Pelajaran 52 Minggu untuk jiwa baru XV. Pertumbuhan Orang Kristen “Tujuh hari lamanya engkau harus mengadakan perayaan bagi Tuhan, Allahmu ditempat yang akan dipilih Tuhan: sebab Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala usahamu sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh. Ulangan 16:15 Thanks giving feast yang diperintahkan Allah Thanks giving feast adalah salah satu hari raya dari tiga hari raya, yaitu yang diperintahkan oleh Allah kepada Israel. Hari Raya Roti Tidak Beragi Hari Raya Tujuh Minggu Hari Raya Pondok Daun Pada hari raya pondok daun yang menjadi asal dari thanks giving feast, umat Israel mengingat dan bersyukur atas kasih anugerah Allah yang menyelamatkan mereka dari perbudakan Mesir dan melindungi mereka dari padang gurun. Selama 40 tahun kehidupan di padang gurun, mereka dilindungi oleh Allah dengan tiang awan dan api, air sejuk yang keluar dari bukit batu, dan manna yang turun dari langit dan burung buyut dari Allah, mereka minum dan makan. Maka mereka merayakan dan bersyukur kepada Allah dengan mempersembahkan korban persembahan dengan berkelimpahan (Imamat 23:34-44) itulah arti Thanks giving feast. Kita memperoleh keselamatan di dalam Yesus dan menikmati hidup dan berkat yang bersandar kepada pengorbanan Yesus Kristus, oleh karena berkat yang demikian kita terima, kita menyembah Allah dengan sukacita dan bersyukur dan mengingat Allah pada harinya Thanks giving feast ini. Marilah bersyukur atas apa yang telah dan akan diberikan oleh Allah. Pada hari raya Thanks giving feast kita bersyukur dalam arti “menuai” dan “menyimpan”. Biasanya orang hanya bersyukur atas hal yang sudah lewat, maksudnya atas hal yang telah dituai. Tetapi Allah berfirman “Tiga kali setahun setiap orang lakilaki di antaramu harus menghadap hadirat Tuhan, Allahmu ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya roti tidak beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun, janganlah ia menghadap hadirat Tuhan dengan tangan hampa, tetapi masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu” (Ulangan 16:16,17), dan dari ayat 15 “… Harus engkau mengadakan perayaan bagi Tuhan Allahmu di tempat yang akan dipilih Tuhan sebab Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan didalam segala usahamu sehingga engkau dapat bersukacita dengan sungguhsungguh”. Bukan hanya dengan hasil tuaian saja, tetapi kita harus bersyukur oleh karena kita sudah diberkati dan akan diberkati lagi. Pelajaran 52 Minggu untuk jiwa baru XV. Pertumbuhan Orang Kristen Ulangan 28:30 mengatakan “Engkau akan bertunangan dengan seorang perempuan, tetapi orang lain akan menidurinya. Engkau akan membuat kebun anggur, tetapi tidak akan mengecap hasilnya” . Artinya kutuk adalah hasil dari usaha orang dengan jerih payah, tidak kembali kepadanya tetapi kepada orang lain. Di dalam Lukas 12 juga Tuhan mengatakan walaupun orang kaya yang bodoh bekerja keras dan mendirikan lumbung besar dan menyimpan segala hasilnya dan hartanya tetapi dia sendiri tidak dapat memakan dan memakainya maka itulah kutuk bagi orang kaya itu. Oleh sebab itu hal kita menuai itu juga adalah kasih karunia dan hal yang akan kita pakai yang disimpan di lumbung juga kasih karunia yang besar, maka kita layak bersyukur atas hal yang sudah kita tuai dan atas hal yang sudah kita simpan. Kita harus bersyukur atas berkat yang telah diberikan oleh Allah dan juga atas berkat yang akan diberi oleh Allah Hari raya yang penuh dengan pengharapan Thanks giving feast itu adalah hari raya yang mana kita bersukacita atas berkat yang sudah kita terima dan atas berkat yang akan kita terima dari Allah, sambil menuai panen hasil tanah dalam satu tahun (Ulangan 16:13-17) dan sambil mengharap usaha kita akan berhasil dan kita harus bersyukur karena, walaupun kita berdiam di dunia sementara di dalam tubuh seperti pondok daun, tetapi kampung halaman asli kita adalah kerajaan sorga yang disiapkan Allah bagi kita (Ibrani 11”16) maka walaupun kemah tubuh ini dibongkar, kita tetap akan memperoleh tempat kediaman yang kekal bagi roh jiwa kita di sorga (I Korintus 5:1-4) Demikian Thanks giving feast ini adalah hari raya yang penuh dengan pengharapan karena kita percaya dan bersyukur akan upah yang dibalas oleh Allah pada hari terakhir dan atas upaya dengan jerih payah kita di bumi (Wahyu 21:3, 22:12). Hari raya sukacita besar dan syukur Thanks giving feast adalah hari raya pengucapan syukur dengan segenap kekuatan kita menurut berkat yang diterima dari Allah (Ulangan 16:16). Selama satu tahun Allah menjaga kehidupan kita dan memberi berkat sehingga kita memperoleh penghasilan maka kita bersyukur, dan juga kita mengakui Allah telah menolong kita dalam segala hal maka kita harus bersyukur . Kita harus mengungkapkan iman kita dengan cara memberi persembahan yang khusus selain persembahan minggu, perpuluhan dan sejumlah persembahan yang dijanjikan (Imamat 23:37-38) Seperti Umat Israel bersukacita di hadapan Allah dan bersyukur atas kasih anugerah Allah yang memberi segalanya dalam kelimpahan dengan cara mereka memetik buah dari pohon-pohon yang elok, ranting-ranting pohon korma, cabang-cabang pohon rimbun dan gandarusa dan bersukacita (Imamat 23:40) Marilah kita bersyukur secara demikian Memberi dengan sukacita dan sukarela “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (II Korintus 9:7). Memberi dengan hati tulus “Dimana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Matius 6:21) Pelajaran 52 Minggu untuk jiwa baru XV. Pertumbuhan Orang Kristen Memberi dengan mengetahui bahwa apa yang diberi kepada Allah bukanlah yang hilang “Kumpulkanlah bagimu harta di sorga disorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya” (Matius 6:20) Memberi dengan segenap kekuatan dan dengan sukarela “Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberi menurut kemampuan mereka bahkan melampaui kemampuan mereka dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.” (II Korintus 8:3-4) Memberi dengan hati yang mentaati “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka” (Matius 8:4) Memberi dengan persembahan yang akan diingat oleh Tuhan “Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser kedalam peti itu. Lalu Ia berkata : “Aku berkata kepadamu sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu” (Lukas 21:2-3)