45 JENIS TANAMAN ANTIDIABETES Calendar Agustus 8, 2012 | Posted by Tarmizi Oleh Tarmizi, B.Sc Penderita Diabetes golongan ekonomi lemah tak perlu khawatir akan naiknya harga obat-obatan di pasaran. Disekitar kita banyak nian tumbuhan yang berkhasiat obat antiDiabetes. Menurut data dari berbagai sumber, di Asia Tenggara sedikitnya ada 45 jenis tanaman, di luar daun salam penghasil antiDiabetes. Diantara tumbuhan penghasil antiDiabetes yang sangat akrab dengan kita adalah bawang merah, daun belimbing wuluh, kankung serta kumis kucing. Selain itu juga semangka, buah bligo, daun tapak dara, jambu batu. Semua jenis obat alternatf itu dapat dengan mudah kita peroleh. Pemanfaatannya bisa dilakukan dengan ditumbuk, dimakan langsung, atau dengan cara yang lain. Dari sekian banyak tanaman, Pusat penelitian Antar Universitas Ilmu Hayati ITB telah melakukan penelitian terhadap 6 jenis tanaman. Masing-masing adalah sambiloto (Andrographis paniculata), tapak dara (Chataranthus roseus), belimbing wuluh (Averhoa bilimbi), dan biji kelabed (Trigonella foenum-graecum). Secara terpisah, sambiloto dan tapak dara juga telah diteliti di laboratorium penelitian Universitas Negeri Padang. Satu jenis tanaman yang diteliti memerlukan tiga dosis untuk diuji coba. Masing-masing dosis memerlukan lima tikus untuk dicoba. Setiap tikus memerlukan lima kali percobaan. Pada penelitian lain, setelah berbulan-bulan diteliti, ternyata daun salam memiliki nilai yang paling bagus sebagai penghasil zat antiDiabetes. Akhirnya peneliti terfokus pada daun salam yang bisa dengan mudah didapat. Sementara itu menurut Dr. Sukrasno, peneliti pada PPAU Ilmu Hayati ITB, daun stevia memiliki rasa manis 200-300 kali lipat gula sukrosa (gual pasir) yang kita konsumsi sehari-hari. Beliau ingin mengembangkan penelitian stevia, karena sangat enak mengobati Diabetes dengan zat manis yang bisa dicampur minum teh. Berdasarkan penelitian juga, ternyata tidak semua jenis Diabetes bisa dilawan dengan zat antiDiabetes dari tumbuhan. Menurut Sukrasno, Diabetes insipidus tidak bisa diobati dengan zat antiDiabetes dari tumbuhan. Ini karena Diabetes Insipidus adalah Diabetes yang disebabkan kelebihan volume urin. Diabetes Mellitus bisa diobati dengan tetumbuhan tersebut. Penyakit ini disebabkan kebanyakan kadar gula dalam darah. Menurut Sukrasno, Diabetes Mellitus ini sedikitnya memilki tiga tipe yang berbeda dan ketiganya memerlukan pengobatan yang berbeda. Tipe pertama adalah Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau sering juga disebut Diabetes remaja. Diabetes jenis ini disebabkan rusaknya sel-sel penghasil insulin. Gejalanya ditandai dengan kekurangan insulin yang absolut, sehingga satu-satunya pengobatan hanya bisa dilakukan dengan dengan penyuntikan insulin tiap hari. Tidak dapat mengandalkan anti diabetes dari tumbuhan. Tipe kedua adalah non-insulin dependent Diabetes Mellitus. Biasanya tipe ini dialami oleh orang lanjut usia. Diabetes ini disebabkan tidak maksimalnya produksi hormon insulin, sehingga diperlukan zat anti diabetes untuk membantu insulin mengimbangi kadar gula dalam darah. Jenis inilah yang bisa diobati dengan tetumbuhan. Tipe ketiga adalah Malnutrition Diabetes Mellitus. Diabetes tipe ini disebabkan pemenuhan nutrisi yang tidak tepat. Ini bisa jadi karena pola konsumsi makanan yang tidak tepat, atau bisa juga disebabkan tekanan darah terlampau tinggi. Pengobatanya dilakukan dengan memperbaiki konsumsi nutrisi tubuh. Walau belum dapat bekerja untuk semua Diabetes, hasil penelitian di atas tetap bermanfaat. Selain memberi alternatif pengobatan yang lebih murah, temuan tersebut juga menjaga kelestarian hayati di negeri ini. Setidaknya dari penderita Diabetes yang turut terangsang untuk melestarikan tumbuhan obat tersebut. Juwet lebih terkenal sebagai jamu antidiabetes daripada anti ngompol dan mencret. Diabetes atau kencing manis disebabkan oleh kelebihan kadar glukosa darah, karena tubuh tidak mampu menghasilkan hormon insulin yang cukup. Insulin ini bertugas mengubah kelebihan gula dalam darah menjadi glikogen yang dapat disimpan dalam hati. Tugas darah yang kelebihan beban ini terganggu. Tugasnya ialah mengangkut oksigen baru dari luar ke bagian tubuh yang mebutuhkannya, dan mengeluarkan sisa metabolisme berupa karbondioksida. Badan terasa letih, tenaga kurang dan kalau luka lama sekali sembuhnya. Keringat dan kencing berbau amis, karena kelebihan glukosa. Biji buah juwet mampu mampu menyembuhkan gejala “lama sekali sembuhnya luka” itu. Ini adalah berkat kerja glukosida Phytomelin‚ dalam biji juwet, yang mampu mengurangi kerapuhan pembuluh-pembuluh darah kapiler. Dengan mengkonsumsi phytomelin‚ dari biji juwet, kerapuhan itu dicegah, dan luka-luka yang ada dapat cepat sembuh. Kadar glukosa yang tinggi dalam penderita diabetes menyebabkan kadar kolesterol yang masih rendah dalam darah. Seolah-olah darah sudah kebanyakan kolesterol, padahal belum banyak. Akibatnya tugas darah terganggu, sehingga pembangkitan tenaga hasil oksidasi (pembakaran) zat makanan menjadi energi, macet. Berkuranglah tenaga kita dan lekas letih. Alpokad juga kaya karbohidrat Dalam home page avoinvo disebutkan, makan buah alpokad sangat membantu penderita Diabetes, karena kebutuhan kalori dapat dipenuhi tanpa harus kawatir terkena serangan jantung. Jamu kencing manis: 7 biji juwet bawang (atau 15 biji juwet biasa) ditumbuk halus, lalu direbus dalam 2 gelas air. Air rebusan ini diminum sedikit-sedikit. Jumlah yang ada harus dihabiskan sepanjang hari. Boleh diangsur dengan minum 3 kali sehari. Mungkin diperlukan 2-3 hari pemberian jamu ini, dan dihentikan kalau badan sudah segar. Dengan jamu ini yang diredakan hanya gejala penyakit saja, sedangkan kekurangan insulin tidak dipulihkannya. Maka disamping jamu juwet ini, penderita harus mengurangi makanan berglukosa banyak, seperti gula, nasi dan makanan karbohidrat lainnya. Ayah dari saudara Andi di Rumah Susun Pulomas Jakarta pernah mencoba obat alternatif setelah hampir frustasi dengan cara modern. Caranya cukup dengan melalap mentah lendir daun lidah buaya (Aloe vera) yang didapat dengan mengupasnya. Daun teratai benang emas sebanyak 4-12 gram direbus. Air rebusannya diminum untuk obat Diabetes. Slamet Soeseno, “Juwet Mencegah Ngompol dan Kencing Manis ,” (Trububus 252, Nov. 1990), Yayasan sosial Tani Membangun, Jakarta. Prof.Hembing WK, “penyembuhan dengan Tanaman Obat, 2002,Komputindo, jkt. Category Categories: Artikel Comments are closed.