BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan

advertisement
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis
3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional
3.1.1.1 Variabel Pertama
Variabel pertama pada penelitian ini adalah bersyukur. Bersyukur
dimaksudkan sebagai rasa berterima kasih, menghargai, serta respon
positif atas sesuatu yang diperoleh, baik benda atau keadaaan, yang
diekspresikan dengan lisan, sikap dan perbuatan.
Secara operasional, bersyukur secara lisan ditunjukan dengan
ucapan, seperti mengucap tahmid (pujian) kepada Tuhan; secara sikap
yaitu dengan cara mengakui, mengimani dan meyakini bahwa segala
bentuk kenikmatan ini datangnya dari Tuhan semata; secara perbuatan
yaitu dengan mengindari larangan Tuhan, seperti tidak mencuri.
3.1.1.2 Variabel Kedua
Variabel
kedua
pada
penelitian
ini
adalah
kebahagiaan.
Kebahagiaan adalah penilaian subyektif dan global dalam menilai diri
sebagai orang yang bahagia atau tidak. Hal ini berangkat dari pemikiran
bahwa kebahagiaan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria subyektif yang
dimiliki individu.
Secara operasional kebahagiaan ditunjukan dalam bentuk memiliki
hubungan mendalam dan terpelihara dengan baik, suka membantu
38
39
dengan tulus, optimis terhadap masa depan, berusaha menikmati hari
ini, dan bukan mengkhawatirkan hari besok atau menyesali hari
kemarin, memaafkan, dan yang berolahraga teratur.
3.1.2 Hipotesis
Ho: Tidak ada hubungan antara bersyukur dengan kebahagiaan pada
pedagang pasar tradisional.
Ha: Ada hubungan antara bersyukur dengan kebahagiaan pada pedagang
pasar tradisional
3.2 Subyek Penelitian & Teknik Sampling
3.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka subyek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah para pedagang pasar tradisional dengan karakteristik yaitu
(1) subyek yang telah berjualan disekitar pasar tradisional Pulogadung selama
minimal 1 tahun, dan (2) subyek yang berusia 18 sampai 55 tahun, yang mana
menurut Havighurst (1972, dalam Smolak 1993), usia dewasa digolongkan dalam
rentang usia 18 sampai 55 tahun.
Penelitian ini akan difokuskan untuk pedagang dewasa karena pada tahap ini
individu seharusnya telah melalui tahap formal-operasional yang ditandai oleh
kemampuan berpikir abstrak. Seorang dewasa diharapkan memiliki kemampuan
untuk melakukan evaluasi dan penelitian terhadap hidupnya. Karakteristik
berikutnya ialah subyek dapat membaca dan menulis, penelitian ini akan
menggunakan kuesioner karena kemampuan membaca dan menulis merupakan
kemampuan utama yang dibutuhkan untuk mengisi kuesioner.
40
Untuk karakteristik yang terakhir yaitu subyek yang telah memiliki Kios.
Kuesioner hanya akan peneliti berikan kepada pemilik kios yang berjualan di
pasar Pulogadung saja, dikarenakan modal biaya yang harus dikeluarkan oleh
pedagang kios untuk dapat berjualan didaerah pasar Pulogadung lebih besar
dibandingkan pedagang pasar yang berjualan di tenda–tenda pasar Pulogadung,
sehingga (secara logika) pendapatan perbulannya pun harus lebih besar dari
pedagang pasar yang berjualan di tenda–tenda agar kebutuhan hidupnya
terpenuhi.
3.2.2 Teknik Sampling
Populasi pada penelitian ini penulis batasi pada pedagang pasar tradisional
di pasar Pulogadung. Berdasarkan data pada pengurus Pasar Djaya wilayah
Pulogadung terdapat 233 jumlah pedagang yang berjualan dengan tipe tempat
dikios, dengan rincian sebagai berikut:
3.1 Tabel Data pedagang
Data Pedagang
Jumlah
Pedagang
Data Pedagang
Jumlah
Pedagang
Alat kelistrikan
3
Kelontong Lainnya
22
Peralatan Foto
1
Ikat Pinggang
10
Suku Cadang
1
Pakaian Jadi
85
Sepeda
2
Makanan / Minuman Kemas
30
Beras
11
Perhiasan Emas
44
Salon
2
Sepatu / Sendal
22
Jumlah Total
233
Teknik sampling merupakan cara yang digunakan dalam pengambilan
sebuah sampel penelitian. Teknik sampling terbagi menjadi 2 bagian yaitu
probablity sampling dan nonprobability sampling. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu dengan cara pengambilan
41
sampel
yang
tidak
berdasarkan
probabilitas.
Dalam
semua
sampling
nonprobabilitas, kemungkinan atau peluang setiap anggota populasi untuk
menjadi anggota sampel tidak sama atau tidak diketahui (Hasan, 2002).
Penelitian ini menggunakan sampling yang disebut stratified Cluster yaitu cara
menyeleksi sampel dengan cara memilih kluster–kluster secara acak untuk
setiap unit sampling.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Sementara
berdasarkan populasi pedagang pasar yang akan peneliti lakukan adalah
pedagang pasar yang berjualan dengan tipe tempat seperti kios dengan memiliki
modal usaha yang tinggi yang berjualan di pasar tradisional yang memiliki tipe
tempat usaha kios dengan luas tempat usaha 5 – 8 M².
3.4 Alat Ukur Penelitian
3.4.1 Alat Ukur Bersyukur
Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yang dapat membantu menjawab
pertanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti. Pertama adalah alat ukur
bersyukur yang diadaptasi oleh peneliti dengan mengkombinasikan teori yang
dikemukakan oleh Fitzgerald (1998) mengenai komponen yang menyusun
bersyukur dan teori yang dikemukakan Peterson dan Seligman (2004) mengenai
jenis bersyukur.
Kedua teori ini menggunakan skala tipe likert. Skala tipe likert dipilih karena
dalam skala ini subyek tidak hanya terbatas memilih jawaban sesuai tidak sesuai,
melainkan juga dapat memberikan kepastian derajat kesesuaian dari pilihan
jawaban pada item. Derajat kesesuaian antar pilihan jawaban tersebut disusun
42
berdasarkan
interval
yang
diasumsikan
sama
sehingga
subyek
dapat
menentukan pilihannya dengan menyesuaikan karakteristik yang ada pada
dirinya.
Skala item yang akan digunakan dalam alat ukur ini adalah item dengan 6
respon pilihan, mulai dari ”Sangat Tidak Sesuai” sampai ”Sangat Sesuai” (Untuk
alat ukur bersyukur evaluasi kognitif).
3.4.2 Alat Ukur Kebahagiaan
Alat ukur ini menggunakan teknik lapor diri (self-repport) dari responden.
Teknik ini dipercaya dapat membantu individu untuk memberikan pandangan
mereka mengenai kebahagiaan berdasarkan perspektif diri sendiri (Lyubomirsky,
Sheldon, & Schkade, 2007). Di dalam alat ukur ini, individu diminta untuk
melaporkan sejauh mana ia termasuk orang yang bahagia atau tidak bahagia
dan penilaian ini tidak sama dengan penilaian individu dalam pengukuran
sederhana mengenai level afek dan kepuasan hidup (Lyubomirsky & Lepper,
1997). Seseorang bisa saja menganggap dirinya sebagai orang yang sangat
bahagia
walaupun
lingkup
kehidupannya
terlihat
tidak
menunjang
kebahagiaannya, sebaliknya seseorang bisa menganggap dirinya sebagai orang
yang tidak bahagia meskipun telah merasakan emosi positif (senang, bangga,
dan semangat)
3.5 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur
3.5.1 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur bersyukur
Berikut adalah Blue Print dari alat ukur bersyukur yang peneliti susun dengan
mengacu pada teori Peterson dan Seligman (2004).
43
3.2 Tabel blue print sebelum try out
Bersyukur
Personal
Indikator
Merasakan
kebaikan
orang lain
Merasa
dicintai dan
mencintai
orang lain
Keinginan
untuk
membantu
orang lain
Berfikir
positif
terhadap
orang lain
Membantu
orang lain
Menghargai
orang lain
Jumlah
Item
Nomor Item
5
1,13,23,30,36
6
1
3
Bersyukur
Transpersonal
Indikator
Merasakan
kemurahan
Tuhan
( apa yang
dimiliki dan
diperoleh
dalam hidup )
Jumlah
Item
6
7,17,25,47,49,53
2,3,14,24,31,50
Merasa dicintai
dan mencintai
Tuhan
3
15
Merasa puas
terhadap hal –
hal yang
diperoleh dari
Tuhan
8
Berpikir positif
terhadap
Tuhan
5
4,37,52
3
5,32,38
5
6,16,33,39,40
Melakukan
Ibadah
Menghargai
segala
pemberian
Tuhan
Nomor Item
8,18,41
9,19,20,26,42,43,48,51
10,21,27,34,44
2
11,28
7
12,22,29,35,45,46,54
Total Item = 54 item
Suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur
tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau data yang dihasilkan relevan dengan
tujuan pengukurannya (Azwar, 2003). Tujuan dilakukannya uji validitas adalah
untuk menunjukan atau mengungkapkan tingkat ke-valid-tan suatu item yang
akan dipergunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
tipe validitas konstruk, teknik ini digunakan untuk menetapkan validitas dari
sebuah instrumen penelitian yang didasarkan pada prosedur statistik (Kumar,
1999).
44
Dari hasil uji validitas diperoleh data bahwa dari 54 item alat ukur bersyukur
terdapat 23 item yang dinyatakan valid, memiliki batasan bila item tersebut valid,
dapat diketahui pada “item correct correlation” yang memiliki nilai lebih dari sama
dengan 0,25. Menurut Azwar (2008), suatu item dengan nilai validitas item
sebesar 0.30, maka item tersebut sudah dapat dikatakan valid. Akan tetapi, item
tersebut dinyatakan tidak valid, jika item tersebut memiliki nilai validitas dibawah
0.20. Sehingga item alat ukur bersyukur yang akan digunakan menjadi 31 item.
Sementara dalam perhitungan reliabilitas pada SPSS Versi 20.0 peneliti
mendapatkan hasil realibilitas statistics yang dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha
adalah 0,824 yang dapat dikatakan bahwa alat tes tersebutreliable. Hal tersebut
dapat dikatakan reliable dikarenakan, hasil dari Cronbach’s Alpha 0,824 maka,
hasil tersebut > 0,7. Menurut Guilford & Frutcher (dalam Kuncoro,2005) apabila
ingin melihat suatu kereliabilitasan alat tes dalam Cronbach’s Alpha makastandar
yang dilihat melalui Cronbach’s Alpha adalah > 0.7 (α = 0,7 – 0,9).Namun karena
ada 23 item yang harus digugurkan maka peneliti menguji kembali reabilitasnya.
Berikut adalah tabel uji reliabilitas alat ukur bersyukur dari hasil try out.
3.3 Tabel Uji Reliabilitas Bersyukur hasil try out
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized
Items
.824
.702
54
Setelah 23 item yang dinyatakan tidak valid itu digugurkan, maka nilai
validitas dan reliabilitas alat ukur bersyukur meningkat. Nilai Cronbach’s Alpha
45
pada awalnya 0.824 meningkat menjadi 0.927. Berikut adalah tabel blue print alat
ukur bersyukur yang dinyatakan valid dan tabel reliabilitasnya.
Item yang tersisa untuk field menjadi 31 item dengan reliabilitas 0.927. Di
bawah ini adalah hasil reliabilitas setelah corrected item correlation pada angka
diatas 0,2 :
3.4 Tabel alat ukur bersyukur setelah dinyatakan valid dan reliabel
Bersyukur Personal
Indikator
Jumlah
Item
5
Nomor
Item
1,12,14,15,
29
Merasakan kebaikan
orang lain
Bersyukur Transpersonal
Indikator
Merasakan kemurahan
Tuhan
Jumlah
Item
4
Nomor
Item
4,5,10,27
2
18,22
3
23,25,21
( apa yang dimiliki dan
diperoleh dalam hidup )
3
2,3,8
Merasa dicintai dan
mencintai orang lain
Merasa dicintai dan
mencintai Tuhan
1
26
Merasa puas terhadap hal
– hal yang diperoleh dari
Tuhan
Keinginan untuk
membantu orang lain
Berfikir positif
terhadap orang lain
3
13,24, 28
Berpikir positif terhadap
Tuhan
1
17
Membantu orang lain
1
20
Melakukan Ibadah
1
9
1
11
6
6,7,16,19,
30,31
Menghargai orang
lain
Menghargai segala
pemberian Tuhan
Total Item = 31 item
46
3.5 Tabel Uji Reliabilitas Bersyukur setelah item dinyatakan valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized
Items
.927
.904
31
3.5.2 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur kebahagiaan
Alat Ukur kebahagiaan disusun oleh peneliti berdasarkan teori Lyubomirsky
dan Lepper yang mengatakan bahwa untuk mengukur subjective well-being
dibutuhkan penilaian global mengenai keseluruhan hidup yang lebih luas
daripada hanya melihat afek, kepuasan hidup, dan aspek-aspek kepuasan bagi
individu. Berdasarkan hal tersebut, Lyubomirsky dan Lepper membuat alat ukur
yang dianggap dapat mengukur tingkat kebahagiaan subjektif seseorang. Alat
ukur tersbut dinamakan Subjective Happiness Scale (Lyubomirsky & Lepper,
1997).
Alat ukur kebahagiaan ini tersusun atas empat item dengan pilihan jawaban
yang memiliki rentang 1-7. Namun dalam penelitian ini digunakan alat ukur yang
telah diadaptasi, sehingga rentang jawaban adalah 1-4. Skor total didapat
dengan cara mencari rata-rata nilai dari skor masing-masing item, sehingga
kemungkinan skor total berkisar dari 1-4. Semakin besar skor, menunjukkan
47
kebahagiaan yang semakin besar pula (Lyubomirsky dan Lepper, 1997). Berikut
merupakan tabel blue print sebelum dilakukannya try out.
3.6 Tabel blue print kebahagiaan
PILIHAN JAWABAN
INDIKATOR
melihat
afek,
kepuasan
hidup,dan
aspek aspek
kepuasan
bagi
individu
NO
ITEM
1
Menurut saya, saya merasa
hidup saya
Sangat
tidak
bahagia
Kurang
bahagia
bahagia
Sangat
bahagia
2
Dibandingkan dengan teman –
teman saya yang lain, saya
merasa hidup saya
Sangat
tidak
bahagia
Kurang
bahagia
bahagia
Sangat
bahagia
Sama
sekali
tidak
setuju
Kurang
setuju
Setuju
Sangat
setuju
Sama
sekali
tidak
setuju
Kurang
setuju
Setuju
Sangat
setuju
3
4
Sebagian orang pada umumnya
dapat merasa sangat
bahagia,terlepas dari apa yang
sedang mereka hadapi, dan
menurut saya hal tersebut ?
Sebagian orang pada umumnya
merasa tidak begitu bahagia.
Meskipun mereka tidak dalam
keadaan yang tertekan, dan
menurut saya hal tersebut ?
Dari hasil blue print yang dilakukan oleh peneliti maka dapat dikatakan
bahwa alat ukur kebahagiaan adalah valid setelah dilakukannya uji validitas, dan
tidak ada item yang perlu di buang atau diubah kalimatnya.
Dalam
perhitungan
reliabilitas
pada
SPSS
Versi
20.0
peneliti
mendapatkan hasil reliabilitas statistics yang dilihat dari nilaiCronbach’s Alpha
dari hasil blue print saat melakukan try out kebahagiaan. Hasil Cronbach’s Alpha
pada blue print penelitian ini adalah 0,765 yang dapat dikatakan bahwa alat tes
telah reliable. Hal tersebut dapat dikatakan reliable dikarenakan, hasil dari
Cronbach’s Alpha 0,765 maka, hasil tersebut > 0,7. Menurut Guilford & Frutcher
(dalam Kuncoro,2005) apabila ingin melihat suatu kereabilitasan alat tes dalam
48
Cronbach’s Alpha maka,standar yang dilihat melalui Cronbach’s Alpha adalah >
0.7 (α = 0,7 – 0,9). Berikut tabel uji reliabilitas alat ukur kebahagiaan.
3.7 Tabel Uji Reliabilitas Kebahagiaan sesudah try out
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized
Items
.786
.793
4
3.6 Prosedur
3.6.1 Persiapan Penelitian
Dalam tahap awal persiapan pertama-tama peneliti menyiapkan alat ukur
bersyukur dan kebahagiaan yang peneliti menyusun alat ukur dengan mengacu
teori Peterson & Seligman (2004) dan Lyubomirsky, kemudian peneliti meneliti ke
pasar tradisional Pulogadung dan meminta izin dan kepada kepala pasar
tradisional untuk meminta data pedagang yang ada di pasar tradisional
Pulogadung untuk kepentingan penelitian sebagai tugas akhir perkuliahan
(skripsi).Dari data yang peneliti dapatkan dari kepala pasar, peneliti, kemudian
menetapkan jumlah responden untuk try out sebanyak 32 orang dan untuk
pengambilan data penelitian sebanyak 52 orang. Setelah itu peneliti menentukan
waktu penelitian dengan izin dari kepala pasar Pulogadung.
49
3.6.2 Pelaksanaan Penelitian
Setelah peneliti menetapkan pedagang yang akan dilibatkan dalam penelitian
dan menetapkan tanggal penelitian, maka peneliti datang dengan dibantu oleh
rekan peneliti untuk melakukan try out penelitian pada tanggal 16 Juni 2012 dan
pengambilan data pada tanggal 14 Juli 2012, dan pada try out ini peneliti
memberikan 32 kuesioner terhadap pedagang pasar. Untuk memastikan
penelitian berjalan dengan baik, maka peneliti menjelaskan terlebih dahulu
kepada rekan peneliti tentang cara pengisian kuesioner penelitian dan juga
kepada responden.
3.6.3 Teknik Pengolahan Data
Tehnik pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
teknik korelasi Pearson, atau Product Moment Pearson dipilih dalam penelitian
ini karena dianggap sesuai dengan jenis data yang digunakan, yaitu untuk jenis
soal yang menggunakan skala likert (Sevilla, dkk, 1993) dan dihitung dengan
SPSS 20 untuk mendapatkan gambaran hubungan antara bersyukur dengan
kebahagiaan.
Download