahun terakhir terjadi di Kota Gorontalo dan Kota Bengkulu, dengan nilai koefisien keragaman bulanan sebesar 6,0%, yang kemudian diikuti oleh Kota Pekanbaru dan Kota Medan, dengan nilai koefisien keragaman bulanan masing-masing adalah sebesar 5,0% dan 4,9%. Sementara itu, fluktuasi harga terrendah terjadi di Kota Mamuju, dengan nilai koefisien keragaman bulanan sebesar 0,0%, yang kemudian diikuti oleh Kota Makassar dan Kota Banjarmasin, dengan nilai koefisien keragaman bulanan masing-masing 0,3% dan 0,4%. Tingkat perbedaan harga daging sapi (disparitas) antar wilayah di Indonesia pada bulan September 2011 relatif moderat. Hal ini terlihat dari nilai koefisien variasi antar wilayah pada bulan September 2011 sebesar 8,9%. Artinya, perbedaan harga di suatu wilayah dengan rata-rata nasional pada bulan September 2011 berada dalam kisaran + 8,9%. Angka disparitas tersebut masuk dalam kategori moderat, karena masih berada dalam kisaran 5%-10%. Angka disparitas pada bulan September 2011 tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2011 yaitu sebesar 8,8%. Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali, Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia 2 Tinjauan Pasar Domestik Rencana Penurunan Porsi Impor Sapi Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Tegal pada tanggal 9 September 2011, Menteri Pertanian menyampaikan bahwa mulai tahun 2012, target impor sapi Indonesia tidak lebih dari 20% dari kebutuhan nasional. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan jumlah sapi impor saat ini yang mencapai 30% atau setara dengan 430.000 ekor sapi. Impor sapi tersebut dilakukan hanya untuk memenuhi kuota kebutuhan daging sapi dalam negeri karena dikhawatirkan kebutuhan daging secara nasional tidak terpenuhi bila hanya mengandalkan sapi lokal . Lebih jauh Menteri Pertanian menjelaskan, berdasarkan hasil Sensus Ternak Sapi Potong dan Kerbau 2011, populasi sapi potong lokal jumlahnya mencapai 14,8 juta ekor. Jika dibandingkan dengan hasil sensus pertanian tahun 2003, populasi sapi potong di Indonesia telah mengalami pertumbuhan sebesar 5,3%. Hal yang perlu diselesaikan saat ini adalah mempersiapkan kemampuan untuk menyisihkan 2,5 juta ekor sapi per tahun untuk dipotong tanpa mengurangi populasi sapi potong yang ada. Jika hal tersebut bisa terpenuhi maka pemerintah siap menghentikan sapi impor. (http://www.deptan.go.id, 21 September 2011) Penambahan Kuota Impor Daging Sapi Sementara itu, pada September ini Pemerintah melakukan kebijakan untuk menambah kuota daging sapi impor sebanyak 28.000 ton, sehingga total kuota impor tahun 2011 menjadi 100.000 ton. Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Prabowo Respatyo Caturroso, beralasan, penambahan kuota impor daging sapi tersebut untuk memenuhi peningkatan kebutuhan industri dan restoran hingga akhir tahun. Prabowo menjamin penambahan kuota impor daging tersebut tidak akan mengganggu harga sapi lokal di tingkat peternak. Namun demikian, Sekretaris Jenderal Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) Ahmad Hadi menjelaskan bahwa persediaan daging dalam negeri cukup besar, bahkan hingga Oktober 2011 terjadi kelebihan persediaan yang berasal dari kelebihan stok untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat Lebaran lalu. Menurut Hadi, penambahan kuota daging sapi impor akan mendistorsi harga sapi lokal yang kini sudah stabil. Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Feedloter Indonesia, Jhonny Liano. Menurutnya, penambahan kuota impor daging beku akan mengakibatkan kelebihan pasokan di dalam negeri yang mengakibatkan anjloknya harga sapi lokal. (http://www.tempointeraktif.com, 7 September 2011) Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali, Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia 3 Tinjauan Pasar Internasional Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Daging Sapi Dunia (2010-2011) 4.300 4.100 3.900 3.700 3.500 3.300 US$/ton 3.100 2.900 JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT 2010 OKT NOV DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT 2011 Harga Daging Sapi Dunia 2.951 3.125 3.353 3.596 3.478 3.197 3.210 3.365 3.351 3.411 3.439 3.744 4.097 4.048 4.140 4.255 4.029 3.904 3.952 3.988 3.875 Sumber : World Bank, (diolah) Dari Gambar 3 diatas dapat dilihat bahwa harga daging sapi dunia pada bulan September 2011 mengalami penurunan, setelah sempat meningkat pada bulan Juli 2011 hingga Agustus 2011. Penurunan harga pada bulan September 2011 sebesar 2,83% jika dibanding dengan bulan Agustus 2011, yaitu dari US$ 3.988 per ton menjadi US$ 3.875 per ton. Disusun oleh Yati Nuryati dan Muhammad Fadhel Jamali, Tim Komoditi Spesialis Daging Sapi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia 4